Matius 24: 29-31= keadaan pada waktu kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali:
- ay. 29
- ay. 30
- ay. 31
AYAT 29
Terjadi badai dasyat. Akibatnya dibumi terjadi ketakutan yang dasyat.
Lukas 21: 25
Ketakutan itu membuat manusia mati secara tubuh sampai kebinasaan di neraka untuk selama-lamanya.
Inilah kejadian yang pertama saat Yesus datang kedua kali.
AYAY 30
Untuk mengatasi badai dasyat, Tuhan tampil dalam ayat 30 untuk menolong anak-anak Tuhan.
Disini, Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Raja diatas raja dan Mempelai Pria Surga di atas awan-awan yang permai.
Saat menghadapi badai maut dibumi, anak-anak Tuhan harus bisa melihat Yesus yang tampil dalam kemuliaan. Itu kekuatan kita.
Untuk melihat kemuliaan Tuhan itu, yaitu lewat cahaya injil tentang kemuliaan Kristus, itulah Firman Pengajaran yang benar.
Yohanes 20: 19-20
= dulu murid-murid juga mengalami badai maut dan ditimpa dengan ketakutan. Dan ini sama dengan keadaan gereja Tuhan di akhir jaman.
Kalau dulu, murid-murid takut dibunuh (badai maut), sekarang kita juga banyak yang ketakutan menghadapi badai maut dalam bidang jasmani dan bidang rohani.
Karena itu, kita harus bisa memandang Yesus dalam kemuliaan, sehingga kita tidak takut, tapi mengalami damai sejahtera.
Saat murid-murid ketakutan, dan Tuhan tampil ditengah-tengah mereka, maka yang ada adalah damai sejahtera. Inilah beda kita dengan orang dunia. Orang dunia tidak bisa melihat kemuliaan Yesus.
Kalau kita bisa memandang kemuliaan Kristus, kita akan mengalami damai sejahtera dan sukacita di tengah badai maut.
Ini juga yang membedakan gereja yang ada Firman Pengajaran dan gereja yang tidak ada Firman pengajaran.
Kehidupan yang tidak bisa melihat kemuliaan Kristus, akan ditimpa dengan ketakutan-ketakutan.
Proses melihat Yesus dalam kemuliaan:
- melihat lambung Yesus yang ditombak.
Yohanes 19: 33-34
Dari lambung, itu keluar darah dan air.
'darah'= bertobat, berhenti berbuat dosa, kembali kepada Tuhan. Orang yang hidup dalam dosa, tidak bisa melihat Yesus.
Jangan pertahankan dosa!!
Bertobat juga berarti tidak menghakimi dosa orang lain.
'air'= baptisan air.
Roma 6: 2, 4
Baptisan air yang benar, yaitu baptisan air yang sesuai Firman, sesuai dengan Yesus dibaptis. Ini sama dengan dibaptis bersama dengan Yesus, sehingga kita hidup baru, yaitu hidup dalam kebenaran.
Justru menghadapi badai yang dasyat, kita harus hidup dalam kebenaran, jangan menggunakan jalan yang tidak benar.
Kalau kita hidup benar, maut tidak bisa menjamah kita (Amsal 10: 2-3).
Selama kita hidup benar, kita tidak akan bisa ditenggelamkan oleh badai maut, bahkan kita masih mendapatkan bonus, yaitu Tuhan memelihara hidup kita, tidak sampai kelaparan (ay. 3).
- memandang tangan Tuhan yang berlubang paku.
Yohanes 20: 20
Tangan ini untuk melayani/bekerja.
Kalau melihat tangan Tuhan, artinya kita melayani Tuhan. Dan dimana Tuhan bekerja, disitulah kita bekerja. Bagaimana Tuhan melayani, seperti itulah kita harus bekerja, yaitu:- melayani berdasarkan Firman Pengajaran yang benar.
Lukas 10: 39, 42
Pelayanan Maria ini yang terbaik dan tidak bisa diambil dari padanya. Suatu pelayanan yang kekal yang bisa mencapai kerajaan Surga.
Firman Pengajaran, itulah komando yang benar.
Matius 7: 21-23
Pelayanan yang tidak sesuai dengan Firman Pengajaran yang benar, itu sama dengan pembuat kejahatan. Semakin melayani, semakin berbuat jahat. Dan itu akan di tolak oleh Tuhan.
- melayani dengan kesucian.
Keluaran 29: 1
Bagaimana kita bisa mendapatkan kesucian? Yaitu dengan kuasa Firman pengajaran yang benar dan kita hidup di ruangan suci (Imamat 21: 12). Itulah kandang penggembalaan. Ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, sehingga kita mengalami minyak urapan suci. Diluar ruangan suci, tidak ada jaminan untuk hidup suci.
Saat kita keluar dari ruangan suci, saat itu kita sudah melanggar kesucian Tuhan. Karena itu, kita harus berjuang sungguh-sungguh dalam ibadah pelayanan.
- melayani sesuai dengan jabatan pelayanan.
Efesus 4: 11-12
ay. 12= yang dilengkapi adalah orang-orang kudus. Artinya, setelah melayani dengan kesucian, baru Tuhan berikan jabatan dan karunia. Dan kita bisa masuk dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.
1 Korintus 15: 58
Setelah punya jabatan pelayanan, kita harus setia dan berkobar-kobar dalam melayani Tuhan. Kalau kita setia dan berkobar-kobar, maka jerih payah kita tidak akan sia-sia. Artinya, ibadah pelayanan kita ini bisa tembus ke Surga, tidak berhenti sampai liang kubur seperti kegiatan duniawi kita.
JANGAN LEPASKAN JABATAN PELAYANAN KITA.
Wahyu 22: 3
- memandang wajah Yesus.
Yohanes 20: 20
Wahyu 1: 16
= melihat wajah Tuhan yang bersinar bagaikan matahari yang terik= menyembah Tuhan.
Kalau kita sudah hidup benar dan suci, kita pasti bisa menyembah Tuhan, sehingga kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani (manusia mulia), seperti Yesus.
Penyembahan, itu adalah puncak dari ibadah pelayanan. Kalau ibadah pelayanan tidak benar, tidak mungkin bisa memuncak.
Keubahan ini dimulai dengan dari takut akan maut menjadi takut akan Tuhan.
Yesus saat akan disalib, juga ketakutan di Getsemane. Tapi dalam doanya, Ia lebih menuruti Bapa, karena Tuhan lebih takut pada Bapa daripada kepada salib.
Praktik takut akan Tuhan:
- Amsal 8: 13->membenci dosa, sampai membenci dusta.
- Kejadian 22: 12->tidak menolak apa yang Tuhan minta. Berani mengorbankan apa saja untuk Tuhan, kecuali Firman pengajaran tidak boleh dikorbankan= taat dengar-dengaran apapun resikonya.
Saat kita takut akan Tuhan, disanalah kita mendapatkan damai sejahtera. Dan disitulah sukacita kita.
Amsal 14: 26
Kalau sudah ada hati damai, maka Allah damai sejahtera bisa berbuat segala sesuatu dalam hidup kita. Kita tinggal menunggu kuasa Tuhan disana.
Hasilnya:
- Roma 16: 20= ada kuasa kemenangan atas setanyang merupakan sumbernya masalah, dosa dan air mata. Dan itu artinya segala masalah akan selesai.
- 1 Tesalonika 5: 23-24= ada kuasa pemeliharaan atas tubuh jiwa roh kita.
- ada kuasa penyucian dan keubahan hidupsampai tubuh jiwa roh kita menjadi sama mulia dengan Tuhan, sehingga kita bisa terangkat ke awan-awan, dan kita bisa melihat Tuhan muka dengan muka dan kita akan bersama Dia untuk selama-lamanya.
Tuhan memberkati.