Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 4: 44:4. Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.Di sekitar takhta TUHAN ada dua puluh empat tua-tua yang duduk di atas takhta-takhta.
Dua puluh empat tua-tua terbagi menjadi 2 bagian:
- 12 rasul hujan awal yang dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan awal--mulai dari loteng Yerusalem.
- 12 rasul hujan akhir yang dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Kita belajar soal kegerakan ini di dalam injil Matius.
Di dalam Matius 14-15, terjadi 2 kali pemecahan roti (diterangkan mulai dari
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 April 2016):
- Matius 14: 13-21 => pemecahan roti pertama: 5 roti dan 2 ikan untuk memberi makan 5000 orang= kegerakan Roh Kudus hujan awal.
Roti= firman.
Angka 5 menunjuk pada 5 luka Yesus di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa--kurban Kristus. 5 roti menunjuk firman yang memberitakan tentang Yesus sebagai Juruselamat.
Jadi kegerakan Roh Kudus hujan awal adalah kegerakan dalam injil keselamatan/firman penginjilan--kabar baik--untuk menyelamatkan manusia berdosa (orang yang belum percaya Yesus menjadi percaya, bertobat, baptis air, selamat).
Kegerakan ini terjadi mulai dari loteng Yerusalem--12 murid--, bertambah menjadi 70 murid, 120 orang, 3000 orang, sampai sekarang sudah tidak terhitung. Ini adalah kegerakan untuk menambah jumlah.
- Matius 15: 32-39 => pemecahan roti kedua: 7 roti dan beberapa ikan untuk memberi makan 4000 orang= kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Angka 7= sempurna.
Roti= firman.
Jadi kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah kegerakan dalam cahaya injil tentang kemuliaan Kristus/firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua--kabar mempelai--, untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat sampai sempurna seperti Yesus dan menjadi mempelai wanita sorga yang sempurna--tubuh Kristus yang sempurna (Yesus adalah kepala dan mempelai wanita adalah tubuh, yang tidak bisa dipisahkan).
Inilah yang harus kita alami hari-hari ini, supaya bisa sampai di takhta TUHAN seperti dua puluh empat tua-tua.
Sudah menerima kabar baik, harus ditingkatkan pada kabar mempelai, sampai nanti kita tiba di takhta TUHAN.
Waspada!Di antara pemecahan roti pertama dan kedua, terdapat
3 cerita yang menunjukkan 3 hal--kejatuhan-kejatuhan:
- Matius 14: 22-36 => Yesus berjalan di atas air dan Petrus hampir tenggelam. Sekarang, sama dengan gereja TUHAN dengan pengalamannya(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 April 2016sampai Ibadah Raya Surabaya, 10 April 2016).
Sementara selamat dan menuju kesempurnaan, tetapi di tengah jalan tenggelam. Petrus yang hebat bisa tenggelam, apalagi kita. Harus hati-hati!
- Matius 15: 1-20 => perintah Allah dan adat istiadat Yahudi. Sekarang, artinya bangsa Israel dengan kesesatannya(diterangkam mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 April 2016).
Hati-hati! Banyak yang sesat. Sementara menuju kesempurnaan, ada yang tersesat--hilang arah.
- Matius 15: 21-28 => perempuan Kanaan yang percaya--ada kemurahan. Ini menunjuk pada bangsa kafir dengan kebutuhannya.
Kebutuhan bangsa kafir adalah menjilat remah-remah roti, artinya pembukaan firman. Kalau tidak ada remah-remah roti--tanpa pembukaan firman atau pengajaran yang benar--, hanya seperti anjing dan babi, hidup dalam kesengsaraan, kerasukan setan, sampai binasa.
AD. 2. BANGSA ISRAEL DENGAN KESESATANNYA
Tersesat artinya kehilangan arah ke Yerusalem baru. Dua puluh empat tua-tua tadi sampai di takhta sorga, tetapi di sini ada yang tersesat, tidak sampai ke takhta sorga, dan binasa selama-lamanya.
Sebenarnya, TUHAN sudah tunjukkan jalan ke sorga--Yesus sudah mati untuk menunjukkan jalan ke sorga--, tetapi ada orang yang tersesat.
Mengapa ada yang tersesat?Ibrani 3: 7-113:7. Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
3:8. janganlah keraskan hatimuseperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,
3:9. di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.
3:10. Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesathati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku,
3:11. sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
'
tidak mengenal jalan-Ku' = sesat.
Dulu, yang keluar dari Mesir 603.550 laki-laki berumur 20 tahun ke atas--tidak termasuk perempuan dan anak-anak--, tetapi yang sampai ke Kanaan hanya dua. Yang lainnya binasa di padang gurun.
Israel tersesat karena
keras hati, yang sama dengan:
- sesat hatisehingga tidak mengenal jalan TUHAN,
- sesat jalan.
Akibatnya: tidak masuk tempat perhentian TUHAN; tidak masuk kerajaan sorga yang kekal--Yerusalem baru--dan binasa selama-lamanya.
Perhentianini dimulai dengan mengalami damai--masuk sabat kecil. Kalau tersesat, berarti tidak damai--bimbang. Kemudian masuk sabat besar--masuk Firdaus--, sampai sabat kekal--Yerusalem baru (sudah diterangkan pada
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 April 2016).
Kalau tidak mengalami perhentian, berarti tidak masuk Yerusalem baru--binasa.
Kalau tidak damai, hati-hati! Itu sudah salah arah atau tersesat. Kalau menuju ke sorga pasti damai.
Tidak damai, artinya: banyak mengomel, bergosip, memfitnah dan lain-lain. Inilah sesat hati dan sesat jalan, sehingga tidak menuju ke Yerusalem.
Sangat berbahaya!Tinggal selangkah lagi, tidak masuk kerajaan sorga.
PRAKTIK KERAS HATI:
Sebenarnya ada dua praktiknya: dalam Matius 15: 1-9 dan Matius 15:10-20. Malam ini kita mempelajari ayat 1-9.
Matius 15: 1-915:1. Kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem kepada Yesus dan berkata:
15:2. "Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang kita? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan."
15:3. Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
15:4. Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.
15:5. Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah,
15:6. orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri.
15:7. Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
15:8. Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
15:9. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."Praktik keras hati adalah
Israel menolak firman Allah--perintah TUHAN--
karena mempertahankan adat istiadat nenek moyang.
Ini sering terjadi!
Adat istiadat adalah ajaran manusia yang menonjolkan perkara jasmani--seperti cuci tangan, cuci kaki dan sebagainya--sehingga menolak ajaran TUHAN atau menolak firman pengajaran yang benar.
Contohnya: soal hari: menghitung hari kalau mau menikah dan sebagainya, si A dan si B cocok karena sesuai dengan tanggal lahirnya dan sebagainya. Inilah adat istiadat yang dipertahankan sehingga melanggar firman TUHAN.
Ajaran manusia--adat istiadat--ini hanya menonjolkan perkara jasmani saja; hanya perkara di luar saja, tetapi tidak sampai di dalam hati. Yang bisa sampai ke dalam hati adalah perintah TUHAN/firman TUHAN. Kalau ajaran manusia tidak sampai di hati.
Jadi, ajaran Israel--orang Farisi dan ahli Taurat--hanya menonjolkan peraturan manusia/perkara jasmani;
tanpafirman pengajaran yang benar, sehingga sekalipun terlihat bagus di luar, tetapi
tidak sampai menyentuh hati.
Tandaibadah yang hanya bagus di luar, tetapi tidak sampai menyentuh hati:
- Ibadah secara kebiasaan; rutinitas saja, sehingga suam-suam kuku, tidak bergairah dalam ibadah pelayanan.
- Pura-pura atau munafik.
Matius 15: 7-9
15:7. Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
15:8. Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
15:9. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."
'hatinya jauh dari pada-Ku'= hanya sampai di bibir, tidak sampai ke dalam hati.
Munafik= pura-pura berbuat baik untuk menyembunyikan yang busuk--dosa-dosa.
Contohnya seperti ahli Taurat dan orang Farisi.
Matius 15: 4-6
15:4. Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.
15:5. Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah,
15:6. orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri.
= tentang memberi. Kalau sudah memberi di Bait Allah, diartikan 'semuanya sudah untuk TUHAN', sehingga tidak perlu lagi memberi untuk orang tua. Apa maksudnya? Ahli Taurat dan orang Farisi ini menguasai Bait Allah. Kalau persembahannya masuk ke Bait Allah, mereka yang mendapatkan uangnya.
Inilah pura-pura atau munafik. Tidak perlu lagi menghormati orang tua atau tidak perlu lagi memberi kepada orang tua.
- Tidak mengalami pembaharuan--sekalipun beribadah, tetapi tidak mengalami pembaharuan--; tetap mempertahankan manusia daging dengan 18 sifat tabiat daging, sehingga dicap 666--menjadi sama dengan antikris dan dibinasakan. Contohnya: seperti perempuan bungkuk 18 tahun di Bait Allah.
2 Timotius 3: 1-5
3:1. Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2. Manusia akan mencintai dirinya sendiri(1)dan menjadi hamba uang(2). Mereka akan membual(3)dan menyombongkan diri(4), mereka akan menjadi pemfitnah(5), mereka akan berontak terhadap orang tua(6)dan tidak tahu berterima kasih(7), tidak mempedulikan agama(8),
3:3. tidak tahu mengasihi(9), tidak mau berdamai(10), suka menjelekkan orang(11), tidak dapat mengekang diri(12), garang(13), tidak suka yang baik(14),
3:4. suka mengkhianat(15), tidak berpikir panjang(16), berlagak tahu(17), lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah(18).
3:5. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
'lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah'= tidak taat.
'Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka' => seperti ibadahnya ahli Taurat dan orang Farisi.
Kekuatan ibadah adalah firman TUHAN--firman pengajaran yang benar--, tetapi orang Farisi tidak mau. Orang Farisi hanya mempertahankan adat istiadat, ajaran manusia, dan menonjolkan yang jasmani.
- Tidak mengalami kepuasan sejati dari sorga.
Jadi, tidak berubah sama dengan tidak puas. Manusia darah daging tidak pernah puas--seperti perempuan Samaria yang 5 kali kawin cerai, tetapi tidak puas. Perempuan Samaria gambaran dari bangsa kafir.
Kalau tidak puas, akan mengejar kepuasan-kepuasan semu di dunia sampai jatuh dalam dosa-dosa bahkan puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin-mengawinkan (dosa percabulan, penyimpangan seks sampai nikah yang salah).
Contohnya: sudah beribadah melayani, tetapi masih merokok.
Waspada hari-hari ini, jangan keras hati! Jangan menolak firman karena mempertahankan yang jasmani--adat istiadat, peraturan manusia, perkara jasmani! Hanya yang di luar yang diatur--kelihatan teratur, rapi, bagus--, tetapi tidak menyentuh hati dengan 4 tanda di atas, sampai mencari kepuasan di dunia.
1 Timotius 6: 66:6. Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
'
rasa cukup'= rasa puas.
Ini adalah ibadah yang benar.
Kalau ada firman, akan ada kepuasan. Kalau ibadah disertai keubahan hidup dan kepuasan sejati dari TUHAN yang didapat oleh pekerjaan pedang firman pengajaran yang benar, maka ibadah memberikan keuntungan besar, yaitu
dua sayap burung nasar yang besar.
Kalau ada keubahan hidup, pasti ada kepuasan.
Yang membuat kita berubah adalah firman--kekuatan ibadah adalah firman--, bukan peraturan manusia atau nyanyian. Kalau dalam ibadah firman tidak diperhatikan, tidak akan bisa berubah.
Antikris tidak bisa dihadapi dengan deposito, ijazah dan sebagainya, tetapi dengan dua sayap burung nasar yang besar. Dua sayap burung nasar yang besar akan menyingkirkan kita ke padang gurun, jauh dari mata antikris--mata ular--yang berkuasa di bumi selama 3,5 tahun. Ini yang penting! Kita dipelihara dan dilindungi secara langsung oleh TUHAN lewat firman pengajaran dan perjamuan suci.
Ingat!Ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci adalah latihan menyingkir dari antikris. Kalau makan makanan dobel--firman pengajaran dan perjamuan suci--, sayapnya akan bertumbuh--
semakin kita disucikan, sayap akan bertambah besar. Semakin besar sayapnya, semakin jauh kita menyingkir dari antikris. Antikris akan semakin nyata untuk menguasai bumi, tetapi sayap kita juga semakin besar. Sampai saat antikris berkuasa di bumi 100%, sayap kita sudah besar dan kita disingkirkan ke padang gurun--kita sudah jauh dari antikris.
Sebaliknya, jika ibadah
hanya mengejar perkara jasmani, kita akan kehilangan keuntungan besar dan
mengalami kerugian besar, yaitu kehilangan dua sayap burung nasar yang besar, sehingga benar-benar masuk aniaya antikris yang berkuasa di bumi selama 3,5 tahun.
Mari, jangan sampai seperti ahli Taurat dan orang Farisi yang mempertahankan adat istiadat, perkara jasmani, dan peraturan manusia, yang tidak menyentuh hati, karena tidak menonjolkan firman pengajaran yang benar.
Semua ibadah adalah pesta. Tiga macam pesta: pesta paskah (ibadah pendalaman alkitab), pesta pentakosata (ibadah raya), dan pesta pondok daun (ibadah doa penyembahan). Karena itu datang ibadah--datang ke pesta--harus bergairah. Kalau ada daya tarik firman, akan bergairah.
Ibadah
tanpa firman pengajaran yang benar, sama dengan ada
pesta tanpa air anggur. Pada bangsa Israel, kalau pesta nikah tidak ada air anggur, akan benar-benar resah dan malu.
Jadi, suasana ibadah
tanpafirman pengajaran yang benar bagaikan berpesta tetapi
tanpaair anggur, sehingga resah dan malu--tidak bahagia--sekalipun terlihat bagus.
Yohanes 2: 1-3, 62:1. Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;
2:2. Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.
2:3. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."
2:6. Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhanmenurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
'
pembasuhan' = basuh tangan dan kaki. Itulah adat istiadatnya mereka.
'
menurut adat orang Yahudi'= yang dipertahankan hanya adat istiadat, tetapi air anggur tidak ada. Hanya perkara jasmani yang ada, tetapi yang rohani--air anggurnya--sudah kosong.
Di sini, ibadah pelayanan orang Yahudi--ahli Taurat dan orang Farisi--tanpa firman pengajaran yang benar. Ini sama dengan tidak ada air anggur, tetapi
yang ada hanya air pembasuhan untuk cuci tangan dan kaki.
Artinya:
- Kelihatan suci di luar, tetapi tidak sampai di dalam hati; munafik atau sok suci sedangkan hatinya kotor.
Matius 15: 19-20
15:19. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat(1), pembunuhan(2), perzinahan(3), percabulan(4), pencurian(5), sumpah palsu(6)dan hujat(7).
15:20. Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."
'pembunuhan' = kebencian.
'percabulan'=najis.
'sumpah palsu' = dusta.
Ini adalah isi dari hati yang kotor, yaitu kejahatan dan kenajisan; hati yang diisi dengan ketawaran--kecewa, putus asa--; hati yang diisi dengan kepahitan--iri, dendam, benci dan lain-lain.
Kejahatan= cinta akan uang. Contohnya: menipu, bekerja dengan menghalalkan segala cara sekalipun di luar firman.
Kenajisan= mengarah pada dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.
- Kelihatan segar, tetapi bukan minum anggur, melainkan minum air cucian-- segarnya sama seperti nonton di alun-alun--sehingga tidak pernah masuk perjamuan kawin Anak Domba saat Yesus datang, kembali sampai tidak bisa masuk Yerusalem baru. Hati-hati!
Kalau kesegaran dari TUHAN: 'Berbahagialah yang mendengar dan membaca firman.' Periksa bagaimana ibadah kita! Kalau senang nyanyinya, tetapi tidak sampai firman, berarti segar karena minum air cucian.
Banyak kita ditipu oleh hamba-hamba TUHAN. Yang disuguhkan bukan air anggur, tetapi air cucian. Seringkali tidak tahu karena firman tidak dibukakan, dan yang dipentingkan hanya segar dan senangnya saja.
Sungguh-sungguh kita bersaksi, kesegaran yang mana yang kita peroleh? Kalau segar dari air cucian, tidak akan pernah masuk perjamuan kawin Anak Domba.
Sekarang, ini usaha rumah TUHAN untuk menarik jemaat yaitu dengan kesegaran yang di luar--yang disegarkan hanya bagian luar. Misalnya: ibadah dibuat seperti diskotik. Kita ditipu! Banyak orang tertipu dan saat Yesus datang, tidak akan pernah terangkat ke sorga.
Jadi, ibadah pelayanan tanpa firman pengajaran benar, kelihatannya segar dan puas, tetapi semua itu dari dunia yang hanya memuaskan daging dengan segala keinginannya, sehingga tidak mengarah pada perjamuan kawin Anak Domba. Bukan merobek daging atau menyalibkan daging.
Dalam Matius 15: 9 'Percumamereka beribadah kepada-Ku', sebab jika Yesus datang kembali kedua kali, mereka pasti tertinggal dan binasa--tidak masuk perjamuan kawin Anak Domba.
Yang benar--kesegaran dari sorga--adalah kalau daging dirobek, akan timbul air anggur.
Kita harus hati-hati! Apa yang dihidangkan dalam ibadah? Kelihatan suci di luar, tetapi di dalam rusak; kelihatan segar di luar--segarnya dunia--, tetapi bukan air anggur--tidak ada kaitan dengan kedatangan Yesus ke dua kali atau Yerusalem baru. Saat Yesus datang, ia akan ketinggalan dan binasa selama-lamanya.
Perhatikan baik-baik!Banyak yang senang nyanyinya, musiknya, bagus. Tetapi kalau tidak sampai senang kepada firmannya, bahaya, berarti belum sampai di hati--belum minum air anggur.
Ada juga, sudah senang pada firman tetapi bukan firman penyucian melainkan cerita lawak-lawak dan sebagainya, berarti masih belum air anggur.
Kalau senang pada firman yang menyucikan--firman yang menusuk dan menunjuk dosa--itulah senang dari air anggur--sorga.
Cerita di Kana adalah cerita tentang kehabisan air anggur.
Di mana kita mendapatkan air anggur?Yesaya 5: 1-2, 75:1. Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur.
5:2. Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.
5:7. Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.
'
Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur' = tempatnya baik.
'
Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya' = sudah beres, karena tidak ada batu yang mengganggu.
'
menanaminya dengan pokok anggur pilihan' = bibitnya bagus.
'
ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya' = sudah dijaga.
'menggali lobang tempat memeras anggur' = tempat untuk hasilnya sudah disediakan.
Saat kehabisan air anggur, seharusnya Yesus memperhatikan kebun anggur--bangsa Israel--, tetapi TUHAN tidak memperhatikan.
TUHAN malah memperhatikan air--bukan air anggur--, karena Israel hanya menghasilkan anggur asam--tidak ada kebenaran, hanya ada keonaran dan kelaliman. Tidak bisa diharapkan.
Sudah ditanam di tempat yang bagus, disiangi, dibersihkan batu-batunya, dijaga, diberi bibit yang baik, tetapi hasilnya buah anggur yang asam. Israel dinantikan oleh TUHAN, tetapi menghasilkan buah anggur yang asam.
Karena itu perhatian TUHAN Yesus tertuju pada air. Kekurangan air anggur, tetapi tidak pergi ke kebun anggur.
Siapa air ini?Yohanes 2: 72:7. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh.
'
Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air' = perhatian TUHAN tertuju kepada air.
Wahyu 17: 1, 1517:1. Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
17:15. Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.
Ternyata air diduduki oleh Babel--pelacur besar.
Air di sini adalah
bangsa kafir.
Sebenarnya, kalau kurang air anggur, perhatiannya kepada kebun anggur--diperas buah anggurnya dan disuguhkan. Tetapi karena kebun anggur menghasilkan anggur yang asam--Israel menolak Yesus dan tidak ada kebenaran--, anggur tidak bisa diperas, sehingga perhatian TUHAN tertuju pada air yang banyak, itulah bangsa kafir--lautan bebas yang diduduki oleh perempuan Babel atau pelacur besar.
Kalau diduduki pelacur besar atau perempuan Babel--roh najis dan jahat--, bangsa kafir akan tampil seperti anjing dan babi.
Itu akibatnya kalau bangsa kafir mau bebas-bebas--ibadahnya mau bebas, pendetanya mau bebas. Pendetapun kalau mau bebas, akan diduduki oleh perempuan Babel.
Bagaimana caranya supaya tidak diduduki Babel?Masukan ke tempayan.
Yohanes 2: 7 2:7. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayanitu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh.
Dimasukkan ke tempayan--air harus masuk ke tempayan--, artinya sehebat apapun bangsa kafir, harus
masuk dalam kandang penggembalaan.
6 tempayan= sedikit sekali dibandingkan lautan bebas--bangsa kafir seperti air yang banyak atau air laut. Banyak bangsa kafir dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih;
sedikit yang mau digembalakan.
Dari lautan luas--bangsa-bangsa di dunia--, yang mau masuk hanya 6 tempayan. Ini bahaya besar! Hanya bangsa kafir yang mendapatkan kemurahan dan pilihan TUHAN yang bisa masuk dalam kandang penggembalaan--tergembala dengan benar dan baik. Termasuk hamba TUHAN harus tergembala--persiapan dan khotbah terus.
Harus tergembala hari-hari ini!
Syarat tergembala: masuk kandang penggembalaan atau ruangan suci--ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok--dan taat dengar-dengaran pada suara gembala--firman penggembalaan.
Tiga macam ibadah pokok adalah:
- Pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya--pesta pentakosta--; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya (ada kesaksian, nyanyian dan sebagainya).
- Meja roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci--pesta paskah--; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran yang benar dan kurban Kristus.
Makan paskah harus ada roti tidak beragi dan anak domba paskah harus disembelih--perjamuan suci. Firman pengajaran yang benar adalah roti yang tidak beragi--tidak dicampur.
Pesta pentakosta, jangan disamakan dengan pesta paskah. Kalau pesta pentakosta, Roh Kudus yang bekerja--memberikan karunia bersaksi, menyanyi. Pesta pentakosta dulu disebut pesta buah bungaran--mempersembahkan buah-buah sulung yang terbaik. Menyanyi yang terbaik, bersaksi yang terbaik, semuanya yang terbaik.
Jadi, tiap ibadah ini punya kekhususan sendiri-sendiri. Jangan dicampur-campur!
- Mezbah dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan--pesta pondok daun--; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Di Indonesia, istilah 'daun' ini seperti bulan besar (banyak yang menikah).
Pesta pondok daun biasanya disertai dengan pesta nikah. Ini menunjuk pada hubungan kepala--mempelai pria--dengan tubuh--mempelai wanita--, yaitu penyembahan (hubungan yang paling erat).
Ada tiga macam pesta karena kita terdiri dari tubuh, jiwa dan roh dan Allah juga Tritunggal (Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus).
Hasilnya:
- Tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga tidak bisa dikuasai oleh Babel.
- Terjadi mujizat.
"Tadi pagi di Malang, Maria tunduk pada berita malaikat bahwa ia akan mengandung dan melahirkan sebelum punya suami. Ia tunduk dan mujizat terjadi."
Demikian juga kita, jika kita masuk kandang penggembalaan dan taat dengar-dengaran kepada suara gembala, kita akan mengalami mujizat.
Kandang penggembalaan yang benar adalah tempat kita mengalami mujizat-mujizat TUHAN. Itu rahasianya. Mujizat jasmani dan rohani bisa kita alami. Apapun yang kita hadapi, bawa ke kandang penggembalaan! Kalau bermasalah dalam jasmani--nikah, ekonomi--, bermasalah dalam rohani--narkoba dan sebagainya--bawalah ke kandang penggembalaan.
Kalau nikah atau pribadi kita rusak, maka perlu dipukul dengan firman penggembalaan. Tidak usah bingung, yang penting mau dengar saja dan nanti akan terjadi mujizat.
Mujizat rohani: keubahan hidup.
Yohanes 2: 8-10
2:8. Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu merekapun membawanya.
2:9. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya--ia memanggil mempelai laki-laki,
2:10. dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."
Ayat 9= air berubah menjadi anggur.
'menyimpan anggur yang baik sampai sekarang' = sampai selama-lamanya; lebih manis lagi, lebih manis lagi, sampai TUHAN datang.
Firman diulang-ulang dalam penggembalaan, supaya terjadi peningkatan dalam pembukaan firman--diulang untuk maju. Kalau meningkat dalam pembukaan firman, kita harus meningkatdalam kerohanian dan ketaatan. Diberi kesempatan oleh TUHAN. Belum taat, masih diulang lagi. Itu sistem penggembalaan, sampai kita mencapai ketaatan yang sempurna seperti Yesus.
Ketaatan yang sempurna seperti Yesus: Yesus taat sampai mati di kayu salib; kalau kita, taat sampai daging tidak bersuara.
Seperti Abraham yang disuruh TUHAN untuk mempersembahkan anaknya. Dulunya, disuruh meninggalkan negerinya. Sampai TUHAN memerintahkan Abraham untuk menyembelih anaknya. Ini artinya ketaatannya meningkat sampai ketaatan yang sempurna.
Di sini juga, tadi TUHAN suruh pelayan-pelayan:
- Isilah dengan air--ada ketaatan.
- Ditingkatkan lagi: Cedok!--lebih taat.
- Lalu: Bawa ke pemimpin pesta dan cicipi! Ini berarti daging sudah tidak bersuara; merupakan peningkatan firman.
Cedok= bangsa kafir yang sudah tergembala, masih dipilih lagi untuk mengalami keubahan hidup dari air menjadi anggur. Dari laut hanya dipilih 6 tempayan. Dari 6 tempayan hanya dipilih satu cedok. Bayangkan! Ngeri sekali sekarang ini. Yang sudah tergembala, hati-hati, karena masih dicedok. Sudah digembalakan, banyak yang tidak berubah hidupnya, malah menjadi kesaksian yang jelek. Hati-hati!
Kita bersaksi, jangan senang-senang sekalipun sudah tergembala. Berubah atau tidak? Ada yang tetap terus dalam dosa. Ini namanya tidak dicedok. Harus dicedok malam inisupaya mengalami keubahan dari air menjadi anggur yang manis.
Apa yang diubahkan?
- Yohanes 2: 3
2:3. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisananggur."
Baru mengalami kekurangan tetapi dikatakan sudah habis.
Yang pertama: tidak boleh kuatir. Kalau kuatir, tidak akan bisa benar dan setia--'jangan kuatir akan apa yan gkamu makan minum, tetapi carilah dulu kerajaan sorga dan kebenarannya'.
Kalau kuatir contohnya: besok ujian, lalu malam ini tidak ibadah. Saat ujian, kuatir tidak lulus, lalu menyontek.
Harus diubahkan jadi percaya dan mempercayakan diri kepada TUHAN. Kalau kuatir, kita seperti hidup ditengah duri--tidak ada manisnya. Serahkan kekuatiran kita pada TUHAN, ini ciri penggembalaan.
- Yohanes 2: 4
2:4. Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."
Yang kedua: sering tidak sabar sehingga mencari jalan keluar di luar firman. Mari, diubahkan menjadi sabar dalam menunggu waktu TUHAN.
Jalan keluar di luar firman adalah jalan buntu dan kebinasaan.
Sarah mencari jalan keluar sendiri. Inangnya--Hagar--diberikan pada Abraham. Akhirnya menjadi masalah yang tidak pernah selesai sampai hari ini. Keturunan Hagar adalah Ismail.
- Yohanes 2: 5
2:5. Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"
Yang ketiga: dari tidak taat menjadi taatdengar-dengaransampai daging tidak bersuara.
- Yohanes 2: 9
2:9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya -- ia memanggil mempelai laki-laki,
Yang keempat: 'mengecap'= lidah harus diubahkan.
Sifat bangsa kafir adalah kuatir. Mari percaya kepada TUHAN dan menyerah kepada TUHAN.
Lalu, tidak sabar. Harus sabar menunggu waktu TUHAN. Kalau sabar menunggu waktu TUHAN, kita tidak bekerja tetapi TUHANlah yang bekerja--kita hanya menunggu saja. Kalau tidak sabar, kita yang bekerja dan gagal.
Lalu, tidak taat. Harus taat! Kalau tidak taat, hancur. Mulai di taman Eden, Adam dan Hawa tidak taat, akhirnya hancur.
Lalu lidahnya.
Lidah bangsa kafir--lidah anjing--biasanya menjilat muntah, artinya: berdusta, bergosip, memfitnah, menghujat TUHAN atau pengajaran yang benar dan sebagainya. Ini diubahkan jadi menjilat air anggur--kata-kata yang manis, benar, baik, sampai menyembah TUHAN. Boleh bicara, tetapi batasi dengan kata-kata yang benar dan baik.
Bersaksi, bukan bergosip.
Lidah untuk menyembah TUHAN; menyeru nama Yesus; menyeru 'Haleluya'.
Mulai dari rumah tangga, lidah harus berubah--perkataan yang benar, baik, tidak ada dusta, untuk bersaksi dan menyembah TUHAN dengan 'Haleluya'.
Kidung Agung 7: 9
7:9. Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!
'mengalir kepada kekasihku' = bersaksi kepada orang lain yang hidupnya pahit--bagaikan memberi minum air anggur.
'melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur' = Yesus yang tidur di buritan kapal.
Kalau kata-kata kita manis, kita bukan hanya bersaksi pada orang lain, tetapi juga mengalir pada orang yang sedang tidur. Orang yang sedang tidur adalah Yesus. Seringkali kita mengabaikan TUHAN--membiarkan Yesus tidur--, dan mau memakai kekuatan kita sendiri. TUHAN menunggu kata-kata manis dari kita: 'Yesus, tolonglah kami!' Kalau ada kata-kata manis, Yesus langsung bangun berkata: 'diam, tenang' dan selesai semua.
Kata-kata manis ini yang ditunggu oleh TUHAN malam ini. Kata-kata manis membangunkan Yesus yang sedang tidur di buritan kapal. Sementara perahu kehidupan kita--perahu nikah, ekonomi, kesehatan--dihantam badai gelombang dan hampir tenggelam, yang ditunggu oleh TUHAN adalah kata-kata manis. Sudah banyak usaha kita, silahkan, tetapi serukan nama Yesus--bangunkan Yesus!
Markus 4: 38
4:38. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritandi sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
Matius 8: 25
8:25. Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa."
Mungkin sudah tidak bisa apa-apa--tangan dan kaki tidak bisa apa-apa--, tinggal mulut, serukan: 'Yesus,Haleluya (Yesus tolong).' Dan Dia pasti bangun untuk menolong kita. Kuasa kebangkitan akan menolong kita, meneduhkan angin dan gelombang di lautan dunia.
Angin gelombang= perkara yang sudah mustahil--tidak bisa dihentikan oleh apapun--, dosa-dosa sampai puncaknya dosa, ajaran palsu. Semuanya mau menghantam kita. Mari berseru pada TUHAN. Dia hanya menunggu kata-kata manis kita. Dia akan segera bangun dengan kuasa kebangkitan; Yesus mati untuk mengalahkan maut dan Yesus bangkit untuk menolong kita, meneduhkan lautan dunia. Semua menjadi teduh, artinya
- Semua selesai pada waktunya,
- semua menjadi enak-ringan pada waktunya,
- semua menjadi berhasil dan indah pada waktunbya. Kalau lautnya teduh, maka kapal bisa jalan untuk menempuh masa depan.
- Yang terakhir, semua menjadi sempurna. Jika Yesus datang kembali semuanya diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, sehingga bisa menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba, sampai masuk Yerusalem baru--kota mempelai--, dan duduk bersanding dengan Dia selama-lamanya. Ini yang paling manis.
Kalau hanya adat istiadat--yang di luar--, tanpa firman, bisa segar, tetapi tidak sampai ke hati. Bukan minum anggur, bahkan tidak ada kaitan dengan kedatangan Yesus kedua kali dan semuanya ketinggalan.
Biarlah malam ini, hanya satu yang ditunggu oleh TUHAN yaitu kata-kata manis. Bangsa kafir harus digembalakan. Jangan kuatir, jangan tidak sabar, jangan tidak taat, dan jangan ada kata-kata yang tidak baik. Tetapi ada kata-kata manis; cedok dan cicipilah.
Menghadapi angin ribut hari-hari ini, menghadapi perempuan Babel, kemustahilan, dan kepahitan hidup, hanya satu yang ditunggu yaitu kata-kata manis. Dimulai dengan tidak ada kekuatiran--berserah pada TUHAN--, sabar menunggu waktu TUHAN, dan taat, baru setelah itu ada kata-kata manis.
Suami pada isteri, isteri pada suami, anak pada orang tua, orang tua pada anak, mari gunakan kata-kata manis.
Yang ditunggu adalah kata-kata manis. Mohon ampun pada TUHAN, di saat kita menghadapi badai gelombang, seringkali kita tidak bisa menjaga kata-kata. Sering kita saling menghujat, saling menyalahkan, dan saling berdusta.
Yang sudah hampir tenggelam, masih ada kesempatan. Yang sudah baik dan berhasil, tetap jaga, sebab angin dan gelombang bisa datang sekonyong-konyong dan membuat perahu kehidupan kita hancur dan tenggelam.
Kita semua menyembah TUHAN--ada kata-kata manis. Serahkan hidup, masa depan, dan setiap denyut nadi kita kepada TUHAN! Mata rohani kita hanya menandang TUHAN, mulut menyeru nama Yesus, dan dua tangan diangkat kepada Yesus--menyerah sepenuh, merasa tidak bisa apa-apa.
Pertahankan kata-kata manis dan malam ini--bukan besok--kita akan menikmati air anggur yang manis mulai dari dalam nikah rumah tangga kita.
TUHAN memberkati.