Salam sejahtera dalam kasih sayang-Nya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman Tuhan, biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan ditengah-tengah kita sekalian.
Tema ibadah persekutuan di Sorong: "
Rumah-Ku akan disebut rumah doa, tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun"
Matius 21: 13
21: 13 dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."
Ini terjadi di Bait Allah. Ada
2 kemungkinanbagi anak Tuhan/hamba Tuhan:
- Menjadi rumah doayaitu menjadi tempat hadirat Tuhan dan diberkati oleh Tuhan.
Ciri khususnya: gemar beribadah melayani Tuhan dan menyembah Tuhan.
- Menjadi sarang penyamunyaitu tempat antikris, sehingga mengalami kutukan dan kebinasaan.
Ciri khususnya: berdusta, mulutnya banyak gosip, dan berbuat dosa.
Bagaimana caranya supaya kita menjadi rumah doa:
- dari pihak kita: harus memperhatikan 3 macam rumah:
- rumah tangga: ada kesatuan nikah,
- rumah Tuhan: kesatuan dalam penggembalaan,
- rumah doa: kesatuan hati = sepakat.
- dari pihak Tuhan:
Matius 21: 12
21: 12 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusirsemua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati
'mengusir'= penyucian yang tegas yang membuat sakit bagi daging/sengsara daging untuk menyucikan kita terutama dari roh jual beli (roh antikris), sehingga kita menjadi rumah doa.
ADAD. 2: DARI PIHAK TUHANApa yang diperjual belikan?Yaitu: binatang korban (lembu, domba, dan burung merpati).
Dulu, untuk mendapat pengampunan, bangsa Israel harus membawa binatang korban ke mezbah bakaran (di bakar dan mendapat pengampunan).
Sekarang ini sudah digenapkan oleh korban Kristus.
Jadi
yang diperjual belikan dalam gereja Tuhan adalah korban Kristus.
Ada
3 fungsi/kegunaan dari korban Kristusdidalam Bait Allah (kehidupan kita):
- Korban Kristus sebagai korban penghapus dosa
Yohanes 1: 29
1: 29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Yesus Anak Domba Allah harus mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita, sehingga kita menjadi kehidupan yang diselamatkan dan tidak dihukum/dibinasakan.
Semua manusia mendapat kesempatan yang sama untuk mengalami penghapusan dosa/pengampunan dosa dan diselamatkan oleh korban Kristus.
Namun sayang, banyak manusia yang MENJUAL korban Kristus/korban penghapus dosa lewat berbuat dosaatau berkata dosauntuk mendapat perkara jasmani (Korban Kristus ditukar dengan sesuatu yang jasmani).
Contoh: berdusta untuk mendapat laba 100 rupiah.
Kalau mau menjadi rumah doa, kita harus menghargai korban Kristus/korban penghapus dosa,
Prakteknya:
- 2 Petrus 3: 9
3: 9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabarterhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Bertobat= berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan.
Kalau Tuhan belum datang kembali kedua kali dan kita masih diberi panjang umur oleh Tuhan, ini merupakan perpanjangan sabar Tuhan supaya kita bertobat.
Jadi, tujuan utama kita hidup di dunia ini adalah untuk bertobat.
- Yakobus 1: 21
1: 21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
Melembut= memiliki hati yang lembut, supaya bisa menerima (mendengar dan dengar-dengaran/mentaati) Firman Pengajaran yang keras dan lebih tajam dari pedang bermata dua dan kita bisa mempraktekkan Firman.
Sekeras apapun hati manusia kalau ditetesi darah Yesus pasti bisa melembut.
Kalau bertobat, taat dengar-dengaran, dan melakukan Firman hasilnya: Firman Pengajaran yang keras menjadi remsupaya kita tidak berbuat dosa dan menjadi pelitasupaya kita tidak tersandung pada dosa-dosa.
Kehidupan yang tidak taat pada pengajaran yang benar, kehidupan itu kehilangan keselamatan dan binasa!
- Korban Kristus sebagai korban tahbisan ibadah pelayanan.
Dulu, Harun dan anak-anaknya harus membawa binatang korban/korban tahbisan untuk bisa ditahbiskan
PraktekMEMPERJUAL BELIKANkorban tahbisan
- Aktif dalam ibadah pelayanan tetapi hanya untuk mendapatkan perkara-perkara jasmani (berkat-berkat).
- Meninggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhan untuk mendapatkan perkara-perkara yang jasmani (diluar Bait Allah).
Contoh: Yudas menjual tahbisan untuk mendapatkan uang. Sekalipun Yudas mendapat uang, tapi ia hilang keselamatan/hilang korban tahbisan, kehilangan jabatan pelayanan, pelayanannya diganti oleh Matias dan ia binasa.
Keluaran 29: 1
29: 1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imambagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan mudadan dua ekor domba jantanyang tidak bercela,
Ada 3 macam korban tahbisan:
- lembu = korban pendamaian.
Artinya: untuk bisa dipakai Tuhan, kita harus mengalami pendamaian(menyelesaikan dosa-dosa). Kalau ada dosa, berarti kita melayani setan.
Kalau ada dosa yang belum diselesaikan/sengaja berbuat dosa lalu kita melayani Tuhan = MENJUALkorban tahbisan.
Dosa adalah beban terberat dalam hidup kita. Yang membuat kita letih lesu dan berbeban berat adalah dosa.
Yang benar: selesaikan dulu dosa-dosa baru kita layak melayani Tuhan.
Perlakuan terhadap korban pendamaian:
Keluaran 29: 13-14
29: 13 Kemudian kauambillah segala lemak yang menutupi isi perut, umbai hati, kedua buah pinggang dan segala lemak yang melekat padanya, dan kaubakarlah di atas mezbah.
29: 14 Tetapi daging lembu jantan itu, kulitnya dan kotorannya haruslah kaubakar habisdengan api di luar perkemahan, itulah korban penghapus dosa.
'lemak'= bagian dalamyang harus dibakar
'Kulit dan kotoran' = bagian luarjuga harus dibakar
Artinya: kita bisa melayani Tuhan dengan menyelesaikan dosa luardan dalam.
Kolose 3: 5-7
3: 5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu 1percabulan, 2kenajisan, 3hawa nafsu, 4nafsu jahat dan juga 5keserakahan,yang sama dengan 6penyembahan berhala,
3: 6 semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka).
3: 7 Dahulu kamu juga melakukanhal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
ay.7= 'melakukan' = perbuatan diluar
ay.5-6= menunjuk 6 dosa secara lahir(diluar)/perbuatan dosa yang harus diselesaikan
Kolose 3: 8-9
3: 8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu 1marah, 2geram, 3kejahatan, 4fitnah dan 5kata-kata kotoryang keluar dari mulutmu.
3: 9 Jangan lagi kamu saling 6mendustai,karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
= 6 dosa secara batin(dari dalam) harus diperdamaikan.
Kalau dosa didalam dan diluar sudah diselesaikan, kita bisa melayani Tuhan dan berkenan kepada Tuhan.
12 dosa yang mendarah daging dari dalam dan dari luar inilah yang membuat kita letih lesu dan berbeban berat, sehingga kita tinggalkan nikah dan penggembalaan/ibadah pelayanan.
Kalau ada korban pendamaian,kita mau berdamai. Tuhan mengundang kita apapun dosa kita dan kita bisa mengalami kedamaian.
Matius 11: 28-30
11: 28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
11: 29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
11: 30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
Kita memperdamaikan dosa lewat saling mengaku dan mengampuni, sehingga darah Yesus menyelesaikan dosa-dosa kita,kita mendapat ketenangan dan kelegaan, semua enak dan ringan.
Kalau kita bisa beribadah melayni, bukan untuk menyiksa, tapi untuk membuat enak dan ringan.
Kalau Tuhan menanggung semua beban dosa kita, beban lainpun ditanggung Tuhan sehingga semua enak dan ringan.
- Keluaran 29: 1
29: 1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantanyang tidak bercela,
'dua ekor domba jantan'=>dibagi menjadi dua (domba jantan I dan domba jantan II).
Domba jantan Imenunjuk pada korban penyerahan diri sepenuh.
Keluaran 29: 18
29: 18 Kemudian haruslah kaubakar seluruh domba jantanitu di atas mezbah; itulah korban bakaran, suatu persembahan yang harum bagi TUHAN, yakni suatu korban api-apian bagi TUHAN.
Perlakuan terhadap domba jantan Iyaitu harus dibakar seluruhnya sehingga berbau harum.
Daging dibakar menjadi asap = keubahan hidup, yaitu dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Dari ada (daging) menjadi tidak ada (asap) = menghampakan diri, sehingga kita bisa taat dengar-dengaran sepenuh kepada Tuhan sampai daging tidak bersuara.
Kalau kita taat dengar-dengaran yang bertanggung jawab adalah Tuhan.
Dibalik ketaatan ada mujizat, keberhasilan, dan kemenangan.
- Domba jantan II
Keluaran 29: 22-25
29: 22 Dari domba jantan itu haruslah kauambil lemaknya, ekornya yang berlemak, lemak yang menutupi isi perutnya, umbai hatinya, kedua buah pinggangnya, lemak yang melekat padanya, paha kanannya--sebab itulah domba jantan persembahan pentahbisan--
29: 23 kauambillah juga satu keping roti,satu roti bundar yang berminyak dan satu roti tipis dari dalam bakul berisi roti yang tidak beragi, yang ada di hadapan TUHAN.
29: 24 Haruslah kautaruh seluruhnya ke atas telapak tangan Harundan ke atas telapak tangan anak-anaknya dan haruslah kaupersembahkan semuanya sebagai persembahan unjukandi hadapan TUHAN.
29: 25 Kemudian haruslah kauambil semuanya dari tangan mereka dan kaubakar di atas mezbah, yaitu di atas korban bakaran, sebagai persembahan yang harum di hadapan TUHAN; itulah suatu korban api-apian bagi TUHAN.
'persembahan unjukan'= korban timangan (dalam terjemahan lama).
Perlakuan terhadap domba jantan II: diambil lemaknya terutama dari bahu kanan di tambah roti lalu ditaruh ditangan Harun dan ditimang-timang setelah itu dibakar dihadapan Tuhan.
Ini menunjuk korban unjukan atau korban timangan.
Lemakdari binatang juga berarti bagian yang terbaik.
Bahumenunjuk tanggung jawab.
Jadi melayani Tuhan harus dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab setinggi-tingginya dihadapan Tuhan dan sesama.
Lemak adalah milik Tuhan, tidak boleh dimakan dan harus dikembalikan kepada Tuhan.
Milik Tuhan:
- perpuluhan dan persembahan khusus,
- penyembahan, ibadah pelayanan, dan
- mempelai wanita/tubuh Kristus yang sempurna.
Inilah milik Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat.
Kalau perpuluhan saja tidak bisa mengembalikan, tidak mungkin bisa mengembalikan yang lebih besar, sebab perpuluhan adalah milik Tuhan yang terkecil.
Makan lemak(mencuri milik Tuhan) = Hawa yang memakan buah terlarang yang mengakibatkan telanjang dan kebinasaan.
Kalau kita bisa melayani dengan sebaik-baiknya, penuh tanggung jawab dan mengembalikan milik Tuhan, hasilnya: kita ditimang dalam tangan Tuhan= kita disayang oleh Tuhan dan dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna (ditimang = digerakkan). Pelayanan pembangunan tubuh dimulai dari rumah tangga, penggembalaan, sampai antar penggembalaan.
- Korban Kristus untuk mengutus Roh Kudus (merpati) kepada kita.
Saat Yesus selesai dibaptis dan keluar dari air, Roh Kudus turun dalam bentuk burung merpati.
Yohanes 16: 7
16: 7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
'pergi'= mati, bangkit dan naik ke Surga.
Kehidupan yang diurapi oleh Roh kudus bagaikan merpati yaitu tulus, jujur, damai.
Jangan MENJUALmerpati (tidak tulus, jujur, dan damai), karena akan menjadi sarang penyamun. Sebaliknya, kalau ada Roh Kudus, kita bisa menjadi rumah doa.
Roma 8: 26-28
8: 26 Demikian juga Roh membantu kitadalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
8: 27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
8: 28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerjadalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikanbagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Kehidupan yang tulus, jujur, dan damai, sama seperti bayi yang menangis kepada Tuhan.
Matius 21: 15-16
21: 15 Tetapi ketika imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat melihat mujizat-mujizat yang dibuat-Nya itu dan anak-anak yang berseru dalam Bait Allah: "Hosana bagi Anak Daud!" hati mereka sangat jengkel,
21: 16 lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau dengar apa yang dikatakan anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayidan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?"
Roh Kudus inilah yang mendorong kita untuk berdoa seperti bayi.
Bayi menangis= hanya memuji dan menyembah Tuhan.
Apapun yang kita hadapi, biarlah kita hanya seperti bayi yang menangis, kita tidak membela diri tapi kita mengaku kekurangan, ketidak mampuan kita, mengaku hanya hidup dari tangan anugerah dan belas kasih Tuhan.
Hasilnya:
ay.27'Allah turut bekerja' = Tuhan akan mengulurkan tangan belas kasihNya bagi kita, untuk mendatangkan mujizatbagi kita yaitu Tuhan menjadikan semua baik dan indah pada waktuNya, kita hanya tinggal tunggu waktu Tuhan.
Mujizat secara jasmani: Tuhan menyelesaikan semua masalah kita tepat pada waktuNya.
Matius 21: 14
21: 14 Maka datanglah orang-orang butadan orang-orang timpangkepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya.
'timpang, buta' = cacat/tidak sempurna.
Saat Tuhan datang kembali kedua kali tidak boleh ada lagi yang tidak sempurna. Tapi kita mengalami mujizat secara rohani, yaitu kita disucikan dan diubahkan sampai menjadi sempurna seperti Dia dan saat kedatanganNya kembali kedua kali kita bersama-sama dengan Dia selama-lamanya.
Jadilah rumah doa, jangan menjadi sarang penyamun!
Rumah doa setara dengan bayi-bayi yang ada didalam gendongan tangan Tuhan, hanya menangis kepada Tuhan, mengangkat tangan, menangis tidak bisa apa-apa, hanya mohon anugerah Tuhan, dan Tangan yang kuat mengadakan mujizat didalam hidup kita. Semua menjadi indah, selesai, dan sempurna pada waktuNya. Jika Yesus datang kembali kedua kali, kita bersama Dia selama-lamanya.
Semakin kita merasa kecil dan tak berdaya seperti bayi, semakin besar tangan anugerah kemurahan Tuhan dalam hidup kita.
Tuhan memberkati.