Salam sejahtera dalam Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.
Wahyu 22: 7-19 menunjuk pada
tujuh peringatan/nasihat/teguran kepada sidang jemaat akhir zaman, supaya menjadi sempurna seperti Yesus dan tampil sebagai mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan masuk Yerusalem baru selamanya--angka tujuh menunjuk pada kesempurnaan.
- Ayat 7= peringatan pertama: peringatan yang dikaitkan dengan kebahagiaan dalam menerima firman nubuat(diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 24 November 2024sampai Ibadah Raya Surabaya, 15 Desember 2024).
- Ayat 8-9= peringatan kedua: peringatan tentang penghormatan dan penyembahan(diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 18 Desember 2024sampai Ibadah Doa Surabaya, 08 Januari 2025).
- Ayat 10= peringatan ketiga; peringatan untuk tidak memeteraikan firman nubuat--firman pengajaran yang benar; wahyu dari Tuhan--, karena waktunya sudah singkat(diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Januari 2025sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Januari 2025).
- Wahyu 22: 11-12
22:11.Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"
22:12."Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.
Peringatan keempat: peringatan tentang dua macam arus di dunia: kesucian atau kenajisan. Kita harus tegas memilih (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 26 Januari 2025).
- Wahyu 22: 13-16= peringatan tentang membasuh jubah.
- Wahyu 22: 17= peringatan tentang tugas gereja Tuhan: bersaksi dan mengundang.
- Wahyu 22: 18-19= peringatan untuk tidak menambah dan mengurangi--merubah--firman nubuat/firman pengajaran yang benar.
AD. 4
Dua macam arus yang menentukan nasib hidup kita:
- Ayat 11a= arus kejahatan dan kecemaran--kenajisan--yang mengarah pada pembalasan Tuhan sampai binasa di neraka (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 26 Januari 2025).
Pembangunan Babel= mempelai wanita Setan yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan.
- Ayat 11b= arus kebenaran dan kesucian yang mengarah pada upah dari Tuhan yaitu hidup kekal di sorga selamanya (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 02 Februari 2025).
Tubuh Kristus yang sempurna= gereja Tuhan yang sempurna dalam kebenaran dan kesucian.
Wahyu 22: 1222:12. "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.
Pada saat Yesus datang kembali kedua kali, manusia termasuk pelayan Tuhan akan menerima pembalasan atau upah dari Tuhan, sesuai dengan pilihannya:
- Memilih arus kejahatan dan kenajisan, pasti akan menerima pembalasan dari Tuhan, yaitu hukuman dan kebinasaan selamanya di neraka.
- Memilih arus kebenaran dan kesucian, pasti akan menerima upah dari Tuhan, yaitu hidup kekal di dalam kerajaan sorga.
Jadi, pada saat Yesus datang kembali pasti terjadi pemisahan selamanya:
- Mulai dari dua orang di tempat tidur; satu diangkat, satu ditinggal.
Dua orang di tempat tidur= suami istri--suami istri bisa terpisah selamanya.
Kejadian 6: 8
6:8. Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
Contoh suami yang tegas untuk memilih kebenaran adalah Nuh.
Suami harus mendapat kasih karunia di mata Tuhan, supaya suami istri tidak terpisah selamanya.
Kasih karunia Tuhan adalah seperti Nuh masuk bahtera Nuh sesuai dengan kehendak Tuhan.
Lihat kehendak Tuhan!
Nuh mengikuti kehendak Tuhan, dan hanya delapan orang yang masuk bahtera. Harus tegas! Kelihatan sedikit tetapi justru tidak dihukum.
Bagi kita sekarang, laki-laki harus memilih baptisan air yang benar.
1 Petrus 3: 20-21
3:20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baikkepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Kita masuk baptisan air untuk melakukan kehendak Tuhan, dan kita dibaptis seperti Yesus dibaptis.
Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi--langit terbuka--, yaitu hidup dalam urapan Roh Kudus.
Sudah mati terhadap dosa, harus dikuburkan. Kalau sudah percaya Yesus, akan ada rem untuk tidak berbuat dosa; sama dengan bertobat (berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan). Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
Matius 3: 16
3:16. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari airdan pada waktu itu juga langit terbukadan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
Begitu keluar dari dalam air, langit akan terbuka. Ini yang menentukan. Kalau tidak keluar dari kuburan air, langit tidak akan terbuka--tetap hidup lama.
Kita dibaharui dari hati nurani yang jahat menjadi hati nurani yang baik, yaitu bisa membedakan dengan tegas dan pasti arus kejahatan-kenajisan dan arus kebenaran-kesucian.
Kita pasti akan memilih kebenaran dan kesucian untuk mendapatkan hidup kekal.
Suami menjadi teladan bagi istri, anak, menantu, cucu dan semuanya.
"Tadi di Malang ada kaum muda bersaksi. Dia berasal dari Riau (awalnya saya tidak kenal juga), dia pemakai narkoba, menjual narkoba, menjadi kurir narkoba, lalu ditangkap polisi dan dimasukkan dalam penjara. Setelah keluar dari penjara, lalu orang tuanya berkata: Kamu harus ke Malang untuk digembalakan. Sebelumnya dia tidak ada niat untuk kuliah, tetapi mencari penggembalaan di Malang. Mungkin saya sering ke Riau, Medan, orang tuanya pernah mengikuti kebaktian persekutuan, lalu tertarik dengan firman, lalu orang tuanya mengirimkan dia ke Malang. Setelah digembalakan, dia sambil mencari tempat untuk kuliah, akhirnya dia lulus dengan IPK 3,7.Dia sempat kerja di IKN, tetapi karena banyak penyimpangan-penyimpangan, dia tidak cocok bekerja di sana, akhirnya kembali ke Malang dan sekarang bekerja di Malang. Inilah orang tua yang benar, suami yang benar, mencari dulu yang rohani. Saya terharu, saya tidak kenal, tetapi orang tuanya memberikan kepercayaan kepada saya untuk menggembalakan anaknya. Dia malu mau bersaksi karena dia pemakai narkoba, dan masuk penjara selama 10 bulan, tetapi dia sekarang berhasil. Tuhan tolong kita semuanya."
Satu keluarga masuk baptisan air yang benar bahkan mendapatkan hasil yang benar--memiliki hati nurani yang baik--, maka bisa memilih arus kebenaran dan kesucian, itu adalah kasih karunia Tuhan.
Kita semua berjuang untuk mendapatkan kasih karunia.
- Kakak dan adik.
- Sesama pelayan Tuhan.
- Sesama manusia.
Ini adalah perpisahan selamanya.
Ditinggal keluarga yang meninggal memang ada kesedihan, tetapi masih ada penghiburan bahwa kita bertemu lagi saat Tuhan datang kembali.
Tetapi kalau terpisah selamanya, tidak akan ketemu lagi.
Mohon kasih karunia Tuhan!
Contoh kakak adik yang terpisah:
anak sulung dan anak bungsu. Ini juga perpisahan sesama pelayan Tuhan karena tidak memenuhi syarat tahbisan.
Keluaran 29: 129:1."Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
Syarat tahbisan yang benar:
- Ada tiga macam korban binatang: lembu, domba jantan I, dan domba jantan II.
Semuanya sudah digenapkan oleh kurban Kristus.
Tiga korban binatang:
- Lembu jantan= korban pendamaian. Untuk melayani dosa-dosa harus diperdamaikan lebih dulu.
- Domba jantan I= korban penyerahan. Setelah mengaku dosa dan berdamai, kita harus menyerah sepenuh pada Tuhan.
- Domba jantan II= korban tahbisan. Kita bisa dipakai oleh Tuhan.
- Ada korban makanan, yaitu roti tidak beragi.
Keluaran 29: 2
29:2. roti yang tidak beragi dan roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, dan roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak; dari tepung gandum yang terbaik haruslah kaubuat semuanya itu.
Roti tidak beragi= firman pengajaran yang benar dan murni.
Artinya: tertulis dalam alkitab; diwahyukan oleh Tuhan yaitu ayat yang satu menerangkan oleh ayat yang lain dalam alkitab.
Firman pengajaran yang benar harus sesuai dengan kehendak Tuhan.
- Minyak urapan Roh Kudus.
Keluaran 29: 7
29:7. Sesudah itu kauambillah minyak urapan dan kautuang ke atas kepalanya, dan kauurapilah dia.
Tanpa minyak urapan Roh Kudus, kita akan kering, sehingga mengandalkan kemampuan sendiri--kepandaian, pengalaman dan sebagainya.
Kalau ada urapan, kita akan menerima karunia Roh kudus--kemampuan ajaib dari Tuhan.
ANAK SULUNG
Lukas 15: 28-2915:28. Maka marahlah anak sulung itudan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
15:29. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambinguntuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
Pelayanan si sulung adalah
tanpa kurban Kristus--korban pendamaian, tanpa korban penyerahan, dan tanpa korban tahbisan.
Ia melayani dengan
kebenaran sendiri; merasa lebih benar dari orang lain dan bapanya--Tuhan.
Kebenaran diri sendiri digambarkan putih tetapi kusta--sulit untuk kelihatan. Firman bagaikan sinar berwarna putih, kalau ada sakit kusta, maka tidak kelihatan. Kalau ada warna hitam--dosa najis--, disinari firman, akan kelihatan.
Akibatnya: tidak bisa bertobat, tetapi tetap dalam dosa, sehingga tidak masuk dalam kerajaan sorga selamanya--si sulung tidak mau masuk rumah bapa--dan binasa.
ANAK BUNGSULukas 15: 11-1715:11. Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
15:12. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
15:13. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
15:14. Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat.
15:15. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.
15:16. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.
15:17. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
'
ke ladang untuk menjaga babinya'=
kalau meninggalkan ladang Tuhan, cepat atau lambat pasti akan tiba di ladang babi.
Pelayanan si bungsu adalah
pelayanan tanpa kurban Kristus sehingga merusak urapan Roh Kudus.
Akibatnya: hidupnya menjadi rusak.
Banyak yang mengaku di urapi Roh Kudus, tetapi sebenarnya minyak urapannya sudah habis (seperti botol yang minyaknya habis, tetapi tinggal wanginya)--masih berbahasa roh tetapi sebenarnya kering.
"
Ini yang paling saya takutkan. Saya sudah mengalami lapar, sengsara dan sebagainya, tetapi jangan sampai kering. Kalau kering, mau apa saya di depan jemaat. Doakan saya jangan sampai kering rohani. Kalau kering rohani, tidak akan berguna."
Tanda pelayanan si bungsu:
- Melayani Tuhan hanya untuk mencari berkat jasmani: uang, kedudukan, jodoh dan sebagainya.
- Pergi ke negeri jauh= tidak setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan setelah mendapatkan apa yang dicari.
Ini berarti jauh dari sorga dan kebenaran, sehingga jauh dari kebahagiaan--semuanya merosot.
Tidak setia adalah permulaan kerusakan pelayanan, nikah, pribadi, ekonomi dan sebagainya.
- Melarat= habis-habisan--habis segala harta bendanya--; tidak terpelihara jasmani dan rohani; tidak ada kepuasan jasmani dan rohani, sehingga mulai mengejar kepuasan semu di dalam dunia.
Bahkan kepuasan semu mulai masuk dalam ibadah pelayanan.
- Jatuh bangun dalam dosa dan puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan--masuk ladang babi. Dari ladang sorga berpindah ke ladang Setan. Hidupnya membabi buta, bahkan dipakai dalam pembangunan Babel. Ngeri!
Babel= gereja palsu; mempelai wanita Setan yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan, yang pasti akan dibinasakan selamanya.
"Saya berdoa jangan sampai ibadah kita bergeser. Dari pembangunan tubuh Kristus, tidak sadar akhirnya sampai kepada babel. Jangan terpengaruh apapun yang dari dunia. Kalau yang dari dunia masuk terus, lama-lama akan bergeser sampai pembangunan babel."
Inilah pelayanan si bungsu yang juga mengarah pada kebinasaan.
Tetapi Tuhan menolong si bungsu. Si sulung tidak bisa ditolong karena ia memakai kebenaran sendiri--tidak bisa dinasihati
Kita juga, semoga kita menjadi sasaran dari Tuhan. Pelayanan kita belum sempurna dan masih banyak kekurangan, yang penting siap untuk mengaku dan ditegor.
Lukas 15: 17-2015:17. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
15:18. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorgadan terhadap bapa,
15:19. aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
15:20. Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
'
Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia' = perdamaian.
Tuhan masih mengejar si bungsu yang jauh dari sorga bahkan sudah sampai di ladang babi--kesengsaraan dan kebinasaan.
Seorang imam, asalkan tidak merasa benar sendiri--tidak merasa lebih hebat dari Tuhan dan sesama--, ia masih bisa ditolong. Tetapi kalau sudah merasa lebih hebat, tidak akan bisa ditolong.
Tuhan mengejar si bungsu untuk dikembalikan pada tahbisan yang benar.
Cara Tuhan menolong:
- Makanan di rumah bapa yang berlimpah-limpah= korban makanan, yaitu firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus yang berlimpah-limpah dan diulang-ulang.
Keluaran 29: 2
29:2. roti yang tidak beragi dan roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, dan roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak; dari tepung gandum yang terbaik haruslah kaubuat semuanya itu.
Firman penggembalaan= firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus, yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, berkesinambungan, teratur, dan diulang-ulang untuk menjadi makanan bagi sidang jemaat, supaya sidang jemaat bisa bertumbuh dalam kedewasaan rohani; sama dengan menyucikan dan mengubahkan sidang jemaat sampai sempurna seperti Yesus.
Keubahan hidup dimulai dari taat dengar-dengaran--roti bundar (tidak ada ujung dan pangkal; kekal).
Yohanes 8: 51
8:51. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya."
Kita mendapat hidup kekal.
Roti bundar tipis--tidak ada ketebalan--= firman pengajaran yang sudah dipraktikkan menjadi tabiat dalam hidup kita, yaitu rendah hati. Kita bisa mengakui kebenaran firman yang menunjukkan keadaan dan dosa kita.
Rendah hati juga berarti kemampuan untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi; kemampuan untuk mengakui pemakaian Tuhan kepada orang lain.
Taat dan rendah hati, kita sedang memberi makan minum Yesus; kita memuaskan hati Tuhan, sehingga kita juga dipuaskan oleh Tuhan. Kita bisa bersaksi dan mengucap syukur pada Tuhan.
Kita juga dikenyangkan Tuhan, artinya Tuhan memelihara kita. Urusan makan minum adalah urusan Tuhan.
- Hajaran di segala bidang.
Selama masih mau menerima firman pengajaran, akan bisa ditolong. Tetapi kalau tidak mau lagi, akan dihajar.
Firman yang diberitakan bagaikan tali kasih Tuhan. Kalau firman ditolak terus, tali kasih Tuhan akan dipintal menjadi cambuk hajaran Tuhan.
Apa maksudnya? Supaya kita ingat akan makanan di rumah Bapa--si bungsu akhirnya ingat akan makanan di rumah bapa.
Kita diingatkan pada firman penggembalaan, sehingga kita bisa kembali pada tahbisan yang benar.
Firman inilah yang membimbing kita untuk kembali pada dasar tahbisan yaitu kurban Kristus di kayu salib.
Praktiknya:
Lukas 15: 18
15:18. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
'Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa'= kembali pada korban pendamaian.
Berdamai artinya: sadar akan dosa, menyesal, dan mengaku pada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
Kita juga mengaku bahwa kita dipelihara langsung oleh Tuhan. Kita tidak akan ada kekuatiran. Toko, gaji dan sebagainya adalah sarana, tetapi yang memelihara kita adalah Tuhan.
Kita tidak boleh mengandalkan apapun dan siapapun di dunia. Kita hanya boleh mengandalkan/Tuhan.
Lukas 15: 19
15:19. aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
Ayat 19= kembali pada korban penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan.
Ini sama dengan kembali pada posisi sebagai imam-imam yang taat sampai daging tidak bersuara lagi.
Kalau sudah ada hati damai dan sudah taat, kita akan ditahbiskan oleh Tuhan. Kita kembali pada tahbisan yang benar, yang berkenan pada Tuhan. Kita beribadah melayani Tuhan dengan setia dan berkobar-kobar.
Si sulung dan si bungsu sama-sama terhilang. Si sulung terhilang karena kebenaran diri sendiri--merasa lebih benar dan lebih hebat. Si sulung tidak mau masuk rumah Bapa. Lalu, si bungsu memang sudah tidak layak (sudah berada di ladang babi). Tetapi Tuhan menolong lewat makanan berlimpah; firman penggembalaan dan dihajar sampai sadar.
Firman penggembalaan berguna untuk mengingatkan kita pada korban Kristus. Mulai korban pendamaian--selalu berdamai dan tidak menyimpan dosa--, korban penyerahan--taat--, sampai ditahbiskan dalam tahbisan yang berkenan kepada Tuhan.
Tahbisan yang benar inilah yang menarik belas kasih Imam Besar di tengah kita untuk memberikan:
- Jubah indah.
Lukas 15: 22
15:22. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.
Jubah indah= jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Semakin berkenan pada Tuhan dan dipakai Tuhan, hidup kita akan semakin indah.
Yang mau melayani, baptisan air, mari ambil kesempatan, asalkan didorong oleh firman, sebab kedatangan Tuhan seperti pencuri--tidak ada yang tahu.
- Kasut.
Efesus 6: 15
6:15. kakimu berkasutkankerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
Kasut= kerelaan untuk berkorban--korban waktu, tenaga dan sebagainya--dan sengsara dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Kita tidak akan pernah bersungut dan tersandung sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali.
Ulangan 29: 5
29:5. Empat puluh tahun lamanya Aku memimpin kamu berjalan melalui padang gurun; pakaianmu tidak menjadi rusak di tubuhmu, dan kasutmu tidak menjadi rusak di kakimu.
Inilah perlindungan dan pemeliharaan Tuhan bagi pelayan Tuhan.
Melayani dengan kerelaan untuk berkorban dan sengsara dalam pelayanan tidak akan pernah rusak dan lemah. Kita tidak akan pernah mundur sampai garis akhir.
Empat puluh tahun= 40 tahun Yobel
Mengapa mundur? Karena tidak melihat salib.
Selama melihat kurban Kristus apapun yang kita korbankan, kita tidak akan pernah mundur.
"Inilah kekuatan saya. Waktu Lempin-EL saya catat: 'Selama saya bisa memandang kurban Kristus, saya akan tetap melayani Tuhan sampai kapanpun, saya tidak akan mundur.' Terkadang saya mengomel: Kenapa begini? Lihat kurban Kristus, ampuni saya Tuhan. Apa yang saya alami tidak sebanding dengan kurban Kristus. Saya orang berdosa, jika dihina, dicaci maki, pantas, sedangkan Yesus saja yang tidak berdosa tetapi diludahi. Lalu saya terdiam: Terima kasih Tuhan, berikan saya kekuatan."
- Cincin meterai= kasih sekuat maut.
Kidung Agung 8: 5-6
8:5. Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? --Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau.
8:6. --Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!
Kita dimeteraikan di dada dan tangan Tuhan; kita sama seperti bayi dalam gendongan tangan belas kasih Tuhan. Inilah tahbisan yang benar.
Kita hanya menangis kepada Tuhan; mengakui segala kekurangan dan kelemahan--bayi tidak ada kelebihannya, hanya ada kekurangan. Tuhan akan mengulurkan tangan kasih sekuat maut untuk:
Lukas 15: 24
15:24. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.
- Yang hilang ditemukan kembali.
Artinya: tangan belas kasih Tuhan sanggup mengadakan dari tidak ada menjadi ada untuk memelihara kita di tengah kesulitan dunia sampai Antikris berkuasa di bumi tiga setengah tahun.
Secara rohani, kita yang terhilang dalam dosa bisa kembali hidup benar dan suci.
- Yang mati dibangkitkan kembali.
Artinya: tangan belas kasih Tuhan sanggup menyelesaikan semua masalah yang mustahil. Serahkan semua kepada Tuhan!
Kita mulai ada sukacita; kebahagiaan sorga.
Tangan belas kasih Tuhan memandikan kita, artinya menyucikan dan mengubahkan sampai sempurna seperti Dia. Kita tampil sebagai mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan permai. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru selamanya.
Ini pilihan kita. Pilih arus kebenaran dan kesucian! Terima firman dan hajaran! Datang kepada korban Kristus; korban pendamaian, korban penyerahan sampai kita akan dipakai Tuhan. Kita sama seperti bayi dalam gendongan tangan Tuhan.
Tuhan memberkati.