Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita berada dalam kitab Wahyu 3.
Wahyu 2-3,dalam susunan Tabernakel, menunjuk pada tujuh kali percikan darah di depanTabut Perjanjian.
Ini sama dengan tujuh suratyang Tuhan lakukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir = penyucian terakhiryang dilakukan oleh Tuhan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir(sidang jemaat akhir zaman), supaya sidang jemaat bangsa kafir menjadi sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus dan menjadi tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita Sorga yang layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan bersama Tuhan selamanya.

Kelebihan, kehebatan apapun yang kita miliki, kalau ada satu saja cacat cela, semuanya percuma, tidak bisa sempurna dan menyambut kedatangan Yesus kedua kali/tertinggal saat Yesus datang kedua kali, maka itu berarti kebinasaan.
Perkataan ini bukan kesombongan, tetapi keharusan. Kita harus disucikan sampai tidak bercacat cela.

Tujuh sidang jemaat bangsa kafir yang mengalami percikkan darah adalah:

  1. sidang jemaat EFESUS(Wahyu 2: 1-7) (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 07 September 2014). Sidang jemaat Efesus harus kembali pada kasih mula-mulasupaya bisa kembali ke Firdaus.

  2. sidang jemaat di SMIRNA(Wahyu 2: 8-11) yang mengalami penderitaan, tetapi Tuhan katakan untuk tidak takut dalam penderitaan dan setia sampai mati(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 September 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 09 November 2014).


  3. sidang jemaat di PERGAMUS(Wahyu 2: 12-17) yang harus meninggalkan ajaran-ajaran sesat(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 November 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 28 Desember 2014).

  4. sidang jemaat di TIATIRA(Wahyu 2: 18-29) yang harus mengalami penyucian hati dan pikiran sampai pikiran yang terdalam(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 04 Januari 2015sampai Ibadah Raya Surabaya, 18 Januari 2015).

  5. sidang jemaat di SARDIS(Wahyu 3: 1-6) disucikan untuk mengalami kebangunan rohanidan kuat rohaninya, supaya tetap berjaga-jaga(diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 21 Januari 2015sampai Ibadah Doa Surabaya, 04 Maret 2015).

  6. sidang jemaat di FILADELFIA(Wahyu 3: 7-13) (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 08 Maret 2015).

Kita mempelajari Wahyu 3: 7-13, sidang jemaat yang keenam, yaitu SIDANG JEMAAT FILADELFIA.
Wahyu 3: 7
3:7 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.

Kita sudah mendengar, ada3 macam penampilan pribadi Tuhankepada sidang jemaat di Filadelfia (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 08 Maret 2015):

  1. 'Yang Benar' = Halaman Tabernakel.
  2. 'Yang Kudus' = Ruangan Suci.
  3. 'Yang memegang kunci Daud' = Ruangan Maha Suci.

Kita sudah mendengar bahwa kunci Daud adalah soal kerajaan.
Kunci yang dipegang oleh Daud secara jasmani adalah kerajaan jasmani di dunia (kerajaan Yehuda/Israel).
Kunci Daud yang dipegang oleh Yesus adalah kunci kerajaan yang rohani, yaitu kunci kerajaan Sorga, sebab kerajaan Yesus bukan di dunia ini, tetapi di Sorga.

Jadi, Yesus tampil sebagai 'Yang memegang kunci Daud', untuk memberikan kunci kerajaan Sorgakepada sidang jemaat di Filadelfia/kita semua, supaya pintu Sorga terbuka dan sidang jemaat Filadelfia/kita semua bisa masuk dalam kerajaan Sorga yang kekal.

Kisah Rasul 14: 22
14:22 Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.

Bukti bahwa kita memiliki kunci kerajaan Sorga:

  1. Bukti memiliki kunci kerajaan Sorga yang pertama: bertekun dalam iman.
    Artinya:

    • 1 Tesalonika 3: 2-5
      3:2 Lalu kami mengirim Timotius, saudara yang bekerja dengan kami untuk Allah dalam pemberitaan Injil Kristus, untuk menguatkan hatimu dan menasihatkan kamu tentang imanmu,
      3:3 supaya jangan ada orang yang goyang imannyakarena kesusahan-kesusahanini. Kamu sendiri tahu, bahwa kita ditentukan untuk itu.
      3:4 Sebab, juga waktu kami bersama-sama dengan kamu, telah kami katakan kepada kamu, bahwa kita akan mengalami kesusahan. Dan hal itu, seperti kamu tahu, telah terjadi.
      3:5 Itulah sebabnya, maka aku, karena tidak dapat tahan lagi, telah mengirim dia, supaya aku tahu tentang imanmu, karena aku kuatir kalau-kalau kamu telah
      dicobai oleh si penggodadan kalau-kalau usaha kami menjadi sia-sia.

      Pengertian bertekun dalam iman yang pertama: tidak goyah imannyadalam menghadapi:

      1. Pencobaan/masalah-masalah yang mustahil = tetap yakinpada kuasa Tuhan.

        Ini bukti kalau kita memiliki kunci kerajaan Sorga. Kerajaan Sorga tidak akan tergoncang/goyah. Jadi, kalau kita menjadi goyah, putus asa dan kecewa saat menghadapi pencobaan dan masalah, berarti belum memiliki kunci kerajaan Sorga.

        Oleh sebab itu, saat menghadapi pencobaan dan masalah yang mustahil, kita harus tetap yakin pada kuasa Tuhan.


      2. Godaan dalam bentuk ajaran-ajaran palsu= tetap yakinpada firman pengajaran benar/pribadi Tuhan apapun resikonya.
        Firman adalah pribadi Tuhan.

      3. Godaan dalam bentuk dosa-dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan = tetaphidup benar/praktik iman.

        Iman adalah kebenaran. Banyak orang mengatakan, 'kami percaya Yesus', tapi perbuatannya tidak benar, 'kami hidup dari Yesus', tetapi bekerja tidak benar, itu salah.


      Mengapa Tuhan izinkan kita mengalami pencobaan/godaan?:
      1 Petrus 1: 6-7
      1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
      1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu-- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

      'membuktikan kemurnian imanmu' = Tuhan mengizinkan kita mengalami pencobaan, godaan dalam bentuk ajaran palsu dan dosa-dosa bahkan sampai puncaknya dosa, supaya kita memiliki iman yang tahan uji= iman bagaikan emas murni/iman yang sempurna, yang layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai.
      Sebab, saat kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan permai, Dia akan mencari lebih dahulu iman yang murni/iman yang sempurna.

      Lukas 18: 8
      18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"


    • Kisah Para Rasul 13: 43
      13:43 Setelah selesai ibadah, banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi yang takut akan Allah, mengikuti Paulus dan Barnabas; kedua rasul itu mengajar mereka dan menasihati supaya mereka tetap hidup di dalam kasih karunia Allah.

      Pengertian bertekun dalam iman yang kedua: tetap hidup dalam kasih karunia/kemurahan Tuhan.

      Bagaimana praktik hidup dalam kemurahan/kasih karunia Tuhan?:

      Banyak orang mengatakan, 'kami hidup dalam kasih karunia Tuhan, kami hidup karena kemurahan Tuhan.' Jangan hanya di mulut saja! Tetapi ada praktiknya.

      1. Roma 2: 4
        2:4 Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allahialah menuntun engkau kepada pertobatan?

        Praktik yang pertama hidup dalam kemurahan/kasih karunia Tuhan: bertobat.

        Banyak orang berkata, 'kami hidup dalam kemurahan Tuhan', tetapi berbuat dosa. Sudah tahu itu dosa, tetapi masih tetap dilakukan. Itu salah. Itu menantang Tuhan.

        Bertobatadalah berhenti berbuat dosa, dan kembali kepada Tuhan.

        2 Petrus 3: 9
        3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

        Kalau Tuhan belum datang kedua kali, bukan karena Dia lalai, tetapi supaya kita semua bisa bertobat; kita masih berada dalam panjang sabar Tuhan, yaitu:

        • Tuhan belum datang kedua kali,
        • kita masih diberi perpanjangan umur/kesehatan (belum meninggal dunia).

        Apa maksudnya? Bukan untuk kuliah, mencari uang, dan lain-lain. Itu bukan tujuan utama.
        Kalau Tuhan belum datang kedua kali dan kita masih diberi perpanjangan umur/kesehatan, maka tujuan utamakita hidup di dunia adalah untuk bertobat.

        Kalau hanya untuk bekerja mencari uang, lebih baik meninggal dunia. Kalau kita berhasil dalambekerja, gaji tinggi, mencapai gelar yang hebat, atau kita mencapai kedudukan yang hebat di dunia, tetapi belum bertobat, itu berarti kita belum mencapai tujuan utama.Tujuan utama kita hidup di dunia adalah untuk bertobat.

        Dalam Roma 2: 4, sangat jelas disebutkan bahwa Tuhan menyediakan sarana bagi kita untuk bertobat.
        Roma 2: 4
        2:4 Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?

        Tuhan menyiapkan sarana untuk bertobat, yaitu:

        • kemurahan Tuhan.
          Kita masih memiliki tubuh daging, sehingga masih bisa bertobat, perlu bertobatdan harus bertobat.
          Sebab, Yesus menebus dosa kita dalam bentuk tubuh daging. Manusia memiliki tubuh, jiwa dan roh. Jadi, selama masih memiliki tubuh daging, maka kita HARUSbertobat, supaya tidak binasa.

          Binatangmemiliki tubuh dan jiwa, tetapi tidak memiliki roh yang kembali pada Tuhan, sehingga tidak perlu bertobat.
          Malaikathanya memiliki roh, tidak memiliki tubuh dan jiwa, sehingga tidak bisa bertobat. Kalau jatuh dalam dosa, maka langsung binasa, langsung menjadi setan.
          Setan tidak bisa bertobat selamanya.

          "Sebab itu selalu saya katakan, kalau setan bisa bertobat, maka dia akan lebih dahulu bertobat daripada kita. Karena setan tahu, betapa dahsyatnya hukuman neraka. Sayangnya, dia tidak bisa bertobat, oleh sebab itu dia mengajak manusia--yang seharusnya bisa bertobat--, supaya tidak betobat juga dan bernasib sama dengan setan."

          Mari, gunakan kemurahan Tuhan!Kita harus bertobat dari dosa apa saja. Itu tujuan utama kita hidup di dunia.

        • Roma 2: 4
          2:4 Maukah engkau menganggap sepikekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nyadan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?

          Sarana untuk bertobat yang kedua: kesabaran Tuhan, yaitu Dia belum datang kedua kali dan kita masih diberi perpanjangan umur.

          'menganggap sepi' = seringkali kita menganggap sepi kesabaran dan kemurahan Tuhan. Kita diberi tubuh, jiwa dan roh, sehingga kita bisa bertobat, perlu bertobat dan harus bertobat, tetapi menganggap sepi kemurahan dan kesabaran Tuhan. Tiba-tiba kita meninggal dunia tanpa bertobat, sehingga binasa.

          Jangan menganggap sepi!'Nanti sajalah, apa itu firman kok keras sekali?' Jangan! Sebab kita tidak tahu umur kita. Kalau langsung meninggal dunia, hanya tinggal jasadnya saja, kita tidak punya lagi tubuh daging, maka kita tidak bisa lagi bertobat dan binasa selamanya.


        • Sarana bertobat yang ketiga: 'kelapangan hati-Nya' = keluasan hati Tuhan, yaitu Tuhan sanggup dan rela mengampunisegala jenis dosa kita dengan kuasa darah-Nya, sampai tidak berbekas lagi, seperti kita tidak pernah berbuat dosa. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi!

        Jadi, inilah bertekun dalam iman, yaitu tidak goyahdan tetap hidup dalam kemurahan Tuhan. Praktik hidup dalam kemurahan Tuhan yang pertama yaitu bertobat.

      2. 2 Korintus 4: 1
        4:1 Oleh kemurahan Allahkami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.

        Praktik yang kedua hidup dalam kemurahan/kasih karunia Tuhan:
        'kami tidak tawar hati' = tidak tawar hatidalam ibadah pelayanan.
        Artinya: tidak kecewa, putus asa, dan tinggalkan ibadah pelayanan apapun yang sedang kita hadapi, sebab kita sadar, bahwa kita bangsa kafir bisa beribadah dan melayani Tuhan hanya karena kemurahan Tuhanyang seharga darah Yesus/kurban Kristus.

        Kalau kita mengabaikan ibadah pelayanankepada Tuhan, maka sama dengan menginjak-injak darah Yesus/kurban Kristus(menghina-Nya di depan umum), dan tidak ada pengampunan dosa lagi, tetapi binasa selamanya.
        Kita harus sadar. Sebenarnya, yang bisa beribadah melayani Tuhan hanyalah bangsa Israel (umat pilihan Tuhan) dan keturunannya, yaitu suku Lewi. Kita tidak bisa. Tetapi, Tuhan membuka jalur kemurahan kepada kita, yaitu lewat kurban Kristus, sehingga bangsa kafir bisa beribadah dan melayani Tuhan.

        Ini harus menjadi pegangan bagi kita. Saat kita menghadapi sesuatu, 'Aduh, saya tidak kuat lagi, saya malas untuk beribadah', maka kita harus mengingat kurban Kristus. Kita harus ingat, 'saya bisa beribadah melayani Tuhan, karena sudah ditebus dengan darah Yesus, sehingga terbuka jalan'. Itu yang menjadi kekuatan kita.
        Mungkin kita harus berkorban sesuatu untuk beribadah melayani, kita merasa pengorbanannya terlalu berat. Mungkin harus berkorban waktu, tenaga, uang dan lain-lain. 'Waduh, terlalu berat'. Kita harus langsung ingat, 'saya bisa seperti ini, hanya karena kurban Kristus, yang lebih dari segala pengorbananku'.”

        Ini yang menjadi kekuatan baru bagi kita untuk tidak tawar hati.
        Kalau kita selalumengingat/menghargai kurban Kristus yang memungkinkan kitauntuk bisa beribadah melayani Dia, maka kita akan tetap setia dan berkobar-kobardalam beribadah dan melayani Tuhan sampai garis akhir, apapun risiko dan tantangan yang kita hadapi.

        'garis akhir' yaitu sampai meninggal dunia atau sampai kedatangan Yesus kedua kali.

        Saat-saat kita sudah mulai lemah, kita harus berkorban ini-itu, kita merasa tidak kuat, maka kita harus langsung mengingat kurban Kristus. 'Saya bisa beribadah, hanya karena pengorbanan Yesus'. Bagaimana pengorbanan Tuhan, yang pertama Dia sudah meninggalkan Sorga. Berapa harga Sorga? Kita datang beribadah ke tempat ini, berapa harga yang dibayar untuk naik mikrolet, atau membayar bensin? Untuk datang ke dunia, harga yang harus dibayar oleh Tuhan adalah meninggalkan Sorga. Sudah tidak sebanding. Oleh sebab itu, kalau seseorang selalu menghargai kurban Kristus, maka dia tidak akan mudah meninggalkan ibadah pelayanan hanya karena sesuatu.

        Mari, malam ini kita betul-betul menyadari, bahwa kita bisa beribadah melayani Tuhan, hanya karena kurban Kristus. Ini yang menjadi kekuatan barubagi kita, sehingga kita tidak akan pernah kecewa, putus asa, dan tidak akan pernah mundur, tetapi tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir.

      3. Roma 12: 1
        12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allahaku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudusdan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

        'aku menasihatkan kamu' = nasihat dan tegoran, itu semua kekuatan dari pengajaran.

        Praktik yang ketiga tetap hidup dalam kemurahan/kasih karunia Tuhan ('demi kemurahan Allah'): mempersembahkan persembahan yang berkenan pada Tuhan = ibadah yang sejati, yaitu mempersembahkan tubuh yang hidup, yang kudus dan yang berkenan pada Tuhan.

        Disebut ibadah yang sejati, sebab ada ibadah yang palsu, yaitu ibadah untuk mencarisesuatu, misalnya mencari berkat, dan lain-lain. Tetapi ibadah yang sejati adalah mempersembahkanpersembahan yang berkenan kepada Tuhan.

        Dulu, kalau bangsa Israel datang pada Tuhan, tidak ada yang mencari sesuatu, atau malah diajari, 'Ayo, kita datang ibadah untuk mencari berkat'. Tidak ada. Tetapi mereka malah membawa lembu, dan lain-lain.
        Ibadah juga merupakan pengakuanbahwa kita sudah dipelihara dan diberkati Tuhan.

        Sekarang banyak ajaran yang salah, 'Ayo kita ibadah untuk cari berkat/supaya diberkati'. Bukan itu. Ibadah yang sejati adalah mempersembahkan persembahan yang berkenan kepada Tuhan. Sama dengan kami mengajarkan kepada murid-murid di Lempin-El "Kristus Ajaib", kalau besuk/ada jemaat yang harus dikunjungi, jangan sengaja-sengaja, 'Wah, tidak ada beras, jam berapa jam makannya?' Lalu datangnya tepat pada jam makan. Karena kalau pendetanya datang, pasti ditawari juga untuk ikut makan bersama. Dalam hati pasti berkata, 'Kebetulan'. Seharusnya, membesuk jemaat adalah menjadi berkat, bukan mencari berkat.
        Beribadah adalah mempersembahkan korban kepada Tuhan, karena kita mengaku bahwa kita sudah diberkati dan dipelihara oleh Tuhan. Bukan mencari berkat. Kalau mencari berkat, itu namanya bekerja.
        Jadi, jangan dibalik-balik antara yang jasmani dan rohani! Masalah di dunia jangan dimasukkan dalam gereja. Kalau bekerja di dunia, memang mendapat gaji, kalau buka toko, memang mendapat keuntungan. Jangan dibalik juga! Nanti saudara bekerja di dunia, malah saudara yang memberi uang kepada perusahaan, itu salah. Ibadah yang sejati adalah mempersembahkan segala sesuatu, yaitu waktu, tenaga, uang dan pikiran sampai bisa mempersembahkan tubuh yang hidup, kudus dan berkenan kepada Tuhan.


        Sekarang akan kita perinci satu-persatu.
        TUBUH YANG HIDUP= tubuh yang dikuasai Roh Kudus.

        Yohanes 6: 63
        6:63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.

        Tubuh yang dikuasai Roh Kudus, kita dapatkan lewat ketekunan dalam Ibadah Raya(Pelita Emas) = kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia-karunia-Nya.
        Dalam Ibadah Raya, ini bagaikan pelita yang harus ada minyaknya supaya tetap menyala, sama dengan harus ada Roh Kudus.

        Tubuh yang dikuasai Roh Kudus tandanya aktif/setia dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan.

        Kalau dulu, tidak boleh membawa lembu, kambing atau domba yang sudah pingsan/setengah mati untuk dipersembahkan. Jangankan setengah mati, kalau kukunya ada celanya sedikit, atau ada panunya tidak boleh dipersembahkan. Kita seringkali begitu, datang ibadah dengan membawa tubuh yang mati. Kalau bisa datang beribadah, maka datang, kalau tidak bisa, maka tidak datang. Ini tubuh yang mati.

        TUBUH YANG KUDUS= tubuh yang dikuasai oleh firman Allah.
        Yohanes 15: 3
        15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakankepadamu.

        'firman yang telah Kukatakan'= firman yang dikatakan oleh Yesus sendiri = firman Allah yang dibukakan rahasianya, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab = firman pengajaran benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Ini yang bisa menyucikan kita.
        Sehebat apapun hamba Tuhan dan pelayan Tuhan, kalau tidak ada pedang firman, maka tidak bisa suci. Harus ada pedang firman!

        Penginjilan memang baik, yaitu untuk memanggil orang berdosa supaya percaya Yesus, bertobat dan diselamatkan. Kita semua sudah diselamatkan, dan sekarang harus meningkat. Setelah dibenarkan, maka harus disucikan lewat pedang firman.

        Jadi, tubuh yang kudus = tubuh yang dikuasai oleh firman Allah/disucikan oleh firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Ini bisa kita dapatkan lewat ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci(Meja Roti Sajian) = persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan kurban Kristus.
        Ibadah Pendalaman Alkitab = firman makin diperdalam, yaitu ayat menerangkan ayat, makin digali lagi, sehingga makin dalam dan semakin tajam untuk menyucikan kita.

        TUBUH YANG BERKENAN= tubuh yang dikuasai oleh kasih Allah('Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan')= taat dengar-dengaran.
        Ini kita dapatkan lewat ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan(Mezbah Dupa Emas) = persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

        Jadi, ibadah yang sejati adalah ibadah sistem penggembalaan, di mana kita bisa mempersembahkan tubuh yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Tuhan.
        Penggembalaan adalah ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok (ada 3 macam alat yang berada di Ruangan Suci).

        Kita bandingkan dalam kitab Kejadian, perbedaan antara Kain dan Habel. Habel, ibadahnya sistem penggembalaan, sedangkan Kain sistem petani, sehingga ibadah Habel yang diterima oleh Tuhan.

        Yesus datang ke dalam dunia, dan dilahirkan di kandang, bukan untuk mengentas kemiskinan. Saya mengatakan, 'kalau Yesus lahir ke dunia untuk mengentas kemiskinan, kenapa tidak sekalian lahir di pinggir jalan saja? Karena lahir di kandang masih enak, ada atapnya. Kalau di pinggir jalan, apalagi kalau waktu itu hujan lebat, pasti Dia menderita.' Bukan itu artinya. Tetapi Yesus lahir di kandang untuk menunjuk pada penggembalaan. Di dalam penggembalaan kita bertemu dengan Yesus.
        Dulu ketika di Mesir, bangsa Israel tinggal di tanah Gosyen. Seluruh tanah Mesir terkena tulah, tetapi di tanah Gosyen mereka aman. Ini menunjuk pada sistem penggembalaan yang menyelamatkan
        .”

        Jadi, ibadah yang sejati adalah ibadah sistem penggembalaan, di mana kita bisa mempersembahkan tubuh yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Tuhan. Ini sama dengan kita mengalami penyucian secara terus-menerus dan mendalam= daging yang disembelih dan dipotong-potong.

        Dulu kalau mau mempersembahkan binatang, sebelum diletakkan pada tempat pembakaran, maka harus disembelih dulu, dipotong-potong dulu, dikuliti baru dibakar. Begitu juga kita sekarang. Dalam sistem penggembalaan, kita bagaikan binatang yang disembelih dan dipotong-potong. Untuk datang beribadah hari Minggu, Senin dan Rabu, sudah sakit bagi daging, belum lagi kalau terkena firman yang isinya tentang anjing dan babi, menunjuk dosa kawin-mengawinkan. Saat datang dalam 3 macam ibadah, dosa-dosa kita terus ditunjukkan, sakit bagi daging, tetapi penyucian makin mendalam.

        Kalau kita rela masuk dalam kandang penggembalaan, maka hasilnya'takkan kekurangan aku'.
        Jangan melihat prosesnya, tetapi lihat hasilnya!Kalau melihat prosesnya, baru mendengar bahwa daging harus disembelih dan dipotong-potong, maka kita tidak akan mau, lebih baik tidak.

        Kesaksian:
        Dulu, waktu saya mau diminta orang dari Malang untuk menjadi gembala di sana, saya diberi tahu oleh Om Pong, bahwa keadaannya di sana begini-begitu. Saya tidak mau, langsung saya tolak, sudah cukup melayani jemaat di Gending dan Johor, kalau di Johor, saya bagian majalah dan surat-menyurat. Saya sudah puas. Sebab yang paling saya ingat, Om Pong berkata bahwa di situ keadaanya lebih gawat dari di Medan. Kalau Om Pong saja yang sudah berpengalaman puluhan tahun mengatakan 'gawat', apalagi saya yang masih baru? Tetapi Om Pong menegur saya, 'jangan seperti itu dalam melayani. Harus menurut kehendak Tuhan. Kalau bukan kehendak Tuhan, jangan, tetapi kalau kehendak Tuhan, maka harus. Menyerah saja'. Jangan lihat prosesnya! Kalau melihat prosesnya memang ngeri. Tetapi jalani saja prosesnya dan satu waktu kita akan berteriak seperti raja Daud mengatakan, 'Tuhan adalah Gembalaku, takkan kekurangan aku'.

        'takkan kekurangan aku', artinya:

        • Tuhan memeliharakita dengan berkelimpahan, yaitu selalu mengucap syukur, merasa manis dan bahagia di dalam Tuhan (anggur yang manis).
          Tadi dalam Yohanes 15: 3, ini tentang pokok anggur, sama dengan penggembalaan. Carang yang melekat pada pokok anggur yang benar akan dibersihkan/disucikan, supaya berbuah manis pada waktunya. Tinggal ikuti prosesnya. Kita akan merasakan manisnya penggembalaan, rumah tangga juga mulai tertata (mulai terasa manis). Tuhan tidak pernah menipu kita.

          Buah anggur yang masih kecil, memang kecut dan pahit rasanya. Banyak yang berkata, 'Dulu waktu saya belum masuk 3 macam ibadah, tidak begini rasanya. Sekarang masuk 3 macam ibadah, kok begini rasanya?' Itu sudah ada buah. Dua hal yang harus kita ingat.
          Yang pertama, kalau kita mau mengalami penyucian, lalu kita merasakan ada buah yang pahit/penderitaan,
          jangan putus asa!Kita harus ingat, sebentar lagi kita akan berbuah manis. Yang kedua, kalau berbuat dosa, lalu merasa pahit, itu peringatan supaya kita berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan. Kita harus berhenti. Kalau tidak, akan menuju kesengsaraan dan kebinasaan. Tetapi kalau itu penyucian dan kita merasa pahit, teruskan! Itu berarti kita sudah mulai berbuah sekalipun masih buah yang kecil. Teruskan! Satu waktu kita akan menikmati buah yang manis dan kita bisa berteriak 'takkan kekurangan aku'.


        • kita disucikansampai tak bercacat cela, sempurna sama seperti Dia, tidak ada dosa lagi.

    Inilah bertekun dalam iman. Ini kunci kerajaan Sorga. Bertekun dalam iman, artinya tahan ujidan tetap berada dalam kemurahan Tuhanyang seharga kurban Kristus.
    Praktik tetap berada dalam kemurahan Tuhan yaitu bertobat, tidak tawar hati dalam pelayanan, dan mempersembahkan tubuh yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Tuhan (tergembala dengan baik dan benar).

    Yang sudah masuk dalam kandang penggembalaan, jangan keluar dari kandang penggembalaan!

    “Tiap pagi saya selalu berdoa, supaya yang belum masuk, bisa masuk dalam kandang penggembalan, apapun yang kita korbankan. Kalau sudah tidak kuat, pandang kurban Kristus! Yang sudah masuk, jangan keluar. Kalau sudah hampir berbuah manis atau bahkan sudah mengecap yang manis, tetapi keluar, maka habis lagi.


  2. Kisah Para Rasul 14: 22
    14:22. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.

    'untuk masuk dalam kerajaan Sorga, harus mengalami banyaksengsara' = kalau kita mengalami banyak sengsara, jangan dibesar-besarkan!
    Kalau sudah mulai membesar-besarkan, bandingkan dengan kurban Kristus. Dia harus tinggalkan Sorga yang mulia dan berlantai emas,untuk turun ke dunia, dan lahir di kandang. Baru ini saja, Dia sudah sengsara, belum yang lainnya. Terlalu jauh kalau dibandingkan dengan kita.

    Jadi, bukti memiliki kunci kerajaan Sorga yang kedua adalah kita harus banyak mengalami sengsara daging bersama Yesus= salib/percikan darah.
    Percikan darah ini hanya ada di Ruangan Maha Suci, itulah kemuliaan.

    2 Korintus 4: 16-17
    4:16. Sebab itu
    kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharuidari sehari ke sehari.
    4:17. Sebab
    penderitaan ringanyang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

    Mengapa kita harus mengalami banyak sengsara daging bersama Yesus?
    Supaya kita mengalami pembaharuan/keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.

    Sama s
    eperti binatang yang mau dipersembahkan, dagingnya yang sudah dipotong-potong harus dibakar, supaya tidak menjadi busuk. Daging yang dibakar akan berubah menjadi asap yang berbau harum di hadapan Tuhan. Itulah pembaharuan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Kita harus mengalami sengsara.

    Kita sudah digembalakan dan disucikan, bahkan berbuah manis, tetapi masih harus mengalami sengsara, karena daging yang sudah dipotong harus dibakar, supaya menjadi asap yang berbau harum di hadapan Tuhan.

    Roma 12: 2
    12:2. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakanmanakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

    Di atas tadi, Roma 12: 1, daging bagaikan disembelih dan dipotong-potong. Di ayat 2, daging dibakar.
    'pembaharuan budimu'= pembaharuan hatimu.

    Pembaharuan dimulai dari
    hati nurani, yaitu hati yang keras (serupa dengan dunia), diubahkan menjadi hati yang tulus.
    Hati yang keras, yaitu benar dikatakan salah, dan sebaliknya, asal sesuai dengan kepentingannya.

    "Mungkin boss bekerja, mau korupsi, tetapi saudara bekerja dengan jujur malah dimarahi terus. Takut ketahuan korupsinya. Itulah hati dunia. Karena itu dikatakan, 'Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini', tidak bisa lagi membedakan, salah jadi benar dan benar jadi salah. Itulah dunia."

    Hati yang tulus bisamembedakan dengan tegas, mana yang benar dan mana yang tidak benar. Ini hati kerajaan Sorga atau hati yang tulus ikhlas.
    Sekarang, hati yang keras sudah melanda gereja Tuhan.

    "Saya sudah menyaksikan, di dalam organisasi gereja. Bukan berarti saya yang benar semua. Orang yang seharusnya tidak diangkat, malah diangkat, tetapi yang seharusnya diangkat, malah tidak diangkat. Saya kalah suara, karena memakai cara dunia (voting). Jadi, kalau menang suara, maka yang benar bisa jadi salah dan sebaliknya. Di dalam gereja Tuhan berkelahi terus, karena tidak ada yang tulus. Ini yang harus kita jaga. Tuhan tolong kita semuanya."

    Kita bisa membedakan dengan tegas dimulai darimembedakan pengajaran yang benar dengan yang tidak benar, baru bisa membedakan segala sesuatu yang benar dengan yang tidak benar.

    Jadi, kalau kita memiliki hati yang tulus, maka kita pasti hidup dalam kebenaran, kesucian sampai kemuliaan.

    Di dalam alkitab, hati yang tulus digambarkan sepertipermukaan air laut.

    Kejadian 1: 2
    1:2. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

    Beberapa waktu lalu, kita belajar bahwa hati tulus itu seperti tanah rata, itulah tempatnya Yesus lewat (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 08 Maret 2015). Siapkan jalan yang rata bagi Yesus.
    Sekarang, hati yang tulus bagikan permukaan air laut, itulah tempatnya Roh Kudus.

    Permukaan air laut adalah titik nol. Artinya: hati yang tulus adalah selalu merendahkan diri/menghampakan diri. Ini orang yang bisa menentukan mana benar dengan yang tidak benar, tidak ada kepentingan diri. Kalau tidak menghampakan diri, bisa saja ada kepentingan diri, misalnya supaya jemaat tidak keluar dari gereja dan sebagainya.

    Menghampakan diri, yaitu tidak merasakan apa-apa selain hanya mengasihi Tuhan.
    Hati yang tulus adalah tempat Roh Allah melayang-layang = tempat Roh Kudus.

    Malam ini, kita siapkan hati yang tulus. Kita rela disembelih dan dipotong-potong; kita disucikan dalam penggembalaan. Belum cukup. Kita masih harus memikul salib, harus dibakar, yaitu sengsara daging bersama Yesus, supaya kita mendapatkan hati yang tulus.

    Biarlah malam ini, kita menjadi takhta Tuhan dan takhta Roh Kudus.
    Hati yang tulus adalah takhta Tuhan/takhta Roh Kudus.

    Kegunaan Roh Kudus:
    Roma 5: 5
    5:5. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkandi dalam hati kita oleh Roh Kudusyang telah dikaruniakan kepada kita.


    • Roh Kudus mencurahkan kasih Allah, sehingga kita menjadi kehidupan yang kuat dan teguh hati:

      1. kuat dan teguh hati untuk tetap menanti pertolongan Tuhan.
        Saat menghadapi pencobaan dan masalah, kita harus tetap kuat dan teguh hati. Jangan putus asa, keecwa dan mencari jalan keluar sendiri!Tetapi kita harus tetap percaya dan berharap kepada Tuhan sampai Dia menolong kita. Kita hanya tinggal menanti pertolongan Tuhan. Dan pada titik tertentu, Tuhan pasti menolong kita.

      2. Sampai kuat dan teguh hati untuk tetap menantikan kedatangan Tuhan kedua kali, supaya tidak gugur.
        Kalau tidak kuat, kita mohon Roh Kudus untuk menolong kita. Kita kuatkan ibadah dan pelayanan kita.

        Mazmur 27: 14
        27:14. Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!


    • Titus 3: 5
      3:5. pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

      Kegunaan Roh Kudus yang kedua: kalau sudah kuat dan teguh hati, maka Roh Kudus akan mengadakan mujizatbagi kita:

      1. Mujizat rohani: membaharui kita sampai sama mulia seperti Yesus.
      2. Mujizat jasmani: 'gunung-gunung diratakan'.

        Zakharia 4: 6-7a
        4:6. Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
        4:7a. Siapakah engkau,
        gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata.


      Sampai nanti, saat Yesus datang kedua kali, maka kita diubahkan dalam sekejab mata menjadi sempurna seperti Dia dan kita akan diangkat ke awan-awan permai. Kita bersama Dia selama-lamanya.

Kita sungguh-sungguh menerima kunci kerajaan Sorga malam ini. Kita bertekun dalam iman dan tetap dalam kemurahan Tuhan. Kita bertobat, tidak tawar hati, tergembala dengan benar, dan kita mau memikul salib. Roh Kudus akan menolong kita semua. Yang tidak kuat hari-hari ini, mungkin sudah kecewa/putus asa, sudah ragu-ragu, bahkan sudah menyerah, mari kita mohon Roh Kudus untuk menolong kita semua. Biar kita menjadi takhta Tuhan dan takhta Roh Kudus, kita memiliki hati yang tulus. Kita berdoa kepada Tuhan.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 02 Agustus 2015 (Minggu Sore)
    ... jasmani merupakan pintu masuk kita ke dalam dunia. Tetapi perjamuan kawin Anak Domba--nikah yang rohani--merupakan pintu untuk keluar dari dunia menuju ke Sorga. Hubungan nikah adalah hubungan kepala dengan tubuh hubungan kasih yang kekal yang tidak bisa dipisahkan oleh apapun juga seperti kasih itu kekal maka nikah kita juga kekal. Suami ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 06 November 2024 (Rabu Sore)
    ... pelayanan yang berkenan pada Tuhan. Kalau tidak sesuai dengan kehendak Tuhan akan dienyahkan oleh Tuhan. Untuk memiliki tahbisan yang benar harus disediakan tiga bagian dasar Keluaran - diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya November Ayat korban binatang korban pendamaian korban penyerahan diri dan korban tahbisan. Ayat - korban makanan berdasarkan firman ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 04 Desember 2018 (Selasa Sore)
    ... mengatakan Semuanya damai dan aman--maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin--mereka pasti tidak akan luput. Tetapi kamu saudara-saudara kamu tidak hidup di dalam kegelapan sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 04 Oktober 2019 (Jumat Sore)
    ... matahari supaya kita juga bersinar bagaikan matahari diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya September sampai Ibadah Doa Surabaya September . Kakinya bagaikan tiang api diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya September . Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 14 Agustus 2018 (Selasa Sore)
    ... dan tidak binasa Percaya Yesus. Bertobat berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan mati terhadap dosa. Baptisan air yang benar. Kehidupan yang sudah bertobat harus dikuburkan dalam air bersama Yesus untuk bangkit bersama Yesus dalam hidup baru. Hidup baru adalah hidup Sorgawi yaitu hidup dalam urapan dan kepenuhan Roh Kudus. Kita ...
  • Ibadah Doa Malang, 01 September 2009 (Selasa Sore)
    ... bagaikan pohon ara yang melembut bertunas dan berbuah. Kalau tidak berubah maka manusia daging tidak bisa terangkat ke Surga. Matius - . pembaharuan keubahan hidup dikaitkan dengan langit dan bumi yang berlalu pembaharuan PERHATIAN. Perhatian kita jangan hanya tertuju kepada perkara dunia yang akan berlalu sebab jika demikian akan ikut lenyap ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 18 April 2013 (Kamis Sore)
    ... kegerakan Roh Kudus hujan akhir. nbsp Dari roti menjadi roti sedangkan yang makan dari orang menjadi orang. Artinya banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih. Banyak kehidupan yang sudah selamat tetapi menolak firman pengajaran yang benar sehingga terjadi kemerosotan rohani yaitu tuli dan bisu. Markus - Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah ...
  • Ibadah Doa Malang, 11 Januari 2018 (Kamis Sore)
    ... mengakibatkan Kegelapan Wahyu - . Kegoncangan Wahyu . Ketakutan Wahyu - . ad. . Kegoncangan. Gempa bumi yang dahsyat secara rohani yaitu pengaruh dunia yang mengakibatkan kegoncangan-kegoncangan. Yohanes - Sebab semua yang ada di dalam dunia yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup bukanlah berasal dari Bapa melainkan dari dunia. ...
  • Ibadah Raya Malang, 27 Maret 2011 (Minggu Pagi)
    ... Kudus menghancurkan buli-buli tanah liat Dosa Kusta. Matius . Ketika Yesus berada di Betania di rumah Simon si kusta Dosa kusta dosa kebenaran diri sendiri putih tetapi kusta yakni menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain menutupi dosa dengan cara menyalahkan Tuhan Firman Pengajaran benar lewat banyak berdalih-dalih. Akibatnya Tidak bisa bertobat ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 30 Oktober 2024 (Rabu Sore)
    ... Allah kelihatan diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang September sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang Oktober . Wahyu - . Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya . dan mereka akan melihat wajah-Nya dan nama-Nya akan tertulis di ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.