Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Bersamaan dengan penataran imam dan calon imam I

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita berada dalam kitab Wahyu 3.

Wahyu 2-3,dalam susunan Tabernakel, menunjuk pada tujuh kali percikan darah di depanTabut Perjanjian.
Ini sama dengan tujuh suratyang ditujukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir = penyucian terakhiryang dilakukan oleh Tuhan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir(sidang jemaat akhir zaman), supaya sidang jemaat bangsa kafir menjadi sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus dan menjadi tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita Sorga yang siap untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan bersama Tuhan selamanya.

Tujuh sidang jemaat bangsa kafir yang mengalami percikkan darah adalah:

  1. sidang jemaat EFESUS(Wahyu 2: 1-7) (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 07 September 2014). Sidang jemaat Efesus harus kembali pada kasih mula-mulasupaya bisa kembali ke Firdaus.

  2. sidang jemaat di SMIRNA(Wahyu 2: 8-11) yang mengalami penderitaan, tetapi Tuhan katakan untuk tidak takut dalam penderitaan dan setia sampai mati(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 September 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 09 November 2014).


  3. sidang jemaat di PERGAMUS(Wahyu 2: 12-17) yang harus meninggalkan ajaran-ajaran sesat(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 November 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 28 Desember 2014).

  4. sidang jemaat di TIATIRA(Wahyu 2: 18-29) yang harus mengalami penyucian hati dan pikiran sampai pikiran yang terdalam(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 04 Januari 2015sampai Ibadah Raya Surabaya, 18 Januari 2015).

  5. sidang jemaat di SARDIS(Wahyu 3: 1-6) yang mengalami kebangunan rohanidan kuat rohaninya, supaya tetap berjaga-jaga(diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 21 Januari 2015).

Kita masih berada pada jemaat yang kelima, yaitu jemaat di SARDIS.
Wahyu 3: 1-4
3: 1. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yangmemiliki ketujuh Roh Allahdanketujuh bintangitu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!
3:2. Bangunlah, dan kuatkanlahapa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satupun dari pekerjaanmuAku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.
3:3. Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak
berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
3:4. Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam
pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.

Kita sudah mempelajari ayat 1, kepada sidang jemaat Sardis, Yesus tampil dalam 2 hal, yaitu 'yang memiliki ketujuh bintang' dan 'yang memiliki ketujuh Roh Allah' untuk menyampaikan Firman Tuhan kepada sidang jemaat di Sardis (sudah diterangkan mulai Ibadah Doa Surabaya, 21 Januari 2015sampai Ibadah Raya Surabaya, 25 Januari 2015).

Tuhan Yesus tampil sebagai 'yang memiliki ketujuh bintang' dan 'ketujuh Roh Allah' supaya jemaat Sardis mengalami kebangunan rohanidan kuat rohaninya (menerima kekuatan ekstra dari Tuhan), SUPAYATETAP BERJAGA-JAGA.

Pada ayat 2 dan 3, ada2 hal yang harus dijagaoleh sidang jemaat di Sardis:

  1. Ayat 2 = 'sebab tidak satu pun dari pekerjaanmuAku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku'.
    Hal pertama yang harus dijaga: berjaga-jaga dalam ibadah pelayanan/tahbisan, sebab pelayanan sidang jemaat di Sardis tidak ada yang sempurna/belum berkenan pada Tuhan, bahkan hampir mati/tidak ada apinya lagi (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 02 Februari 2015sampai Ibadah Doa Surabaya, 04 Februari 2015).

  2. Wahyu 3: 3
    3:3. Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuridan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.

    Hal kedua yang harus dijaga: berjaga-jaga dikaitkan dengan kedatangan Yesus yang kedua kali(mulai diterangkan dari Ibadah Raya Surabaya, 08 Februari 2015):

    • berjaga-jaga dikaitkan dengan WAKTUkedatangan Yesus kedua kali yang seperti pencuri (tidak ada yang tahu) (sudah diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 08 Februari 2015).

    • tetapi, di dalam ayat 4 (‘ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya’), kita juga berjaga-jaga soal PAKAIAN, supaya pakaian tetap putih/tidak bernoda; kita sudah mempelajari mengenai noda Korah/noda kedurhakaan (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab, 09 Februari 2015sampai Ibadah Doa Surabaya, 11 Februari 2015).

Wahyu 3: 4
3:4 Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.

Malam ini kita mempelajari ayat 4.
Sidang jemaat di Sardis layak untuk BERJALAN BERSAMA YESUSkarena mereka berjaga-jaga sehingga pakaiannya tetap putih/tidak bernoda.
Jadi, perjalanan hidup kita harus bersama dengan Yesus (perjalanan hidup kita harus sama dengan perjalanan Yesus).

Amsal 30: 18-19
30:18 Ada tiga hal yang mengherankanaku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti:
30:19 jalan rajawali di udara(1), jalan ular di atas cadas(2), jalan kapal di tengah-tengah laut(3), dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis(4).

Perjalanan hidup Yesus digambarkan dalam 4 hal
:

  1. jalan rajawali di udara,
  2. jalan ular di atas cadas,
  3. jalan kapal di tengah-tengah laut,
  4. jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.

Sebenarnya, 4 hal ini merupakan hal yang biasa/sudah terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Mengapa dalam kitab Amsal disebut mengherankan? Ini dalam arti yang rohani.

Sudah sekian lama kita mengikut Yesus,apakah perjalanan hidup kita bersama Yesus? Apakah tabiat Yesus sudah menjadi tabiat kita?Ini pertanyaan yang mengherankan.
Kalau belum, betapa herannya, karena sudah sekian lama kita mengikut Yesus. Kalau perjalananhidup kita seperti Yesus, maka tabiatkita juga seperti Yesus. Ini yang harus kita upayakan hari-hari ini.

Kita akan telusuri satu persatu:

  1. JALAN RAJAWALI DI UDARA.
    Rajawali menunjuk pada tabiat Yesus sebagai RAJAyang Agung.
    Rajawali begitu agung jika terbang di udara.

    Mazmur 20: 7, 10
    20:7 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nyadan menjawabnyadari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.
    20:10 Ya TUHAN,
    berikanlah kemenangan kepada raja!Jawablah kiranya kami pada waktu kami berseru!

    Kalau menang, maka doa kita pasti dijawab oleh Tuhan.

    Tabiat Yesus sebagai Raja Agung, yaitu menang atas maut/dosa.
    Kita layak berjalan bersama Yesus, berarti kita harus memiliki tabiat Yesus, yaitu tabiat raja/menang atas dosa, sehingga kita bisa HIDUP DALAM KEBENARAN.

    "Kalau sekian lama kita ikut Tuhan, tetapi benar saja belum, betapa mengherankan. Sudah sekian puluh tahun kita mengikut Tuhan, tetapi masih mempertahankan yang salah, mungkin mempertahankan pekerjaan/studi yang salah, ini mengherankan sekali. Mungkin di jalan raya, ada lampu merah mau diterobos, ini mengherankan, apalagi sudah menjadi hamba Tuhan/menjadi pelayan Tuhan. Sudah berpuluh-puluh tahun mengikut Yesus, tetapi saat naik motor tidak memakai helm, ini sangat mengherankan sekali."

    Mari, kita hidup dalam kebenaran, menang atas dosa.

    Cara untuk menang atas dosa, yaitu:

    • Harus mengaku dosakepada Tuhan dan sesama; jika diampuni jangan berbuat dosa lagi = bertobat.
      Keagungan Yesus adalah mengakui dosa-dosa kita.
      Kalau kita hamba Tuhan/pelayan Tuhan bisa mengakui dosa-dosa kita, maka kita juga berjiwa agung/berjiwa kesatria(di Alkitab dituliskan, 'Jika ia berlaku sebagai kesatria, ia mengaku dosanya').
      Lawan dari kesatria adalah pengecut, artinya berbuat dosa tetapi tidak mau mengaku. Kalau tidak mau mengaku, malah menyalahkan orang lain, ini sama dengan setan.

    • Mengampunidosa orang lain dan melupakannya. Ini juga tabiat agung.
      Orang yang sudah merugikan kita, tetapi dia mengaku pada kita, maka kita harus mengampuni dan melupakannya.

    Maka, segala dosa diselesaikan oleh darah Yesus, sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran/perjalanan hidup yang benar.
    Tadi disebutkan, jika raja menang, maka Tuhan menjawab doanya. Kalau kita menang atas dosa, maka TUHAN BISA MENGULURKAN TANGANpada kita dan menjawab doa kita.

    Yesaya 59: 1-3
    59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
    59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
    59:3 Sebab
    tanganmu cemar oleh darahdan jarimu oleh kejahatan; mulutmu mengucapkan dusta, lidahmu menyebut-nyebut kecurangan.

    Mengapa kita sering kali tidak ditolong Tuhan? Karena 'tanganmu cemar oleh darah' = perbuatan dosa.
    Ayat 3= kalau lidah berdusta, maka kita tidak berjalan bersama Yesus, tetapi berjalan bersama setan bapa pendusta. Sebab itu, selesaikan dosa-dosa!

    Kalau kita menang atas dosa, maka telinga Tuhan mendengarseruan kita dan tangan Tuhan diulurkanuntuk menolong kita, menyelesaikan masalah dan pencobaan yang kita hadapi. Itu rumus.

    Perbaiki perjalanan hidup kita. Sudah sekian lama kita ikut Tuhan. Biarlah jalan kita seperti jalan rajawali di udara, yaitu menang atas dosa dan hidup dalam kebenaran. Maka, saat kita berseru, Tuhan mendengar seruan kita, dan tangan-Nya diulurkan untuk menolong kita dan menyelesaikan segala masalah kita.

  2. JALAN ULAR DI ATAS CADAS.
    Yohanes 3: 14-15
    3:14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,
    3:15 supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

    'Musa meninggikan ular di padang gurun' = ketika orang Israel menolak manna, maka mereka dipagut ular, lalu Musa meninggikan ular di padang gurun, supaya orang yang dipagut ular dan memandang ular tembaga itu tidak mati, tetapi sembuh. Sekarang, 'Anak Manusia harus ditinggikan', artinya Yesus harus mati di kayu salib supaya orang yang percaya kepada Dia tidak binasa, tetapi mendapatkan hidup kekal.

    Jadi, jalan ular di atas cadas menunjuk pada tabiat Yesus sebagai MANUSIAyang sengsara/manusia terkutuk yang harus mati di kayu salib.
    Orang yang mati disalib adalah manusia yang terkutuk.

    Bilangan 21: 4-9
    21:4 Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
    21:5 Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambarini kami telah muak."
    21:6 Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.
    21:7 Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.
    21:8 Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."
    21:9 Lalu Musa membuat
    ular tembagadan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.

    Perikop: Ular Tembaga.

    'akan makanan hambar ini kami telah muak' = Israel menolak manna.

    'dipagut ular' = jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa, sehingga mati rohani atau disesatkan oleh ajaran-ajaran sesat, sehingga mati rohani/binasa.
    Puncak dosa = dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan.

    Mengapa Israel dipagut ular?
    Sebab, bangsa Israel muak terhadap manna/Firman penggembalaan(dalam Mazmur 78, manna adalah roti malaikat/firman penggembalaan).

    Siapa yang muak?
    Orang yang sombong/tinggi hati.
    Sombong = tabiat ular, yaitu tidak mau digembalakan, tidak bisa lurus, selalu belok-belok seperti ular. Tidak bisa berkata ya di atas ya, tidak di atas tidak.

    Ini sistem setan untuk menghancurkan penggembalaan. Jadi, akhirnya menggunakan logika, 'kalau gembala terus yang khotbah, nanti orang-orang mulai bosan', sehingga menggunakan cara lain, padahal bukan dari Tuhan. Sistem dari Tuhan adalah sistem penggembalaan, manna dikirimkan terus-menerus.
    Kalau kita sudah muak, bosan, mengantuk saat mendengar firman, maka ular akan datang, sehingga jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa dan disesatkan oleh ajaran-ajaran palsu, membuang ajaran yang benar dan mengikuti ajaran palsu. Akibatnya, kering rohani/mati rohani sampai binasa selamanya.

    "Ketika orang Israel berada di Mesir, mereka dipecut dan disiksa. Tetapi waktu di padang gurun, mereka tinggal menerima saja manna sebanyak 1 gomer = 3,6 liter untuk setiap orang setiap harinya, sangat berkelimpahan. Tetapi mereka muak, ini orang sombong/tinggi hati."

    Orang sombong/tinggi hati = tidak tergembala, sehingga dipagut ular--jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa dan mengikuti ajaran-ajaran palsu--, sehingga menjadi manusia terkutukyang harus binasa.
    Di sinilah,Yesus yang tidak berdosa, rela dijadikan manusia terkutuk bagaikan ular, untuk mati di kayu salib, sehingga Dia bisa menebus kita dan membebaskan kita dari kutukan dosa.

    Jadi, kalau kita berjalan bersama Yesus, maka kita harus memiliki tabiat Yesus, yaitu RENDAH HATI/merendahkan diri, sehingga mau hidup tergembala dalam firman pengajaran yang benar.

    1 Petrus 5: 5-6
    5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklahkepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
    5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

    1 Petrus 5
    adalah pasal penggembalaan.

    Hasilnya:
    kita BERADA DI BAWAH TANGAN TUHAN YANG KUAT, sehingga kita ditinggikan pada waktu-Nya, artinya berhasil dan indah pada waktunya, dipermuliakan pada waktunya.
    Mungkin kita sekarang banyak direndahkan, nikmati saja. Tetapi, kalau kita menjadi kehidupan yang rendah hati, mau tergembala pada pengajaran yang benar, maka tangan Tuhan yang kuat akan meninggikan kita pada waktunya, membuat semua menjadi berhasil dan indah pada waktunya. Kita dipermuliakan oleh Tuhan mulai di dunia ini, sampai nanti kita dipermuliakan/ditinggikan bersama Dia selama-lamanya.

    Sabar saja, tunggu waktu Tuhan. Kita pasti akan berhasil dan indah pada waktu-Nya, baik secara jasmani maupun rohani, dan kita dipermuliakan, baik secara jasmani maupun rohani. Tuhan tidak pernah menipu kita.

  3. JALAN KAPAL DI TENGAH-TENGAH LAUT.
    Kapal membawa barang-barang, lalu singgah di pelabuhan-pelabuhan untuk bongkar muat barang-barang. Artinya: Yesus sebagai 'kapal', memuat berkat-berkat dari Sorga.
    Kapal singgah di pelabuhan = pribadi kita diberi berkat-berkat dari Sorga.

    Jalan kapal di tengah-tengah laut, menunjuk pada tabiat Yesus sebagai HAMBA.

    Filipi 2: 7-8
    2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
    2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

    Yesus adalah hamba yang taat sampai mati di kayu salib. Inilah hamba yang bisa dipakai. Kalau tidak taat dan setia, justru merusak pekerjaan Tuhan.

    Saya sering mengibaratkan, kalau saya butuh air untuk minum, lalu saya menyuruh seseorang untuk mengambilkan air, tetapi orang itu mengambil yang lain, yang mahal, tetapi bukan minuman, itu tidak ada gunanya, malah merusak. Yang dibutuhkan adalah taat dengar-dengaran.

    Tabiat Yesus adalah sebagai hamba yang taat sampai mati di kayu salib, sehingga Ia bisa membawa berkat-berkat dari Sorga ke dalam dunia dan memberikan kepada mereka yang membutuhkan. Kalau tidak taat, justru membawa kutukan dan celaka.

    Karena ini bersamaan dengan penataran calon imam dan imam-imam, kalau kita mau melayani Tuhan, maka kita harus hidup benar, tergembala dan taat dengar-dengaran. Kalau taat dengar-dengaran seperti Yesus, maka kita membawa berkat dari Sorga. Tetapi kalau tidak taat, maka membawa kutukan. Mulai dari saya, kalau tidak taat, maka membawa kutukan. Istilah 'taat' mengandung unsur kesetiaan. Perhatikan ini, semua pelayan Tuhan! Kalau gembala tidak taat dan setia, maka jemaat mendapat kutukan. Mari, dimulai dari gembala, doakan saya. Juga pelayan-pelayan Tuhan yang lain. Sebab kita bertanggung jawab, hutang darah.

    Perhatikan semua pelayan Tuhan!Kalau tidak taat dan setia, maka membawa kutukan. Kita bertanggung jawab, kalau mendatangkan kutukan, maka itu merupakan hutang darah yang tidak bisa dibayar.

    Biarlah malam ini kita mohon kepada Tuhan, supaya kita menjadi hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang taat dengar-dengaran.

    Inilah jalan kapal di tengah-tengah laut. Kalau kita layak berjalan bersama Yesus, maka kita harus memiliki tabiat Yesus, yaitu TAAT DENGAR-DENGARAN DAN SETIA, sehingga kita bisa menampung berkat Abraham dari Sorgasampai ke anak cucu kita dan membawa berkat/menjadi berkatbagi orang lain.
    Ini tugas dari hamba Tuhan dan pelayan Tuhan, yaitu membawa berkat, bukan membawa kutukan. Bukan bergantung pada kekayaan kita untuk bisa memberi/menjadi berkat, tetapi bergantung pada kita taat atau tidak. Sekalipun miskin, kalau kita taat, kita bisa menerima berkat Abraham dan menjadi berkat bagi orang lain.

    Yohanes 10: 27-28
    10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Kudan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
    10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanyadan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

    'Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku' = taat dengar-dengaran.

    Tadi, kalau kita memiliki tabiat raja (hidup dalam kebenaran), maka tanganTuhan diulurkanuntuk menolong dan menjawab doa kita. Kemudian, kalau kita rendah hati, mau tergembala, maka kita berada di bawah tanganTuhanyang kuat untuk meninggikan kita pada waktu-Nya.
    Jika kita menjadi hamba yang taat dan setia, maka posisi kita menjadi lebih jelas lagi, yaitu HIDUP DI DALAM TANGAN TUHAN, sehingga ada jaminan kepastianuntuk hidup sekarang sampai hidup kekal selamanya ('seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku').

  4. JALAN SEORANG LAKI-LAKI DENGAN SEORANG GADIS.
    'Seorang laki-laki' menunjuk tabiat Yesus sebagai ANAK ALLAH/Mempelai Laki-laki Sorga yang bertabiat kasih.

    Kalau kita layak berjalan bersama Yesus, maka kita juga memiliki tabiat Yesus, yaitu MEMILIKI KASIH ALLAH, sehingga kita bisa mengasihi Dia lebih dari segala sesuatu.

    Praktik mengasihi Yesus lebih dari segala sesuatu:

    • Roma 5: 5
      5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allahtelah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

      Praktik yang pertama: tidak kecewa, putus asa dan meninggalkan Tuhan saat menghadapi apapun juga, tetapi tetap mengucap syukur kepada Tuhan, tetap setia dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.

      Jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis = perjalanan mempelai pria dengan mempelai wanita = perjalanan kasih.
      Tuhan sudah mengasihi kita sampai menyerahkan segalanya di kayu salib. Di dalam Efesus 5, suami mengasihi isteri sampai menyerahkan nyawa-Nya/Tuhan berkorban nyawa bagi kita.
      Mari, kita juga mengasihi Dia lebih dari segala sesuatu.

    • Zefanya 3: 17
      3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,

      Praktik yang kedua: kita mengalami pembaharuan.
      Pembaharuan = mujizat rohani.

      'Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya' = kasih Allah sanggup membaharui kita/mengubahkan kehidupan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.

      'Perjalanan seorang laki-laki dengan seorang gadis' = perjalanan orang yang sudah dewasa; tidak bisa kalau laki-laki dengan anak kecil.

      Manusia rohani seperti Yesus/manusia dewasa rohaniseperti Yesus, yaitu kembali seperti bayi, artinya banyak berdiam diridan banyak menangis seperti bayi/banyak menyembah Tuhan. Kita tidak banyak bicara, komentar dan bergosip, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
      Maka, posisi kita BERADA DALAM GENDONGAN TANGAN TUHAN. Ini hubungan yang paling erat.

      Jadi, perjalanan hidup kita semakin maju dan jelas.

      • Tadi, jalan rajawali; kita hidup benar, maka tangan-Nyamulai diulurkanuntuk menjamah kita.

      • Kemudian, jalan ulardi atas cadas; kita mulai tergembala dan rendah hati, maka kita berada di bawah tanganTuhan yang kuatuntuk meninggikan kita.

      • Kemudian, jalan kapaldi tengah laut; kita menjadi hamba yang taat dan setia, maka kita berada di dalam tanganTuhan, seorangpun tidak bisa merebut kita dari tangan Tuhan.

      • Yang terakhir, jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis; kita berada dalam gendongan tanganTuhan, sama seperti bayi dalam gendongan tangan Tuhan. Perjalanan dan kedudukan kita makin jelas sampai kita digendong/dipeluk erat-erat oleh Tuhan.

      Kidung Agung 8: 5-6
      8:5 Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? -- Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau.
      8:6 -- Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!

      (terjemahan lama)
      8:6. Taruhlah akan daku dalam hatimu bagaikan meterai, bagaikan meterai pada lenganmu; karena kuat kasih itu seperti kuat maut, dan
      cemburuan itu hebat seperti alam barzakh, nyalanya seperti nyala api, seperti halilintar Tuhan.

      'bersandar pada kekasihnya' = seperti Yohanes bersandar pada dada Yesus.
      'meterai pada hati dan meterai pada lengan' = dipeluk oleh tangan kasih Tuhan.

      'cinta kuat seperti maut'= Hati-hati!Tuhan sebagai seorang laki-laki begitu mencintai kita, Dia sampai mengorbankan nyawa-Nya untuk gadis-Nya. Tetapi, cemburu Tuhan juga luar biasa.
      Dalam Alkitab terjemahan lama, 'cemburuan itu hebat seperti alam barzakh'. Jangan main-main!Cinta Tuhan sekuat maut untuk memeluk kita. Tetapi, jangan coba-coba untuk membuat Dia cemburu dengan laki-laki lain (pengajaran lain atau aktifitas lain sementara ada ibadah). Jangan sampai sengaja membuat Tuhan cemburu!Sebab cemburu-Nya sekuat alam barzakh/neraka.

      Oleh sebab itu, jaga sungguh-sungguh hubungan kita dengan Tuhan. Hubungan yang paling erat adalah bersandar di dada Tuhan, kita dimeterai di dada/hati Tuhan dan dimeterai di lengan Tuhan, seperti bayi berada dalam gendongan tangan kasih Tuhan yang sekuat maut, artinya mautpun tidak bisa memisahkan kita dengan Tuhan. Dia betul-betul mempertahankan kita.

      Seperti dituliskan dalam surat Roma 8: 35: 'Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?'; jangankan kelaparan atau ancaman, mautpun tidak bisa memisahkan kita dari kasih Tuhan, Dia memeluk kita erat-erat.

      Mari kita sungguh-sungguh. Yang terakhir adalah sampai kita berada dalam gendongan tangan Tuhan.

      Hasilnyajika kita dipegang oleh tangan kasih Tuhan:
      Yesaya 49: 14-16
      49:14 Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku."
      49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
      49:16 Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.


      • 'melukiskanengkau di telapak tangan-Ku'= kita diukirkan pada tangan Tuhan, Dia selalu mengingat, memperhatikan, mempedulikan, mengerti kebutuhan kita dan Tuhan bergumul untuk kita semua.

        Bayi-bayi yang berada dalam gendongan selalu diingat, tidak pernah dilepas. Kalau bayi lepas dari gendongan ibunya, maka pasti jatuh ke bawah. Sehebat apapun ingatan ibu, tetapi kalau ibunya sedang sibuk lalu baru ingat bayinya, maka bayinya pasti sudah jatuh di bawah.Tetapi selama dalam gendongan, maka ibu tidak akan pernah lupa.

        Untuk apa Tuhan bergumul dan memperhatikan kita?:

        1. Tuhan memelihara kehidupan kitadi tengah ketidak-berdayaan dan keterbatasan kita, di tengah kesulitan dunia, bahkan sampai nanti di tengah kemustahilan dunia, yaitu pada zaman antikris berkuasa selama 3,5 tahun di bumi.

          "Nanti saat antikris berkuasa, semua tidak berlaku, ijazah, deposito dan lain-lain tidak berlaku. Yang berlaku hanya menyembah antirkis, maka bisa tetap hidup. Kalau tidak mau menyembah, akan disiksa sampai dibunuh. Kecuali kita yang berada dalam gendongan tangan Tuhan, akan disingkirkan ke padang belantara, kita dipelihara oleh Tuhan."

          Mari, mulai sekarang kita belajar untuk hidup dari Tuhan, artinya sekalipun kita punya perusahaan dan lain-lain, tetapi kita tidak terikat dan harus sesuai dengan firman. Kalau kita bekerja tetapi tidak sesuai firman, berarti kita tidak percaya bahwa kita hidup dari firman, tetapi kita hidup dari pekerjaan. Tetapi kalau pekerjaan kita sesuai dengan firman, maka kita tidak mau terikat oleh pekerjaan dan kita bisa mengakui bahwa kita bukan hidup dari pekerjaan, itu hanya sarana, tetapi sesungguhnya kita hidup dari tangan kasih Tuhan dan firman Allah. Cocokkan itu semua dengan Firman. Kalau tidak cocok, jangan dilakukan!

          Bersekolah juga, cocokkan dengan firman. Dalam nikah rumah tangga juga cocokkan dengan firman. Kalau tidak cocok, berarti hidup kita dari kita sendiri bersama suami/isteri. Tetapi kalau cocok dengan firman, berarti kita mengakui bahwa hidup kita dari firman dan kasih Tuhan. Dia sanggup memelihara hidup kita.

        2. Tangan kasih Tuhan bergumul untuk memberikan masa depan yang indah.
        3. Tangan kasih Tuhan sanggup menolong kita, menyelesaikan masalah kita yang tidak bisa diselesaikan dan dipikirkan lagi.
          Serahkan pada Tuhan, biar kita betul-betul dalam gendongan tangan Tuhan.

          Jangan dipikirkan!Nanti bisa stress, bisa mati secara tubuh dan rohani. Orang stress bisa mati rohani/kering rohani.
          Kalau sudah tidak bisa dikerjakan dan dipikirkan, untuk apa lagi dipikir, tetapi serahkan pada Tuhan, 'saya hanya bayi, Tuhan'. Asalkan kita ikuti jalan Tuhan, yaitu mulai dengan hidup dalam kebenaran, sampai bisa digendong oleh tangan Tuhan. Pasti Tuhan sanggup untuk bergumul menyelesaikan segala sesuatu bagi kita.

      • 'tembok-tembokmu di ruang mata-Ku' = Tuhan sanggup melindungikita dari celaka, marabahaya, bencana dan hukuman Allah sampai kita merasa aman dan sentosa.

        Mazmur 122: 7
        122:7 Biarlah kesejahteraan ada di lingkungan tembokmu, dan sentosadi dalam purimu!"

        Tangan kasih Tuhan melindungi kita, sampai kita merasa damai sejahtera, aman dan sentosa, sehingga semua menjadi enak dan ringan, semua manis = bersuasana Firdaus/Yerusalem baru.

        Sekalipun kita masih hidup di dunia, tetapi kalau hidup dalam gendongan tangan Tuhan, sehingga kita merasa damai sejahtera, bersuasana Firdaus/suasana Yerusalem baru.
        Sampai nanti, kita betul-betul dibawa oleh Tuhan saat Ia datang kedua kali, kita dibaharui dan diubahkan sampai sempurna seperti Dia, kita melintasi tembok-tembok Yerusalem baru. Kita berada di Yerusalem baru, di mana tidak ada lagi setetespun air mata dan kita bersama Dia selama-lamanya.

Sekarang kita bergumuluntuk layak berjalan bersama Tuhan, yaitu:

  1. Jalan rajawali = hidup benar, supaya TANGANTuhan diulurkankepada kita.
  2. Jalan ular di atas cadas = tergembala pada pengajaran benar. Jangan sombong, tetapi kita tetap rendah hati, supaya kita berada di bawahTANGANTuhan yang kuta.
    Jangan menolak firman penggembalaan! Biarlah hari-hari ini kita makan manna yang banyak, supaya kita betul-betul ditinggikan pada waktu-Nya. Kita tidak turun, tetapi diangkat pada waktu-Nya.

  3. Jalan kapal di tengah laut = menjadi pelayan Tuhan yang taat dan setia.
    Kita betul-betul dipegangoleh TANGANTuhan (berada di dalam tangan Tuhan), ada jaminan kepastian dari Tuhan. Kita diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain.

  4. Jalan laki-laki dengan seorang gadis = jalan mempelai = tabiat kasih. Kita mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu sampai kita digendongoleh TANGANTuhan.

Kita bergumul untuk berjalan bersama Tuhan/memiliki tabiat Tuhan. Kalau kita sudah berusaha/bergumul untuk sampai berada dalam gendongan tangan Tuhan, maka Tuhan HARUSmengingat, memperhatikan, mempedulikan dan bergumul untuk kita; untuk memelihara kita, menyelesaikan masalah, memberikan masa depan yang indah dan melindungi kita sampai kita bersuasana Firdaus/Yerusalem baru di dalam gendongan tangan Tuhan. Sampai satu waktu kita melintasi tembok Yerusalem baru dan bersama Dia selamanya. Tidak ada lagi setetespun air mata.

Mari, kita bergumul untuk berjalan bersama Tuhan, dan Tuhan akan bergumul untuk kita. Tuhan melihat usaha kita. Mungkin pergumulan kita belum sempurna, tetapi Tuhan sudah melihat dan bergumul untuk kita.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 03 Mei 2009 (Minggu Sore)
    ... selama-lamanya. Inilah arah kehidupan kristen bukan tanpa arah. Wahyu supaya gereja Tuhan siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali maka MUTLAK HARUS hidup dalam kasih karunia Tuhan. Kasih karunia korban Kristus. Hanya ini yang dibutuhkan untuk bisa terangkat. Itu sebabnya Tuhan selalu mencurahkan kasih karuniaNya kepada manusia dari jaman ke jaman ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 03 April 2024 (Rabu Sore)
    ... sudah roboh. 'kebun anggur' penggembalaan yang dibina oleh kabar mempelai. Kita harus waspada supaya jangan menjadi imam dan raja yang bagaikan tembok roboh. Tembok yang roboh artinya malas dan tidak berakal budi--tidak berhikmat tidak bijaksana. Malas tidak setia. Tidak bijaksana tidak taat pada firman. Kalau tidak taat akan cenderung berbuat jahat. Jadi tembok yang roboh adalah pelayan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 28 Mei 2011 (Sabtu Sore)
    ... Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna seperti aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini yaitu iman pengharapan dan kasih dan yang paling besar di antaranya ialah kasih. Iman pengharapan dan kasih membawa kita pada kemuliaan saat Yesus datang kedua kali bertemu dengan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 14 Mei 2023 (Minggu Siang)
    ... - yaitu lima roti dua ikan untuk memberi makan lima ribu orang. Roti menunjuk pada firman Allah. Lima menunjuk pada lima luka Yesus yang utama di kayu salib untuk menebus dan menyelamatkan manusia berdosa--dua di tangan dua di kaki dan di lambung. Ikan menunjuk pada urapan Roh Kudus. Jadi lima roti dua ...
  • Ibadah Raya Malang, 09 Juni 2024 (Minggu Pagi)
    ... sesudah waktu itu demikianlah firman Tuhan. Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya atau sesama saudaranya dengan mengatakan Kenallah Tuhan Sebab mereka semua besar kecil ...
  • Ibadah Persekutuan V Makassar, 06 September 2012 (Kamis Sore)
    ... mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar nanti mereka pingsan di jalan. Kata murid-murid-Nya kepada-Nya Bagaimana di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya Matius Kata Yesus kepada mereka Berapa roti ada padamu Tujuh jawab mereka dan ada ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 14 Oktober 2013 (Senin Sore)
    ... dari semuanya itu seperti isi sebuah kitab yang termeterai apabila itu diberikan kepada orang yang tahu membaca dengan mengatakan Baiklah baca ini maka ia akan menjawab Aku tidak dapat sebab kitab itu termeterai . dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan Baiklah baca ini ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 11 Juni 2015 (Kamis Sore)
    ... kepadanya Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya. Ahli Taurat mau mengikut Yesus ke mana saja Yesus pergi artinya aktif dalam ibadah pelayanan sehingga kelihatan hidup padahal mati. Mengapa demikian Sebab ibadah pelayanannya tidak menempatkan Yesus sebagai Kepala tidak mengutamakan firman ...
  • Ibadah Natal Persekutuan Malang, 25 Desember 2021 (Sabtu Sore)
    ... percikan darah sehingga harus dikilang seperti anggur dalam murka Allah dan mengalir darah setinggi kekang kuda. ad. . Wahyu - . Dan aku melihat sesungguhnya ada suatu awan putih dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 September 2013 (Kamis Sore)
    ... sampai duduk di tahta Tuhan maka kita harus mengalami pembaharuan. Wahyu - Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya. Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta dan di takhta-takhta itu duduk ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.