Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 1: 91:9 Aku, Yohanes,saudara dan sekutumudalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.Rasul Yohanes berada di Pulau patmos bukan karena melakukan kejahatan, tetapi karena
Firman Allah dan kesaksian Yesus.Jadi, Rasul Yohanes mengalami
sengsara dagingkarena Firman Allah dan kesaksian Yesus sehingga
mendorong untuk masuk persekutuan yang benar dengan Tuhan dan sesama('
saudara dan sekutumu').
Sengsara daging karena Firman dan Roh Kudus akan menyatukan kita, tetapi sengsara daging karena berbuat dosa akan mencerai-beraikan.
Kita sudah mempelajari 3 macam persekutuan yang benar dipelajari dari
Yohanes 15(diterangkan pada
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 Desember 2013).
Malam ini, kita mempelajari
3 hal penting dalam persekutuandipelajari dari
Wahyu 1: 9:
Wahyu 1: 91:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumudalam kesusahan, dalam Kerajaandan dalam ketekunan menantikan Yesus...
- Persekutuan dalam kesusahan.
- Persekutuan dalam kerajaan.
- Persekutuan dalam ketekunan untuk menantikan Yesus.
PERSEKUTUAN DALAM KESUSAHAN
= tanda kematian/
jalan kematian.
Tanda kematian merupakan
ujian pertamadalam pengikutan kita yang benar kepada Tuhan dan merupakan
ujian yang paling berat, sebab jika lulus dalam tanda kematian/jalan kematian, kita pasti mampu memikul beban selanjutnya yaitu kebangkitan dan kemuliaan selama-lamanya.
Jadi, dalam persahabatan, nikah rumah tangga, pelayanan sesama hamba Tuhan,
persekutuan yang sejati justru saat dalam masa-masa kesusahan.
1 Petrus 2: 19-212:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.2:20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baikdan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.Jika kita diijinkan menderita karena kehendak Tuhan,
menderita karena KEBENARAN DAN KEBAIKAN, kita
mengalami kasih karunia Tuhansebab kita berada pada
jejak Kristus= jalan kematian.
JANGAN HERAN!Kalau kita berbuat baik, kita harus siap digantung.
1 Petrus 2: 22-242:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalasdengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.Praktek sehari-hariberada dalam jalan kematian (persekutuan dalam kesusahan):
- Tidak berbuat dosa,
- Tidak berdusta,
- Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi justru membalas kejahatan dengan kebaikan.
- Hidup dalam kebenaran/hidup untuk kebenaran. Mulai pribadi benar, pekerjaan benar, sekolah benar, ibadah benar, pengajaran benar.
Kalau tidak benar, berarti tidak berada pada jejak Yesustetapi berada pada jejak antikris.
Hasilnya:
"Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh".Artinya:
- kesembuhan dari penyakit tubuh dan penyakit batin yaitu luka di hati dibasuh oleh bilur Yesus sehingga menjadi damai sejahtera dan bahagia.
- Kuasa bilur mampu menyehatkan nikah rumah tangga, yaitu suami, isteri dan anak-anak untuk bisa menyatu.
1 Petrus 2: 252:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembaladan pemelihara jiwamu.= jalan kematian yang kita alami (diayat sebelumnya) akan
membawa kita pada Gembala Agung.
Artinya: kita menjadi
kehidupan/domba-domba yang tergembala= tekun dalam kandang penggembalaan (Ruangan Suci)= ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- Pelita Emas= ketekunan dalam ibadah raya.
- Meja Roti Sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci.
- Mezbah Dupa Emas= ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
Hasilnya:
- Gembala Agung memelihara tubuh/kehidupan jasmani secara ajaib = kenyangdan mengucap syukur (berkelimpahan).
- Gembala Agung memelihara jiwa kita= tenang, damai sejahtera di tengah gelombang dunia.
Kenyang dan tenang= seperti bayi di dalam gendongan tangan ibu. Kita hanya seperti domba di tengah serigala yang untuk makanpun juga susah, tetapi kalau ada dalam tangan ibu, kita bisa kenyang dan tenang.
PERSEKUTUAN DALAM KERAJAAN= tanda kebangkitan/
jalan kebangkitan.
Jika kita lulus dalam persekutuan dalam kesusahan/jalan kematian, maka kita bisa masuk persekutuan dalam kerajaan= jalan kebangkitan.
Kalau nikah rumah tangga berada dalam persekutuan dalam kesusahan/jalan kematian, maka akan mengalami suasana Surga (persekutuan dalam Kerajaan Surga).
2 Petrus 1: 10-111:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaankekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.Persekutuan dalam kerajaan yaitu kita diangkat menjadi
imam-imam dan raja-rajayang berhak untuk masuk Kerajaan Surga.
1 Petrus 2: 182:18 Hai kamu, hamba-hamba, tunduklahdengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis.Dalam
1 Petrus 2: 18, Gereja Tuhan/sidang jemaat digambarkan sebagai
hamba-hambayang
harus tunduk pada tuannya yang bengis.
1 Petrus 3: 13:1 Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklahkepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,Dalam
1 Petrus 3:1, sidang jemaat digambarkan sebagai
isteriyang
harus tunduk kepada suami yang melawan Firman Allah (tidak taat= bengis). Terlebih, kita harus tunduk kepada
Yesus Mempelai Pria Surgayang sudah berkorban nyawa untuk kita.
PENUNDUKKAN adalah suatu penderitaan.
1 Petrus 3: 3-43:3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah- indah,3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.Saat-saat penundukkan/penderitaan bagi daging adalah saat yang tepat untuk kita dihiasi/disalut dengan emas murni luar dan dalam.
Tabut Perjanjian (gambaran dari Mempelai Wanita) disalut dengan emas murni luar dan dalam, sehingga tidak terlihat lagi kayunya:
- bagian luar: tunduk,
- bagian dalam: lemah lembut dan tenteram/pendiam.
Lemah lembut:
- kemampuan untuk menerima Firman sekeras/setajam apapun.
- kemampuan untuk mengampuni orang lain dan melupakannya (menerima orang lain).
Pendiam/tenteram:
- tidak banyak komentar terutama yang negatif.
- banyak berdiam diri/mengoreksi diri lewat ketajaman Firman.
- khusus bagi wanita yaitu tidak mengajar dan tidak memerintah laki-laki.
1 Petrus 3: 5-63:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,3:6 sama seperti Sara taat kepada Abrahamdan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.Contoh kehidupan yang lulus dalam ujian penundukkan(penyalutan dengan emas) adalah Sara, sehingga Sara
menjadi teladan bagi isteri-isteri dalam hal penundukkan.
Karena tunduk, maka Tuhanlah yang membela Sara.
Tunduk= mengulurkan tangan pada Tuhan dan Tuhan mengulurkan tangan untuk
membuka pintu rahim Sarasekalipun Sara sudah tua dan mati haid (tidak mungkin bisa punya anak secara manusia).
Malam ini, Tuhan mau lihat penundukan kita dan
Tuhan sanggup membuka pintu rahim, yang artinya:
- Kejadian 17: 15-17
17:15 Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: "Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya.
17:16 Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-rajabangsa-bangsa akan lahir dari padanya."
17:17 Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?"
Sara= ibu dari raja-raja/menurunkan imam dan raja.
1 Petrus 3: 7
3:7 Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.
Saat Sara tunduk, maka Abraham juga dimenangkan(suami yang bengis dimenangkan oleh kelakuan isterinya) yaitu menjadi bapa raja-raja, bahkan diakui sebagai raja agung oleh bangsa kafir. Di sini, bangsa kafir juga mendapat kesempatan untuk menjadi imam dan raja.
Kejadian 17: 6
17:6 Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja.
Kejadian 23: 5-6
23:5 Bani Het menjawab Abraham:
23:6 "Dengarlah kepada kami, tuanku. Tuanku ini seorang raja agung di tengah-tengah kami; jadi kuburkanlah isterimu yang mati itu dalam kuburan kami yang terpilih, tidak akan ada seorang pun dari kami yang menolak menyediakan kuburannya bagimu untuk menguburkan isterimu yang mati itu."
Bani Het= bangsa kafir.
Jadi, arti pertama dari Tuhan membuka pintu rahim: satu keluarga bisa menjadi imam-imam dan raja-raja/keluarga Kerajaan Surga, sebab Kerajaan Surga adalah kerajaan bagi imam-imam dan raja-raja.
1 Petrus 3: 1-2
3:1 Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,
3:2 jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.
Jika ada anggota keluarga kita yang belum menjadi imam-imam dan raja-raja, maka bisa dimenangkan lewat penundukkan, lemah lembut, tenteram dan hidup dalam kesucian. Kalau sudah ada penundukan, lemah lembut dan tenteram, seluruh keluarga kita akan dimenangkan pada waktuNya Tuhan. Kita hanya tinggal menunggu waktu Tuhan.
- Tuhan sanggup menghapus segala kemustahilan tepat pada waktuNya.
Artinya:
- Semua masalah diselesaikan oleh Tuhan, sampai yang mustahil sekalipoun tepat pada waktuNya.
- Tuhan memberi masa depan yang berhasil, indah dan bahagia pada waktuNya.
- Tuhan sanggup menghapus segala aib kita pada waktuNya(bagi bangsa Israel, apabila tidak mempunyai anak, itu adalah suatu aib).
Artinya: menyucikan dan mengubahkankita sedikit demi sedikit mulai dari tunduk, lemah lembut dan pendiam sampai satu waktu kita sempurna menjadi sama dengan Tuhan, menjadi Mempelai Wanita yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai.
Hati-hati!2 orang di tempat tidur, 1 terangkat yang 1 tertinggal. Jangan sampai terjadi dalam kehidupan kita.
Semakin jelas penundukan kita, semakin jelas juga pertolongan Tuhan atas hidup kita.
Inilah persekutuan yang benar, yaitu kita hidup dalam kebenaran (jalan kematian) dan ada penundukan (jalan kebangkitan), sehingga kita layak menyambut kedatanganNya kedua kali di awan-awan yang permai.
Tuhan memberkati.