Matius 25: 21
25:21. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.ay. 14-15= jika kita bisa beribadah dan melayani Tuhan, itu adalah KEMURAHAN dan KEADILAN Tuhan bagi kita (sudah diterangkan).
ay. 16-30= sikap terhadap talenta/jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus.
SIKAP TERHADAP TALENTASikap ini ada yang positif (5 dan 2 talenta) dan negatif (diwakili 1 talenta).
Sikap yang positif terhadap talenta (sudah dijelaskan pada ibadah sebelumnya):
- setia dan baik (ay. 21),
- setia dan bijaksana,
- setia dan berkobar-kobar,
- setia dan benar,
- setia dan tulus ikhlas/jujur.
Malam ini, kita pelajari
SIKAP NEGATIFterhadap jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus (diwakili oleh hamba yang menerima 1 talenta).
Matius 25: 18-19, 24-2625:18. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.
25:19. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
25:24. Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
25:25. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
25:26. Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?Sikap negatif disini adalah: pasif (jahat dan malas).
ay. 19= ada perhitungan kalau kita tidak melayani dengan benar. Dan ini terjadi saat Tuhan datang kembali kedua kali.
Sebenarnya, yang membedakan talenta ini hanya manusia.
Matius 25: 20-2325:20. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
25:21. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
25:22. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.
25:23. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.ay. 21, 23= 5 dan 2 talentapun, dimata Tuhan adalah perkara kecil.
Jadi,
dihadapan Tuhan, 5, 2 atau 1 talenta sama-sama KECIL, artinya:
- semua pelayanan bernilai sama di hadapan Tuhandan upahnya juga sama.
- selalu dapat dilakukan atau tidak ada alasan untuk tidak melakukannya. Tinggal mau atau tidak untuk melakukan.
- supaya kita mengecilkan diri/merendahkan diri= jangan ada yang dibanggakan atau merasa minder.
Kalau sudah mulai timbul kebanggaan atau merasa minder, maka nilai rohaninya mulai hilang dan upahnya juga akan hilang.
Sebenarnya,orang yang memiliki 1 talenta ini (terkecil dari yang kecil) sudah berada di dalam rumusnya Surga, sebab yang 1 talenta ini sudah kecil dan untuk masuk Surga harus mengecilkan diri seperti anak kecil/bayi.
Dengan kata lain, yang meendapat 1 talenta ini mendapat kesempatan yang sebesar-besarnya untuk masuk dalam rumus kerajaan Surga.
Markus 10: 13-1610:13. Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
10:14. Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itudatang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
10:15. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."
10:16. Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.ay. 16= posisi anak kecil secara rohani, yaitu ada di dalam pelukan Tangan Yesus.
Proses dari besar menjadi kecil, inilah yang paling susah, sebab ini membutuhkan penyaliban daging.
Proses menjadi seperti anak kecil/bayi rohani:
- bertobat dan lahir baru.
1 Petrus 2: 1-2
2:1. Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
2:2. Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
ay.1= bertobat= membuang dosa dan kembali pada Tuhan, mulai dari: - dosa kejahatan (terikat pada uang= akar dosa), yang membuat anak Tuhan jadi kikir (tidak bisa memberi) dan serakah (merampas haknya Tuhan dan hak sesama).
Kalau akar ini belum dicabut, tidak mungkin ia bertobat.
- tipu muslihat,
- kemunafikan,
- kedengkian,
- fitnah.
Tipu muslihat, kemunafikan dan kedengkian, ini adalah tunas dosa.
Kalau akar belum dicabut, tunas ini akan subur.
Fitnah= buah dosa= buah-buah bibir yang berdosa.
Dan buah ini juga harus dibuang.
ay. 2= lahir baru. Setelah bertobat, barulah kita bisa lahir baru.
Kelahiran baru ini kita perooleh lewat baptisan air.
Roma 6: 4
6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Orang yang sudah bertobat (mati), itu harus dikubur!
Dalam baptisan air, kita dikuburkan bersama Yesus dan bangkit untuk hidup baru, yaitu hidup dalam kebenaran, tidak berbuat dosa lagi.
Ini sudah seperti bayi yang tidak berbuat dosa.
Dan tadi disebutkan juga, bahwa bayi juga merindu air susu yang murni dan rohani.
Artinya sekarang adalah berpegang pada Firman pengajaran yang benar dan dalam urapan Roh Kudus!
Makanan ini menentukan pertumbuhan kita. Kalau makanannya tidak rohani/tidak benar, maka pertumbuhan kita juga tidak benar dan malah sakit.
Mazmur 5: 13
5:13. Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
Hasil hidup benar dan berpegang pada Firman pengajaran yang benar adalah hidup dalam gendongan Tangan anugerah Tuhan, sehingga kita mengalami berkat, pemeliharaan dan perlindungan dari Tuhan secara ajaib.
- Matius 11: 25, 28-30
11:25. Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.
11:28. Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
11:29. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
11:30. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
Proses kedua adalah belajar pada Yesus di kayu salib. Yaitu belajar rendah hati dan lemah lembut.
Rendah hati= kemampuan untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama dengan sejujur-jujurnya. Dan jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
Diatas kayu salib, Yesus rela menanggung dosa kita untuk mengakui dosa seluruh umat manusia.
Lemah lembut= kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
Diatas kayu salib, Yesus berseru "Bapa, ampunilah mereka..."
Kalau semua dosa sudah diselesaikan, maka kita sudah menjadi seperti bayi.
Yang membuat beban berat dan letih lesu adalah dosa-dosa yang kita pertahankan,baik dosa sendiri yang tidak diakui maupun dosa orang lain yang tidak diampuni.
Kalau semua dosa kita sudah selesai, maka empedu yang pahit itu sudah diminum Yesus diatas kayu salib dan kita mendapat ketenangan/kelegaaan dan damai sejahtera.
ay. 30= selain kelegaan, kita juga bisa merasakan semuanya enak dan ringan.
JANGAN KITA JALAN SENDIRI!
Kalau kita masih merasa berat, berarti ada dosa yang disembunyikan.
- mengalami percikan darah= penderitaan bersama Tuhan.
Salah satu contoh dialami oleh raja Hizkia yang tidak mengalami apa-apa, tapi mendadak di vonis mati oleh Tuhan. Dan saat itu, ia tidak marah, tapi menangis keras-keras seperti bayi.
Kalau kita mengalami sesuatu yang mustahil, maksud Tuhan adalah supaya kita menangis seperti bayi.
Saat percikan darah, jangan salah menggunakan mulutuntuk menyalahkan orang lain atau lainnya, tapi HANYA MENANGIS KEPADA TUHAN.
Yesaya 38: 1-5
38:1. Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."
38:2. Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN.
38:3. Ia berkata: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.
38:4. Maka berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya:
38:5. "Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sesungguhnya Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi,
Hizkia sudah baik dan setia, tapi ia diijinkan menghadapi hal yang mustahil.
Saat menghadapi kemustahilan, biarlah kita hanya menangis seperti bayi. Dan itu akan menarik belas kasihan Tuhan kepada kita.
Dan Tangan kemurahan Tuhan akan menghapus segala kemustahilan. Sampai kemustahilan yang tertinggi, Tuhan menjadikan kita sama mulia dengan Tuhan saat Ia datang kembali kedua kali. Dan kita menjadi mempelai wanita yang siap menyambut kedatanganNya. Kita dipermuliakan bersama-sama dengan Tuhan.
Tuhan memberkati.