Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat pagi, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita masih berada dalam Wahyu 2-3, dalam susunan Tabernakel, menunjuk pada tujuh kali percikan darah di depanTabut Perjanjian.
Ini sama dengan penyucian terakhiryang dilakukan oleh TUHAN kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir(sidang jemaat akhir zaman), supaya sidang jemaat bangsa kafir menjadi sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus dan menjadi tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita Sorga yang layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan bersama TUHAN selamanya.

Tujuh sidang jemaat bangsa kafir yang mengalami percikan darah adalah:

  1. sidang jemaat EFESUS(Wahyu 2: 1-7) (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 07 September 2014). Sidang jemaat Efesus harus kembali pada kasih mula-mulasupaya bisa kembali ke Firdaus.

  2. sidang jemaat di SMIRNA(Wahyu 2: 8-11) yang mengalami penderitaan, tetapi TUHAN katakan untuk tidak takut dalam penderitaan dan setia sampai mati(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 September 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 09 November 2014).


  3. sidang jemaat di PERGAMUS(Wahyu 2: 12-17) yang harus meninggalkan ajaran-ajaran sesat(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 November 2014sampaiIbadah Raya Surabaya, 28 Desember 2014).


  4. sidang jemaat di TIATIRA(Wahyu 2: 18-29) yang harus mengalami penyucian hati dan pikiran sampai pikiran yang terdalam(sudah diterangkan mulai dariIbadah Raya Surabaya, 04 Januari 2015sampaiIbadah Raya Surabaya, 18 Januari 2015).


  5. sidang jemaat di SARDIS(Wahyu 3: 1-6) disucikan untuk mengalami kebangunan rohanidan kuat rohaninya, supaya tetap berjaga-jaga(sudah diterangkan mulai dariIbadah Doa Surabaya, 21 Januari 2015sampaiIbadah Doa Surabaya, 04 Maret 2015).


  6. sidang jemaat di FILADELFIA(Wahyu 3: 7-13); mengalami 3 penampilan Yesusdan 3 perkara besar yang dilakukan oleh Yesus(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 08 Maret 2015sampai Ibadah Doa Surabaya, 08 Juni 2015).


  7. sidang jemaat di LAODIKIA(Wahyu 3: 14-22).

Kita mempelajari sidang jemaat ketujuh, yaitu LAODIKIA.
Wahyu 3: 14
3:14. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:

Di sini, bagi sidang jemaat Laodikia Yesus tampil sebagai:

  1. Saksi yang setia dan benar,
  2. Amin; nama TUHAN adalah Ya dan Amin, Alfa dan Omega,
  3. dan sebagai permulaan dari ciptaan Allah.

Wahyu 3: 16

3:16. Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

KEADAAN ROHANIdari jemaat Laodikia adalah SUAM-SUAM ROHANI(suam-suam kuku), dan dimuntahkan dari mulut TUHAN--seperti muntah-- najis dan jijik.

Yesus tampil sebagai Saksi yang setia dan benar bagi sidang jemaat Laodikia--sekarang bagi kita semua--untuk menunjukkan dua hal:

  1. Yesus tetap setia dan mengasihi--tetap menaruh perhatian sepenuh--apapun keadaan sidang jemaat Laodikia; sekarang kita semua. Biarpun kita dalam keadaan najis, jijik, dan menderita, tetapi Yesus tetap setia. Buktinya: ‘Inilah Firman dari Dia’, artinya Yesus masih menyampaikan firman dan kita masih bisa mendengarkan firman.

    Kalau kita tidak mendengarkan firman, berarti tidak mendapatkan perhatian dari TUHAN. Inilah keuntungannya kita mendengarkan firman. Dalam ibadah kita harus mengutamakan firman, sebab itu merupakan perhatian sepenuh dari TUHAN--kesetiaan dan kasih TUHAN apapun keadaaan kita.

  2. Yesus mau menolong dan mengangkatsidang jemaat Laodikia--sekarang kita semua--, apapun keadaan kita, yaitu:

    1. Untuk membenarkankita semua. Kita yang sudah najis, kotor dibernarkan oleh TUHAN.
    2. Untuk menjadikan kita sempurnaseperti Dia; menjadi mempelai wanita yang duduk bersanding dengan Yesus di takhta Sorga. Ini merupakan janji TUHAN kepada sidang jemaat Laodikia.

      Wahyu 3: 21
      3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

Mungkin malam ini kita seperti muntah--najis, jijik, gagal dan sebagainya--, Yesus masih tampil sebagai Saksi yang setia dan benar. Dia datang menyampaikan firman--sekalipun firman TUHAN lebih tajam dari pedang bermata dua--bukan untuk menyiksa kita, tetapi untuk menolong dan mengangkat kita.

Proses dari TUHAN Yesus untuk membenarkan sampai menjadikan kita sebagai mempelai wanita-Nya yang duduk di takhta Sorga:

  1. Proses yang pertama: Yesus tampil sebagai Saksi yang setia dan benar untuk membenarkan kitadengan darah-Nya, supaya kita hidup dalam kebenaran.

    Sesudah dibenarkan, kita harus hidup dalam kebenaran.

    "Saya selalu mengatakan: ‘kalau mobil sudah diperbaikki, jangan sampai rusak lagi’."

    Sejak Adam dan Hawa berbuat dosa, maka semua manusia sudah berbuat dosa (Roma 3: 23) dan kehilangan kemuliaan (telanjang).

    Ada tiga tingkatan kebenaran:

    • Kebenaran karena pengampunan dosa oleh darah Yesus= dibenarkan; yang sudah rusak diampuni atau diperbaikki.
      Syaratnya: mengaku dosa kepada TUHAN dan sesama dengan sejujur-jujurnya, dan darah Yesus mengampuni dosa-dosa kita--menutupi dosa-dosa kita--, sehingga kita kelihatan seperti tidak pernah berbuat dosa.
      Sering kali dosa-dosa kita sudah diampuni, tetapi masih berbuat lagi, sebab itu harus naik satu tingkat, yaitu lepas dari dosa.

    • Kebenaran karena kelepasan dari dosa, artinya sesudah diampuni, kita tidak berbuat dosa lagi sekalipun ada ancaman, tantangan, penderitaan, keuntungan, kesempatan dan sebagainya.
      Contoh: diancam harus korupsi, tetapi kita tetap tidak mau.

      Ini sama dengan membenci dosa. Laodikia adalah sidang jemaat yang paling terpuruk--merosot--, seperti muntah yang najis, jijik, kotor, tidak berguna dan sebagainya, tetapi diangkat paling tinggisampai ke takhta Yerusalem baru--janji TUHAN kepada sidang jemaat Laodikia.

      Oleh sebab itu, kita harus lepas dari dosa atau membenci dosa, terutama dosa yang menghalangi kita untuk masuk Yerusalem baru--kerajaan Sorga.

      Wahyu 21: 27
      21:27 Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.

      Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya’= tidak akan masuk ke kota Yerusalem baru.

      Dosa yang menghalangi kita untuk masuk Yerusalem baru adalah dosa najis, kekejian (jahat) dan dusta. Ini tidak boleh ada lagi sampai harus membenci dosa-dosa.

    • Kita bisa benar seperti Yesus benar.
      1 Yohanes 3: 9, 7
      3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
      3:7 Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun
      menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;

      tidak berbuat dosa lagi’= membenci dosa.
      ia tidak dapat berbuat dosa’=tidak mau lagi berbuat dosa--benci dosa--mulai dari dosa A, B sampai Z. Ini berarti sudah tidak ada lagi dosa; tidak bisa berbuat dosa.

      Tidak dapat berbuat dosa dan tidak bisa disesatkan, itulah benar seperti Yesus benar.

  2. Roma 6: 12-13
    6:12 Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.
    6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah
    untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

    Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana’ = sebab itu kita harus benar seperti Yesus benar.
    janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman’= kalau sudah dibenarkan, jangan lagi dipakai sebagai senjata kelaliman--berbuat dosa lagi.

    Proses yang kedua: Yesus tampil sebagai Saksi yang setia dan benar untuk mengangkat kita menjadi imam-imam dan raja-raja; mengangkat kita menjadi senjata kebenaran; menjadi hamba kebenaran.

    Kita sudah hidup dalam kebenaran, dan mau menuju kepada ‘benar seperti Yesus benar’--tidak mau lagi berbuat dosa--, tetapi masih harus ditingkatkan lagi, yaitu menjadi imam dan raja.

    Hamba kebenaranadalah hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang beribadah melayani TUHAN dengan setia dan benar--sebab Yesus tampil sebagai Saksi yang setia dan benar.

    Yang belum melayani, berdoa. Kita mendengarkan firman terlebih dahulu, supaya mantap. Sebenarnya bukan saya yang mengangkat, tetapi Yesus sebagai Saksi yang setia dan benar, sehingga kita juga menjadi hamba TUHAN yang setia dan benar. Yang sudah melayani, jugaharus setia dan benar. Yesus membuktikan kesetiaan dan kebenaran-Nya sampai mati di kayu salib (berkorban nyawa). Sedangkan kita hanya berkorban waktu, tenaga, uang, ini masih terlalu jauh jika dibandingkan dengan pengorbanan TUHAN. Setiap perjuangan atau pengorbanan kita untuk beribadah melayani TUHAN--menjadi senjata kebenaran--sangat dihargai dan dihitung oleh TUHAN; tidak akan pernah dilupakan oleh TUHAN. Saya bersaksi, saya tidak punya uang, tetapi saya jalan kaki untuk beribadah, dan TUHAN sangat hargai dan perhitungkan semuanya.

    Yang sudah melayani, mari berdoa dan berjuang. Semua harus dikorbankan, kecuali pengajaran yang benar tidak boleh dikorbankan. Apapun yang harus dikorbankan untuk menjadi hamba TUHAN yang setia dan benar tidak sebanding dengan kurban Kristus.

    Saat kita sudah merasa berat atau lelah, ingatlah kurban Kristus, maka kita mendapatkan kekuatan baru. Kurban Kristus inilah yang merupakan kekuatan kita. Jangan ragu-ragu!
    Daging tidak akan bisa setia dan memilih yang tidak benar, sebab yang tidak benar itu enak bagi daging dan yang benar itu tidak enak bagi daging.

    Yesaya 11, judulnya adalah ‘Raja Damai yang akan datang’, itulah Yesus.
    Yesaya 11: 2, 5
    11:2 Roh TUHAN akan ada padanya (1), roh hikmat(2)dan pengertian(3), roh nasihat(4)dan keperkasaan(5), roh pengenalan(6)dan takut akan TUHAN(7);
    11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

    ay.2= urapan Roh Kudus dengan 7 manifestasinya.
    Yesus adalah hamba TUHAN yang diurapi oleh Roh Kudus dengan 7 manifestasinya.
    Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan’ = Yesus tidak akan menyimpang dari kesetiaan dan kebenaran.

    Yesus sebagai hamba TUHAN yang diurapi Roh Kudus, sehingga Dia menjadi hamba TUHAN yang setia dan benar; hamba TUHAN yang memakai ikat pinggang kesetiaan dan kebenaran.

    Begitu juga dengan kita. Jika kita diurapi oleh Roh Kudus, maka kita akan menjadi hamba TUHAN dan pelayan TUHAN yang setia dan benar; hamba TUHAN yang memakai ikat pinggang kesetiaan dan kebenaran seperti Yesus.

    Kuncinya ada di dalam urapan Roh Kudus. Kalau kita dalam urapan Roh Kudus, maka suara daging--keinginan dan hawa nafsu daging--dimatikan oleh Roh Kudus, sehingga kita bisa menjadi hamba TUHAN dan pelayan TUHAN yang setia dan benar.

    Kita harus menjaga kebenaran dan urapan Roh Kudus!
    Tadi, yang rusak dibenarkan dulu--diampuni dan hidup benar--, setelah itu bisa dipakai oleh TUHAN; diangkat menjadi hamba TUHAN dan pelayan TUHAN dalam kesetiaan dan kebenaran.

    Supaya hamba TUHAN dan pelayan selalu hidup suci dan diurapi Roh Kudus--menjadi setia dan benar--, maka harus berada di ruangan suci(kadang penggembalaan).

    Imamat 21: 12(‘kudusnya pada imam’)
    21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

    ia’= imam-imam.

    Di dalam ruangan suci (kandang penggembalaan), terdapat tiga macam alat. Ini menunjuk ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:

    • Pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya.
    • Meja roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.
    • Mezbah dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.

    Di luar ruangan suci, kita akan kering rohani sampai mati rohani.
    Lukas 17: 7-8
    17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
    17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmudan layanilah aku sampai selesaiaku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

    Hamba TUHAN dan pelayan TUHAN yang diurapi Roh Kudus--hamba TUHAN yang berikat pinggang kesetiaan dan kebenaran--adalah hamba TUHAN yang memberi makan dan minum kepada Yesus = memuaskan hati Yesus.
    Hasilnya:


    • Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum’= Yesus juga memuaskan kita. Artinya:

      1. urusan makan minum--urusan kehidupan kita--adalah urusannya TUHAN. Dia sanggup untuk memelihara kita. Urusan kita hanyalah melayani dengan setia dan benar.


      2. Dia sanggup membahagiakan--memuaskan--kita dengan kebahagiaan--kepuasan--Sorga, sehingga kita tidak mencari kepuasan di dunia dan tidak terperosok dalam dosa sampai puncaknya dosa. Kita bisa tetap hidup benar dan suci.

    • Wahyu 19: 11
      19:11. Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.

      Hasil kedua: kita dipakai untuk menunggangi kuda putih, artinya dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir; kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna (mempelai wanita TUHAN).

  3. Wahyu 3: 14
    3:14. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:

    Proses yang ketiga: Yesus tampil sebagai permulaan dari ciptaan Allah--Yesus memiliki kuasa penciptaan--untuk menciptakan kita menjadi manusia baruyang sempurna seperti Dia; untuk mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani yang sempurna seperti Dia; menjadikan kita mempelai wanita surga.

    Jadi, kita dibenarkan dulu, kemudian dipakai menjadi senjata kebenaran, baru diangkat menjadi mempelai wanita TUHAN.

    Wahyu 21: 2
    21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

    Mempelai wanita surga= kota Yerusalem baru.

    Wahyu 21: 2= Wahyu 21: 9-10
    21:9. Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
    21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku
    kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

    Ayat 9-10= mempelai wanita akan ditunjukkan, tetapi yang ditunjukkan gunung. Ini berarti mempelai wanita sama dengan Yerusalem baru.

    Wahyu 21: 11
    21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

    Apa yang harus diperbarui?
    Salah satunya adalah kita harus tampil seperti kota Yerusalem baru yang ‘jernih seperti kristal’, artinya jujuratau tulus seperti merpati; ya katakan: ya, tidak katakan: tidak’, ‘benar katakan: benar, tidak benar katakan: tidak benar.

    Kejujuran dimulai dari: jujur soal TUHAN(firman pengajaan yang benar), sampai jujur dalam segala hal. Kalau soal TUHAN kita berani bohong (‘benar, tetapi ..’), berarti tidak bisa jujur dalam hal lainnya.

    Waktu Yesus masuk baptisan air, lalu keluar dari kuburan air, maka langit terbuka dan Roh Kudus bagaikan burung merpati turun ke atas-Nya. Kalau sudah jujur--tulus seperti merpati--, maka kita menjadi rumah doa. Kalau merpatinya dijual, maka menjadi sarang penyamun (ular). TUHAN mengeluh ‘rumah-Ku disebut rumah doa, tetapi kamu jadikan sarang penyamun.

    Amsal 15: 8
    15:8. Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.

    doa orang jujur dikenan-Nya’= menjadi rumah doa.

    Kalau sudah jujur--tulus seperti merpati--, maka kita menjadi rumah doadan menjadi tempatnya Roh Kudus; saat kita berdoa, Roh Kudus turun. Di sinilah Roh Kudus bekerja terus menerus untuk membaharui kitasampai sempurna.

    Saya merasa hari-hari ini kalau tidak ada Roh Kudus, saya tidak bisa apa-apa. Keadaan kita seperti zaman Musa, keluar dari Mesir menghadapi Laut Kolsom. Demikian juga kita di zaman akhir ini, saat-saat mau keluar dari dunia untuk bersama TUHAN di awan-awan, kita juga menghadapi Laut Kolsom (sesuatu yang mustahil), penindasan-penindasan, aniaya. Sebab itu kita memerlukan Roh Kudus.

    Kalau sudah jujur/tulus, maka merpati (Roh Kudus) datang.
    Kisah Para Rasul 2: 2-4
    2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin kerasyang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
    2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala apiyang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
    2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

    Saat murid-murid berada di loteng Yerusalem dan berdoa, maka Roh Kudus turun.

    Ada dua pekerjaan Roh Kudusdi loteng Yerusalem; sekarang bagi kita:

    • Roh Kudus seperti tiupan angin keras.
      Keluaran 14: 21
      14:21. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah airitu.

      Bangsa Israel keluar dari Mesir dan menghadapi Laut Kolsom di depan, Firaun di belakang, padang gurun di kiri kanan. Ini gambaran dari: menjelang kedatangan Yesus kedua kali di akhir zaman--menjelang terangkat dari dunia ke awan-awan yang permai--, kita juga menghadapi Laut Kolsom--sesuatu yang mustahil--, yaitu kesulitan di bidang ekonomi, masa pra aniaya antikris dan sebagainya.

      Musa ini setara dengan S3 (ada kepandaian, ijazah), tetapi tanpaRoh Kudus, tidak akan bisa apa-apa. Jemaat Musa waktu itu 603.550 orang, jemaat yang banyak, tetapi tidak mampu menembusi kesulitan saat itu. Semuanya tidak akan mampu, sebab itu kita butuh Roh Kudus.

      Roh Kudus bagaikan tiupan angin keras sanggup membelah Laut Kolsom. Artinya:


      1. Roh Kudus mengandung kuasa pemeliharaan:

        1. untuk memelihara kehidupan jasmani kita secara ajaib; yang mati menjadi hidup, yang tidak bisa menjadi bisa. Saat Laut Kolsom terbelah, bangsa Israel bisa hidup.

          Yang kuliah, bekerja, silahkan saja, tetapi jangan lupa untuk MENJAGA HATI, supaya jujur dan tulus, terutama jujur soal TUHAN. Kejujuran atau ketulusan inilah yang menentukan!


        2. memelihara kehidupan rohani kita di tengah dunia yang bengkok--dunia yang binasa oleh dosa sampai puncaknya dosa--, sehingga kita tetap hidup benar dan suci.

          Hati-hati, sekarang ini dosa-dosa sampai puncaknya dosa--dosa makan minum dan kawin mengawinkan--sudah menghantam di mana-mana. Hati-hati kaum muda, orang tua, dan semuanya!

      2. Roh Kudus mengandung kuasa pertolongandari yang mustahil menjadi tidak mustahil; ada jalan keluar dari segala masalah yang mustahil, ada masa depan yang berhasil dan indah. Saat Laut Kolsom terbelah, bangsa Israel bisa berjalan ke depan.

      3. Roh Kudus mengandung kuasa untuk membahagiakankita; memberikan kebahagiaan Sorga yang tidak bisa dipengaruhi oleh situasi dunia. Tadinya umat Israel ketakutan, berseru-seru, tetapi saat Laut Kolsom terbelah, mereka bersorak sorai.

      Tiupan angin keras--Roh Kudus--yang dulu menolong Musa dan murid-murid di loteng Yerusalem, nanti di akhir zaman juga menolong kita--untuk mengadakan mujizat bagi kita.

    • Roh Kudus seperti lidah-lidah nyala api.
      Roh Kudus bagaikan lidah-lidah nyala api untuk menolong kita menghadapi nyala api siksaandi akhir zaman; percikan darah; sengsara daging tanpa dosa; sengsara daging bersama Yesus.

      Mengapa TUHAN ijinkan nyala api siksaan?Kalau kita mengalami percikan darah, maka kita mengalami kuasa Roh Kudus yang bagaikan lidah-lidah nyala api untuk mengubahkan kehidupan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.

      Jadi, Roh Kudus mengandung kuasa pembaharuanatau keubahan hidup.
      Keubahan hidup dimulai dari lidah. Seperti Petrus diubahkan dari lidah yang berdusta. Saat Petrus ditanya, ‘apakah mengenal Yesus?’ Petrus menjawab ‘tidak kenal‘ (Petrus takut ditangkap dan disiksa seperti Yesus).

      Jadi rumusnya Roh Kudus adalah saat-saat menghadapi nyala api siksaan, hati-hati terhadap lidah ini, apakah menyangkal TUHAN atau mengaku TUHAN?
      Petrus menyangkal Yesus saat mengadapi penderitaan (percikan darah). Tetapi ketika Petrus menerima lidah-lidah nyala api di loteng Yerusalem, maka lidah Petrus diubahkan, sehingga:

      1. lidah bisa berkata benar dan baik(tidak berdusta lagi),
      2. lidah bersaksitentang Yesus (Petrus berkhotbah di hadapan ribuan orang).
      3. lidah hanya menyembahkepada Yesus.

      Kalau lidah tidak benar saat mengadapi nyala api siksaan, nanti akan menyangkal Yesus. Tadi, menghadapi akhir zaman di mana ada kesulitan sampai zaman antikris, hati harus dijaga supaya tetap tulus dan biarlah Roh Kudus yang menolong kita. Menghadapi percikan darah, LIDAH HARUS DIJAGA, jangan bergosip dan sebagainya.

      Kalau suka bergosip, maka ia nomor satu yang akan menyangkal Yesus dan menjadi antikris. Dalam Wahyu 13, mulut antikris menghujat TUHAN, Tabernakel--pengajaran yang benar--dan sebagainya.

      Hati-hati!Kalau kita mendengar pengajaran yang benar, belum tentu kita menjadi yakin (banyak tawar menawar). Tetapi kalau mendengarkan ajaran palsu dan gosip yang tidak benar, langsung menancap di hati (bagaikan diselar besi panas), padahal kita belum mengecek kebenarannya. Kalau ragu-ragu, tanyakan langsung pada orangnya.

      Petrus berani menuliskan ‘kalau lidah berkata baik dan benar, akan melihat hari-hari baik’ dan semuanya menjadi baik. Inilah pengalaman Petrus.
      1 Petrus 3: 10
      3:10 "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnyaterhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.

      Kalau lidahnya baik--berkata benar dan baik, bersaksi, dan menyembah--, maka kita akan melihat hari-hari baik dan semuanya menjadi baik. Jagalah lidah! Baik buruknya hidup kita secara jasmani dan rohani berasal dari lidah.

      Sampai nanti, jika Yesus datang kembali kedua kali, kita akan diubahkan sampai tidak salah lagi dalam perkataan, kita menjadi sempurna seperti Yesus dan hanya bisa berseru ‘Haleluya’ untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba (Wahyu 19: 9), masuk Firdaus yang akan datang atau kerajaan 1000 Tahun Damai (Wahyu 20) sampai kita duduk bersanding dengan Yesus di takhta Yerusalem baru untuk selama-lamanya (Wahyu 21-22).

Jagalah hatisupaya ditempati oleh Roh Kudus. Biarpun menghadapi Laut Kolsom, Firaun, dan kita sudah tidak bisa apa-apa, tinggal mati saja, tetapi tiupan angin keras akan bekerja.

Mulut dijaga, supaya semuanya baik sekalipun menghadapi nyala api siksaan. Bahkan kita menjadi sempurna seperti Dia.
Nama Yesus adalah ‘Ya dan Amin’.‘Ya’ artinya permulaan , ‘Amin’ artinya terakhir; ini berarti dari permulaan sampai dengan sempurna, kita tinggal beseru ‘Haleluya’ dan kita bersama dengan Dia untuk selamanya.

Di akhir zaman ini kita sungguh-sungguh membutuhkan Roh Kudus. Musa dan Petrus yang hebat tidak berdaya apa-apa kalau tidak ada Roh Kudus, apalagi kita. Apapun keadaan kita, mungkin seperti Laodikia yang terpuruk secara rohani dan jasmani, tetapi Roh Kudus sanggup untuk menolong kita pada malam hari ini.

TUHAN memberkati kita semuanya.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 02 Mei 2015 (Sabtu Sore)
    ... kamu kuatir akan hari besok karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Kekuatiran menghadapi kegoncangan-kegoncangan. Lukas Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Kekuatiran mengakibatkan kematian secara tubuh dan merupakan pembunuh utama ...
  • Ibadah Doa Malang, 02 April 2013 (Selasa Sore)
    ... menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Untuk menyongsong kegerakan Roh Kudus hujan akhir kita mutlak harus hidup dalam kesucian sampai kesempurnaan. Salah satu cara untuk hidup dalam kesucian adalah lewat doa puasa. Matius Tetapi apabila engkau berpuasa minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu Tanda puasa yang benar yaitu Minyakilah kepalamu artinya pikiran ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 17 November 2024 (Minggu Siang)
    ... hati perbuatan perkataan disucikan sampai seluruh hidupnya disucikan sehingga bisa hidup dalam kesucian. Ayat 'disebut-Nya rasul' diangkat oleh Tuhan menjadi imam dan raja dengan jabatan pelayanan yang dipercayakan oleh Tuhan. Sekarang ada gembala pemain musik tim doa penerima tamu tim besuk zangkoor grup koor dan sebagainya. Jadi pelayan Tuhan yang diutus ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 April 2016 (Senin Sore)
    ... ke takhta Yerusalem baru--karena keras hati seperti nenek moyangnya di padang gurun. Praktik keras hati sampai bisa tersesat--kehilangan arah ke Yerusalem baru-- Matius - . Kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem kepada Yesus dan berkata . Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang kita Mereka tidak membasuh ...
  • Ibadah Doa Malang, 14 Februari 2019 (Kamis Sore)
    ... atas dunia. Hamba Tuhan pelayan Tuhan yang menerima yakni mendengar dan taat dengar-dengaran pada firman pengajaran benar yang keras yang lebih tajam dari pedang bermata dua firman penggembalaan yang diulang-ulang sehingga mengalami penyucian dari dosa-dosa sampai suatu waktu akan disempurnakan seperti Yesus ditampilkan sebagai burung nazar yang naik ke gunung tinggi ...
  • Ibadah Raya Malang, 17 Mei 2015 (Minggu Pagi)
    ... waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu. Oleh sebab itu kita harus berjaga-jaga tentang kedatangan Yesus kedua kali terutama dikaitkan dengan kedatangan Yesus kedua kali yang seperti pencuri. nbsp Markus Hati-hatilah dan berjaga-jagalah Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. Karena itu berjaga-jagalah sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 21 September 2018 (Jumat Sore)
    ... pada sesuatu di dunia ini tetapi hanya takut kepada Tuhan. Jangan dibalik Seringkali kita takut pada sesuatu di dunia sampai melawan Tuhan--takut nilai jelek lalu menyontek-- sama dengan tanpa kasih mengorbankan Tuhan. Takut pada Tuhan takut berbuat dosa sampai takut berdusta sehingga bisa hidup benar dan suci. Inilah orang yang memiliki kasih sempurna. ...
  • Ibadah Raya Malang, 17 Januari 2010 (Minggu Pagi)
    ... masuk penghukuman bersama dunia tetapi terangkat bersama Tuhan. Matius - berjaga-jaga menghadapi kedatangan Tuhan yang tidak terduga waktunya adalah berjaga-jaga pada waktu pembagian makanan rohani setia dan bijaksana pada waktu pembagian makanan rohani. Wahyu setia dan bijaksana untuk membaca mendengar dan menuruti firman pengajaran yang benar. menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk bisa membaca ...
  • Ibadah Kenaikan Tuhan Malang, 30 Mei 2019 (Kamis Pagi)
    ... ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ. Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan. Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu Bagaimanakah aku tahu ...
  • Ibadah Raya Malang, 04 Agustus 2024 (Minggu Pagi)
    ... pembangunannya adalah baptisan air yang benar orang yang percaya Yesus dan bertobat mati terhadap dosa harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit untuk mendapat hidup baru yaitu memiliki hati nurani yang baik yang taat dengar-dengaran berisi kasih Allah bisa mengasihi Tuhan dan sesama. Jadi nikah harus satu baptisan air ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.