Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 9: 13-21 merupakan
PENIUPAN SANGKAKALA KEENAM; penghukuman yang keenam dari Anak Allah atas manusia di dunia, yaitu
sepertiga dari umat manusia akan mati secara tubuh, jiwa, dan roh/binasa di neraka selamanya karena peperangan besar(diterangkan mulai dari
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Mei 2019).
Empat malaikat maut sebagai pemicu peperangan besar sudah siap untuk tahun, bulan, hari, dan jam, itulah setan tritunggal, ditambah dengan manusia termasuk hamba/pelayan Tuhan yang dikuasai oleh setan tritunggal (diterangkan pada
Ibadah Raya Surabaya, 16 Juni 2019).
Kita hati-hati! Lebih baik kita dipakai Tuhan dalam peperangan rohani dari pada dipakai setan tritunggal dalam peperangan jasmani untuk membunuh bahkan membinasakan manusia.
Wahyu 9: 18
9:18. Oleh ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga dari umat manusia, yaitu oleh api, dan asap dan belerang, yang keluar dari mulutnya.
Kita masih mempelajari ayat 16-19 (diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 30 Juni 2019).
Di ayat 16, tentara yang digunakan adalah pasukan berkuda.
Kuda menunjuk pada kecepatan dan kekuatan, artinya:
- 'kekuatan'= manusia yang hanya mengandalkan kekuatan sendiri; tanpa Tuhan bahkan menyangkal Tuhan.
- 'kecepatan'= cepat untuk berbuat dosa dan perkara daging, bukan ibadah
Inilah kehidupan yang dilatih oleh setan tritunggal untuk menjadi pasukan berkuda (diterangkan pada
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 10 Juni 2019).
Senjata yang digunakan adalah:
- Api= senjata api--perang dunia pertama--(sudah diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 30 Juni 2019).
Secara jasmani, senjata api membunuh tubuh. Tetapi setan tritunggal menggunakan senjata rohani untuk membunuh tubuh, jiwa, dan roh.
Secara rohani, senjata api menunjuk pada lidah--lidah membawa ke neraka.
- Asap= bom atom--perang dunia kedua--(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 07 Juli 2019sampai Ibadah Doa Surabaya, 12 Juli 2019).
Secara jasmani, begitu bom meledak terjadi cendawan raksasa, dan manusia mati secara tubuh. Tetapi setan tritunggal tidak berhenti sampai di situ. Ia mau membunuh secara tubuh, jiwa, dan roh.
Secara rohani, senjata asap menunjuk pada dosa--sengat kalajengking. Dosa sampai puncaknya dosa akan membumbung tinggi ke hadirat Tuhan sehingga terjadi ledakan penghukuman Tuhan atas manusia.
- Belerang= senjata biologis/gas--perang dunia ketiga.
SENJATA BELERANGSecara jasmani, senjata belerang adalah senjata biologi/gas; tidak disadari, mati semua.
Secara rohani, belerang menunjuk pada
maut yang bekerja dengan diam-diam.
Wahyu 20: 14, 1020:14.Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
20:10. dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.
Setan tritunggal akan masuk dalam lautan api dan belerang, karena itu ia mau menyeret kita semua masuk ke situ.
Maut yang bekerja diam-diam adalah ajaran palsu.
Kelihatannya tidak berdosa, malah hebat, padahal sebenarnya ia mati.
"
Ada yang menentang: Masak satu gereja mati? Guru saya mengatakan: 'Kalau seorang hamba Tuhan berbuat dosa, hanya dia sendiri yang mati, tetapi kalau ia mengajarkan ajaran palsu, seluruh jemaat mati.' Itulah ajaran palsu yang bekerja diam-diam; tidak disadari, malah merasa hebat.
Pengajaran palsu ditandai dengan pemaksaan; ia merasa hebat sekali sehingga memaksa yang lain. Kalau soal dosa kita masih menyadari, tetapi kita seringkali tidak sadar menghadapi ajaran palsu.
Dulu saya masih bergantung pada guru dan gembala, kurang berdoa dan berpuasa, jadi kurang teliti. Orang mengajar: Yesus tidak turun dari salib karena menjaga gengsi. Saya catat, padahal bertentangan sekali dengan ayat: Ia merendahkan diri serendah-rendahnya dan taat sampai mati."
Karena itu kita harus berada dalam penggembalaan; hanya gembala yang memiliki karunia menimbang roh untuk bisa membedakan dengan tegas antara yang palsu dan benar.
Maut bekerja diam-diam untuk mematikan kerohanian hamba Tuhan lewat ajaran palsu.
Jadi kalau kita diperingatkan:
Hati-hati dengan ajaran palsu,jangan marah, apalagi sampai dibalik-balik:
Oh hanya di sini yang paling benar, ya?Bukan begitu. Yesus saja memperingatkan dengan berulang-ulang.
Matius 24: 4-5, 11, 2424:4.Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan(1)kamu!
24:5.Sebab banyakorang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkanbanyakorang(2).
24:11.Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkanbanyak orang(3).
24:24.Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkanorang-orang pilihanjuga(4).
Perikop: khotbah tentang akhir zaman.
Ayat 5= istilah 'banyak' berarti hanya sedikit yang bertahan, karena itu firman diulang-ulang supaya kuat; yang sedikit ini yang harus dikuatkan.
Tanda utama kedatangan Yesus kedua kaliadalah
penyesatan.
Empat kali disebutkan 'penyesatan' berarti penyesatan di seluruh dunia--empat penjuru bumi--, tidak ada yang tidak, sampai mengincar '
orang-orang pilihan', itulah orang yang sudah berada dalam pengajaran yang benar.
Kita sudah membaca: '
Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.'
'Yerusalem' menunjuk pada orang yang sudah menerima pengajaran tetapi hatinya keras sehingga berbuat dosa dan melawan pengajaran yang dia terima. Ia sudah menerima pengajaran yang benar, mempraktikkannya, sudah ditolong dan dipakai Tuhan, tetapi ada satu titik di mana ia bertentangan dengan pengajaran yang benar. Di situlah dia akan menolak pengajaran yang benar; diseret oleh ekor naga--menjadi keras hati. kita harus hati-hati!
Jangan pernah berkata:
Hanya beda sedikit, kok dipermasalahkan.Justru yang sedikit itu yang merusak seperti ragi.
Galatia 5: 95:9.Sedikit ragisudah mengkhamirkanseluruh adonan.
'
mengkhamirkan'= merusak.
Kalau tidak mau rusak, kita harus segera meninggalkan kalau ada sedikit yang tidak sesuai dengan firman. Termasuk di sini!
Ragi menunjuk pada ajaran palsu yang merusak kerohanian, membuat kering rohani--tidak bergairah lagi dalam kerohanian; gembala sudah malas dalam penggembalaan--,
sampai mati rohani, masuk dalam lautan api dan belerang.
Dia tidak sadar akan adanya ajaran palsu, malah merasa hebat, sampai akhirnya ia mengalami kekeringan rohani bahkan kematian rohani. Itulah senjata belerang.
Matius 16: 5-716:5.Pada waktu murid-murid Yesus menyeberang danau, mereka lupa membawa roti.
16:6.Yesus berkata kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."
16:7. Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: "Itu dikatakan-Nya karena kita tidak membawa roti."
Siapa yang mudah disesatkan?Hamba/pelayan Tuhan--termasuk hamba/pelayan Tuhan dalam pengajaran yang benar--yang
hanya fokus pada perkara jasmani. Yesus bicara soal ragi, tetapi murid-murid berpikir karena mereka tidak membawa roti--yang jasmani terus. Mereka lupa Yesus bisa memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dua ikan.
Perkara jasmani penting, tetapi bukan itu fokus kita mengikuti Tuhan. Tujuan utama mengikut Tuhan adalah perkara rohani. Tetapi ingat, kalau perkara rohani kita dapatkan, yang jasmani hanya bonus bagi kita. Perhatikan kaum muda! Kejar yang rohani! Yang jasmani hanya bonus bagi kita--termasuk soal jodoh.
Ketika Adam masih melihat-lihat--usaha sendiri--ia bertemu gajah, jerapah dan lain-lain, tetapi tidak cocok. Begitu dia tidur--memperhatikan yang rohani; penyerahan diri kepada Tuhan--, jodoh datang.
Ragi benar-benar menyesatkan, sama dengan salah arah. Kalau dosa, menjatuhkan kita--jatuh dalam dosa sehingga tidak sampai ke sorga. Saat jatuh dalam dosa kita bisa sadar, tetapi kalau sesat kita tidak sadar; kita jalan terus, malah secara jasmani lebih bagus, tidak sadar sudah menyimpang dari Yerusalem baru dan menuju lautan api dan belerang.
Beberapa macam ragi:
- Ragi Saduki= ajaran palsu yang mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan; manusia hanya seperti binatang, mati habis perkara.
Jadi, ajaran Saduki adalah ajaran palsu yang memicu anak Tuhan beribadah melayani hanya untuk mengejar kemakmuran dan hiburan jasmani, tetapi tanpa firman penyucian--cari yang enak bagi daging. Bukan Tuhan yang dicari tetapi perkara jasmani.
Akibatnya: tetap hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan; tidak ada penyucian.
- Ragi orang Farisi= ajaran palsu yang mengizinkan kawin cerai.
Markus 10: 2-12
10:2.Maka datanglah orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya: "Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?"
10:3.Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Apa perintah Musa kepada kamu?"
10:4.Jawab mereka: "Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai."
10:5.Lalu kata Yesus kepada mereka: "Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu.
10:6.Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan,
10:7.sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya,
10:8.sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu.
10:9.Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
10:10.Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu.
10:11.Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu.
10:12.Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."
ajaran kawin cerai juga membuat mati rohani. Suami adalah kepala, dan isteri tubuh, kalau bercerai, berarti mati--kepala dan tubuh terpisah--, kalau menikah lagi dengan yang lain, busuk.
- Ragi Herodes=
- Dusta dan kebencian--dia bilang mau menyembah padahal mau membunuh.
Markus 8: 15
8:15.Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: "Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes."
Matius 2: 7-8, 13
2:7.Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak.
2:8. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia."
2:13. Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpidan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia."
Mimpi= pembukaan firman. Inilah pentingnya pembukaan rahasia firman yaitu untuk melawan ajaran dan penyembahan palsu.
Kalau ada dusta dan kebencian apalagi kebencian tanpa alasan, akan mengarah pada penyembahan palsu; ibadah pelayanannya juga palsu.
Karena itu jangan sembarangan di mimbar. Biarpun dustanya kecil, bahaya, akan mengarah pada kepalsuan. Kita bilang: bahasa perancisnya..., padahal bahasa jawa.Orang tertawa. Itu sudah merupakan ragi Herodes. Ragi itu kecil tetapi merusak. Kita harus hati-hati!
Sekarang ini penyembahan yang benar juga digoyang.
Tadi empat kali dituliskan tentang penyesatan, karena itu Tuhan juga tegaskan soal penyembahan yang benar sampai empat kali--Dia menghendaki seluruh dunia menyembah Dia dengan roh dan kebenaran.
Wahyu 19: 1, 3-4, 6
19:1.Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya!(1)Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
19:3.Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya!(2)Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
19:4.Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya(3)."
19:6.Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!(4)Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
Ayat 1, 3- 4= penyembahan kepada Allah Tritunggal.
Ayat 6= penyembahan di bumi sampai di awan-awan--penyembahan di bumi merupakan pantulan penyembahan di sorga.
Dulu Tuhan menciptakan manusia satu logat dan satu bahasa, tetapi karena manusia membuat menara Babel untuk mencari nama sendiri--lupa nama Tuhan--, akhirnya Tuhan mengacaubalaukan bahasa mereka. Tetapi nanti, di awan-awan yang permai, mempelai Tuhan akan kembali pada satu suara. Karena itu harus satu pengajaran--satu Kepala, satu suara. Kalau kepalanya beda, suaranya beda.
Penyembahan di bumi harus merupakan pantulan penyembahan di sorga--mulai dari pribadi, rumah tangga, satu penggembalaan--sampai satu tubuh di awan-awan yang permai, bahkan penyembahan kekal di sorga selama-lamanya. Dari sorga dan bumi bertemu dengan satu bahasa: Haleluya. Kalau bahasanya beda, kita tidak akan bertemu, seperti orang yang tidak mengerti bahasa.
"Saat ada tamu dari luar negeri datang, kalau hanya berkata: Hello, saya maju, sesudah itu saya pergi karena tidak mengerti bahasanya; tidak bisa mencerna apa yang dikatakan. Begitu juga kalau dari sorga bahasanya: Haleluya, sedangkan kita tidak, tidak akan bisa bertemu."
Hati-hati dengan ragi Herodes, supaya penyembahan kita jangan jadi penyembahan palsu! Tuhan tolong kita semua.
- Kesombongan.
Kisah Rasul 12: 21-23
12:21.Dan pada suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian kerajaan, lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka.
12:22.Dan rakyatnya bersorak membalasnya: "Ini suara allahdan bukan suara manusia!"
12:23.Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhankarena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing.
Kesombongan artinya:
- Menyalahkan yang benar dan membenarkan yang salah; tidak mengakui yang benar.
- Kisah Rasul 12: 1-3
12:1.Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat.
12:2.Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.
12:3.Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi.
Yakobus dibunuh oleh Herodes, dan Petrus ditahan oleh Herodes, supaya tidak melayani--Petrus dan Yakobus adalah hamba Tuhan.
Yang kedua: tidak setia, sampai meninggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhan bahkan meninggalkan jabatan pelayanan--mulai dari gembala-gembala.
Dalam Tabernakel seorang gembala terkena pada alat meja roti sajian; dia mendapatkan karunia menimbang roh untuk membedakan dengan tegas antara makanan rohani yang benar dan yang tidak benar, supaya sidang jemaat tidak diberi racun tetapi makanan rohani yang benar, sehingga jemaat bertumbuh ke arah kesempurnaan (kesempurnaan).
Kalau gembala sudah tidak mau memberi makan, berarti mejanya bukan lagi berisi roti tetapi uang--meja penukar uang.
Doakan kami gembala-gembala, supaya meja berisi roti, bukan uang. Tidak bisa kedua-duanya tetapi harus memilih salah satu.
Hati-hati juga dengan pelayanan lainnya!
Tidak setia sama dengan sombong terhadap Tuhan.
- 1 Petrus 5: 5=> pasal penggembalaan
5:5.Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklahkepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
Yang ketiga: tidak taat dengar-dengaran pada suara gembala/firman penggembalaan yang benar. Dia terus mendengar suara asing. Bahaya! Dia pasti mulai terasing, dan tidak sadar sudah tersesat sampai selamanya. Kalau bisa kembali pada yang benar, itu hanya kemurahan Tuhan. Jangan coba-coba!
Tidak taat sama dengan tidak tergembalakarena mengandalkan kekuatan sendiri, mementingkan diri sendiri, mencari kepentingan diri sendiri, dan tidak mau menyatu--meniadakan penggembalaan yang benar.
Inilah ragi kesombongan Herodes: benar jadi salah dan sebaliknya, tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan dan jabatan pelayanan, dan tidak taat dengar-dengaran pada suara gembala.
- Kisah Rasul 12: 21-22
12:21.Dan pada suatu hari yang ditentukan, Herodesmengenakan pakaian kerajaan, lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka.
12:22.Dan rakyatnya bersorak membalasnya: "Ini suara allahdan bukan suara manusia!"
'Ini suara allah'= menyamakan diri dengan Allah.
Yang keempat: mau menjadi sama dengan Tuhan tetapi lewat caranya sendiri sampai berbuat dosa.
Ini sama seperti dulu terjadi di taman Eden. Tuhan sudah berkata: Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, kecuali satu.Tetapi ular berkata: Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.
Akibatnya: ditampar oleh malaikat; binasa di neraka selamanya--masuk lautan api dan belerang.
Cara yang benar untuk menjadi sama dengan Allah adalah lewat pedang penyucian dan pembaharuan. Ini satu-satunya cara.
Jangan ada lagi dusta, kebencian, penyembahan palsu, dan kesombongan.
Seringkali kita tidak sadar terhadap ragi Saduki, Farisi, dan Herodes; tidak sadar sudah berada di lautan api dan belerang. Tuhan tolong kita semua.
Sekali lagi, tujuan kita mengikut dan melayani Tuhan adalah menjadi sama mulia dengan Dia; terangkat ke awan-awan yang permai sampai masuk Yerusalem baru selamanya. Karena itu kita tidak akan kecewa sekalipun mungkin diizinkan mengalami kegagalan karena kita tahu bahwa yang jasmani hanya bonus, kalau bonus di sini tidak bisa, akan Tuhan buka di lainnya.
Tetapi kalau tujuan kita hanya yang jasmani, kita akan putus asa saat menghadapi kegagalan.
Mari, arahkan pada tujuan yang benar dalam mengikut dan melayani Tuhan sampai menjadi sama mulia dengan Dia untuk terangkat di awan-awan yang permai sampai masuk Yerusalem baru!
Cara yang benaruntuk menjadi sama dengan Tuhan bukan lewat berbuat dosa, tetapi mulai sekarang kita
harus tergembala dengan benar dan baik--tergembala pada firman pengajaran yang benar--, supaya kita mengalami tamparan Tuhan setiap saat. Lebih baik sekarang ditampar firman dari pada nanti ditampar malaikat sampai binasa.
Ditampar firman sama dengan disucikan dan diubahkan.
Saat dosa ditunjukkan, itu berarti kita sedang ditampar firman. Jangan marah, tetapi bertobat. Kalau cari firman yang enak bagi daging, nanti ditampar malaikat, langsung binasa seperti Herodes.
Kita berjuang supaya terus disucikan dan diubahkan.
Yang ditampar adalah pipi di wajah. Wajah menunjuk pada panca indera.
Artinya: kita mengalami
penyucian panca indera:
- Yohanes 10: 24=> tentang penggembalaan
10:24.Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami."
Di dalam penggembalaan kita mengalami penyucian secara intensif.
'hidup dalam kebimbangan'= sekarang banyak kebimbangan. Harus ditampar!
Yang pertama: kulit--perasaan--ditampar, yaitu:
- Bimbang pada pengajaran yang benar/pribadi Yesus.
kalau sekarang masih bimbang pada pribadi Yesus, saat Dia datang kita akan ketinggalan. Harus pasti yang mana calon Mempelai Pria Sorga. Hanya ada satu pengajaran.
"Saya sudah berkata: dua orang kembar, sama semua, tetapi hanya beda tahi lalat, itu sudah dua orang, bukan satu. Jangan ditipu! Hari-hari ini harus tegas."
Dalam urapan Roh kudus kita bisa tegas untuk berpegang teguh pada pengajaran yang benar, dan tegas untuk menolak suara asing.
Jangan sungkan, itu yang membuat bimbang.
- Bimbang terhadap kuasa Tuhan saat menghadapi pencobaan, sampai ke dukun.
"Hamba Tuhan juga bisa jadi dukun. Ada jemaat yang tokonya tidak laku, lalu diberi minyak. Salah! Berdoa saja biar Tuhan yang tolong!"
Mari, tetap percaya dan berharap Tuhan apapun yang kita hadapi.
- Yohanes 10: 27
10:27.Domba-domba-Ku mendengarkansuara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
Yang kedua: telingaditampar, supaya hanya mendengar dan dengar-dengaran pada suara Gembala/pengajaran yang benar, yang disampaikan oleh seorang gembala dengan benar, setia, teratur, berkesinambungan, dan diulang-ulang untuk menjadi makanan bagi sidang jemaat, supaya menguatkan dan bertumbuh ke arah kesempurnaan. Ini saja yang didengar--seperti domba makan rumput, kemudian memamah biak--tidak mencari camilan.
"Saya senang sekali ibu-ibu mempelajari lagi catatan firmannya di rumah sampai lebih yakin lagi dari pada mencari perkara lain yang tidak jelas. Inilah telinga yang ditampar firman."
- Yohanes 10: 32
10:32.Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkankepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?"
Yang ketiga: 'Kuperlihatkan'= mataditampar supaya hanya memandang Tuhan yang ajaib, yang bisa mengubah kita dari manusia daging menjadi manusia mulia seperti Dia.
Jangan memandang yang lain tetapi hanya Tuhan!
Penjahat bisa masuk Firdaus--sempurna--, itu yang kita lihat dan percayai bahwa Dia Tuhan yang ajaib.
Lihat alkitab, itu sama dengan memandang Dia--semua yang dilakukan Yesus ada di dalam alkitab.
Jangan melihat ke sana ke mari seperti Musa. Dua orang berkelahi, akhirnya ia membunuh. Ini akibatnya kalau bergantung pada manusia.
Pandang Tuhan!
Isteri Lot menoleh ke belakang, tidak memandang Tuhan, dan akibatnya ia menjadi tiang garam--garam yang tawar. Tidak ada faedahnya.
Mari fokus pada Tuhan yang ajaib, Dia bisa melakukan semua bagi kita.
- Yohanes 10: 35-36
10:35.Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah--sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan--,
10:36.masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?
Yang keempat: 'berkata'= mulutditampar, supaya hanya mengaku Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup.
Buktinya: mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, bukan menyalahkan orang lain. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi!
Selesaikan dosa-dosa, kemudian hidup benar, dan kita bisa menjadi saksi Tuhan lewat perkataan yang benar dan baik.
- Yohanes 10: 31
10:31.Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batuuntuk melempari Yesus.
'melempari Yesus'= keras hati sehingga tidak bisa menyembah Yesus--hanya mencium bau busuk (hidung), mencari kesalahan orang lain--; tanganhanya untuk melempar batu--menghakimi orang lain.
Yang kelima: hidungditampar, supaya mencium bau dupa, dan tangandiangkat kepada Yesus--menyembah Tuhan.
Hidung menunjuk pada doa penyembahan--mencium bau dupa.
1 Timotius 2: 8
2:8.Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.
Kita mengangkat tangan kepada Tuhan untuk menyembah Dia, menyerahkan semua kepada Dia; kita bergumul bersama Dia hari-hari ini.
Menghadapi belerang--ajaran palsu termasuk ajaran Herodes yang membuat dia ditampar malaikat sampai masuk lautan api dan belerang--, hati-hati.
Ajaran yang benar adalah panca indera kita ditampar terus dalam penggembalaan sampai hanya menyembah Tuhan, seperti bayi yang menangis. Itulah pergumulan kita--bayi tidak akan berhenti menangis sebelum tangan ibunya menyentuh dia.
Contoh: pergumulan Yakub.
Kejadian 32: 2432:24.Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan diasampai fajar menyingsing.
Kita bergumul bukan hanya sampai menang, tetapi sampai fajar menyingsing--kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Tadi Herodes sombong dan ditampar oleh malaikat Allah, sehingga ia mati dimakan cacing-cacing.
Lebih baik sekarang panca indera kita terus ditampar firman, sampai kita mengaku bahwa kita hanya seperti bayi--Yakub mengaku ia hanya cacing yang tidak bisa apa-apa.
Yesaya 41: 1441:14.Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel! Akulah yang menolong engkau, demikianlah firman TUHAN, dan yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel.
Jasmani dan rohani tidak bisa apa-apa, banyak kesalahan, mau berubah tetapi tidak bisa, mari datang kepada Tuhan, Dia akan menolong kita.
Hasilnya:
- Kejadian 32: 28
32:28.Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."
Hasil pertama: mengalami kemenangan; tadinya takut/stres menghadapi Esau, sekarang menjadi tenang/damai sejahtera.
Ada yang takut? Mari mengaku bahwa kita hanya cacing.
Takut apa saja, berdoa pada Tuhan, mengaku kepada Dia, sampai hati damai sejahtera.
- Hasil kedua: yang mustahil menjadi tidak mustahil--Yakub akan dibunuh oleh Esau karena Esau dendam kepada dia--, bahkan kita dipelihara sampai zaman antikris--Esau gambaran dari antikris.
- Hasil ketiga: keselamatan keluarga--Yakub memikirkan isteri dan keluarganya. Kita bergumul sampai untuk keluarga besar kita supaya Tuhan tolong.
- Hasil keempat: mendapatkan nama baru= pembaharuan. Yakub menjadi Israel--pendusta menjadi pemenang/pendoa/jujur.
Tuhan akan mengadakan mujizat di dalam hidup kita, sampai saat Yesus datang kita tidak salah dalam perkataan; kita sempurna seperti Dia.
Kita bersama Dia selamanya bersama keluarga kita sampai di Yerusalem baru.
Herodes sombong dan ia direndahkan sampai di lautan api dan belerang. Tetapi kita merendah, mengaku hanya cacing, dan kita akan diangkat sampai Yerusalem baru.
Yang sudah berhasil, jangan sombong! Kita hanya seperti cacing yang tidak berharga, tidak mampu secara jasmani dan rohani; semua keberhasilan hanya karena Tuhan.
Kita mengangkat tangan bukan untuk melempar batu. Jangan salahkan suami, isteri, anak, dan orang tua, apalagi Tuhan.
Kita mengangkat tangan hanya untuk menyerah kepada Dia. Penjahat yang seharusnya binasa masih bisa kembali ke Firdaus, kitapun juga diperhatikan Tuhan. Serahkan semua, tidak ada yang mustahil bagi Dia.
Tuhan menunggu pengakuan kita. Yakub menghadapi kemustahilan, tetapi ia mengaku bahwa ia hanya cacing, tidak bisa apa-apa, sepenuhnya hanya bergantung pada Tuhan--cacing yang tidak berharga tetapi diperhatikan Tuhan. Berjanji untuk sungguh-sungguh dalam Tuhan, dan mau berubah sampai pada kesempurnaan.
Tuhan memberkati.