Matius 24: 29-31=
tentang keadaan pada waktu kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, yaitu:
ay. 29= terjadi kegoncangan-kegoncangan di bumi, baik darat, laut, dan udara.
Hagai 2: 7, 22-23->2 kali disebabkan tentang kegoncangan, artinya:
- kegoncangan ini pasti terjadi.
- betapa dasyatnya kegoncangan-kegoncangan yang akan melanda bumi, sehingga kita membutuhkan perlindungan dari Tuhan.
Tuhan ijinkan kegoncangan ini terjadi dibumi ini, karena:
Hagai 2: 9=
untuk memantapkan/mempermanenkan gereja Tuhan sebagai milik Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat oleh apapun juga.
Gereja Tuhan yang menjadi milik Tuhan adalah gereja Tuhan yang tampil sebagai emas dan perak dan juga sebagai cincin meterai (
Hagai 2: 24).
Tidak semua anak Tuhan bisa menjadi milik Tuhan. Tapi banyak yang hancur menghadapi goncangan-goncangan.
EMAS DAN PERAKartinya:
- 1 Petrus 1: 18-19= gereja yang mengalami penebusan oleh darah= kelepasan dari dosa oleh darah Yesus. Darah Yesus ini sama dengan darah yang mahal. Jadi orang berdosa itu adalah orang yang hina, tak berharga di hadapan Tuhan, sekalipun orang itu kaya.
Kita ditebus oleh darah Yesus dari dosa warisan nenek moyang, termasuk dosa adat istiadat yang tidak sesuai Firman. Dan kita ditebus juga dari dosa kita sendiri, yaitu dosa yang kita lakukan, kita katakan, kita pikirkan dan kita angan-angankan.
Prosesnya supaya kita ditebus adalah lewat mengaku dosa pada Tuhan dan sesama, maka darah Yesus akan mengampuni dosa-dosa kita dan jangan berbuat dosa itu lagi, kita hidup dalam kebenaran. Kalau sudah hidup dalam kebenaran, artinya kita sudah bebas dari dosa itu.
Orang yang hidup dalam kebenaran itulah orang yang mahal, berharga di hadapan Tuhan.
Kita ditebus oleh darah Anak Domba yang tak bercacat, artinya kalau kita sudah hidup dalam kebenaran, maka kita harus tergembala.
Penggembalaan adalah suatu tempat pemantapan kebenaran dan keselamatan, sehingga kita tidak disesatkan oleh ajaran-ajaran lain yang membinasakan.
Kalau tidak tergembala, maka dosa-dosa masih bisa menyeret kehidupan itu kembali pada kebinasaan.
Dengan jalan ini, kita bisa hidup benar seperti Yesus benar.
- 2 Timotius 2: 20-21= gereja Tuhan yang mengalami penyucian.
Maleakhi 3: 1-3
= kita disucikan dengan sabun tukang penatu (penyucian noda-noda diluar) dan api pemurni logam (penyucian noda-noda didalam).
Jadi, ini adalah penyucian dobel.
Sabun tukang penatu dan api pemurni logam, itu adalah Firman pengajaran yang keras yang diulang-ulang. Dan ini adalah Firman Penggembalaan.
Jadi, Firman penggembalaan, itu menyucikan kita secara intensif (terus menerus) dan menyucikan lahir dan batin kita, sampai nanti kita tidak bercacat cela seperti Tuhan Yesus.
Ini penting sesudah kita ditebus oleh darah Yesus.
Dan hasilnya adalah kita bisa menjadi suci seperti Yesus suci, tidak bercacat cela.
2 Timotius 2: 22-25
= yang harus disucikan, yaitu nafsu orang muda. Ini sama dengan singa muda yang berada di kebun anggur yang dibunuh oleh Simson.
Kebun anggur= kebun mempelai.
Hati-hati, Firman Mempelai ini justru menghadapi singa muda.
Singa muda= akar kejahatan, itulah cinta akan uang, terikat akan uang seperti orang muda yang kaya.
Praktiknya sekarang adalah mencari uang dengan cara tidak halal, kikir dan serakah, merampas miliknya Tuhan (persepuluhan dan persembahan khusus).
Dan ini justru banyak terjadi, orang yang dibina dengan Firman Mempelai, justru mencari uang dengan cara yang tidak halal. Contohnya adalah Yudas.
Dulu Yudas hanya mencuri uangnya. Tapi akhir jaman, justru kepercayaan pada seorang gembala yang dicuri, sehingga gembala tidak lagi menerima persepuluhan.
Singa muda= dosa kenajisan.
Singa muda= pertengkaran(2 Timotius 2: 23).
Pertengkaran itu asalnya bisa dari iri hati dan kebenaran diri sendiri (kebenaran yang didapat lewat menyalahkan orang lain dan bahkan menyalahkan Firman dan Tuhan).
CINCIN METERAIHagai 2: 24
Kidung Agung 8: 5-6Cincin meterai adalah kasih atau cinta sekuat maut dari pihak . Itulah kasih yang sekuat maut. Dibuktikan oleh Tuhan dengan jalan mati untuk kita dikayu salib. Ini sama dengan belas kasih dan anugerah Tuhan. Ini tidak bisa digeser oleh apapun.
ay. 5=
cincin meterai dari pihak kita, yaitu gereja Tuhan yang keluar dari padang gurun, artinya tidak berharap apapun pada perkara dunia, tetapi bersandar di dada Tuhan, hanya berharap sepenuh pada cinta sekuat maut, hanya berharap pada anugerah belas kasihan Tuhan.
Posisi kalau kita sebagai cincin meterai adalah seperti bayi dalam gendongan tangan Tuhan.
Kekuatan kita hanya menangis pada Tuhan= menyembah pada Tuhan, sehingga bukan kita yang bekerja, tapi kekuatan Tuhan yang bekerja. Dan ini sama dengan yang dialami oleh Musa.
Keluaran 2: 6Musa mestinya mati di tangan putri Firaun. Tapi oleh belas kasih Tuhan, semua bisa terjadi.
Hasilnya:
- Musa tidak dibunuh = tangan belas kasih Tuhan memberi kehidupan secara jasmani dan rohani, sampai hidup kekal.
- tangan belas kasih Tuhan mengangkat Musa dari air = mengangkat kita dari ketenggelaman-ketenggelaman.
- mengangkat Musa dari anak budak menjadi anak raja = tangan belas kasih Tuhan mampu memberikan yang mustahil bagi kita, baik jasmani maupun rohani.
1 Korintus 2: 8
Kemustahilan tertinggi adalah kita menjadi sama mulia dengan Tuhan. Jadi mempelai wanita, kita menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kali. Dan apa yang tidak pernah kita dengar (suara desau air bah) dan tidak pernah kita lihat (wajah Yesus), itu akan kita nikmati. Sampai di Yerusalem baru, kita pun melihat apa yang tidak pernah kita lihat dan mendengar apa yang tidak pernah kita dengar.
Tuhan memberkati.