Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita berada pada kitab Wahyu 2-3 (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014).

Kita mempelajari kitab Wahyu 3: 14-22--tentang sidang jemaat di LAODIKIA; jemaat yang ketujuh--jemaat yang terakhir. Ini merupakan gambaran dari jemaat akhir zaman (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 Juni 2015).

Kita sudah mendengar, dalam Wahyu 2-3 ada 7 jemaat bangsa kafir yang mengalami penyucian terakhir dari TUHAN sampai sempurna seperti Dia dan layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.
Mungkin banyak kelebihan dan lain-lain, tetapi kalau ada satu cacat cela, tidak ada gunanya; ia akan ketinggalan saat TUHAN datang kembali. Ada berkat, silahkan, tetapi mohon supaya mengalami penyucian sampai sempurna seperti Dia.

Wahyu 3: 18-19
3:18. maka Aku
menasihatkanengkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
3:19. Barangsiapa Kukasihi, ia
Kutegordan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

TUHAN menegordan menasihatilewat firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, bahkan menghajar, supaya jemaat Laodikia--kita semua--membeli harta/kekayaan Sorga; kalau kaya secara rohani, maka kita tidak akan dimuntahkan oleh TUHAN, tetapi dimakan atau dinikmati oleh TUHAN; menyenangkan dan memuaskan hati TUHAN dan TUHAN akan memuaskan kita semua.
Dimuntahkan artinya tidak berguna, jijik, najis dan dibuang oleh TUHAN--binasa selamanya.

Ada 3 macam kekayaan sorgawi yang harus dibeli--dimiliki--oleh jemaat Laodikia--sekarang kita semua:

  1. Emas yang telah dimurnikan dalam api (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 12 Juli 2015sampai Ibadah Doa Surabaya, 15 Juli 2015). Ini menunjuk pada iman yang murni.
  2. Pakaian putih untuk menutupi ketelanjangan (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 19 Juli 2015sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Agustus 2015); menunjuk pada pakaian kemurahan dan kepercayaan TUHAN:

    1. Pakaian penggembalaan (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Juli 2015sampai Ibadah Raya Surabaya, 26 Juli 2015).
    2. Pakaian pelayanan (diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 05 Agustus 2015sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Agustus 2015).

  3. Minyak untuk melumas mata, supaya bisa melihat (diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 19 Agustus 2015sampai Ibadah Raya Surabaya, 06 September 2015).

Inilah harta/kekayaan sorgawi yang harus kita miliki hari-hari ini.

Matius 6: 19-20
6:19. "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengatdan karatmerusakkannya dan pencurimembongkar serta mencurinya.
6:20. Tetapi kumpulkanlah bagimu
harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.

TUHAN mengarahkan kepada kita semuanya, supaya benar-benar memiliki harta sorgawi yang kekal. Jangan seperti Laodikia yang hanya menggembar-gemborkan yang jasmani, tetapi tidak mau yang rohani.

Tetapi, kita masih harus waspada, sebab ada 3 musuh utama yang mengincar, yaitu:

  1. Karat: untuk merusak logam-logam (sudah diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 07 September 2015). Kalau tembaga, emas dan perak berkarat, itu luar biasa.
  2. Ngengat: untuk merusak pakaian putih, sehingga telanjang.
  3. Pencuri: untuk mencuri minyak urapan, sehingga kering.

Malam ini kita belajar tentang NGENGATyang merusakkan pakaian putih, sehingga menjadi telanjang lagi.
Sekalipun sudah memiliki pakaian putih, harus dijaga. Ngengat biasanya suka pada pakaian yang kotor; dimakan terus sampai akhirnya berlubang, bahkan telanjang.

Sudah kita pelajari, pakaian putih adalah pakaian pelayanan--jabatan pelayanan yang TUHAN percayakan kepada kita, untuk dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--mempelai wanita--, sehingga kita nanti memiliki pakaian putih berkilau-kilau. Tetapi kalau tidak dijaga--terkena ngengat--, akan telanjang lagi.

Matius 25: 26, 30
25:26. Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
25:30. Dan campakkanlah
hamba yang tidak bergunaitu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

Ngengat yang merusak pakaian pelayanan adalah kemalasan dan kejahatan.
Penggembalaan itu berat--bagaikan masuk pintu sempit--; pakaian putih juga merupakan pakaian penggembalaan. Tetapi kalau mau masuk ke dalamnya, akan indah.

Malas(‘hamba yang malas’)=

  • tidak mau beribadah melayani TUHAN, sekalipun punya pakaian putih--jabatan pelayanan. Contoh: gembala tidak datang dan minta digantikan tanpa alasan.
  • Tidak setia atau lalai, bahkan tinggalkan ibadah pelayanan.

Inilah ngengat yang merusak pakaian putih; bukan menjadi berkilau lagi, tetapi berlubang-lubang. Ini yang harus kita jaga hari-hari ini.
Keadaan hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang malasyaitu

  • tidak berguna dan gelap hidupnya; tidak ada masa depan.

  • bukan hanya tidak berguna, tetapi juga merusak pelayanan--merusak tubuh Kristus, bukan membangun.
    Amsal 18: 9
    18:9. Orang yang bermalas-malasdalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak.

    bermalas-malas dalam pekerjaannya’ = terutama malas dalam pekerjaan rohani.
    si perusak’= setan.

    Sementara TUHAN percayakan pakaian putih untuk membangun tubuh Kristus, tetapi kalau malas, justru merusak tubuh Kristus--menyengsarakan atau menganiaya tubuh Kristus; tanpa belas kasihan.

    "Kalau kita punya jabatan pelayanan sebagai tangan, kalau malas, tidak mau ambil air minum. Saya haus dan mau minum, jadi sengsara, karena tangan tidak mau ambil minum. Padahal tangannya sehat, tidak ada apa-apa, tetapi malas. Coba bayangkan, masa mau minum saya harus buka dengan mulut. Sengsara."

    Tubuh Kristus mulai dari dalam nikah rumah tangga, penggembalaan, antar pengembalaan (fellowship), sampai Israel dengan kafir menjadi satu tubuh. Mulai dari dalam nikah, kalau ada yang tidak mau melayani, justru menyengsarakan--sama seperti setan. Contoh: remaja muda tidak mau membantu bersih-bersih, padahal ibunya juga sibuk di kantor. Ini menyengsarakan!

    Kalau merusak atau menyengsarakan, berarti menjadi seperti setan; sebab setan juga merusak tubuh Kristus--melayani tanpa belas kasihan.

Matius 18: 28-33

18:28. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannyaitu, katanya: Bayar hutangmu!
18:29. Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
18:30. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
18:31. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
18:32. Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai
hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
18:33. Bukankah engkaupun
harus mengasihani kawanmuseperti aku telah mengasihani engkau?

Jahat(‘hamba yang jahat’)= hamba yang mencekik leher sesamanya(ayat 28).
Artinya: menghakimi, memfitnah, menjelek-jelekkan, bergosip yang tidak benar, termasuk menuduh, menyalahkan dan menghakimi TUHAN.

Tadi, hamba yang jahat dan malas adalah soal talenta. Karena hanya mendapatkan satu talenta, akhirnya menuduh TUHAN tidak adil, kejam.
Menyalahkan TUHAN= menyalahkan pengajaran benar.
Ini juga berarti tanpa belas kasihan.

Dia ini berhutang 10.000 talenta dan sudah dilunaskan oleh raja karena ia memohonkannya. Tetapi sebaliknya, temannya hanya berhutang 100 dinar, ia cekik.

1 talenta = 6000 dinar; 10.000 talenta x 6000= 60.000.000 dinar; temannya hanya berhutang 100 dinar. Berapa perbandingannya? Inilah kehidupan tanpa belas kasihan! Kalau menghakimi, memfitnah, menjelekkan, bergosip yang tidak benar, sampai menghakimi dan menyalahkan TUHAN, ini benar-benar tanpa belas kasihan dan juga menyengsarakan atau merusak tubuh Kristus; temannya juga merupakan anggota tubuh Kristus, tetapi dicekik, berarti mencelakakan tubuh Kristus.

Malas dengan jahat itu satu, yaitu tanpa belas kasih, sehingga mencelakakan, merusak dan menyengsarakan tubuh Kristus.

"Ingat Lempin-El Kristus. Kalau malas, berarti tanpa belas kasih; seperti ibu yang sembarangan memberi makan anaknya."

Kalau malas, akibatnyadicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap--binasa selamanya.
Kalau jahat, akibatnyadiserahkan pada algojo-algojo--dicekik juga. Kalau menyengsarakan orang lain, satu waktu akan dicekik juga bahkan dipancung pada zaman antikris.

Matius 18: 34
18:34. Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.

Jangan main-main hari-hari ini! Pelayanan harus ditandai dengan belas kasihan.

Kalau leher dicekik tidak akan bisa bernafas. Leher--hubungan antara kepala dengan tubuh--menunjuk pada penyembahan. Leher dicekikartinya penyembahannya terganggu--hubungan dengan TUHAN terganggu; kalau hubungan dengan TUHAN tergganggu--ibadah pelayanan terganggu--, maka semua yang jasmani akan terganggu, sampai mati rohani. Kalau tidak ditolong, akan binasa--masuk kematian kedua.

Yang belum punya pakaian, berdoa supaya mendapatkan pakaian putih. Nanti akan diberikan kesempatan untuk melayani. Ditatar dulu supaya mantap. Pakaian putih bukan dari saya, tetapi dari pemberitaan firman. Kalau sudah digerakkan firman untuk melayani, berarti TUHAN sudah memberikan pakaian putih.
Yang sudah melayani juga ditatar, supaya lebih mantap, pakaiannya lebih putih, sampai berkilau-kilau. Dijaga supaya jangan kena ngengat, tetapi semakin putih sampai berkilau
.”

Kalau lengah, akan lubang-lubang sampai telanjang. Seperti Yudas yang lebih dari telanjang; bukan hanya pakaiannya yang robek sampai telanjang, tetapi sampai perutnya pecah.

Ada 3 kemungkinan tentang leher--terutama bagi bangsa kafir:

  1. Keluaran 13: 13
    13:13. Tetapi setiap anak keledai yang lahir terdahulu kautebuslah dengan seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau harus mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus.

    Istilah 'manusia' di sini untuk bangsa Israel--umat pilihan TUHAN. Istilah ‘keledai’, menunjuk pada bangsa kafir.
    Kalau keledai lahir, ada 2 pilihan; domba mati (domba disembelih) dan keledai selamat atau tidak ada domba (domba tidak disembelih), dan keledai dipatahkan lehernya.

    Kemungkinan pertama: leher dipatahkan.

    Kalau leher dipatahkan, berarti tidak ada hubungan dengan TUHAN; terpisah total dengan TUHAN; tidak bisa menyembah TUHAN; tidak bisa beribadah melayani TUHAN; mati rohani sampai kematian yang kedua--binasa selama-lamanya. Inilah nasibnya bangsa kafir.

    Kenapa leher keledai--bangsa kafir--dipatahkan?

    1. Kalau bangsa kafir tidak mengalami penebusan oleh darah anak domba--sekarang darah Yesus; tidak ada hubungan dengan Yesus di kayu salib. Ini berarti tetap mempertahankan dosa sampai puncaknya dosa. Sekalipun ia kelihatan hebat, tetapi kalau tetap mempertahankan dosa sampai puncaknya dosa, percuma semuanya; tidak ada tanda darah penebusan dan lehernya sedang dipatahkan.
      Puncaknya dosa adalah dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin mengawinkan (dosa percabulan, nikah yang salah).

      Yesaya 59: 1-2
      59:1. Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
      59:2. tetapi yang
      merupakan pemisahantara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

      TUHAN tidak tuli. Jangankan suara, tetesan airmatapun TUHAN tahu. Tetapi yang menjadi pemisah adalah dosa.
      Jelas, kalau bangsa kafir tidak mengalami penebusan oleh darah Yesus--tidak ada hubungan dengan Yesus di kayu salib--, maka doa bangsa kafir tidak dijawab oleh TUHAN; tidak bisa menyembah TUHAN, mati rohani sampai binasa selamanya.

      Oleh sebab itu, bangsa kafir harus mengalami penebusan oleh darah Yesus; artinya terlepas dari dosa-dosa. Kita mengaku dosa kepada TUHAN dan sesama; jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi, sehingga bisa hidup dalam kebenaran.

      Siapapun kita, harus hidup dalam kebenarandan menjadi senjata kebenaran--beribadah melayani dengan setia dan benar. Inilah yang ada hubungan dengan TUHAN.

      Kalau sudah hidup benar--mungkin suara sudah habis karena besarnya tekanan, bahkan hanya bahasa air mata--, maka mata TUHAN akan tertuju pada kita.

      1 Petrus 3: 12
      3:12. Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat.

      Jangan berikan kesempatan kepada ngengat! Orang yang tidak ada hubungan dengan darah penebusan--tetap bertahan pada dosa sampai puncaknya dosa, terpisah dari TUHAN--itu sama dengan ada ngengat.
      Bebaskan malam hari ini! Kembali pada kayu salib! Biarlah kita mengalami darah penebusan; kita bisa mengaku dosa dan terlepas dari dosa--hidup dalam kebenaran dan menjadi senjata kebenaran.

      Jika sudah menjadi hamba kebenaran--hamba TUHAN yang beribadah melayani dengan setia dan benar--dan menjadi senjata kebenaran--ada pakaian putih--, maka mata TUHAN tertuju kepada kita.
      Artinya: doa kita dijawab oleh TUHAN; ada hubungan yang indah dengan TUHAN; kita menjadi rumah doa.

      Kalau sudah menjadi rumah doa, maka rumah tangga menjadi ‘home sweet home’; semua bisa menyembah dan melayani TUHAN; mengalami kebahagiaan sorga; rumah tangga benar-benar menjadi tempat yang paling indah dan paling dirindukan.

    2. 1 Samuel 4: 16-18
      4:16. Kata orang itu kepada Eli: "Aku datang dari medan pertempuran; baru hari ini aku melarikan diri dari medan pertempuran." Kata Eli: "Bagaimana keadaannya, anakku?"
      4:17. Jawab pembawa kabar itu: "Orang Israel melarikan diri dari hadapan orang Filistin; kekalahan yang besar telah diderita oleh rakyat; lagipula kedua anakmu, Hofni dan Pinehas, telah tewas, dan tabut Allah sudah dirampas."
      4:18.
      Ketika disebutnya tabut Allah itu, jatuhlah Eli telentang dari kursi di sebelah pintu gerbang, batang lehernya patahdan ia mati. Sebab telah tua dan gemuk orangnya. Empat puluh tahun lamanya ia memerintah sebagai hakim atas orang Israel.

      Yang kedua: leher dipatahkan kalau tidak memiliki tabut perjanjian--tidak memiliki kabar mempelai; Eli jatuh sampai lehernya patah karena mendengar tabut perjanjian dirampas, bukan karena anaknya mati. Eli sudah tahu kalau anaknya durhaka dan dihukum oleh TUHAN.

      Tabut perjanjian merupakan hubungan mempelai; tutupnya terbuat dari emas--menunjuk pada Yesus sebagai Mempelai Pria--dan petinya terbuat dari kayu penaga yang disalut dengan emas sampai tidak kelihatan kayunya--menunjuk pada kita sebagai mempelai wanita yang sempurna.

      Tutup dan peti adalah hubungan mempelai.
      Sekarang baru disampaikan kabar mempelai; kabarnya--undangannya--dahulu! Nanti kalau TUHAN datang, berarti Mempelainya sudah datang.

      Jika tidak memiliki tabut perjanjian--kabar mempelai; firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua--leher pasti patah; tidak ada penyembahan yang benar, karena penyembahan yang benar didorong oleh kebenaran dan Roh kebenaran adalah firman kebenaran--firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

      Jika tidak memiliki tabut perjanjian (kabar mempelai); menolak pedang firman, maka leher patah. Artinya: kalau kehidupan kita tidak disucikan dengan pedang firman, kita tidak mungkin bisa menyembah TUHAN; kering rohani, mati rohani dan binasa selamanya. Harus disucikan dulu, baru bisa menyembah TUHAN.

      Matius 15: 19
      15:19. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat(1), pembunuhan(2), perzinahan(3), percabulan(4), pencurian(5), sumpah palsu(6)dan hujat(7).

      pembunuhan’= kebencian.

      Pedang firman bekerja mulai dari dalam hati--gudangnya dosa. Kalau hati disucikan dari 7 keinginan jahat dan najis, maka perbuatan dan perkataan kita akan disucikan, sehingga kita bisa menyembah TUHAN dengan benar.
      Pengajaran dan penyembahan itu satu. Kalau ada pengajaran yang menyucikan kita, baru bisa menyembah TUHAN. Kalau cuma tertawa-tawa lalu bisa menyembah, itu palsu!

      Lukas 9: 28 (‘Yesus dimuliakan diatas gunung’)
      9:28. Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaranitu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.

      'sesudah segala pengajaran'= sesudah ada pengajaran yang menyucikan kita, baru bisa naik ke gunung untuk menyembah.

      "Ada yang tanya: 'Kenapa kok hari rabu ada firman dulu?'. Saya jawab berdasarkan ayat ini."

      Mazmur 24: 3-5
      24:3. "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
      24:4. "Orang yang
      bersih tangannyadan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu
      24:5. Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.

      bersih tangannya’= perbuatannya suci.
      murni hatinya’ = hatinya suci.
      yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu’ = mulutnya suci.

      Hatinya disucikan dahulu oleh pedang firman, maka tangannya dan mulutnya juga suci.

      Tidak semua orang boleh naik ke gunung TUHAN (ayat 3), tetapi hanya kehidupan yang suci hatinya, tangannya dan mulutnya(ayat 4).

      Hasilnya: hujan berkat turun, baik berkat jasmani maupun rohani dan berkat rumah tangga; kalau naik gunung, berarti kita dekat dengan hujan.
      Berkat rohani= berkat keselamatan.

      Jika didalam rumah tangga masih ada yang belum percaya Yesus (belum selamat), ini merupakan tugas kita. Caranya bukan dengan memaksa, tetapi dengan bersaksi. Kalau dijawab: ‘Jangan bicara itu kepada saya, itu masing-masing.’ Kita diam saja dan naik gunung (berdoa), supaya berkat rohani (berkat keselamatan) dan berkat rumah tangga dicurahkan.

  2. Matius 18: 28
    18:28. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannyaitu, katanya: Bayar hutangmu!

    Kemungkinan kedua: leher dicekik.

    Kalau leher dicekik, maka penyembahan tidak mencapai ukuran.
    Penyembahan ini diukur. Sebenarnya, ada 3 yang diukur, yaitu memberi--'berilah, maka kamu akan diberi'--, menyembah, dan kikir--'kekikiranmu sudah sampai untuk dihukum' (kitab Yeremia).

    Wahyu 11: 1-2
    11:1. Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadahdi dalamnya.
    11:2. Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

    'beribadah'= menyembah.
    empat puluh dua bulan lamanya’= 3,5 tahun.

    Kalau penyembahan tidak memenuhi ukuran, akan diinjak-injak oleh antikris selama 3,5 tahun.
    Ukuran penyembahan adalah perobekan daging sampai daging tidak bersuara lagi--pintu tirai terbuka.
    Yang paling dekat dengan pintu tirai adalah mezbah dupa emas; doa penyembahan adalah mezbah dupa emas. Kalau doa memenuhi ukuran, maka tirai terobek.

    'sebatang buluh, seperti tongkat pengukur'= mengingatkan kita kepada tongkat Musa, artinya kayu salib Yesus; penyaliban daging; Musa gambaran dari Yesus.

    Daging apa yang harus dirobekdalam penyembahan?

    1. Matius 18: 28-30, 35
      18:28. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
      18:29. Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
      18:30. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
      18:35. Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing
      tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."

      Yang pertama: daging yang tidak mau mengaku dan mengampuni. Ini yang harus dirobek. Kalau mau menyembah TUHAN, maka daging yang tidak mau mengaku dan mengampuni harus dirobek.

      Seringkali terjadi pada suami dan isteri. Kalau ada yang bersalah, tidak mau mengaku, malah menyalahkan. Salah satu pihak lagi tidak mau mengampuni. Tidak akan bisa menyembah. Bukan menjadi rumah doa, tetapi menjadi sarang penyamun. Biar dia hebat, tidak bisa menyembah.

      Kalau daging dirobek, maka kita bisa saling mengaku dan mengampuni; pasti menjadi rumah doa.

    2. Ayub 7: 15
      7:15. sehingga aku lebih suka dicekik dan mati dari pada menanggung kesusahanku.

      Ayub merasa susah: ‘mengapa aku dilahirkan, lebih baik aku mati.

      Yang kedua: daging yang sering kecewa dan putus asa. Harus dirobek, supaya kita selalu mengucap syukur kepada TUHAN--bisa menyembah TUHAN.

    3. 1 Samuel 15: 13-14
      15:13. Ketika Samuel sampai kepada Saul, berkatalah Saul kepadanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN; aku telah melaksanakan firman TUHAN."
      15:14. Tetapi kata Samuel: "Kalau begitu
      apakah bunyi kambing domba, yang sampai ke telingaku, dan bunyi lembu-lembu yang kudengar itu?"

      Waktu raja Saul menang melawan Amalek, ia diperintahkan untuk menumpas seluruh binatang. Tetapi raja Saul tidak taat; hanya binatang yang kurus-kurus saja yang dibunuh.

      Yang ketiga: daging yang paling keras suaranya; yaitu daging yang tidak taat.
      Kalu tidak taat, tidak mungkin bisa menyembah TUHAN. Daging harus dirobek, supaya penyembahan mencapai ukuran, yaitu daging tidak bersuara lagi.

    Jangan ada suara-suara daging, supaya penyembahan bisa mencapai ukuran.
    Jika penyembahan sudah mencapai ukuran, maka hasilnya: kita diberi 2 sayap burung nasar yang besar, untuk menyingkirkan kita ke padang belantara, jauh dari mata ular.

    Wahyu 12: 14
    12:14. Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ularitu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

    (terjemahan lama)
    12:14. Maka dikaruniakanlah kepada perempuan itu kedua sayap burung nasar yang besar itu, supaya ia dapat terbang ke padang belantara kepada tempatnya, yaitu tempat ia dipeliharakan di dalam satu masa dan dua masa dan setengah masa lamanya,
    jauh daripada mata ular itu.

    Kita mendapatkan dua sayap burung nasar yang besar, untuk menyingkirkan kita ke padang gurun selama 3,5 tahun; jauh dari mata ular--jauh dari mata antikris. Jangankan dipancung atau dicekik, dilihatpun tidak bisa. Begitu besar perlindungan TUHAN bagi kita.

    Kalau kita menyembah TUHAN sampai mengalami perobekan daging, maka kita benar-benar aman di dalam tangan TUHAN.
    Kita dipelihara dan dilindungi TUHANselama 3, 5 tahun lewat firman pengajaran dan perjamuan suci; ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci penting--merupakan latihan untuk menyingkir ke padang belantara.

    Wahyu 11: 2
    11:2. Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

    Kalau doa penyembahan tidakmemenuhi ukuran--tidak mau mengaku dan mengampuni (mempertahankan dosa); kebenaran sendiri--, masih putus asa, kecewa dan bangga, sampai tidak taat--maka ia akan diinjak-injak oleh antikrisselama 3,5 tahun; masuk aniaya antikris 3,5 tahun; disiksa sampai dipancung kepalanya.
    Banyak yang tidak kuat pada saat itu.

    Antikris hanya menuntut untuk menyembah dia. Kalau tidak mau, semua dibatasi--tidak boleh jual beli--, disiksa sampai dipancung kepalanya. Hanya sedikit yang bertahan dan banyak yang menyembah antikris.

  3. Kidung Agung 1: 10
    1:10. Moleklah pipimu di tengah perhiasan-perhiasan dan lehermu di tengah kalung-kalung.

    Kemungkinan ketiga: leher diberi kalung--ini yang positif. Kalau leher dipatahkan dan dicekik, ini yang negatif.

    Ada banyak kalung, tetapi malam ini kita belajar dari Amsal 3: 21-22
    3:21. Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaanitu menjauh dari matamu, peliharalah itu,
    3:22. maka itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu, dan
    perhiasan bagi lehermu.

    Leher diberi kalung adalah hikmat kebjiaksanaan dari sorga, bukan dari dunia.
    Hikmat ini dari firman. Kalau kita mendengar dan taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, itu akan menjadi hikmat kebijaksanaan dari sorga.
    Yang sekolah juga penting--mendengar pelajaran, praktikkan, sampai lulus sekolah--, tetapi bukan ini yang kita bicarakan. Kita bicarakan soal hikmat sorga. Kita mendengar firman yang benar dan praktikkan.

    Kegunaan hikmat kebijaksanaan dari sorga:

    1. Pengkhotbah 7: 11-12
      7:11. Hikmat adalah sama baiknya dengan warisan dan merupakan suatu keuntungan bagi orang-orang yang melihat matahari.
      7:12. Karena perlindungan hikmat adalah seperti perlindungan uang. Dan beruntunglah yang mengetahui bahwa
      hikmat memelihara hidup pemilik-pemiliknya.

      Kegunaan hikmat yang pertama: hikmat kebijaksanaan sorga sanggup memelihara dan melindungi kehidupan kitasecara jasmani dan rohani--lebih dari uang. Kita dipelihara dan dilindungi mulai sekarang di dunia yang sulit sampai zaman antikris, bahkan sampai hidup kekal.

      Kalau dipelihara dari uang, mungkin untuk sekarang ini bisa. Tetapi nanti pada zaman antikris sudah tidak bisa lagi.
      Kita sungguh-sungguh kejar hikmat sorga!Kuliah yang keras--hikmat dunia--, tetapi ada kesempatan utuk mendengar firman pengajaran, supaya mendapatkan hikmat sorga yang jauh lebih penting.

    2. Pengkhotbah 10: 10
      10:10. Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.

      'besi menjadi tumpul dan tidak diasah'= krisis; kalau rumus dunia harus perbesar tenaga. Tetapi ini berbeda dengan rumusnya TUHAN: ‘yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.

      Kegunaan hikmat yang kedua: hikmat kebijaksanaan sorga membuat kita berhasil dan indah pada waktunya, sekalipun di tengah krisis, kesulitan, dan kemustahilan.

      Kita sungguh-sungguh! Kalau tidak diimbangi dengan mendengar firman, belum tentu ijazah sekolah bisa menjamin.

      "Dulu, lulusan SPG diantar dengan pesawat. Sekarang, naik sepeda. Zaman berkembang dan semakin terbatas. Inilah hikmat dunia yang tidak kekal. Tetapi hikmat sorga kekal selamanya."

    3. Matius 13: 54-55, 57
      13:54. Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperoleh-Nya hikmatitu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizatitu?
      13:55. Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?
      13:57. Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya."

      Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka’= hikmat berasal dari pengajaran.
      Ayat 57= ada yang kecewa, menolak dan ada juga yang menerima.

      Hikmat dan mujizat itulah keberhasilan dalam pelayanan Yesus.

      Kegunaan hikmat yang ketiga: hikmat dan mujizat; terutama mujizat secara rohani--mujizat terbesar--, yaitu keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani.

      Keubahan hidup yaitu menjadi percaya--jangan kecewa, jangan menolak dan jangan bangga. Kita percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN; hanya berharap kepada TUHAN.

      Kalau manusia daging, hanya melihat orang (‘anak tukang kayu’). Tetapi kalau mansuia rohani, akan melihat pengajaran yang benar, sebab di situ ada hikmat dan mujizat dari TUHAN.

      Mujizat jasmani juga akan terjadi; yang tidak ada menjadi ada; yang mustahil menjadi tidak mustahil.

      Selama masih ada pengajaran yang benar--sampai hari ini--berarti masih ada hikmat dan mujizat--sampai hari ini. Pasti ada dan masih ada mujizat sampai hari ini. Mulai dari zaman nabi-nabi, zaman Yesus, di mana ada firman pengajaran, di situ ada hikmat dan mujizat dari TUHAN.

      Contoh: saat Musa menghadapi laut Kolsom, perintah TUHAN: Ulurkanlah tanganmu, angkat tongkat! Itulah firman yang keras--firman pengajaran--, tinggal ditaati atau tidak! Begitu Musa percaya dan mempercayakan diri--mentaati perintah TUHAN--, maka laut terbelah.

      Sampai nanti yang terakhir, jika Yesus datang kembali kedua kali, terjadi mujizat terakhir, yaitu kita diubahkan menjadi sama mulia seperti Dia. Kita naik ke atas. Tidak ada mujizat lagi di dunia, tetapi yang ada hanyalah kehancuran dan kebinasaan selama-lamanya; semua sudah dibawa oleh kita ke awan-awan permai, sampai di kerajaan sorga.

Hari-hari ini, kita jaga pakaian dan leher. Jangan sampai pakaian kena ngengat--jangan jahat dan malas. Jaga leher! Banyak menyembah TUHAN, biar hikmat dan mujizat TUHAN bekerja di tengah-tengah kita.

Kalau sudah tidak bisa apa-apa, tinggal menyembah TUHAN saja; percaya dan mempercayakan diri kepada TUHAN. Kalau mengomel, justru banyak masalah datang--leher tambah dicekik. Mari banyak menyembah TUHAN.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 30 Desember 2018 (Minggu Siang)
    ... dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian. Wahyu - . Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar menyala-nyala seperti obor dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air. . Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus dan banyak orang mati ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 21 Juni 2014 (Sabtu Sore)
    ... rumah Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu rumah itu tidak dapat digoyahkan karena rumah itu kokoh dibangun. Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku tetapi tidak melakukannya ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. ...
  • Ibadah Persekutuan Ambon I, 12 November 2013 (Selasa Malam)
    ... sedang hancur bukan akan hancur. Jadi didalam dunia tidak ada kehidupan jasmani dan rohani tetapi yang ada hanya kehancuran menuju kebinasaan. Itu sebabnya Yesus harus datang kedunia ini. Hidup dalam kelimpahan hidup yang dipelihara oleh Tuhan sampai selalu mengucap syukur kepada Tuhan. Kelimpahan bukan diukur dari jumlahnya tetapi bagaimana kita mengucap syukur pada ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 24 April 2024 (Rabu Sore)
    ... ruangan suci. Tempat maha kudus ruangan maha suci. Tirai memiliki kaitan dari emas. Emas menunjuk pada kesucian dari Roh Kudus. Tirai digantungkan pada kaitan emas yang terdapat pada tudung Tabernakel artinya Seorang pelayan Tuhan atau gembala harus punya beban salib--pintu tirai menunjuk pada salib-- sama dengan harus memikul salib artinya mengalami proses perobekan daging ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 07 Desember 2011 (Rabu Sore)
    ... diwahyukan Tuhan kepada alm. Pdt. Van Geseel . Selain itu berpuasa juga berguna supaya kita bisa bersaksi dan mengabarkan kabar mempelai dimanapun Tuhan utus kita. Malam ini kita pelajari mengenai loh batu secara sederhana. Keluaran . Dan TUHAN memberikan kepada Musa setelah Ia selesai berbicara dengan dia di gunung Sinai kedua loh hukum ...
  • Ibadah Raya Malang, 16 Februari 2020 (Minggu Pagi)
    ... makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas penuh dengan kemenyan itulah doa orang-orang kudus. Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 24 Januari 2016 (Minggu Sore)
    ... sorga masuk ke dalam kebenaran atau keselamatan. Halaman Tabernakel adalah daerah kebenaran atau keselamatan. Setelah masuk pintu gerbang ada halaman. Di luar pintu adalah daerah dosa dunia gelap sampai binasa. Di halaman tabernakel ada dua macam alat. Praktik berada di halaman Tabernakel Mezbah korban bakaran bertobat--kalau dulu binatang disembelih dan dibakar untuk ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 19 Juli 2014 (Sabtu Sore)
    ... sepatah kata maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu Pergi maka ia pergi dan kepada seorang lagi Datang maka ia datang ataupun kepada hambaku Kerjakanlah ini maka ia mengerjakannya. Setelah Yesus mendengar perkataan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 Agustus 2010 (Kamis Sore)
    ... lalai menepati janji-Nya sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian tetapi Ia sabar terhadap kamu karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Panjang sabar Tuhan yaitu Tuhan belum datang kembali kedua kali dan kita masih diberi panjang umur tujuannya supaya kita bisa bertobat ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 18 Februari 2018 (Minggu Siang)
    ... gada besi'. Kalau Anak laki-laki ini ditelan berarti Ia tidak bisa menggembalakan. Tabiat ular beludak yang kedua mau menelan Anak laki-laki yang akan menggembalakan semua bangsa artinya tidak mau tergembala. Jadi gereja yang mewarisi tabiat ular adalah gereja yang tidak mau taat dengar-dengaran pada Tuhan firman pengajaran yang benar dan gereja yang ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.