Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Kita mempelajari kitab wahyu 7: 9-17.
Wahyu 7 terbagi menjadi dua bagian besar:
- Ayat 1-8= seratus empat puluh empat ribu orang dari dua belas suku Israel menerima meterai di dahi; menjadi intidari mempelai wanita sorga (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 28 Januari 2018sampai Ibadah Raya Surabaya, 08 April 2018).
Bangsa Israel menerima meterai di dahi mereka lewat jalur janji Tuhankepada Abraham dan keturunannya.
- Ayat 9-17= bangsa kafir menerima meterai Allah di dahinya; menjadi kelengkapandari mempelai wanita sorga (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 15 April 2018).
Bangsa kafir menerima meterai lewat jalur kasih karunia Tuhanyang seharga kurban Kristus.
Keduanya--Israel dan kafir--yang mendapatkan meterai Allah di dahinya akan menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna; mempelai wanita sorga yang sempurna, yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai; masuk perjamuan kawin Anak Domba. Sesudah itu masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru--duduk di takhta sorga.
Wahyu 7: 97:9. Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyakyang tidak dapat terhitungbanyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhtadan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putihdan memegang daun-daun palemdi tangan mereka.
'
berdiri di hadapan takhta'= sampai di takhta sorga.
Syarat untuk berdiri di hadapan takhta sorga:
- Kita harus memakai jubah putih (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 22 April 2018sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 25 April 2018).
- Kita harus memegang daun palem (diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 27 April 2018sampai Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 10 Mei 2018). Artinya: aktif dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Siang ini kita maju satu langkah.
Wahyu 7: 10-127:10.Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!"
7:11. Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkurdi hadapan takhta itu dan menyembah Allah,
7:12. sambil berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!"
Ini adalah
aktivitas di takhta sorga, yaitu: tersungkur; sama dengan
menyembah dengan hancur hati--merasa tidak layak dan tidak mampu.
Ini yang harus kita lakukan di dunia ini sampai di takhta sorga, yaitu banyak tersungkur di bawah kaki Tuhan. Dengan adanya kejadian-kejadian yang menimpa gereja Tuhan di akhir zaman, jangan heran, memang Tuhan izinkan terjadi, supaya:
- Kita masuk penggembalaan. Nanti akan dibedakan yang tergembala dan tidak.
- Kita banyak tersungkur.
Praktik menyembah dengan hancur hati:
- Mazmur 119: 20
119:20.Hancur jiwakukarena rindu kepada hukum-hukum-Musetiap waktu.
Praktik pertamamenyembah dengan hancur hati: selalu merindukan hukum-hukum Tuhan/firman Tuhan, terutama firman pengajaran lebih dari semua perkara di dunia--seperti bayi rindu akan air susu.
Bukan hanya merindukan firman, tetapi juga mengalami pekerjaan firman pengajaran yang benar yang sudah dipraktikkan.
Pekerjaan firman pengajaran menusuk sampai kedalaman hati dan pikiran kita.
Ini adalah tulisan raja Daud, dia bukan hanya rindu akan firman, tetapi juga sampai praktik dan mengalami pekerjaan firman.
Mazmur 51: 18-19, 1-5
51:18.Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya.
51:19. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
51:1. Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud,
51:2. ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba.
51:3. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggarankumenurut rahmat-Mu yang besar!
51:4. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
51:5. Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.
Ayat 1= nabi Natan datang untuk menegor Daud yang sudah jatuh dengan Batsyeba dan membunuh suaminya.
Hati yang hancur karena pekerjaan firman adalah sadar akan dosa, menyesali, dan mengakui dosa-dosa kepada Tuhan dan sesama. Setelah diampuni jangan berbuat dosa lagi. Inilah kehidupan yang sangat berharga di hadapan Tuhan.
Jadi berharga atau tidak bukan karena kaya, tetapi tidak berbuat dosa lagi; mengalami kelepasan dari dosa sampai membenci dosa.
- Lukas 20: 17-18=> perumpamaan tentang penggarap kebun anggur
20:17.Tetapi Yesus memandang mereka dan berkata: "Jika demikian apakah arti nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunantelah menjadi batu penjuru?
20:18.Barangsiapa jatuh ke atas batuitu, ia akan hancur, dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk."
'Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan'= kurban Kristus. Yesus adalah batu yang indah dan mulia, tetapi dibuang oleh tukang-tukang bangunan, artinya Ia disalibkan.
'hancur'= hancur hati.
Praktik keduamenyembah dengan hancur hati: menghargai dan meninggikan kurban Kristus.
Artinya:
- 1 Petrus 4: 1-2
4:1.Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,
4:2.supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
Yang pertama: rela sengsara daging untuk bertobat; berhenti berbuat dosa.
Tadi kita mengaku dosa, sekarang rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan; hidup sesuai dengan kehendak Tuhan (ayat 2); sama dengan hidup dalam kebenaran.
Inilah pengertian jatuh ke atas batu dan hancur--hancur hati. Kalau keras hati, ia akan ditimpa batu, sehingga remuk dan binasa.
- Yang kedua: rela sengsara daging tanpa dosa--lebih tinggi tadi, tadi rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa (memang ada dosanya), sekarang ditingkatkan lagi, yaitu rela sengsara daging tanpadosa (sudah hidup benar tetapi masih sengsara). Untuk apa?
Supaya ada keubahan/kemuliaan.
2 Korintus 4: 16-17
4:16.Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharuidari sehari ke sehari.
4:17.Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaankekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
'Kemuliaan'= keubahan hidup.
Kita rela mengalami sengsara daging tanpa dosa, supaya kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Di dalam injil Lukas tadi, perikopnya adalah penggarap kebun anggur, berarti ada buah anggur. Jadi berubah sama dengan berbuah anggur yang manis. Mulai dari perkataan yang manis(tidak boleh ada dusta; jujur; ya katakan: ya, tidak katakan: tidak, benar katakan: benar, tidak benar katakan: tidak benar). Kalau sudah jujur, kita akan berbuah manisdan berkenan pada Tuhan dan sesama; menjadi berkat dan kesaksian bagi sesama.
Hakim-hakim 9: 12-13
9:12.Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon anggur: Marilah, jadilah raja atas kami!
9:13. Tetapi jawab pohon anggur itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan air buah anggurku, yang menyukakan hati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon?
Kejujuran sama dengan menjadi rumah doa; doa dijawab oleh Tuhan.
Perkataan manis juga mengalir pada bibir orang yang sedang tidur. Banyak kali kita bertanya: Kok Tuhan seperti tidur, saya tidak ditolong-tolong?Tuhan tidak pernah tidur, tetapi Dia menunggu satu saja, yaitu perkataan manis.
Kidung Agung 7: 9
7:9.Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!
Perkataan manis= kesaksian bagi sesama. Kalau berdusta, akan pahit getir. Tadi malam di ibadah kaum muda, dusta sama dengan kusta; bukan hebat tetapi bau dan hancur lebur. Kalau masih tetap berdusta, akan hancur lebur, dan Tuhan tetap tidur. Biar angin gelombang datang, Ia tetap tidur, tidak bergairah sekalipun kita berteriak-teriak.
Tetapi kalau sudah jujur, ada perkataan manis yang melimpah ke bibir orang yang sedang tidur--menunjuk pada Yesus yang tidur di buritan kapal dan murid-murid mengeluarkan perkataan manis: Yesus, tolonglah kami--, Ia langsung bangun: Diam, tenang!,dan semua selesai.
Inilah penyembahan dengan hancur; jatuh di atas kurban Kristus, artinya menghargai kurban Kristus sampai kita benar-benar jujur. Ini adalah buah yang manis, sampai menggairahkan Yesus dengan kuasa kebangkitan untuk menolong kita; Dia tidur--mati--, tetapi Dia bangun--bangkit--untuk meneduhkan angin dan gelombang yang menghantam hidup kita. Jangan berdusta!
Kalau berdusta, hidupnya pasti susah payah dan hancur lebur; tidak ada manisnya, tetapi pahit getir. Jangan! Apalagi untuk menang atas orang lain, kemudian kita memfitnah atau berdusta. Mungkin merasa hebat sesaat, tetapi setelah itu hancur selamanya. Sebaliknya kita sengsara sesaat untuk jujur, tetapi ada Yesus yang bergairah dengan doa kita, untuk meneduhkan angin dan gelombang, artinya menyelesaikan masalah, dan kita bisa mencapai pelabuhan Yerusalem baru. Sungguh-sungguh! Tuhan tolong kita semua.
- Wahyu 7: 10-12
7:10.Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!"
7:11.Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkurdi hadapan takhta itu dan menyembahAllah,
7:12.sambil berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!"
Praktik ketigamenyembah dengan hancur hati: selalu mengucap syukur kepada Tuhan, tidak ada omelan dan lain-lain.
Hari-hari ini, apapun yang terjadi, biar kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan, itulah suasana takhta sorga.
Tadi rindu akan firman pengajaran yang benar, praktik, sampai mengalami pekerjaan firman. Kita bisa mengaku dosa, terlepas dari dosa, sampai membenci dosa, sehingga kita bisa mengasihi Tuhan dan sesama. Kalau ada dosa, sedikit saja, akan mudah benci dan marah. Tetapi kalau membenci dosa, biarpun ada orang berbuat jahat kepadanya, ia akan membalas dengan kebaikan.
Kemudian menghargai kurban Kristus: rela sengsara untuk berhenti berbuat dosa--hidup benar--, dan rela sengsara tanpa dosa--berubah untuk bisa berbuah manis (perkataan jujur, dan menjadi rumah doa). Ada anggur manis yang mengalir pada sesama--menjadi berkat. Orang yang sudah malas ke gereja atau berbuat dosa, kita bersaksi, bisa kembali. Dan juga mengalir pada bibir orang yang sedang tidur--Tuhan terus bergairah untuk menjawab doa kita.
Jangan bertengkar! Kalau bertengkar air bah yang datang.
Dan yang ketiga: selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
1 Timotius 1: 12
1:12.Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setiadan mempercayakanpelayanan ini kepadaku--
Syaratuntuk bisa selalu mengucap syukur adalah kuat teguh hati.
Kalau bimbang/ragu/lemah, ia akan mengomel/bersungut dan tidak percaya lagi.
Efesus 3: 16
3:16.Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamuoleh Roh-Nyadi dalam batinmu,
Kuat teguh hati berarti ada Roh Kudus di dalam hati kita. Tuhan naik ke sorga, Ia berjanji akan datang kembali untuk membawa kita ke tempat-Nya. Tetapi Dia tahu kita lemah, karena itu Ia mengirimkan Roh kudus bagi kita, terutama di hati kita. Roh Kudus memberikan kekuatan ekstra, supaya kita bisa kuat teguh hati, artinya:
- Kuat teguh hati menghadapi apapun juga:
- Menghadapi berkat/keberhasilan, kita tidak bangga tetapi hanya mengucap syukur kepada Tuhan. Kalau bangga, nanti akan mengomel kalau merosot sedikit.
Ada juga yang saat menerima berkat tidak mau beribadah lagi.
- Menghadapi pencobaan/halangan/tantangan dan sebagainya, kita tidak kecewa, putus asa, dan meninggalkan Tuhan, tetapi tetap mengucap syukur kepada Tuhan.
ada juga yang kecewa saat menghadapi tantangan dan rintangan. Jangan! Mohon kepada Tuhan!
- Tetap setia dan dapat dipercaya dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir--'Ia menganggap aku setiadan mempercayakanpelayanan ini kepadaku'.
- Tetap mengucap syukur dan menyembah Tuhan.
Inilah aktivitas kita di takhta sorga; aktivitas di dunia sama dengan aktivitas di takhta sorga.
Banyak dengar firman, menghargai kurban Kristus, dan tersungkur di kaki Tuhan!
Kalau sudah bisa menyembah Tuhan dengan hancur hati--lewat tiga praktik di atas--, maka
kita bisa menghampiri takhta Tuhan. Aktivitas di takhta dimulai dari sekarang! Tuhan datang kepada kita, kita juga datang kepada-Nya.
Yesaya 57: 1557:15.Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudustetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.
'
Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus'= takhta sorga. Dari takhta sorga mengalir air kehidupan.
Wahyu 22: 122:1.Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Dombaitu.
Kalau sudah bisa menghampiri takhta sorga, dari takhta akan mengalir air kehidupan. Praktik siang ini adalah banyak tersungkur, kita membutuhkan air kehidupan. Saya ditekankan Tuhan untuk banyak tersungkur.
Kita mengalami sungai air kehidupan/Roh Kudus yang dijanjikan. Dia tahu, betapa lemahnya kita--seperti anak ayam; seperti bayi.
Roh Kudus mengalir untuk mengurapi, memenuhi kita, sampai meluap-luap dalam hidup kita. Jangan kering hari-hari ini! Mohon siang ini! Paling minimal kita disentuh Roh Kudus, kita sudah senang, lebih lagi diurapi, lebih lagi dipenuhi, dan selalu meluap-luap dalam Roh Kudus.
Hasilnya:
- Yehezkiel 47: 8
47:8.Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar,
47:9. sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup.
Di Laut Asin tidak ada kehidupan karena kadar garamnya tinggi, tetapi kalau ada air kehidupan/Roh Kudus, airnya menjadi tawar.
Hasil pertama: Roh Kudus membuat dari Laut Asin--tidak ada kehidupan--menjadi tawar--ada kehidupan.
Artinya:
- Roh Kudus sanggup membuat yang tidak ada menjadi ada, untuk memelihara kita yang kecil dan tidak berdaya di tengah kesulitan dunia sampai zaman antikris berkuasa di dunia selama tiga setengah tahun.
Secara rohani: Roh Kudus memberikan damai sejahtera. Mungkin tidak ada damai, tetapi ketakutan, kepahitan dan lain-lain, kalau Roh Kudus menyentuh kita, kita akan mengalami damai sejahtera, semua menjadi enak dan ringan.
- Roh Kudus membuat yang mati menjadi hidup, artinya: Roh Kudus sanggup menjadikan yang mustahil jadi tidak mustahil; menyelesaikan semua masalah sampai yang mustahil.
Inilah aktivitas di takhta sorga yaitu kita banyak tersungkur hari-hari ini: rindu akan firman, menghargai kurban Kristus, dan mengucap syukur. Kita akan menghampiri takhta Tuhan, dan dari sana mengalir air kehidupan yang memberi hidup, damai, dan menyelesaikan semua masalah yang mustahil. Tidak ada yang mustahil bagi Roh Kudus.
- Yehezkiel 47: 10
47:10.Maka penangkap-penangkap ikan penuhsepanjang tepinya mulai dari En-Gedi sampai En-Eglaim; daerah itu menjadi penjemuran pukat dan di sungai itu ada berjenis-jenis ikan, seperti ikan-ikan di laut besar, sangat banyak.
Tadinya Laut Mati, siapa yang mau menangkap ikan di sana? Banyak yang pensiun, sudah melayani Tuhan lalu pensiun atau cuti. Biar siang ini disentuh oleh Roh Kudus. Yang sudah melayani tetapi loyo, begitu disentuh Roh Kudus ada kekuatan ekstra untuk giat kembali.
Hasil kedua: Roh Kudus memberikan kekuatan ekstra supaya kita tetap setia berkobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Yang sudah berhenti melayani, kembali lagi dalam pelayanan dengan memenuhi syarat-syarat sesuai dengan alkitab.
Ada gairah lagi untuk dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita; kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Memang ada halangan dan rintangan, tetapi tetap kuat dan semangat!
Jangan terpengaruh dengan situasi dunia! Orang beribadah memang harus menghadapi aniaya. Jangan takut! Tuhan tolong kita. Tetap setia dan berkobar!
Yehezkiel 47: 11
47:11.Tetapi rawa-rawanya dan paya-payanya tidak menjadi tawar, itu menjadi tempat mengambil garam.
Hati-hati! Jangan jadi rawa! Sudah diberkati jasmani dan rohani, ditolong, dan dipakai dalam pelayanan--hidup menjadi indah--, jangan jadi rawa. Rawa itu hanya menerima, tidak bisa mengalir, sehingga menjadi garam dosa.
Setelah diberkati dan dipakai oleh Tuhan, jangan lupa, kita harus menjadi berkat--mengalir--bagi yang lain. Ke atas kita mengembalikan milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus, dan juga mengalir--menjadi berkat bagi orang lain.
"Secara daging, untuk apa ibadah persekutuan? Begini saja sudah cukup. Tetapi saya takut, jangan jadi rawa. Mengalir--rumus Abraham--, dapat berkat, kembalikan pada Tuhan dan mengalir lagi, begitu seterusnya. Kalau berhenti, satu waktu rawa akan jadi banjir besar.
Di Kalimantan tidak ada sungai, hanya lalang kering, tetapi air bisa naik, ternyata itu rawa. Kalau musim hujan, airnya akan naik sampai ke atas, sehingga kendaraan hilang semua. Habis semua kalau kita mau menjadi rawa. Lebih baik ke atas dulu untuk Tuhan kemudian mengalir, sampai Tuhan datang kedua kali."
- Yehezkiel 47: 12
47:12.Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnyamenjadi makanan dan daunnya menjadi obat."
Hasil ketiga: berbuah sama dengan berubah. Roh Kudus sanggup mengubahkan kitaterus menerus sampai buah kesempurnaan--mujizat secara rohani.
'menjadi obat'= mujizat jasmani; sungai air kehidupan juga mengadakan mujizat jasmani; yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Sampai kalau Tuhan datang kembali kita tidak salah dalam perkataan; kita sempurna seperti Tuhan--mujizat terakhir. Sekarang air kehidupan dari takhta sorga ke sini, dan kita naik sungai ini sampai ke takhta; kumpulan orang banyak di awan-awan, Firdaus yang akan datang (kerajaan Seribu Tahun Damai), sampai di hadapan takhta, kita bersorak sorai.
Banyak tersungkur di hadapan Tuhan. Biar Roh Kudus menolong kita.
Ada kesusahan, kekeringan, kepahitan atau apapun juga, hanya Roh Kudus yang bisa menolong. Apa keadaan kita, bawa kepada Tuhan, tersungkur di kaki Tuhan.
Kering jasmani, rohani, rumah tangga, dan masa depan, banyak kepahitan, kegagalan, kemustahilan, kekotoran, berseru kepada Dia dengan hancur hati.
Hancur hati sama dengan melembut untuk bisa disentuh oleh air kehidupan, diurapi, dipenuhi, dan meluap-luap. Dengan kejujuran kita tersungkur di bawah kaki Tuhan. Kita butuh Roh Kudus; minum air kehidupan apapun keadaan kita. Nikmati Roh Kudus!
Tuhan memberkati.