Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 4: 34:3. Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspisdan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrudrupanya.
Pribadi TUHAN dan takhta-Nya memancarkan sinar kemuliaan--
shekina glory--dalam bentuk sinar dari batu-batu indah.
Ada
4 macam batu indah(diterangkan mulai dari
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 29 Februari 2016):
- Ayat 3: permata yaspis; ini yang terindah--menunjuk pada iman. Dalam Tabernakel terkena pada pintu gerbang (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 06 Maret 2016).
- Ayat 3: permata sardis--berwarna merah (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya,07 Maret 2016sampai Ibadah Doa Surabaya, 09 Maret 2016).
Arti rohaninya: bertobat/kasih--warna merah menunjuk pada tanda darah.
Dalam Tabernakel, menunjuk pada mezbah korban bakaran.
- Batu kristal= lautan kaca.
Arti rohaninya: baptisan air. Dalam Tabernakel, menunjuk pada kolam pembasuhan.
- Ayat 3: batu zamrud = pelangi.
Arti rohaninya: baptisan Roh kudus.
Dalam Tabernakel, menunjuk pada pintu kemah.
Ayat 2: tentang pribadi TUHAN yang duduk di takhta--menunjuk pada tabut perjanjian di dalam Tabernakel--, dan ayat 3: tentang sinar kemuliaan--
shekina glorypada tabut perjanjian--dalam wujud sinar dari batu-batu indah.
Kita sudah memeplajari mengenai permata yaspis--perkembangan iman, yaitu
imanyang benar, iman yang teguh/suci, sampai iman yang sempurna.
Kemudian permata sardis berwarna merah--bertobat;
kasihmula-mula sampai kasih sempurna.
Malam ini kita belajar bagian ketiga--batu kristal--dan keempat--zamrud--:
BAPTISAN AIR DAN BAPTISAN ROH KUDUSKeduanya ini menunjuk pada
pengharapan.
Jadi lengkap, yaitu ada iman, pengharapan, dan kasih.
Perkembangan pengharapan dalam Tabernakel:
- Bejana pembasuhan= baptisan air--batu kristal.
Artinya: LAHIR BARU.
Manusia darah daging--yang dilahirkan oleh ibu secara jasmani--tidak mewarisi kerajaan sorga.
Manusia darah daging yang hanya dilahirkan satu kalioleh seorang ibu tidak mempunyai pengharapandan tidak bisa masuk sorga; binasa selamanya; lahir hanya untuk binasa.
Oleh sebab itu, setiap manusia darah daging harus mengalami kelahiran barulewat baptisan air, supaya memiliki pengharapan.
Roma 6: 2, 4
6:2. Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Syaratbaptisan air yang benar: bertobat; mati terhadap dosa.
Pelaksanaanbaptisan air yang benar: orang yang sudah mati terhadap dosa, harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan keluar dari air--bangkit--bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru, yaitu hidup sorgawi. Ini hasil dari baptisan air yang benar.
1 Petrus 1: 3
1:3. Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembalioleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
1:4. untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemardan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.
'melahirkan kita kembali'= lahir baru.
'penuh pengharapan'= hidup baru adalah hidup yang penuh pengharapan.
Tadi, manusia darah daging sekalipun dilahirkan oleh ibu yang hebat dan sistem yang hebat, ia tidak ada harapan dan tidak mewarisi sorga, sebab ia lahir hanya untuk binasa. Karena itu harus dilahirkan baru lewat baptisan air.
Tandahidup penuh pengaharapan--hidup sorgawi-- (ayat 4):
- 'tidak dapat cemar'= hidup dalam kebenarandi manapun, kapanpun dan situasi apapun. Inilah kehidupan yang penuh pengharapan untuk masuk sorga.
Ini sama seperti bunga bakung berwarna putih yang hidup di rawa yang kotor, tetapi saat bunganya berkembang, warnanya tetap putih, tidak ikut menjadi hitam; tidak tercemar.
Contohnya: di sekolah semua menyontek, tetapi kita tidak mau. Inilah kehidupan yang tidak dapat cemar.
Dulu, saat hanya dilahirkan oleh ibu sudah berkubang dalam dosa. Tetapi setelah masuk baptisan air, mulai hidup benar; tidak mau dipengaruhi oleh dosa, bagaimanapun bentuknya; tetap hidup dalam kebenaran di manapun.
- 'tidak dapat layu'= tidak kecewa, putus asa, dan bangga menghadapai apapun, tetapi selalu mengucap syukurkepada TUHAN. Kalau sudah gampang bangga, akan gampang kecewa.
- 'tidak dapat binasa'= masuk kerajaan sorgayang kekal--'...yang tersimpan di sorga bagi kamu'
Inilah tanda hidup baru, yaitu hidup yang penuh pengaharapan.
Praktiknya: seperti bayi yang hanya menangis--hanya berharap sepenuh pada TUHAN.
Saat-saat menghadapi pencobaan hanya seperti bayi yang menangis kepada TUHAN. Kalau berharap sana sini, berarti tidak ada pengharapan pada TUHAN.
Saat-saat menghadapi pencobaan, itulah saat untuk membuktikkan kita punya pengharapan pada TUHAN atau tidak.
Selama kita tidak masuk baptisan air yang benar, kita tetap tidak punya pengharapan--baru satu kali dilahirkan oleh ibu. Karena itu, HARUSmasuk baptisan air, supaya punya pengharapan, terutama pengaharapan utnuk masuk sorga.
Kalau sudah punya pengharapan untuk masuk sorga, buktinya adalah kita hanya berharap dan menangis pada TUHAN saat menghadapi kesulitan--seperti bayi yang menangis kepada ibunya.
- Pintu kemah= kepenuhan Roh Kudus--zamrud/pelangi.
Dalam kitab Kejadian, janji TUHAN adalah selama ada pelangi, tidak ada hukuman lagi dan digenapakan di kitab Kisah Rasul, janji TUHAN kepada setiap daging, yaitu Roh Kudus dicurahkan--bagaikan pelangi. Di mana ada Roh Kudus, tidak ada penghukuman.
Roma 8: 15
8:15. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Rohyang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
'ya Abba, ya Bapa!'= Roh Kudus membuat kita TAAT DENGAR-DENGARANkepada TUHAN; melakukan kehendak TUHAN.
Matius 7: 21
7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukankehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Orang yang taat, punya pengharapanuntuk berhasil di dunia ini, sampai yang tertinggi yaitu masuk kerajaan sorga yang kekal.
Kalau tidak taat, ia tidak punya pengharapan, sekalipun ia hebat atau kaya.
Contoh: janda Sarfat yang tidak punya potensi--hanya punya segegnggam tepung dan sedikit minyak--dan tidak punya kekuatan apa-apa. Tetapi ia taat dengar-dengaran kepada firman TUHAN. Dia membuat kue untuk dia dan anaknya, setelah itu mati. Tetapi nabi berkata: 'Buat untuk aku dulu!'--buat untuk TUHAN dulu. Kalau logika manusia, setelah buat kue untuk nabi, ia akan mati. Tetapi klaau taat pada firman, lain ceritanya. Karena taat, maka ia berhasil menembusi masa kekeringan selama 3,5 tahun.
Jadi, sekalipun kita tidak punya potensi apa-apa dan tidak punya kekuatan apa-apa, tetapi kalau kita taat, kita akan berhasil menembusi masa sulit di akhir zaman sampai masa antikris berkuasa di bumi selama 3,5 tahun, bahkan sampai masuk kerajaan sorga yang kekal. Ini yang harus ditonjolkan, yaitu punya pengharapan, bukan banyak harta. Biar tidak punya apa-apa, kalau bisa taat, itulah pengharapan. Di masa antikris nanti ujiannya. Semua yang kita punya di dunia tidak berlaku pada zaman antikris, tetapi dengan ketaatan kita bisa menembusi semuanya sampai hidup kekal di sorga.
Tadi, yang ditonjolkanadalah hidup benar dan selalu bersyukur pada TUHAN--hanya berharap TUHAN saat menghadapi kesulitan. Tidak ada kaitan dengan perkara dunia. Perkara rohani yang harus ditonjolkan hari-hari ini!
Matius 7: 22-23
7:22. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23. Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlahdari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Sebaliknya, di akhir zaman ini sekalipun punya potensi hebat, kalau tidak taat dengar-dengaran, ia pastitidak berhasil--tidak punya pengharapan dan tidak bisa masuk kerajaan sorga yang kekal; diusir oleh TUHAN ke neraka selamanya ('Enyahlahdari pada-Ku').
Mari kita jaga ketaatan. Ini tanda menerima kepenuhan Roh Kudus.
Salah satu tanda kepenuhan Roh adalah berbahasa Roh, tetapi tanda selanjutnya adalah taat dengar-dengaran.
Sekalipun anak kita sederhana, tetapi kalau ia taat, justru ada harapan untuk berhasil. Kalau tidak taat, sekalipun hebat, tidak ada harapan untuk berhasil. Kita mohon kepada TUHAN.
Jadi, ukuran keberhasilansampai puncak keberhasilan--masuk sorga--adalah taat dengar-dengaran, bukan yang lain.
Kaum muda, buka telinga untuk mendengar danbuka hati!
Semakin taat, keberhasilan semakin meningkat sampai masuk kerajaan sorga--tidak dipengaruhi oleh umur.
Kalau di dunia, waktu muda berhasil, tetapi setelah itu mulai menurun.
"Waktu saya baru di Malang, ada seorang datang, sudah umur 65 tahun. Dia ditipu habis-habisan dan tidak punya apa-apa lagi. Dulu, Lumayan kaya, tetapi ditipu dan habis. Dia katakan: 'Kalau dulu saya masih umur 40-50, saya masih bisa kejar. Tteapi sekarang sudah begini, bagaimana kita om?' Saya hanya nasihati untuk masuk dalam 3 macam ibadah. Biar dilatih dalam penggembalaan, yaitu taat dengar-dengaran. Penggembalaan itu hanya mendengar suara gembala--taat.. 8 tahun lalu, dia mengajukan proposal untuk satu proyek, tetapi tidak dipanggil-panggil. Tiba-tiba, ia dipanggil dan proposalnya diterima. Ia berkata bahwa ini adalah proyeknya yang terbesar seumur hidupnya. Padahal dari muda katanya berhasil dan hebat, ternyata tidak. Justru setelah ia tua dan tidak kuat lagi, ia lebih berhasil. Sampai bisa beli rumah dan sebagainya. Inilah kuncinya, semua bergantung pada ketaatan. Kita tidak bergantung pada situasi dunia."
Kejar ketaatan hari-hari ini!Jangan berhenti, tetapi kejar sampai puncak keberhasilan yaitu masuk kerajaan sorga yang kekal.
Mari, hari-hari ini, yang pertama: kita kembali seperti bayi yang hanya menangis kepada TUHAN. Jaga untuk tetap hidup benar, hanya mengucap syukur kepada TUHAN dan hanya menangis kepada TUHAN apapun yang dihadapi.
Yang kedua: kita taat dengar-dengaran.
- Pelita emas: PERSEKUTUAN YANG BENAR--karena ada yang tidak benar--berdasarkan firman pengajaran yang benar; persekutuan dalam terang, yaitu berdasarkan firman pengajaran yang benar.
Pelita emas ada kelopak, tombol, dan bunga. Indah sekali. Kalau dihitung semua, ada 66. itu menunjuk pada 66 kitab dalam alkitab.
Jadi persekutuan yang benar itu berdasarkan firman pengajaran yang benar. Harus yakin! Kalau sudah tahu mana yang benar, jangan didiskusikan/dipertanyakan.
Kalau banyak pertanyaan--terutama tentang firman pengajaran yang benar--, akan banyak air mata.
"Karena itu, saya tidak mau datang kalau diundang diskusi atau seminar untuk mencari mana yang benar. Kalau saya datang, itu sama dengan mencari masalah, bukan menyelesaikan masalah. Kalau kita menerima firman pengajaran yang benar dengan yakin dan kita praktikkan, itulah yang menyelesaikan masalah."
Persekutuan mulai dari nikah. Menikah harus berdasarkan firman pengajaran yang benar. Kemudian meningkat pada penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh sempurna dengan satu kepala--satu firman pengajaran yang benar.
'Pada mulanya adalah firman/logos.'--itulah kepala.
Mau menikah, lihat pokoknya; lihat firman pengajaran yang benar. Dalam penggembalaan, bukan lihat gereja atau pelayannnya, tetapi pengajarannya/komandonya.
Kalau pengajarannya salah--komandonya salah--biar kita merasa hebat melayani, tidak akan bisa.
Sekalipun komandonya benar, tetapi tidak taat, itu tidak ada gunanya, sekalipun yang dilakukan hebat. Banyak orang terkecoh di sini. Kalau tidak sesuai komando, akan ditolak oleh TUHAN.
Ada juga yang komandonya salah.
Hati-hati! Pengajarannya dulu yang dilihat! Komandonya sudah benar, setelah itu kita taati. Ini yang benar dan terang.
Sama seperti pelita, dalam persekutuan yang benar--mulai dari nikah--kita sedang mengisi minyak, supaya pelita tetap menyala. Kalau nikah tidak ada pengajaran benar--tidak diisi minyaknya--, satu waktu akan terbakar dan gelap. Tidak bisa. Penggembalaan juga. Sekalipun hebat, kalau tidak ada pengajaran benar, berarti tidak ada Roh Kudus--tidak ada urapan Pokoknya ini yang dipertahankan.
Dalam persekutuan yang benar, kita sedang mengisi minyak supaya pelita tetap menyala, ini sama dengan punya pengharapan. Sekalipun dulu menikah tidak punya apa-apa, tetapi kalau selalu diisi minyak, akan ada pengharapan, bukan hanya di dunia, tetapi sampai perjamuan kawin Anak Domba.
Begitu juga dalam penggembalaan yang menampilkan firman pengajaran yang benar. Mungkin kita masuk dengan keadaan hidup atau nikah yang hancur, tetapi lambat laun minyak diisi dan yang gelap akan diterangi--ada pengaharapan.
Lebih lagi di ibadah persekutuan.
"Saya dulu sulit mengumpulkan orang saat pertama kali diterjunkan ke Malang, sampai bingung ini panggilan atau tidak. Waktu itu masih agak muda. Saya tidak sadar kalau 3 macam ibadah ini yang bertambah. Hasil dari fellowship yang benar dengan Pdt Pong, saya mulai mendapat hasilnya juga. Luar biasa. Kalau tidak ada pengajaran benar, kita akan kering dan mati--tidak ada harapan."
Kalau pelita tetap menyala--kita punya pengharapan--, kita akan selalu berkobar-kobar; tidak loyo dalam hal rohani.
Kaum muda, dengar! Kalau mau memiliki pengharapan, jangan loyo dalam hal rohani. Kalau loyo, hilang harapannya. Doa mengantuk, hilang harapannya.
Justru dalam ibadah, kalau kita sungguh-sungguh, kita sedang diisi minyak dan harapannya bertambah besar. Kalau sudah loyo dalam ibadah, mari saling menasihati satu sama lain, jangan sampai pelitanya padam.
Yesus memperjuangkan yang rohani sampai mati, tetapi kita tidak sampai mati. Mari, jangan loyo, tetapi terus berkobar dalam hal rohani. Semangat semua untuk perkara jasmani, tetapi jangan lupa yang rohani!
Kerohanian kita selalu menyala-nyala. Ini yang harus dijaga, yaitu pelita selalu menyala-nyala--kita meluap-luap dalam Roh Kudus; menjadi kehidupan yang punya pengharapan.
Kegunaanpelita yang menyala:
- Sebagai terang kesaksianuntuk menghadapi kegelapan-kegelapan di tengah malam--akhir zaman--, yaitu:
- Kegelapan gantang, artinya:
- Gantang menunjuk pada makanan= kesulitan ekonomi. Kita boleh berusaha, tetapi yang menentukan adalah ada terang atau tidak--yang rohani terang atau loyo.
Yang jasmani kita sudah kalah, karena itu yang rohani harus terang. Itu yang bisa menolong kita.
- Gantang juga menunjuk pada dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba). Sudah umum sekarang di atnara pelayan TUHAN, bahkan di kalangan gereja sudah hampir tidak dibicarakan lagi soal merokok. Sudah larut dalam kegelapan dan pelitanya juga sudah padam, sehingga tidak mampu menyinari kegelapan.
"Kami sering diutus ke daerah kantong Kristen yang sudah lama ikut TUHAN. Saya beritakan soal merokok, orang terkejut: 'Berani sekali pendeta ini.' Tetapi tidak marah, sekalipun saya ulang-ullang sampai 5 kali ibadah. Tidak masalah, yang penting ada pelita menyala dan menerangi. Kalau pelitanya padam, tidak akan berani."
- Kegelapan tempat tidur= dosa kawin-mengawinkan--termasuk nikah yang salah, kawin-campur, kawin-cerai, homoseks, dan lesbian. Ini juga sudah umum di gereja TUHAN, karena pelitanya sudah gelap.
Pelitanya gelap karena tidak memeprhatikan lagi pengajaran yang benar--yang dipentingkan hanya menyanyi dan diberkati. Pokok ini sudah tidak bisa tegak lagi. Ini yang salah, firman pengajaran yang benar tidak ditegakkan, sehingga tidak ada kekuatan, tidak ada minyak lagi dan pelita sudah hampir padam ditelan kegelapan.
- Kebencian tanpa alasan. Seharusnya kebencian ini dalam dunia, tetapi karena di dalam gereja TUHAN jpelitanya juga padam, maka kebencian juga masuk dalam gereja TUHAN, bahkan sesama hamba TUHAN juga benci tanpa alasan. Tetapi kita harus tetap bersaksi untuk menghadapi ini.
Yohanes 15: 18, 25-27
15:18."Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.
15:25. Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan.
15:26. Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
15:27. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."
Perikop: dunia membenci Yesus. Ini yang benar, kalau di dalam gereja pelitanya menyala, sehingga kebencian tidak bisa masuk.
Supaya tidak ada kebencian, kita harus bersaksi. Tinggal pilih! Mau bersaksi atau ada kebencian!
Semua kegelapan ini melanda nikah, penggembalaan dan fellowship. Tubuh Kristus mau dihancurkan. Pertahankan pokok berdasarkan firman pengajaran yang benar. Kita harus jadi terang!
- Kegunaan kedua pelita yang menyala: sebagai terang kesucian.
Wahyu 4: 5
4:5.Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah
Pelita ada 7 lampu; ini juga menujuuk pada Roh Kudus dengan 7 manifestasinya.
Yesaya 11: 1-3
11:1.Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
11:2.Roh TUHAN(1)akan ada padanya, roh hikmat(2)dan pengertian(3), roh nasihat(4)dan keperkasaan(5), roh pengenalan(6)dan takut akan TUHAN(7);
11:3.ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
Kita mengalami pekerjaan Roh Kudus dengan 7 manifestinya, yaitu:
- Roh TUHAN,
- roh hikmat,
- roh pengertian,
- roh nasihat,
- roh keperkasaan,
- roh pengenalan,
- roh takut akan TUHAN. Ini puncaknya. Setiap bernafas, kita takut akan TUHAN, yaitu membenci dosa--hidup dalam kesucian--sampai membenci dusta.
Amsal 8: 13
8:13.Takut akan TUHANialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipumuslihat.
Kalau tidak ada dusta, berarti sudah menjadi terang dan satu langkah lagi, tidak salah dalam perkataan--sempurna; angka 7 juga menunjuk pada kesempurnaan.
Yakobus 3: 2
3:2.Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Kalau sudah sempurna, kita menjadi suci seperti Yesus suci dan kita punya pengharapan tertinggiuntuk menyambut kedatangan TUHAN kedua kali.
1 Yohanes 3: 2-3
3:2.Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3.Setiap orang yang menaruh pengharapanitu kepada-Nya, menyucikan dirisama seperti Dia yang adalah suci.
Mari, biarlah pengharapan kita terus meningkat. Mulai dari baptisan air yang benar, supaya kita hidup benar dan selalu mengucap syukur kepada TUHAN. Kita menjadi bayi yang hanya menangis dan berharap TUHAN.
Kemudian taat dengar-dengaran. Sekalipun tidak punya potensi--apalagi kalau punya potensi--, ktia bisa berhasil sampai pintu sorga terbuka.
Kemudian, masuk persekutuan yang benar dan ada harapan untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Pertahankan persekutuan yang benar mulai dari dalam nikah, supaya Roh Kudus terus diisi. Kita menjadi terang kesaksian dan terang kesucian. Kita semakin suci sampai sempurna seperti Yesus. Kita layak menyambut kedatnagan TUHAN kedua kali di awan-awan.
- Tabut perjanjian--menunjuk pada takhta TUHAN= tongkat Harun yang bertuna, berbunga dan berbuah--batu zamrud/pelangi.
Ibrani 9: 4
9:4. Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunasdan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,
'buli-buli emas berisi manna'= permata yaspis.
'2 loh batu'= permata sardis.
'tongkat Harun yang pernah bertunas'= batu kristal dan zamrud.
Ini adalah PENGHARAPAN YANG SUDAH SEMPURNA.
Sehebat apapun manusia di dunia, ia hanya seperti tongkat kayu yang rapuh, hancur dan binasa selamanya. Itulah kita. Karena itu tidak perlu bangga atau kecewa.
Tetapi ada jalan keluarnya, tongkat yang sudah tidak punya pengharapan harus ditaruh di hadapan TUHAN.
Mungkin kita seperti tongkat, tetapi ada jalan keluarnya, supaya punya pengharapan.
Bilangan 17: 7-8
17:7. Musa meletakkan tongkat-tongkat itu di hadapan TUHAN dalam kemah hukum Allah.
17:8. Ketika Musa keesokan harinyamasuk ke dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewitelah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam.
'keesokan harinya'= sama dengan semalam-malaman. Karena itu ada doa semalam suntuk. Penting ini!
Tongkat dari suku Lewi= TUHAN memperhatikan imam dan raja. Yang belum melayani, berdoa, supaya diangkat jadi keturunan Lewi. Yang sudah melayani, sungguh-sungguh. Yang sudah tigngalkan pelayanan, kembali.
Kehidupan imam-imam sangat diperhatikan oleh TUHAN. Dari 12 tongkat, hanya tongkat suku Lewi yang bertunas--mendapatkan perhatian khusus dari TUHAN. Sebab itu, imam-imam dikhususkan di ruangan suci (Imamat 21: 12).
Harus timbal balik. TUHAN tidak pernah merugikan kita. Mengapa kita imam-imam harus dikhususkan di ruangan suci? Sebab kita imam-imam mendapat perhatian khusus dari TUHAN, seperti bii mata TUHAN sendiri. Memang berat, tetapi kita dikhsusukan oleh TUHAN.
Kalau tongkat yang mati diletakkan di hadapan TUHAN semalam-malaman, maka tongkat bisa bertunas, berbunga dan berbuah badam.
Artinya: jika kita manusia daging terutama imam-imam dan raja-raja setiadi hadapan TUHAN--setia dalam 3 macam ibadah pokok--, maka Roh Kudus akan membuat kita brertunas, berbunga dan berbuah--sebab di ruangan suci, minyak urapan selalu ada di kepala.
Mari setia, sekalipun kita hanya tongkat. Tongkat ini kecil, tidak diperhatikan, tetapi kalau mau setia di hadapan TUHAN, Roh Kudus akan aktif membuat kita bertunas, berbunga dan berbuah-buah:
- Bertunas= hidup.
Artinya: Roh Kudus menghidupkan.
Yohanes 6: 63
6:63. Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
Yohanes 16: 7
16:7. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
Yesus pergi= Yesus mati.
Mengapa Roh Kudus menghidupkan kita? Karena Yesus yang hidup rela mati di kayu salib, bangkit dan naik ke sorga, maka Roh Kudus dicurahkan kepada kita, sehingga kita yang seharusnya mati bisa menjadi hidup. Inilah kemurahaan TUHAN kepada kita. Luar biasa! Dia rela mati, supaya kita hidup.
Roh Kudus menghidupkan kita artinya:
- Menjamin hidup jasmani kita--ada berkat-berkat jasmani. Apa yang mati bisa hidup. Itu kekuatan Roh Kudus.
Di laut Asin tidak ada ikan. Mati semua di sana. Tetapi kita baca, air yang keluar dari Bait Suci saat masuk ke laut Asin, laut Asin bisa jadi tawar dan jadi banyak ikan--yang mati jadi hidup.
- Menjamin hidup rohani kita--tetap hidup benar dan suci.
- Berbunga= Roh Kudus memberikan karunia-karunia Roh Kudus--indah--dan jabatan pelayanan.
Ini adalah jubah yang indah, sehingga kita bisa dipakai TUHAN dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Kalau hanya bertunas saja, tidak ada gunanya. Karena itu ditingkatkan lagi sampai berbunga.
Mengapa diberi karunia dan jabatan?
- Supaya hidup kita menjadi indah; semua menjadi indah pada waktunya. Kalau tidak pakai jubah indah, tidak bisa indah, bahkan telanjang.
- Supaya kita tidak dipakai dalam pembangunan babel--mempelai wanita setan yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan, yang akan dibinasakan.
Tinggal pilih, mau jadi mempelai wanita TUHAN atau mempelai wanita setan!
Serius! Kalau tidak melayani--ada di tengah-tengah--, lama-lama akan ke ladang babi. Kalau kita tinggalkan pelayanan seperti si bungsu meninggalkan ladang bapa, pasti menuju ladang babi. Tidak ada ke tempat lainnya. Di dunia ini hanya ada 2 pilihan!
- Berbuah=
- Buah-buah Roh Kudus.
Galatia 5: 22-23
5:22. Tetapi buah Rohialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23. kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Kasih, sukacita, damai sejahtera= gambar Allah Bapa.
Kesabaran, kemurahan, kebaikan = gambar Anak Allah.
Kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri= gambar Allah Roh Kudus.
Roh Kudus menghasilkan 9 buah Roh--gambar Allah Tritunggal.
Dulu, manusia diciptakan menurut gambar Allah Tritunggal. Karena manusia tidak taat--makan buah yang dilarang oleh TUHAN--, maka gambar Allah berubah menjadi gambar setan.
Praktikmemiliki gambar Allah Tritunggal: taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.
Yesus harus taat sampai mati di kayu salib untuk mengalahkan setan tritunggal, supaya gambar setan hilang dari kita dan diganti dengan gambar Allah Tritunggal.
- Berbuah= berubah. Artinya: Roh Kudus mengubahkan kitadari manusia daging dengan gambar setan tritunggal menjadi manusia rohani dengan gambar Allah Tritunggal sampai kita taat dengar-dengaran dan daging tidak bersuara lagi.
Mujizat rohani terjadi lewat pekerjaan Roh Kudus.
Nanti kita akan diuji, untuk menghasilkan gambar. Gambar siapa yang ada pada diri kita? Mungkin yang sekolah diuji menyontek atau tidak. Kalau tidak taat, berarti masih gambar setan. Tetapi kalau tidak terpengaruh lagi, berarti sudah ada gambar Allah.
Adam terpengaruh oleh Hawa dan makan buah yang dilarang oleh TUHAN. Kalau dirayu tidak bisa, akan dipaksa.
Abraham taat sekalipun disuruh mengorbankan ankanya.
Kita semua akan diperhadapkan untuk memilih gambar Allah atau gambar setan.
Yesus diperhadapkan juga, pilih salib atau tidak. Ia memilih salib dan Ia dipermuliakan.
Malam ini, kembali pada ketaatan!Kalau mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmani juga terjadi.
Contoh: saat menghadapi laut Kolsom.
Keluaran 14: 16, 21
14:16. Dan engkau, angkatlah tongkatmudan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
14:21. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timuryang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
Di sini, Musa taat sampai daging tidak bersuara.
Saat itu, di depan ada laut, di belakang ada Firaun, kiri kanan tidak bisa. Hanya satu kata, mati!
Tetapi Musa hanya disuruh mengulurkan tangan. Ini adalah ujian ketaatan. TUHAN bisa memakai cara apapun, yang penting kita taat. Yang TUHAN lihat hanya ketaatan. Begitu taat, laut Kolsom terbelah dengan perantaraan angin timur.
'angin timur'= Roh Kudus.
Malam ini, apapun keadaan kita, mungkin seperti tongkat yang hancur, rapuh dan tidak bisa apa-apa, tetapi Roh Kudus menolong kita kalau kita bisa taat sampai daging tidak bersuara.
Roh Kudus mengadakan mujizat jasmani, yaitu laut Kolsom terbelahm artinya:
- Ada jalan keluar dari segala masalah; yang mustahil jadi tidak mustahil.
- Ada masa depan yang berhasil dan indah, sekalipun kita hanya tongkat yang tidak bisa apa-apa.
- Umat Israel berjalan ke Kanaan= kita dipakai dalam kegerakan besar--kegerakan Roh Kudus hujan akhir; kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna sampai mempelai wanita terwujud.
Kita siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan samapai duduk di takhta bersama Dia selama-lamanya.
Dari takhta keluar sinar dan kita ditarik ke takhta.
- Mulai dengan baptisan air. Mari, hidup benar, jangan layu, tidak cemar, dan hanya menagnis kepada TUHAN.
- Lalu baptisan Roh Kudus: kita taatdengar-dengaran.
- Kemudian masuk dalam persekutuuan yang benarsampai takut akan TUHAN. Jaga kesucian!
- Yang terakhir, kita bertunas, berbunga dan berbuah. Taat sampai daging tidak besuara dan Roh Kudus juga mengadakan mujizat jasmani.
Manusia daging tidak ada gunanya, tetapi Roh Kudus yang membuat kita hidup.
Kita mohon kuasa Roh Kudus malam ini dan mujizat terjadi di tengah-tengah kita sekalian. Roh Kudus adalah dua tangan TUHAN yang diulurkan untuk menolong kita semua dan di situlah ada harapan, sekalipun kita sudah hancur, busuk dan menghadapi kemustahilan. Sekalipun sudah divonis tidak ada harapan, tetapi kalau Roh Kudus menyentuh kita semua, tetap ada harapan.
TUAHN memberkati.