Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita berada pada Wahyu 2-3 (diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014); menunjuk pada penyucian terakhir yang TUHAN lakukan pada tujuh sidang jemaat--angka tujuh itu sempurna+--, artinya sekarang penyucian kepada sidang jemaat akhir zaman, supaya tidak bercacat cela, tetapi sempurna seperti TUHAN. Apapun kelebihan kita, kalau ada
satu sajacacat cela, maka semuanya tidak ada artinya; semuanya sia-sia dan akan tertinggal saat TUHAN datang sampai binasa selama-lamanya.
Kita berada dalam kitab Wahyu 3: 14-22--tentang sidang jemaat di
LAODIKIA. Ini adalah jemaat terakhir--jemaat ke tujuh--dalam kitab Wahyu yang menunjukkan keadaan gereja TUHAN akhir zaman (diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 14 Juni 2015).
Wahyu 3: 17-193:17. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, butadan telanjang,
3:18. maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
3:19. Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
KEADAAN ROHANIjemaat di Laodikia adalah
SUAM-SUAM KUKU.
Praktik suam-suam kuku: ayat 17= '
Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa'= hanya puas dengan perkara jasmani/berkat jasmani, tetapi
keadaan rohaninya melarat, malang, miskin, buta dan telanjang:
- ‘melarat, malang, miskin’= kosong.
- ‘buta’= gelap gulita.
- ‘telanjang’= tidak punya bentukkebenaran dan kesucian.
Kejadian 1: 1-2 1:1. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
1:2. Bumi belum berbentukdan kosong; gelap gulitamenutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Keadaan bumi sebelum diciptakan adalah kosong, gelap gulita dan tidak berbentuk; sama dengan keadaan rohani jemaat Laodikia yang suam-suam.
Jadi,
keadaan jemaat akhir zaman sama dengankeadaan bumi sebelum diciptakan.
Sebelum diciptakan, bumi tidak bisa ditempati manusia.
Demikian juga sidang jemaat Laodikia--jemaat akhir zaman--yang kosong, gelap gulita dan tidak berbentuk,
tidak bisa ditempati oleh pribadi TUHAN; di ayat 20, TUHAN berada di luar (‘
TUHAN mengetok pintu’); berarti kutukan dan kebinasaan selama-lamanya.
Oleh sebab itu, di ayat 18-19, TUHAN menegor dan menasihati, supaya jemaat Laodikia membeli kekayaan Sorga dari Sorga.
Jika tegoran dan nasihat diabaikan, maka TUHAN menghajar jemaat Laodikia, supaya membeli kekayaan Sorga, sebab
tanpa kekayaan Sorga tidak ada gunanya("
apa gunanya kamu memiliki seluruh kekayaan dunia, tetapi jiwamu binasa?").
Ada
3 kekayaan Sorga yang harus dibeli--dimiliki--oleh jemaat Laodikia--sekarang kita semua:
- emas yang dimurnikan dalam api.
- Pakaian putih.
- Minyak untuk melumas mata.
AD. 1.
EMAS YANG DIMURNIKAN DALAM API.
1 Petrus 1: 6-71:6. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emasyang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
‘
sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya’ = bisa menyambut kedatangan Yesus yang kedua kali.
Emas yang dimurnikan dalam api sama dengan
iman yang murniatau iman yang permanen atau iman yang sempurna, yang layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Di dalam Tabernakel, iman yang murni ditunjukkan oleh
buli-buli emas berisi manna. Tabut perjanjian terdiri dari 3, yaitu tongkat Harun, dua loh batu dan buli-buli emas berisi manna.
Untuk mendapatkan iman yang murni, ada langkah-langkahnya. Itu sebabnya, kita belajar Tabernakel.
Proses perkembangan iman di dalam Tabernakel:
- iman yang benar, sebab ada iman yang salah. Ini menunjuk pada pintu gerbangpada halaman Tabernakel.
Roma 10: 17
10:17. Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Iman yang benar berasal dari mendengar firman Kristus--firman Allah yang diurapi Roh Kudus; Kristus artinya yang diurapi.
Lebar Tabernakel: 50.
Panjang Tabernakel: 100.
Letak pintu gerbang ada pada lebarnya, yaitu ada angka 50. Angka 50 menunjuk pada Roh Kudus (Pentakosta). Kalau tidak ada Roh Kudus, kita tidak akan bisa mendengar firman dengan benar--mengantuk, malas dan sebagainya--dan tidak bisa percaya Kristus.
Langkah-langkahnya:
- Roh Kudus menolong kita untuk mendengar firman Allah dengan sungguh-sungguh sampai mengerti firman Allah.
Kalau daging, malas saat mendengar firman. Ini berarti tidak ada Roh Kudus.
Saat mengerti firman, maka firman Allah ditulis di dahi--akal budi--kita.
- Roh Kudus menolong, supaya kita percaya kepada firman, sehingga firman Allah menjadi iman di dalam hati; firman ditulis di dalam hati, sehingga menjadi iman.
Ibrani 8: 10-12
8:10. "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman TUHAN. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budimereka dan menuliskannya dalam hatimereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
8:11. Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku.
8:12. Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka."
‘Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budimereka’ = mengerti firman.
‘menuliskannya dalam hatimereka’ = percaya kepada firman.
Kalau firman Allah ditulis di dahi dan hati, maka hati bisa percaya dan mulut mengaku Yesus, artinya mengaku dosa kepada TUHAN dan sesama. Hasilnya: kita akan mengalami belas kasih TUHAN untuk mengampuni dosa-dosa kita. Setelah diampuni, jangan berbuat dosa lagi; kita bertobatdan hidup dalam kebenaran.
Inilah iman yang benar--dari mendengar firman sampai mengerti dan percaya--, ada buktinya, yaitu kita bertobat dan hidup dalam kebenaran. Kalau iman karena melihat tanda-tanda jasmani, maka ia tidak peduli akan dosa-dosa, yang penting kaya dan sebagainya. Ini iman yang salah!
Kalau sudah bertobat dan hidup dalam kebenaran, maka yang jasmani juga akan diberikan oleh TUHAN.
Amsal 10: 2-3
10:2. Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut.
10:3. TUHAN tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan, tetapi keinginan orang fasik ditolak-Nya.
Hasilnya: kita diselamatkan dari maut--selamat--dan diberkati oleh TUHAN (ayat 3).
- Iman yang suci atau teguh.
Di dalam Tabernakel, ditunjukkan oleh alat meja roti sajiandi dalam ruangan suci.
Mengapa meja roti sajian menunjuk ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci? Dari keterangan dan gambar harus sama.
Ada 12 roti di atas meja roti sajian, tetapi peraturannya harus disusun dengan rapi (Imamat 24), yaitu disusun menjadi 2 susun, masing-masing susun ada 6 buah roti (6-6). Ini menunjuk pada 66 buku dalam Alkitab; sama dengan firman pengajaran yang benar.
Roti juga menunjuk pada tubuh Kristus. Yesus memecahkan roti dan berkata: ‘inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu.’
Korban curahan (anggur) menunjuk pada darah Yesus.
Keluaran 25, mulai ayat 23 tentang meja roti sajian.
Keluaran 25: 29
25:29. Haruslah engkau membuat pinggannya, cawannya, kendinya dan pialanya, yang dipakai untuk persembahan curahan; haruslah engkau membuat semuanya itu dari emas murni.
Di meja roti sajian ada kendi dan piala yang diisi anggur untuk dicurahkan--korban curahan.
Jadi, kita bisa menerima firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci lewat ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.
“Jadi keterangannya bisa dipertanggung jawabkan dan tidak sembarangan.”
Itu sebabnya, pada ibadah pendalaman Alkitab ada perjamuan suci, sedangkan ibadah lainnya tidak ada perjamuan suci, karena pada alatnya tidak ada korban curahan.
Dalam Keluaran 30: 9, lebih jelas lagi, pada mezbah dupa tidak boleh ada korban curahan.
Kita menerima firman pengajaran yang benar ditambah perjamuan suci, sehingga firman pengajaran yang benar mendarah dagingdalam hidup kita dan menjadi iman yang teguh atau iman yang suci. Inilah, iman yang benar ditingkatkan menjadi iman yang teguh.
Firman diulang-ulang atau diperdalam dalam ibadah pendalaman Alkitab, supaya memberi kepastian dan keteguhan kepada kita.
1 Petrus 5: 8-9
5:8. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aumdan mencari orang yang dapat ditelannya.
5:9. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
Ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci penting, sebab hanya dengan iman yang teguh, kita bisa melawan singa; singa tidak bisa dihadapi dengan kekayaan, kepandaian dan sebagainya.
Mari kita sungguh-sungguh, terutama kaum muda. Kaum muda masih kuat-kuatnya hawa nafsu dan keinginan dagingnya, sehingga singa sangat tertarik. Hanya bisa dilawan dengan iman.
Iman yang teguh untuk menghadapi singa/iblis yang menyerang dengan 2 cara:
- dengan auman singa. Kalau singa sudah mengaum, maka lawan-lawan yang kecil sudah gemetar dan lari.
Sekarang, dalam bentuk pencobaan-pencobaandi segala bidang yang membuat hamba TUHAN, pelayan TUHAN, anak TUHAN menjadi bimbang--takut dan gemetar--dan gugur dari iman, banyak yang menyangkal TUHAN seperti Petrus. Petrus menyangkal Yesus, karena takut ditangkap dan disiksa.
Kalau singa mengaum, berarti kita belum digigit. Artinya, belum terjadi, tetapi kita sudah bimbang.
Kalau kita sudah membesarkan pencobaan lebih dari kuasa firman pengajaran, maka yang terjadi adalah kabar busuk--menyangkal TUHAN. Inilah yang dilakukan oleh 10 pengintai: ‘Kanaan memang penuh susu, madu, tetapi di situ ada orang Enak dan kita seperti belalang’.
Kuasa firman pengajaran adalah pribadi TUHAN yang lebih besar dari apapun juga.
Kalau sudah membesarkan pencobaan, pasti bimbang dan gugur dari iman.
Untuk menghadapi auman singa atau iblis, kita mendengarkan auman dari singa Yehuda, yaitu firman pengajaran benar; firman yang dibukakan rahasianya, firman nubuat.
Penginjilan penting, untuk membawa orang berdosa percaya Yesus, bertobat dan selamat. Tetapi untuk menghadapi auman singa, tidak bisa firman penginjilan, harus ada firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua--auman singa yang keras.
Amos 3: 7-8
3:7. Sungguh, TUHAN ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.
3:8. Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? TUHAN ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?"
Kita HARUSmenerima firman pengajaran yang benar! Kalau tidak, kita akan bimbang dan gugur dari iman--menyangkal TUHAN. Mungkin perkataan kita masih berkata: percaya Yesus, tetapi perbuatan sudah menyagkal TUHAN dalam bentuk korupsi, menyontek dan sebagainya.
- Dengan mengigit dan menelan.
Amos 3: 12
3:12. Beginilah firman TUHAN: "Seperti seorang gembala melepaskan dari mulut singa dua tulang betisatau potongan telinga, demikianlah orang Israel yang diam di Samaria akan dilepaskan seperti sebagian dari katil dan seperti sepenggal dari kaki balai-balai."
Selain mengaum, singa juga menggigit dan menelan. Yang digigit adalah dua tulang betisdan telinga.
Tulang betismenunjuk pada pendirian. Singa menggigit tulang betis, supaya kita tidak mempunyai pendirian yang tegas terhadap firman pengajaran yang benar; menjadi bimbang--goyah--dan lumpuh.
Lumpuh, artinya
- Lumpuh di bait Allah, artinya sudah tidak aktif lagi, tidak setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan, bahkan tinggalkan ibadah pelayanan.
- Lumpuh juga berada di tempat tidur, artinya kehancuran nikah--masuk dalam dosa babel--, yaitu dosa percabulan; dosa makan minum dan kawin-mengawinkan.
Kalau tidak lagi mempunyai pendirian terhadap firman pengajaran, ini benar-benar berat! Siapapun kita, sekalipun gembala atau hamba TUHAN, tidak akan kuat dan akan jatuh sampai lumpuh di tempat tidur.
2 Timotius 4: 3-4
4:3. Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4:4. Mereka akan memalingkan telinganyadari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
‘keinginan telinganya’= ingin mendengar suara asing; suara singa yang lain.
‘memalingkan telinganya dari kebenaran’ = kalau sudah ingin mendengar suara asing sekalipun hanya satu kali saja, lama-lama akan memalingkan telinganya dari kebenaran. Ini sudah rumus!Contohnya:
- Hawa mendengarkan suara TUHAN dan mendengarkan suara ular, akhirnya mengikuti suara ular.
- Salomo mendengarkan suara TUHAN dan mendengarkan suara isterinya, akhirnya mengikuti isterinya.
Telingadigigit singa, supaya tidak mau lagi mendengar firman pengajaran yang benar; memalingkan telinga dari ajaran yang benar; mendengarkan ajaran yang lain; mau mendengar dongeng-dongeng, lawak-lawak dan ajaran palsu.
Kalau sudah mendengar suara lain, pasti memalingkan telinga dari pengajaran yang benar.
Tadi dijelaskan, pada iman yang benar--ajaran benar--, kalau sudah mengerti firman, akan dicap di dahi. Begitu percaya firman, akan dicap di hati.
Ajaran palsu juga memiliki cap, sehinggga kalau sudah mendengar ajaran asing, tidak akan bisa kembali lagi. Saat mendengar ajaran palsu, hati nuraninya sedang dicap 666 oleh antikris--termasuk oleh nabi palsu; gugur dari iman, menyembah antikris--penyembahan palsu--dan binasa selama-lamanya.
1 Timotius 4: 1-2
4:1. Tetapi Roh dengan tegasmengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
4:2. oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
'Roh dengan tegas'= lewat ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, kita memiliki iman yang teguh, yaitu:
- tegas untuk berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar dan hanya mau mendengar firman pengajaran benar dan taat dengar-dengaran.
- tegasuntuk menolak ajaran lain; tidak memberi satu kalipun kesempatan untuk mendengar ajaran lain.
Kalau kita sudah memiliki iman yang teguh--hanya mau mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran benar--, maka kita mengalami penyucian terus menerus mulai dari dalam hati dan pikiran.
Markus 7: 21-23
7:21. sebab dari dalam, dari hatiorang, timbul segala pikiran jahat, percabulan(1), pencurian(2), pembunuhan(3),
7:22. perzinahan(4), keserakahan(5), kejahatan(6), kelicikan(7), hawa nafsu(8), iri hati(9), hujat(10), kesombongan(11), kebebalan(12).
7:23. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
‘sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat’ = hati pikiran jahat dan najis; ini menjadi satu.
‘pembunuhan’ = kebencian.
Hati dan pikiran yang jahat berisi 12 keinginan jahat dan najis--dosa babel. Kalau disucikan, maka hati pikiran kita diisi 12 roti, itulah firman pengajaran yang benar. Dan firman di dalam hati menjadi rem, supaya kita tidak berbuat dosa, tetapi hidup dalam kesucian; memiliki iman yang suci; iman yang teguh sama dengan iman yang suci.
Iman yang teguh= iman yang tegas; tegas untuk menerima hanya satufirman pengajaran yang benar.
Iman yang suciberguna untuk menghadapi babel yang merupakan tempatnya roh jahat dan roh najis.
Wahyu 18: 2
18:2. Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahatdan tempat bersembunyi semua roh najisdan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci
Iman yang suci sanggup atau siap untuk menghadapi pembangunan tubuh babel--mempelai wanita setan yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan.
Iman yang teguh siap menghadapi singa yang mengaum--ajaran palsu.
- Iman yang murni; iman yang permanen; iman yang sempurna.
Di dalam Tabernakel ditunjukkan dengan alat buli-buli emas berisi mannadi dalam ruangan maha suci.
Ibrani 9: 4
9:4. Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emasberisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,
Sebenarnya, sehebat apapun manusia di dunia, ia hanya buli-buli tanah liat yang gampang retak, hancur dan binasa. Tidak lebih. Kena masalah sedikit, sudah retak, hancur dan binasa; gampang putus asa, kecewa dan bangga dengan sesuatu.
Supaya bisa menjadi buli-buli emas, maka harus diisi dengan manna (‘buli-buli emas berini manna’).
Dulu, manna memang diberikan TUHAN kepada umat Israel selama 40 tahun di padang gurun. Sekarang, manna menunjuk pada roti malaikat.
Mazmur 78: 23-25
78:23. Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
78:24. menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
78:25. setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.
Roti= firman.
Malaikat= gembala.
Roti malaikat= firman penggembalaan.
Dulu, Israel mengumpulkan manna 1 gomer--3,6 liter--sehari, sama dengan berkelimpahan.
Begitu juga sekarang, TUHAN berikan firman penggembalaan dengan berkelimpahan, supaya kita tidak jatuh dalam kelaparan rohani.
Kalau rohaninya lapar--tidak ada firman penggembalaan di gereja--, maka akan mencari kepuasan di dunia, atau kepuasan/kesukaan dunia dibawa masuk dalam gereja, dan akhirnya membuat rebah, tidak bisa bangkit-bangkit lagi, sampai jatuh dalam dosa babel.
Roti malaikat ini tidak bisa dipelajari di mana-mana, tetapi berasal dari langit (ayat 23).
"Saya belajar di Lempin-El hanya 7 bulan. Saya sudah jadi gembala 23 tahun. Kalau bahan dari sekolah, tidak akan cukup. Karena itu, di dalam Lempin-El diberi kunci kerajaan Sorga dan karakternya dibentuk menjadi hamba TUHAN. Kalau hati dan pikirannya baik, sudah berurusan dengan Yang Diatas; kuncinya sudah ada, tinggal membuka saja. Sebab itu saya tidak mau kalau Tabernakel diubah-ubah, kalau kunci diubah, tidak bisa terbuka lagi.
Satu waktu ada orang luar datang kepada saya, karena dia meminta Tabernakel diubah sedikit. Orang di dalam juga seperti itu, lalu saya bilang ‘saya pinjam kunci mobilnya dan saya mau kikir sedikit--saya ubah sedikit’. Dia tidak mau, karena tidak bisa hidupkan mobilnya. Begitulah dengan pengajaran Tabernakel, kalau saya merubah Tabernakel, tidak ada pembukan firman dan pintu Sorga tidak terbuka. Dia mengerti, tetapi tidak puas, karena keinginannya tidak tercapai. Terserah saja.
Inilah Tabernakel, benar-benar kunci kerajaan surga. Kunci itu kecil (sedikit), jadi Tabernakel diajarkan hanya garis besarnya dan semuanya didapatkan. Ada juga satu angkatan hanya diajarkan pintu gerbang Tabernakel saja, akhirnya yang lainnya tidak mengerti karena kuncinya tidak diberikan. Yang namanya kunci, semuanya diberikan--diajarkan--sekalipun sedikit-sedikit--garis besarnya saja. Kalau kuncinya digunakan, TUHAN yang berikan perkembangan sesuai dengan kebuuhan sidang jemaat.
Saya ingat, waktu Bpk Pdt In Juwono menerangkan: ‘pakaian itu patronnya harus sama--kuncinya sama--, tetapi nanti disesuaikan.’ Karena itu, saya tidak mau Tabernakel diubah, karena saya percaya, ini kuncinya. Dan gembala harus bertanggung jawab memberi makan sidang jemaat."
Firman penggembalaah adalah firman pengajaran benar yang dipercayakan TUHAN kepada seoranggembala untuk disampaikan dengan:
- Setia. Dulu TUHAN memberikan manna dengan setia, setiap pagi diberikan kepada bangsa Israel. Kalau terlambat, manna akan mencair dan habis.
- terus menerus = berkesinambungan.
- diulang-ulang, untuk menjadi makanan rohani bagi sidang jemaat.
Sesibuk apapun kita--bekerja, sekolah--, jangan lupa ada waktu untuk mengisi manna. Kalau tidak, akan hancur, rapuh dan binasa, tidak ada gunanya.
2 Korintus 4: 7-9
4:7. Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
4:8. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
4:9. kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.
'Harta ini'= firman pengajaran benar yang dipercayakan kepada gembala (2 Korintus 4 : 3-4) = firman penggembalaan.
Bejana tanah liat harus diisi dengan manna--firman penggembalaan--, supaya kita memiliki kekuatan yang melimpah-limpah dari TUHANuntuk menghadapi ayat 8--untuk menghadapi percikan darah.
Percikan darah= salib; ujian; sengsara daging karena Yesus.
Kalau bejana biasa--tidak diisi manna--, tidak akan kuat saat menghadapi ujian.
Percikan darah ada di dalam ruangan maha suci. Artinya, kita sedang ditingkatkan, bukan dihancurkan.
Tanpa percikan darah, kita tidak akan bisa meningkat untuk mencapai kesempurnaan. Kalau Yesus tidak disalib, Ia tidak bisa memiliki tubuh kemuliaan. Ia harus mati disalib dan bangkit, baru bisa memiliki tubuh kemuliaan. Begitu juga dengan kita.
Tanpa percikan darah, maka kerohanian kita tidak akan pernah meningkat dan tidak mencapai kesempurnaan; kita tetap manusia darah daging yang tidak mewarisi kerajaan Sorga.
Semua tokoh-tokoh dalam Alkitab menghadapi ujian. Dari Abraham sampai Yusuf--bapa dari Yesus--sebagai tiang terakhir juga harus menghadapi ujian. Contohnya:
- Yusuf harus menikahi isteri yang sudah mengandung sebelum menikah. Inilah ujian karena TUHAN, bukan karena berbuat dosa.
- Abraham diuji oleh TUHAN untuk menyembelih Ishak, anaknya.
56 tiang ditambah 4 tiang (Matius, Markus, Lukas, Yohanes), jadi ada 60 tiang--tiang di pelataran Tabernakel. Abraham adalah tiang pertama. 56 tiang, dihitung dari Abraham sampai Yusuf, ayahnya Yesus secara daging. Ini semuanya harus menghadapi ujian. Kalau tidak, maka tidak mengalami tubuh kemuliaan, tetapi tetap tanah liat yang hancur.
Mengapa kita harus menghadapi ujian/percikan darah?
- 1 Petrus 1: 6-7
1:6. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
‘pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya’ = kita bisa menyambut kedatangan Yesus yang kedua kali, sampai masuk Yerusalem baru.
Yang pertama: kita menghadapi percikan darah, supaya iman kita meningkat menjadi iman yang murni; iman yang sempurna, sehingga kita tidak pernah kecewa, putus asa dan tinggalkan TUHAN.
Dibandingkan dengan Yerusalem baru; lantai Yerusalem baru terbuat dari emas murni. Jadi ujian iman berguna supaya emasnya semakin murni, sama dengan kita dilatihberjalan di Yerusalem baruyang lantainya dari emas murni.
Wahyu 21: 21
21:21. Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murnibagaikan kaca bening.
Jangan putus asa, jangan kecewa dalam ujian! Kita tetap bertahan, dan itu sama dengan latihan berjalan di Yerusalem baru. Apapun yang kita hadapi, TUHAN sedang melatih kita. Mungkin kita merasa: kok begini, padahal iman sudah benar, dalam kesucian? Tetapi kita sedang dilatih oleh TUHAN sampai iman kita menjadi iman yang permanen.
- 2 Korintus 4: 10
4:10. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
Yang kedua: kita menghadapi percikan darah, supaya kehidupan Yesus menjadi nyata di dalam hidup kita; kita mengalami pembaharuan hidup dari buli-buli tanah liat menjadi buli-buli emasseperti Yesus; manusia darah daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari kuat teguh hati(2 Korintus 4 : 8-9). Kuat teguh hati sama dengan 4 pilar:
- tetap pegang teguh pegajaran benar dan taat dengar-dengaran, apapun yang kita hadapi,
- tetap hidup dalam kebenaran, apapun yang kita hadapi dan jangan berbuat dosa,
- tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN, apapun resikonya,
- tetap menyembah kepada TUHAN, apapun resikonya.
Dalam ujian, justru kita harus banyak menyembah TUHAN; kita berserah kepada TUHAN, bukan meratap.
Meratap sama dengan menyalahkan orang lain dan TUHAN.
Yang benar adalah kita menyembah TUHAN, seperti Maria:
- kita hanya percaya dan mempercayakan diri kepada TUHAN,
- kita berserah dan berseru pada TUHAN,
- kita bergumul bersama dengan TUHAN,
- kita mengulurkan tangan kepada TUHAN.
Maka, TUHAN juga akan mengulurkan tangan untuk memegang kita semuanya:
- TUHAN juga bergumuluntuk kita semua= menyelesaikan semua masalah kita,
- Dia juga menuntunkita ke Yerusalem baru.
Jangan takut!Kita tidak akan jatuh.
Kalau kita benar-benar dalam ujian iman--belajar berjalan di Yerusalem baru--dan kita bisa kuat teguh hati--hanya menyembah TUHAN--kita tidak akan jatuh.
TUHAN tolong kita semua. Mari, kita mengulurkan tangan kepada TUHAN. Hanya itu yang bisa kita lakukan. Kita dilatih dan dituntun terus oleh TUHAN. Sekalipun kita mungkin terseok-seok untuk berjalan, tetapi TUHAN menuntun kita.
- TUHAN mengulurkan tangan, juga artinya TUHAN memperhatikan, mempedulikan, dan mengerti keadaan kita.
Contoh dan hasilnya:
- Musa.
Keluaran 14: 21
14:21. Lalu Musa mengulurkan tangannyake atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air lautdengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
Musa menghadapi laut Kolsom dan Firaun--gambaran dari setan--, berarti ia menghadapi maut, jalan buntu dan kemustahilan. Kalau tidak kuat dan teguh hati, saat TUHAN memerintahkan mengulurkan tangan, dia akan mengamuk. Tetapi Musa mengulurkan tangannya dan TUHAN juga mengulurkan tangan, sehingga Musa dan bangsa Israel tetap berjalan ke Kanaan; kita tetap berjalan bersama TUHAN ke Yerusalem baru, tidak tertinggal, tidak terjatuh dan semuanya dibereskan oleh TUHAN; yang mustahil menjadi tidak mustahil.
- Perempuan pendarahan 12 tahun--sudah terseok-seok. Mungkin keadaan kita juga seperti ini karena menghadapi penyakit secara tubuh dan ekonomi. Tetapi perempuan ini berkata ‘asal kujamah ujung jubah-Nya, aku akan sembuh’ = mengulurkan tangannya untuk menjamah Yesus dan Yesus menjamah dia, sehingga ia tidak jatuh, tidak hancur.
Memang seperti itu, karena kita sedang belajar berjalan di Yerusalem baru. Yang penting, kita tetap kuat teguh hati; kita bisa menjamah ujung jubah TUHAN.
Perempuan yang perdarahan 12 tahun ini berarti menghadapi penyakit tubuh--kanker rahim--, kemustahilan, kelemahan, ketidak berdayaan, kanker ekonomi--penyakit ekonomi--, penyakit rumah tangga dan babel; menghadapi kebusukan, perpecahan dan kehancuran rumah tangga dan buah nikah.
Terus ulurkan tangan dan pasti TUHAN tolong kita untuk menuntun ke Yerusalem baru.
- Sadrakh, Mesakh dan Abednegoharus menghadapi penyembahan berhala dan api yang dipanaskan tujuh kali; menunjuk pada ajaran palsu, penyembahan palsu, dan antikris.
Inilah yang dihadapi oleh kaum muda.
Tetapi Sadrakh, Mesakh dan Abednego berkata: ‘seandainya TUHAN tidak menolong, kita tetap percaya kepada Dia--tetap menyembah TUHAN.’
Daniel 3: 16-19, 25
3:16. Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
3:17. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
3:18. tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
3:19. Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panasdari yang biasa.
3:25. Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"
Hasilnya adalah
- Tiga orang yang dibuang ke api, tetapi ada empat orang di dalam perapian. Ini artinya TUHAN selalu menuntun, menyertai, memperhatikan, mempedulikan, mengerti dan bergumul untuk kita, sampai semua masalah selesai.
- Mereka keluar dari api yang dipanaskan tujuh kali; yang mustahil jadi tidak mustahil, bahkan sampai sempurna.
- Mereka diangkat, dimuliakan, ditinggikan: kedudukan di dunia diangkat, sehingga menjadi berhasil dan indah. Sampai kita diangkat di awan-awan. Jika Yesus datang kembali kedua kali, kita diubahkanmenjadi sempurna seperti Dia dan kita masuk Yerusalem baru. Kita bersama dengan Dia selama-lamanya.
Musa mewakili
bapak-bapak, menghadapi maut dan jalan buntu, tetapi tetap bersama TUHAN; kuat teguh hati, hanya mengulurkan tangan kepada TUHAN. Dia mengerti dan menuntun kita.
Ibu-ibupendarahan 12 tahun, sudah mustahil juga, rumah tangga pecah, dan juga kehancuran, tetapi TUHAN tolong.
Kaum muda, sudah tidak ada masa depan--seperti masuk api yang dipanaskan tujuh kali--, tetapi kalau mau mengulurkan tangan, TUHAN akan menolong.
Tetap kuat teguh hati!TUHAN memperhatikan, mempedulikan dan menolong kita. Memang, untuk menghadapi ujian iman,
kita seperti terseok-seok, tetapi sesungguhnya
kita sedang latihan berjalan di Yerusalem baru. Supaya tidak jatuh, tetaplah kuat teguh hati! Ulurkan tangan kepada TUHAN.
Yakinlah kepada-Nya!Jangan mundur sedikitpun! Jangan lemah, tetapi tetap kuat.
Yang sudah berhasil, jangan sombong, jangan sampai kehilangan arah seperti jemaat Laodikia--yang hanya puas dengan perkara jasmani. Kalau sombong, berarti sama seperti tanah liat yang hancur berantakan. Sebaliknya, yang masih seperti Musa menghadapi maut--kemustahilan--dan tidak mampu, seperti perempuan pendarahan dan seperti Sadrakh, Mesakh, Abednego,
ada kesempatan untuk latihan dengan TUHAN; kesempatan untuk mengulurkan tangan kepada TUHAN.
Biarlah TUHAN memegang kita semua, supaya kita jangan jatuh, kecewa atau bangga, bahkan tinggalkan TUHAN. Sembahlah TUHAN saja! Mungkin tidak ada seorangpun yang tahu keadaan kita, tetapi TUHAN tahu. TUHAN akan bergumul bersama kita, menuntun kita dan menghapus air mata kita.
Dia akan menyelesaikan semuanya bagi kita sampai tidak ada setetespun air mata dan kita bersama Dia selama-lamanya.
Mungkin saat ini kita terseok-seok, mungkin sudah pontang panting: '
mengapa begini TUHAN?' Tetap kuat teguh hati! Kita hanya mengulurkan tangan kepada TUHAN dan kalau TUHAN memegang kita, kita tidak akan jatuh, tetapi berhasil dan semua selesai, bahkan TUHAN tuntun kita ke Yerusalem baru, Dia hapuskan air mata kita.
Tidak ada yang mustahil bagi TUHAN.
Kalau kita sudah merasa tidak mampu, angkat tangan pada TUHAN dan kuatkan teguhkan hati di dalam Dia. Mungkin kaum muda tidak mampu melawan dosa-dosa--terseok-seok melawan dosa sampai puncaknya dosa--, angkatlah tangan kepada TUHAN. Dia akan memegang kita semua yang latihan berjalan bersama Dia, supaya kita tidak jatuh, tetapi mengikut dan melayani Dia sampai Dia datang. Biar kita semua ada dalam tuntunan tangan TUHAN.
TUHAN memberkati.