Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Malam ini kita akan mempelajari tema ibadah persekutuan di Jayapura, supaya kita juga mendapatkan berkat yang sama dengan jemaat di Jayapura.

Wahyu 22: 20
22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!

'Ya, Aku datang segera!', ini adalah kesiapan dari TUHAN Yesusuntuk segeradatang kembali kedua kali, dalam kemuliaan--bukan sebagai bayi lagi--sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga di awan-awan yang permai.
Mempelai Pria Sorga = kepala/suami.

Kemudian ada jawaban yang tegas: 'Amin, datanglah, Tuhan Yesus!', ini adalah kesiapan dari gereja TUHAN yang sempurna/tubuh kristus yang sempurna = mempelai wanita Sorga, untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai.
Mempelai wanita Sorga = tubuh/isteri.

Ada kesiapan dari TUHAN untuk datang kedua kali, juga ada kesiapan dari kita untuk menyambut, sehingga terjadi pertemuan/hubunganantara Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga dengan sidang jemaat sebagai mempelai wanita Sorga di awan-awan yang permai (pertemuan di udara), untuk masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba (nikah yang rohani/sempurna).

Wahyu 19: 9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Sesudah itu, kita masuk Firdaus/Kerajaan 1000 Tahun Damai (Wahyu 20), sesudah itu kita masuk dalam Yerusalem baru/Kerajaan Sorga yang kekal (Wahyu 21-22).
'Kerajaan 1000 Tahun Damai/Firdaus' = tempat asal mula manusia diciptakan oleh TUHAN; kita akan kembali ke Firdaus.

Jadi, Alkitab dibuka dengan nikah jasmani antara Adam dan Hawa, tetapi ditelanjangi oleh setan. Tetapi puji syukur, Alkitab ditutup dengan kitab Wahyu, yang memuat tentang nikah yang rohani/sempurna antara Yesus (Adam yang terakhir) dengan kita, sidang jemaat yang sempurna.

Pertemuan/hubungan antara Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga dengan kita sebagai mempelai wanita Sorga = hubungan kepala dengan tubuh yang tidak bisa dipisahkan selama-lamanya.

Hubungan/pertemuan antara Yesus mempelai Pria Sorga dengan sidang jemaat sebagai mempelai wanita Sorga ditunjukkan oleh alat di dalam Tabernakel, yaitu Tabut Perjanjian.

TUHAN memperlihatkan kerajaan Sorga kepada Musa di atas gunung Sinai, kemudian TUHAN perintahkan supaya Musa membangun kerajaan Sorga di bumi, supaya di bumi seperti di Sorga. Itulah pentingnya Tabernakel, yaitu supaya segala aktifitas kita di bumi, sama seperti di Sorga; terutama ibadah, pelayanan dan penyembahan kita harus sama dengan di Sorga.

Tabernakel terdiri dari 3 ruangan:

  • Halaman,
  • Ruangan Suci,
  • Ruangan Maha Suci (kesempurnaan), di mana Tabut Perjanjian diletakkan.

Tabut perjanjian terdiri dari 2 bagian
:

  1. Tutup Pendamaian.
    Keluaran 25: 17-18
    25:17 Juga engkau harus membuat tutup pendamaian dari emas murni, dua setengah hasta panjangnya dan satu setengah hasta lebarnya.
    25:18 Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu.

    Tutup pendamaian terbuat dari emas murni= zat ilahi; yang terdiri dari:

    • Kerub I: Allah Bapa (TUHAN),
    • Tutupdengan 7 kali percikan darah: Anak Allah (Yesus),
    • Kerub II: Allah Roh Kudus (Kristus).

    Jadi, tutup pendamaian adalah Allah Tritunggal di dalam pribadi Tuhan Yesus Kristus, dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga.

  2. Tabut/peti.
    Keluaran 25:10-11
    25:10 "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
    25:11 Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luarengkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya.

    Tabut/peti terbuat dari kayu penagaberwarna hitam, tetapi disalut dengan emas murni luar dan dalam, sehingga tidak terlihat lagi kayunya. Yang terlihat hanya emas.
    Kayu penaga = manusia berdosa yang rapuh, hancur, dan binasa.

    Sehebat apapun manusia di dunia, hanya seperti kayu yang rapuh, hancur dan binasa.
    Peti perjanjian terbuat dari kayu yang disalut dengan emas murni luar dan dalam, sampai tidak terlihat kayunya lagi; ini menunjuk pada gereja TUHAN yang sempurna/muliaseperti Yesus = mempelai wanita Sorga.

Ukuran Tabut Perjanjian
:
Panjang = 2,5 hasta.
Lebar = 1,5 hasta.
Tinggi = 1,5 hasta.

Ini ukuran dari TUHAN. Ukuran Tabut Perjanjian harus persis, tidak boleh kurang satu milimeter pun. Dari ukuran Tabut Perjanjian, kita bisa mempelajari proses manusia daging yang berdosa, untuk bisa menjadi Mempelai Wanita Sorga.

PROSES/JALANmanusia daging yang berdosa bisa menjadi mempelai wanita Sorga, menurut ukuran TUHAN:

  1. PANJANG = 2,5 HASTA.
    2,5 = 5
    2

    "5" menunjuk pada kematian Yesus di kayu salib dengan 5 luka utama.
    "2" menunjuk pada berdua/bersama-sama.
    Jadi,  5  artinya jalan kematian bersama dengan Yesus.
    2

    Kolose 3: 3
    3:3 Sebab kamu telah matidan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristusdi dalam Allah.

    Supaya manusia berdosa yang rapuh, hancur dan binasa bisa menjadi sempurna, maka harus melewati jalan kematian bersama dengan Yesus.

  2. LEBAR = 1,5 HASTA.
    1,5 = 3
    2

    "3" menunjuk pada kebangkitan Yesus.
    Yesus mati di kayu salib, kemudian bangkit pada hari ketiga.
    "2" menunjuk pada berdua/bersama Yesus.
    Jadi,  3  artinya jalan kebangkitan bersama dengan Yesus.
    2

    Kolose 3: 1a
    3:1a Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus,


  3. TINGGI = 1,5 HASTA.
    1,5 = 3
    2

    Tadi, pada Tutup Pendamaian terdapat:

    • Kerub 1 = Allah Bapa (TUHAN),
    • Tutup = Anak Allah (Yesus),
    • Kerub II = Allah Roh Kudus (Kristus).

    "3" menunjuk pada Allah Tritunggal dalam pribadi Yesus, dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga.
    "2" menunjuk pada berdua/bersama-sama.
    Jadi,  3  artinya jalan kemuliaan bersama Yesus.
    2

    Kolose 3: 4
    3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Inilah proses manusia daging yang berdosa; seperti kayu penaga berwarna hitam dan keras, tetapi jika mau masuk jalan TUHAN/masuk ukuran TUHAN, yaitu jalan kematian, kebangkitan dan kemuliaanbersama Yesus, maka kita bisa menjadi mempelai wanita Sorga yang sempurna, sama mulia dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.
'Kayu penaga berwarna hitam dan keras' = manusia darah daging yang berdosa, keras hati, hancur, rapuh dan binasa.

Begitu juga dengan Yesus, Dia juga manusia darah daging seperti kita. Yesus dikandung dan dilahirkan oleh Maria seperti kita. Bagaimana Yesus bisa dipermuliakan dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga? Yesus harus mati disalib terlebih dahulu, kemudian bangkit dan naik ke Sorga dalam kemuliaan.

JALAN KEMATIAN BERSAMA YESUS( 5)
2

1 Petrus 2: 21-24a
2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
2:24a Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang
telah mati terhadap dosa.

'tipu tidak ada dalam mulut-Nya' = tidak ada dusta.
Praktik jalan kematian bersama Yesus:

  1. Praktik yang pertama: Kitaharus mati terhadap dosa/bertobatdalam situasi kondisi apapun (kaya maupun miskin, sehat maupun sakit, bahagia maupun menderita), di manapun dan kapanpun.

    Banyak kali, jalan kematian hanya diukur jika tidak makan, 'hamba TUHAN kalau tidak makan, berarti jalan kematian'. Padahal di bawah kolong jembatan, yang bukan hamba TUHAN, lebih banyak lagi yang tidak makan. Bukan itu. Yang penting mati terhadap dosa, baik tidak makan ataupun makan banyak. Baik kaya maupun miskin, baik di kota ataupun di desa, negara maju maupun negara berkembang/miskin, silakan. Ada hamba TUHAN yang mengatakan, 'Kami yang ada di desa, berarti jalan kematian'. Belum tentu. Hamba TUHAN yang berada di kota, baru berkhotbah dan mengucapkan salam, 'Selamat malam', berhubung di kota orangnya pandai-pandai, sudah disalahkan, 'Lho, kok, selamat malam? Padahal masih sore menjelang malam'. Yang benar, jalan salib adalah bertobat, di manapun kita berada. Di kota yang besar seperti New York, semakin malam semakin ramai kotanya, malah semakin banyak berbuat dosa.

    Bertobat dimulai dengan tidak berdusta.

    Yeremia 9: 5-6
    9:5 Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorang pun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.
    9:6 Penindasan ditimbuni penindasan, tipu ditimbuni tipu! Mereka enggan mengenal TUHAN.

    'membiasakan lidahnya untuk berkata dusta' = sering kali kita otomatis berdusta.
    Kalau masih berdusta, berarti masih belum bertobat.

    Orang yang berdusta akan enggan untuk bertobat/tidak mau bertobat (''malas bertobat''), dusta ditutupi dusta, tidak mau ditegor dan dinasihati, sampai satu waktu tidak bisa bertobat, jadi sama seperti setan.
    Sebenarnya, selama masih mempunyai tubuh darah-daging, manusia bisa bertobat. Sebab Yesus menebus kita dalam keadaan tubuh darah-daging. Setan dan malaikat tidak bisa bertobat, sebab tidak punya tubuh daging. Hanya manusia yang bisa bertobat.

  2. 1 Petrus 2: 23
    2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.

    Praktik jalan kematian bersama Yesus yang kedua: tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.

Inilah ukuran untuk menjadi mempelai wanita TUHAN, yaitu mati terhadap dosa/bertobatdan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan.

"Kalau masih suka menyimpan dosa, suka berdusta, bagaimana mau menjadi mempelai? Di halaman saja belum, bagaimana mau masuk ruangan maha suci? Jalan kematian membawa kita ke halaman Tabernakel, yaitu bertobat dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan. Jangan dibalik! Kalau membalas kebaikan dengan kejahatan, itu sama dengan setan yang tidak bisa bertobat."

JALAN KEBANGKITAN BERSAMA YESUS( 3)
2

1 Petrus 2: 24b-25
2:24b hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembaladan pemelihara jiwamu.

Praktik sehari-hari jalan kebangkitan bersama Yesus:

  1. Praktik yang pertama: hidup untuk kebenaran = hidup dalam kebenaran.

    "Sekalipun gereja besar, tetapi keuangan tidak benar, ajarannya tidak benar; itu bukan bangkit. Tidak benar = tidak bangkit. Banyak kali kebangkitan hanya diukur kalau punya mobil mewah dan lain-lain. Bukan itu. Kalau kebangkitan hanya diukur dari itu, maka kebangkitan Yesus kalah dengan orang dunia, sebab mereka lebih hebat. Jadi, baik kaya maupun miskin, gereja besar maupun gereja kecil, gaji besar maupun gaji kecil; yang penting adalah hidup untuk kebenaran.
    Jangan putus asa kalau gaji kecil! Lempin-El “Kristus Ajaib”, nanti kalau merintis dan gereja masih kecil, jangan putus asa! Yang penting hidup untuk kebenaran/hidup dalam kebenaran. Itu jalan kebangkitan.
    "

    Yesaya 33: 15
    33:15 Orang yang hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur, yang menolak untung hasil pemerasan, yang mengebaskan tangannya, supaya jangan menerima suap, yang menutup telinganya, supaya jangan mendengarkan rencana penumpahan darah, yang menutup matanya, supaya jangan melihat kejahatan,

    Hidup dalam kebenaran, mulai dari:

    • Mulut benar= ya katakan: ya, tidak katakan: tidak.
      Terutama soal pengajaran/soal TUHAN, kita harus jujur. Kalau benar katakan: benar, kalau tidak benar katakan: tidak benar.

      Sering kali kita tidak jujur soal pengajaran, yang benar dikatakan 'tidak benar', yang tidak benar dikatakan 'benar'. Seperti Rasul Paulus yang mengajarkan pengajaran benar, malah disebut sekte (Kisah Para Rasul).
      Kalau soal TUHAN tidak jujur, maka seluruh hidupnya tidak benar.

      Soal pengajaran, jangan kita mengatakan, 'ya, tetapi....; tidak benar, tetapi....', itu sama dengan ular. Kita harus tegas hari-hari ini. Itu ukuran TUHAN, tidak boleh dikurangi sedikitpun.

    • Tangan menolak menolak hasil pemerasan = menolak penghasilan yang tidak halal, suap, korupsi dan lain-lain = tangan/perbuatan benar.
    • 'menutup telinganya' = telinga benar= tidak mau mendengar rencana penumpahan darah = tidak mau mendengar gosip-gosip yang tidak baik; termasuk gosip lewat tulisan-tulisan yang tidak benar.

      Jangan bergosip yang tidak baik! Baik di rumah tangga,maupun di rumah TUHAN.”

      Telinga yang benar, hanya mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran benar.
      Kalau telinga tidak benar, akan membuat kering rohani, sampai mati rohani/kebinasaan.

    • Mata benar= hanya memandang perkara-perkara benar dan suci, tidak memandang perkara najis; hanya memandang kepada Yesus Imam Besar, Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga. Tidak memihak/memandang yang lain.

    Kalau benar dalam 4 hal ini, maka hasilnya: 'Seperti orang yang tinggal aman' = kita hidup aman dan tenteram, terpelihara dalam naungan TUHAN, semua menjadi enak dan ringan.

    Yesaya 33: 16
    33:16 dialah seperti orang yang tinggal amandi tempat-tempat tinggi, bentengnya ialah kubu di atas bukit batu; rotinya disediakan air minumnya terjamin.

    Kalau 4 hal ini-- mulut, tangan, telinga dan mata--tidak benar, maka akan kering rohani, sehingga letih lesu, berbeban berat, penuh dengan duri-duri/kutukan sampai kebinasaan.

  2. Kolose 3: 1
    3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.

    Praktik jalan kebangkitan bersama Yesus yang kedua: mencari perkara di atas/perkara Sorga = mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari segala perkara di dunia.

    Bukan berarti kita tidak boleh bekerja, kuliah dan lain-lain. Silakan. Tetapi jika kita berada pada jalan kebangkitan bersama Yesus (ukuran lebar: 32), maka kita bisa mengutamakan perkara Sorga lebih dari perkara jasmani, bisa mengutamakan ibadah dan pelayanan lebih dari segala perkara di bumi.

    Mengutamakan ibadah pelayana lebih dari segala perkara di bumi = beribadah dan melayani TUHAN dengan:

    • setia dan berkobar-kobar,
    • setia dan tanggung jawab= tanggung jawab kepada TUHAN, bukan kepada manusia.

      Kalau kita betul-betul terpaksa tidak bisa hadir dalam ibadah, maka harus ada tanggung jawabnya. Minimal harus ada izin. Tidak bisa seenaknya. Seperti waktu saya ke Jayapura kemarin. Saya harus berangkat hari Senin, karena keadaan. Kalau bisa, saya ingin berangkat pada Senin malam. Tapi tidak memungkinkan, karena jaraknya terlalu jauh. Saya pun harus izin. Sabtu kemarin, kembali dari Jayapura langsung melayani di Jakarta, lalu melayani kebaktian kaum muda di Malang. Hari Minggunya di Malang dan di sini. Tidak ada alasan untuk tidak melayani, sebab tugas pokok saya adalah sebagai gembala. Jika ada pelayanan keluar, itu hanya merupakan tambahan/bonus bagi saya.
      Bapak Pendeta In Juwono selalu mengatakan, 'Kalau gelas diisi air terus-menerus, lalu ditahan, maka akan meledak. Yang benar, kalau diisi penuh harus dialirkan keluar.' Doakan saya supaya kuat. Kalau mau egois, saya lebih suka tidak keluar, tetapi nanti semua akan hancur, akan menjadi seperti kambing yang egois.


    • setia dan benar= melayani harus sesuai firman.

      Melayani harus sesuai firman, kalau tidak benar, maka tidak berguna. Seperti kalau saya haus, saya suruh mengambilkan air, tapi malah diambilkan gitar, disuruh menyanyi pula, malah makin haus. Tidak berguna.”

    Inilah ibadah pelayanan yang memuaskan hati TUHAN, sehingga kita mendapat keuntungan yang besar.

    1 Timotius 6: 6
    6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.

    Keuntungan besar bukan dari berapa juta, tetapi sampai kita mendapatkan 2 sayap burung nasar yang besar, yang tidak bisa dibeli oleh apapun dan di manapun. Hanya bisa kita dapatkan dari ibadah pelayanan yang memuaskan hati TUHAN.

    Wahyu 12: 14
    12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
    Jadi, jika ibadah pelayanan kita memuaskan hati TUHAN, maka kita juga akan mengalami kepuasan di dalam TUHAN dan mendapat keuntungan yang besar, yaitu menerima 2 sayap burung nasar yang besar yang akan menyingkirkan kita ke padang gurunselama 3,5 tahun, jauh dari mata antikris. Jangankan menjamah, melihat kita pun tidak bisa.

    Dalam Alkitab terjemahan lama, disebutkan 'jauh dari mata ular'. Sampai nanti, kekuatan 2 sayap burung nasar akan mengangkat kita ke awan-awan permai, saat kedatangan Yesus kedua kali.

    Oleh sebab itu, TUHAN mengatakan, 'kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas'. Silakan yang mau kuliah lagi, bekerja keras dan lain-lain. Tetapi jangan sampai melupakan ibadah pelayanan yang memuaskan hati TUHAN. Sebab, 2 sayap burung nasar tidak bisa dibeli di manapun, tidak bisa dibeli dengan uang, ijazah, kedudukan, atau apapun seluruh isi dunia. Tetapi hanya bisa dibeli lewat ibadah pelayanan kepada TUHAN.”

  3. 1 Petrus 2: 25
    2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

    Praktik jalan kebangkitan bersama Yesus yang ketiga: tergembala dengan benar dan baik.

    "Saya selalu mengatakan 'tergembala dengan benar dan baik'. Jangan ditafsirkan, 'Oh, hanya di sini yang paling benar'. Bukan itu.

    Sebab ada penggembalaan yang tidak benar dan tidak baik, yaitu:

    • gembala pedagang = tidak mau memberi makan dengan seribu satu alasan, tetapi hanya memeras susu domba sampai yang keluar hanya darah, sampai mati rohani.
      Namanya pedagang, hanya mencari keuntungan jasmani. Tidak peduli sekalipun domba yang diperas susunya sudah keluar darah.

    • Gembala pandir = mau lebih pandai dari TUHAN. Alkitab mengatakan 'tidak boleh', tetapi gembala mengatakan 'boleh' dengan berbagai macam alasan.

    Amsal 12: 26
    12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.

    'Orang benar mendapati tempat penggembalaannya' = orang benarbisa tergembala dengan benar dan baik, dituntun oleh TUHAN untuk bisa masuk dalam kandang penggembalaan(Ruangan Suci).

    Baik orang kaya maupun miskin, kalau hidup benar, maka bisa tergembala. Baik yang pandai (doktor) maupun yang tidak pandai, kalau hidup benar, bisa tergembala. Tetapi kalau tidak benar, tidak bisa tergembala. Pendetanya baru mengucapkan salam, sudah disalahkan.”

    Kandang penggembalaan = ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:

    • Pelita Emas: ketekunan dalam Ibadah Raya = domba diberi minum.
    • Meja Roti sajian: ketekunan dalam Kebaktian Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci = domba diberi makan.
    • Mezbah Dupa Emas: ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan = domba-domba dapat bernafas.

    Kandang penggembalaan, merupakan tempat untuk memantapkan hidup benar, sampai kita mengalami pertumbuhan rohani ke arah kesempurnaan. Kita berdoa, supaya kita bisa masuk dalam kandang penggembalaan.

    Jika kita mengalami jalan kematian dan kebangkitan bersama TUHAN, sampai tergembala, hasilnya:

    • 1 Petrus 2: 24
      2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

      Hasil pertama: kita mengalami kuasa bilur Yesusuntuk menyembuhkan segala penyakit:

      1. penyakit jasmani  = penyakit secara tubuh, penyakit ekonomi, penyakit dalam study, penyakit dalam nikah rumah tangga.
      2. Penyakit rohani= penyakit dosa-dosa, yaitu:

        1. dosa kejahatan (cinta akan uang yang membuat kikir dan serakah),
        2. dosa kenajisan (dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan),
        3. juga kepahitan hati (sakit hati, iri dan dendam).

          Mungkin ada yang sakit hati kepada suami. Kalau kita mau tergembala, maka kita akan menerima kuasa bilur TUHAN yang mampu menyembuhkan kita dari kepahitan hati, sehingga bisa saling mengasihi lagi.”

    • 1 Petrus 2: 25
      2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

      Hasil kedua: tubuh, jiwa dan roh kita terpeliharasampai 'takkan kekurangan aku'.
      'takkan kekurangan aku' artinya:

      1. dipelihara secara berkelimpahan, yaitu sampai mengucap syukur kepada TUHAN,
      2. dipelihara sampai sempurna/tak bercacat cela seperti TUHAN.

Inilah proses/jalan untuk menjadi mempelai wanita TUHAN. Ada jalan kematian (ukuran 52= Halaman) dan jalan kebangkitan (ukuran 32= Ruangan Suci).

Jalan kematian yaitu bertobat.
Jalan kebangkitan yaitu hidup benar, mengutamakan ibadah pelayanan, dan tergembala dengan benar dan baik.

Kita yang mengalami penyakit ekonomi dan lain-lain, mari masuk dalam jalan kematian dan kebangkitan, maka semua akan menjadi urusan dari Gembala Agung yang akan memelihara kita. 'Gembala yang baik menyerahkan nyawa bagi domba-domba-Nya.'

JALAN KEMULIAAN BERSAMA YESUS( 3)
2

Pada saat Yesus mati di kayu salib dan dikuburkan, kemudian Yesus bangkit dalam tubuh kemuliaan. Dari tubuh darah daging berubah menjadi tubuh kemuliaan, baru Yesus bisa naik ke Sorga dalam kemuliaan untuk duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa.

Praktik jalan kemuliaan adalah kita mengalami pembaharuan/keubahan hidupdari manusia daging menjadi manusia rohani/manusia sempurna seperti Yesus.
Inilah peti dari Tabut Perjanjian, di mana kayunya disalut dengan emas murni luar dan dalam, sampai tidak terlihat lagi kayunya.

Kayu = manusia daging.
Emas = manusia rohani yang sempurna/sama mulia dengan TUHAN.

Efesus 4: 23-25
4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
4:25 Karena itu
buanglah dustadan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

Pembaharuan (Ruangan Maha Suci) dimulai dari tidak boleh ada dusta=

  1. Berkata benar dan baik.
    Perkataan baik = menjadi berkat bagi orang lain. Kita harus membatasi perkataan kita, yaitu hanya berkata benar dan baik.

  2. Bersaksitentang:

    • kabar baikuntuk membawa orang-orang berdosa, supaya percaya Yesus dan diselamatkan.
    • kabar mempelaiuntuk membawa orang-orang yang sudah selamat untuk menjadi mempelai wanita Sorga; menerima Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga.

      Nanti, Kedatangan Yesus kedua kali adalah sebagai Mempelai Pria Sorga (Kepala), sedangkan kita akan menjadi mempelai wanita Sorga (tubuh). Kepala dengan tubuh tidak bisa dipisahkan.

      Kalau pengenalan kita kepada Yesus hanya sebagai gembala dengan domba, masih bisa terpisah, ada domba yang hilang; sebagai bapak dengan anak, tetapi masih ada anak yang terhilang; sebagai tabib, kalau sudah sembuh, kita tidak membutuhkan TUHAN lagi.

      Tetapi jika kita menerima Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga, baik kita dalam keadaan sakit maupun sehat, lapar dan sebagainya; kepala dengan tubuh tidak bisa dipisahkan selamanya.

      “Makanya ke mana pun saya bersaksi. Memang ada penginjilan, buktinya di Medan lebih banyak baptisan air, hampir setiap 2 bulan sekali saya membaptis 15-20 orang. Di sini juga ada penginjilan, buktinya ada baptisan air juga. Tapi yang sudah dibaptis mau ke mana? Perlu ada kabar mempelai, supaya dibentuk menjadi Tabut Perjanjian. Kayu disalut dengan emas murni, sampai tidak terlihat lagi kayunya; dibaharui sampai tidak berdusta, yaitu berkata benar dan baik, bersaksi dan menyembah TUHAN.

  3. Menyembah TUHAN= percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN.
    Menyembah TUHAN menghasilkan kata-kata iman.

    Hati-hati! Sering kali kita emosi terhadap anak, lalu tanpa disadari mengata-ngatai anak seperti hewan berkaki empat. Di kemudian hari, kita terheran-heran, 'Kenapa anak saya menanduk-nanduk seperti hewan berkaki empat?' Kita lupa bahwa dulu pernah mengata-ngatai anak kita demikian. Ketika dia besar, dia akan menanduk orang tuanya. Karena kita orang beriman, jika salah berbicara, lalu terjadi sesuai dengan yang pernah kita katakan, gawat. Kalau dulu begitu, biarlah kita minta ampun pada TUHAN.

    Kata-kata iman yaitu:

    • Kejadian 22: 5
      22:5 Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kamikembali kepadamu."

      Di mulai dari kata-kata iman Abraham(mewakili bapak-bapak).

      'kamiakan sembahyang' = Abraham akan mempersembahkan Ishak. Tetapi Abraham masih bisa mengatakan, 'kamikembali kepadamu'.

      Ini doa penyembahan/kata-kata iman di mana Abraham percaya akan kuasa kebangkitan TUHAN. Seandainya Ishak dipersembahkan/disembelih, nanti dia akan dibangkitkan.

      'kamikembali kepadamu' = seharusnya Abraham mengatakan 'akukembali kepadamu', sebab Ishak sudah mati. Abraham bukan berpura-pura, tetapi tetap mempersembahkan Ishak. Tetapi ketika Abraham hendak menyembelih Ishak, TUHAN mengatakan, 'Stop! Itu hanya ujian ketaatan.'

      Abraham taat dengar-dengaranapapun resikonya, sebab percaya ada kuasa kebangkitan TUHAN.

    • Markus 7: 28-29
      7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, TUHAN. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
      7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."

      Kata-kata iman dari seorang ibu (mewakili ibu-ibu): membenarkan firman Allah, mengoreksi diri sendiri dan mengaku bahwa hidupnya bergantung pada firman TUHAN dengan kuasa kesembuhan, kuasa penyucian, dan kuasa penciptaandari yang tidak ada menjadi ada, sehingga nikah dan buah nikah dipulihkan oleh TUHAN.

      Jangan mengkritik firman!Nikah dan buah nikah perempuan ini sudah hancur. Kalau mengkritik firman, tidak tahu akan jadi apa hidupnya.

      Semua ada di dalam firman. Jangan kita melayani TUHAN dengan berkata, 'Berapa uang?'

      Saya mendidik Lempin-El, jangan memulai pelayanan dengan 'berapa uang?' Yesus memberi pelayanan besar, 'Kamu harus memberi makan 5000 orang'. Tetapi Filipus memulai dengan 'berapa uang?, 200 dinar tidak akan cukup.' Memang betul dan masuk akal. Tetapi Yesus bertanya, 'Berapa roti?' Kalau 'berapa roti?', sekalipun hanya 5 ketul roti yang kecil, tetapi bisa memberi makan berapapun banyaknya. Roti adalah firman, itulah kuasa firman. Di situlah kesalahan kita, sedikit-sedikit bertanya, 'berapa uang?' Lama-lama kita akan jadi mata duitan. Yang benar adalah, 'berapa roti?' Apalagi kalau hamba TUHAN yang bertanya, 'berapa uang?', itu hamba TUHAN mata duitan. Kalau 'berapa roti?', maka tidak tidak akan pernah kekurangan sampai selama-lamanya.

    • Matius 14: 30
      14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"

      Kata-kata iman dari Petrus(mewakili hamba TUHAN): 'Tuhan, tolonglah aku!'

      Saat Petrus mulai tenggelam, dia tidak ingat kepada 11 teman-temannya yang lain, tetapi hanya percaya dan mempercayakan diri sepenuh pada TUHAN. Maka tangan TUHAN yang ajaib menolong kita dari segala ketenggelaman, kegagalan, kemerosotan dan kehancuran. Kita dibuat menjadi berhasil dan baik.

      Mungkin malam ini, air sudah sampai di bawah hidung kita, sudah hampir tidak bisa bernafas. Mari, kuatkan hati! Menengadah sedikit, lalu berseru, 'Tuhan, tolonglah aku!' Maka TUHAN pasti menolong kita.”

    • Wahyu 22: 20
      22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!

      'Amin, datanglah Tuhan Yesus!' = kata-kata iman.

      Wahyu 19: 6-7
      19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!Karena TUHAN, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
      19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

      Jika Yesus datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna, sama seperti Dia, mulut tidak salah dalam perkataan; hanya berkata, 'Amin, datanglah Tuhan Yesus!' dan 'Haleluya!' bersama-sama dari 4 penjuru bumi, menjadi satu tubuh dengan satu suara untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

      Kita masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba, kemudian masuk Firdaus, sampai masuk kerajaan Sorga yang kekal/Yerusalem baru selama-lamanya. Siang malam kita menyembah Dia di takhta TUHAN selama-lamanya (Wahyu 19: 1, 3, 4).

Jalan kematian= bertobat dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi dengan kebaikan.

Jalan kebangkitan= hidup benar, mengutamakan ibadah pelayanan sampai memuaskan Tuhan dan tergembala dengan sungguh-sungguh.

Jalan kemuliaan= mengalami keubahan hidup. Jangan berdusta lagi, tetapi gunakan mulut untuk menghasilkan kata-kata iman/penyembahan kepada TUHAN.
Kita menyeru nama Yesus dan 'Haleluya', sampai Dia menyatakan kuasa-Nya dalam hidup kita.
Hati percaya dan kata-kata yang keluar adalah kata-kata iman.

Ishak seharusnya mati, anak yang dirasuk setan juga seharusnya mati, dan Petrus tenggelam, tetapi lewat kata-kata iman masih bisa tertolong. Kaum muda, mungkin seperti Petrus yang tenggelam, tidak ada harapan, mari siapkan kata-kata iman. Kalau ada iman sebesar biji sesawi, kumpulkan kekuatan dan ingat pertolongan-pertolongan Tuhan yang sudah kita alami. Abraham ingat Tuhan berjanji memberikan anak dan dia tunggu 25 tahun. Sekarang harus disembelih, tetapi dia tetap percaya Tuhan sanggup membangkitkan. Kumpulkan sisa-sisa kekuatan iman untuk berseru kepada TUHAN. Jangan putus asa! Jangan kecewa! Jangan bangga akan sesuatu! Tetapi berseru kepada TUHAN.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 18 April 2023 (Selasa Sore)
    ... mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit sesudah itu kita yang hidup yang masih tinggal akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam ...
  • Ibadah Raya Malang, 17 Juli 2016 (Minggu Pagi)
    ... Kemudian dari pada itu akan terjadi bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu. Perjanjian Tuhan kepada segala makhluk di ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 10 Oktober 2011 (Senin Sore)
    ... seorang dari kedua belas murid itu dan bersama-sama dia serombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. Pribadi yang kedua adalah Yudas Iskariot. pribadi yang TIDAK berjaga-jaga dan berdoa sehingga tidak mengalami perobekan daging mempertahankan kehendak daging yang kuat . 'serombongan besar orang' kekuatan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 20 Agustus 2015 (Kamis Sore)
    ... mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku bahwa Aku mengasihi engkau. Jemaah iblis sama dengan pendusta mengaku orang Yahudi padahal tidak demikian. Yohanes Barangsiapa berkata Aku mengenal Dia tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Pendusta yaitu mengaku mengenal Yesus ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 05 Mei 2020 (Selasa Sore)
    ... sama dengan tanpa kasih. Tanpa kasih artinya hidup dalam dosa enjoy dalam dosa sampai puncaknya dosa. Kalau ada kasih tidak akan ada dosa. Kalau sudah hidup dalam dosa ia akan mengalami kematian rohani sampai kematian kedua di neraka selama-lamanya. Karena itu kita harus hidup dalam kasih Allah supaya terlepas dari tulah hukuman Allah ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session I, 06 Oktober 2009 (Selasa Pagi)
    ... dan larangan yang harus ditaati. Perintah dan larangan dalam Lempinel ini juga dibuat berdasarkan firman. Akibat melanggar hukum Allah adalah dosa Yohanes . Alkitab dimulai dengan kitab yang ditulis Musa dan diakhiri dengan kitab yang ditulis oleh Rasul Yohanes dalam Perjanjian Baru yaitu Injil Yohanes Surat Yohanes Surat Yohanes Surat ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 20 Agustus 2016 (Sabtu Sore)
    ... pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk memilih orang-orang yang sudah selamat untuk disempurnakan sama seperti Yesus. nbsp Pelayanan dimulai dari dalam nikah. Nikah harus ditingkatkan dari nikah jasmani menjadi nikah rohani yaitu masuk dalam pesta kawin Anak Domba masuk dalam kerajaan Firdaus kerajaan Surga. Kita harus menjaga ...
  • Ibadah Paskah Malang, 31 Maret 2024 (Minggu Pagi)
    ... dunia menuju Kanaan samawi Yerusalem baru. Paskah memperingati kebangkitan Yesus. Paskah kelepasan. Jadi memperingati Paskah supaya kita mengalami kuasa kebangkitan Yesus untuk melepaskan kita dari pengaruh dunia Mesir sehingga kita bisa mencapai Yerusalem baru. Ada tiga macam kelepasan dari Mesir Kelepasan dari berhala Mesir. Yeremia - Beritahukanlah di Mesir dan kabarkanlah ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 06 Agustus 2014 (Rabu Sore)
    ... malah diterkam serigala. Ruang Maha Suci. Ini menunjuk pada kasih yang sempurna. Malam ini kita hanya membahas tentang KASIH MULA-MULA. Pertanyaan bagi kita apakah kita masih memiliki kasih mula-mula atau sudah seperti jemaat Efesus yang kehilangan kasih mula-mula. Kalau kehilangan kasih mula-mula Tuhan akan mencela kita seperti Tuhan mencela jemaat Efesus. Praktik memiliki kasih ...
  • Ibadah Pentakosta Malang, 28 Mei 2023 (Minggu Pagi)
    ... dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban. Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar tetapi sumpah yang diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat menetapkan Anak yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya. Saleh setia dalam ibadah pelayanan. Benar tanpa salah tanpa noda ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.