Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita berada pada kitab Wahyu 2-3, tentang 7 jemaat bangsa kafir yang mengalami penyucian terakhir, supaya bisa sempurna (diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014).
Kita mempelajari kitab Wahyu 3: 14-22--tentang sidang jemaat di
LAODIKIA(diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 14 Juni 2015). Ini adalah jemaat yang terakhir--jemaat ketujuh. Sidang jemaat Laodikia suam-suam kuku, artinya secara jasmani hebat, tetapi rohaninya terpuruk, sehingga mau dimuntahkan oleh TUHAN; tidak berguna, najis, jijik dan terbuang untuk selamanya--binasa untuk selama-lamanya. Inilah gambaran keadaan gereja TUHAN akhir zaman.
Wahyu 3: 20
3:20. Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makanbersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
TUHAN Yesus berdiri di muka pintu dan mengetok pintu jemaat Laodikia--kita semua--dengan nasihat, tegoran pedang firman dan hajaran, supaya kita bisa membuka pintu hati bagi Dia, sehingga Ia masuk untuk makan bersama dengan kita dan kita makan bersama Dia.
Istilah 'makan' di sini sama dengan perjamuan malam--perjamuan kawin Anak Domba (Wahyu 19).
Jadi, TUHAN mengetok pintu hati kita, supaya kita membuka pintu hati kita--kita bersama Dia--, dan kita
bisa masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba Allah.
Wahyu 19: 919:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
TUHAN mengetok dengan sabar (sampai kepala-Nya berembun; dalam Kidung Agung; --diterangkan pada
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 28 September 2015), supaya kita membuka pintu hati dan kita bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba Allah--makan malam bersama Dia.
Malam ini, kita belajar soal
MAKAN.
Ada 3 tingkatan makan bersama Yesussampai makan malam--masuk perjamuan kawin Anak Domba Allah:
- Markus 6: 39-41
6:39. Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua dudukberkelompok-kelompok di atas rumputhijau.
6:40. Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluhorang.
6:41. Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka.
Tingkat pertama makan bersama Yesus: makan bersama Yesus dengan duduk di atas rumput--santai; dengan berkelompok 100 dan 50.
Berkelompok 100 dan 50 ini banyak yang menafsirkan dengan kelompok sel. Kalau kelompok sel, berarti kelompoknya harus 100 dan 50, padahal kenyataannya tidak; ada yang 5, 10 dan sebagainya.
Jadi ini bukan kelompok sel, melainkan ukuran dari Tabernakel. Musa melihat kerajaan sorga di gunung Sinai dan TUHAN perintahkan Musa untuk membuat sorga di bumi, itulah Tabernakel. Jadi, apa yang kita lakukan di bumi harus sama seperti di sorga. Mau berbuat apa saja, tinggal cocokkan dengan Tabernakel. Ukuran Tabernakel adalah
- Angka 100, menunjuk panjang Tabernakel (100 hasta).
- Angka 50, menunjuk lebar Tabernakel (50 hasta).
Tabernakel secara jasmanui sudah hancur, sekarang yang ada adalah pengajaran Tabernakel (kabar mempelai).
'rumput' menunjuk pada penggembalaan.
Jadi, duduk di rumput dan berkelompok 100 dan 50, artinya TERGEMBALA DENGAN BENAR DAN BAIK, sesuai dengan sistem kerajaan sorga--bukan sistemnya dunia--yang dibina oleh kabar mempelai--firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua; pengajaran tabernakel dan mempelai.
Praktiktergembala dengan benar dan baik:
- kabar mempelai sanggup untuk mendorong kita selalu tekun dalam kandang penggembalaan--ruangan suci; ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok; di sinilah kita makan bersama Yesus:
- pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya.
- Meja roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.
- Mezbah dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa dan roh kita melekat kepada Allah Tritunggal; seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar.
Buktinya:
- kita merasa tenang, hidup dalam damai sejahtera; tidak bisa dijamah oleh setan; semua mulai enak dan ringan.
Masuk kandang memang berat bagi daging, tetapi enak dan ringan bagi seluruh hidup kita, karena kalau sudah di kandang, TUHAN yang bertanggung jawab.
- Bukti kedua melekat pada Allah Tritunggal: jika dikaitkan dengan carang melekat pada pokok anggur, maka satu waktu, cepat atau lambat pasti berbuah manis--bahagia.
Kaum muda, perhatikan! Yesus sudah berada di Bait Allah pada usia 12 tahun (berada dalam pengajaran). Yusuf usia 17 dalam penggembalaan (biasa menggembalalkan kambing domba).
Jadi, umur 12-17 adalah usia efektif untuk digembalakan, karena usia 12-17 tahun adalah masa aktif-aktifnya--kuat-kuatnya--daging.
- Praktik kedua tergembala dengan baik dan benar: makan firman penggembalaan.
Tugas domba hanya makan firman penggembalaan, yaitu firman pengajaran benar yang dipercayakan TUHAN kepada seorang gembala, untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan teratur, setia, berkesinambungan dan diulang-ulang, sehingga menjadi makanan bagi sidang jemaat.
Kalau makanan, tidak akan pernah bosan. Inilah cirinya!
Contoh: Kitab Wahyu ini sudah dipelajari satu tahun lebih. Ini seperti makan nasi yang tidak penah bosan. Kalau camilan, bosan. Seringkali, banyak memberi camilan, sehingga jemaat bosan. Apalagi kalau diberi 'tembakan', mati semua.
"Doakan kami gembala-gembala, supaya bisa memberikan makanan dengan setia, teratur dan diulang-ulang."
Markus 16: 14
16:14. Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencelaketidakpercayaandan kedegilanhati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya.
Untuk makanan, jangan memilih-milih. Banyak orang memilih 'makanan' yang isinya memuji. Contoh: saudara dahsyat, padahal isterinya dua.
Makanan yang dicari adalah makanan yang bisa mencela kita (kita dikatakan: ‘Seperti anjing, babi’).
Dalam kandang penggembalaan, kita duduk makan bersama Yesus dan ini merupakan kesempatan terbesar bagi Yesus untuk mencela kita; kalau sudah duduk makan dalam penggembalaan, tidak bisa lari lagi.
Yesus mencela kita= menyucikankita secara berulang-ulang sampai tidak bercacat cela; sempurna seperti Dia.
Kalau duduk, mudah, tinggal lihat saja. Kalau lari sana sini, susah. Inilah penggembalaan. Penggembalaan adalah tempat paling menyenangkan, menjanjikan dan semuanya. Kalau soal penyucian, nomor satu.
Yang disucikan--dicela--adalah ketidakpercayaandan kedegilan.
Hati yang degil= keras hati; tegar tengkuk.
Keluaran 32: 9
32:9. Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
Ini terjadi waktu Israel menyembah lembu emas--sementara Musa ada di atas gunung.
Praktikkedegilan adalah:
- Keluaran 32: 6
32:6. Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.
Praktik pertama kedegilan hati: menyembah lembu emas= dosa makan minum--merokok, mabuk, narkoba--dan kawin mengawinkan--dosa percabulan dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks (homoseks, lesbian, seks terhadap diri sendiri), nikah yang salah dan lain-lain.
"Hari-hari ini juga melanda hamba TUHAN.Kita mulai waspada. Lewat lagu-lagu rohani, banyak pencipta lagu yang masuk dalam dosa kawin-cerai. Kita tidak usah nyanyikan lagi, kalau penciptanya berbuat seperti itu. Jangan mendukung (jangan ikut-ikutan). Biar dia dikatakan: Dipakai TUHAN, tidak mungkin. Kalau dipakai TUHAN, pasti suci. Kalau hebat, tetapi tidak suci, berarti dipakai setan (dunia). Bukan berarti kita benar sendiri. Sebab kalau kita tidak berbuat, tetapi mendukung (menyetujui), itu sama saja. Jangan gampang-gampang mengatakan: ‘Dipakai TUHAN.’ Lihat dulu kesuciannya dalam nikah. Termasuk saya juga diperiksa."
"Hati-hati juga ibadah tanpa sistem penggembalaan, fellowship tanpa sistem penggembalaan. Nanti arahnya akan pada lembu emas (dosa makan minum). Karena itu, mulai di perjanjian lama TUHAN selalu tunjukan soal penggembalaan. Yesus lahir di kandang, juga menunjuk pada penggembalaan. Ini yang mau dihancurkan oleh setan, supaya masuk dalam lembu emas."
- Keluaran 7: 16, 14
7:16. Dan katakanlah kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah mengutus aku kepadamu untuk mengatakan: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku di padang gurun; meskipun begitu sampai sekarang engkau tidak mau mendengarkan.
7:14. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Firaun berkeras hati, ia menolak membiarkan bangsa itu pergi.
Firaun melarang bangsa Israel untuk beribadah kepada TUHAN.
Praktik kedua kedegilan hati: tidak mau beribadah; tidak setia dalam ibadah pelayanan sampai tinggalkan ibadah pelayanan.
- Praktik ketiga kedegilan hati: 'tidak mau mendengarkan' (Keluaran 7:16) = tidak percaya dan tidak taat dengar-dengaran pada firman TUHAN; kalau tidak percaya, pasti tidak taat. Demikian juga sebaliknya!
Yohanes 3: 36
3:36. Barangsiapa percayakepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taatkepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."
Kalau percaya kepada Anak, mendapatkan hidup kekal. Kalau tidak taat kepada Anak, binasa. Ini artinya percaya dan taat adalah satu; kita harus percaya dan taat. Kalau percaya, kita bisa taat.
Kalau tidak percaya dan tidak taat, akan binasa selama-lamanya.
Dalam kandang penggembalaan, kita disucikan mulai dari hati, perkataan, perbuatan, sampai tubuh, jiwa, roh kita disucikan sampai sempurna seperti Yesus.
Jadi kita harus tergembala (makan bersama Yesus dalam penggembalaan). Kalau tidak tergembala, berbahaya, sebab serigala dan binatang buas lainnya siap menerkam kita.
- Yohanes 13: 23-27
13:23. Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.
13:24. Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: "Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!"
13:25. Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?"
13:26. Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
13:27. Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."
Ini diulangi satu kali lagi dalam Yohanes 21.
Yohanes 21: 20-23
21:20. Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesusdan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"
21:21. Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"
21:22. Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."
21:23. Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: "Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu."
(terjemahan lama)
21:20. Maka berpalinglah Petrus, lalu melihat murid yang dikasihi oleh Yesus itu mengikut, maka ialah yang tatkala perjamuan malam bersandar di dada Yesussambil berkata, "Ya Tuhan, siapakah yang menyerahkan Tuhan?"
Tingkat kedua makan bersama Yesus: duduk makan bersama Yesus sambil bersandar di dada Yesus.
2 kali disebutkan makan bersama Yesus, berarti ini adalah makan makanan dobel; itulah firman pengajaran benar dan perjamuan suci; menunjuk pada ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci. Di sinilah kita mendapat kesempatan untuk bersandar di dada Yesus. Tetapi hati-hati juga, karena Yudas Iskariot meninggalkan TUHAN.
2 kemungkinan saat makan makanan dobel:
- Yudas Iskariot tetap keras hati--tetap degil, keras hari, mempertahankan dosa-dosa--sehingga kerasukan setan; menjadi sama/menyatu dengan setan tritunggal dan binasa selamanya.
- Rasul Yohanes bersandar di dada Yesus.
Tadi duduk bersama YESUS di rumput, sekarang lebih meningkat lagi, yaitu bersandar di dada YESUS. Inilah tahap-tahap yang harus kita lalui, supaya kita bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba Allah. Mulai dengan tergembala dengan benar dan baik; untuk mencela kita--untuk menyucikan kita.
Cari firman yang mencela kita!
Kalau firman mencela kita, bersyukur, berarti kita sudah makan bersama Yesus. Mungkin belum bisa lepas dari dosa, teruskan, satu waktu pasti bisa.
Masalah timbul karena ada dosa. Sebab itu Yesus datang ke dunia bukan untuk mengentaskan kemiskinan, tetapi untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Jika dosa sudah diselesaikan, semuanya selesai. Di dalam kandang penggembalaan, kita akan terus disucikan--dicela. Mungkin sakit bagi daging, tetapi hidup kita semakin tenang, semakin enak ringan dan semakin manis.
Semakin dilepaskan dari dosa, kita akan semakin tenang, damai dan makin manis.
Kalau marah, akan menjadi seperti Herodes. Herodes ditegor: ‘Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!’ ia malah marah dan memenjarakan Yohanes Pembaptis, sampai memancung kepala Yohanes Pembaptis. Artinya, Herodes tidak mengalami penyucian, tidak lahir baru, sampai binasa selamanya.
Kemudian, lebih tinggi lagi, yaitu duduk makan sambil bersandar di dada Yesus.
Artinya:
- KITA DIKASIHI TUHAN DAN MENGASIHI TUHAN LEBIH SEMUA--dulu rasul Yohanes; kita rela berkorban apapun untuk TUHAN, karena Dia sudah lebih dahulu berkorban nyawa untuk kita. Kita dikasihi dan mengasihi TUHAN, inilah hubungan timbal balik. Hanya satu yang tidak boleh kita korbankan, yaitu pengajaran benar, sebab ini merupakan pribadi Yesus. Jangan dikorbankan, apapun yang terjadi!
Kita pasti akan diperhadapkan, pilih TUHAN atau pilih sesuatu. Pilihlah TUHAN.
- Arti kedua duduk makan sambil bersandar di dada Yesus: kalau bersandar di dada Yesus, berarti semua ditanggung oleh Yesus.
Artinya: hidup kita hanya BERGANTUNG SEPENUHNYA KEPADA BELAS KASIH DARI YESUS--dada menunjuk pada belas kasih. Sekalipun punya ijazah, kita tidak bergantung pada itu, tetapi pada belas kasih TUHAN.
Kepandaian boleh dipakai saat bekerja dan sebagainya. Tetapi saat tidak bisa semua, hanya belas kasih TUHAN yang bisa melakukannya.
Kita mungkin bisa berusaha dalam ekonomi dan sebagainya, tetapi kalau TUHAN tidak berbelas kasih, tidak akan bisa. Sebaliknya, mungkin kata orang: Tidak bisa, tidak ada pengalaman, kalau TUHAN sudah berbelas kasih, bisa terjadi.
Anak janda di Nain mati, tetapi kalau TUHAN berbelas kasihan, bisa bangkit kembali. Jangan andalkan apapun dari dunia, tetapi andalkan belas kasih TUHAN; bahkan setiap detak jantung kita hanya karena belas kasih TUHAN; semuanya ditentukan oleh belas kasih TUHAN.
Kalau sudah mau putus asa, cepat ambil nafas, kalau masih bisa kembali, berarti masih ada belas kasih TUHAN. Begitu juga kalau mau sombong, cepat ambil nafas, sehingga bisa mengucap syukur.
Yudas sombong--mempertahankan dosa--, sampai kerasukan setan dan hilang.
- Arti ketiga duduk makan sambil bersandar di dada Yesus: TAAT DENGAR-DENGARANsampai daging tidak bersuara lagi, sehingga kita hidup di dalam pelukan tangan kasih TUHAN--tangan berlubang paku.
Malam ini, kita sungguh-sungguh bersandar di dada TUHAN.
Hasilnya:
- 2 Tawarikh 14: 9-13
14:9. Zerah, orang Etiopia itu, maju berperang melawan mereka dengan tentara sebanyak sejuta orang dan tiga ratus kereta. Ia sampai ke Maresa.
14:10. Lalu Asa maju menghadapinya. Mereka mengatur barisan perangnya di lembah Zefata dekat Maresa.
14:11. Kemudian Asa berseru kepada TUHAN, Allahnya: "Ya TUHAN, selain dari pada Engkau, tidak ada yang dapat menolong yang lemah terhadap yang kuat. Tolonglah kami ya TUHAN, Allah kami, karena kepada-Mulah kami bersandardan dengan nama-Mu kami maju melawan pasukan yang besar jumlahnya ini. Ya TUHAN, Engkau Allah kami, jangan biarkan seorang manusia mempunyai kekuatan untuk melawan Engkau!"
14:12. Dan TUHAN memukul kalah orang-orang Etiopia itu di hadapan Asa dan Yehuda. Orang-orang Etiopia itu lari,
14:13. lalu dikejar oleh Asa dan laskarnya sampai ke Gerar. Dari orang-orang Etiopia itu amat banyak yang tewas, sehingga tidak ada yang tinggal hidup, karena mereka hancur di hadapan TUHAN dan tentaranya. Orang-orang Yehuda memperoleh jarahan yang sangat besar.
Yang lemah melawan yang kuat--mungkin masalah kita sudah tidak bisa ditanggulangi--, tetapi kalau bersandar pada TUHAN, hasilnya: kita menjadi lebih dari pemenang; yang lemah menang melawan yang kuat, seperti Daud menang melawan Goliat; semua masalah yang mustahil selesai pada waktunya, karena TUHAN yang berperang ganti kita.
Kalau kita menghadapi sesuatu, kita tidak berdaya, tidak tahu apa yang harus diperbuat--seperti melawan 1 juta orang--jangan dipikir--kalau dipikir, stress--, tetapi waktunya untuk bersandar di dada TUHAN--serahkan semuanya kepada TUHAN.
Kalau kita bersandar, maka TUHAN yang berperang ganti kita. Kalau kita yang berperang, maka TUHAN yang bersandar dan tidak mungkin bisa.
Ini perjuangan untuk bisa bersandar, karena pikiran-pikiran daging. Jangan! Malam ini, serahkan pada TUHAN!
Kalau berperang, kita kalah; kalau bersandar, kita menang.
- Yohanes 21: 22
21:22. Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."
‘ia’ = Yohanes.
Hasil kedua: mati hidup kita urusan TUHAN dan TUHAN akan lakukan yang terbaik bagi kita.
Inilah urusan kita, yaitu hanya bersandar pada TUHAN. Bagaimana bisa bersandar kalau tidak tergembala? Harus tergembala dulu, baru bisa bersandar; ada tahapannya, duduk di rumput baru bisa bersandar. Kalau tidak, tidak mungkin bisa bersandar.
Seringkali kita melompat dan kita katakan: Kita biji mata TUHAN. Kalau tidak setia, itu bukan biji mata, tetapi kotoran mata. Tetapi kalau berurutan, kita bisa sungguh-sungguh, tahap demi tahap mengikut TUHAN.
- Wahyu 3: 20
3:20. Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku
‘Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku’ = makan malam bersama dengan Yesus (‘supper’).
Wahyu 19: 9
19:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
(terjemahan inggris NKJV)
19:9. Then he said to me, "Write: 'Blessed are those who are called to the marriage supperof the Lamb!’"And he said to me, "These are the true sayings of God."
Tingkat ketiga makan bersama TUHAN: makan malam bersama TUHAN; sama dengan masuk perjamuan kawin Anak Dombasaat Dia datang kembali kedua kali.
Syaratuntuk masuk perjamuan kasin Anak Domba:
- Wahyu 19: 8
19:8. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
Syarat pertama untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba: harus memiliki PAKAIAN MEMPELAI, yaitu pakaian putih berkilau-kilauan; kalau babel pakaiannya putih, tetapi tidak berkilau-kilau.
Artinya: kesucian--warna putih menunjuk pada kesucian--dari dalam hatiyang merupakan hasil pekerjaan kabar mempelai (pengajaran Tabernakel dan mempelai)--firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua; bukan sok suci.
Ibrani 4: 12-13
4:12. Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hatikita.
4:13. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Kabar mempelai--firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua--membersihkan kekotoran hati kita yang menghambat kilauan. Kalau hatinya kotor, tidak bisa berkilau, tetapi gelap; tidak ada cahaya berkilau.
"Saya selalu mengatakan, banyak kalau dibaca di dalam Matius 15: 19, Markus 7, di dalam hati ada iri hati, percabulan dan sebagainya. Kalau dikelompokkan, hanya ada 2 kotoran hati, yaitu keinginan najis dan jahat. Keinginan najis mengarah pada dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Keinginan jahat mengarah pada cinta akan uang (1 Timotius 6 : 10)."
Dari dalam hati ada 2 hal yang harus disucikan:
- keinginan najis; yang mengarah pada dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.
- keinginan jahat (akar kejahatan)--cinta akan uang yang mengakibatkan:
- Kikir: tidak bisa memberi untuk pekerjaan TUHAN dan sesama yang membutuhkan, malah cenderung meminta.
Dulu Israel datang beribadah harus membawa persembahan; lembu, domba, atau burung tekukur bagi yang tidak mampu. Kalau kita tidak bisa memberi, pasti cenderung meminta-minta.
Kalau datang ibadah hanya meminta-minta--minta berkat--, maka:
- rohaninya buta seperti Bartimeus; tidak tahu arah ke Yerusalem baru dan akan jatuh dalam lubang yang dalam.
- Sama dengan menyembah berhala; bukan menyembah TUHAN.
Tadi, saat menyembah lembu emas, tidak dikatakan: ‘Inilah lembu emas’, tetapi mengatakan: ‘Inilah Allah yang membawa kita keluar dari Mesir’ Padahal sudah menyembah lembu emas.
Setan memang bisa memberi, tetapi juga meminta (memberi 5, meminta 10). Memang bisa dapat, tetapi akan dicabut lebih banyak, sampai nyawanya dicabut juga.
- Serakah: merampas milik sesama, terutama milik TUHAN, yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
Kalau hati disucikan dari keinginan jahat, maka kita bisa:
- mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus dengan bahagia, karena itu memang milik TUHAN. Diperiksa, jangan mengembalikan milik TUHAN dengan terpaksa.
- Kita bisa memberi untuk pekerjaan TUHAN dan untuk sesama yang membutuhkan.
- Yang terakhir, kita bisa memberikan seluruh hidup kita kepada TUHAN; inilah pakaian putih yang berkilau-kilauan.
Wahyu 19: 9
(terjemahan lama)
19:8. Maka dikaruniakanlah kepadanya supaya ia boleh menghiasi dirinya dengan kain kasa halus yang bercahaya dan bersih; karena kain kasa halus itulah ibarat segala kebajikanorang-orang suci itu."
‘bersih’ = putih.
'kebajikan'= perbuatan baik = bisa memberi.
Jadi, pakaian mempelai adalah kesucian ditambah perbuatan kebajikan. Ini yang diukur oleh TUHAN.
Kesucian dan memberi diukur oleh TUHAN; kikirpun juga diukur oleh TUHAN.
Perbuatan kebajikan, bisa dalam bentuk memberi secara jasmani ataupun secara rohani--membagikan majalah manna, lewat DVD dan sebagainya.
"Sekali lagi saya katakan. Kalau mau egois, di sini dan Malang dan Lempin-El sudah cukup. Tetapi tidak boleh egois; belum punya pakaian putih berkilau-kilauan. TUHAN menghendaki untuk ada ibadah kunjungan. Inilah perbuatan kebajikan--pakaian putih."
- Wahyu 19: 6-7
19:6. Lalu aku mendengar seperti suarahimpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Syarat kedua untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba: SUARA MEMPELAI.
Kabar mempelai mendorong kita untuk masuk penyembahan mempelai, yaitu suara mempelai dengan: 'Haleluya!'
Mengapa harus 'Haleluya'?
- Karena merupakan pantulan dari penyembahan dari sorga; supaya sama dengan penyembahan di sorga.
Wahyu 19: 1, 3-4
19:1. Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
19:3. Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
19:4. Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."
Semuanya harus merupakan pantulan dari sorga; Tabernakel juga berasal dari sorga.
- satu tubuh Kristus yang sempurna, hanya satu suaranya (‘Haleluya’)
Di seluruh dunia ini, hanya satu kata ini yang sama--satu suara.
Ini penyembahan kepada Yesus sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga yang akan datang kembali kedua kali di awan-awan yang permai.
Jika menyembah dengan suara ‘Haleluya’ (suara mempelai), Hasilnya:
- Zakharia 14: 17-18
14:17. Tetapi bila mereka dari kaum-kaum di bumi tidak datang ke Yerusalem untuk sujud menyembahkepada Raja, TUHAN semesta alam, maka kepada mereka tidak akan turun hujan.
14:18. Dan jika kaum Mesir tidak datang dan tidak masuk menghadap, maka kepada mereka akan turun tulahyang ditimpakan TUHAN kepada bangsa-bangsa yang tidak datang untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
Kalau tidak menyembah Yesus Sang Raja, maka tulah turun.
Hasil pertama: hujan berkatdicurahkan oleh TUHAN; baik berkat jasmani, rohani dan rumah tangga, di tengah kekeringan dunia yang bagaikan padang gurun.
Karena bahasa 'Haleluya' dari sorga, maka hujannya juga dari sorga.
Kalau rohani kita kering, mari banyak menyembah; kalau rohani kering, semua kering.
Jika kita menyembah TUHAN, aliran hujan dari sorga dicurahkan; urapan Roh Kudus dan Kasih TUHAN dicurahkan, sehingga kita tidak kering lagi; berkat jasmani dan rumah tangga juga tidak kering--ada kesenangan dan kepuasan dalam rumah tangga. Kita sungguh-sungguh malam hari ini.
- 1 Korintus 15: 25
15:25. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya
Hasil kedua: kita mengalami kuasa kemenangandari Sang Raja untuk mengalahkan maut dan kebinasaan.
Kalau maut dikalahkan, berarti air mata dihapuskan--tidak ada perkabungan--dan semua masalah diselesaikan.
- Efesus 5: 25-27
5:25. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26. untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannyadengan memandikannyadengan air dan firman,
5:27. supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela
‘tidak bercela’ = sempurna.
Hasil ketiga: kita dibasuh sampai sempurnaseperti Dia.
Sang Raja, Mempelai Pria Surga memandikan; menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna seperti Dia. Kita menjadi mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan kita masuk perjamuan kawin Anak Domba; duduk makan bersama dengan Diadalam perjamuan kawin Anak Domba Allah, sesudah itu masuk Firdaus, sampai masuk kerajaan sorga yang kekal--Yerusalem baru.
Inilah TUHAN mengetok kita. TUHAN rindu makan bersama,
mulai dari penggembalaan. Kita harus tergembala, memang sakit bagi daging saat disucikan, tetapi enak ringan dan manis bagi seluruh hidup kita.
Kemudian,
TUHAN sediakan dada-Nya; kita mengasihi dan dikasihi TUHAN, taat, bergantung pada belas kasih-Nya; Dia yang berperang ganti kita.
Setelah itu, kita
masuk perjamuan kawin Anak Domba; siapkan pakaian mempelai dan suara mempelai (‘Haleluya’). Kita menyembah, biar Dia Sang Raja yang turun tangan malam ini. Mungkin kita dalam lembah kematian malam ini (keadaan susah), tetapi mungkin sudah ada yang ditolong TUHAN (keadaan bahagia), teruskan. Lembah dan gunung menarik hujan berkat dari TUHAN. Semua bisa Dia lakukan untuk kita semua.
Apapun keadaan kita, sembah Sang Raja dan bersandar di dada-Nya; serahkan semua pada-Nya sampai kita bisa percaya dan mempercayakan diri sepenuh pada-Nya.
TUHAN memberkati.