Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.
Wahyu 19: 11-16 adalah kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Imam Besar yang setia dan yang benar, yang menunggang kuda putih. Artinya: memimpin kegerakan Roh Kudus hujan akhir; pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Wahyu 6: 2adalah awal kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
6:2.Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putihdan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.
Di sini ditandai dengan
sebuah mahkota--satu kali kemenangan. Kemudian menang lagi, sehingga di akhir kegerakan kuda putih ada
banyak mahkota.
Wahyu 19: 1219:12.Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkotadan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri.
Ini adalah bukti bahwa Yesus tidak pernah kalah, tetapi selalu menang--dari satu mahkota menjadi banyak mahkota.
Kita harus berlomba untuk mendapatkan
mahkota abadi. Kalau mau mendapatkan mahkota abadi harus berlomba bagaikan lomba lari--seperti yang diajarkan rasul Paulus. Mahkota mempelai itu kekal selamanya, abadi, tidak dikuasai oleh maut. Jika meninggal dunia dalam Yesus, nanti akan dibangkitkan dan menerima tubuh kemuliaan. Jika dia hidup dalam Yesus sampai Tuhan datang kembali, dia akan diubahkan dan tetap mendapatkan mahkota abadi.
1 Petrus 5: 45:4.Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaanyang tidak dapat layu.
Sekarang kita belajar mahkota kedua, yaitu
mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
Syaratmenerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu:
- 1 Petrus 5: 1
5:1.Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaanyang akan dinyatakan kelak.
Syarat pertama: harus menjadi saksi penderitaan Kristus; sama dengan harus mengalami percikan darah.
Artinya: rela sengsara daging untuk masuk pintu sempit--pasal 5 adalah pasal penggembalaan.
Pintu sempit= kandang penggembalaan--ruangan suci. Kita sudah selamat--di halaman--, lalu masuk ruangan suci.
Dalam ruangan suci terdapat tiga macam alat, sekarang artinya ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:
- Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya termasuk ibadah kaum muda dan ibadah persekutuan; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.
- Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.
Kita semakin ditebus, semakin disucikan, dan dilepaskan dari dosa.
- Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Kasih Allah semakin disinarkan dalam hidup kita, sehingga kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua, mengasihi sesama seperti diri sendiri bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita--hanya berbuat baik sampai membalas kejahatan dengan kebaikan.
Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal--menjadi milik Tuhan--, sehingga tidak bisa dijamah oleh Setan tritunggal.
Hidup manusia ini diperebutkan oleh Tuhan dan Setan, bahkan sudah matipun masih diperebutkan. Tuhan ingin memeluk kita, tetapi Setan juga ingin memegang kita.
Contoh: mayat Musa masih diperebutkan. Karena itu kita harus tekun dalam penggembalaan, karena tubuh, jiwa, dan roh kita diperebutkan oleh Tuhan dan Setan. Kalau ada di dalam tangan Tuhan kita akan hidup benar dan suci--tidak berbuat dosa. Tetapi kalau direbut oleh Setan, kita tidak beribadah, mulai berbuat dosa dan sebagainya.
Kalau masih sadar akan dosa, dan mohon ampun kepada Tuhan untuk bisa berbuat benar, kita masih bisa ditolong. Kalau sudah tidak peduli lagi, berarti sudah di tangan Setan.
Yudas 1: 9
1:9.Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya Tuhan menghardik engkau!"
'Kiranya Tuhan menghardik engkau!'= diserahkan dalam tangan Tuhan, sehingga Setan tidak bisa merebut mayat Musa.
"Ini pelajaran bagi kita semuanya. Bagi saya seorang gembala harus hati-hati untuk menggembalakan sidang jemaat dan saya juga harus tergembala. Nasib kita sejak masih hidup sampai meninggal dunia masih diperebutkan/dikuasai oleh Setan. Penggembalaan adalah jalan keluarnya."
Di dalam penggembalaan tubuh, jiwa, dan roh melekat pada Allah Tritunggal; selama hidup, sampai meninggal dunia, bahkan sampai kapanpun tidak bisa dijamah oleh setan dan kita tetap jadi milik Tuhan selamanya.
Hasilberada di dalam kandang penggembalaan:
- Imamat 21: 12
21:12.Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusantempat kudusAllahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
'ia'= imam.
'tempat kudus'= ruangan suci.
Hasil pertama: 'jangan dilanggarnya kekudusan'= kita bisa hidup dalam kesucian; tidak melanggar kesucian.
Kalau hidup suci, kita akan diberi jabatan pelayanan dan karunia--jubah indah--untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Kita tidak telanjang, tetapi indah.
Efesus 4: 11-12
4:11.Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12.untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Ayat 11= lima jabatan pokok.
Dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna sama dengan hidup dalam tangan Tuhan--lima jabatan pokok di ayat 11 adalah lima jari Tuhan--, sehingga semua menjadi indah pada waktu-Nya.
Kalau imam melayani dalam kesucian, di dalam nikah akan ada tangan Tuhan. Apapun yang terjadi ada pembelaan Tuhan. Demikian juga dalam penggembalaan. Ada masalah, tangan Tuhan yang bekerja. Begitu juga dalam ibadah persekutuan. Kalau tangan Tuhan yang bekerja, luar biasa.
Jadi,melayani Tuhan bukan disiksa, tetapi tangan Tuhan sedang bekerja dalam hidup kita untuk menjadikan semua indah pada waktu-Nya.
Melepaskan jubah pelayanan akan telanjang dan hancur hidupnyaseperti Esau dan Yudas Iskariot.
Kapan kita melepaskan jubah? Saat kita tidak tekun dalam penggembalaan, sehingga melanggar kesucian--berbuat dosa dan mengikuti keinginan daging. Satu waktu pasti akan telanjang. Esau menangis meraung-raung, sedangkan perutnya Yudas pecah--hidupnya busuk dan dipermalukan, sampai binasa selamanya. Tidak ada lagi bekas keindahannya.
Esau= memburu daging.
Yudas= memburu uang.
"Yang belum melayani semoga Tuhan terus bekerja atas hidup kita, sampai kita rela sengsara untuk masuk kandang penggembalaan. Kita disucikan dan tidak melanggar kesucian, sehingga diberikan jabatan untuk melayani Tuhan. Semuanya jadi indah."
Jangan takut! Kalau bekerja dalam kesucian, akan ada tangan Tuhan yang bekerja, dan semua akan indah pada waktunya.
"Yang sudah tinggalkan pelayanan, mari kembali untuk melayani Tuhan apapun keadaan kita."
- 'minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya'= ada minyak urapan Roh Kudus di kepala.
Ini adalah permulaan untuk menerima mahkota kemuliaan.
Praktiknya: tegas untuk berpegang teguh pada satu firman pengajaran yang benar, Yesus dengan salib-Nya.
2 Korintus 11: 3-4
11:3.Tetapi aku takut, kalau-kalau pikirankamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
11:4.Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.
'pikiran'= ini yang harus diurapi Roh Kudus.
Yesus yang benar adalah Yesus dengan salib-Nya. Kalau Yesus tanpa salib itu palsu.
Roh daging itu bebas, tetapi tidak sesuai dengan firman, sedangkan kebebasan Roh Kudus adalah bebas dari keinginan daging dan dosa.
Kita juga tegas untuk menolak ajaran palsu, Yesus palsu, dan roh palsu.
Kalau sudah hidup suci dan diurapi Roh Kudus--ada permulaan memiliki mahkota kemuliaan--, penyucian di dalam kandang penggembalaan akan terus berlanjut sampai kita dikhususkan oleh Tuhan.
Imamat 21: 12
21:12.Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih--sedikit yang digembalakan. Tetapi Setan masih bisa menyesatkan orang pilihan, karena itu masih perlu dikhususkan menjadi biji mata Tuhan sendiri. Sebutir pasirpun tidak bisa menjamah. Kita dipelihara dan dilindungi langsung oleh Tuhan sehingga tidak pernah pernah tersandung dan terjatuh sampai Tuhan datang kembali.
Kalau mau mendapatkan mahkota kemuliaan, kita harus menjadi saksi penderitaan Kristus--rela menerima percikan darah. Untuk apa? Masuk pintu sempit.
Penggembalaan memang pintu sempit. Kita disucikan, tidak melanggar kesucian, diurapi--mulai tegas--, maka mulai ada mahkota yang tidak dapat layu sampai kita menjadi biji mata Tuhan. Kita tidak pernah tersandung dan terjatuh sampai Tuhan datang kembali.
- 1 Petrus 5: 2-3
5:2.Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarelasesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
5:3.Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
Syarat kedua: beribadah melayani Tuhan dalam sistem penggembalaandengan tanda:
- Sukarela dan sukacita, artinya tidak terpaksa, tidak memaksa, dan tidak dipaksa.
- Pengabdian diri, artinya tidak mencari keuntungan diri sendiri tetapi rela berkorban apa saja: waktu, tenaga, pikiran, perasaan, keuangan dan sebagainya, kecuali firman pengajaran yang benar--pribadi Yesus sebagai kepala--tidak boleh dikorbankan.
Matius 7: 21-23
7:21.Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Kuyang di sorga.
7:22.Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23.Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Beribadah melayani Tuhan dalam sistem penggembalaan harus sesuai dengan firman pengajaran yang benar. Karena itu pengajaran yang benar tidak boleh dikorbankan. Kalau dikorbankan, akan kacau balau.
Harus sesuai dengan Alkitab apapun itu. Kalau Alkitab bilang: boleh, berarti boleh dan sebaliknya. Jangan mencari alasan-alasan!
Ayat 22 = pelayanan yang hebat, tetapi diusir oleh Tuhan, karena tidak sesuai dengan Alkitab.
Ukuran ibadah pelayanan yang berkenan kepada Tuhan adalah ibadah pelayanan sesuai dengan Alkitab sama dengan taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar.
Kalau ditandai dengan ketaatan, kuasa firman sanggup mengadakan dari tidak ada menjadi ada. Ini sudah terbukti di Alkitab.
Murid-murid tidak menangkap ikan semalam-malaman. Siang hari, di tepi pantai, Tuhan suruh menebarkan jala, mereka taat, dan dari tidak ada ikan menjadi ada ikan--kita terpelihara.
Yang mustahil jadi tidak mustahil--kita tertolong. Sampai pintu sorga terbuka bagi kita, kita sempurna seperti Yesus. Kita masuk kerajaan sorga yang kekal selamanya dan dipermuliakan bersama dengan Tuhan.
Kalau tidak taat, akan dipermalukan bahkan diusir. Tetapi kalau taat, akan dipelihara, ditolong, sampai disempurnakan bersama dengan Tuhan. Ini adalah bagian dari mahkota kemuliaan.
Dalam penggembalaan harus bersungguh-sungguh. Jangan terpaksa, dipaksa, memaksa, tetapi dengan sukarela dan sukacita. Dalam penggembalaan harus rela berkorban. Juga dengan pengabdian diri; tidak mencari keuntungan diri sendiri dan harus sesuai dengan firman pengajaran yang benar--taat.
- 1 Petrus 5: 3
5:3.Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
Yang ketiga; sistem ibadah dalam penggembalaan adalah sistem keteladanan.
Paling sedikit menjadi teladan bagi diri sendiri, terutama mulai dari teladan iman.
Iman adalah kebenaran. Kalau tidak benar, tidak akan bisa menjadi teladan iman.
Ibrani 13: 7
13:7.Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
Praktikteladan iman:
- Gembalamenyampaikan firman Allah kepada sidang jemaat= memberi makan sidang jemaat dengan firman pengajaran yang benar dan diulang-ulang--firman penggembalaan.
Firman harus diulang-ulang supaya kita mantap dan kuat saat menghadapi ujian. Kalau belum praktik, firman diulang untuk memberi kesempatan bisa praktik firman.
Setan menunggu waktu untuk menyerang kita. Karena itu firman diulang, supaya kita mantap dan menang saat menghadapi ujian. Gembala harus sabar dan tekun.
Sidang jemaatharus makan firman penggembalaan--firman pengajaran yang benar dan diulang-ulang.
Terhadap suara asing harus lari, karena di balik makanan asing di baliknya ada maut.
- Tidak bimbangterhadap firman pengajaran yang benar; tidak menambah atau mengurangi firman; tidak mencampur firman dengan ajaran lain.
Ibrani 13: 8-9
13:8.Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
13:9.Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu.
Di sini yang penting adalah ajarannya yang tetap sama, tidak berubah-ubah--dari dulu, sekarang sampai selamanya. Kalau pengajarannya sama, kuasanya juga akan tetap sama.
- Hidup dalam kebenaran; sesuai dengan firman pengajaran yang benar.
Segala aspek hidup kita harus benar--pribadi, keluarga, studi, pekerjaan, pelayanan.
- Hanya percaya dan berharap Tuhansaat menghadapi pencobaan dan masalah yang mustahil.
Kita harus menjadi saksi penderitaan Kristus; masuk kandang penggembalaan; masuk pintu sempit. Tergembala, kesucian dan urapan dijaga, sampai menjadi biji mata Tuhan, kita tidak akan tersandung sampai Tuhan datang kembali.
Selanjutnya, beribadah melayani dengan sukarela dan sukacita; tidak terpaksa, tidak dipaksa, dan tidak memaksa. Ada pengabdian diri, berkorban--bukan mengorbankan orang lain untuk kepentingan diri sendiri--, dan taat dengar-dengaran--sesuai firman pengajaran yang benar. Kalau taat, dari tidak ada akan menjadi ada, mustahil menjadi tidak mustahil, sampai sempurna sama mulia dengan Dia.
Selanjutnya, menjadi teladan iman.
- 1 Petrus 5: 4-6
5:4.Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaanyang tidak dapat layu.
5:5.Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
5:6.Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Syarat keempat: kita menerima mahkota kemuliaanyang tidak dapat layu saat Yesus datang kembali kedua kali.
Artinya: kita harus mengalami keubahan hidupdari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari tidak layu.
Kemuliaan sama dengan keubahan.
Tidak layu sama dengan:
- Tidak suam-suam kukuterutama saat kita diberkati seperti Laodikia, dan saat menghadapi pencobaan yang berat.
Kalau menerima mahkota yang tidak dapat layu, mulai sekarang kita tidak suam baik saat diberkati maupun saat menghadapi pencobaan.
- Kita tetap setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan apapun yang kita hadapi.
- Kita tetap taat dengar-dengaranpada Tuhan sampai daging tidak bersuara.
Setia dan taat adalah bukti kita menerima mahkota kemuliaan.
Taat dan setia sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Dia mengulurkan tangan belas kasih-Nya kepada kita.
Hasilnya:
- Wahyu 3: 7-8
3:7. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
3:8. Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku(taat)dan engkau tidak menyangkal nama-Ku(setia).
'Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa'= dalam menghadapi keadaan akhir zaman, manusia tidak punya kekuatan. Bahkan negara besar dan kaya saja mengeluh, apalagi kita.
Hasil pertama: tangan Tuhan membukakan pintu bagi kita.
Artinya: memberikan jalan keluar dari segala masalah yang mustahil dalam hidup kita.
Semua pintu di dunia akan dibuka oleh Tuhan sampai pintu sorga terbuka bagi kita.
Yang penting taat dan setia. Praktikkan! Jangan layu saat diberkati atau dalam masalah!
Wahyu 3: 10
3:10.Karena engkau menuruti firman-Ku(taat), untuk tekun menantikan Aku(setia), maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.
'pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi' = zamanAntikris.
Tuhan juga menutup pintu bagi kita, sehingga Antikris tidak bisa menjamah kita.
Artinya: tangan kemurahan Tuhan sanggup melindungi dan memelihara kehidupan kita di tengah kesulitan dunia yang bertambah sampai Antikris berkuasa di bumi. Ada jaminan dari Tuhan.
Saat Antikris berkuasa kita disingkirkan ke padang gurun. Kita dipelihara langsung oleh Tuhan lewat firman pengajaran dan perjamuan suci--kurban Kristus. Ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci adalah latihan untuk menyingkir ke padang gurun.
"Ibadah pendalaman alkitab masih di rumah masing-masing, mari ikuti. Bisa mengajak suami, isteri, anak, orang tua, inilah maksudnya. Banyak kesaksian-kesaksian: Dulu suami saya tidak mau bible study, sekarang dia nomor satu di meja (sudah siap duluan). Maksudnya adalah satu keluarga dipersiapkan. Tuhan tolong kita semuanya."
- 1 Petrus 5: 6
5:6.Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Hasil kedua: tangan Tuhan sanggup meninggikan kitapada waktunya.
Artinya:
- Mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani mulai dari jujur. Tidak boleh ada dusta lagi!
Jujur= menjadi rumah doa.
- Dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir; pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
- Ada masa depan berhasil dan indah pada waktu-Nya.
- Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, kita menjadi mempelai wanita yang siap terangkat ke awan-awan yang permai. Kita menerima mahkota kemuliaan dan mahkota abadi bersama dengan keluarga kita yang sudah mendahului kita. Kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru selamanya.
Sungguh-sungguh kita mengejar mahkota dari Tuhan. Baik mahkota abadi--bagaikan mengikuti lomba lari--maupun mahkota kemuliaan--tergembala. Kita rela sengsara daging untuk masuk kandang penggembalaan. Jika sudah masuk kandang penggembalaan Tuhan akan menuntun kita.
Apa yang harus kita lakukan? Sukacita, sukarela, dan pengabdian diri, Tuhan akan terus menuntun kita sampai benar-benar mendapatkan mahkota kemuliaan.
Kita tidak berdaya, tidak bisa apa-apa, tetapi ada Imam Besar dan Gembala Agung dengan tangan kuasa-Nya yang menolong kita.
Tuhan memberkati.