Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita masih membahas kitab Wahyu 2-3.
Dalam susunan Tabernakel, ini menunjuk tentang tujuh kali percikkan darah di depanTabut Perjanjian.
Ini sama dengan tujuh suratyang ditujukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir = penyucian terakhiryang dilakukan oleh Tuhan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir(sidang jemaat akhir zaman) supaya sidang jemaat bangsa kafir menjadi sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus dan menjadi tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita Sorga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Tiap jemaat yang mau disucikan, ada janji Tuhan.

Tujuh sidang jemaat bangsa kafir yang mengalami percikkan darah adalah
:

  1. sidang jemaat EFESUS(Wahyu 2: 1-7) (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 07 September 2014). Sidang jemaat Efesus harus kembali pada kasih mula-mulasupaya bisa kembali ke Firdaus.

  2. sidang jemaat di SMIRNA(Wahyu 2: 8-11) yang mengalami penderitaan, tetapi Tuhan katakan untuk tidak takut dalam penderitaan dan setia sampai mati(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 September 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 09 November 2014).


  3. sidang jemaat di PERGAMUS(Wahyu 2: 12-17) yang harus meninggalkan ajaran-ajaran sesat(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 November 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 28 Desember 2014).

  4. sidang jemaat di TIATIRA(Wahyu 2: 18-29) yang harus mengalami penyucian hati dan pikiran sampai pikiran yang terdalam(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 04 Januari 2015).

AD. 4. SIDANG JEMAAT TIATIRA

Wahyu 2: 18
2:18 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga:

Yesus tampil dalam dua wujudkepada jemaat Tiatira:

  1. 'mata-Nya bagaikan nyala api'= penyucian sampai ke bagian yang dalam (bukan yang di luar saja).
    Seperti api tukang pemurni logam yang menyucikan sampai ke karat-karat = penyucian bagian dalam.

  2. 'kaki-Nya bagaikan tembaga' (dalam Wahyu 1, disebutkan 'tembaga membara dalam perapian').
    Tembaga menunjuk pada penghukuman atau penghakiman.

Wahyu 2: 23
2:23 Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.

Jika digabung, Yesus tampil dalam dua wujud, yaitu mata-Nya bagaikan nyala apidan kaki-Nya bagaikan tembaga, artinya Yesus tampil untuk MENGUJI/MENYUCIKAN HATI DAN PIKIRAN, BAHKAN SAMPAI PIKIRAN TERDALAM (GINJAL)dari sidang jemaat Tiatira.

Mengapa Yesus menyucikan hati dan pikiran sampai pikiran terdalam--yang tidak diketahui orang lain, suami-isteri tidak tahu, anak-orang tua tidak tahu, hanya kita dan Yesus yang tahu--dari sidang jemaat Tiatira/kita?:

Wahyu 2: 20-24
2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
2:21 Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.
2:22 Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu.
2:23 Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.
2:24 Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut
seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu.

Salah satunya yaitu supaya sidang jemaat Tiatira/kita disucikan dari ajaran-ajaran palsu.

Ada dua macam ajaran palsudi Tiatira (sudah diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 05 Januari 2015):

  1. Wahyu 2: 20
    2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajardan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

    Ajaran palsu yang pertama: ajaran Izebel.
    Ajaran Izebel adalah ajaran palsu yang mengizinkan wanita mengajar dan memerintah laki-lakibaik di dalam ibadahmaupun nikah, sehingga wanita menjadi kepala.
    Kalau wanita menjadi kepala, maka Yesus tidak bisa menjadi Kepala, sebab susunan yang benar adalah Yesus Kepala dari suami/laki-laki, laki-laki kepada dari wanita/isteri. Tetapi, kalau wanita/isteri yang menjadi kepala dari suami/laki-laki, maka bukan Yesus yang menjadi Kepala, tetapi ular/setan yang menjadi kepala.
    Sudah terbukti di taman Eden, Hawa memberi makan Adam dengan buah terlarang = wanita menjadi kepala dari suami dan ular yang menjadi kepala.

    Jangan salah!Bukan wanita tidak boleh melayani, 'semua buah pohon dalam taman boleh kau makan buahnya dengan bebas, kecuali satu'.
    Artinya, wanita boleh melayani apa saja, kecuali satu, yaitu tidak boleh mengajar dan memerintah laki-laki/tidak boleh menjadi kepala dari laki-laki.

    AJARAN IZEBEL SANGAT MENENTANG PENGAJARAN MEMPELAI.
    Ajaran Mempelai menempatkan laki-laki sebagai kepala dari wanita atau suami menjadi kepala dari isteri, sehingga Yesus menjadi Kepala dalam rumah tangga dan rumah Tuhan.

  2. Wahyu 2: 24
    2:24 Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itudan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu.

    Ajaran palsu yang kedua: ajaran setan-setan, yaitu ajaran palsu yang mempelajari tentang seluk-beluk iblis(okultisme, cara menghadapi setan dan lain-lain), sampai mempelajari tentang rumahnya setan(neraka).
    Seluk-beluk = mendalam.

    AJARAN SETAN-SETAN SANGAT MENENTANG PENGAJARAN TABERNAKEL(pengajaran tentang Kerajaan Sorga/rumah Tuhan).
    Musa naik ke atas Gunung Sinai untuk melihat Sorga, kemudian Tuhan memerintahkan Musa supaya membuat Sorga di bumi, itulah Tabernakel/Kemah Suci. Ini yang ditentang.
    Kalau belajar tentang Sorga (Keluaran 25-40), orang menjadi marah; tetapi kalau mempelajari tentang neraka yang tidak ada ayat-ayatnya, hanya dari penglihatan-penglihatan, malah senang. Ini bahaya!

    Musa juga menerima 2 loh batu= pengajaran Mempelai (kasih).

Jadi, AJARAN IZEBEL DAN AJARAN SETAN-SETAN SANGAT MENENTANG PENGAJARAN MEMPELAI DAN PENGAJARAN TABERNAKEL (Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel).
Ini yang terjadi di akhir zaman. Kita harus hati-hati!
Justru di Kabar Mempelai sendiri juga terjadi demikian hari-hari ini. Kita harus waspada!

SIAPA yang menerima ajaran sesat/siapa yang bisa disesatkan?
:
Yaitu, kehidupan yang tidak mengalami penyucian/pembaharuan hati dan pikiran sampai ginjal = tetap memiliki hati dan pikiran daging.

Akibatnya:

  1. 2 Korintus 11: 2-3
    11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkankamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
    11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau
    pikiran kamu disesatkandari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.

    Masa pertunangan yang rohani, yaitu pertunangan dengan Yesus = hanya tinggal satu langkah untuk masuk pada pernikahan yang rohani (perjamuan kawin Anak Domba).

    Akibat memiliki hati dan pikiran daging yang pertama: pikiran disesatkan (dicap/dimeterai) oleh ajaran palsu.
    Kalau pikiran kita tidak dibaharui, maka akan menjadi seperti Hawa.
    Tuhan mengatakan, 'semua buah pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, kecuali satu'. Tetapi, setan berkata, 'yang satu ini yang hebat'. Hawa makan, lalu diberikan pada Adam. Ini wanita menjadi kepala.
    Kalau wanita mengajar dan memerintah laki-laki di dalam nikah rumah tangga dan rumah Tuhan, itu sama seperti Hawa memberi buah terlarang pada Adamdan ular menjadi kepala, sehingga hancur nikahnya.

  2. 1 Timotius 4: 1-2
    4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
    4:2 oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.

    'di waktu-waktu kemudian' = zaman akhir.
    Akibat memiliki hati dan pikiran daging yang kedua: hati nurani dicap oleh ajaran setan/ajaran palsu.

Kalau sudah dicap, maka sulit untuk kembali, hanya oleh kemurahan Tuhan saja kalau bisa kembali. Dicap /dimeterai = diselar dengan besi panas, tidak bisa hilang.

"Seperti binatang lembu, dicap dibagian punggungnya. Saya orang desa, seringkali kalau lembu lewat di depan rumah, saya lihat ada yang beda pada bulunya. Jadi, bulunya putih, tetapi ada semacam tanda, ada garisnya hitam. Dulu saya tidak mengerti. Ternyata itu cap, bahwa itu bukan lembu curian."

Kalau kita dicap, tidak bisa hilang. Kita harus hati-hati!
Oleh sebab itu, tidak ada jalan lain, kita harus mengalami pembaharuan.

WUJUD sehari-hari kehidupan yang hati dan pikirannya dicap oleh ajaran palsu:

  1. Wujud pertama dari kehidupan yang hati dan pikirannya dicap oleh ajaran palsu: mempunyai pikiran duniawi.
    Kalau kita menerima ajaran palsu, maka pikiran kita duniawi terus.

    Filipi 3: 18-19
    3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
    3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

    Pikiran duniawi adalah menolak salib Kristus= tidak mau sengsara bersama Yesus, tetapi hanya mau yang enak bagi daging.
    Tadi kesaksian, mencari gereja yang enak, tidak peduli yang mana, yang penting enak bagi daging. Tidak peduli makanannya bagaimana, mau racun (ajaran sesat), tidak peduli.

    Praktik orang yang mempunyai pikiran duniawi:
    "hati dan pikirannya dicap/dimeterai oleh ajaran palsu, sehingga memiliki pikiran duniawi saja. Mungkin dia hamba Tuhan semacam saya, atau pelayan Tuhan, anak Tuhan, tapi pikirannya duniawi terus sekalipun berada di gereja. Menolak salib Kristus = tidak mau sengsara daging bersama Yesus. Seperti Petrus, waktu Yesus berkata, 'Aku hendak ke Yerusalem, Aku ditangkap dan dibunuh, tetapi 3 hari Aku akan bangkit', Petrus langsung menarik Yesus, 'jangan Tuhan!'
    Ini pikiran duniawi. Tapi Tuhan berkata, 'enyahlah engkau, iblis! Sebab engkau menjadi batu sandungan'. Menolak salib = ajaran palsu =
    menjadi setan/sama seperti setan.

    Kalau bapak/ibu/saudara bersama saya, beribadah terasa sakit bagi daging, itu sudah betul, sudah bertemu dengan Tuhan di dalam salib. Sebab, sekarang yang dicari hanya yang enak-enak, masuk ke gereja seperti masuk di dunia hiburan, seperti di mall dan lain-lain. Itu tanpa salib (pikiran duniawi)."


    • Praktik pikiran duniawi yang pertama: beribadah dan melayani hanya untuk mencari perkara duniawi.
      Yaitu, mencari uang (rumah Tuhan menjadi seperti gunung dan gua untuk mencari kekayaan), kedudukan, jodoh dan lain-lain.
      Memang dapat, tetapi kalau kita beribadah hanya mencari itu, maka kita disebut sebagai orang yang paling malang di dunia, bahkan lebih malang dari orang yang tidak percaya Tuhan.

      1 Korintus 15: 19
      15:19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.

      = tentang kebangkitan.

      'kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus' = kita beribadah hanya untuk mencari perkara jasmani.
      'orang-orang yang paling malang dari segala manusia' = dari segala manusia, artinya bukan hanya orang Kristen saja, tetapi orang yang tidak mengenal Tuhan; kita lebih malang dari mereka.

      Contoh: Yudas, beribadah melayani hanya untuk mencari uang. Akibatnya, menjadi orang yang paling malang dan tidak mengalami kuasa kebangkitan, sehingga binasa selamanya.

      Tidak salah kalau kita diberkati, tetapi bukan itu arah ibadah pelayanan. Mari, kita beribadah untuk mencari perkara yang rohani, terutama penyucian. Kita sudah menerima keselamatan, lalu kita terus disucikan, seperti tujuh percikan darah sampai sempurna seperti Yesus. Jangan mencari perkara duniawi!

    • Praktik pikiran duniawi yang kedua: tidak mengalami keubahan hidup.
      Seharusnya, dalam beribadah mengalami keubahan hidup. Tetapi, kalau menolak salib, maka tidak mengalami keubahan hidup.

      Filipi 3: 20-21
      3:20 Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
      3:21 yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

      "Jadi, kenapa ibadah harus menderita bagi daging? Mungkin pulang kuliah harus ke gereja, sudah 6 hari kerja, hari Minggu harusnya untuk istirahat, tetapi harus ke gereja, hari Senin pulang kuliah harus beribadah. Mengapa harus sengsara/harus ada salib?
      Kalau Yesus tidak pernah disalib, maka Dia tidak pernah naik ke Sorga dan kita tidak pernah diselamatkan. Kalau Yesus tidak disalib, maka tubuh-Nya darah daging, tidak bisa naik ke Sorga. Tetapi karena disalib, Dia mati, lalu bangkit dalam tubuh kemuliaan (dari tubuh daging menjadi tubuh kemuliaan), sehingga Dia bisa naik ke Sorga."

      Demikian juga kita, salib/sengsara daging bersama Yesus mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Jika menolak salib/pikiran duniawi, maka kita tidak mengalami keubahan hidup= tetap menjadi manusia darah dagingyang akan binasa.

      "Ayo kita memeriksa diri! Kita sudah beribadah, keluar-masuk gereja. Adakah keubahan hidup? Apa yang kita cari? Kalau perkara dunia, bukan penyucian/perkara rohani, maka tidak ada gunanya. Seperti Yudas Iskariot yang binasa.
      Adakah kita sudah berubah? Atau tetap manusia darah daging?
      "

      Galatia 5: 19-21
      5:19 Perbuatan dagingtelah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
      5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
      5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora
      dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

      =praktik perbuatan daging.
      Kedengkian = benci tanpa alasan.
      Kalau tetap manusia darah daging/tetap melakukan perbuatan daging, akibatnya tidak mewarisi kerajaan Sorga= binasa selamanya.

      Kita berdoa pada Tuhan, semoga kita beribadah dengan sungguh-sungguh, bukan dengan pikiran dunia. Tetapi, beribadah kepada Tuhan dengan kerinduan. Hati dan pikiran disucikan oleh Tuhan, supaya kita bukan mencari perkara dunia, tetapi mencari perkara Tuhan; kita bukan tetap menjadi manusia darah daging, tetapi menjadi manusia rohani seperti Yesus.

  2. Wujud kedua dari kehidupan yang hati dan pikirannya dicap oleh ajaran palsu: mempunyai pikiran daging.

    Roma 8: 5-7
    8:5 Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
    8:6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
    8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia
    tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

    Pikiran daging yaitu 'tidak takluk kepada hukum Allah' = tidak taat dengar-dengaranpada firman Allah.

    Contoh: Saul.
    Saat dalam keadaan terjepit dan diserang musuh, Samuel berkata, 'tunggu aku, 7 hari aku akan datang, nanti aku yang akan membakar korban kepada Tuhan'. Sudah ditunggu selama 7 hari, tinggal tunggu jam, menit dan detiknya, Saul ketakutan. Rakyat sudah kocar-kacir. Akhirnya, Saul yang membakar korban. Baru sajaselesai Saul membakar korban, maka Samuel datang.
    Begitu juga kita, seringkali saat dalam keadaan terjepit/gagal, kita sudah berhasil menunggu harinya, tetapi tinggal menunggu jam dan detiknya, kita tidak taat, dalam hal apa saja. Mungkin dalam pekerjaan, studi, jodoh. Tinggal menunggu detiknya, kita sudah tidak taat. Seringkali, dalam keadaan terjepit, kita tidak taat. Hati-hati!

    Tetapi, dalam keadaan berhasil, Saul juga tidak taat. Waktu melawan Amalek dan Saul menang, Tuhan perintahkan lewat Samuel, 'tumpas semuanya, rajanya, binatangnya baik yang gemuk maupun yang kurus'. Tetapi, Saul pilih-pilih, yang kurus dia tumpas, tetapi yang gemuk dibiarkan hidup. Akhirnya, Saul ditegor oleh Samuel, karena Samuel mendengar suara hewan. Saul menjawab, 'yang gemuk untuk Tuhan'. Tetapi Samuel berkata, 'kamu melanggar perintah Tuhan'.

    Hati-hati!Saat terjepit/gagal, banyak kali kita tidak taat pada firman (melawan): 'Tidak mau tahu aku, tidak mau lagi!' Ini keras. Orang dalam keadaan terjepit/gagal menjadi keras. Termasuk kami hamba Tuhan.
    Tetapi, dalam keadaan diberkati juga hati-hati! Diberi nasihat, seringkali juga tidak taat.

    Saul dua kali tidak taat, yang pertama saat dalam keadaan terjepit, yang kedua saat diberkati juga tidak taat, sehingga akhirnya Saul kehilangan kerajaannya.

    Memang, untuk taat harus membayar harga yang mahal.

    "Coba bayangkan, dalam keadaan terjepit, rakyat sudah lari, musuh datang, tetapi disuruh menunggu. Ini membayar harga yang mahal. 'Bagaimana nanti kalau begini? Bagaimana nanti kalau musuh datang? Aku bisa mati'."

    Tetapi, kalau TIDAK taat, maka harus membayar harga yang lebih mahal lagi.

    Saul kehilangan kerajaannya, artinya bagi kita yaitu

    • kehilangan jabatan pelayanan (kerajaan = imam-imam dan raja-raja),
    • kehilangan kerajaan 1000 Tahun Damai/Firdaus yang akan datang (tidak taat, maka tidak ada damai),
    • sampai kehilangan kerajaan Sorga yang kekal, binasa selamanya.

    Kaum muda perhatikan!Di Tabernakel jelas, ada Halaman, Ruangan Suci, dan Ruangan Maha Suci.
    Halaman= orang tua jasmani; harus taat pada orang tua jasmani yang benar.
    Ruangan Suci= taat pada gembala/orang tua rohaniyang ajarannya benar.
    Ruangan Maha Suci= taat pada orang tua Sorgawi, itulah Tuhan/firman pengajaran yang benar.
    Harus taat pada semuanya. Kalau tidak, maka harus membayar harga yang sangat mahal.

    Saul sudah mengalami, bagaimana Saul diangkat oleh Tuhan, tetapi begitu dia tidak taat, dia betul-betul hancur, kehilangan segala-galanya.

    Kalau hati dan pikiran tidak mau disucikan/dibaharui, maka akan dicap/diselar oleh ajaran-ajaran palsu, sebenarnya juga termasuk dicap 666 oleh antikris.
    Kalau hati dan pikiran dicap, otomatis tangan (perbuatan) juga dicap.

  3. Wujud ketiga dari kehidupan yang hati dan pikirannya dicap oleh ajaran palsu: mempunyai pikiran dosa.

    Yeremia 3: 3
    3:3 Sebab itu dirus hujan tertahan dan hujan pada akhir musim tidak datang. Tetapi dahimu adalah dahi perempuan sundal, engkau tidak mengenal malu.

    'dahi perempuan sundal' = pikiran dosa.
    Perempuan sundal = Babel/pelacur besar.

    Praktiknya:

    • dosa kenajisan, yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan.
    • (Maaf) Namanya pelacur, pagi ini dengan laki-laki A, nanti sore dengan laki-laki B, besok dengan laki-laki C, artinya tidak setiadalam ibadah pelayanan.

      Hati-hati!Mulai dari kami gembala-gembala, kalau gembala tidak setia dalam ibadah pelayanan (dicap oleh ajaran palsu dan antikris), bagaimana dengan domba-dombanya? Tidak usah bicara.

      "Tetap doakan saya, supaya kuat dan dipercaya di Malang, Surabaya, juga nanti di kota lain yang jauh dari sini, tetapi sangat membutuhkan. Saya hanya mengalir saja, berdoa saja. Terserah kehendak Tuhan. Doakan supaya kuat sebagai seorang gembala."

      Seorang gembala harus menunjukkan dahulu kesetiaan. Kalau gembalanya tidak setia dengan 1001 alasan, kembali lagi, ia belum mengalami penyucian/pembaharuan sampai ginjal (perasaan terdalam). Kalau perasaan terdalam seorang gembala, ia tidak mau meninggalkan domba-dombanya.

Inilah 3 wujud kehidupan yang hati dan pikirannya dicap oleh nabi palsu/ajaran palsu dan antikris. Yaitu pikiran duniawi, pikiran dagingdan pikiran dosa. Itu semua menuju kebinasaan.
Oleh sebab itu kita semua harus mengalami penyucian dan pembaharuan hati dan pikiransupaya kita tidak dicap oleh ajaran palsu dan antikris.

Di mana permulaannya? Yaitu di dalam baptisan air yang benar.
Baptisan air yang benar yaitu:

  • menurut kehendak Tuhan,
  • kita dibaptis seperti Yesus dibaptis.

Roma 6: 2,4
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4 Dengan demikian kita telah
dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Syarat
baptisan air yang benar adalah mati terhadap dosa= bertobat.
Pelaksanaanbaptisan air yang benar adalah orang yang sudah mati terhadap dosa harus dikuburkan dalam airbersama Yesus.
Baptisan air yang benar bukan menurut gereja, pendeta, atau aliran agama, tetapi menurut Alkitab. Jangan menurut orang! Jangan menurut organisasi gereja! Itu semua tidak menyelamatkan. Yang menyelamatkan adalah Tuhan Yesus. Jadi, ikuti Yesus!
Saat Yesus dibaptis, disebutkan 'keluar dari air' = bangkit dari air bersama Yesus untuk mengalami pembaharuan/hidup Sorgawi.

Pembaharuan dari apa?
1 Petrus 3: 20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan-- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah-- oleh kebangkitan Yesus Kristus,

Dulu, Nuh hanya masuk satu bahtera. Bahtera lain yang menurut manusia dan lain-lain, semuanya mati. Hanya yang menurut Tuhan yang selamat. Nuh disuruh Tuhan untuk membuat bahtera sesuai dengan kehendak Tuhan dan itu yang menyelamatkan.
Yang menurut orang, mungkin diberi sistem hidrolis dan lain-lain, mati semuanya.

Jadi, baptisan air yang benar menyucikandan membaharuihati nurani yang jahat dan najis menjadi hati nurani yang baik.
Pada zaman Nuh, hati nurani manusia adalah hati nurani yang jahat dan najis, yaitu makan-minum dan kawin-mengawinkan, anak-anak Tuhan mencari jodoh hanya yang sesuai selera, tidak ada pertimbangan rohani.
Hati nurani yang jahat dan najis tidak bisa membedakan; mau kawin-mengawinkan, bahkan (maaf) seperti zaman Lot, laki-laki dengan laki-laki, tidak bisa membedakan, semua sama saja.

Hati nurani yang baik, yaitu

  • bisa membedakanmulai dari pengajaran benar(sesuai Alkitab) dengan pengajaran yang tidak benar(tidak sesuai Alkitab), sehingga nanti bisa membedakan semua yang benar dengan yang tidak benar. Tidak perlu bertanya lagi, ini benar atau tidak; ya katakan 'ya', tidak katakan 'tidak'. Ini bukan kehidupan yang jahat, tetapi justru hati nuraninya lurus/tulus. Tidak ada istilah, 'benar, tetapi...., namun...., sama saja'. Itu ular.

    "Kalau seorang hamba Tuhan berkata, 'pengajaran ini sama saja', gawat. Nanti Sorga dan neraka sama saja. Tidak boleh. Harus tahu yang benar/sesuai Alkitab, atau yang tidak benar/tidak sesuai Alkitab (ditambah dan dikurangi). Harus tegas, baru bisa membedakan semua yang benar dengan tidak benar. Nikah yang benar dengan nikah yang tidak benar, semua bisa membedakan."


  • taat dengar-dengaran.

Jadi, pembaharuan/penyucian dalam baptisan air adalah hati nurani dulu yang dibaharui, kemudian pikiran juga dibaharui.

Matius 28: 19
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

Saat baptisan air harus jelas. Saya selalu katakan kepada orang yang akan dibaptis, 'dengarkan suara saya, saya membaptiskan kamu dalam nama Bapa, Anak Laki-laki dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus'. Harus jelas. Jangan salah! Harus sesuai Alkitab.
Di mana 'Tuhan Yesus Kristus' nya? Di Kisah Para Rasul. Ini ayat menerangkan ayat = pengajaran benar. Di sini hanya ditulis
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Tetapi di Kisah Para Rasul digenapkan, dalam nama Tuhan Yesus Kristus."

Jadi, baptisan air yang benar adalah kita dibaptis dalam nama Bapa, Anak Laki-laki dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus, sehingga dahi (pikiran) kita dimeterai dengan nama Yesus.
Kalau hati dan pikiran kita dicap oleh Tuhan, maka tidak ada tempat bagi nabi palsu dan antikris untuk memberi cap/meterai pada hati dan pikiran kita.

Ada 3 hal yang dimeteraikan oleh Tuhan di hati dan pikiran yang baru(termasuk tangan dan seluruh hidup):

  1. Keluaran 13: 13, 16
    13:13 Tetapi setiap anak keledai yang lahir terdahulu kautebuslah dengan seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau harus mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus.
    13:16 Hal itu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi lambang di dahimu, sebab dengan kekuatan tangan-Nya TUHAN membawa kita keluar dari Mesir."


    Kalau keledai lahir, maka domba yang disembelih atau leher keledainya yang dipatahkan. Tinggal pilih salah satu. Kalau anak domba disembelih, keledai hidup, kalau anak domba tidak disembelih, keledai mati.

    Yang pertama: hati dan pikiran kita dimeterai dengan darah penebusan.
    Dulu, darah binatang/kambing-domba, sekarang adalah darah Yesus.
    Keledai menunjuk pada bangsa kafir. Saat melawan bangsa Filistin (bangsa kafir), Simson mengatakan, 'aku akan menghajar bangsa keledai'. Kita semua adalah bangsa kafir.
    Nasib bangsa kafir adalah lahir hanya untuk dipatahkan lehernya.
    Leher adalah hubungan kepala dengan tubuh. Kalau leher patah, berarti tidak ada hubungan dengan Tuhan, itulah bangsa kafir (binatang haram). Disebutkan seperti keledai, anjing dan babi, semuanya binatang haram yang tidak boleh dipersembahkan kepada Tuhan.
    Leher patah artinya tidak ada hubungan dengan Tuhan, terutama hubungan penyembahan dan ibadah pelayanan.
    Sehebat apapun bangsa kafir, di hadapan Tuhan hanya seperti keledai yang lahir hanya untuk mati dan binasa. Jangan sombong! Tetapi kalau tidak punya apa-apa, jangan minder! Maksud Tuhan bukan kaya atau miskin, tetapi yang penting ada penebusan.

    Supaya keledai tidak mati, maka harus dicap oleh darah Yesus/darah penebusan = mengalami kelepasan dari dosa oleh darah Yesus.

    1 Korintus 5: 7
    5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskahkita juga telah disembelih, yaitu Kristus.

    Kalau dulu, anak domba yang disembelih supaya keledai boleh hidup. Tetapi, kalau orangnya lebih menyayangi anak dombanya, maka keledainya yang harus mati. Sekarang, pilihannya adalah manusia berdosa (bangsa kafir) atau Yesus.
    Kalau Allah Bapa lebih menyayangi Yesus, sehingga Yesus tidak mati di kayu salib, maka kita yang mati. Tetapi, Allah Bapa lebih menyayangi kita bangsa keledai, Dia tidak menyayangkan anak-Nya yang tunggal, sehingga anak-Nya yang tunggal dibiarkan mati di kayu salib.
    Sekarang artinya, kita harus dicap oleh darah Yesus = harus lepas dari dosa-dosa oleh darah anak domba Paskah.
    Kita tinggal pilih, mau dicap oleh darah atau dosa!

    1 Korintus 5: 11
    5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul(1), kikir(2), penyembah berhala(3), pemfitnah(4), pemabuk(5)atau penipu(6); dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

    'janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama' => makan bersama artinya, bersekutu/berfellowship; jangan makan bersama artinya tidak bisa berfellowship.

    Kita harus lepas dari 6 dosa yang mendarah daging:

    • Cabul= pikiran, perkataan dan perbuatan cabul,
    • Kikir = tidak bisa memberi; serakah adalah merampas hak orang lain.
      Yudas mengambil milik Tuhan yaitu perpuluhan dan persembahan khusus. Yudas adalah hamba Tuhan. Hati-hati!

    • Penyembah berhala.
    • Pemfitnah = yang benar jadi salah, yang salah jadi benar.
    • Pemabuk = merokok, mabuk, narkoba (makan-minum).
    • Penipu = dusta.

    Kalau seseorang/hamba Tuhan diikat oleh salah satuatau semua dosa ini, maka tidak bisa berfellowship/tidak bisa menyatu dalam tubuh Kristus.

    "Kalau orang suka memfitnah, tidak bisa menyatu, karena kemana-mana dia selalu bergosip. Yang benar jadi salah, yang salah jadi benar."

    Fellowship/tubuh Kristus dimulai dari nikah, penggembalaan, dan antar penggembalaan. Kalau berdusta tidak bisa menyatu.

    "Suami dengan isteri berdusta. Ditanya oleh isteri, 'darimana, Mas, kok pulangnya malam?': 'Rapat'. Padahal rapat berdua. Sekalipun isterinya percaya, tetapi sebenarnya hatinya jauh.Tidak bisa menyatu."

    K
    ita harus lepas dari dosa-dosa. Kalau lepas dari dosa-dosa, maka kita bisa berfelloswhip. Darah bertemu darah, maka bisa berfellowship.

    "Sering saya katakan. Kalau ada fitnah/gosip secara kopi darat (bertemu), maupun lewat udara (facebook dan lain-lain), kalau ada kata-kata memfitnah/menjelekkan orang, jangan ditanggapi. Justru yang lepas dari dosa, adalah orang yang tidak menanggapi. Kalau kita menanggapi, berarti tidak lepas dari dosa. Tidak usah saling membela, biar Tuhan yang tunjukkan satu waktu. 'Saya marah,Om', ya jangan dibaca! Beres. Daripada nanti tambah runcing, kapan selesainya, padahal Tuhan mau datang. Kalau satu memfitnah, yang satu diam, nanti akan ketahuan. Jangan-jangan orang itu bisa diselamatkan oleh Tuhan. Tetapi, kalau fitnah dibalas dengan fitnah, tidak akan pernah selesai. Makanya saya tidak mau facebook-facebook sekalipun orang mengatakan itu penting. Terserah saja. Internet saya sudah cukup gptkk.org itu saja. Itu urusan jemaat klau mau menyebarkan firman lewat facebook dan lain-lain, terserah. Tetapi, jangan untuk membalas fitnah atau gosip. Kalau gosip dibalas gosip, justru kita yang tidak ada tanda darah, kita yang rugi kehilangan tanda darah. Tenang dan biarkan saja."

  2. Ulangan 11: 18-19
    11:18 Tetapi kamu harus menaruh perkataanku ini dalam hatimu dan dalam jiwamu; kamu harus mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmudan haruslah itu menjadi lambang di dahimu.
    11:19 Kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun;

    'perkataanku' = firman yang dikatakan oleh Yesus sendiri/firman yang dibukakan rahasianya, yaitu ayat menerangkan ayat di dalam Alkitab, bukan ayat diterangkan dengan lawak dan lain-lain.

    Kesaksian:
    "Masa Tuhan kita (maaf) pelawak? Kalau Dia berbicara bisa membuat orang tertawa. Masa begitu? Waktu saya menjadi guru sekolah, memang begitu. Guru lain marah-marah, saya dibilang, 'guru tidak berwibawa, guru tidak bisa mengajar'. Karena semua murid saya tertawa terus satu kelas. Untung setelah jadi hamba Tuhan tidak begitu. Tuhan tolong saya. Jadi, jangan dikira tidak bisa melawak, saya justru jagonya melawak waktu dulu menjadi guru. Dari jam pertama sampai jam ketujuh, tertawa semua, baik kelas 1, kelas 2, kelas 3 sama semua. Tetapi setelah jadi hamba Tuhan, tidak.
    Sebab saya tahu, perkataan Yesus adalah firman yang dibukakan rahasianya, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab.
    "

    Ayat 19 = 'membicarakannya' = membicarakan firman.

    Yang kedua: hati dan pikiran kita dimeterai dengan firman pengajaran yang benar (harus dimeterai di dahi, tangan dan seluruh hidup kita) = firman yang dibukakan rahasianya, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab.

    Proses untuk memeteraikan firman:

    • mendengar firman pengajaran dengan sungguh-sungguh sampai mengerti = dahi dicap.
    • Percaya/yakin pada firman pengajaran benar = hati dicap/diselar dengan firman.
    • Praktik firman pengajaran benar = tangan dicap.

    Dahi, hati dan tangan dicap= seluruh hidup dicap.
    Jadi, saat-saat mendengar firman adalah saat-saat yang menentukan, apakah kita dicap oleh Tuhan atau dicap oleh nabi palsu dan antikris.
    Belajar dari penaburan benih. Sekalipun yang ditabur adalah benih gandum yang baik, tetapi mengapa ada lalang? Ini dari sikap mendengar. Kalau sikap mendengar kita tidak baik, bukan gandum/firman yang didengar, tetapi lalang, setan yang menyusup. Hati-hati!Saat mendengar firman, jangan mendengar yang lain, nanti yang lain itu yang justru masuk.

    Hasil kalau praktik firman:
    Mujizat terjadi (mujizat terbesar), yaitu keubahan hidupdari manusia daging menjadi manusia rohani/manusia kekal seperti Yesus.
    Manusia rohani yaitu mulai dari mulut('Kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicarakannya'):

    • Suka membicarakan/bersaksi tentang firman Allah.
      Bukan memperdebatkan firman. Firman tidak perlu diperdebatkan, didiskusikan atau diseminarkan. Tidak perlu lagi dicari kebenarannya, sebab ini sudah benar.
      Di rumah, dan di mana-mana kita bersaksi/membicarakan firman.

    • Berkata benar dan baik, yaitu perkataan yang menjadi berkat bagi orang lain.

    Dari mulut, kita bisa mengetahui, apakah orang ini ada firman atau tidak.

    Tadi, kalau dicap darah, kita mengalami kelepasan dari dosa. Selanjutnya, kalau dicap dengan Firman, kita akan mengalami keubahan hidup mulai dari mulut.

  3. Keluaran 28: 36, 38
    28:36 Juga haruslah engkau membuat patam dari emas murnidan pada patam itu kauukirkanlah, diukirkan seperti meterai: Kudus bagi TUHAN.
    28:38
    Patam itu haruslah ada pada dahi Harun, dan Harun harus menanggung akibat kesalahan terhadap segala yang dikuduskan oleh orang Israel, yakni terhadap segala persembahan kudusnya; maka haruslah patam itu tetap ada pada dahinya, sehingga TUHAN berkenan akan mereka.

    'Kudus bagi TUHAN' = nama Tuhan.
    Dalam Perjanjian Lama, ada banyak nama Tuhan, yaitu Yahwe, Yehovah, Aku adalah Aku, Penasihat Ajaib, Allah yang perkasa. Sekarang digenapkan dalam Perjanjian Baru, yaitu nama Yesus: 'Akan lahir seorang anak laki-laki dan namakan Dia, Yesus'.

    Dulu, imam besar mengenakan topi/serban yang ada patamnya di dahi yang ditulisi 'kudus bagi Tuhan' (nama Tuhan).

    Yang ketiga: hati dan pikiran kita dimeterai dengan nama Tuhan/nama Yesus.

    Yehezkiel 9: 4
    9:4 Firman TUHAN kepadanya: "Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf Tpada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan kejiyang dilakukan di sana."

    'huruf T' = nama Tuhan. Di cerita ini, kalau tidak punya 'huruf T', ia akan dibunuh.

    Bukti kita dimeterai oleh nama Yesus yaitu berkeluh kesah karena ada dosa ('berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji'), bukan ikut berbuat, menyetujui atau mendukung dosa = tidak mau berbuat dosa, tidak mau mendukung dan menyetujui dosa, tetapi hidup dalam kebenaran dan kesucian.

    "Tadi dalam kesaksian, dia berada dalam ajaran palsu, sudah meninggalkan Tuhan, dalam penyembahan berhala. Anak-isternya berkeluh kesah kepada Tuhan, 'kok begitu ayah saya?' Ini tandanya masih ada cap nama Tuhan. Kalau tidak, maka menyetujui, 'Oh, tidak apa-apa, Pak. Kalau bisa membuat kaya, tidak apa-apa Pak. Daripada saya tidak punya mobil'."

    Jadi, kalau ada orang berbuat dosa lalu kita nasihati, 'Tidak apa-apa, kali ini boleh begini. Kita masih hidup di dunia, jadi tidak apa-apa', ini tandanya tidak ada cap nama Yesus. Kalau orang sudah gampang-gampang berkata, 'tidak apa-apa, sama saja', itu berarti tidak ada nama Yesus.

Jika kehidupan kita dicap/ dimeterai oleh darah Yesus, firman pengajaran benar dan nama Yesus, maka posisi kitaseperti Kidung Agung 8: 5-7.

Kidung Agung 8: 5-6
8:5 Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? -- Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau.
8:6 -- Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!

'taruhlah aku seperti meterai pada hatimu dan meterai pada lenganmu' =

  1. Dimeterai di hati dan di tangan = tidak pernah dilupakan.
    Artinya: Tuhan selalu mengingat, mempedulikan, mengerti keadaan kita dan selalu bergumul untuk kita.
    Pergumulan Yesus di kayu salib adalah meminum anggur asam, yaitu segala dosa dan penderitaan kita, sampai Dia berteriak di kayu salib, “sudah selesai!”.

  2. Posisi kita seperti bayi dalam gendongan tangan Tuhan.
    Kita hanya menangis kepada Tuhan dan Tuhan akan mengulurkan tangan kasih-Nya pada kita, untuk:

    • Tuhan memelihara dan melindungi kitadi tengah kesulitan dan kemustahilan dunia, di tengah ketidak berdayaan kita.
      Bayi mustahil untuk hidup kalau tidak ada ibunya. Hanya bergantung sepenuh pada ibu. Kita seperti bayi di padang gurun, mau apa? Kita tinggal berharap dan menangis pada Tuhan.

      Bayi tidak berdaya, mungkin tidak punya ijazah, tidak punya modal. Biarlah. Asal mau dicap Tuhan, maka Tuhan yang bergumul dan memelihara kita.

    • Tuhan menyelesaikan segala masalahkita sampai yang mustahil.
      Ibu saja berusaha, kalau bayinya sakit, dibawa ke dokter dan lain-lain. Apalagi Tuhan yang ajaib, semuanya selesai dan Tuhan menghapus air mata kita atau membahagiakan kita (bayi berhenti menangis).

    • Kalau bayi membuang kotoran apa saja, maka tangan ibunya yang membersihkan. Artinya: Tuhan menyucikan dan mengubahkankita sampai sempurna seperti Yesus dan kita akan menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.

      Disucikan dan diubahkan = kotoran-kotoran dibersihkan oleh Tuhan, sampai kita sempurna seperti Dia, menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna dan siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba (nikah yang sempurna), kerajaan 1000 Tahun Damai (firdaus yang akan datang), sampai ke takhta Sorga, kita menjadi milik Tuhan, siang dan malam kita bersama Tuhan, KITA BENAR-BENAR DIMETERAI MENJADI MILIK TUHANyang tidak bisa diganggu gugat.

      Wahyu 22: 3-4
      22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
      22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.

      'nama-Nya akan tertulis di dahi mereka' = Kita menjadi milik Tuhan yang tidak bisa diganggugugat sampai selama-lamanya.

Malam ini, hanya hati dan pikiran. Kalau tidak disucikan/dibaharui, akan dicap oleh nabi palsu dan antikris, sehingga memiliki pikiran duniawi, pikiran daging dan pikiran dosa, yang membawa pada kehancuran dan kebinasaan.
Tetapi, kalau mau dibaharuimalam ini, akan dicap oleh Tuhan yaitu dicap oleh:

  • darah Yesus= lepas dari dosa,
  • firman pengajaran benar= mulut mulai dibaharui,
  • nama Tuhan= harus hidup benar dan suci, tidak mau berbuat dosa, hanya berkeluh kesah tentang dosa.

Maka, posisi kita betul-betul dimeterai di dada dan tangan Tuhan, artinya tidak dilupakan = diingat oleh Tuhan, dipedulikan dan digendong oleh Tuhan sampai sempurna. Serahkan semua pada Tuhan. Kita hanya menangis pada Tuhan, Dia yang bergumul untuk kita dan mempedulikan kita.

Kesaksian:
"Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas doa untuk pelayanan kami, sehingga pelayanan kami di Poso ditolong oleh Tuhan. Memang waktunya mendadak. Saya memang janji Januari, tapi waktunya belum ditentukan. Ada hamba Tuhan yang sudah bertanya sejak lama, tetapi tidak saya jawab.
Kemudian hari Senin, hamba Tuhan yang lain (bukan yang menyelenggarakan) bertanya, 'kapan Pak?'
Saya bilang, 'kalau bisa Jum'at ini'. Kemudian hamba Tuhan itu telepon saya, lalu saya jawab,'kalau mau, Jum'at minggu depan ini, tanggal 9. Tapi dengan catatan, besok saya beri kepastian karena saya harus mencari tiket. Kalau ada tiket, saya berangkat, tetapi kalau tidak ada, tidak jadi. Siap?':
'Siap'. Satu jam kemudian telepon lagi, 'Om, saya siap, tetapi kalau bisa tanggal 23'. Saya bilang, 'tanggal 23 saya di Kalimantan, siap tidak?': 'Siap'. Akhirnya, satu jam kemudian telepon lagi, 'Tanggal 16, Om'. Ya memang berat, karena cuma 3 hari. Kebaktian diadakan di lapangan.
Saya berpikir, 'siapa yang mau datang? Undangan saja masih bingung'. Itulah kuasa Tuhan yang menolong kita. Tuhan kirimkan jiwa-jiwa yang banyak di lapangan tersebut. Jadi, isteri hamba Tuhan yang menyelenggarakan tidak bisa tidur, bagaimana mempersiapkan kebaktian yang diadakan 3 hari saja. Baru cari tendanya sudah susah, tapi Tuhan tolong. Semua selesai.
Memang pendetanya dulu juga bekas murid dan pengerja saya, sempat tersandung, 'waduh, kok begitu ya? Seenaknya saja'. Tapi saya tidak tahu, sebab itu dari Tuhan.
Sebenarnya, saya mau menukar jadwal ke Medan, tetapi pikiran saya berkecamuk terus. Akhirnya saya putuskan ke Poso pada tanggal 9.
Namanya desa Malitu =
mari lihat Tuhan.
Dia bilang, 'kalau saya lihat Pak Wijaya, saya tidak jadi, karena marah'. Tetapi karena melihat Tuhan, dia bilang, 'terserahlah, mau persiapan cuma 2 hari saja, terserah.' Mungkin kalau diumumkan 1 bulan yang lalu, yang datang tidak akan sebanyak itu. Karena hanya 2 hari = kilat, Kabar Mempelai itu kilat, jadi yang datang juga seperti kilat. Saya tidak pernah berdoa supaya tidak hujan, baik itu waktu Natal dan lain-lain, kasihan petani-petani. Terserah, kalau hujan lebat, tetapi orangnya yang datang banyak, sama saja. Yang penting menang ujian.
Tetapi waktu mau ke sana (ke desa), karena ini di lapangan, sebenarnya di jalan rayanya hujan lebat. Mau masuk ke desa, kurang lebih 500 meter, sudah hujan rintik, saya berpikir 'bagaimana Tuhan?' Tapi saya sudah berkomitmen untuk tidak pernah mengusir hujan, kasihan petani, saya terserah Tuhan. Ternyata, karena yang datang meluap dari tenda, maka Tuhan stop, tidak ada hujan di situ, padahal di lainnya hujan. Karena orangnya meluap dari tenda, kalau orangnya di dalam tenda mungkin turun hujan, mungkin hujannya masuk sedikit ke dalam tenda.
Dari Bible Study, saya langsung berangkat, dari Malang ke Juanda, kemudian tiba di Makassar juga terlambat. Tiba di sana jam 3 pagi. Karena pesawat ke Poso berangkat jam 8 pagi, jadi saya tidak bisa tidur. Sampai di Poso, periksa firman, sudah khotbah, langsung ke Palu lewat jalan darat yang berkabut dan hujan. Sampai di Palu, istirahat sebentar, kemudian berangkat lagi ke Malang. Tiba jam 3 sore, kemudian khotbah untuk kebaktian Kaum Muda. Tadi pagi juga kebaktian Umum di Malang, lalu sorenya di sini (Surabaya). Semua karena doa dari bapak/ibu/saudara semua. Kalau saya pikir -pikir, 'mana bisa, ini Sulawesi Tengah, bukan Jawa Tengah dan masih masuk ke desanya. Bagaimana jalannya?' Saya bilang jalannya biasa saja. Kalau dulu kami toko bangunan, kalau mengantar barang sampai ke dalam-dalam saya sudah biasa. Tapi yang lain jalannya sudah miring-miring. Terima kasih untuk doanya.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 08 Februari 2020 (Sabtu Sore)
    ... teladanku dan perhatikanlah mereka yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu. Sistem ibadah kita adalah sistem keteladanan. Ada tiga macam teladan Yesus Petrus . Sebab untuk itulah kamu dipanggil karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Teladan Yesus yang pertama teladan jejak yaitu kematian ...
  • Ibadah Doa Malang, 01 Agustus 2019 (Kamis Sore)
    ... berdiri di sana di depanmu di atas gunung batu di Horeb haruslah kaupukul gunung batu itu dan dari dalamnya akan keluar air sehingga bangsa itu dapat minum. Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel. Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba oleh karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karena ...
  • Ibadah Persekutuan Ciawi II, 25 Juni 2009 (Kamis Pagi)
    ... AD. - . MAUT PERKABUNGAN RATAP TANGIS DUKACITA TIDAK AKAN ADA LAGI. Ada macam maut kematian termasuk perkabungan ratap tangis dan dukacita Maut secara tubuh akan menimbulkan perkabungan ratap tangis dan dukacita. Maut secara rohani karena Efesus Yesaya - dosa. Mati rohani karena dosa terpisah dari Tuhan dan pasti akan kering rohani. Yang ...
  • Ibadah Raya Malang, 07 April 2013 (Minggu Pagi)
    ... tubuh Kristus yang sempurna disucikan dan disempurnakan menjadi mempelai wanita Tuhan yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Proses untuk mencapai kesempurnaan adalah Penyucian hati dan pikiran yang adalah gudangnya dosa. Ibrani - Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua ...
  • Ibadah Raya Malang, 08 Maret 2015 (Minggu Pagi)
    ... emas dan tabut perjanjian yang seluruhnya disalut dengan emas di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian Dalam Perjanjian Baru istilahnya adalah buli-buli emas berisi manna. Pengertian rohaninya adalah Iman yang sempurna permanen bagaikan emas murni. Dimulai ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 03 Maret 2024 (Minggu Siang)
    ... melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. . Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain. Ayat Yesus mati ...
  • Ibadah Doa Malang, 16 April 2024 (Selasa Sore)
    ... seorang raja yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu tetapi orang-orang itu tidak mau datang. Masuk pintu gerbang Yerusalem baru sama dengan menerima undangan pesta kawin Anak Domba. Tuhan mengutus hamba-hamba Tuhan untuk mengundang orang-orang lewat pemberitaan firman Allah ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 13 Maret 2020 (Jumat Sore)
    ... . Bukankah firman-Ku seperti api demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu Api firman pengajaran yang benar menimbulkan dua hal Api penghukuman bagi yang menolak--kebinasaan. Api penyucian bagi yang menerima. Jadi ada penghukuman dan penyucian tergantung dari sikap kita. Ada tiga macam api penghukuman sekaligus api penyucian--kalau tidak ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 08 Oktober 2016 (Sabtu Sore)
    ... jahat dan najis juga bisa mengalami keubahan hidup. Bagaimana kita mengalami pembaharuan atau keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus Keubahan hidup terjadi lewat kecaman Tuhan Yesus. Kecaman sekarang menunjuk pada pemberitaan firman pengajaran yang mengandung teguran yang keras yaitu firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 06 Januari 2018 (Sabtu Sore)
    ... satu daging. . Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia. . Kata mereka kepada-Nya Jika demikian apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya . Kata Yesus kepada mereka Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.