Matius 24: 29= keadaan pada waktu kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, yaitu terjadi kegoncangan dan kegelapan di bumi ini (badai dasyat) untuk menghancurkan manusia di bumi, termasuk anak-anak Tuhan yang tidak sungguh-sungguh, dengan tanda:
- matahari jadi gelap= tidak ada kasih Allah.
- bulan tidak bercahaya.
- bintang akan berjatuhan.
BULAN TIDAK BERCAHAYA= tidak ada penebusan atau tidak ada pengampunan dosa lagi. Dan itu artinya adalah kebinasaan.
2 Petrus 1: 9buta rohani= lupa pengampunan dosa, sehingga mengulangi dosa lagi, sampai satu waktu, kalau itu dilakukan terus, maka tidak ada pengampunan dosa lagi.
1 Yohanes 2: 11=
buta rohani disini praktiknya adalah membenci saudaranya, mulai dari saudara yang terdekat.
Sumber dari kebencian:
- kebenaran diri sendiri.
- 2 Korintus 12: 20= perselisihan, iri hati, dan tabiat-tabiat yang tidak baik.
Kalau kehidupan kristen membenci sesama, itu sama dengan membangun tembok pemisah= menghalangi pembangunan tubuh Kristus.
Menghalangi pembangunan tubuh Kristus= dosa menghujat Roh Kudus, sebab pekerjaan Roh Kudus adalah pembangunan tubuh Kristus. Dan ini tidak ada pengampunan lagi.
Efesus 2: 13-16
= Yesus tidak ingin ada tembok pemisah tersebut. Karena itu, Ia mati dikayu salib sebagai korban pendamaian, untuk merobohkan tembok pemisah itu, sehingga Israel dengan kafir bisa menjadi satu. Dan ini sama dengan membangun tembok Yerusalem baru.
Mau berdamai bagaimanapun, tanpa korban Kristus, tidak akan pernah bisa.
Hari-hari ini, hanya ada 2 alternatif. Membangun tembok pemisah atau membangun tembok Yerusalem baru.
Proses pembangunan tembok Yerusalem Baru:
- Wahyu 21: 14, 19-20->dasarnya dari 12 batu permatayang ditulisi nama 12 rasul Anak Domba.
Efesus 2: 19-21
= dasar Yerusalem baru itu adalah: - batu penjuru, yaitu korban Kristus, korban pendamaian. Praktiknya adalah berdamai, sehingga hati kita bisa menjadi damai.
Kalau hati tidak damai, hidup itu tidak mengarah pada Yerusalem baru, tapi pada tembok pemisah. - dibangun diatas dasar para nabi (Perjanjian Lama) dan para rasul (Perjanjian Baru)= Alkitab seluruhnya= Firman pengajaran yang benar.
Damai dan pengajaran yang benar, itulah dasar persekutuan yang harus kita ikuti, mulai dari dalam nikah.
Yohanes 15: 3
= Firman pengajaran yang benar adalah ayat menerangkan ayat dan ada kuasanya untuk menyucikan kita.
Yohanes 13: 10-11
= kita disucikan, terutama dari dosa Yudas (kaki paling kotor), yaitu dosa pencuri, keinginan akan uang, praktiknya mencari uang dengan cara tidak halal (keinginan jahat).
Keinginan jahat ini biasanya selalu bersama dengan keinginan najis. Kenajisan ini termasuk mencampur 2 benih Firman(Imamat 19: 19).
Mencampur 2 benih, itu hanya akan menghancurkan tubuh Kristus.
Markus 14: 10-11
Mencampur 2 benih, tujuannya adalah untuk keuntungan jasmani, seperti Yudas yang menyerahkan Yesus pada imam kepala. Yudas sudah tahu bahwa Yesus bertentangan dengan imam kepala. Tapi ia tutup mata, buta rohani, untuk dapat keuntungan jasmani. Dan ini suatu yang paling kotor dari hamba Tuhan.
Roma 16: 17
= kalau pengajaran yang benar dipaksakan dengan yang tidak benar, hasilnya hanya perpecahan saja. Untuk itu, kita harus menghindari yang tidak benar itu, apapun resikonya.
Dosa Yudas yang lain adalah pengkhianat= tidak setia dalam ibadah pelayanan. Ini juga harus di bersihkan hari-hari ini.
Dan dosa yang membuat ia binasa adalah dosa berdustasampai kerasukan setan (jadi sama dengan setan) dan tidak ada pengampunan lagi.
Matius 26: 23-25
Efesus 4: 25
Kalau semua suci dan damai, maka kita akan melihat kemuliaan Tuhan.
Ibrani 12: 14
Damai dan suci, itulah dasar tembok Yerusalem Baru.
- Wahyu 12: 14->nama 12 rasul.
Rasul= jabatan pelayanan.
Ini penting dalam pembangunan tembok Yerusalem, yaitu jangan sampai menganggur, tapi harus di berikan jabatan pelayanan.
Efesus 4: 11-12
Kalau dasarnya benar, damai dan suci, pasti Tuhan berikan jabatan pelayanan (ay. 12). Kalau ada jabatan, pasti Tuhan berikan karunia-karunia Roh Kudus.
Jabatan pelayanan adalah tempat kita dalam tubuh Kristus. Dan ini juga tempat kita dalam Yerusalem Baru.
Kalau kita melayani sesuai dengan jabatan dan karunia dari Tuhan, kita bisa melihat uluran tangan Tuhan bekerja dalam hidup kita.
Kalau melayani tidak sesuai jabatan dan karunia, maka yang didapat bukan tangan Tuhan, tapi tangan setan yang bekerja.
Motor penggerak pelayanan adalah kasih Tuhan. Kasih itu kekal, sehingga pelayanan kita pun juga akan kekal sampai Yerusalem baru.
- Angka 12= persekutuan.
Persekutuan ini, bisa dengan Tuhan, bisa dengan sesama.
Persekutuan dengan sesama= mengasihi sesama seperti diri sendiri, sampai bisa mengasihi musuh dan berdoa untuk orang yang memusuhi kita.
Persekutuan dengan Tuhan= mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu. Praktiknya adalah tekun dalam 3 macam ibadah dan taat dengar-dengaran.
Keluaran 28: 15, 17, 29-30
Kalau kita ada persekutuan dengan Tuhan dan sesama, posisi kita ada di dada Imam Besar, kita sedang di peluk oleh Tuhan.
Pada dada Imam Besar, ini juga ada 12 batu permata.
Kalau kita ada di dada Imam Besar, maka tidak ada yang bisa memisahkan kita dari Tuhan.
Yesaya 49: 14-17
Dipeluk Tuhan= kita bagaikan bayi dalam pelukan tangan Tuhan yang berbelas kasihan dan tidak pernah melupakan kita.
Hasilnya:
- nama kita dilukiskan dalam telapak tangan Tuhan= kita hidup dari tangan belas kasihan Tuhan yang mampu memelihara kita di jaman yang sulit ini. Mampu menolong kita dan melakukan apa saja yang kita butuhkan. Dan tangan ini mampu memberikan masa depan yang indah bagi kita.
- tembok tetap di ruang mata= tangan belas kasihan Tuhan mampu melindungi kita dari badai maut yang melanda bumi ini sampai masa antikris.
'tembok'= perlindungan. - kita dibangun menjadi tembok Yerusalem Baru, mempelai wanita yang sempurna, jadi milik Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat.
Tuhan memberkati.