Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 18 dalam susunan Tabernakel terkena pada buli-buli emas berisi manna, artinya iman yang sempurna; kehidupan yang sempurna.

Buli-buli emas adalah buli-buli tanah liat--kehidupan kita--yang diisi dengan firman pengajaran yang benar, sehingga memiliki iman yang bertambah-tambah sampai sempurna. Kita menjadi mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali, dan masuk kerajaan sorga selamanya.

Babel adalah buli-buli tanah liat yang tidak maudiisi firman pengajaran yang benar, sehingga diisi dengan roh kejahatan, kenajisan, dan kebencian yang bertambah-tambah sampai sempurna dalam kejahatan dan kenajisan. Itulah gereja palsu, mempelai wanita Setan yang harus dihukum dan dibinasakan selamanya di neraka.

Wahyu 18: 9-11, 17-18
18:9. Dan raja-rajadi bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya.
18:10. Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: "Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!"
18:11. Dan
pedagang-pedagangdi bumi menangis dan berkabung karena dia, sebab tidak ada orang lagi yang membeli barang-barang mereka,
18:17. Dan setiap
nakhoda dan pelayar dan anak-anak kapaldan semua orang yang mata pencahariannya di laut, berdiri jauh-jauh,
18:18. dan berseru, ketika mereka melihat asap api yang membakarnya, katanya: "Kota manakah yang sama dengan kota besar ini?"


Ada tiga golongan manusia yang harus mengalami hukuman bersama dengan Babel:

  1. Ayat 9-10= golongan raja-raja--kedudukan--(diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 01 Desember 2022sampai Ibadah Raya Surabaya, 04 Desember 2022). Yang belum menjadi imam dan raja, harus berdoa. Yang sudah jadi imam dan raja, harus hati-hati. Kalau tidak setia dan tidak suci, akan terseret ke Babel.

  2. Ayat 11-16= golongan pedagang--kekayaan--(diterangkan pada Ibadah Doa Malang, 06 Desember 2022).
    Hanya berdagang secara jasmani untuk kebutuhan dan keuntungan jasmani, tetapi tidak aktif dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Sudah mendapatkan jabatan dan karunia tetapi tidak aktif.

  3. Ayat 17-20= golongan pelayar (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 08 Desember 2022).

AD. 3: GOLONGAN PELAYAR

Wahyu 18: 17-20
18:17. Dan setiap nakhoda dan pelayardan anak-anak kapal dan semua orang yang mata pencahariannya di laut, berdiri jauh-jauh,
18:18. dan berseru, ketika mereka melihat asap api yang membakarnya, katanya: "Kota manakah yang sama dengan kota besar ini?"
18:19. Dan mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, sambil menangis dan meratap, katanya: "Celaka, celaka, kota besar, yang olehnya semua orang, yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi kaya oleh barangnya yang mahal, sebab
dalam satu jam saja ia sudah binasa.
18:20. Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai orang-orang kudus, rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia karena kamu."

Pelaut adalah orang yang pekerjaannya di laut--penangkap ikan, menyewakan kapal dan sebagainya.
Secara rohani artinya

  1. Manusia termasuk pelayan Tuhan yang hanya sibuk mencari kebutuhan jasmani di bumi sampai lupa mencari Tuhan--lupa ibadah pelayanan dan sebagainya.

  2. Melayani Tuhan hanya untuk profesi atau mata pencaharian; hanya untuk mencari perkara di dunia.
    Gereja dianggap sama dengan kantor, sehingga semua ada gajinya, padahal hamba Tuhan sepenuh bergantung pada Tuhan, bukan pada yang di dunia

Akibatnya
: menjadi sama seperti air laut yang diduduki, dikuasai, dan dipaksa menerima sifat tabiat Babel, sehingga menjadi sama dengan Babel yang akan dihukum.
Wahyu 17: 1, 15
17:1. Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
17:15. Lalu ia berkata kepadaku: "
Semua airyang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.

'pelacur besar'= Babel.
'duduk di tempat yang banyak airnya'= duduk di laut.
'bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa'= bangsa kafir.
Jadi, bangsa kafir diduduki oleh Babel.

Kita belajar sifat tabiat Babel.
Amsal 7: 13-27
7:13. Lalu dipegangnyalah orang teruna itu dan diciumnya, dengan muka tanpa malu berkatalah ia kepadanya:
7:14. "Aku harus mempersembahkan korban keselamatan, dan pada hari ini telah kubayar nazarku itu.
7:15. Itulah sebabnya aku keluar menyongsong engkau, untuk mencari engkau dan sekarang kudapatkan engkau.
7:16. Telah kubentangkan permadani di atas tempat tidurku, kain lenan beraneka warna dari Mesir.
7:17. Pembaringanku telah kutaburi dengan mur, gaharu dan kayu manis.
7:18. Marilah kita memuaskan berahi hingga pagi hari, dan bersama-sama menikmati asmara.
7:19. Karena suamiku tidak di rumah, ia sedang dalam perjalanan jauh,
7:20. sekantong uang dibawanya, ia baru pulang menjelang bulan purnama."
7:21. Ia
merayuorang muda itu dengan berbagai-bagai bujukan, dengan kelicinan bibir ia menggodanya.
7:22. Maka tiba-tiba orang muda itu mengikuti dia seperti lembu yang dibawa ke pejagalan, dan seperti orang bodoh yang terbelenggu untuk dihukum,
7:23. sampai anak panah menembus hatinya; seperti burung dengan cepat menuju perangkap, dengan tidak sadar, bahwa hidupnya terancam.
7:24. Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, perhatikanlah perkataan mulutku.
7:25. Janganlah hatimu membelok ke jalan-jalan perempuan itu, dan janganlah menyesatkan dirimu di jalan-jalannya.
7:26. Karena banyaklah orang yang
gugurditewaskannya, sangat besarlah jumlah orang yang dibunuhnya.
7:27. Rumahnya adalah jalan ke dunia orang mati, yang menurun ke ruangan-ruangan maut.

  1. Ayat 14= suka berdusta, termasuk ajaran palsu--berkata mempersembahkan korban, padahal berbuat dosa.

    Ajaran palsu disebut hebat, tetapi melawan firman--tidak sesuai dengan Alkitab. 'Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.' Inilah ukuran Tuhan. Ukuran manusia mungkin banyak terjadi mujizat, tetapi kalau tidak sesuai dengan Alkitab akan diusir oleh Tuhan.

    Kaum muda juga tidak boleh ingkar janji atau dusta. Kalau kita suka berdusta, berarti sama dengan Babel.

  2. Ayat 18= hawa nafsu daging yang menuju pada dosa kenajisan, yaitu dosa makan minum--merokok, mabuk, narkoba--dan kawin mengawinkan--pertengkaran, perselingkuhan, kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan.

  3. Ayat 19= tidak menghargai nikah sebagai pemberian Tuhan yang mulia--hanya manusia yang diberikan nikah, binatang dan malaikat tidak ada nikah. Jaga nikah! Penghargaan terhadap nikah harus nomor satu.

  4. Ayat 21= suka merayu/menggoda.
    Jangan menggoda suami atau isteri orang lain. Suka menggoda adalah cikal bakal kejatuhan.

  5. Ayat 26= suka membunuh secara rohani, sehingga banyak pelayan Tuhan yang mati rohani; tidak bergairah dalam perkara rohani--tidak bergairah dalam mendengarkan firman, dalam berdoa--, tetapi bergairah dalam berbuat dosa.

    Kalau tidak aktif dalam ibadah pelayanan, bahaya, akan mulai bergairah dalam dosa perkataan, perbuatan sampai puncaknya dosa. Kalau dibiarkan akan binasa selamanya.

Jika pelayan Tuhan menerima sifat tabiat Babel, ia akan jadi sama dengan Babel--gereja palsu--yang akan dihukum oleh Tuhan sampai binasa selamanya. Ini tujuan dari Babel.

Oleh sebab itu kita harus berdoa satu jam('Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?')--tadi Babel dimusnahkan dalam satu jam--ditambah dengan doa puasa dan doa semalam suntuk untuk mempercepat proses perobekan daging dengan segala keinginan, hawa nafsu, dan tabiatnya. Kita bisa menolak sifat tabiat Babel dan menerima sifat tabiat Yesus--Yesus menjadi kepala--sampai kita sempurna seperti Yesus. Kita menjadi mempelai wanita sorga--gereja yang sempurna--, yang siap untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali dan masuk Yerusalem baru; kerajaan sorga kekal selamanya.

Sesibuk apapun kita atau mungkin menderita, jangan lupa untuk berjaga dan berdoa satu jam. Tolak sifat tabiat Babel dan terima sifat tabiat Yesus sampai menjadi sempurna dengan Dia.

Amsal 30: 18-19
30:18. Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti:
30:19. jalan rajawali di udara, jalan ular di atas cadas, jalan kapal di tengah-tengah laut, dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.

Ini adalah empat sifat tabiat Yesus:

  1. 'jalan rajawali di udara'= Yesus sebagai Rajadi atas segala raja. Dia selalu menang atas apapun.
  2. 'jalan kapal di tengah laut'= Yesus sebagai hambayang merendahkan diri dan melayani kita semua.
  3. 'jalan seorang laki-laki dengan gadis'= Yesus sebagai Anak Allah--Mempelai Pria Sorga--yang berkuasa.
  4. 'jalan ular di atas cadas'= Yesus sebagai manusia.
    Dulu saat Israel muak dengan manna--manna menunjuk firman penggembalaan--, sehingga dipagut ular. Tetapi ketika Musa meninggikan ular, siapa yang memandang ular, sembuh.

    Saat Yesus di kayu salib, Ia menjadi sama seperti ular--manusia terkutuk--untuk menanggung dosa kita.

Yesus adalah Anak Allah yang berkuasa, tetapi Ia juga adalah manusia yang sengsara untuk menebus segala dosa kita--garis vertikal. Yesus sebagai Raja segala raja, tetapi Ia juga hamba--garis horizontal Kalau ditarik garis, sifat tabiat Yesus akan membentuk kayu salib.

4 warna salib

Jadi, kita bisa menerima empat sifat tabiat Yesus lewat kayu salib.
Lewat salib kita mengalami perobekan daging dengan segala keinginan, hawa nafsu, dan tabiatnya, sehingga kita bisa menerima sifat tabiat Yesus sampai menjadi sempurna seperti Dia. Jalan kesempurnaan adalah jalan salib.

Kita bisa menerima tiga sifat tabiat Yesus jika mengalami perobekan daging:

  1. Matius 20: 20-24
    20:20. Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya.
    20:21. Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."
    20:22. Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya: "Kami dapat."
    20:23. Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.

    20:24. Mendengar itu marahlahkesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu.

    Kalau marah dengan emosi akan menimbulkan perselisihan, pertengkaran. dan kebencian.

    1 Timotius 2: 8
    2:8. Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.

    'laki-laki' =suami; gembala.

    Yang pertama: marah dengan emosi harus dirobek sehingga kita bisa marah karena ada sebabnya dan marah dengan kasih.

    Marah dengan kasih artinya marah untuk menolong dan mengangkat kehidupan yang salah atau jatuh. Kalau tidak marah, sementara ada keluarga yang salah, itu namanya kasih daging--membiarkan orang yang terjatuh.
    Kalau siap menolong berarti harus siap digantung/disalib.

    1 Timotius 2: 8 adalah mengenai sikap orang laki-laki dan perempuan dalam ibadah jemaat.
    Seorang laki-laki--suami dan gembala--harus memiliki tabiat Yesus yaitu marah dengan kasih. Yang tidak boleh adalah marah sampai terjadi perselisihan dan pertengkaran.

    Kalau kita mengalami perobekan daging--membuang marah yang menimbulkan perselisihan dan pertengkaran--, kita akan bisa menadahkan tangan yang suci--'laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci'.
    Artinya: kita bisa berdoa.
    Laki-laki di sini menunjuk pada doa yang kuat sampai ke hadirat Tuhan.

    Kalau doa sampai di hadirat Tuhan, teka-teki Simson akan terjawab.
    Hakim-hakim 14: 14, 18
    14:14. Lalu katanya kepada mereka: "Dari yang makan keluar makanan, dari yang kuat keluar manisan." Ada tiga hari lamanya mereka tidak dapat memberi jawab teka-teki itu.
    14:18. Lalu pada hari yang ketujuh itu, sebelum matahari terbenam, berkatalah orang-orang kota itu kepadanya: "
    Apakah yang lebih manis dari pada madu?Apakah yang lebih kuat dari pada singa?" Sahutnya kepada mereka: "Kalau kamu tidak membajak dengan lembu betinaku, pasti kamu tidak menebak teka-tekiku."

    Kalau bisa menjawab teka-teki Simson, akan dapat pakaian kebesaran.
    'Apakah yang lebih manis dari pada madu?'= kalau istrimenaikkan doa yang suci sampai naik ke hadirat Tuhan, istri akan jadi madu yang manisdalam rumah tangga untuk memberikan kemanisan dan kebahagiaan sorga dalam nikah. Banyak berdoa hari-hari ini!

    'Apakah yang lebih kuat dari pada singa?'=kalau suamimenaikkan doa yang suci--bagaikan ada singa Yehuda--, suami akan bisa melindungi dan memelihara rumah tanggadi tengah kesulitan secara jasmani dan rohani sampai seluruh rumah tangga hidup dalam kesucian dan dipakai oleh Tuhan.

    Anak-anaktunduk pada orang tua akan jadi sumber keindahan dalam rumah tangga. Kalau ada anak yang salah, tetapi tidak dimarahi, anak-anak akan menjadi sumber kekacauan dalam rumah tangga.

  2. Matius 20: 25-27
    20:25. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
    20:26. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu,
    hendaklah ia menjadi pelayanmu,
    20:27. dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu,
    hendaklah ia menjadi hambamu;

    Yang kedua: daging yang sering sombong--merasa lebih benar dari orang lain, lebih mampu, lebih layak, dan selalu mau jadi yang terkemuka dari yang lain--harus dirobek menjadi merasa tidak layak dan tidak mampu.

    Kalau berdoa dengan kesombongan--merasa hebat--, itulah yang menjadi penghalang. Tuhan tidak akan menjawab doa kita.
    Tetapi kalau kita mengalami perobekan daging, sehingga kita merasa tidak layak--banyak kesalahan, kekurangan, ketidak benaran--dan merasa tidak mampu--tidak bisa apa-apa--, maka doa kita dijawab oleh Tuhan.

    Seringkali kita merasa layak ditolong oleh Tuhan sehingga marah saat doa tidak dijawab oleh Tuhan.
    Lukas 7: 1-7
    7:1. Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum.
    7:2. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati.
    7:3. Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.
    7:4. Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "I
    a layak Engkau tolong,
    7:5. sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami."
    7:6. Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab a
    ku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku;
    7:7. sebab itu aku juga menganggap
    diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.

    'sakit keras' = sakit yang mustahil disembuhkan
    'perwira'= orang Romawi; bangsa kafir.
    Ayat 5= bangsa kafir, tetapi menanggung pembangunan rumah ibadat. Ini terjadi.

    "Di Malang juga pernah terjadi. Waktu saya melanjutkan pembangunan di Malang, ada orang yang bukan orang Kristen (bukan anak Tuhan), dia datang melihat-lihat, lalu dia menyumbang."

    Di sini ada perwira yang seharusnya layak untuk ditolong tetapi ia merasa tidak layak. Ini yang benar, sehingga doanya dijawab Tuhan.

    Orang yang merasa tidak layak dan tidak mampu--rendah hati--adalah orang yang sangat menghargai sepatah kata firman pengajaran yang benar--'katakan saja sepatah kata'. Inilah yang doanya dijawab oleh Tuhan. Sebab itu jangan bosan, jangan mengantuk, dan jangan melewatkan firman.
    Kalau sombong, ia tidak akan menghargai firman pengajaran yang benar, bahkan sepatah katapun ia tidak menerima.

    Doa tanpa firman adalah kekejian.
    Amsal 28: 9
    28:9. Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.

    'tidak mendengarkan hukum'= tidak mau mendengarkan firman pengajaran.

    Saat kita beribadah melayani, berdoa tetapi tidak mau mendengarkan firman pengajaran yang benar, ini berarti keji dan jahat di hadapan Tuhan, dan akan diusir oleh Tuhan. Semuanya dari mendengarkan firman Tuhan, sebab itu adalah perintah Tuhan. Dengar firman dulu! Itu yang bisa membawa kita dalam perobekan daging dari sombong menjadi rendah hati.

    Sebaliknya, doa dengan firman akan dijawab Tuhan.
    Yohanes 15: 7
    15:7. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

    'Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu' = menerima dan menghargai firman.

    Kalau merasa tidak layak dan tidak mampu sampai memperhatikan sepatah kata firman, doa kita akan dijawab oleh Tuhan--tadi hamba perwira disembuhkan.

    Tadi, marah dengan kasih--dengan niat untuk menolong--, marah ada sebabnya adalah tabiat Tuhan. Kalau menaikkan doa dengan tabiat Tuhan, yaitu kesucian, maka teka teki Simson akan terjawab--rumah tangga itu bagaikan teka-teki Simson.
    Jika teka teki Simson terjawab, akan ada singa Yehuda; suami bisa melindungi dan memagari secara jasmani dan rohani, istri bagaikan madu sebagai sumber kemanisan, dan anak sebagai sumber keindahan.

    Mari pikul salib; perobekan daging untuk menolak sifat tabiat Babel dan menerima tabiat Yesus. Jika doa dinaikkan akan dijawab Tuhan.

    Kemudian, sombong; doa tanpa firman, sehingga doa tidak dijawab. Jika kita merendahkan diri sampai menerima sepatah kata firman, doa akan dijawab oleh Tuhan.
    Lukas 7: 8-10
    7:8. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
    7:9. Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu,
    iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"
    7:10. Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah
    hamba itu telah sehat kembali.

    Karena menghargai sepatah firman, iman perwira ini bertambah sampai menjadi buli-buli emas berisi manna--iman yang sempurna.

    Menghadapi perkara apapun--perkara mustahil, ekonomi penyakit dan sebagainya--, jangan sombong, tetapi rendah hati--mengaku tidak layak dan tidak mampu. Terima sepatah kata firman apapun bentuknya--mungkin seperti menghina kita. Iman kita akan bertambah, dan doa dijawab oleh Tuhan. Di sana kita menerima kuasa kesembuhan Tuhandan kuasa untuk menghapus kemustahilan.

    Jika tabiat daging dirobek, kita akan menerima tabiat Tuhan. Marah boleh asalkan ada sebab dan dengan kasih. Kita berdoa dalam kesucian, maka rumah tangga dipelihara Tuhan--ada kuasa untuk melindungi, memelihara, membuat manis, dan membuat indah dalam rumah tangga.

    Lalu kesombongan dirobek, kita menjadi rendah hati--merasa tidak layak dan tidak mampu. Kita bisa menerima sepatah kata firman, iman akan bertambah dan doa dijawab Tuhan--ada kuasa kesembuhan dan kuasa menghapus segala kemustahilan.

  3. Matius 20: 28
    20:28. sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

    Yesus rela berkorban nyawa untuk melayani. Tidak ada yang Dia pertahankan--sorga, kedudukan yang hebat Ia tinggalkan; Ia lahir di kandang, sampai mati terkutuk di kayu salib.

    Yang ketiga: daging yang suka mempertahankan bahkan menuntut hak harus dirobek menjadi menyerahkan hak kepada Tuhan--Yesus menyerahkan semua hak-Nya sampai nyawa-Nya.

    Daging seringkali menuntut untuk dilayani, dihormati, diperhatikan dan lain-lain sampai menuntut apa yang dimakan dan diminum. Kalau banyak menuntut hak, akan lupa kewajiban.

    Tabiat Yesus yaitu memberikan/menyerahkan nyawa-Nya; tidak menuntut hak, melainkan mengorbankan hak.

    Lewat salib, kita mengalami perobekan daging yaitu menyerahkan semua hak kita kepada Tuhan sama dengan menyerah sepenuh pada Tuhan.
    Mazmur 131: 1-3
    131:1. Nyanyian ziarah Daud. TUHAN, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.
    131:2. Sesungguhnya, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.
    131:3. Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya!

    Ayat 1= menyerahkan seluruh hak.
    Kita menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan; berharap sepenuh pada Tuhan bagaikan anak yang disapih--cerai susu.
    Disapih artinya diputuskan dari segala sesuatu yang sangat kita harapkan, dambakan, dan kasihi. Contoh: masa pandemi tiba-tiba di-PHK dari pekerjaan.

    Mengapa terjadi demikian?Supaya kita bisa mengakui segala kekurangan dan kelemahan kita kepada Tuhan, sehingga kita menyerah sepenuh pada Dia sampai diam dan tenang (ayat 2).

    Diam= berdiam diri; koreksi diri lewat ketajaman pedang firman. Kalau ditemukan dosa, kita harus mengaku dosa, diampuni dan tidak berbuat dosa lagi. Kita bertobat, dan kita selamat.

    Kalau terus berbuat dosa, akan hancur sampai tidak bisa digunakan untuk apapun.
    Yesaya 30: 14-15
    30:14. seperti kehancuran tempayantukang periuk yang diremukkan dengan tidak kenal sayang, sehingga di antara remukannya tiada terdapat satu kepingpun yang dapat dipakai untuk mengambil apidari dalam tungku atau mencedok air dari dalam bak."
    30:15. Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal
    diamkamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenangdan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,

    Kalau bertobat, kehancuran akan berhenti. Kalau belum bertobat, akan terus hancur. Kehancuran apapun sampai siang ini, cukup. Mari bertobat!

    Tenang= menguasai diri supaya tidak berharap pada orang lain tetapi hanya percaya dan berharap Tuhan, sehingga kita bisa berdoa.
    1 Petrus 4: 7
    4:7. Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimudan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

    Bertobat dan berdoasama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan. Kita bergantung pada keajaiban Tuhan.
    Ayub 37: 14
    37:14. Berilah telinga kepada semuanya itu, hai Ayub, diamlah, dan perhatikanlah keajaiban-keajaiban Allah.

    Hasilnya:

    1. Laut bergelora menjadi teduh.
      Artinya: semua masalah yang mustahil selesai; kita mengalami damai sejahtera, sehingga semua menjadi enak dan ringan.
      Damai artinya tidak merasakan lagi apa-apa yang daging rasakan, tetapi hanya merasakan kasih Tuhan.

    2. Kuasa pemulihan dari kehancuran-kehancuran (Yesaya 30: 14). Yang sudah hancur menjadi baik terutama rumah tangga.
      Terima tabiat Yesus lewat salib! Kita bisa berdoa untuk rumah tangga, kesembuhan, dan melihat keajaiban Tuhan.

      Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bersorak sorai: Haleluya. Kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru selamanya.

Jangan sampai dikuasai Babel! Banyak berdoa satu jam untuk menerima tabiat Tuhan. Kita marah ada sebabnya dan marah dengan kasih, sehingga bisa berdoa untuk rumah tangga. Ada singa Yehuda, manisnya madu, dan keindahan.

Kemudian tabiat sombong menjadi rendah hati--tidak layak dan tidak mampu. Ada kuasa kesembuhan dari penyakit jasmani dan rohani.

Terakhir, tabiat menuntut hak menjadi menyerah kepada Tuhan--diam dan tenang. Kita akan melihat keajaiban-Nya. Tuhan akan menyatakan kuasa-Nya di tengah-tengah kita.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 21 Agustus 2022 (Minggu Siang)
    ... suara keluar dari keempat tanduk mezbah emas yang di hadapan Allah . dan berkata kepada malaikat yang keenam yang memegang sangkakala itu Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat dekat sungai besar Efrat itu. . Maka dilepaskanlah keempat malaikat yang telah disiapkan bagi jam dan hari bulan dan tahun untuk membunuh sepertiga ...
  • Ibadah Raya Malang, 24 Januari 2010 (Minggu Pagi)
    ... ibadah pelayanan kepada Tuhan maka pasti akan melayani dosa kejahatan dan kenajisan. Dosa kejahatan adalah memukul orang lain merugikan orang lain menyakiti hati orang lain memfitnah orang lain dll. Dosa kenajisan adalah dosa makan-minum merokok mabuk judi narkoba dan dosa kawin-mengawinkan kawin cerai perselingkuhan seks bebas dll. . Akibat lengah adalah dibunuh artinya ...
  • Ibadah Raya Malang, 12 September 2021 (Minggu Pagi)
    ... yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 22 Juni 2024 (Sabtu Sore)
    ... ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas kamu tahu bahwa musim panas sudah dekat. . Demikian juga jika kamu lihat hal-hal itu terjadi ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat sudah di ambang pintu. Kita belajar dari pohon ara yang melembut rantingnya sehingga bisa menghasilkan buah ara yang manis. Jika ranting pohon ara tetap ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 10 September 2015 (Kamis Sore)
    ... cara yang bagaimanapun juga Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka yang harus binasa Antikris adalah manusia durhaka. Supaya tidak menjadi sama dengan antikris kita harus menjaga agar jangan menjadi manusia yang durhaka. Kedurhakaan melanda tempat Nikah rumah tangga. Maleakhi - Bukankah Allah yang ...
  • Ibadah Doa Malang, 10 September 2013 (Selasa Sore)
    ... Yesus. Filipi - Dan dalam keadaan sebagai manusia Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 05 Mei 2013 (Minggu Sore)
    ... Allah menyertai dia . dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat ketika ia menghadap Firaun raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya. Yusuf disertai Tuhan dengan hikmat Surga dan kasih karunia Tuhan untuk menghadapi kelaparan. Sebelum Yesus datang kedua kali dunia ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 10 Mei 2010 (Senin Sore)
    ... injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga untuk menyucikan dan mengubahkan hidup kita sampai sempurna jadi mempelai wanita yang siap sedia menyambut kedatangan Tuhan. Matius - Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga mengantuklah mereka semua lalu tertidur. ...
  • Ibadah Raya Malang, 06 November 2011 (Minggu Pagi)
    ... kepada ayahmu dan kepada saudara-saudaramu tempat menetap di tempat yang terbaik dari negeri ini biarlah mereka diam di tanah Gosyen. Dan jika engkau tahu di antara mereka orang-orang yang tangkas tempatkanlah mereka menjadi pengawas ternakku. Dalam kandang penggembalaan kita merasakan perlindungan dan pemeliharaan dari Gembala Baik semua ditata rapi menjadi ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 27 April 2014 (Minggu Sore)
    ... di depan mata semua orang. seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga nabi palsu dengan pengajaran-pengajaran palsu. binatang pertama Wahyu seekor binatang keluar dari dalam laut antikris. Tanda penyembahan palsu yaitu didorong oleh pengajaran palsu nabi palsu . mengarah kepada penyembahan antikris dengan cap . penyembahan palsu menghasilkan tanda-tanda ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.