Matius 26:ay. 57-68=
SAKSI DAN KESAKSIAN.
Kita sudah mempelajari
2 macam saksi dan kesaksian(mulai diterangkan pada
Ibadah Raya Surabaya, 06 November 2011):
- ay. 59-62= saksi palsu/saksi dusta(mulai diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 07 November 2011).
- ay. 63-66= saksi yang benar(mulai diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 04 Desember 2011).
Malam ini, kita masih mempelajari SAKSI BENAR.
Matius 26: 63-6626:63. Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak."
26:64. Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasadan datang di atas awan-awan di langit."
26:65. Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya.
26:66. Bagaimana pendapat kamu?" Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus dihukum mati!"
Yesus memberi contoh sebagai saksi yang benar (MEMPERTAHANKAN KEBENARAN), sekalipun menghadapi siksaan dan kematian.
ay. 63-64=
Yesus bersaksi sebagai:
- ay. 63= Anak Allah= Kepala atas rumahNya/Kepala atas tubuhNya (sudah dipelajari pada Ibadah Raya Surabaya, 04 Desember 2011).
- Mesias= Kristus= Yang Diurapi.
3 jabatan yang diurapi:
- imam besar dan imam-imam,
- raja,
- nabi.
Jadi, Yesus bersaksi sebagai Mesias. Artinya: Yesus bersaksi sebagai IMAM BESAR DAN RAJA SEGALA RAJA(ay. 64).
'Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa'= Imam Besar.
'datang di atas awan-awan di langit'= Raja segala raja.
Malam ini, kita masih mempelajari
Yesus bersaksi sebagai Imam Besar dan Raja segala raja.
Kita sudah mempelajari kesaksian Yesus sebagai Imam Besar (dipelajari pada
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 05 Desember 2011).
Malam ini, kita pelajari
YESUS BERSAKSI SEBAGAI RAJA SEGALA RAJAsekalipun menghadapi siksaan dan kematian.
Kita juga harus bersaksi bahwa
Yesus adalah Raja segala raja, apapun resiko yang kita hadapi.
Praktiknya:
KITA HARUS MENJADI RAJA-RAJA.
1 Korintus 15: 2515:25. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.'
sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya'= Yesus sebagai Raja segala raja=
berada dalam kemenangan.
Mazmur 20: 7, 1020:7. Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangankepada orang yang diurapi-Nyadan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.
20:10. Ya TUHAN, berikanlah kemenangan kepada raja!Jawablah kiranya kami pada waktu kami berseru!Kalau kita tampil sebagai raja, kita juga ada kemenangan.
Jadi, tabiat raja adalah MENANG ATAS SEMUA MUSUH.
Yesus sebagai Raja segala raja sudah menang atas segala musuh.
Kalau kita benar-benar bersaksi bahwa Yesus adalah Raja segala raja, kita akan selalu menang atas musuh.
3 musuh utama yang harus dikalahkan:
- 1 Korintus 15: 25-26
15:25. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
15:26. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.
Musuh yang pertama: maut.
Ini adalah musuh yang terakhir. Kalau yang terakhir dikalahkan, musuh lainnya juga pasti dikalahkan.
Maut= dosa, sebab upah dosa adalah maut.
Jadi, maut adalah dosa yang mengakibatkan kematian kedua (neraka untuk selama-lamanya).
Wahyu 21: 8
21:8.Tetapi orang-orang penakut(1), orang-orang yang tidak percaya(2), orang-orang keji(3), orang-orang pembunuh(4), orang-orang sundal(5), tukang-tukang sihir(6), penyembah-penyembah berhala(7)dan semua pendusta(8), mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
= 8 dosa yang menenggelamkan anak-anak Tuhan kedalam api neraka.
Penutup dosa disini adalah 'berdusta'. Artinya: selama masih ada dusta, pasti masih ada 7 dosa lainnya.
Yesus sudah menang atas maut. Karena itu, kita juga harus menang atas maut (menang atas dossa).
Proses untuk menang atas dosa:
- bertobat, mati terhadap dosa. Kita mengakui dosa-dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
- setelah mati terhadap dosa, kita harus ditenggelamkan dalam baptisan air, supaya tidak ditenggelamkan dalam api neraka.
Roma 6: 4
6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Diaoleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Setelah ditenggelamkan dalam baptisan air, kita akan HIDUP DALAM KEBENARAN(hidup baru).
Kalau sudah bisa hidup benar, tidak sulit mengalahkan musuh lainnya.
Kalau tidak bisa hidup benar, tidak akan bisa mengalahkan musuh yang lainnya.
- Yakobus 4: 4
4:4. Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Musuh yang kedua: dunia dengan segala pengaruhnya, yaitu:
- kesibukan dunia,
- kesukaan dunia,
- kesusahan dunia,
- kesulitan dunia, dll.
Pengaruh dunia membuat kita menjadi sahabat dunia, sehingga tidak setia dalam ibadah pelayanan (tidak setia dalam perkara rohani)= malas dan jahat.
Matius 25: 26, 30
25:26. Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
25:30. Dan campakkanlah hamba yang tidak bergunaitu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Hamba yang jahat dan malas= hamba yang tidak berguna, sampai masuk dalam kebinasaan.
DALAM PELAYANAN, TUHAN HANYA LIHAT KESETIAAN KITA.
Matius 25: 21
25:21. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Jadi, sebagai raja-raja, kita harus SETIA DAN BAIK SERTA SETIA DAN BENARdalam ibadah pelayanan dan dalam hidup kita.
Dengan demikian, kita akan menikmati kebahagiaan Surga. Semuanya jadi indah pada waktunya dan kita tidak dicampakkan dalam kegelapan, bahkan kita masuk dalam puncak kebahagiaan (pesta nikah Anak Domba).
- Roma 8: 7
8:7. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak taklukkepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Musuh yang ketiga: daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya.
Keinginan daging membuat kita tidak takluk pada hukum Allah= tidak taat dengar-dengaran pada Firman Allah.
Keinginan daging selalu bertentangan dengan kehendak Firman.
Yakobus 1: 13-15
1:13. Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
1:14. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
1:15. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Keinginan daging ini memiliki daya pikat yang lebih memikat daripada Firman. Setelah dipikat, kehidupan itu akan diseretuntuk keluar dari Firman (tidak taat dengar-dengaran pada Firman), sehingga jatuh dalam pencobaan(ada masalah yang datang).
Didalam masalah, seringkali menyelesaikan masalah dengan jalan TIDAK taat pada Firman lagi(sesuai keinginan sendiri), sehingga benar-benar jatuh dalam dosa dan menghasilkan maut.
Contohnya: Abraham yang dijanjikan Tuhan akan punya anak dari Sarah.
Tetapi Sarah menawarkan Hagar. Dan Abraham mengikuti keinginan dagingnya. Sepertinya memang berhasil, karena ia bisa memiliki anak. Padahal, sesungguhnya, itu hanya menghasilkan masalah yang sampai hari ini tidak pernah selesai.
Hati-hati! Keinginan daging juga bisa ditiup dari orang lain. Seperti Sarah yang meniupkan keinginan dagingnya pada Abraham.
Tetapi untung, saat Abraham dalam masalah dan Tuhan minta Ishak untuk disembelih, ia tidak mau lagi mendengar suara dagingnya dan suara dari istrinya (tidak menceritakan hal tersebut kepada istrinya, supaya ia tidak mendengar suara asing lagi), tetapi hanya mendengar suara Tuhan. Dan Abraham sungguh-sungguh tertolong.
Yesus sebagai Raja segala raja sudah taat dengar-dengaran sampai mati dikayu salib. Kitapun juga harus TAAT DENGAR-DENGARAN SAMPAI DAGING TIDAK BERSUARA.
Kalau kita taat dengar-dengaran pada Firman, Tuhanlah yang menanggung resiko yang kita hadapi.
Jadi,
kehidupan raja-raja adalah hidup benar, setia, dan taat dengar-dengaran. Inilah kehidupan yang bisa bersaksi bahwa Yesus adalah Raja segala raja, bahkan menyembah Yesus sebagai Raja segala raja.
Hasilnya:
- Yesaya 43: 15-16
43:15. Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."
43:16. Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat,
Hasil pertama: kita mengalami kuasa penciptaan.
Saat itu, secara JASMANI, Israel sudah tidak ada harapan lagi, seperti sumbu yang sudah padam dan buluh yang terkulai.
Saat kita menghadapi keadaan dimana kita tidak ada harapan lagi, jangan mengeluh, tetapi menyembah Sang Raja.
Dan saat itu, Sang Raja menciptakan jalan ditengah laut, sehingga menjadi jalan yang kering untuk dilewati bangsa Israel.
Artinya:
- Tuhan menciptakan jalan keluardari segala masalah sampai masalah yang mustahil.
- Sang Raja mampu menciptakan dari tidak ada menjadi adauntuk memelihara kehidupan kita ditengah kemustahilan.
- Sang Raja menciptakan masa depan yang indah pada waktunya.
Yang menentukan 'laut terbelah'adalah kita hidup benar, setia dan taat atau tidak.
Inilah pertolongan Tuhan kepada kita secara jasmani.
- Yesaya 6: 5-10
6:5. Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
6:6. Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
6:7. Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."
6:8. Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"
6:9. Kemudian firman-Nya: "Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap: jangan!
6:10. Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik dan menjadi sembuh."
Hasil kedua: kita mengalami kuasa penyucian.
'najis bibir'= artinya seluruh hidupnya juga najis.
Secara ROHANI, nabi Yesaya tidak ada harapan lagi. Tetapi untunglah ia melihat Sang Raja.
Sang Raja menyucikan bibir Yesaya. Kalau bibir disucikan, seluruh kehidupan juga disucikan, sehingga Yesaya bisa diutus.
ay. 9= Yesaya diutus pada bangsa yang tidak mau mengerti (menolak).
Artinya: kehidupan yang suci, akan dipakai dalam pelayanan tubuh Kristus sampai melayani orang-orang yang keras hati.
Inilah pertolongan Tuhan kepada kita secara rohani.
- Lukas 23: 40-43
23:40. Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
23:41. Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
23:42. Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
23:43. Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Hasil ketiga: kita mengalami kuasa pemulihan.
Penjahat= gambaran kehidupan yang tidak ada harapan secara JASMANI dan ROHANI, hanya menuju kebinasaan.
Tetapi kalau bisa melihat Sang Raja(mau kembali hidup benar, setia dan taat), ada kuasa untuk mengubahkan hidup kitadari manusia daging menjadi manusia rohani (mujizat terbesar).
Untuk bisa hidup benar, itu sudah merupakan mujizat(seperti penjahat yang mengaku bahwa dirinya yang bersalah, tidak menyalahkan Tuhan seperti penjahat satunya).
Saat kita dibaharui, saat itu pintu Firdaus terbuka bagi kitadan kita mengalami suasana Firdaus.
Kalau mujizat rohani terjadi, mujizat jasmani juga akan terjadi.
Dan saat Yesus datang, kita semua diubahkan jadi sama dengan Dia untuk MENJADI RAJA-RAJAsampai masuk kerajaan Surga untuk selama-lamanya.
Tuhan memberkati.