Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 1: 4-8(
salam kepada ketujuh jemaat)
Wahyu 1: 5b-6
1:5b. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kitaoleh darah-Nya--
1:6. dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imambagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
Kita sudah mendengar
3 nama dari Yesuspada ayat 5a (diterangkan pada
Ibadah Raya Surabaya, 27 Oktober 2013).
Secara keseluruhan, ayat 5 adalah
penampilan Yesus dengan pakaian Imam Besar, (dipelajari pada
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 November 2013).
Ada
2 kekuatan dalam Darah Yesus(diterangkan pada
Ibadah Doa Surabaya, 06 November 2013):
- ay. 5b= darah Yesus melepaskan kita dari dosa.
Artinya:
- jika kita mengaku dosa kita, darah Yesus mengampuni dosa-dosa kita, sehingga kita tidak dihukum, sebab upah dosa adalah maut.
- Darah Yesus mencabut akar-akar dosa, sehingga kita tidak berbuat dosa lagi= mengalami kelepasan dari dosa dan hidup dalam kebenaran.
- ay. 6= Darah Yesus mengangkat kita menjadi imam-imam dan raja-raja.
Imam=
- seorang yang suci,
- seorang yang memangku jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus.
1 Timotius 4: 14
4:14. Jangan lalaidalam mempergunakan karuniayang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua.
Karunia Roh Kudus kita terima lewat penumpangan tangan seorang gembala.
Kalau ada karunia Roh Kudus, pasti ada jabatan pelayanan.
Jadi, karunia menentukan jabatan pelayanan kita.
'jangan lalai'= sesudah memiliki jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, jangan lalai dalam jabatan pelayanan.
'lalai'= terkutuk.
Sikap yang benar: setelah menerima jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, kita setia berkobar-kobar sampai Tuhan Yesus datang kedua kali.
- seorang yang berdiri diantara manusia berdosa dengan Allah untuk ikut pelayanan pendamaian supaya manusia berdosa berdamai dengan Allah (diselamatkan oleh Tuhan).
Jadi, imam bukanlah tukang adu domba, tetapi justru ikut pelayanan pendamaian.
- seorang yang beribadah dan melayani Tuhan (dwifungsi).
Yang sudah beribadah, ditingkatkan untuk bisa melayani.
Yang sudah melayani, HARUSberibadah.
Tugas imam:
- 1 Petrus 2: 9
2:9. Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Tugas pertama: 'memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia'= bersaksi tentang bagaimana Tuhan memindahkan kita dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib= bersaksi tentang keubahan hidup.
Artinya: setiap pelayanan seorang imam, harus disertai dengan keubahan hidup= memancarkan terang yang ajaib kepada orang-orang didalam gelap, sehingga yang gelap lama-lama bisa menjadi terang.
Kalau melayani tanpakeubahan hidup, semua tidak ada gunanya dan tetap gelap.
- 1 Petrus 2: 5
2:5. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohaniyang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Tugas kedua: 'mempersembahkan persembahan rohaniyang berkenan pada Tuhan'= setiap pelayanan kita harus mempunyai nilai rohanisupaya berkenan kepada Tuhan.
Kalau hanya jasmani, tidak akan berkenan pada Tuhan, sebab orang duniapun juga bisa melakukannya.
Jangan memasukkan cara-cara dunia kedalam pelayanan yang rohani!
Sekalipun hebat dimata manusia, tetapi tidak berkenan pada Tuhan.
Kalau cara-cara dunia dimasukan dalam gereja Tuhan, gereja justru sedang tenggelam sekalipun terlihat hebat secara manusia.
- 1 Petrus 2: 5
2:5. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Tugas ketiga: aktif dalam pembangunan rumah rohani (tubuh Kristus)= aktif dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Pelayanan pembangunan tubuh Kristus digambarkan sebagai
perjalanan terakhir Yesus ke Yerusalem.
Markus 11: 7-1111:7. Lalu mereka membawa keledaiitu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.
11:8. Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang.
11:9. Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,
11:10. diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!"
11:11. Sesampainya di Yerusalem Ia masuk ke Bait Allah. Di sana Ia meninjau semuanya, tetapi sebab hari sudah hampir malam Ia keluar ke Betania bersama dengan kedua belas murid-Nya.
Sasaran dari perjalanan Yesus yang terakhir: keledai muda yang tertambat, bukan keleddai liar.
'
keledai'= bangsa kafir.
Inilah kemurahan Tuhan bagi kita.
'
tertambat'= tergembala pada Pokok Anggur yang benar (Firman pengajaran benar).
Jadi,
untuk tergembala, kita harus melihat Pokok Anggur yang benar.
'
keledai muda'=
- bangsa kafir yang usianya muda,
- bangsa kafir yang baru menerima kabar mempelai dan sungguh-sungguh di dalamnya ('yang terdahulu menjadi terkemudian dan yang terkemudian menjadi yang terdahulu').
- bangsa kafir yang selalu mengalami pembaharuan oleh kabar mempelai.
Keledai harus ditunggangi oleh Yesus. Jika tidak, keledai akan ditunggangi oleh Bileam (nabi-nabi palsu yang suka upah) untuk mengarah pada kutukan dan kebinasaan.
Supaya bisa ditunggangi Yesus,
keledai harus menyerahkan diri pada Tuhan.
Kalau keledai bisa diikat (tergembala), pasti bisa menyerah. Sebab itu, harus digembalakan dulu, baru bisa menyerah.
Sudah menyerah, tetapi masih dibagi 3 macam (yang berhasil hanya 1/3). sebab itu, kita harus sungguh-sungguh dalam pelayanan, sebab untuk masuk Surga bukanlah hal yang gampang.
Dan kalau harga imamat kita gampangan, Tuhan tidak perlu mati dikayu salib.
3 macam penyerahan diri:
- Markus 11: 8
11:8. Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang.
Penyerahan diri yang pertama: menghamparkan pakaian di jalan. Setelah keledainya lewat, pakaiannya diambil kembali= penyerahan yang tidak sungguh-sungguh= menyerahkan diri hanya untuk mendapatkan perkara-perkara di jalan(dibumi), seperti uang, kedudukan, jodoh, dan sebagainya.
Contoh: Yudas Iskariot.
Yudas menyerahkan diri sebagai rasul hanya untuk mencari uang.
Akibatnya: Yudas menjadi pengkhianat (antikris) dan tidak masuk Yerusalem Baru.
- Markus 11: 8
11:8. Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-rantinghijau yang mereka ambil dari ladang.
Penyerahan diri yang kedua: penyerahan ranting ('kayu'= daging)= penyerahan yang ditandai dengan keinginan, hawa nafsu, emosi dan lain-lain.
Contoh: Petrus.
Matius 16: 21-23
16:21. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
16:22. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
16:23. Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandunganbagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Petrus menyerahkan diri pada Tuhan tetapi masih kurang, sebab ia tetap mempertahankan pikiran daging yaitu menolak salib.
Artinya: tidak mau sengsara daging dan berkorban untuk Tuhan, malah banyak mengorbankan Tuhan.
Semua harus dikorbankan untuk Tuhan, KECUALIFirman pengajaran benar tidak boleh dikorbankan. Kalau kita korbankan pengajaran benar (Pribadi Yesus), berarti kita menyalibkan Yesus kedua kali.
Kalau ada pikiran daging, akbibatnya:
- 'Engkau suatu batu sandungan'= menjadi sandungan dan gampang tersandung,
- menyangkal Yesus saat menghadapi sengsara.
Saat ini, kita harus latihan untuk memikul salib, sebab kita semua akan menhgadapi pra aniaya antikris selama 3,5 tahun sebelum benar-benar masuk jaman aniaya antikris.
- menjadi sama dengan iblis, sebab iblis tidak mau salib= hanya hidup dalam dosa sampai binasa.
Untunglah Petrus ditolong lewat kokok ayam (Firman penggembalaan).
Firman penggembalaan inilah yang mampu mengingatkan, menyadarkan dan mengangkat kita.
- Markus 11: 1, 7
11:1. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya
11:7. Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.
Penyerahan diri yang ketiga: penyerahan diri sepenuh.
Inilah yang berhasil dan bisa masuk Yerusalem.
Contoh: 2 murid.
2 murid mengalasi keledai dengan pakaian mereka untuk ditunggangi Yesus sampai masuk ke Yerusalem.
2 murid= Firman Allah dan Roh Kudus.
Jadi, penyerahan diri sepenuh harus didorong oleh Firman Allah dan urapan Roh Kudus= didorang oleh Firman penyucian (Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua= urim dan tumim).
Kita disucikan, terutama hati kita.
Hati kita disucikan dari keinginan jahat (keinginan akan uang yang membuat kikir dan serakah) dan keinginan najis (dosa makan minum dan kawin mengawinkan).
Sebab itu, sangat penting bagi imam-imam untuk mendengarkan Firman.
Untuk pelayanan yang rohani, kesucian hati sangat diperhatikan karena hati inilah dasarnya.
Selain disucikan dari keinginan jahat dan najis, hati juga disucikan dari kekuatiran.
Kalau tidak ada kekuatiran, kita bisa damai sejahtera.
Dan setelah itu, baru kita bisa menyerahkan diri sepenuh pada Tuhan.
Praktik penyerahan diri sepenuh:
- 1 Petrus 5: 7
5:7. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Praktik pertama: menyerahkan segala kekuatiran kepada Tuhan(Gembala Agung).
Kuatir= gejala tidak tergembala.
Petrus kuatir di lautan yang bergelora dan ia tenggelam= kuatir akan angin pencobaan dan pengajaran palsu.
Dilautan yang tenang, Petrus juga kuatir tentang makanan(hidup sehari-hari), sehingga ia menjadi gagal total dan telanjang.
Petrus yang hebat saja, masih ada kekuatiran. Sebab itu, kita harus serahkan hati kita pada Gembala Agung untuk disucikan.
- Praktik kedua: penyerahan diri sepenuh pada Tuhan.
Kalau sudah bisa menyerahkan kekuatiran, baru kita bisa menyerahkan diri sepenuh pada Tuhan.
Yohaens 21: 18-19
21:18. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmudan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19. Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
Setelah tergembala, Petrus bisa mengulurkan tangan pada Tuhan.
Artinya: jika kita tekun tergembala sungguh-sungguh dalam pengajaran benar, maka kita bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan= rela menderita bahkan mati untuk Tuhan (hanya berkata 'terserah Kau, Tuhan'= percikan darah).
Sebelum tergembala, Petrus tidak bisa mengulurkan tangan pada Tuhan, malah ia menyangkal Tuhan.
Tuhan ijinkan kita mengalami percikan darah agar kita mengalami pembaharuan (mujizat rohani).
Yehezkiel 11: 19-20
11:19. Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang barudi dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat,
11:20. supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-K dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka.
Pembaharuan dimulai dari hati yang taat.
Biarlah malam ini kita taat dengar-dengaran pada Tuhan sampai daging tidak bersuara.
Dan kalau taat, Tuhan mengakui kita yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun ('mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka').
Kalau mengulurkan tangan, mujizat jasmani juga kita alami.
Keluaran 14: 15-16, 21
14:15. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat.
14:16. Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas lautdan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
14:21. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
Mujizat jasmani= ada jalan keluar dari segala masalah dan ada masa depan yang indah, bahagia dan berhasil, bahkan dipakai Tuhan dalam kegerakan hujan akhir.
Dan saat Yesus datang, kita diubahkan jadi sama mulia dengan Dia.
Wahyu 21: 3
21:3. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
Apapun keadaan kita malam ini, biarlah kita serahkan pada Tuhan.
Ingat!Dari 3 penyerahan, hanya 1 yang berhasil. Dan Tuhan hanya suruh kita untuk mengangkat tangan pada Tuhan (taat dengar-dengaran, hanya berkata '
terserah Kau, Tuhan').
Tuhan memberkati.