Matius 27:= dalam Tabernakel, terkena pada
7 kali percikan darah di atastabut perjanjian/tutup pendamaian= sengsara yang dialami oleh Yesus sampai mati di kayu salib, untuk menyelamatkan, menyucikan, sampai menyempurnakan sidang jemaat.
Yesus sengsara sampai mati, bukan untuk Dirinya sendiri, tetapi untuk menyelamatkan sampai menyempurnakan kita semua.
7x percikan di atas tabut perjanjian/
7 sengsara yang dialami oleh Yesus dalam Matius 27:
- ay. 1-10= Yesus diserahkan kepada Pilatus dan kematian Yudas Iskariot(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 18 Maret 2012).
- ay. 11-26= Yesus di hadapan Pilatusuntuk menghadapi tuduhan-tuduhan sampai ketidak adilan (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 15 April 2012).
- ay. 27-31= Yesus diolok-olok(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 07 Mei 2012).
- ay. 32-50= Yesus disalibkan sampai mati(mulai diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 27 Mei 2012).
- ay. 51-56= mujizat-mujizat pada kematian Yesus.
- ay. 57-61= Yesus dikuburkan.
- ay. 62-66=kubur Yesus dijaga.
Malam ini kita masih mempelajari sengsara Yesus yang keempat:
YESUS DISALIBKAN SAMPAI MATI.
ay. 32= praktik salib dalam kehidupan sehari-hari (diterangkan pada
Ibadah Raya Surabaya, 27 Mei 2012).
ay. 33= tempat penyaliban (diterangkan pada
Ibadah Doa Surabaya, 30 Mei 2012).
ay. 34-44= pengertian salib (sudah diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 03 Juni 2012).
Malam ini, kita mempelajari:
SIKAP TERHADAP SALIB.
Matius 27: 38-4427:38. Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya.
27:39. Orang-orang yang lewat di sana menghujat Diadan sambil menggelengkan kepala,
27:40. mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!"
27:41. Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Diadan mereka berkata:
27:42. "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya.
27:43. Ia menaruh harapan-Nyapada Allah: baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah."
27:44. Bahkan penyamun-penyamunyang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela-Nyademikian juga.Sikap terhadap salibdisini adalah
sikap yang negatif, yaitu:
- mengolok-olokkan salib.
3 golongan manusiayang mengolok-olok salib:
- golongan imam-imam (ay. 41)= gambaran hamba-hamba Tuhan dan pelayan Tuhan.
- ay. 39= 'orang-orang yang lewat disana'= golongan manusia pada umumnyayang tidak mau salib.
- ay. 44= golongan penjahat.
Akibatnya, semua menuju pada kebinasaan.
Tetapi untunglah, salah satu penjahat menyesal dan percaya pada Yesusdan diselamatkan.
Sebab itu, kita harus hati-hati! Sebab seperti imam-imam kepala yang tidak menyesal, begitu juga pelayan-pelayan Tuhan, yang banyak kali mengolok-olok salib dan tidak pernah menyesal.
- menolak salib.
Matius 16: 21-23
16:21. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
16:22. Tetapi Petrus menarik Yesus ke sampingdan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
16:23. Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Dalam Matius 27, Simon Kirene dipaksa memikul salib. Tetapi Simon Petrus yang merupakan hamba Tuhan, malah menolak salib, sehingga menjadi sama dengan setan dan binasa untuk selama-lamanya.
Yesus rela disalibkan untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita.
Yohanes 16: 716:7. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.'
Yesus pergi'= Yesus sengsara sampai mati di kayu salib, bangkit dan naik ke Surga.
J
ika kita menerima salib, kita bisa menerima pencurahan Roh Kudus dan menjadi sama mulia dengan Yesus.
Inilah kekuatan Roh Kudus yang kita butuhkan hari-hari ini.
DIMANA ADA SALIB, DISANA ADA PENCURAHAN ROH KUDUS.
SIKAP POSITIFterhadap salib:
- Keluaran 15: 23-25
15:23. Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahitrasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara.
15:24. Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: "Apakah yang akan kami minum?"
15:25. Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis.
'sepotong kayu'= gambaran dari salib.
Secara logika, kayu ini tidak ada hubungan dengan air pahit. Dan seringkali, karena logika inilah, manusia menolak salib.
Sikap kita yang pertama: memandang atau menghargai salib Kristus.
'TUHAN menunjukkankepadanya sepotong kayu'= perkataan 'menunjukan' disini, berarti untuk dipandang.
Praktik memandang/menghargai salib: tidak bersungut-sungut, apapun yang dihadapi, tidak saling menyalahkandan tidak berdusta dalam menghadapi kepahitan hidup dalam segala bidang, tetapi selalu:
- memeriksa diri. Kalau ada kesalahan, mengaku pada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
Kalau tidak bersalah, kita harus tetap berdiam diri.
- mulut selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
Kalau sikap kita benar, saat itulah kita menerima Roh Kudus (ROH PENGHIBUR). Hasilnya: mengubahkan yang pahit menjadi manis pada waktunya. Semua menjadi indah pada waktunya.
Saat kita mengalami kepahitan, jangan bersungut-sungut, tetapi biarlah kita selalu memandang salib Tuhan (MENJAGA MULUT KITA).
- Keluaran 14: 16, 21-22
14:16. Dan engkau, angkatlah tongkatmudan ulurkanlah tanganmuke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
14:21. Lalu Musa mengulurkan tangannyake atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah airitu.
14:22. Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.
'tongkatmu'= gambaran dari salib.
Secara logika, tongkat ini tidak ada hubungan dengan air. Tetapi itulah salib Tuhan yang seringkali di luar logika.
Sikap kita yang kedua: memegang dan mengangkat salib.
Praktik memegang/mengangkat salib: mengulurkan tangan pada Tuhan= menyerah sepenuh pada Tuhan= taat dengar-dengaran(ay. 21: 'Lalu Musa mengulurkantangannya').
Kalau kita mau TAAT DENGAR-DENGARAN, kita juga akan menerima sesuatu yang mustahil bagi logika kita.
Hasilnya: kita akan menerima Roh Kudus (ROH PENOLONG)yang memberikan jalan keluar dari segala masalah, bahkan memberikan masa depan yang berhasil.
KETAATAN ADALAH PERMULAAN KEBERHASILAN.
- 1 Petrus 4: 12-14
4:12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamusebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
'penderitaan Kristus'= salib Kristus.
Sikap kita yang ketiga: memikul salib.
Simon Petrus, tadinya menolak salib, sehingga disebut sebagai iblis. Tetapi, disini, ia mencontoh Simon Kirene dan mau memikul salib Tuhan.
Praktik memikul salib: rela sengsara bersama Yesus tanpa dosa, bentuknya:
- rela sengsara karena kehendak Tuhan),
- rela sengsara karena beribadah melayani Tuhan,
- rela sengsara karena berpuasa,
- rela sengsara karena difitnah, dsb.
Biarlah malam ini, kita belajar untuk memikul salib.
Kalau kita RELA SENGSARA TANPA DOSA, kita akan menerima Roh Kudus (ROH KEMULIAAN).
Jadi,
sikap kita yang positifadalah memandang salib, mengangkat salib dan memikul salib.
Dan kita akan menerima Roh Kudus (Roh Kemuliaan).
Setiap imam besar Harun memercikkan darah, ada shekina glory.
Begitu juga dengan kita.
Setiap kita rela sengsara bersama Yesus, kita akan menerima Roh Kemuliaan.
Kegunaan Roh Kemuliaan: untuk mengubahkan kehidupan kita (membaharui dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus).
Pembaharuan ini dimulai dari: kuat dan teguh hati menghadapi apapun(ay. 14= '
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus ').
Kuat teguh hati, artinya:
- tidak kecewa/putus asa menghadapi apapun, bahkan berbahagia menghadapi apapun.
Kalau kita masih merasa beratsaat mendengar doa puasa atau doa semalam suntuk, berarti kita belum adaRoh Kemuliaan.
- tetap berpegang teguh pada ajaran benar dan taat dengar-dengaran.
Hati-hati dengan suara asing!
- tidak bangga saat menerima sesuatu dari Tuhan, tetapi mengucap syukur.
Banyak kali, setelah diberkati, banyak yang jatuh, karena menjadi suatu kebanggaan.
- selalu percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan.
Kehidupan yang kuat dan teguh hati itulah yang dicari oleh Tuhan.
Dalam perjalanan menuju Kanaan, biarlah kita menjadi kuat dan teguh hati. Dan
Tuhan tidak akan membiarkan kita.
1 Tawarikh 28: 2028:20. Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkausampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.Kalau kuat dan teguh hati,
hasilnya:
- Yesaya 49: 14-15
49:14. Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku."
49:15. Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
Seringkali, dalam kepahitan hidup, kita merasa bahwa Tuhan sudah meninggalkan kita.
Hasil pertama: Tuhan tidak meninggalkan kita, bagaikan bayi dalam gendongan Tangan Tuhan. Artinya: Tuhan selalu memelihara dan melindungi kita di tengah kesulitan dunia.
- 1 Tawarikh 19: 13, 19
19:13. Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya."
19:19. Ketika dilihat orang-orang yang takluk kepada Hadadezer, bahwa mereka telah terpukul kalah oleh orang Israel, maka mereka mengadakan perdamaiandengan Daud dan takluk kepadanya; sesudah itu orang Aram tidak mau lagi memberi pertolongan kepada bani Amon.
Hasil kedua: Tuhan menjadikan semuanya baik pada waktunya dan memberikan damai sejahtera.
- 1 Tawarikh 28: 20
28:20. Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkausampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.
Hasil ketiga: Tuhan akan memakai kita dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, sama mulia dengan Tuhan. Dan kita siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Tetapi, Tuhan juga menyelesaikan yang jasmani juga.
Tuhan memberkati.