Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 4: 8
4:8. Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
Kita masih belajar mengenai empat makhluk yang berada di takhta sorga, yang menunjuk pada empat pribadi yang pernah hidup di bumi ini tetapi sudah terangkat ke sorga. Kita mengikuti jejak mereka supaya kita juga bisa terangkat ke sorga.
Ayat 8a: '
bersayap enam', ini menunjuk pada enam hari TUHAN bekerja, dan pada hari ketujuh TUHAN berhenti bekerja dan menguduskan hari itu sebagai hari Sabat--hari perhentian.
2 Petrus 3: 83:8. Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan TUHAN satu hari sama seperti seribu tahundan seribu tahun sama seperti satu hari
Satu hari sama dengan seribu tahun; berarti enam hari sama dengan enam ribu tahun. Inilah rencana TUHAN, supaya kita yang diciptakan-Nya bisa terangkat ke sorga. Ini bisa kita pelajari dari peta zaman (diterangkan mulai dari
Ibadah Doa Surabaya, 22 Juni 2016):
- 2000 tahun--zaman permulaan; zaman Allah Bapa--: dihitung dari Adam sampai Abraham.
- 2000 tahun--zaman pertengahan; zaman Anak Allah--: dihitung dari Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali untuk mati di kayu salib.
- 2000 tahun--zaman akhir; zaman Allah Roh Kudus--: dihitung dari kedatangan Yesus pertama kali sampai kedatangan Yesus kedua kali.
Sesudah itu, masuk hari ketujuh adalah hari Sabat--kerajaan Seribu Tahun Damai atau Firdaus yang akan datang. Setelah itu, masuk kerajaan sorga yang kekal--Yerusalem baru--, tidak ada batasan tahunnya lagi.
Setiap zaman--dari zaman permulaan sampai zaman akhir--selalu terjadi pengangkatan ke sorga:
- Zaman permulaan--Adam sampai Abraham--: empat makhluk diwakili oleh Henokhyang terangkat ke sorga (sudah diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 22 Juni 2016). Henokh bergaul dengan Allah dan ktia juga bergaul dengan Allah, supaya kita terangkat ke sorga.
- Zaman pertengahan--Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali--: empat makhluk diwakili oleh Musa(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 26 Juni 2016sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 Juni 2016) dan Elia(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 03 Juli 2016sampai Ibadah Doa Surabaya, 06 Juli 2016).
Musa punya angka 3 x 40--umur Musa 120 tahun; angka 40 menunjuk pada perobekan daging. Artinya: hidup Musa ditandai dengan perobekan daging, sehingga ia naik ke sorga.
Elia ke Gilgal sampai menyeberangi sungai Yordan, dan ia juga terangkat ke sorga.
- Zaman akhir--kedatangan Yesus pertama kali sampai kedatangan Yesus kedua kali--: empat makhluk diwakili oleh Yesusdan nanti yang terakhir adalah kitasemua gereja TUHAN.
Sudah ada empat saksi. Dua saksi, sah; tiga saksi, sempurna. Kalau ada empat saksi, seharusnya semua bisa terangkat ke sorga. Kalau ada yang tertinggal, berarti salahnya sendiri.
Malam ini kita pelajari tentang
YESUS.
Yesus juga memiliki angka 3 x 40, yaitu:
- Pada usia 40hari, Yesus diserahkan di Bait Allah.
- Yesus berpuasa 40hari 40 malam.
- Yesus menampakkan diri selama 40hari dalam tubuh kemuliaan--setelah Ia bangkit, khususnya kepada murid-murid.
Angka 40 sama dengan perobekan daging.
Jadi, seluruh kehidupan Yesus--tubuh, jiwa, dan roh-Nya--ditandai dengan perobekan daging/penyaliban daging, sempai Ia terangkat ke sorga.
Kita juga harus mengalami perobekan dagingseperti Yesus, supaya bisa terangkat ke sorga.
Praktik mengalami perobekan daging seperti Yesus, supaya kita terangkat ke sorga:
- Yesus diserahkan di Bait Allah pada waktu berusia 40 hari. Bagi kita sekarang dalam arti rohani.
Lukas 2: 21-24
2:21.Dan ketika genap delapan haridan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
2:22. Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,
2:23. seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah",
2:24. dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.
Yesus disunat pada saat berumur delapan hari, setelah itu menunggu 33 hari sampai genap 40 hari, baru Ia diserahkan.
Jadi, tidak ada baptisan air untuk anak kecil, tetapi penyerahan anak. Nanti setelah usia dewasa, baru Dia dibaptis.
Imamat 12: 3-4, 8
12:3. Dan pada hari yang kedelapanharuslah dikerat daging kulit khatan anak itu.
12:4. Selanjutnya tiga puluh tiga harilamanya perempuan itu harus tinggal menantikan pentahirandari darah nifas, tidak boleh ia kena kepada sesuatu apapun yang kudus dan tidak boleh ia masuk ke tempat kudus, sampai sudah genap hari-hari pentahirannya.
12:8. Tetapi jikalau ia tidak mampuuntuk menyediakan seekor kambing atau domba, maka haruslah ia mengambil dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati, yang seekor sebagai korban bakaran dan yang seekor lagi sebagai korban penghapus dosa, dan imam itu harus mengadakan pendamaian bagi perempuan itu, maka tahirlah ia."
Ini adalah peraturan untuk kelahiran anak laki-laki; pada hari kedelapan harus disunat.
Ayat 3-4= 8 hari ditambah 33--hari kedelapan masuk juga pada 33 harinya--, berarti 40 hari.
Ayat 4= 'hari pentahiaran'= pada umur 40 hari, anak laki-laki harus diserahkan--kalau anak perempuan lain lagi.
Ayat 8= kalau dibandingkan dengan Lukas 2: 24: keluarga Yesus termasuk keluarga tidak mampu--kalau mampu membawa kambing domba; kalau tidak mampu membawa burung tekukur.
Yesus diserahkan pada hari pentahiran--hari keempat puluh--dengan membawa korban bakaran dan korban penghapus dosa.
Bagi kita sekarang, aritnya: kita harus mengalami perobekan daging untuk MENGALAMI PENGHAPUSAN ATAU KELEPASAN DARI DOSA-DOSA. Memang, untuk lepas dari dosa--apalagi dosa yagn menguntungkan--setengah mati, harus mengalami perobekan daging. Harus lepas dari dosa!
Prosesnya:
- Percaya Yesus sebagai satu-satunya juruselamat.
- Bertobat--mati terhadap dosa; berhenti berbuat dosa dan kembali pada TUHAN.
1 Korintus 5: 11
5:11. Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergauldengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul(1), kikir(2), penyembah berhala(3), pemfitnah(4), pemabuk(5)atau penipu(6); dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
'jangan bergaul'= jangan bersekutu.
Ktia bertobat, mulai dengan membuang enam dosa yang mendarah dagingdalam hidup kita, yaitu:
- Dosa cabul: baik lewat pandangan, pikiran, perkataan, perbuatan; dosa seks dengan bargai ragamnya, penyimpangan seks, dan nikah yang salah. Harus berhenti, tidak boleh ada lagi!
Dulu bayi Yesus diserahkan dengan membawa korban penghapus dosa; sekarang bagi kita artinya percaya Yesus dan bertobat--perobekan daging--dengan membuang enam dosa.
- Kikir= tidak bisa memberi.
- Penyembah berhala.
- Pemfitnah= salah jadi benar, benar jadi salah.
- Pemabuk= dosa makan-minum: merokok, mabuk, dan narkoba.
- Penipu= dusta.
- Baptisan air. Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah mati terhadap dosa--bertobat--harus dikubur di dalam air bersama Yesus, dan ia keluar dari dalam air--bangkit dari air--bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru--langit terbuka--yaitu hidup sorgawi--kelepasan dari dosa.
Roma 6: 4
6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Di sorga tidak ada setitikpun dosa, karena itu lewat baptisan air langit terbuka. Begitu keluar dari air, langit terbuka; kalau tidak keluar dari kuburan air, langit tidak bisa terbuka. Harus keluar dari kuburan air, baru langit terbuka. Kita mengalami hidup baru, yaitu kelepasan dari dosa, sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran dan kemurnian. Tidak boleh ada dosa lagi.
1 Korintus 5: 7-8
5:7. Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskahkita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
5:8. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
'ragi keburukan dan kejahatan'= enam dosa yang mendarah daging.
Inilah pengertian bagi kita sekarang. Yesus diserahkan saat Ia berumur 40 hari; bagi kita sekarang, kita mengalami perobekan daging untuk percaya, bertobat, dan baptisan air. Buang enam ragi dosa yang mendarah daging, supaya kita bisa hidup dalam kebenaran dan kemurnian.
Kebenaran= sesuai dengan alkitab--firman pengajaran yang benar. Mau melakukan apapun, cocokkan dengan firman TUHAN! Kalau tidak benar, jangan, itu bukan sorga. Kalau tidak benar, kita tidak bisa terangkat ke sorga, tetapi tetap di dunia.
Kemurnian= berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar--alkitab; jangan ditambah atau dikurangi.
Kebenaran dan kemurnian adalah batas pergaulankitadi dalam dunia yang sudah semakin jahat dan anjis--yang menuju kebinasaan. Hanya ini batasannya--baik di dalam rumah tangga, rumah TUHAN, kantor dan lain-lain--, bukan kaya-miskin, pandai-bodoh dan lain-lain. Di luar batas itu, celaka.
Kalau hidup dalam kebenaran dan kemurnian, hasilnya:
- Kita mengalami kebahagiaansorga yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun juga--sudah mulai mengalami pesta paskah (ayat 7-8); TUHAN katakan: 'Berbahagialah orang yang lapar, berbahagialah orang yang miskin.' Mau miskin atau kaya, tetap bahagia.
- Kita DIPAGARI dengan berkat dan anugerah TUHAN--kita lepas dari suasana kutukan.
Mazmur 5: 13
5:13. Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Museperti perisai.
Dunia ini benar-benar dalam suasana letih lesu, beban berat, dan susah payah, tetapi kalau dipagari kebenaran dan kemurnian--dipagari oleh TUHAN dengan berkat dan anugerah--, kita akan lepas dari kutukan; semua enak dan ringan; tidak ada letih lesu dan beban berat.
Inilah persiapan yang pertama kalau mau terangkat ke sorga. Kita sudah merasakan suasana sorga; jauh dari kutukan. Dulu Yesus diserahkan pada saat Ia berumur 40 hari. Sekarang kita harus mengalami perobekan daging untuk bisa mengalami kelepasan dari dosa--percaya, bertobat, dan baptisan air.
- Sesudah baptisan, Yesus berpuasa 40 hari 40 malam.
Matius 4: 1-2
4:1.Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
4:2.Dan setelah berpuasaempat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.
Markus 1: 12-13
1:12. Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun.
1:13. Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liardan malaikat-malaikat melayani Dia.
Yesus berpuasa; di injil Markus tidak dituliskan soal berpuasa, tetapi di Matius dituliskan. Inilah firman pengajaran yang benar--ayat menerangkan ayat.
'Ia berada di sana di antara binatang-binatang liardan malaikat-malaikat melayani Dia'= dalam berpuasa, kita diperhadapkan pada binatang buas atau malaikat. Perlu berpuasa. Kalau ikut binatang buas, malaikat yang pergi; kalau binatang buas pergi, malaikat yang datang.
Bergpuasa adalah proses perboekan daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya, supaya ktia bisa TAAT DENGAR-DENGARANpada kehendak TUHAN--firman TUHAN.
Waktu Yesus dicobai untuk merubah batu menjadi roti--demonstrasi kuasa--, Ia tidak mau.
Sekarang digembar-gemborkan demonstrasi kuasa, tetapi tidak sesuai firman. firman tidak begitu, tetapi dalam arti rohani: batu menunjuk pada bangsa kafir, supaya menjadi anak Abraham. Kalau Yesus jadikan yang jasmani, memang bisa, batu jadi roti dan Dia makan, tetapi bangsa kafir mati semua--rencana Allah gagal. Yesus tidak mau.
Seringkali kita kejar mujizat jasmani, tetapi di luar rencana TUHAN. Ini yang bahaya. Tetapi mari, kita merobek daging, supaya kita bisa taat dengar-dengaran pada kehendak TUHAN--firman TUHAN.
Sekalipun tanpa puasa, kita juga tetap harus mengalami perobekan daging, supaya kita tetap taat dengar-dengaran. Kalau tidak bisa taat, ditambah dengan puasa.
Filipi 2: 8-10
2:8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10. supaya dalam nama Yesus bertekuk lututsegala yang ada di langitdan yang ada di atas bumidan yang ada di bawah bumi,
Kalau bisa taat, binatang buas dikalahkan--binatang buas pergi dan malaikat datang. Ini gunanya puasa, yaitu supaya binatang buas pergi dan malaikat yang datang. Jangan dibalik!
Tiga binatang buas di sini adalah:
- Di langit= naga= setan.
- Di atas bumi= nabi palsu.
- Di bawah bumi--dari dalam laut--= antikris.
Tiga binatang buas ini dikalahkan karena Yesus taat. Tadi, Yesus berpuasa di antara binatang-binatang liar--binatang buas--, tetapi saat Ia dicobai, Ia selau menjawab: 'Ada tertulis....' => tetap taat, sehingga setan lari dan malaikat datang.
Mari, hari-hari ini kita berpuasa untuk merobek daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya. Namanya keinginan, di surat yakobus dituliskan: Keinginan daging itu memikat, memukat, sampai menyeret kita keluar dari kehendak TUHAN. Waktu kita tidak taat, setan tritunggal--binatang buas--datang dan kita tidak berkutik. Masalah apapun juga, terutama masalah jodoh--bagi kaum muda. Hati-hati!
"Saya masih baru jadi gembala 23 tahun di sini. Dari keicl, bagus dan hebat, tetapi soal jodoh, hancur karena ada keinginan."
Sama seperti raja Herodes yang mengingini isterinya orang, tidak bisa dihalangi. Ini namanya keinginan dan hawa nafsu daging. Karena itu harus berpuasa. Setan hanya memberi keinginan--menggairahkan keinginan--, setelah itu mulai dipikat dan dipukat, sampai diseret keluar dari kehendak TUHAN, dan ia sudah dikuasai setan tritunggal.
Tetapi, kalau kita taat, setan akan lari dan malaikat yang datang. Luar biasa doa puasa ini. Kaum muda, belajar untuk berpuasa.
"Dulu saya juga belajar. Ada yang tidak kuat dan puasa setengah hari, tidak apa-apa. Ada telepon saya, hanya kuat puasa sampai jam tiga. Silahkan. Jangan dipaksa-paksa. Yang penting, ada kerinduan untuk perobekan keinginan dan hawa nafsu daging yang di luar firman."
Setan lari bukan kalau kita pandai, tetapi kalau kita taat. Dengar baik-baik!Kalau tidak taat, setan sudah datang.
Yesus taat sampai mati di kayu salib sahingga Ia mendapat nama di atas segala nama untuk mengalahkan setan tritugngal--tiga binatang buas. Bukan karena Yesus hebat, tetapi karena Ia taat. Karena itu jangan terpancing dengan mujizat jasmani--seperti merubah batu menjadi roti. Yang dilihat adalah sesuai kehendak TUHAN atau tidak.
Mujizat terbesar adalah keubahan hiudp. Kita bisa taat, itu lebih dari orang mati dibangkitkan; lebih dari sakit disembuhkan. Kalau sembuh, tetapi mati dalam keadaan tidak taat, ia hancur. Tetapi kalau taat, sekalipun kita mati, kita akan terangkat ke sorga.
Mengalahkan tiga binatang buas yaitu:
- Naga di udara dengan kekuatan roh jahat dan najis yang mendorong daging untuk melakukan dosa-dosa smapai puncaknya dosa; membangkitkan hawa nafsu daging.
Kalau dikalahkan, kita bisa hidup benar dan sucisekalipun di lingkungan yagn sudah kotor.
- Binatang buas dari dalam laut= antikris dengan roh jual-beli--mamon--yang membuat kikir dan serakah---penyembahan berhala.
Kikir= tidak bisa memberi.
Serakah= merampas milik orang lain, terutama milik TUHAN (persempuluhan dan persembahan khusus).
Kalau dikalhkan, kita bisa memberi, yaitu mengembalikan milik TUHAN, memberi waktu, tenaga, uang, sampai seluruh hidup ktia kepada TUHAN.
- Binatang buas di darat= nabi palsu dengan roh dusta yang menciptakan ibadah palsu--ibadah dengan cara-cara dunia, bukan dalam urapan Roh Kudus. Diciptakan sukacita, tetapi hanya sukacita dunia, tidak tertib dan teratur. Cara berpakaian juga tidak tertib dan teratur--seperti pemain musik di alun-alun. Belum lagi cara mainnya dan menyanyinya. Ibadah palsu juga hanya mengejar kemakmuran dan hiburan jasmani--tanpa penyucian--; yang penting diberkati dan terhibur. Paling tidak suka saat-saat pemberitaan firman--kalau bisa, tidak ada pemberitaan firman.
Kalau dikalahkan, kita bisa mengutamakan firman pengajaran yang benar--ibadah yang sejati--, sehingga hidup ktia selalu disucikan dan diubahkan sampai sempruna.
Markus 1: 13
1:13. Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia.
Kalau setan tritunggal dikalahkan, maka malaikat yang datang melayani. Demikian juga dengan kita. Kita harus mengalami perobekan daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya, supaya kita bisa taat dengar-dengaran pada firman Allah dan mengalami kuasa nama Yesus untuk bisa mengalahkan setan tritunggaldan kita dilayani oleh malaikat. Kalau tidak mampu untuk taat, ambil puasa!
"Kalau puasa sehari belum bisa, ambil puasa dua hari, kalau masih melawan, ambil puasa tiga hari, begitu seterusnya. Pasti bisa lepas dari keinginan dan hawa nafsu daging. Mengenai apa saja, kalau sudah di luar firman, dan kita lebih memilih daging, ambil puasa. Ada seorang ibu bersaksi, anaknya sudah besar-besar, tetapi pada masa remajanya, ia seringkali membaca bacaan yang tidak baik--dulu belum ada handphone seperti sekarang. Tadi pagi juga ada kesaksian anak-anak masih SMP, bahaya kalau sudah diam-diam di pojok-pojok. Hati-hati! Karena itu di kitab Keluaran, katak sampai di punggung--sekarang di dalam laptop yang dibawa di punggung, juga handphone. Seorang ibu ini yang anaknya sudah besar, ia diganggu pikiran masa remajanya. Datang pada saya: 'Bagaimana, om?': 'Puasa.' Sehari belum bisa, sampai empat hari puasa, baru bisa lepas. Selesai!"
Dilayani oleh malaikat, bukan berarti ada malaikat yang datang, tetapi malaikat menunjuk pada gembala ('Tuliskan kepada malaikat sidang jemaat Efesus...').
Jadi, menang atas setan tritunggal artinya BISA TERGEMBALA DENGAN BENAR DAN BAIK. Ini buktinya.
Kalau dikuasai binatang buas, tidak akan bisa tergembala. Kalau digembalakan, justru gembalanya yang dimakan lewat gosip dan lain-lain. Baru firman diulangi: Jangan merokok, jangan mabuk, sudah marah dia: 'Jangan masuk situ, apa itu. Hanya dibuat-buat, firman membosankan, firman diulang-ulang.' Firman sudah diulang saja tidak bisa lepas dari dosa, apalagi kalau tidak diulang.
Yesus sudah memberitakan: Anak Manusia akan mati dan bangkit pada hari ketiga. Dia ulang sampai beberapa kali, tetapi setelah Ia mati dan bangkit, murid-murid lupa. Sudah diulang masih lupa, bagaimana kalau tidak diulang? Kemurahan TUHAN kalau firman itu diulang-ulang.
Firman penggembalaan itu diulang-ulang. Kalau tidak diulang, Petrus yang hebat juga terhilang; tetapi karena diulang, Petrus bisa sadar dan menangis saat ia menyangkal TUHAN.
Tergembala dengan benar dan baik, artinya:
- Tergembala pada firman pengajaran yang benar/makanan yang benar--yang dipercayakan TUHAN pada seorang gembala. Itu aman. Kita bisa tahu bagaimana hidupnya gembala, bagaimana nikahnya dan bagaimana keuangannya. Kalau orang lain yang gantian berkhotbah, kita tidak tahu bagaimana hidupnya; sangat berbahaya.
Gembala, itu yang paling murni meyampaikan firman.
- Berada di kandang penggembalaan--ketekunan dalam tiga macxam ibadah pokok--:
- Pelita emas: ketkeunan dalam ibadah raya,
- meja roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci,
- mezbah dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa.
Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal. Jangan melekat pada setan!
Untuk bisa tergembala yang benar dan baik, memang harus masuk pintu yang sempit.
Yohanes 10: 9-10
10:9. Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
10:10. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Pintu sempit= pintu perobekan daging.
"Gembala harus menyediakan makanan. Itu pintu sempit. Hampir tidak ada waktu gerak sedikitpun. Sungguh-sungguh saya katakan ini. Tetapi jemaat juga, dari kulaih masuk ibadah, dari kerja masuk ibadah, itu juga pintu sempit. Kalau tidak kuat, lihat Yesus yang sudah mati di kayu salib, lebih dari kita, dan kita akan malu--kita hanya penderitaan ringan. TUHAN tolong kita semua."
Memang sakit bagi daging, tetapi hasilnyaluar biasa:
- Perlindungan Allah Tritunggal supaya kita tidak diterkam oleh tiga binatang buas yang mencuri, membunuh dan membinasakan. Kita mengalamai damai sejahtera; aman sejahtera.
Gembala yang tidak tanggung jawab, sama dengan pencuri dan pembunuh--datang hanya untuk mengambil uang.
Kalau masuk dari pintu sempit, ia membawa makanan. Sidang jemaat juga. Karena lapar terus--butuh makanan--, akan masuk lewat pintu sempit. Kalau tidak, akan bertemu dengan pencuri dan pembunuh.
- Ayat 10= kita hidup dalam kelimpahan, yaitu kita dipelihara oleh anugerah TUHAN yang besar, sehingga tidak berkekurangan, tetapi selalu mengucap syukur pada TUHAN.
Tadi, ada pagar kebenaran dan kemurnian; kita hidup dalam pagar berkat dan anugerah TUHAN. Sekarang masuk kandang penggembalaan, kita HIDUP dalam tangan anugerah TUHAN yang besar. Semua akan ditambahkan kepada ktia; tidak pernah kekurangan. Kalau diizinkan ada kekurangan, itu hanya ujian.
"Saya juga diizinkan tidak makan, tidak minum, tidak punya uang sama skeali. Sekolahkan anak di STM, sudah senang. Mau ujian, dia menangis, karena belum bayar SPP Rp 90.000 dan tidak boleh UNAS. Menangis juga saya. Tidak punya uang saya. Tahun 90'an, paling banyak saya punya uang Rp 7.000 untuk bayar bis. 90.000 mau dari mana? Menangis juga saya. Bayarnya harus besok. Jam empat sore, datang amplop. Karena ini di desa, pelajaran agama kristen saya kumpulkan di gereja, saya tidak mau ke sekolahnya. Sudah beberapa tahun, tahu-tahu ada berkat Rp 100.000. Pas. Rp 10.000 untuk persepuluhan dan Rp 90.000 untuk bayar SPP. Menangis lagi. Itulah, kalau diizinkan terjadi kekurangan, itu hanya ujian, bagaimana kita benar-benar tergembala dengan benar dan baik. Kita hidup dari tangan anugerah TUHAN, jangan andalhkan yang lainnya! Pasti berkelimpahan, artinya ktia selalu mengucap syukur, bukan berjuta-juta. Seperti tadi, ada butuh, langsung ada. Sungguh-sungguh! Sampai butuh ongkospun, sudah jam satu siang, tidak punya uang, harus jalan ke Gending. Saya tidak mau hutang, saya mau khotbah. Saya tenang, sambil doa, karena ada tugas mengetik. Sebentar lagi, ada orang datang minta didoakan gudangnya dan om Pong yang tunjuk saya. Sudah saya doakan dan saya tidak berharap apa-apa, tetapi pulangnya saya dikejar-kejar, ternyata diberi amplop. Buka, langsung berangkat. Itulah kelimpahan. Mungkin kita tidak punya deposito, tetapi saat kita butuh, ada, dan kita selau mengucap syukur."
- Filipi 2: 11
2:11. dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Hasil ketiga: mulut hanya mengaku Yesus; lidah kita hanya memuliakan dan menyembah TUHAN. Setan benar-benar dikalahkan.
Inilah penggembalaan, yaitu kita mengucap syukur sampai menyembah TUHAN.
Mari, empat puluh yang pertama: kita lepas dari dosa--percaya Yesus, bertobat, dan baptisan air--dan pagari hidup kita dengan kebenaran dan kemruanian. TUHAN akan pagari kita juga dengan berkat dan anugerah, kebahagiaan sorga--kita sudah masuk kerajaan sorga--, dan kita lepas dari kutukan--suasana dunia.
Yang kedua: berpuasa, robek daging untuk selalu taat pada TUHAN. Setan disingkirkan dan malaikat datang. Kita bisa tergembala dengan benar dan baik. Kita hidup dalam tangan anugerah TUHAN yang besar--berkelimpahan. Itulah penggembalaan. Namanya di kandang, tidak bisa cari makan sendiri, sebab itu hanya hidup dari tangan anugerah Pemiliknya. Gembala Agung yang memberi makanan kepada kita.
- Sesudah bangkit, Yesus 40 hari di dunia dalam tubuh kemuliaan.
Kisah Rasul 1: 3, 9
1:3.Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hariIa berulang-ulangmenampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.
1:9. Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Iadisaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
'berulang-ulang'=> pemberitaan firman yang diulang-ulang, jangan dihina. Tidak semua orang bisa mengulangi firman. Kalau bukan pengajaran, tidak bisa.
Yesus menunjukkan diri berulang-ulang, itu sama seperti firman yang diulang-ulang, supaya semakin jelas. Mungkin pemberitaan pertama, masih belum jelas; pemberitaan kedua, lebih jelas lagi; terus begitu sampai benar-benar jelas.
Ayat 9= sesudah empat puluh hari menampkkan diri dalam tubuh kemuliaan kepada murid-murid, Yesus terangkat ke sorga.
Bagi kita sekarang, artinya: kita harus mengalami perobekan daging supaya KITA BISA MELIHAT WUJUD YESUSdalam kemuliaan lewat cahaya injil tentang kemuliaan Kristus, itulah firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua/kabar mempelai.
Pemberitaan firman ada dua:
- Firman pengjnjilan= melihat wujud Yesus yang datang pertama kali sebagai bayi, kemudian mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa.
- Firman pengajaran/kabar mempelai= menunjukkan wujud Yesus dalam kemuliaan; tidak menanggung dosa lagi. Dia yang akan datang kedua kali untuk menyempurnakan kita.
Ini yang harus kita lihat. Mungkin kita senang penginjilan karena cepat--seperti minum susu--, tetapi sesudah itu mau ke mana? Harus melihat wujud Yesus dalam kemuliaan lewat kabar mempelai/firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
2 Korintus 4: 3-4
4:3. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4. yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
'gambaran Allah'= wujud Allah.
Inilah perobekan daging; mungkin terlalu lama atau keras. Harus dirobek. Dulu, murid-murid juga ada kebimbangan. Semua tidak percaya: 'Sebelum aku melihat; sebelum mencucukkan tangan, aku tidak percaya.' Itu adalah daging.
Sekarang mau dengar pengajaran: 'Wah, terlalu lama, terlalu keras,' padahal dagingnya yang terlalu.
Ini yang harus dirobek supaya ibs amenerima kabar mempelai.
Yohanes 21: 1-4, 7
21:1. Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut.
21:2. Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain.
21:3. Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
21:4. Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
21:7. Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
'Aku pergi menangkap ikan' => disuruh menjala manusia, tetapi kembali menangkap ikan.
'tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus' => tidak tahu Yesus dalam kemuliaan. Ini artinya: tidak mau menerima kabar mempelai dengan berbagai macam alasan. Itu mempertahankan daging.
Di sini, Petrus keras hati--mempertahankan keinginan dan hawa nafsu daging; termasuk dosa-dosa--, sehingga tidak bisa melihat wujud Yesus dalam kemuliaan--sekarang, tidak bisa menerima firman penyucian yang lebih tajam dari pedang bermata dua/kabar mempelai; sama dengan tidak taat dengar-dengaran/menolak pribadi Yesus dalam kemuliaan.
Akibatnya: Petrus kembali menjala ikan; tingalkan pelayanan; banyak tidak setia. Ingat! Kalau daging dan dosa mulai tumbuh, maka kesetiaan pada TUHAN mulai luntur. Bahaya! Kita tidak bisa lagi melihat Yesus dalam kemuliaan; tidak bisa lagi menerima firman pengajaran yang keras; tidak mau disucikan; tidak mau dirobek dagingnya; dan mulai jadi penjala ikan kembali--tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan. Banyak terjadi seperti Petrus.
Akibatnya sangat fatal, yaitu gagal ttoal('mereka tidak menangkap apa-apa') dan telanjang('ia tidak berpakaian').
Ingat!Di saat kita sudah dipakai TUHAN untuk menjala manusia tetapi kita tidak bisa melhat wujud Yesus dalam kemuliaan--tidak bisa menerima firman pengajaran dan tidak mau disucikan dosanya--, kita akan menjadi tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan--daging dan dosa membuat kita bosan. Kita sungguh-sungguh. Kalau mau disucikan, kita tidak akan bosan.
"Saya sudah saksikan. Minta ampun kalau dianggap sombong. Satu hari, minimal dua kali saya khotbah. Jangan bosan! Jangan tidak setia!s"
Kalau tidak setia, akan gagal dan telanjang--lebih parah keadaannya dari pada sebelum dipanggil dan dipakai TUHAN.
Lukas 5: 5, 10-11
5:5. Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."
5:10. demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia."
5:11. Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.
Sebelumdipanggil TUHAN, mereka hanya gagal (ayat 5), tetapi tidak telanjang. Tetapi setelahmelayani TUHAN, kalau menolak firman yang keras--tidak mau disucikan, tidak mau dirobek hawa nafsunya sehingga tidak setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan--, keadaanya akan lebih parah dari pada sebelum melayani, yaitu gagal dan telanjang.
Telanjang= dipermalukan; jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa; diusir dari taman Eden.
Kita sungguh-s8ngguh! Kalau kita sampai bosan dalam ibadah pelayanan apalagi sampai tinggalkan ibadah pelayanan, keadaan kita akan lebih parah. Tinggal tunggu waktu, akan telanjang. TUHAN tolong kita semua.
Orang tua, nasihati dan doakan anak-anak. Kalau sudah telanjang, orang tua juga yang menanggung. Orang tua juga memberi teladan kepada yang muda, tetap semangat, supaya tetap ditolong TUHAN.
Sudah gagal dan telanjang, yang dibutuhkan adalah firman pengajaran yang diulang-ulang.
Lukas 5: 4
5:4. Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."
Yohanes 21: 6
21:6. Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
Firman pengajaran yang diulang itu meningkat, sehingga rohani dan kesuciannya meningkat.
Tadi TUHAN hanya perintahkan: 'tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan,' baru mereka menyerahkan diri pada TUHAN. Tetapi setelah Yesus bangkit, mereka tidak tahu bahwa itu Yesus. Artinya: sudah melayani tetapi tidak mau disucikan--ikuti daging dan dosa--, sehingga gagal dan telanjang.
Karena itu Yesus menolong lewat pemberitaan firman yang diulang, tetapi ditingkatkan. Sekarang, Yesus perintahkan: 'Tebarkanlah jalamu di sebelah kananperahu.'
Firman yang diulang dan ditingkatkan berguna untuk menyucikankita dari pikiran dan perasaan daging, sehingga kita bisa melihat Yesus dalam kemuliaan--bisa taat dengar-dengaranpada firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua/kabar mempelai.
Mari, yang masih belum menerima kabar mempelai, jangan ikuti daging. Terus lanjtukan! Lama kelamaan, kalau firman sudah kena, kita tidak mau lepas lagi. Berdoa supaya kita bisa melihat wujud Yesus dalam kemuliaan--taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar.
Hasilnya: menangkap 153 ekor ikan.
Yohanes 21: 11
21:11. Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
153,artinya:
- 153= 100 + 50 + 3.
100= panjang Tabernakel.
50= lebar Tabernakel.
3= 3 ruangan Tabernakel: halaman, raungan suci, ruangan maha suci.
Artinya: kita menjadi warga kerajaan sorga--Tabernakel menunjuk pada kerajaan sorga--; kalau bisa melihat wujud Yesus dalam kemuliaan dan taat pada kabar mempelai, kita sudah dipindahkan dari dunia menjadi warga sorga.
Kalau baptisan air, dari anak ayah-ibu secara jasmani, menjadi anak Allah. Sekarang, lewat pengajaran--melihat Yesus dalam kemuliaan; mau terima pedang penyucian supaya daging dan dosa dipotong--, kita bisa menjadi warga sorga. Luar biasa TUHAN!
Ini anugerah TUHAN yang besar.
- 153 terbagi menjadi tiga bagian:
- '100'= 10--dengar fiman-- x 10--taatdengar-dengaran. Inilah ciri warga sorga.
- '50'= Pentakosta= setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN. Ini juga ciri warga sorga.
- '3'= tubuh, jiwa dan roh kita diubahkan menjadi manusia rohani seperti Yesus, yatiu jujur(Efesus 4).
TAAT, SETIA, DAN JUJUR, itulah warga sorga.
- 153= 1+5+3= 9= kasih karunia. Artinya: taat, setia, dan jujur sama dengan HIDUP dalam tangan kasih karunia TUHAN yang besar.
Begitu kita masuk baptisan air--hidup dalam kebenaran dan kemurnian--, kita dipagari dengan berkat dan anugerah TUHAN--hidup dari anugerah TUHAN. Kita mulai bersuasana sorga--pesta paskah. Kita lepas dari dosa dan mengalami kebahagiaan sorga. Kutukan sudah hilang.
Lalu yang kedua: berpuasa--perboekan daging--supaya taat dengar-dengaran dan tergembala. Kita mengalami hidup berkelimpahan (raja Daud mengatakan: 'Takkan kekurangan aku.'); kita hidup dalam tangan anugerah TUHANsampai hidup kekal.
Yang ketiga: kita melihat wujud Yesus--kita mau menerima kabar mempelaiapapun yang kita alami--, dan kita bisa taat, setia, dan jujur. Kita hdiup dalam kasih karunia TUHAN yang besar. Kita sudah menjadi warga sorga.
Hasilnya:
- Ibrani 4: 16
4:16. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karuniauntuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Hasil pertam: tangan kasih karunia TUHAN sanggup menolongkita dan menyelesaikan segala masalahyang mustahil pada waktunya. Dia Raja Sorga dan Mempelai Pria Sorga, siap untuk menyelesaikan semua masalah kita. Kita tinggal tunggu waktu TUHAN.
- Pengkhotbah 3: 11
3:11. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Hasil kedua: tangan kasih karunia TUHAN membuat semua menjadi berhasil dan indahpada waktunya.
Tangan kita sangat terbatas, tetapi di dalam tangan kasih karunia TUHAN, tidak terbatas; tidak bergantung lagi pada dunia karena kita adalah warga kerajaan sorga yang hidup dari Raja Sorga. Apapun keadaan kita malam ini, serahkan dalam tangan TUHAN!
- Wahyu 22; 20-21
22:20. Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
22:21. Kasih karunia TuhanYesus menyertai kamu sekalian! Amin.
Hasil ketiga: tangan kasih karunia TUHAN yang besar mempersiapkan kita--menyucikan dan mengubahkankita sampai sempurna seperti Dia dengan bersorak: Amin, Haleluya--untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bersama Dia selama-lamanya sampai duduk di takhta sorga selamanya.
Mulai dari baptisan air, kita mengalami suasana sorga lebih dulu--dipgarai.
Lalu ketaatan dan penggembalaan, kita sudah dipelihara oleh TUHAN secara berkelimpahan, sampai hidup kekal.
Dan terakhir: taat, setia, dan jujur--warga kerajaan sorga. Kita hidup dari tangan kasih karunia TUHAN yang besar.
Serahkan semua pada TUHAN: semua selesai, indah, berhasil, dan sempurna pada waktunya untuk kita layak terangkat bersama Dia ke sorga.
Apapun keadaan kita, serahkan pada TUHAN!
Dalam kesulitan, kegagalan, telanjang dan lain-lain, dan sekalipun dalam kelimpahan, serahkan semua pada TUHAN! Gaji dan lain-lain hanya sarana, tetapi kita hidup dari tangan kasih karunia TUHAN yang besar. Bukan sistem dunia, tetapi sorga--kita jadi warga sorga. Kita tidak bergantung pada dunia, tetapi tangan kasih karunia TUHAN yang besar. Semua selesai, semua indah, sampai sempurna.
TUHAN mmberkati.