Matius 24: 43-44
Kita harus berjaga-jaga supaya tidak masuk hukuman bersama dunia, tetapi terangkat bersama Tuhan.
ay. 44= cara kita berjaga-jaga dikaitkan dengan waktu kedatangan Tuhan.
Dalam Matius 24, ada 3 macam waktu kedatangan Tuhan:
- ay. 22 = waktu yang singkat= waktu yang sisa.
1 Petrus 4: 1-2
Yang harus kita jaga adalah menghadapi dosa. Dosa ini yang mau menggugurkan kehidupan kita. Kalau dosa sudah memuncak, dunia ini akan segera dihukum oleh Tuhan.
Praktik berjaga-jaga terhadap dosa: - ay. 1= rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosadan kembali pada Tuhan (bertobat).
- ay. 2= hidup menurut kehendak Tuhan(Firman).
Jadi, segala hal dalam hidup kita, ukurannya adalah Firman. Segala sesuatunya harus sesuai dengan Firman.
Lukas 28: 1, 8
Kalau kita sudah taat pada Firman, maka berkat Tuhan akan mengejar kita. Dan tidak ada yang bisa menghalangi.
Jadi, bukan kita yang mengejar berkat sampai tinggalkan ibadah pelayanan.
Tuhan mampu perintahkan berkat untuk memelihara hidup kita.
1 Yohanes 2: 17
= dengan taat pada Firman, kita tidak akan hancur/musnah bersama dunia, tapi beroleh hidup kekal.
Mari kita berjuang untuk berjaga-jaga menghadapi dosa.
- Matius 24: 33= waktu yang sudah diambang pintu= sudah hampir terjadi.
Yang harus kita jaga disini adalah menghadapi penderitaan bersama Yesus(Yakobus 5: 7-11).
Penderitaan bersama Yesus itu harus kita hadapi. Penderitaan ini bisa dalam bentuk pencobaan, penderitaan saat beribadah dan sebagainya.
Praktik berjaga-jaga menghadapi penderitaan bersama Yesus: - ay. 9= tidak bersungut-sungut atau menyalahkan satu dengan lainnya, tetapi tetap bersyukur pada Tuhan.
Kalau ada sungut-sungut/saling menyalahkan, maka Yesus berdiri sebagai Hakim untuk menghukum kehidupan itu dan tidak ada pertolongan. Dan saat Tuhan datang, hidup itu akan masuk dalam penghukuman.
Dosa bersungut-sungut ini juga merupakan dosa akhir jaman.
- ay. 10= bersabar dan bertekun dalam menghadapi penderitaan bersama Tuhan.
Bersabar= sabar menunggu waktu Tuhan dan tidak cari jalan sendiri yang diluar Firman. Kalau tidak sabar, justru akan dihukum.
Seperti petani, kalau ingin cepat panen, malah tidak ada hasilnya dan malah rugi.
Bertekun= tekun dalam penggembalaan (Kisah Rasul 2: 41-42), itulah 3 macam ibadah.
Justru saat dalam penderitaan, kita harus tekun dalam penggembalaan.
Kalau tidak tekun, kita justru akan semakin hancur.
Hati-hati! Justru dalam penderitaan, istri Ayub menghina Ayub. Untung Ayub tidak goyah.
Kalau kita sabar dan tekun, maka kita sedang mengulurkan tangan pada Tuhandan Ia ada diambang pintu untuk mengulurkan belas kasihanNya.
Ayub dipulihkan 2x lipat. Artinya kita mendapat masa depan yang lebih indah, baik secara jasmani maupun rohani. Dan ada jalan keluar dari segala masalah kita, sampai pintu Surga juga dibukakan bagi kita.
- Matius 24: 44= waktu yang tidak diduga.
Yang harus kita jaga adalah selalu siap sedia untuk menyambut kedatangan Tuhan.
Matius 25: 1, 10
Siap sedia menyambut kedatangan Tuhan, itu seperti 10 dara.
Ukuran siap sedia adalah pelita tetap menyala. 10 gadis ini pelitanya menyala. Tapi bedanya pada minyak persediaan.
Jadi, supaya pelita tetap menyala, harus ada minyak persediaan= meluap-luap dalam Roh Kudus.
Kegunaan minyak persediaan Roh Kudus: - Roma 12: 11= memberi kekuatan extra kepada kita, sehingga kita tetap setia dan berkobar-kobar untuk melayani Tuhan sampai Tuhan datang.
Setia dan berkobar-kobar inilah yang merupakan minyak persediaan Roh Kudus.
Tanpa Roh Kudus, daging ini makin lama akan makin tidak setia dan pelita itu makin padam.
- Hakim-hakim 14: 36= membuat singa jadi anak kambing.
Artinya kita punya kekuatan extra dari Roh Kudus untuk mengalahkan singa. Artinya: mengalahkan segala pencobaan-pencobaan sekalipun sudah mustahil.
Hati-hati! Singa ini ada dalam kebun anggur (penggembalaan).
Dan Roh Kudus juga mampu mengubah kesedihan kita jadi sukacita dan kegagalan jadi keberhasilan.
- Roma 5: 5= Roh Kudus memberi kekuatan extra sehingga kita jadi kuat dan teguh hati.
Artinya tetap percaya dan berharap pada Tuhan, tidak kecewa dan putus asa.
Juga berarti tetap berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar.
Salomo orang hebat, tapi di akhir hidupnya tidak berpegang lagi pada Firman yang benar.
Tanpa kekuatan Roh Kudus, kita tidak bisa berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar.
Kuat dan teguh hati juga berarti kuat untuk tidak berbuat dosa seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego.
1 Timotius 3: 13
Kalau kita kuat dan teguh hati, kita akan terus mengalami penyucian dan saat Tuhan datang kembali, kita akan bersama-sama dengan Tuhan dan kita jadi sempurna sama seperti Tuhan.
Tuhan memberkati.