Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita masih berada dalam kitab
Wahyu 2-3.
Dalam susunan Tabernakel, ini menunjuk tentang
tujuh kali percikkan darah di depan Tabut Perjanjian.
Ini sama dengan
tujuh suratyang ditujukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir =
penyucian terakhiryang dilakukan oleh Tuhan kepada
tujuh sidang jemaat bangsa kafir(sidang jemaat akhir zaman) supaya sidang jemaat bangsa kafir menjadi sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus dan menjadi mempelai wanita Surga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Tujuh sidang jemaatbangsa kafir yang mengalami percikkan darah adalah:
- sidang jemaat EFESUS(Wahyu 2: 1-7) (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 07 September 2014). Sidang jemaat Efesus harus kembali pada kasih mula-mulasupaya bisa kembali ke Firdaus.
- sidang jemaat di SMIRNA(Wahyu 2: 8-11) yang mengalami penderitaan, tetapi Tuhan katakan untuk tidak takut dalam penderitaan dan setia sampai mati(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 September 2014).
AD. 2. SIDANG JEMAAT SMIRNA
Wahyu 2: 11
2:11. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, iatidak akan menderita apa-apa olehkematian yang kedua."
Janji Tuhan kepada sidang jemaat Smirna: '
Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa olehkematian yang kedua' (mulai diterangkan dari
Ibadah Raya Surabaya, 02 November 2014).
Kematian kedua adalah lautan api dan belerang (neraka).
Wahyu 20: 1420:14. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.Dalam Wahyu 21: 8, dituliskan ‘
lautan api dan belerang’= neraka untuk selama-lamanya.
'
Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa olehkematian yang kedua'= tidak masuk dalam neraka= menang atas maut.
jadi, jika kita
menang atas maut, kita tidak akan menderita apa-apa oleh kematian kedua, tetapi kita masuk kerajaan Surga untuk selama-lamanya.
1 Korintus 15: 55-5815:55. Hai mautdi manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
15:56. Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
15:57. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenanganoleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
15:58. Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
‘
yang telah memberikan kepada kita kemenanganoleh Yesus Kristus’ = menang atas maut.
3 bukti bahwa kita menang atas maut:
- 'berdirilah teguh, jangan goyah'= berdiri teguh dalam iman.
1 Korintus 16: 13
16:13. Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!
Iman= kebenaran.
Praktiksehari-hari berdiri teguh dalam iman:
- tetap hidup dalam kebenaranapapun resiko yang kita hadapi hari-hari ini. Misalnya:
- tidak mau melakukan perintah yang tidak benar (korupsi) dalam pekerjaan sekalipun resikonya dipecat.
- tetap hidup benar secara pribadi (KTP, SIM benar), pekerjaan benar, sekolah benar, kuliah benar, nikah benar, ibadah benar, sampai semuanya benar apapun resiko yang kita hadapi.
- 2 Tesalonika 2: 15
2:15. Sebab itu, berdirilah teguhdan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
Praktik yang kedua: berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran(mempraktikan Firman pengajaran yang benar).
Firman pengajaran yang benar adalah Firman tertulis dalam Alkitab dan diilhamkan oleh Tuhan, dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab (bukan ayat diterangkan lawakan, pengetahuan dan sebagainya).
Kalau Firman tertulis di Alkitab (bukan ilustrasi dan lain-lain), jangan ragu, karena di dalamnya ada kuasa untuk mengalahkan setan. Seperti Yesus saat menghadapi cobaan dari setan, Yesus selalu berkata ‘ada tertulis’.
‘kamu terima dari kami’ = dari Rasul Paulus (dari hamba Tuhan).
'berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami', artinya:
- ini bukanlah suatu kesombongan, tetapi ini suatu keyakinan penuh atas kebenaran Firman Tuhan, tidak peduli dengan orang lain dan bukan kebenaran sendiri.
- Ini juga merupakan ketegasan, sebab banyak ajaran-ajaran lain yang palsu (menyesatkan) dan merupakan racun yang mematikan rohani.
Sebab itu, rasul Paulus menegaskan 'apa yang kamu terima dari kami', karena ia yakin bahwa ia memberitakan yang benar.
Telinga ini ada dua (untuk mendengar dan dengar-dengaran). Ini ada prosesnya, tidak bisa langsung dari mendengar lalu bisa praktik firman.
Prosesuntuk berpegang teguh pada pengajaran yang benar dan dengar-dengaran:
- mendengar Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus dengan sungguh-sungguh baik secara lisan maupun secara tertulis sampai bisa mengerti Firman.
Dalam pemberitaan Firman, yang penting adalah urapan, tidak penting usianya, kepandaian dan sebagainya.
Rasul Paulus selalu menuliskan surat-surat. Di dalam Kitab Wahyu juga dikatakan, ‘tuliskanlah kepada ketujuh sidang jemaat’.Tuhan memerintahkan kepada Rasul Yohanes untuk menulis surat kepada tujuh sidang jemaat. Dulu, firman bisa diberitakan secara lisan dan tertulis. Sekarang (jaman modern) sudah bisa difotokopi, dalam bentuk rekaman lewat VCD/DVD atau siaran langsung lewat internet.
Kalau diurapi Roh Kudus, dimanapun kita menerima Firman, kita bisa mengerti Firman.
- percaya/yakin pada Firman pengajaran yang benar (pribadi Yesus), sehingga menjadi iman yang teguh di dalam hati. Firman pengajaran yang benar itu merupakan pribadi Yesus.
Iman yang teguh= tidak memberi kesempatan satu kalipun untuk mendengar ajaran lain.
Kalau kita mulai mendengar ajaran lain, kita akan mulai goyah.
Kita belajar dari Kitab Kejadian, Hawa hanya satu kali mendengar suara ular dan ia kehilangan Firdaus (diusir ke dunia).
Iman yang teguh ini menentukan apa yang hendak kita dengar. Harus ada ketegasan hari-hari ini!
- Roh Kudus menolong kita untuk mempraktikkan Firman pengajaran benar (taat dengar-dengaran pada Firman pengajaran benar).
Jika kita taat dengar-dengaran,hasilnya:
- Matius 7: 24-25
7:24. "Setiap orang yang mendengar perkataan-Kuini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
7:25. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
‘mendengar perkataan-Ku‘ = mendengar perkataan Yesus = Firman pengajaran yang benar.
Hasil pertama: kita dipakai dalam pelayanan pembangunan rumah rohani= pelayanan pembangunan tubuh Kristus di atas dasar batu karang Yesus (Yesus sebagai Kepala), sehingga kita tahan uji dalam menghadapi segala pencobaan dari setan tritunggal (hujan, angin, banjir), tetap kokoh sampai Tuhan datang kedua kali (‘tidak rubuh’).
Tubuh Kristus dimulai dengan:
- nikah rumah tangga. Nikah rumah tangga kita juga tetap kokoh.
- setelah itu penggembalaan juga kokoh. Kalau gembala berpegang teguh pada Firman, taat dan hidup benar, penggembalaan tidak akan pernah rusak (kokoh).
Kesaksian:
"Mohon maaf kalau dianggap sombong,saya bersaksi: waktu om Pong menginggal pada tahun 2002, saya bertahan pada persekutuan dan pengajaran yang benar, saya dicela dari luar dan dalam, ‘sebentar lagi gereja di Malang ambruk’, tetapi saya diam saja. Prinsip saya, kalau saya hidup benar, nikah benar dan pegang pengajaran benar, maka tidak akan roboh (ada batu karang Yesus). Tidak jadi rubuh, ternyata Tuhan bangunkan sampai lantai 3 (ini suatu kesaksian dan keteguhan). Di WR Supratman juga dikatakan orang, 'nanti akan ditutup', tetapi sampai hari ini masih tetap ada karena kemurahan Tuhan dan tidak ditutup."
- sampai antar penggembalaan (persekutuan) juga kokoh, bahkan sampai tubuh Kristus yang sempurna terbentuk.
Yesus sebagai kepala yang bertanggung jawab atas semuanya sampai mati di kayu salib (di bukit tengkorak). Tengkorak = kepala yang sudah mati.
- Matius 7: 21
7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Kuyang di sorga.
Hasil kedua: pintu Surga terbuka dan kita masuk kerajaan Surgayang kekal (tidak akan masuk ke neraka).
Sejak di bumi ini, kita mengalami suasana Surga (suasana Firdaus) sampai betul-betul kita masuk kerajaan Surga yang kekal.
Jadi, ukuran masuk Surga adalah hidup benar dan taat dengar-dengaran.
Sekalipun seorang Pendeta, kalau hidupnya tidak benar dan tidak taat, ia akan ditelan oleh maut. Dalam Matius 7: 23, "aku bernubuat, aku mengusir setan, aku mengadakan mujizat, dan Tuhan berkata ‘enyahlah engkau’".
- Bukti kedua menang atas maut: 'giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan'= selalugiat (aktif)dalam pelayanansesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita.
Contoh pelayanan: yang tidak kelihatan adalah sebagai tim doa, pembersih gereja. Ada juga yang lainnya sebagai gembala, penyanyi dan sebagainya.
2 Korintus 3: 5-8
3:5. Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.
3:6. Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.
3:7. Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian
3:8. betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh!
‘Musa’ merupakan pelayanan Taurat, tetapi ada juga pelayanan dalam ‘perjanjian baru’.
2 macam pelayanan pekerjaan Tuhan:
- pelayanan perjanjian lama (taurat) yang diwakili oleh Musa, yaitu
- mengandalkan kekuatan daging. Siapa yang mengerjakan dia mendapatkan hasilnya dan yang tidak mengerjakan akan dihukum.
- Tuhan katakan bahwa 'tidak ada seorang yang mampu menggenapkan hukum taurat'. Artinya: mengalami kebinasaan(menuju kematian jasmani).
Jadi, pelayanan perjanjian lama (taurat) adalah pelayanan yang menggunakan kekuatan daging (kekuatan sendiri), tetapi tidak mampu, sehingga menuju kematian jasmani.
Waktu itu, mati secara jasmani. Contoh: kalau pada hari Sabat ada yang menyalakan api, ia akan langsung mati. Jika ada orang yang melanggar dan tidak melakukan hukum taurat, akan langsung mati.
Sekarang, kalau kita melayani pekerjaan Tuhan dengan kekuatan daging(pengalaman daging), rohani kita akan kering, mati rohani sampai binasa selama-lamanya. Contoh: merasa sudah berpengalaman kotbah, lalu tidak melakukan persiapan untuk kotbah dan akhirnya menjadi kering rohani.
Kesaksian:
"biarpun saya sudah 22 tahun menjadi gembala dan kotbah terus, apalagi 10 tahun terakhir ini, satu minggu kotbah minimal 12 kali. Kalau saya anggap sudah bisa semua dan tenang, tidak perlu menyembah, tidak puasa, itulah mengandalkan kekuatan daging dan pasti akan kering. Saya juga katakan kepada Markus, 'sekalipun les drum, tetapi kalau tidak menyembah Tuhan dulu, pasti akan kering, sebab ini beda dengan main musik di alun-alun'. Kalau dalam ibadah kunjungan sekalipun sudah disiapkan hotel dan sebagainya, tidak pernah saya berenang kecuali untuk membaptiskan orang. Karena saya selalu persiapan untuk Firman di manapun saya melayani."
- pelayanan perjanjian baru= pelayanan Roh (bukan daging lagi), yaitu mengandalkan kekuatan Roh Kudus(urapan Roh Kudus), sehingga menuju kemuliaan dan hidup kekal, tidak binasa.
Sebab itu, anak-anak kecil dibiarkan untuk mendengarkan Firman, sebab ada Roh Kudus.
"guru saya mengatakan, 'kalau anak kecil tidak bisa mendengar, pori-porinya bisa menerima'. Roh Kudus bisa bekerja lewat apapun juga. Kalau tidak mengerti, kita berdoa, ‘Roh Kudus, tolong saya’, lama-lama mendengar firman, nanti kita akan mengerti. Kalau pakai otak, justru bingung seperti pengalaman saya dulu."
Kita berkotbah, mendengarkan kotbah, bermain musik, menyanyi, mari kita gunakan kekuatan Roh Kudus. Kalau dengan kekuatan daging, sekalipun sudah sarjana, masih ditraining juga. Berarti, kekuatan dagingnya (kepandaiannya) masih tidak cukup, apalagi untuk mengerjakan pekerjaan Surga (S1, S2, Profesor masih jauh untuk pekerjaan surga). Sebab itu, kita perlu kekuatan Roh Kudus.
Imamat 21: 12 (‘kekudusan para imam’)
21:12. Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Dulu, dalam pelayanan perjanjian lama (taurat), imam-imam/pelayan Tuhan tidak boleh keluar dari tempat kudus(ruangan suci Tabernakel secara jasmani) supaya mengalami penyuciandan urapan Roh Kudus.
Kalau keluar dari ruangan suci, akan mati. Inilah taurat, kalau dilanggar, berarti mati.
Dulu, Musa naik ke gunung Sinai dan Tuhan perlihatkan kerajaan surga, lalu Tuhan perintahkan Musa membuat kerajaan Surga di bumi ini. Tujuannya supaya bangsa Israel beribadah melayani Tuhan di bumi tetapi seperti di surga. Kerajaan surga di bumi namanya adalah Tabernakel (kemah suci), ini ada didalam Keluaran 25-40.
Kemah suci terdiri dari 3 tempat: Halaman, Ruangan Suci dan Ruangan Maha Suci. Yang boleh masuk dalam ruangan maha suci hanyalah imam besar.
Sesudah di halaman, imam-imam harus berada di ruangan suci dan tidak boleh keluar. Ini menurut peraturan perjanjian lama (taurat).
Tabernakel secara jasmani yang dibangun oleh Musa sudah hancur. Sekarang, dalam perjanjian baru (dalam arti rohani), ini merupakan penggenapan dari pelayanan perjanjian lama, maka imam-imam harus berada di Ruangan Suci Tabernakel secara rohani, yaitu kandang penggembalaan. Terdapat 3 macam alat didalam Ruangan Suci yang sekarang menunjuk ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- Pelita Emas= ketekunan dalam Ibadah Raya (kebaktian umum)= persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karuniaNya (ada nyanyian, kesaksian),
- Meja Roti Sajian= ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci= persekutuan dengan Anak Allah dalam Firman pengajaran benar dan kurban Kristus,
- Mezbah Dupa Emas= ketekunan dalam Ibadah Doa penyembahan= persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.
Jadi di dalam penggembalaan itu lengkap. Petrus ditanya oleh Tuhan sebanyak 3 kali, 'adakah engkau mengasihi Aku?', 'gembalakanlah domba-dombaKu'. Ini menunjuk ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
Manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh. Allah Tritunggal terdiri dari Allah Bapa, Anak Allah dan Roh Kudus. Jadi, ini sudah ‘klop’.
Dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa dan roh imam-imam disucikan secara intensif oleh Allah Tritunggal, sehingga imam-imam hidup dalam kesucian dan dalam urapan Roh Kudus.
Kekuatan imam-imam adalah hidup suci, setelah itu baru diurapi oleh Roh Kudus.
Semakin disucikan, urapan Roh Kudus akan semakin kuat, sehingga kita semakin dipakai dan semakin oleh Tuhan.
Pekerjaan Tuhan tidak bergantung pada kepadaian, tetapi pada kesucian dan urapan Roh Kudus.
Tuhan tidak pernah menipu kita!
Jangan menggunakan pelayanan taurat, karena kita akan mati.
Tanda pelayanan Roh:
- 2 Korintus 4: 1
4:1. Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
Tanda pertama pelayanan Roh: 'kami tidak tawar hati' = tidak kecewa, tidak bangga, tetapi selalu mengucap syukur kepada Tuhan dan tidak meninggalkan Tuhan.
Kesaksian:
"dulu, saya masuk sekolah Alkitab dan diijinkan tidak makan. Saya sempat kecewa sebentar, tetapi Tuhan tolong. Kalau kecewa terus, saya akan habis, karena, itu adalah daging, bukan Roh. Kalau pelayanan Roh, apapun yang kita alami, kita tidak akan kecewa."
- Kolose 4: 17
4:17. Dan sampaikanlah kepada Arkhipus: Perhatikanlah, supaya pelayanan yang kauterima dalam Tuhan kaujalankan sepenuhnya.
Tanda kedua pelayanan Roh: 'kaujalankan sepenuhnya'= menjalankan pelayanan dari Tuhan sepenuhnya= tetap setia berkobar-kobardalam pelayanan sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita, sampai garis akhir.
Garis akhir= sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan Yesus datang kedua kali.
2 Petrus 1: 10-11
1:10. Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
1:11. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Hasilnya: ‘dikaruniakan hak penuh’= kita menerima hak penuh untuk masuk kerajaan Surga yang kekal. Kita mengalami suasana kerajaan Surga di tengah dunia yang sudah terkutuk (letih lesu, duri-duri, beban berat), sampai masuk kerajaan Surga dan tidak menderita oleh kematian yang kedua.
- Bukti ketiga menang atas maut: 'jerih payahmu tidak sia-sia'= sehebat apapun aktifitas kita di dunia, jerih payah di dunia ini hanya membawa kesia-siaan dan paling jauh hanya sampai liang kubur atau pensiun lebih dulu. Hanya ada 1 jerih payah yang tidak sia-sia, tetapi kekal sampai di Surga, yaitu ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Celakanya, justru satu-satunya ini (ibadah pelayanan) yang diremehkan oleh orang Kristen.
"coba kalau untuk kuliah, apalagi ujian, sekalipun hujan deras, pasti ditembusi. Tetapi kalau untuk ibadah, baru bunyi guruh, kita sudah banyak pertimbangan untuk ibadah (nanti flu dan sebagainya), padahal ibadah inilah yang menjamin hidup kekal. Kita kuliah dan bekerja boleh keras, tetapi harus mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari segala perkara apapun di dunia. Seringkali kita egois, meminta Tuhan untuk menghentikan hujan, padahal banyak yang butuh air (banyak sawah, padi butuh air). Biar saja hujan (ada halangan), tetapi Tuhan tolong kita supaya tidak terhalang dalam ibadah. Hujan dan tidak hujan itu terserah Tuhan (otoritas Tuhan), tetapi doa saya adalah supaya jemaat bisa mengatasi halangan bersama Tuhan. Itulah yang penting."
Kalau hati mengutamakan ibadah (mengasihi Tuhan), pasti tidak akan pernah terhalang (dari banyak halangan menjadi tidak ada halangan). Sebaliknya, kalau tidak mengutamakan ibadah (tidak mengasihi Tuhan), pasti banyak halangan sekalipun tidak ada halangan (dari tidak ada halangan menjadi banyak halangan).
Markus 10: 28-30
10:28. Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!"
10:29. Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya,
10:30. orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.
"Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!" = mengikut dan melayani Tuhan.
Dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, kita menerima upah secara dobel:
- upah 100 kali lipat. 100 kali lipat ini jangan dihitung secara jasmani,
- upah hidup kekal di Surga selama-lamanya. Kita menang atas maut dan kematian kedua tidak bisa menjamah.
Syaratsupaya bisa menerima upah 100 kali lipat dan hidup kekal di Surga:
- harus memiliki angka 100.
100= 10 x 10.
10 pertama= 10 hukum Allah (ada kaitan dengan Firman)= mendengar Firman Allah.
10 kedua= taat dengar-dengaran pada Firman.
Ini ukuran melayani Tuhan, yaitu mendengar dan dengar-dengaran pada Firman Allah.
Jadi, pelayanan yang benar harus didorong oleh pengajaran benar dan taat dengar-dengaran kepada pengajaran benar.
"Ini sudah seringkali sebagai contoh:kalau ada orang yang melayani tetapi tidak taat. Sudah haus, lalu dia diperintah untuk mengambilkan air. tetapi dia memakai pemikiran sendiri ‘air cuma Rp 1000,-, saya berikan laptop dengan harga 10 juta’. Masa mau minum malah diberikan laptop? Ini percuma saja. Apalagi pelayanan tubuh, saya mau minum, otak memerintah untuk memegang gelas, tetapi malah pegang buku. Kalau tidak taat, maka tubuh ini tidak akan bisa berjalan."
Di dalam pelayanan yang benar, bukan melihat pandai, bodoh, miskin atau kaya, tetapi harus taat dengar-dengaran.
- 'sekalipun disertai berbagai penganiayaan'= harus disertai sengsara= rela mengalami sengsara dan aniaya karena Yesus.
Kalau kita mau melayani harus disertai dengan sengsara.
"malam ini (hari Minggu), seharusnya kita libur setelah 6 hari kerja dan kuliah. Tetapi kita harus berada di gereja. Inilah sengsara yang harus kita terima."
kalau tidak rela sengsara, kita tidak akan bisa melayani.
Jadi, kita harus angka 100, artinya taat kepada perintah Tuhan (‘Ya Abba, Ya Bapa’) dan harus ada tanda salib (sengsara karena Yesus).
1 Petrus 4: 12, 14
4:12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Kalau kita rela mengalami sengsara daging bersama Yesus (percikan darah), maka kita menerima Roh Kemuliaan (Roh Kudus):
- Roh kemuliaan membuat kita bahagia di tengah penderitaan.
- Roh Kemuliaan juga membuat kita setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir.
Jadi, pelayanan yang benar, 'jerih payah yang tidak sia-sia' ditandai dengan taat dan setia. Ukuran 100 adalah taat dan ukuran Roh Kudus (Roh Kemuliaan) adalah rela mengalami aniaya dan penderitaan bersama Yesus.
Contoh: kita satu minggu bekerja dan datang beribadah tiga kali seminggu, mungkin orang lain mengatakan ‘kasihan dia’, tetapi kita merasa bahagia karena ada Roh Kudus.
Kesaksian:
"Saya ada pengalaman. Di satu tempat ada dokter spesialis yang ditanya temannya, 'katanya kamu hari Minggu, Selasa dan Kamis, ikut ibadah lewat siaran langsung, apa kamu tidak praktik, makan apa kalau kamu ibadah terus?'. Tetapi ia menjawab, 'Tuhan pelihara saya'. Orang lain mungkin berpikir, ‘ia menderita’, padahal ia bahagia. Malah saya tambah ibadah hari Jumat, dia juga mau ikut ibadah hari Jumat dan berhenti lagi untuk praktik di hari jumat. Tetapi Tuhan tahu, dia tutup sore, pasien datang pagi-pagi."
Kalau berbuat dosa, orang lain berkata, 'oh senang dia', tetapi kita lah yang menderita. Kalau kita menderita karena Tuhan, orang lain yang melihat sudah jungkir balik (‘kasihan dia’), tetapi kita merasa bahagia.
Kalau kita melayani dengan taat dan setia, itulah ‘jerih payah yang tidak sia-sia’.
Wahyu 3: 7-8
3:7. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
3:8. Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Kudan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
Kalau taat dan setia, kita akan mendapatkan kunci Daud= Tuhan mempercayakan kunci Daud untuk membuka pintu-pintu.
'engkau menuruti firman-Ku'= mendengar dan taatdengar-dengaran (angka 100).
'engkau tidak menyangkal nama-Ku'= setiadan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan (rela sengsara).
Kunci Daud= kemurahan dan kebajikan Tuhan.
Daud mengakui dalam Mazmur 23: 6(pasal penggembalaan), 'kemurahan dan kebajikan Tuhan mengikuti aku seumur hidupku', bukan kehebatan, Dibanding kakak-kakaknya, kakaknya cocok jadi raja karena belajar berperang dan sebagainya, sedangkan Daud tidak ada apa-apanya, karena ia hanya menggembalakan 2-3 ekor domba. Tetapi, ada kunci dari Tuhan, yaitu kemurahan dan kebajikan Tuhan dalam penggembalaan.
Setiap detak jantung kita (langkah-langkah kehidupan kita) merupakan kemurahan kebajikan Tuhan dan akan terjadi mujizat-mujizat.
"Saya selalu mengingatkan diri, kalau terjadi sesuatu dalam diri kita (mau sombong), ‘tarik nafas dan keluarkan’. Kalau masih bisa dihembuskan, berarti masih ada kemurahan Tuhan, akhirnya tidak bisa sombong (mau sombong apanya). Kalau mau kecewa, tariklah nafas dan hembuskan, ini berarti masih ada kemurahan dan kebajikan Tuhan dan pasti ditolong oleh Tuhan."
Kegunaan kunci Daud:
- Ulangan 11: 13-14
11:13. Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,
11:14. maka Ia akan memberikan hujanuntuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmudan minyakmu,
'sungguh-sungguh mendengarkan perintah'= taat.
'beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu'= setia.
Taat dan setia itulah kunci Daud.
‘memberikan hujan‘ = pintu langit terbuka (menurunkan hujan kepada kita).
Kegunaan kunci Daud yang pertama: membuka pintu langit untuk mencurahkan berkat-berkat Tuhankepada kita, yaitu
- berkat pemeliharaan untuk hidup secara jasmanisampai 'takkan kekurangan aku' (berkelimpahan sampai mengucap syukur kepada Tuhan).
Daud tidak mengatakan, ‘karena aku menjadi raja, aku takkan kekurangan’. Sejak Daud masih menggembalakan 2-3 ekor domba sampai menjadi raja, Daud tetap mengakui, 'Tuhanlah Gembalaku, takkan kekurangan aku'. Yang penting adalah kemurahan dan kebajikan Tuhan.
Jadi, bukan profesi yang memelihara kita, sebab profesi hanya sarana saja, tetapi kemurahan dan kebajikan Tuhanlah yang memelihara kita.
Jangan sombong kalau profesi kita hebat. Kalau Tuhan tidak turunkan berkat, kita juga akan kering. Jangan minder, kalau gaji kecil, tetapi Tuhan sanggup memberkati kita.
Kesaksian:
"tadi saya bersaksi di Malang, saya diterjunkan di kota kecil dan jemaat sedikit, sehingga untuk ongkos pulang pergi ke Surabaya tidak cukup, tetapi saya bisa memelihara dan menyekolahkan 2 orang kaum muda sampai lulus SMA. Orang yang pertama, menangis saat UNAS pertama. Ia berkata mau berhenti sekolah karena harus bayar 90.000. Saya juga menangis karena tidak punya uang juga. Waktu di Gending, guru agama Kristen itu sulit, jadi saya yang mengajar anak-anak di gereja, tetapi saya tidak digaji dan saya tidak mau juga. Tetapi tahu-tahu, ada orang ketok pintu saya, 'om..om, ada titipan dari kepala sekolah, berkat untuk om'. Saya buka, ternyata 100.000. 10.000 untuk perpuluhan dan 90.000 bisa digunakan untuk anak yang mau UNAS tersebut. Kami kembali lagi menangis. Kalau Tuhan yang membuka langit (menurunkan berkat), sekalipun tidak punya gaji, pasti ada.
Dulu saya juga tidak bisa makan dan minum, saya berharap hanya memiliki Rp 1000,-, tahu-tahu mantan murid saya datang malam. Sudah ngomong lama, tetapi tidak ada minum. Kemudian dia mau pulang, dia mengaku les tidak pernah bayar dan dia berikan uang banyak untuk bayar lesnya. Saya bisa kirim uang ke adik-adik saya. Tuhan bisa membuka pintu langit dengan kemurahan dan kebajikan Tuhan. Kalau berharap kemurahan dan kebajikan Tuhan, pasti bisa semuanya."
- juga ada berkat rohani untuk memelihara kehidupan rohanikita, supaya tetap hidup benar.
Di dalam nikah rumah tangga ada anggur baru (kebahagiaan didalam Tuhan).
'engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu'= ada anggur dan gandum, itulah pemeliharaan dari Tuhan. Bukan dombanya, bukan karena Daud menjadi raja, tetapi yang penting adalah kemurahan dan kebajikan Tuhan, itulah yang memelihara kehidupan kita.
- Kegunaan kunci Daud yang kedua: membuka pintu kemenangan.
Daud melawan Goliat sudah tidak mungkin menang. Tetapi, kemurahan dan kebajikan Tuhan yang memberikan kemenangan.
Artinya: menyelesaikan segala masalah sampai yang mustahil sekalipun.
- Kegunaan kunci Daud yang ketiga: membuka pintu pengangkatan(keberhasilan).
Dari penjaga domba, Daud bisa menjadi raja.
Artinya:
- kemurahan dan kebajikan Tuhan mampu memberikan masa depanyang indah dan berhasil pada waktu-Nya sekalipun tidak bisa dipikirkan secara logika.
Kemurahan dan kebajikan Tuhan itu lebih besar dari apapun (Goliat bisa dikalahkan).
- kita dipakai oleh Tuhanuntuk pembangunan tubuh Kristus.
Dipakai oleh Tuhan bukan berarti disiksa, tetapi kita sedang diangkat.
Kalau kita mau diangkat untuk melayani Tuhan (melayani pembangunan tubuh Kristus), maka ada juga pengangkatan untuk masa depan.
Kesaksian:
"kaum muda jangan takut, saya sudah menjadi gembala selama 22 tahun, saya sudah melihat dengan mata kepala saya sendiri. Kalau kaum muda sungguh-sungguh, maka pengangkatan dalam pelayanan dan dalam masa depan itu terjadi secara bersamaan."
- pengangkatan dari cacat cela(kejatuhan-kejatuhan).
Daud juga manusia daging yang pernah jatuh dalam dosa dengan Batsyeba.
Kita semuanya masih bisa berbuat dosa, sebab itulah kita butuh kemurahan dan kebajikan Tuhan.
Kalau tidak ada kemurahan dan kebajikan, begitu Daud jatuh dengan Batsyeba, ia harus mati dirajam karena berzinah. Tetapi ada kemurahan Tuhan dan ia bisa diangkat.
Pengangkatan dari manusia berdosa menjadi manusia yang berkenan kepada Tuhan ini sama dengan keubahan hidup (pembaharuan) menjadi hati yang lembut.
Daud memiliki hati yang lembut dan suka mengampuni, sehingga saat Daud jatuh dalam dosa, ia diampuni juga oleh Tuhan.
Daud mengampuni Saul minimal 2 kali: saat Saul tidur dan saat Saul buang hajat. Seharusnya, saat itu Saul pasti mati, tetapi Daud mengampuni Saul.
Saat Daud menerima tegoran dari nabi Natan, Daud bisa menerimanya karena hatinya lembut. Raja-raja lain bisa marah kalau ditegor.
Contoh: raja Herodes marah saat ditegor, ‘tidak halal engkau mengambil Herodias, istri Filipus saudaramu’.
Saat ditegor oleh nabi Natan, Daud meminta ampun. Inilah pembaharuan, dimulai dengan bisa mengakusegala dosa dan kegagalan kita.
Mulut ini menentukan, apakah kita terangkat atau terhempas dalam lautan api belerang.
Kalau mulut kita bisa mengaku dosa dan kegagalan kita (menyerahkannya kepada Tuhan), maka dosa dihapus, kita dibaharui dan mujizat terjadi. Pertolongan-pertolongan Tuhan semakin nyata, langkah-langkah hidup kita merupakan langkah mujizat.
Sampai saat Tuhan datang kembali kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia dan layak untuk menyambut kedatangan-Nya di awan-awan yang permai. Kita tidak tenggelam dalam lautan api belerang, tetapi kita terangkat sampai ke tahta Surga dan duduk bersanding dengan Dia selama-lamanya. Neraka tidak akan pernah bisa menjamah/menyakiti kita sedikitpun dan kita tidak akan menderita sedikitpun.
Di lembah apapun, Tuhan masih sanggup mengangkat kita. Tuhan akan menolong kita semuanya. Serahkan semua kepada kemurahan dan kebajikan Tuhan.
Tuhan memberkati.