Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 1: 13-16
1: 13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
1: 14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.
1: 15 Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah.
1: 16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik. Ini tentang penampilan pribadi Yesus dalam 4 keadaan yang sebenarnya, antara lain:
- Wahyu 1: 13= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Imam Besar (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Februari 2014).
- Wahyu 1: 14= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Raja segala Raja.
- Wahyu 1: 15= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Hakim yang Adil.
- Wahyu 1: 16= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga.
Malam ini kita masih tetap berada pada ayat 13 yaitu
YESUS TAMPIL DALAM KEMULIAAN SEBAGAI IMAM BESAR.
Wahyu 1: 131: 13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.Penampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Imam Besar
ditandai dengan dua hal, yaitu:
- berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki .
- dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
Kita masih membahas tanda yang pertama yaitu
berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki(mulai diterangkan dalam
Ibadah Pendalaman Alkitab, 03 Februari 2014)
.“berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki”artinya:
- Pakaian kebenaran dan kebajikan= perbuatan kebenaran dan kebaikan, ini dikaitkan dengan perbuatan memberisampai menjadi pakaian putih berkilau-kilau. Kita memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan. Jangan lupa! benar dulu baru baik. Jangan dibalik! Kalau baik dulu tapi tidak benar, tidak berkenan di hadapan Tuhan.
- Pakaian pelayanan(pakaian imamat).
Pakaian pelayanan merupakan jubah yang dipakai oleh Imam Besar untuk melakukan pelayanan pendamaian.
Dulu Harun setahun satu kali masuk ke Ruangan Maha Suci dengan jubah putih yang bermata-mata untuk melakukan pelayanan pendamaian yaitu untuk mendamaikan dosa-dosa bangsa Israel. Ketika Harun membawa dupa dan darah, darah dipercikkan maka akan ada Shekinah Glori, pendamaian terjadi, dan dosa-dosa dihapuskan.
Malam ini, kita memepelajari mengenai
jubah Harun.
Imamat 16: 1-2,4
16: 1 Sesudah kedua anak Harun mati, yang terjadi pada waktu mereka mendekat ke hadapan TUHAN, berfirmanlah TUHAN kepada Musa.
16: 2 Firman TUHAN kepadanya: "Katakanlah kepada Harun, kakakmu, supaya ia jangan sembarang waktu masuk ke dalam tempat kudus di belakang tabir, ke depan tutup pendamaian yang di atas tabut supaya jangan ia mati; karena Aku menampakkan diri dalam awan di atas tutup pendamaian.
16: 4 Ia harus mengenakan kemeja lenan yang kudusdan ia harus menutupi auratnya dengan celana lenan dan ia harus memakai ikat pinggang lenan dan berlilitkan serban lenan; itulah pakaian kudus yang harus dikenakannya, sesudah ia membasuh tubuhnya dengan air. Keluaran 28: 3928: 39 Haruslah engkau menenun kemeja dengan ada raginya, dari lenan halus, dan membuat serban dari lenan halus dan haruslah kaubuat ikat pinggang dari tenunan yang berwarna-warna.Lenan halus= pakaian putih
Ragi, lubang-lubang/bermata-mata, ini menunjuk pada urapan Roh Kudus.
Putih menunjuk pada kesucian
Pakaian Pelayanan = Pakaian putih yang bermata-mata artinya
pakaian kesucian dalam urapan Roh Kudus.
Kalau kita mau melayani Tuhan syaratnya adalah berpakaian (tidak boleh telanjang) = dalam kesucian dan dalam urapan Roh Kudus.
Yesus sebagai Imam Besar, memakai pakaian putih bermata-mata= menunjuk pada Yesus yang duduk di sebelah kanan tahta Allah Bapa yang sedang
memperhatikan kitadi dunia ini
dengan pandangan belas kasihan.
Dalam kesucian dan urapan Roh Kudus ada perhatian Imam Besar kepada kita.
Begitu juga sebaliknya, jika kita sebagai pelayan Tuhan/hamba Tuhan di bumi memakai pakaian putih bermata-mata (hidup suci dalam urapan Roh Kudus), maka
mata kita hanya tertuju pada Yesus sebagai Imam Besaryang duduk disebelah kanan tahta Allah Bapa.
Kita saling memandang dengan Yesus.
Pandangan belas kasih Tuhanadalah untuk menolong,mengasihi, dan mengangkat kehidupan kita, bukan untuk menghukum kehidupan kita. Tapi kalau sampai ada yang dihukum, itu salahnya sendiri. Kalau tidak mau mendapat belas kasih Tuhan (tidak mau mengaku dosa) maka akan berhadapan dengan Hakim yang Adil.
Apa
buktinya kalau kehidupan kita ini memandang YesusImam Besar yang duduk di sebelah kanan tahta Allah Bapa?
Matius 6: 31-34
6: 31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6: 32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
6: 33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
6: 34 Sebab itu janganlah kamu kuatirakan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Buktinya adalah
kita hidup tanpa ketakutan/kekuatiran.
Ada 3 macam kekuatiran:
- Kuatir akan hidup sehari-hari (makan-minum).
- Kuatir akan masa depan/hari esok.
- Lukas 21: 25-26
21: 25 "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
21: 26 Orang akan mati ketakutankarena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.
Yang ketiga: kuatir menghadapi krisis/kegoncangan di segala bidang.
Kekuatiran/ketakutan akan mengakibatkan
kematian secara tubuh.
Pada akhir jaman, penyakit yang mengakibatkan kematian tubuh nomor satu di dunia ini adalah kekuatiran dan ketakutan (stress).
Lebih dari itu, kekuatiran/ketakutan mengakibatkan
kematian secara rohaniyaitu
kering rohani sampai mati rohanibahkan sampai membawa pada
kematian yang keduayaitu neraka/kebinasaan untuk selama-lamanya.
Lukas 10: 40-41
10: 40 sedang Marta sibuk sekali melayani.Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
10: 41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
Kekuatiran bukan hanya melanda orang diluar Yesus saja, tetapi justru melanda pelayan-pelayan Tuhan/hamba-hamba Tuhan.
Mengapa bisa demikian? Karena
melayani tanpa makan Firman/tanpa kekuatan Firman, pelayanannya tanpa dikaitkan dengan Firman Tuhan.
Yang benar seperti Maria, yaitu duduk dulu/makan Firman dulu, baru bisa melayani tanpa kekuatiran.
Marta sibuk melayani tetapi dalam kekuatiran dan ketakutan, sebab pelayanannya tidak dikaitkan dengan Firman Allah.
Praktek pelayan Tuhan/hamba Tuhan yang kuatir:
- Sibuk mencari perkara-kara duniasehingga tidak setia/tinggalkan ibadah pelayanan, bahkan sering kali mencari perkara-perkara dunia dengan cara yang tidak halal.
Yang benaradalah mencari dulu kerajaan Allah, maka semuanya akan ditambahkan kepada kita.
- Tidak bisa hidup benar.
- Menyusahkan diri = bersuasana kutukan/duri-duri yaitu kesusahan, kepahitan, air mata, penderitaan, stress. Melayani tapi tambah susah. Stress bagaikan kepala ditusuk duri =>duri-duri hanya untuk dibakar dan kehidupan seperti ini mengarah pada kebinasaan.
Keadaan kehidupan yang kuatir= seperti
perempuan yang bungkuk 18 tahun di Bait Allah.Lukas 13: 11
13: 11 Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahundirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkukpunggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.
'
Bungkuk'= menunduk kebawah= kehidupan yang selalu melihat kebawah.
Artinya: yang dipikirkan hanya yang dibawah/yang dilihat hanya perkara yang jasmani saja, kuatir akan hal-hal yang didunia, beribadah hanya mencari perkara jasmani.
Sebenarnya, kita beribadah untuk
memantapkan keselamatan sampai kesempurnaan, bukan untuk mencari perkara yang jasmani.
Amsal 12: 25
12: 25 Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.
Angka 18 kalau dipecah menjadi 666 = antikris.
Kehidupan yang kuatir dicap 666/dicap antikris, menyembah antikris/menjadi sama dengan antikris dan binasa seperti antikris.
Sikap yang benaradalah kita hidup tanpa kekuatiran lagi =
kita menyerah sepenuh kepada Tuhan.
JANGAN ADA KEKUATIRAN ATAU KETAKUTAN LAGI!Praktik/proses menyerah sepenuh kepada Tuhan:
- 1 Petrus 5: 7
5: 7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Praktek yang pertama: menyerahkan segala kekuatiran/ketakutan kepada Tuhan, dikaitkan dengan penggembalaan.
Tempat kita menyerahkan kekuatiran adalah didalam penggembalaan (pasal 5 ini merupakan pasal penggembalaan).
Artinya: kita setia/mengutamakan ibadah pelayananlebih dari perkara lain di dunia ini dan kita menjadi kehidupan yang tergembala.
Tergembala= selalu berada di kandang penggembalaan (Ruangan Suci). Dalam Ruangan Suci ada 3 macam alat (sudah hancur), sekarang menunjuk pada tekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- Pelita emas, menunjuk pada ketekunan dalam ibadah raya.
- Meja roti sajian, menunjuk pada ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci.
- Mezbah dupa emas, menunjuk pada ketekunan dalam doa penyembahan.
Jangan menjadi Kristen jalanan! Kita harus tergembala, jangan beredar-edar. Kalau tidak tekun akan menjadi kristen jalanan dan hidupnya dalam suasana kutukan dan kesengsaraan (seperti pohon ara di pinggir jalan).
Tapi kalau kita tergembala/tekun dalam penggembalaan, maka Yesus sebagai Gembala yang Baik menyerahkan nyawa-Nya bagi kita untuk memelihara tubuh, jiwa, dan roh kita.
- Memelihara tubuh= memelihara kita secara jasmani secara berkelimpahan, kita kenyang dan selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
- Memelihara jiwa dan roh= kita selalu dalam ketenangan, damai sejahtera dan Dia sanggup memelihara hidup kita sampai masa depan yang indah dan bahagia, menjadikan semua baik dalam hidup kita.
- Praktek yang kedua: menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan= kita hanya diam dan Tuhan yang bertindak.
Artinya: berdiam diri dan menantikan Tuhan.
Mazmur 37: 5-7
37: 5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHANdan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;
37: 6 Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.
37: 7 Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.
Jangan marah kalau ada orang yang berhasil karena melakukan tipu daya. Karena kalau kita melakukan perbuatan dosa dan saat itu kita mengalami sengsara, saat itu Tuhan sedang memukul kita, mengingatkan kita untuk kembali pada Tuhan.
Tapi kalau kita berbuat dosa tapi masih enak-enakan dalam dosa, kehidupan itu sedang dibiarkan oleh Tuhan (menjadi anak haram), tinggal tunggu waktu penghukuman dari Tuhan. Jangan Iri!
Menyerah diri sepenuh kepada Tuhan, menunjuk pada 'berdiam dirilah',artinya diam dan tenang.
Yesaya 30: 14-15
30: 14 seperti kehancuran tempayan tukang periuk yang diremukkan dengan tidak kenal sayang, sehingga di antara remukannya tiada terdapat satu kepingpun yang dapat dipakai untuk mengambil api dari dalam tungku atau mencedok air dari dalam bak."
30: 15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diamkamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenangdan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
Kalau Tuhan mengijinkan kita hancur-hancuran, tidak ada yang bisa diandalkan, saat itu Tuhan tunggu supaya kita menyerah diri sepenuh kepada Tuhanlewat diam dan tenang.
'diam'= berdiam diri/memeriksa diri lewat ketajaman pedang Firman. Jika ditemukan dosa/Firman menunjuk dosa-dosa kita, kita harus mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi= bertobat= diselamatkan.
STOP DOSA= STOP KEHANCURAN.
Kalau sudah dengar Firman tapi tidak ditemukan dosa, kita tetap berdiam diri dan kita juga diselamatkan.
'tenang'= menguasai dirisupaya tidak berharap kepada orang lain tetapi hanya percaya dan berharap sepenuh kepada Tuhan.
1 Petrus 4: 7
4: 7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu danjadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Kalau bisa tenang, kita bisa berdoa.
Ketika kita berdoa, disitu terletak kekuatan kita dari Tuhan, kita mendapat kekuatan extra dari Tuhanyang sanggup melakukan segala sesuatu didalam hidup kita.
Kalau digabung, bertobat dan berdoa= mengulurkan dua tangan kepada Tuhan, menyerahkan hidup sepenuh kepada Tuhan dan Tuhan sebagai Imam Besar tidak hanya memandang kita dengan pandangan belas kasih, tapi Dia juga mengulurkan dua tangan belas kasih-Nyakepada kita dan saat itu terjadi MUJIZAT.
Hasilnya:
- Markus 4: 37-39
4: 37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
4: 38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
4: 39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
4: 40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
Hasil pertama: 'lautan menjadi teduh'.
Seringkali, kesalahan kita adalah saat kita menghadapi pencobaan, kita mengandalkan kekuatan kita, bukan kekuatan Tuhan. Jangan mengandalkan kekuatan kita lagi, tapi mengandalkan Tuhan sepenuh dan lautan menjadi teduh.
Lautan menjadi teduh, artinya:
- segala masalah kita diselesaikan oleh Tuhan sampai masalah yang mustahil.
- hati damai sejahtera,sehingga semua enak dan ringan.
- Laut teduh, kapal bisa berlayar, artinya kita bisa menuju masa depan yang indah.
Inilah yang Tuhan tunggu dari kita, yaitu utamakan Tuhan, tergembala, diam dan tenang, sehingga Ia siap mengulurkan Tangan bagi kita.
- Hasil kedua: Tuhan sanggup memulihkan segala yang sudah hancur, baik secara jasmani (kejatuhan-kejatuhan dipulihkan, diangkat oleh Tuhan) dan rohani (dosa-dosa disucikan oleh Tuhan).
- Mazmur 37: 5-6
37: 5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;
37: 6 Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.
Hasil ketiga:semua dipulihkan dan kehidupan kita disucikan. Kita disucikan dan diubahkan sedikit demi sedikit sampai kita ditampilkan menjadi terang dunia/mempelai wanita Tuhan yang sempurna [Wahyu 12: 1], yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
- 1 Petrus 5: 4
5: 4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaanyang tidak dapat layu.
Hasil keempat: Tangan Tuhan diulurkan untuk memberikan mahkota kemuliaankepada kita untuk bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Dengan makhota, kita juga bisa duduk di tahta di sebelah kanan Allah Bapa bersama dengan Dia selama-lamanya.
Tuhan Memberkati.