Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.
Wahyu 21= langit yang baru dan bumi yang baru; Yerusalem baru.
Dalam susunan Tabernakel menunjuk pada
shekinah glory.
1 Petrus 4: 12-144:12.Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13.Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14.Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Roh kemuliaan=
shekinah glory.
Puncak pengalaman salib--sengsara bersama Yesus; pengalaman kematian dan kebangkitan bersama Yesus--adalah
sinar kemuliaan yang sanggup mengubahkan kitadari manusia daging menjadi manusia mulia seperti Yesus.
Permulaanpengalaman kematian dan kebangkitan bersama Yesus adalah
baptisan air yang benar.
Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi yaitu
Roh Kudus/Roh kemuliaan turun ke atasnya.
Hidup dalam urapan Roh Kudus=
hidup dalam kebenaran dan mengalami perhentian dalam Roh Kudus--Sabat.
Ada perbedaan antara Sabat perjanjian lama dan perjanjian baru:
- Perjanjian lama= Sabat adalah perhentian pada hari ketujuh. Sebelum hari ketujuh harus bekerja terus, pada hari ketujuh baru berhenti. Ini adalah masalah waktu.
Ibrani 3: 7-11
3:7.Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
3:8.janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,
3:9.di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.
3:10.Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku,
3:11.sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
Sabat dalam perjanjian lama adalah mengenai waktu--hari ketujuh--dan tempat--'Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku'.
Dulu, tempat perhentian adalah Kanaan. Di Mesir mereka menderita, di padang gurun dipelihara oleh Tuhan sampai masuk Kanaan.
- Perjanjian baru= Sabat adalah perhentian dalam Roh Kudus.
Ketika kita masuk baptisan air, Roh Kudus akan mengurapi kita, sehingga kita mengalami perhentian dalam Roh Kudus.
Perhentian dalam Roh Kudus tidak dibatasi oleh waktu dan tempat.
Artinya: di mana saja, kapan saja, situasi apa saja kita tetap mengalami perhentian dalam Roh Kudus.
Kalau Sabat perjanjian lama, dibatasi oleh waktu dan tempat.
Tetapi perhentian dalam Roh Kudus tidak terbatas waktu dan tempat.
Tiga macam Sabat dalam perjanjian baru:
- Sabat kecil.
Ini terjadi saat kita mengalami perhentian dalam Roh Kudus.
Saat-saat ini kita harus mengalami Sabat kecil. Hidup kita harus dalam damai sejahtera. Tidak boleh ada iri hati, kebencian, kejahatan, dan kenajisan.
Di mana saja--di rumah, gereja, pekerjaan--, kapan saja, situasi apa saja kita harus mengalami damai sejahtera. Tidak ada batasan waktunya.
Kalau kita terus mengalami Sabat kecil, satu waktu akan masuk Sabat kedua.
- Sabat besar, yaitu kerajaan Seribu Tahun Damai(Firdaus yang akan datang).
- Sabat kekal, yaitu Yerusalem baru(Wahyu 21-22).
Kalau kita hidup dalam pengalaman kematian dan kebangkitan bersama Yesus, Roh Kudus yang akan menuntun hidup kita--berkarya dalam hidup kita.
Lukas 6: 1-5 6:1.Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya, sementara mereka menggisarnya dengan tangannya.
6:2.Tetapi beberapa orang Farisi berkata: "Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
6:3.Lalu Yesus menjawab mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar,
6:4.bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?"
6:5.Kata Yesus lagi kepada mereka: "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
Kejadian ini di ladang gandum pada hari Sabat.
Mengapa bisa sampai ke ladang gandum? Roh Kudus yang menuntun.
Gandum menunjuk pada firman. Kalau tidak ada Roh Kudus, kita tidak akan mencari firman.
Berada di ladang gandum artinya
kehidupan yang dipimpin dan diurapi Roh Kudus akan dibimbing masuk dalam kegerakan/kegiatan rohani.
Manusia daging--tanpa Roh Kudus--sangat pasif dalam kegerakan rohani, apalagi dalam kegiatan pemberitaan firman Allah.
"
Coba tanya orang-orang, di dalam ibadah apa yang paling tidak disenangi. Pasti jawabannya: Firman. Mereka senang menyanyi tetapi tidak senang dengar firman. Ini bukti bahwa dalam ibadah itu tidak ada Roh Kudus. Kalau ada Roh Kudus kita akan dibawa kepada kegiatan rohani, lebih puncaknya lagi ke ladang gandum (kegiatan pemberitaan firman)."
Lukas 5: 15:1.Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Diahendak mendengarkan firman Allah.
Ini adalah kegiatan yang benar.
Tujuan utama beribadah melayani Tuhanadalah hendak mendengar firman Allah, terutama firman pengajaran yang benar--
Yesus mengajar orang banyak...'
Lukas 5: 35:3.Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajarorang banyak dari atas perahu.
Firman penginjilan sangat penting. Kalau tidak ada firman penginjilan, tidak akan ada baptisan. Tetapi setelah dibaptis dan diurapi Roh Kudus, kita harus ke Bait Allah untuk mendengar firman pengajaran yang benar.
"
Kalau tanpa penginjilan, saya masih di kuburan-kuburan untuk mencari keselamatan. Karena ada penginjilan saya mengenal Yesus."
Jadi,
bukti hadirat Tuhan/shekinah gloryada di tengah-tengah kita adalah pemberitaan firman pengajaran yang benar.
Prosesmenikmati firman pengajaran yang benar:
- 'memetik gandum'= mendengar firman pengajaran yang benar, termasuk membaca alkitab.
Lukas 6: 1
6:1.Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandumdan memakannya, sementara mereka menggisarnyadengan tangannya.
Alkitab inilah firman pengajaran yang benar. Setiap ayat yang kita baca; ayat menerangkan ayat itulah firman pengajaran yang benar.
- 'menggisarnya'= mengupas dengan tangan= mendapatkan pembukaan rahasia firman Allah, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.
Terkadang kita tidak mengerti, tetapi setelah mendengarkan pemberitaan firman, kita mengerti.
- Makan firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua--menikmati firman.
Artinya: kita mengerti firman pengajaran yang benar.
Kalau hanya mengerti, akan sampai di otak dan menjadi pengetahuan dunia. Kalau firman hanya menjadi pengetahuan justru jadi diskusi dan akhirnya bertengkar.
- Percaya/yakin pada firman; firman menjadi iman di dalam hati.
- Praktik firman pengajaran yang benar.
Firman akan mendarah daging dalam hidup kita; firman menjadi sifat tabiat, perbuatan, dan perkataan kita sehari-hari--menjadi solah tingkah laku dalam hidup.
Kalau firman sudah mendarah daging dalam hidup kita,
kita akan mantap dalam firman pengajaran yang benar. Kita tidak akan pernah dibimbangkan dan disesatkan oleh ajaran lain.
Bimbang saja sudah tidak mendapat apa-apa, bahkan tenggelam.
Hati-hati!
Yakobus 1: 6-81:6.Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
1:7.Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
1:8.Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenangdalam hidupnya.
Kalau sudah bimbang akan firman pengajaran yang benar karena ajaran lain,
akibatnya:
- Angin pencobaan mulai datang.
"Saya selalu mengatakan: Hati-hati kalau mau mendengarkan atau membaca firman. Harus benar-benar bersumber dari Alkitab. Jangan sampai membuat kita bimbang."
- Tidak mendapat apa-apa; tidak mendapatkan pertolongan dan berkat dari Tuhan--kosong; hampa.
- Hidup mulai tidak tenang.
- Tenggelam dalam lautan api dan belerang; binasa selamanya.
Karena itu, tanpa Roh Kudus, kita tidak akan ada di sini semua untuk mendengar firman.
Kalau sudah praktik firman, dan kita bersaksi tentang firman pengajaran yang benar kepada orang lain,
kesaksian kita akan mantap. Tidak bisa dibantah, karena sudah jadi pengalaman hidup.
"
Ajaran di Lempin-El adalah hamba Tuhan tidak boleh hutang. Saat membangun gereja di Malang (mau memasang lantai), saya dipepet, karena harga mau naik. Disuruh ambil dulu di toko. Tetapi saya dapat hikmat dari Tuhan, jadi ada uang setor dulu ke toko. Setelah itu baru ambil barangnya. Setelah dipasang, ternyata malah uangnya masih lebih. Itulah pengalaman hidup. Sampai renovasi gereja yang terakhir juga tidak ada hutang sepeserpun. Mohon maaf, bukan sombong, tetapi karena sudah jadi pengalaman hidup."
Lukas 6: 26:2.Tetapi beberapa orang Farisi berkata: "Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
Saat sudah menikmati firman, ada halangannya.
Yesus diperhadapkan pada dua hal:
- Hukum Taurat--hukum Sabat--, yaitu tidak boleh bekerja di hari Sabat. Kalau melanggar Sabat, akan dihukum mati.
- Murid-murid-Nya lapar. Orang lapar harus makan. Kalau tidak makan, juga akan mati.
Jadi, keduanya sama-sama membawa pada kematian.
Jalan keluar dari pihak Tuhan: Yesus harus mati di kayu salib untuk menggenapkan hukum Taurat, supaya bangsa Israel dan bangsa kafir dapat makan firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus dengan bebas.
Bebas artinya dalam urapan Roh Kudus; sesuai kehendak Roh Kudus. Tidak dipanjang-panjangkan atau dipendek-pendekkan.
Kita sekarang tinggal percaya Yesus.
Dari pihak kita: kita harus lapar akan firman.
Artinya:
harus ada kerinduan yang besar untuk makan firman pengajaran yang benar.
Pertanyaan besar. Kita datang ibadah dengan perasaan apa? Lapar, kenyang, atau bosan? Biarlah kita semua merindukan untuk mendengar firman pengajaran yang benar, sehingga Yesus tidak sia-sia mati di kayu salib.
Lukas 6: 3-46:3.Lalu Yesus menjawab mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar,
6:4. bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?"
Roti sajian= dua belas roti disusun menjadi dua, enam buah sesusun--66; menunjuk pada 66 kitab dalam alkitab, yaitu firman pengajaran yang benar.
Kalau kita memiliki kerinduan untuk menikmati firman pengajaran yang benar,
hasilnya:
kita akan dibela Tuhan--dulu Daud dibela oleh Tuhan.
Kita dibela Tuhan seperti bayi dalam gendongan tangan Tuhan.
Kita dilindungi, diperhatikan, dan dipelihara oleh Tuhan. Ekonomi, studi, pelayanan, nikah rumah tangga, masa depan dan sebagainya dibela oleh Tuhan, sehingga kita tidak akan hancur, bahkan maut tidak bisa menjamah kita sekalipun hanya satu langkah jaraknya kita dengan maut--Daud selalu menang dalam perang, dan hampir dibunuh Saul, tapi malah ia yang ada kesempatan untuk membunuh Saul. Itulah pembelaan Tuhan.
Ada orang yang rindu untuk menikmati firman pengajaran yang benar, jangan coba-coba untuk menjamah. Nanti kejadian Daud dan Saul bisa terjadi.
Hargai orang yang rindu mendengar firman!Pembelaan Tuhan jelas nyata.
Mazmur 119: 18-20119:18.Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu.
119:19.Aku ini orang asing di dunia, janganlah sembunyikan perintah-perintah-Mu terhadap aku.
119:20.Hancur jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.
Sekarang ini buka mata, buka hati untuk menerima firman--rindu. Banyak membaca, mendengarkan firman, sampai mendapatkan pembukaan firman, dan mempraktikkan firman. Jika firman sudah menjadi tabiat dalam hidup kita, hidup menjadi tenang, tidak bisa dibimbangkan. Kita dibela oleh Tuhan dan melihat keajaiban dari firman pengajaran yang benar.
Kalau kita merindukan untuk makan firman pengajaran yang benar lebih dari segala perkara di dunia,
kita akan melihat keajaiban dari firman pengajaran yang benar, yaitu:
- Kita mengalami keubahan hidupdari manusia daging menjadi manusia mulia seperti Yesus. Kita kembali pada ciptaan semula, yaitu jujur.
Dulu manusia diciptakan menurut gambar Allah Tritunggal, tetapi karena manusia berbuat dosa semuanya rusak dan hancur. Inilah yang mau dikembalikan oleh Tuhan--Wahyu 21: 'Lihat Aku menjadikan semua baru.' Manusia sudah rusak, maka harus diciptakan kembali--dibaharui.
Pengkhotbah 7: 29
7:29.Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.
'tetapi mereka mencari banyak dalih' = kalau terlalu banyak dalih, akan banyak air mata--sengsara.
Kita jujur soal pengajaran yang benar, sehingga kita bisa jadi teladan dalam perbuatan baik. Ini berarti kita menerima Tuhan.
Titus 2: 7
2:7.dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
Kalau firman itu benar, dengar dan praktikkan Kalau tidak benar, hindari, bukan musuhi.
Kalau jujur, kita akan jadi teladan dalam berbuat baik.
Setelah itu jujur dalam mengaku dosa. Jangan banyak dalih! Kalau salah, akui dan jangan berbuat lagi. Kalau benar, ampuni dan lupakan. Ini sama dengan bisa menerima sesamaapapun keadaannya.
Manusia jujur itu tidak memihak siapapun, tetapi hanya memihak Tuhan--firman pengajaran yang benar.
Setelah itu kita jujur dalam nikah, keuangan dan segala hal.
- Kita akan melihat keajaiban secara jasmani.
Contoh:
- Ayah.
Markus 9: 22-24
9:22.Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."
9:23.Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"
9:24.Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"
Anaknya sakit ayan, tetapi yang ditolong dulu adalah ayahnya yang bimbangterhadap pribadi Tuhan.
Seorang ayah menghadapi anaknya yang sakti ayan--najis, kotor, kemustahilan, nikah dan buah nikah hancur--karena hatinya tidak percaya.
Saat itu ia jujur mengaku kalau ia tidak percaya firman pengajaran yang benar. Hidupnya tidak sesuai dengan firman pengajaran yang benar.
Kalau ada sesuatu dalam rumah tangga, suami periksa diri dulu. Apakah sudah benar-benar percaya dan hidup sesuai dengan firman pengajaran yang benar. Kalau belum, mengaku pada Tuhan. Pulang dari tempat ini, percaya/yakin kepada pribadi dan kuasa Tuhan, lalu praktik firman! Dan mujizat akan terjadi.
Anak yang ayan disembuhkan oleh Tuhan.
Artinya: najis jadi benar dan suci; gagal jadi berhasil dan indah; mustahil jadi tidak mustahil. Semua selesai pada waktu-Nya.
- Ibu--janda Sarfat. Ia menghadapi kesulitan ekonomi yang sudah mustahil sampai zaman Antikris berkuasa di bumi tiga setengah tahun.
1 Raja-raja 17: 7, 11-15
17:7.Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu.
17:11.Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti."
17:12. Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada rotipadaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
17:13. Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
17:14. Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."
17:15. Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.
'mendapat makan beberapa waktu lamanya' = tiga setengah tahun.
Ibu-ibu seringkali egois--'Untukku dan untuk Anakku'. Hanya mementingkan diri sendiri, tidak mementingkan kepentingan Tuhan.
Siang ini, jujur mengaku pada Tuhan. Dahulukan Tuhan lebih dari semua. Kita tingkatkan lagi ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Tuhan akan memelihara kitadi tengah kesulitan dunia sampai Antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.
- Kaum muda--penjahat di kayu salib.
Ia mengaku bahwa Tuhan tidak salah, tetapi ia yang salah.
Dan pintu Firdaus terbuka.
Mari, mengaku dosa kepada Tuhan, setelah diampuni jangan berbuat dosa lagi.
Kita hidup benar dan menjadi senjata kebenaran; kita harus menjadi imam dan raja. Itulah penghuni Firdaus (Wahyu 20: 6).
Setelah itu menyembah Tuhan. Kita ingat Dia sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga--'Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja'.
Kaum muda banyak menyembah Tuhan, ikuti doa puasa.
Lukas 23: 40-43
23:40.Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
23:41.Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
23:42. Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
23:43. Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Ayat 41 = mengaku dosa. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi--hidup benar. Setelah hidup benar, menjadi senjata kebenaran--imam-imam dan raja-raja. Kita beribadah melayani Tuhan sesuai dengan jabatan yang Tuhan percayakan.
Ayat 42= selalu ingat Yesus. Kita menyembah Yesus sebagai Raja dan Mempelai Pria Surga.
Kalau ada apa-apa, jangan dipikirkan sendiri, serahkan kepada Tuhan.
Banyak menyembah Tuhan hari-hari ini!
Ayat 43 = merasakan suasana Firdaus.
Kalau ayah, ibu, dan kaum muda jujur, kita akan merasakan suasana Firdaus.
Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bersorak: Haleluya. Kita benar-benar masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru selamanya.
Sejauh apa kejujuran kita, sejauh itu kuasa Tuhan yang kita alami.
Tuhan memberkati.