Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita berada dalam kitab
Wahyu 3.
Wahyu 2-3,dalam susunan Tabernakel, menunjuk pada
tujuh kali percikan darah di depanTabut Perjanjian.
Ini sama dengan
tujuh suratyang Tuhan lakukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir =
penyucian terakhiryang dilakukan oleh Tuhan kepada
tujuh sidang jemaat bangsa kafir(sidang jemaat akhir zaman), supaya sidang jemaat bangsa kafir menjadi sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus dan menjadi tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita Sorga yang layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan bersama Tuhan selamanya.
Kelebihan, kehebatan apapun yang kita miliki, kalau
ada satu saja cacat cela, semuanya percuma, tidak bisa sempurna dan menyambut kedatangan Yesus kedua kali/tertinggal saat Yesus datang kedua kali, maka itu berarti kebinasaan.
Perkataan ini bukan kesombongan, tetapi keharusan. Kita harus disucikan sampai tidak bercacat cela.
Tujuh sidang jemaat bangsa kafir yang mengalami percikkan darah adalah:
- sidang jemaat EFESUS(Wahyu 2: 1-7) (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 07 September 2014). Sidang jemaat Efesus harus kembali pada kasih mula-mulasupaya bisa kembali ke Firdaus.
- sidang jemaat di SMIRNA(Wahyu 2: 8-11) yang mengalami penderitaan, tetapi Tuhan katakan untuk tidak takut dalam penderitaan dan setia sampai mati(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 September 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 09 November 2014).
- sidang jemaat di PERGAMUS(Wahyu 2: 12-17) yang harus meninggalkan ajaran-ajaran sesat(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 November 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 28 Desember 2014).
- sidang jemaat di TIATIRA(Wahyu 2: 18-29) yang harus mengalami penyucian hati dan pikiran sampai pikiran yang terdalam(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 04 Januari 2015sampai Ibadah Raya Surabaya, 18 Januari 2015).
- sidang jemaat di SARDIS(Wahyu 3: 1-6) disucikan untuk mengalami kebangunan rohanidan kuat rohaninya, supaya tetap berjaga-jaga(diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 21 Januari 2015sampai Ibadah Doa Surabaya, 04 Maret 2015).
- sidang jemaat di FILADELFIA(Wahyu 3: 7-13).
Wahyu 3: 7
3:7 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
Ada
3 macam penampilan Tuhankepada sidang jemaat di Filadelfia:
- 'Yang Benar' = Halaman Tabernakel.
- 'Yang Kudus' = Ruangan Suci.
- 'yang memegang kunci Daud' = Ruangan Maha Suci.
Mari kita pelajari satu-persatu.
- Penampilan Tuhan yang pertama: YESUS TAMPIL SEBAGAI 'YANG BENAR'.
Ini menunjuk pada Halaman Tabernakel.
Dalam Lukas 23: 46-47, Yesus diakui sebagai Yang Benar.
Lukas 23: 46-47
23:46 Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.
23:47 Ketika kepala pasukanmelihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah orang benar!"
Yesus yang sudah mati di kayu salib, diakui sebagai orang benar. Sebenarnya, ada 4 saksibahwa Yesus adalah orang benar:
- Kepala pasukan,
- Yudasjuga mengakui bahwa Yesus sebagai orang benar.
Sesudah Yudas menerima uang hasil menjual Yesus, dia datang kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Yudas mengembalikan uang tersebut dan berkata, 'Dia orang tidak berdosa'.
- Petrus, dalam surat Petrus juga mengakui bahwa 'Dia tidak berbuat dosa'.
- Yesussendiri bersaksi, 'Aku tidak berbuat dosa, jika kamu bisa menunjukkan dosa-Ku, tunjukkan'. Tetapi tidak ada yang bisa menunjukkan.
Jadi, Yesus sebagai orang benar, tetapi rela mati di kayu salib untuk:
- menanggung dosa, kutukan dosa dan hukuman dosa dari manusia berdosa,
- mengampuni dan menyelamatkan/membenarkan manusia berdosa.
Inilah penampilan Yesus sebagai Yang Benar, bukan untuk menghakimi manusia berdosa, tetapi Dia justru mau mati di kayu salib untuk mengampuni, menyelamatkan dan membenarkan manusia berdosa sampai puncaknya, kita benar seperti Yesus benar.
1 Yohanes 3: 7
3:7 Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;
Jadi, ukuran kebenaranadalah benar seperti Yesus benar.
“Inilah ukuran kebenaran, yaitu benar seperti Yesus benar. Bukan benar menurut manusia/pendeta. Yesus adalah Alkitab. Jadi, kalau mau benar seperti Yesus benar, maka ukurannya harus sesuai dengan Alkitab. Kalau Alkitab mengatakan 'tidak boleh', maka jangan dilakukan. Jangan kita berkata, 'Oh, pendetanya bilang boleh kok, tidak apa-apa'. Jangan! Itu kebenaran pendeta. Tetapi benar seperti Yesus benar adalah sesuai dengan Alkitab.”
Proses bagi bangsa kafir supaya bisa dibenarkan, bahkan benar seperti Yesus benar:
Kisah Para Rasul 19: 1-6
19:1 Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid.
19:2 Katanya kepada mereka: "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus."
19:3 Lalu kata Paulus kepada mereka: "Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisan Yohanes."
19:4 Kata Paulus: "Baptisan Yohanesadalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Diayang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus."
19:5 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
19:6 Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kuduske atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat
'Efesus' = bangsa kafir.
Jadi, prosesnya yaitu:
- Proses yang pertama: Percaya/imankepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat, lewat mendengar firman Kristus.
'firman Kristus' yaitu firman yang diurapi Roh Kudus/firman pengajaran yang benar.
Percaya/iman kepada Yesus = masuk Pintu Gerbang.
- 'Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat' = Proses yang kedua, yaitu bertobat.
Ini menunjuk pada Mezbah Korban Bakaran. Kalau dulu, binatang-binatang korban dibakar untuk pengampunan dosa, sekarang kita tidak perlu lagi membawa binatang kurban ke gereja, sebab sudah digenapioleh kurban Kristusdi atas kayu salib.
Mari, malam ini kita bertobat. Kalau hati sudah percaya Yesus, maka mulut mengaku dosa, kita diampuni dan bertobat.
'bertobat' = berhenti berbuat dosa, kembali kepada Tuhan = mati terhadap dosa.
- Proses yang ketiga: 'Baptisan Yohanes' = baptisan air.
Ini menunjuk pada Kolam Pembasuhan.
- Proses yang keempat: 'menerima Roh Kudus'= baptisan Roh Kudus.
Ini menunjuk pada Pintu Kemah.
Manusia berdosa berada di luar Pintu Gerbang Tabernakel, sama dengan binasa. Oleh sebab itu, Yesus sebagai Yang Benar harus rela mati di kayu salib untuk menanggung hukuman-hukuman dosa dan membenarkan kita bangsa kafir, sampai benar seperti Yesus benar.
Baptisan air dan baptisan Roh Kudus = lahir baru dari air dan Rohuntuk menerima hidup baru/hidup Sorgawi.
“Ketika Yesus dibaptis air, Dia keluar dari kuburan air, dan Roh Kudus bagaikan burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu Sorga terbuka dan ada suara: 'Inilah Anak-Ku yang Kukasihi. Kepada-Nya Aku berkenan'.”
Begitu juga dengan kita, jika kita mengalami lahir baru dari air dan Roh, maka kita menerima hidup baru/hidup Sorgawi dan menjadi anak-anak Allah.
'Inilah Anak-Ku yang Kukasihi' = kita menjadi anak-anak Allah.
1 Yohanes 3: 9
3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
'lahir dari Allah' = lahir baru dari air dan Roh.
Tandamenjadi anak-anak Allah adalah:
- Tidak berbuat dosa lagi=
- mengalami kelepasan dari dosa = hidup dalam kebenaran.
Artinya: tidak mau berbuat dosa lagi, sekalipun ada ancaman, keuntungan, paksaan, dan lain-lain.
- Di dalam 1 Yohanes 3: 7 tadi dikatakan: 'janganlah membiarkan seorang pun menyesatkankamu', artinya: Tidak mau disesatkan= berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar.
- Menjadi senjata kebenaran= beribadah melayani Tuhan dengan setia dan benar.
Anak-anak Allah harus berada di dalam rumah Allah, yaitu ibadah pelayanan. Rumah Allah bisa berwujud secara jasmani yaitu gedung gereja, tetapi secara rohani, yaitu ibadah pelayanan. Rumah Allah juga menunjuk diri kita sendiri.
- Tidak dapat berbuat dosa.
Ini sama dengan Yesus, sebab Yesus juga tidak dapat berbuat dosa; berarti benar seperti Yesus benar.
Jadi, inilah penampilan Yesus sebagai Yang Benar untuk bangsa kafir yang berdosa. Bangsa kafir seharusnya binasa selamanya, tetapi Dia sebagai Yang Benar, rela mati di kayu salib untuk menanggung dosa (menggantikan tempat bangsa kafir) dan membenarkan kita sampai benar seperti Yesus benar.
Jika kita hidup benar, maka hasilnyaadalah kita mengalami kuasa dari bilur Tuhan.
1 Petrus 2: 24
2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Kuasa bilur Tuhan untuk menyembuhkan, sehingga kita sehat secara jasmani dan rohani.
Sehat secara jasmani: tubuh sehat, ekonomi sehat, studi sehat, dan nikah sehat.
Sehat secara rohani: kita tidak kering rohani dan tidak berbuat dosa lagi, tetapi kita hidup dalam damai sejahtera/ketenangan (tidak ada lagi kepedihan hati dan sebagainya).
Mari malam ini, jika kita mau menerima Yesus sebagai Yang Benar, maka ada kesempatan bagi kita bangsa kafir. Senajis dan sekotor apapun kita, tetapi jika kita menerima Yesus sebagai Yang Benar (yang sudah mati di kayu salib), maka kita bisa dibenarkan sampai benar seperti Yesus benar dan kuasa bilur-Nya bisa kita rasakan. Ini sama seperti kepala pasukan (bangsa kafir) yang mengakui 'sungguh Dia orang benar'.
- Penampilan Tuhan yang kedua: YESUS TAMPIL SEBAGAI 'YANG KUDUS'.
Wahyu 3: 7
3:7 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
Yesus tampil sebagai Yang Kudus/Yang Suci, menunjuk pada Ruangan Suci.
Untuk apa Yesus tampil sebagai Yang Kudus/Yang Suci?
1 Petrus 1: 15-16
1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmusama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
'kudus di dalam seluruh hidupmu' = tubuh, jiwa, dan roh kita kudus atau suci, baik masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang.
Jadi, Yesus tampil sebagai yang kudus/yang suci untuk menguduskan/menyucikankehidupan kita sampai kita kudus/suci seperti Yesus kudus/suci.
Di mana kita bisa disucikan?Di dalam Ruangan Suci = kandang penggembalaan = ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- Pelita Emas: ketekunan dalam Kebaktian Umum/Ibadah Raya = persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karunia-Nya.
- Meja Roti Sajian: ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci = persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran benar dan kurban Kristus.
- Mezbah Dupa Emas: ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan = persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Jadi, di dalam Ruangan Suci, maka tubuh, jiwa, dan roh kita beribadah kepada Allah Tritunggal. Seperti pertanyaan Tuhan kepada Petrus sebanyak 3 kali, 'Simon, adakah engkau mengasihi Aku?: Gembalakanlah domba-domba-Ku'.
Dengan apa kita disucikan?
Yohanes 15: 3
15:3 Kamu memang sudah bersihkarena firman yang telah Kukatakankepadamu.
'firman yang telah Kukatakan' = firman yang merupakan perkataan Yesus sendiri.
Artinya: kita disucikan oleh firman yang merupakan perkataan Yesus sendiri, artinya firman yang dibukakan rahasianya, yaitu ayat yang satu menerangkan yang lain dalam Alkitab. Ini adalah firman pengajaran yang benar/firman yang lebih tajam dari pedang bermata 2.
Sudah kita pelajari dalam Wahyu 1, dari mulut Yesus keluar sebilah pedang tajam bermata dua; ini adalah firman pengajaran benar/firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Ini yang bisa menyucikan kita.
“Kalau firman keluar dari mulut Yesus, itu yang bisa menyucikan kita. Tetapi kalau diterangkan dengan lawakan, pengetahuan, atau dongeng, itu keluar dari mulut manusia, dan tidak bisa menyucikan kita, malah menyesatkan kita.”
Apa yang harus disucikan?
Yohanes 13: 10-11
13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
'membasuh kakinya' = sesudah baptisan air, kita masih harus berjalan di dunia ini. Kakiinilah yang paling kotor dan harus disucikan.
'siapa yang akan menyerahkan Dia' = Yudas Iskariot yang menyerahkan Yesus.
Jadi, kita disucikan oleh firman pengajaran yang benar/firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, mulai dari bagian yang paling kotoryaitu kakikita. Itulah dosa dari Yudas Iskariot.
Yudas Iskariot adalah seorang rasulyang dipercaya Tuhan menjadi bendahara, tetapi kakinya paling kotor. Dosa Yudas yaitu:
- Pencuri.
Yudas mencuri milik Tuhan, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus. Pencuri adalah dosa yang melekat pada uang/antikirs, sampai sekalipun manusia dihukum oleh Tuhan tetap tidak mau bertobat. Ini yang harus kita waspadai!
Sama seperti Yudas, sudah berulang kali diingatkan oleh Tuhan, tetapi tidak mau bertobat, sebab dosanya melekat.
Wahyu 9: 20-21
9:20 Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobatdari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan berhala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga, batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan,
9:21 dan mereka tidak bertobatdari pada pembunuhan, sihir, percabulan dan pencurian.
"tidak mati oleh malapetaka itu"= sudah terjadi malapetaka yang keenam, di mana sepertiga umat manusia mati oleh api, asap dan belerang. Ini perang yang hebat.
Senjata api= senjata api seperti pistol dan sebagainya.
Senjata asap= bom atau nuklir.
Lebih dahsyat lagi, senjata belarang= senjata kimia.
Nanti, sepertiga manusia di bumi mati. Kalau sekarang manusia di bumi ada 3 milyar, berarti 1 milyar manusia mati (sepertiga manusia mati). Benar-benar dahsyat hukuman Allah atas manusia.
Tetapi apa yang terjadi? Yang lolos dari hukuman sedahsyat itu tetap tidak bertobat (tidak takut: 'tidak juga bertobatdari perbuatan tangan mereka').
'pembunuhan'= hati-hati! Dosa kebencian juga merupakan dosa yang melekat.
'pencurian'= dosa mencuri ini benar-benar dosa yang melekat (melekat pada antikris).
Hati-hati!Memang sulit untuk lepas kalau tidak ada pedang di rumah Tuhan, termasuk gembalanya sendiri tidak bisa lepas. Yang dikoreksi lebih dulu adalah gembalanya. Kalau gembala mencuri, berarti sudah tidak ada harapan, jemaat benar-benar ditipu mentah-mentah. Sebab itu, jangan sampai ada persoalan uang. Uang adalah persoalan kecil. Kalau uang sudah jadi persoalan dalam rumah Tuhan, berarti tidak ada harapan di dalam sidang jemaat dan tidak ada pedang di sana (tidak ada hadirat Tuhan), sangat memalukan dan sudah tidak pantas lagi. Kita harus bersaksi mengenai hal ini dan Tuhan tolong kita semua.
- Pura-pura/munafik.
Yudas mencium Yesus untuk menjual Yesus; dari luar terlihat baik, tetapi di dalamnya jahat. Ini melekat kepada nabi palsu. Dalam Wahyu 13, nabi palsu digambarkan sebagai binatang buas yang keluar dari darat, nampak seperti anak domba (baik), tetapi suaranya adalah suara naga. Ini kepalsuan.
Hati-hati dengan suara kita/perkataan kita!Jangan sampai merupakan kepura-puraan.
- Pendusta= melekat kepada setan(setan adalah bapa pendusta) Firman sudah menunjuk dosanya, tetapi Yudas berkata, 'Bukan aku'.
Kesimpulan: tubuh, jiwa dan roh Yudas Iskariot melekat pada setan tritunggal, sehingga tapak kaki Yudas Iskariot adalah tapak kaki yang kotordan menuju kebinasaan. Yudas Iskariot menjadi buli-buli tanah liat yang hancur dan binasa, tidak bisa menjadi buli-buli emaskarena ada dosa yang dipertahankan (tidak bisa menjadi sama mulia dengan Tuhan).
Buli-buli emas, artinya: kehidupan yang sama mulia dengan Yesus.
Itu sebabnya, dalam kandang penggembalaan, kita bertekun dalam 3 macam ibadah pokok, sehingga kita mengalami penyuciandari dosa-dosa yang melekat, supaya tubuh, jiwa dan roh kita melekat/beribadah pada Allah Tritunggal, sama seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar. Tidak cukup kalau hanya 1 macam ibadah, karena itu Tuhanpun bertanya 3 kali kepada Petrus, 'Apakah engkau mengasihi Aku?: Gembalakanlah domba-domba-Ku'. Kita berusaha sungguh-sungguh untuk bisa menerima Yesus yang tampil sebagai Yang Kudus.
Kalau carang melekat pada pokok anggur yang benar, hasilnya:
- cepat atau lambat kita akan berbuah manis, kita mengalami kebahagiaan dan kesukaan Sorga yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun di dunia.
Kalau keadaan kita masih pahit atau getir, berarti kita masih di luar kandang. Kita masih sangat terpengaruh dengan keadaan dunia.
- Kalau sudah berbuah manis, maka 'BapaKu-lah pengusahanya', artinya Tuhan membela dan memelihara kita secara ajaib.
Carang tidak ada hubungan dengan tanah, tetapi ia hanya bergantung pada pokok. Pokok inilah yang bekerja mengambil sari-sari makanan dan carang hanya menghisap saja, bergantung sepenuh pada pokok.
Artinya: dalam kandang penggembalaan, kita akan disucikan sampai kita hanya bergantung sepenuh pada kemurahan Tuhan.
Carang tidak ada hubungan dengan tanah. Kalau kita sebagai carang tidak melekat pada pokok, maka kita akan kering dan binasa. Tetapi kalau melekat pada pokok, maka kita akan selalu hidup sampai hidup kekal, apapun keadaan kita, sebab Yesus hidup.
- Roma 10: 15
10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan merekayang membawa kabar baik!"
(terjemahan lama)
10:15. Dan bagaimanakah mereka itu hendak memberitakan, jikalau tiada disuruh? Seperti yang tersurat: Alangkah eloknya segala tapak kakiorang yang membawa kabar kesukaan dari hal yang baik.
'betapa indahnya' = 'alangkah eloknya'.
Hasil ketiga: kita memiliki tapak kaki yang indah, artinya:
- kita dipakai untuk memberitakan kabar baikbagi orang-orang yang belum selamat dan memberitakan kabar mempelaikepada orang-orang yang sudah selamat, supaya mereka digembalakan juga, tidak beredar-edar, sebab banyak pohon ara di tepi jalan (beredar-edar).
Pohon ara di tepi jalan, kering karena dikutuk oleh Tuhan. Biar kita sungguh-sungguh tergembala.
- kita memiliki masa depan yang berhasil dan indah, kita menuju kota yang maha indah, yaitu Yerusalem baru.
Kalau kita disucikan terus menerus oleh pengajaran yang benar, maka satu waktu kita menjadi suci seperti Yesus suci/kudus seperti Yesus kudus.
Yang pertama tadi, Tuhan tampil sebagai Yang Benaruntuk mengambil orang-orang di luar kerajaan Sorga yang harus binasa. Dia Yang Benar rela mati untuk menanggung semua dan membenarkan kita sampai benar seperti Yesus benar (tidak dapat berbuat dosa lagi), dimulai dengan hidup benar dan menjadi senjata kebenaran.
Setelah itu, kita menerima Dia sebagai Yang Kuduslewat penggembalaan. Kita menerima penyucian lewat pedang Firman sampai suci seperti Yesus suci. Di luar pedang Firman, kita tidak bisa hidup suci.
- Penampilan Tuhan yang ketiga: YESUS TAMPIL SEBAGAI 'YANG MEMEGANG KUNCI DAUD'.
Secara jasmani, kunci Daud berarti kunci kerajaan Israel yang jasmani. Daud tidak sembarangan memberikannya. Adonia mau merebut saat Daud sudah tua dan tidak bisa apa-apa. Lalu datanglah nabi Natan dan ibu dari Salomo untuk mengingatkan Daud bahwa Daud berjanji memilih Salomo untuk menggantikan dia. Tidak bisa sembarangan, tetapi diberikan pada orang yang tepat, itulah Salomo.
Secara rohani, kunci Daud adalah kunci kerajaan Sorga yang diberikan hanya kepada orang yang layakuntuk menerimanya, bukan sembarangan.
Siapa yang layak menerima kunci kerajaan Sorga?
Kisah Para Rasul 14: 22
14:22 Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.
Yaitu: kehidupan yang mau mengalami sengsara karena Yesus/mengalami percikan darah('untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga, kita harus mengalami banyak sengsara'). Sudah hidup benar dan suci, tetapi masih menderita. Inilah yang layak untuk menerima kunci kerajaan Sorga.
Semua pengorbanan kita tidak sebanding dengan kunci kerajaan Sorga. Kalau kita mendapat kunci kerajaan Sorga, maka semua pintu di dunia juga akan terbuka bagi kita. Mungkin kita merasa menderita saat pertama bertindak, harus datang ibadah dan harus bayar ongkos, bahkan benar-benar habis. Itu hanya ujian. Tetapi di satu titik tertentu, semua akan terbuka.
Percikan darah terjadi di Ruangan Maha Suci. Percikan darah adalah sengsara daging bersama Yesus, tanpa dosa.
Mengapa kita diizinkan mengalami percikan darah supaya menerima kunci kerajaan Sorga?
2 Korintus 4: 16-17
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharuidari sehari ke sehari.
4:17. Sebab penderitaan ringanyang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
Penghuni Sorga bukan manusia daging, tetapi manusia rohani seperti Yesus. Jalannya lewat salib. Yesus harus mati dulu di kayu salib sebagai manusia daging, baru bangkit dalam tubuh kemuliaan dan naik ke Sorga untuk menerima kunci Daud (kunci kerajaan Sorga). Begitu juga dengan kita, harus lewat jalan salib untuk menerima kunci kerajaan Sorga.
'penderitaan ringan' = penderitaan kita terlalu ringanjika dibanding dengan penderitaan Yesus dan kunci Daud. Jangan gampang kecewa atau putus asa ('kami tidak tawar hati').
Jadi, Tuhan izinkan kita mengalami percikan darah, supaya kita mengalami keubahan hidupdari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus (mengalami kemuliaan yang besar). Dari hati yang seringkali putus asa, kecewa, dan tawar hati karena sesuatu, menjadi kuat teguh hati/taat dengar-dengaranapapun resiko yang kita hadapi.
Hati yang taat dengar-dengaran/tulus ikhlas = tanah datar.
Kalau tidak taat/tidak tulus, itu adalah jalan yang berkelok-kelok seperti ular.
Percikan darah untuk meratakan hati, supaya menjadi hati yang tulus ikhlas/taat dengar-dengaran. Kita mohonkan hati yang taat dengar-dengaran dan tulus ikhlas.
Tanah yang datar, itulah tempat Yesus berjalan. Kalau berkelok-kelok, ular yang berjalan. Begitu kita tidak taat atau tidak tulus, ular langsung bermain di situ.
Lukas 6: 17-19
6:17 Lalu Ia turundengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon.
6:18 Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan.
6:19 Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
'Tirus dan Sidon' = bangsa kafir.
'Ia turun' = Yesus turun dari bukit. Di ayat sebelumnya, Yesus naik ke bukit, itulah bukit Golgotauntuk memanggil murid-murid-Nya. Sesudah itu, Ia turun ke tanah datar dan banyak orang berusaha menjamah-Nya. Mari kita sediakan tanah datar supaya kita bisa menjamah Yesus.
'turun ke tempat datar' = tanah datar yang berhadapan dengan bukit Golgota = hati tulus/taat dengar-dengaran yang selalu menghargai kurban Kristus= menampung kasih, kemurahan dan kebaikan Tuhan. Ini yang Tuhan tunggu dari kita.
Seperti Raja Daud mengatakan: 'kebajikan dan kemurahanMu selalu mengikuti aku', artinya setiap denyut nadi kita hanya karena kemurahan dan kebaikan Tuhan.
Mungkin kita menghadapi banyak masalah atau penyakit baik secara jasmani maupun rohani, tetapi Tuhan tunggu sampai kita ada di tanah datar lebih dulu. Kalau kita ada di lembah, Tuhan tidak ada di sana. Tanpa tanah datar, tidak ada artinya. Tanah datar harus disediakan lebih dulu!
Hati yang tulus dan taat mendorong kita untuk menyembah Tuhan. Saat kita menyembah Tuhan, itu sama dengan kita berusaha menjamah Tuhan. Mari kita banyak menyembah, bukan bergosip dan lain-lain.
"Mungkin banyak masalah selama masih ada di dunia. Saya juga banyak masalah. Bejana tanah liat banyak dibanting sana-sini. Banyak usaha yang kita lakukan. Tetapi yang Tuhan tunggu adalah hati yang rata, tanah datar, yaitu taat dengar-dengaran dan tulus, menghargai kurban Kristus. Relakan hati untuk mengalami percikan darah. Ini yang mendorong kita untuk menyembah Tuhan, sama dengan berusaha menjamah Tuhan."
Menjamah Tuhan= mengulurkan tangan kepada Tuhan dan Tuhan akan mengulurkan tangan kemurahan dan kebaikan-Nya kepada kita, sehingga terjadi mujizat.
Saat kita tidak bisa menjamah sesuatu(tidak bisa lagi memikirkan atau menyelesaikan sesuatu), itulah saatnya kita beralih untuk menjamah Tuhan. Maka, mujizat akan terjadi. Jangan dipikir sendiri yang hanya membuat stress.
Tuhan ijinkan semua terjadi, supaya kita berusaha menjamah Dia.
Contoh: perempuan yang sakit pendarahan selama 12 tahun, artinya:
- kanker rahim, masalah yang mustahil. Tetapi perempuan ini berkata, 'asal kujamahsaja jubahnya, maka aku akan sembuh'= masalah yang mustahil akan diselesaikan oleh Tuhan. Jangan putus asa!
- Kebusukan-kebusukan secara rohani akan dipulihkan, sehingga kita bisa hidup benar dan suci.
Kebusukan secara jasmani juga dipulihkan, semua menjadi berhasil dan indah pada waktunya.
Tuhan tolong kita, sampai jika Yesus datang kedua kali, terjadi mujizat terakhir, kita akan diubahkan menjadi sama mulia dengan Yesus. Kita layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai dan masuk kerajaan Sorga.
Inilah penampilan Yesus kepada bangsa kafir:
- Bangsa kafir harus melihat, 'sungguh, Dia orang benar'; lihat Dia sebagai Yang Benar.
- Selanjutnya, lihat Dia sebagai Yang Kudus; kita hidup tergembala.
- Lihat Dia sebagai Yang memegang kunci Daud/kunci kerajaan Sorga. Kita rela mengalami percikan darah; kita menyembah Dia/berusaha menjamah Dia sampai kita sempurna dan layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali. Kita layak untuk masuk kerajaan Sorga yang kekal selama-lamanya.
Sediakan hati yang rata!Tulus dan taat, akui semuanya kepada Tuhan. Mungkin sudah mau putus asa, mari kita menjamah Dia dan Dia akan menjamah kita. Tidak ada yang mustahil bagi Dia, kita hanya menyerah pada Dia. Mungkin orang lain tidak tahu, kita hanya sendiri. Kesempatan bagi kita, karena Dia juga seorang diri di kayu salib.
Tuhan memberkati.