Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 18: 2118:21. Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.Perikop: Babel tidak akan bangkit lagi.
Ini menunjuk pada penghukuman Tuhan yang dahsyat dan kekal selama-lamanya; tidak bisa lagi diubahkan.
Tuhan menunjukkan penghukuman atas Babel, supaya kita waspada, bahwa hukuman itu benar-benar ada, dan
selalu setia kepada Tuhan, sehingga kita terluput dari penghukuman-Nya, dan bisa masuk dalam kebahagiaan kekal yang Dia sediakan bagi orang yang setia dan menang bersama Dia.
Ayat 21= kota Babel sama dengan batu kilangan yang akan ditenggelamkan ke dalam laut, dan tidak ditemukan lagi--binasa selamanya.
Kita lihat
proses pembangunan Babel.
Kejadian 11: 3-411:3. Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu batadan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat.
11:4. Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."
Babel dibuat dari tanah liat yang dibentuk menjadi batu bata.
Tanah liat menunjuk pada manusia--kita semua berasal dari tanah liat--, tetapi setelah hidup di dunia, arah kelanjutannya yang berbeda, yaitu:
- Apakah kita berada di dalam rencana Allah? Memang tanah liat--manusia darah daging--, tetapi berada di dalam rencana Allah.
- Apakah berada di dalam rencana manusia? Kalau dalam rencana diri sendiri, akan membangun Babel.
Setelah dibentuk, tanah liat yang lunak akan dibakar menjadi batu bata--keras.
Ini gambaran dari
kekerasan hati, yang
menolak firman pengajaran yang benar; ia berada di luar rencana Allah, sehingga menjadi alatnya Setan.
Dulu zaman Firaun, batu bata untuk membangun Pitom-Raamses--kota perbekalan. Yang dipikirkan yang jasmani terus.
Menjadi alatnya Setan artinya:
- Beribadah melayani hanya untuk mencari perkara jasmani: uang, jodoh dan sebagainya. Kalau sudah tercapai tujuannya, tidak akan mau ibadah lagi.
- Dipakai dalam pembangunan Babel; gereja palsu yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan.
Kalau sudah jahat dan najis, berarti hidupnya sudah lebih keras lagi sampai nanti menjadi batu kilangan--batu yang paling keras--yang akan ditenggelamkan lautan api dan belerang, binasa selamanya.
Kejadian 11: 2-311:2. Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.
11:3. Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kitamembuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat.
(terjemahan lama)
11:2. Maka sekali peristiwa, tatkla mereka itu berjalan ke sebelah timur, didapatinya akan suatu padang luasdi tanah Siniar, lalu diamlah mereka itu di sana.
'
Marilah kita'= rencana sendiri; di luar rencana Tuhan dan hanya membangun babel.
Kejadian 11: 4 11:4. Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."
Babel mau mencari jalan ke sorga atau jalan keselamatan tetapi tanpa Tuhan dan firman pengajaran yang benar, sehingga akhirnya hancur binasa. Hebat luar biasa tetapi sebentar lagi tinggal satu batu.
Karena itu
apa yang kita lakukan harus sesuai dengan rencana Allah--firman pengajaran yang benar. Kalau tidak, akan habis seperti Babel.
Ini akibatnya kalau tanah liat dibentuk menjadi batu bata--menolak firman pengajaran yang benar. Firman pengajaran yang benar/pedang dan salib memang tidak enak bagi daging--pedang dan salib tidak bisa dipisahkan; kalau ada pedang, ada salib bagi daging--, tetapi itu yang harus kita terima.
2 Samuel 22: 31-3222:31. Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; sabda TUHAN itu murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.
22:32. Sebab siapakah Allah selain dari TUHAN, dan siapakah gunung batu selain dari Allah kita?
'
murni' = benar.
'
perisai' = perlindungan.
Jika kita
menerimafirman pengajaran yang benar dan murni,
kita akan berada dalam rencana Allah. Kita berada dalam jalan keselamatan yang benar.
Jalan keselamatan yang benar adalah pelindung dan perisai;
tempat perlindungan yang kuat dan membuat kita damai sejahtera apapun yang kita hadapi.
Jika kita menghadapi sesuatu lalu tidak damai, berarti tidak selamat. Kalau tidak damai, berarti tidak benar--'
akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya'.
Contoh: Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego yang menolak jalan keselamatan dari raja--Daniel disuruh menyembah raja, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego disuruh menyembah patung. Kalau tidak mau menyembah, akan dimasukkan dalam dapur api--api dipanaskan tujuh kali. Tetapi mereka tetap damai sejahtera; tidak takut, dan menjawab:
Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku.Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego menolak jalan keselamatan yang ditawarkan oleh raja, sebab mereka berpegang teguh pada jalan keselamatan dari Allah yang hidup--raja mengakui bahwa Daniel adalah hamba Allah yang hidup.
Seringkali kita mengorbankan keselamatan dari Tuhan karena sesuatu di dunia. Biarlah kita seperti Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego yang diisi firman pengajaran yang benar/murni, sehingga
tetap berpegang teguh pada jalan keselamatan dari Allah yang hidup. Mau digoda atau diancam apapun, tetap berada dalam jalan keselamatan yang benar.
Matius 4: 1 4:1. Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
Yesus pergi ke padang gurun karena urapan Roh Kudus dan rencana Allah atas-Nya, tetapi Babel ke padang gurun karena rencananya sendiri.
Sasarannya sama-sama ke padang gurun dunia, tetapi membawa rencana yang berbeda--Yesus dalam rencana Roh Kudus, Babel dalam rencananya sendiri.
Kejadian 11: 211:2. Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.
(terjemahan lama)
11:2. Maka sekali peristiwa, tatkla mereka itu berjalan ke sebelah timur, didapatinya akan suatu padang luasdi tanah Siniar, lalu diamlah mereka itu di sana.
Wahyu 17: 317:3. Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
Perempuan di sini adalah Babel. Perempuan Babel ke padang gurun dan duduk di atas binatang--Antikris.
Jadi Babel ke padang gurun untuk mengerjakan rencananya sendiri, sedangkan Tuhan ke padang gurun karena rencana Allah.
Rencana Babeladalah menggagalkan rencana Allah bagi bangsa kafir--batu-batu.
Matius 4: 3-4 4:3. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batuini menjadi roti."
4:4. Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Ayat 3= rencana Setan.
Rencana Allahadalah
- Rencana Allahyang pertama: menjadikan bangsa kafir--batu-batu--menjadi keturunan Abraham yang diisi iman dan firman, bagaikan roti-roti kehidupan.
Prosesnya:
Matius 3: 7-9
3:7. Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?
3:8. Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
3:9. Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!
- Percaya Yesus dan bertobat (mezbah korban bakaran)--mati terhadap dosa; berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan.
Kalau tidak mau bertobat, akan berada dalam rencana Setan sampai dibangun menjadi perempuan Babel; gereja palsu yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan.
- Baptisan air yang benar, yaitu orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi yaitu baptisan Roh Kudus.
Matius 3: 11
3:11. Aku membaptis kamu dengan airsebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
Kita hidup dalam urapan Roh Kudus, yaitu hidup dalam kebenaran--hidup dari iman--, berarti kita menjadi keturunan Abraham.
Galatia 3: 7
3:7. Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham.
Keturunan Abraham itulah orang yang selamat, tidak dihukum, melainkan diberikan janji tanah Kanaan--sorga. Kita diberkati sampai anak cucu, bahkan menjadi berkat bagi orang lain. Ini adalah rumus berkat Abraham.
Mengapa Abraham bisa bertahan dalam berkat Tuhan sampai masa tuanya? Setelah menerima berkat, dan disalurkan--menjadi berkat bagi orang lain.
Rencana Setanadalah batu menjadi roti.
Artinya: Setan menguasai padang gurun dunia--ekonomi--, sehingga terjadi krisis ekonomi.
Maksudnya adalah kita yang sudah menjadi keturunan Abraham sibuk mencari kepentingan jasmani sampai menghalalkan segala cara--tidak hidup dalam kebenaran lagi, berarti tidak selamat lagi.
Saat itu terjadi, itulah ujian kita, bagaimana kita hidup di dunia ini? Apakah kita tetap hidup benar atau menghalalkan segala cara untuk hidup di dunia--tidak benar dan kehilangan keselamatan.
Kenapa Tuhan izinkan kita menghadapi sesuatu yang mustahil seperti batu jadi roti? Untuk membuktikan iman kita bahwa kita bukan hidup dari roti dunia tetapi dari firman Allah.
Ulangan 8: 3
8:3. Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.
Kita tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar dan murni. Mungkin satu waktu kita diizinkan tidak bisa makan tetapi hati damai sejahtera; tetap dalam keselamatan dan kebenaran sesuai dengan firman pengajaran yang benar.
ulangan 32: 46-47
32:46. berkatalah ia kepada mereka: "Perhatikanlah segala perkataan yang kuperingatkan kepadamu pada hari ini, supaya kamu memerintahkannya kepada anak-anakmu untuk melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini.
32:47. Sebab perkataan ini bukanlah perkataan hampa bagimu, tetapi itulah hidupmu, dan dengan perkataan ini akan lanjut umurmu di tanah, ke mana kamu pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya."
Pada masa krisis ini kita harus membuktikan bahwa kita hidup dari firman Allah/iman, bukan hidup dari roti.
Perkataan Tuhan adalah hidup kita. Kalau kita hidup dari firman pengajaran yang benar, kita akan hidup di dalam dunia yang sulit sampai hidup kekal selamanya.
Inilah rencana keselamatan Tuhan.
Kalau Tuhan mengubah batu jadi roti, bangsa kafir akan tetap keras sampai jadi batu kilangan.
- Matius 4: 5-7
4:5. Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
4:6. lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
4:7. Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
Rencana Allahyang kedua: Yesus harus jatuh; turun dari sorga ke bumi sampai ke bagian bumi yang paling bawah--alam maut--untuk mati terkutuk di kayu salib, supaya Ia melepaskan bangsa kafir dari tawanan dosa dan mengangkat kita menjadi imam-imam dan raja-raja.
Ini artinya batu keras menjadi batu hidup.
Tadi rencana Allah yang pertama, batu keras menjadi anak Abraham. Yang kedua batu keras menjadi batu hidup.
Wahyu 1: 5-6
1:5. dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya--
1:6. dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
Darah Yesus melepaskan kita dari dosa (ayat 5) dan mengangkat kita menjadi imam-imam dan raja-raja (ayat 6).
1 Petrus 2: 5
2:5. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidupuntuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Batu hidup/batu indah adalah imam dan raja yang dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Pelayanan Pembangunan tubuh Kristus dimulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
Melayani pembangunan tubuh Kristus yang sempurna memang suatu pengorbanan. Semua harus dikorbankan untuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, kecuali firman pengajaran yang benar--Yesus sebagai Kepala.
Mengorbankan firman pengajaran yang benar sama dengan membangun tubuh tanpa kepala, mulai dari nikah. Kalau calon suami atau calon isteri dalam penggembalaan yang ajarannya tidak benar, jangan paksakan! Harus dalam firman pengajaran yang benar. Kalau mengorbankan firman pengajaran yang benar--mengorbankan Yesus sebagai kepala--, berarti menikah tetapi tanpa kepala, bagaimana? Ngeri!
Di dalam penggembalaan kalau tidak ada pengajaran yang benar, jangan tergembala.
Syarat menjadi batu hidup; imam dan raja yang dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus:
- Kesucian. Imam adalah seorang yang suci.
Bagaimana bisa suci? Harus berada di dalam ruangan suci, yaitu ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--tergembala dengan benar dan baik.
Keluaran 29: 1a
29:1a. "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imambagi-Ku:
Inilah keadilan Tuhan. Imam adalah seorang yang suci, bukan pandai, bodoh, kaya, miskin, tua, muda. Siapapun bisa melayani, tinggal mau atau tidak.
Imamat 21: 12
21:12. Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusantempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya;Akulah TUHAN.
Di dalam kandang penggembalaan kita disucikan dan diurapi oleh Tuhan.
Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga tidak bisa dijamah oleh Setan tritunggal. Kita tetap hidup dalam kesucian dan urapan Roh Kudus.
Ini yang membedakan pekerjaan sorga dan pekerjaan di dunia.
Pekerjaan sorga bisa jadi pekerjaan dunia kalau pelayannya tidak suci dan tidak diurapi, dan hanya fokus pada gaji.
- Roh Kudus membuat kita setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Roma 12: 11
12:11. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyaladan layanilah Tuhan.
Pelayan Tuhan bagaikan nyala api. Mata Tuhan bagaikan nyala api. Jadi, pelayan Tuhan yang suci dan setia berkobar-kobar sama dengan biji mata Tuhan sendiri; menjadi kesayangan Tuhan. Sebutir pasirpun tidak bisa menyakiti. Artinya: sekalipun ada pencobaan yang berat, tetapi hati tetap damai sejahtera.
Pencobaan apapun tidak bisa mengganggu kita atau memengaruhi kita.
Rencana Setanadalah 'jatuhkanlah diri-Mu...' = memberikan batu sandungan di depan kita, supaya kita tersandung dan terjatuh.
Matius 4: 6
4:6. lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
- Batu sandungan dalam bentuk dosa-dosa dan puncaknya dosa--gagal menjaga kesucian.
Batu sandungan sama dengan jerat dosa.
Terjerat dosa artinya kita mulai senang dengan dosa-dosa--lewat tontonan dan sebagainya. Hati-hati! Berhenti! Minta kepada Tuhan untuk lepas, supaya kita tetap hidup suci.
- Batu sandungan yang membuat kita tidak setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Tidak suci dan tidak setiasama dengan kotoran mata--tidak menjadi biji mata Tuhan lagi; dari biji mata menjadi kotoran mata--, benar-benar hancur dan binasa.
Kita tetap suci dan setia berkobar-kobar, kita menjadi biji mata Tuhan sendiri. Kita dilindungi dan dipelihara oleh Tuhan sampai sebutir pasirpun tidak boleh mengusik kita. Kita tetap damai sejahtera apapun yang terjadi.
Tetap dalam rencana keselamatan Tuhan! Kita memang batu keras, tetapi Tuhan mau jadikan lembut. Kita diisi firman/iman. Apapun tantangan rintangannya kita tetap hidup benar dalam Tuhan.
Kemudian batu keras menjadi batu hidup, yaitu imam dan raja. Kita menjadi biji mata Tuhan. Kita tidak menjadi batu kilangan yang dibuang ke laut.
- Matius 4: 8-10
4:8. Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
4:9. dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
4:10. Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Rencana Allahyang ketiga: batu keras menjadi batu permata di Yerusalem baru.
Yesus memang harus datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga. Dia datang kembali untuk mengangkat kita semua menjadi mempelai wanita sorga yang sempurna dan masuk Yerusalem baru selamanya.
Proses dari batu keras menjadi batu permata: lewat doa penyembahan satu jam, doa puasa, dan doa semalam suntuk.
Doa penyembahan adalah proses perobekan daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya, sehingga kita mengalami keubahan hidup dari batu keras--keras hati--menjadi batu permata di Yerusalem baru.
Banyak naik gunung! Namanya naik berarti meningkat.
"Tidak ikut doa puasa, karena tidak kuat, jangan! Mungkin pertama naik setengah gunung, silakan. Nanti coba lagi 60 persen, 70 persen, 90 persen, sampai 100 persen sudah selesai. Namanya naik gunung, meningkat terus. Tuhan tolong kita semuanya."
Jika Yesus tampil sebagai Raja di atas segala raja; Mempelai Pria Sorga, rencananya adalah mengubahkan batu keras menjadi batu permata di Yerusalem baru; mempelai wanita sorga yang sempurna.
Apa yang harus diubahkan?Jujur--'jernih seperti kristal'.
Wahyu 21: 9-11
21:9. Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10. Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
21:11. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
'pengantin perempuan, mempelai Anak Domba'= Yerusalem baru.
Kita jujur mulai dari soal pengajaran yang benar/pribadi Tuhan. Kalau tidak benar harus kita tolak; kalau benar harus kita terima dan praktikkan.
Kemudian kita jujur dalam mengaku dosa, sampai jujur dalam segala hal.
'jernih seperti kristal' juga menunjuk pada iman yang tulus ikhlas.
Jadi, kita diubahkan jadi jujur dan percaya. Kita menjadi rumah doa.
Keluaran 20: 25
20:25. Tetapi jika engkau membuat bagi-Ku mezbah dari batu, maka jangan engkau mendirikannya dari batu pahat, sebab apabila engkau mengerjakannya dengan beliung, maka engkau melanggar kekudusannya.
Kita adalah batu keras tetapi mau jadi mezbah. Tidak perlu dipahat, artinya tidak usah dibagus-baguskan atau dijelek-jelekkan, tetapi apa adanya kita tunjukkan pada Tuhan. Inilah artinya jujur dan percaya. Kita hanya berharap kemurahan Tuhan.
Jujur dan percaya--apa adanya dan terang-terangan di hadapan Tuhan--akan menarik belas kasih Tuhan, dan Tuhan akan mengadakan mujizat-mujizat.
Contoh: Marta.
Yohanes 11: 39-40
11:39. Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
11:40. Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Marta mau menutupi yang busuk--tidak jujur--dan tidak percaya kepada kuasa Tuhan. Seringkali kita seperti Marta.
Tetapi siang ini kita jujur dan percaya. Kita akan melihat kemuliaan Tuhan--Shekinah Glory.
Lazarus yang mati empat hari dibangkitkan kembali, artinya: mustahil jadi tidak mustahil; busuk jadi harum; gagal jadi berhasil dan indah; mati jadi hidup; yang tidak bisa kita lakukan Tuhan sanggup lakukan.
Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia. Kita menjadi mempelai wanita sorga yang siap menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bersorak sorai: Haleluya. Kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru selamanya.
Serahkan semua kelemahan kita kepada Tuhan! Jujur dan percaya!
Tuhan memberkati.