Matius 24: 29-31= keadaan pada waktu kedatangan Tuhan yang kedua kali, yaitu terjadi kegoncangan melanda bumi ini (ay. 29)= terjadi badai maut di segala bidang. Dan puncaknya dari badai bumi ini adalah pada kedatangan antikris sampai pada penghukuman Tuhan (kiamat), sampai bumi ini tidak berbekas lagi.
Tapi dalam ayat 30, Yesus tampil dalam kemuliaan untuk menghadapi badai dasyat di bumi. Dan Tuhan akan memberikan kuasa kemuliaan kepada manusia untuk menghadapi badai ini.
2 macam kuasa kemuliaan:
- kuasa kemuliaan diatas gunung (sudah dibahas)->untuk menolong anak yang sakit ayan (gila babi)= kerusakan nikah dan buah nikah di bumi ini. Hanya bisa ditolong oleh kuasa kemuliaan Tuhan.
- kuasa kemuliaan dalam 2 sayap burung nazar yang besar->kuasa kemuliaan dalam Firman Pengajaran dan urapan Roh Kudus.
Wahyu 12: 14
= kegunaan kuasa 2 sayap burung nazar yang besar, yaitu untuk menyingkirkan gereja Tuhan ke padang gurun, jauh dari mata antikris, selama 3.5 tahun, sehingga jangankan di jamah, dipandangpun tidak bisa.
Kalau 2 sayap burung nazar bisa melepaskan kita dari antikris, artinya bisa juga melepaskan kita dari badai maut di bumi ini apapun bentuknya.
Daniel 9: 24-27
ay. 27= 1x7 masa= 7 masa yang terakhir dari 70 x 7 masa.
Pertengahan dari 7 masa= 3.5 masa= 3.5 tahun masa aniaya antikris. Dan antikris akan datang dengan sayap kekejian. Karena itu kita harus punya 2 sayap burung nazar.
Dalam 1x7 masa yang terakhir, akan ada kejadian-kejadian pentingyang akan kita alami dan terbagi dalam 2 bagian:
- 3,5 masa yang pertama (ay. 24):
- untuk melenyapkan kefasikan
- untuk mengakhiri dosa
- untuk menghapus kesalahan
Artinya: menunjuk pada penyucian terakhir bagi gereja Tuhan. Artinya, tidak boleh lagi ada dosa.
Wahyu 1: 16
= dari Mulut Tuhan keluar sebilah pedang tajam bermata 2= Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua (Ibrani 4: 12-13). Dan Inilah yang melakukan penyucian terakhir bagi gereja Tuhan.
Firman dalam urapan Roh Kudus, ini mampu menyucikan hidup kita sampai pada dosa-dosa yang tersembunyi, dosa-dosa yang sebelumnya belum disadari, sampai kita nanti tidak bercacat cela. Tidak ada lagi kefasikan, tidak ada lagi dosa dan tidak ada lagi kesalahan, kita sempurna seperti Tuhan Yesus.
Sikap kita hari-hari ini adalah kalau Firman menunjuk dosa-dosa kita, maka kita harus mengaku dosa itu kepada Tuhan dan kepada sesama. Jangan menyimpan dosa itu. Dan satu demi satu, kita akan terlepas dari dosa itu, sampai nanti segala dosa dilepaskan, kita tampil dengan sempurna dan setanpun tidak bisa mendakwa kita, manusia pun tidak bisa menghakimi dan Tuhan juga tidak bisa menghakimi.
Makin kita disucikan, maka sayap burung nazar itu akan semakin besar dan semakin kuat.
Jadi, gereja Tuhan harus hidup dalam kesucian hari-hari ini. Tidak ada tawar menawar lagi!
3,5 tahun itu masa yang sangat singkat. Itu sebabnya, kita harus menggunakan kesempatan sebaik-baiknya. Dan kita bisa mengalami penyucian di dalam sistem penggembalaan, seperti carang melekat pada Pokok dan dibersihkan secara terus menerus.
Kalau tidak mau Mulut Tuhan, ada mulut lain, yaitu mulut naga.
Wahyu 12: 15
Mulut naga, itu bukan mengeluarkan pedang, tapi mengeluarkan air sebesar sungai. Itulah arus kenajisanseperti yang sudah terjadi pada jaman Nuh dan jaman Lot. Dan arus ini akan mengarah pada dosa makan minum dan dosa sex, sampai nanti sempurna dalam kenajisan seperti setan. TIDAK ADA PILIHAN LAIN!
Hari-hari ini, tidak ada waktu lagi untuk main-main.
- 3,5 masa yang kedua: gereja Tuhan yang tidak bercacat cela ini akan disingkirkan ke padang belantara.
Wahyu 12: 1, 14
= keadaan gereja Tuhan yang sudah tidak ada cacat cela, tidak ada gelapnya sama sekali dan gereja Tuhan ditampilkan sebagai terang dunia. Dan ini yang diberi 2 sayap burung nazar yang besar. Dan pada Wahyu 12 ini, sayap yang didapatkan sudah maksimal untuk bisa menyingkirkan kita ke padang belantara.
Dan di padang belantara itu, tidak ada manusia yang bisa memelihara. Hanya kuasa Tuhan yang mampu memelihara kita seperti dulu Tuhan memelihara bangsa Israel di padang gurun.
Karena itu, hari-hari ini, biarlah kita bergantung pada Firman Tuhan.
Sementara kita di padang belantara, orang kristen yang tertinggal di bumi akan di kejar oleh antikris untuk disiksa dengan dasyat sampai dipancung kepalanya. Dan kalau tidak kuat pada masa itu, ia akan menyembah pada antikris dan berakhir pada kebinasaan.
3 hal yang kita alami di tempat penyingkiran: (Daniel 9: 24) - mendatangkan keadilan yang kekal.
- menggenapkan penglihatan dan nabi (menggenapkan semua janji Firman Tuhan).
- mengurapi yang maha kudus (mengalami urapan yang maha kudus).
Kalau sekarang kita mengalami banyak hal yang tidak adil, maka ditempat penyingkiran, Tuhan akan kembalikan itu semua dan tidak ada yang bisa mengganggu gugat.
Hari-hari ini, biarlah kita hidup dalam urapan Roh Kudus. Jangan mengikuti suara daging.
Matius 3: 14-16
= awal urapan Roh Kudus turun, yaitu dari baptisan air.
Baptisan air yang benar adalah karena menuruti kehendak Bapa(kehendak Firman), bukan karena disuruh orang lain.
Tanda lain baptisan air yang benar adalah seperti Yesus dibaptis, seperti itulah kita dibaptis. Jadi tubuh dan Kepala, itu satu baptisan.
Roma 6: 4
= keluar dari dalam air= di selamkan dalam air. Setelah keluar dari air, kita mendapatkan hidup yang baru yaitu hidup Kerajaan Surga (hidup dalam kebenaran).
Kalau baptisan benar, maka langit akan terkoyak seperti waktu Yesus di baptis.
Kalau sudah hidup dalam kebenaran, kita hidup dalam urapan Roh Kudus, sampai kita menerima kepenuhan Roh Kudus.
Salah satu tanda kepenuhan Roh Kudus adalah berbahasa Roh seperti yang diajarkan oleh Roh itu pada kita.
Kisah Rasul 2: 3-4
Tanda selanjutnya kalau kita sudah ada dalam kepenuhan Roh Kudus adalah takut akan Tuhan (Yesaya 11: 1-3). Dalam terjemahan lama disebutkan "Bernafas dalam takut akan Tuhan". Artinya, kita takut akan Tuhan dimana saja kita berada. Dan dimana ada udara, kita harus takut akan Tuhan, sebab setan ini adalah penguasa udara.
Setan memiliki semuanya, tapi ia tidak memiliki takut akan Tuhan dan ia dihancurkan ke bumi. Selama kita takut akan Tuhan, setan tidak akan bisa menjamah kita.
Praktik takut akan Tuhanadalah membenci dosa, sampai pada membenci dusta(Amsal 8: 13). Praktik takut akan Tuhan adalah taat dengar-dengaran pada Tuhan, melakukan perintah Tuhan. Berbuat dosa, itu taat pada perintah setan.
Yosua 24: 14
Takut akan Tuhan adalah juga beribadah dengan tulus dan setia.
Semakin kita taat pada Tuhan, membenci dosa dan setia dalam ibadah, maka urapan Roh Kudus juga akan semakin besar.
Keluaran 1: 15-17, 20-21
Hasil takut akan Tuhan: - ay. 20= Allah akan berbuat baik pada kita. Kita mengalami kebaikan dan kebajikan Tuhan. Artinya Tuhan mampu menjadikan semuanya baik. Yang hancur juga akan jadi baik.
- ay. 21= membuat bidan berumah tangga= mengalami kemurahan Tuhan. Dalam Matius 19, persoalan nikah ini adalah karunia Tuhan (Matius 19: 10-11). Dan yang terutama adalah sampai masuk dalam nikah rohani, itulah pesta nikah Anak Domba.
Mazmur 23: 6
Kebajikan dan kemurahan Tuhan, itulah kunci keberhasilan Daud.
Wahyu 3: 7-8
Kalau ada kunci Daud, maka segala pintu akan bisa dibuka, sekalipun kekuatan kita kecil, baik itu pintu pemeliharaan dan masa depan yang indah, pintu kemenangan atas musuh dan pencobaan bahkan badai sekalipun, pintu pengampunan, sampai pada pintu pesta nikah Anak Domba(pintu Surga terbuka untuk kita).
Apapun keadaan kita malam ini, mohon kebajikan dan kemurahan Tuhan.
Tuhan memberkati.