Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 9: 15-18
9:15.Maka dilepaskanlah keempat malaikat yang telah disiapkan bagi jam dan hari, bulan dan tahun untuk membunuh sepertiga dari umat manusia.
9:16. Dan jumlah
tentara itu ialah dua puluh ribu laksapasukan berkuda; aku mendengar jumlah mereka.
9:17. Maka demikianlah aku melihat dalam penglihatan ini kuda-kuda dan orang-orang yang menungganginya; mereka memakai baju zirah, merah api dan biru dan kuning belerang warnanya; kepala kuda-kuda itu sama seperti kepala singa, dan dari mulutnya keluar api, dan asap dan belerang.
9:18. Oleh ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga dari umat manusia, yaitu oleh
api, dan asap dan belerang, yang keluar dari mulutnya.

Wahyu 9: 13-21 merupakan PENIUPAN SANGKAKALA KEENAM; penghukuman yang keenam dari Anak Allah atas manusia di dunia, yaitu sepertiga dari umat manusia akan mati secara tubuh, jiwa, dan roh/binasa lewat peperangan besar(diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Mei 2019).

Disebut perang besar karena:

  1. Jumlah tentaranya besar, yaitu terdiri dari dua puluh ribu laksa (dua ratus juta orang).
  2. Jumlah korbannya besar, yaitu sepertiga dari umat manusia.

Senjata yang digunakan adalah:

  1. Api= senjata api--perang dunia pertama--(sudah diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 30 Juni 2019).
    Secara rohani, senjata api menunjuk pada lidah. Hati-hati dengan lidah, yang bisa membawa ke neraka! Lidah harus ditolong oleh Tuhan.

  2. Asap= bom atom--perang dunia kedua.
  3. Belerang= senjata kimia--perang dunia ketiga.

SENJATA ASAP
Seperti jasmani, saat bom atom meledak, terbentuk cendawan raksasa yang membumbung tinggi, dan membunuh secara tubuh.

Setan tidak ingin hanya membunuh secara tubuh karena tubuh bisa mati tetapi masih bisa masuk sorga. Karena itu ia juga ingin membunuh jiwa dan roh manusia, supaya manusia binasa. Ini berarti ada senjata asap secara rohani, yang bagaikan cendawan raksasa yang membumbung tinggi di hadapan Tuhan sehingga membinasakan manusia di neraka.

Apa itu asap yang membumbung tinggi sampai ke hadirat Tuhan? Asap yang keluar dari lobang jurang maut, dan dari asap itu berkeluaranlah belalang dan kalajengking, itulah roh jahat dan najis. Ini sama dengan sengat maut, itulah dosa(1 Korintus 15).
Wahyu 9: 2-5
9:2. Maka dibukanyalah pintu lobang jurang mautitu, lalu naiklah asap dari lobang itubagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.
9:3. Dan
dari asap ituberkeluaranlah belalang-belalangke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengkingdi bumi.
9:4. Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.
9:5. Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.

Inilah senjata asap, yaitu dosa.
Bagaimana dosa bisa menjadi asap yang membumbung tinggi?Jika ada dosa sekecil apapun yang disembunyikan/ditutupi dengan dosa, satu waktu akan sampai pada puncaknya dosa yang membumbung tinggi ke hadirat Tuhan seperti cendawan raksasa, sehingga menimbulkan ledakan penghukuman Tuhan atas dunia.

Kalau ada bau harum yang naik, Tuhan akan turun untuk membawa kita naik ke sorga. Tetapi kalau dosa yang naik, Tuhan akan turun untuk menghukum dan membinasakan manusia--seperti yang sudah terjadi pada zaman Lot dan Nuh.

Kejadian 6: 5-8, 11-12
6:5. Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
6:6. maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
6:7. Berfirmanlah TUHAN: "
Aku akan menghapuskan manusiayang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka."
6:8. Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
6:11. Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan
penuh dengan kekerasan.
6:12. Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia
menjalankan hidup yang rusakdi bumi.

Pada zaman Nuh, dosa yang membumbung tinggi adalah:

  1. 'penuh dengan kekerasan'= dosa kekerasan, termasuk kekerasan dalam rumah tangga.
  2. 'menjalankan hidup yang rusak'= dosa kenajisan, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan (percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah, hubungan sejenis, (maaf) manusia dengan binatang, nikah yang salah: kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan).
    Kawin campur artinya tidak berada dalam satu iman dan satu baptisan.

  3. Dosa menanam dan membangun. Kapan aktivitas/profesi di dunia bisa menjadi dosa yang membumbung?

    1. Aktivitas/profesi di dunia bisa menjadi dosa yang membumbung kalau membuat kita tidak setia dalam ibadah pelayanan, karena Tuhan menebus kita dari perbuatan sia-sia/dosa, supaya bisa beribadah melayani/memuliakan Tuhan.

      Kalau Tuhan menebus kita supaya menjadi orang sukses, orang di luar Yesus terlalu banyak; tidak perlu ditebus dengan darah sudah sukses. Tetapi kita ditebus, nomor satu untuk beribadah melayani Tuhan. Kalau tidak, kita berdosa.

    2. Aktivitas/profesi di dunia bisa menjadi dosa yang membumbung kalau membuat kita hidup tidak benar--melawan firman.
      Contoh: korupsi, menghalalkan segala cara.

Akibatnya: terjadi ledakan penghukuman Tuhan yang membinasakan: zaman Lot dalam bentuk api dan belerang, zaman Nuh dalam bentuk air bah.

Demikian juga akhir zaman, menjelang kedatangan Yesus kedua kali, akan terjadi ledakan penghukuman Tuhan, yaitu tiga kali tujuh penghukuman Allah Tritunggal, ditambah dengan api dari langit (kiamat).
Lukas 17: 26-27
17:26. Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
17:27. mereka
makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bahdan membinasakan mereka semua.

2 Petrus 3: 10
3:10. Tetapi hari Tuhanakan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.

Dulu, air bah hanya memusnahkan isi dunia, tetapi nanti api dari langit akan memusnahkan bukan hanya isi dunianya saja, tetapi juga buminya, bahkan ditambah dengan hukuman kekal selamanya di neraka. Begitu dahsyatnya ledakan dosa sampai puncaknya dosa. Jangan main-main!

Karena itu hati-hati dengan dosa kecil, terutama dosa dusta. Kalau sudah dusta, tidak akan bisa ditolong, dan satu waktu akan meledak--Yudas menutup-nutupi dosa, dan akhirnya perutnya pecah.
Bagaimana bisa ditolong kalau berdusta/tidak mengaku? Daud berzinah tetapi bisa ditolong karena dia mau mengaku.
Hati-hati dengan dosa dan puncaknya dosa.

Mengapa Nuh bisa selamat saat-saat ada cendawan dosa yang naik ke atas--ledakan penghukuman--? Ini yang kita pelajari, sehingga saat cendawan dosa dari dunia ini naik ke hadirat Tuhan dan Dia menghukum dunia ini, kita sekeluarga selamat. Jangan selamat sendiri!

Yang mendapat kasih karunia hanya Nuh seorang diri, tetapi ia ingat keluarganya. Mari bergumul sampai sekeluarga mendapatkan kasih karunia!
Kejadian 6: 8-9
6:8. Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
6:9. Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah
seorang yang benardan tidak berceladi antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.

'seorang yang benar'= kita harus hidup benar dan tidak bercela untuk menghadapi cendawan dosa dan ledakan penghukuman Tuhan.
'tidak bercela'= jujur.

Mengapa Nuh selamat? Karena Nuh hidup dalam kasih karunia Tuhan yang besar, dan ia menjadi saksi bagi keluarganyasehingga sekeluarga selamat.

Apa pengertian hidup dalam kasih karunia? Seringkali kita mengartikan secara jasmani: dapat berkat besar. Boleh, tetapi tidak ada gunanya untuk menghadapi penghukuman. Harus diartikan secara rohani lebih dulu, dan yang jasmani hanya bonus!
Di dalam rumah Tuhan kita bicara yang rohani, tidak usah bicara yang jasmani. Kalau rohani sudah ditolong Tuhan dan mengalami kemajuan, yang jasmani akan mengikuti--hanya bonus dari Tuhan. Orang di luar Tuhan saja bisa memiliki perkara jasmani yang banyak, apalagi di dalam Tuhan, Dia yang memelihara kita. Tidak usah takut!

Praktik hidup dalam kasih karunia Tuhan yang besar:

  1. Hidup benar, sesuai dengan alkitab, bukan manusia.
  2. Jujur--ya katakan: ya, tidak katakan: tidak, benar katakan; benar, tidak benar katakan: tidak benar. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
  3. Bergaul dengan Allah= setiaberibadah melayani Tuhan.

Hasilnya: Nuh masuk bahtera Nuh--sekarang menunjuk pada Tabernakel/Kemah Suci.
Dulu, Tuhan memperlihatkan kerajaan sorga kepada Musa, lalu Ia perintahkan Musa untuk membuat kerajaan sorga di bumi, itulah Tabernakel, supaya di bumi sama seperti di sorga--berarti hidup dalam kasih karunia (hidup benar, jujur, dan bergaul dengan Allah) sama seperti hidup di sorga; masuk bahtera Nuh sama dengan masuk kerajaan sorga.

Persamaan bahtera Nuh dengan Tabernakel:

  • Kejadian 6: 8, 14
    6:8. Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
    6:14. Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam.

    (terjemahan lama)
    6:14. Perbuatlah akan dirimu sebuah bahtera dengan kayu gofir;
    hendaklahengkau memperbuatkan dia berbilik-bilik dan gala-galakanlah luar dalamnya.

    Keluaran 25: 8
    25:8. Dan mereka harus membuat tempat kudusbagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.

    (terjemahan lama)
    25:8. Maka
    hendaklahmereka itu memperbuatkan Daku sebuah baitulmukadis, supaya Aku duduk di antara mereka itu.

    'tempat kudus'= Kemah Suci/Tabernakel.

    Yang pertama: sama-sama dibangun berdasarkan kehendak Allah--'hendaklah....'
    Kalau tidak menurut kehendak Allah, akan tenggelam. Karena itu harus kembali pada alkitab.

  • Kejadian 6: 16
    6:16. Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas.

    Keluaran 27: 9
    27:9. "Haruslah engkau membuat pelataranKemah Suci; untuk pelataran itu pada sebelah selatan harus dibuat layar dari lenan halus yang dipintal benangnya, seratus hasta panjangnya pada sisi yang satu itu.

    Keluaran 26: 33
    26:33. Haruslah tabir itu kaugantungkan pada kaitan penyambung tenda itu dan haruslah kaubawa tabut hukum ke sana, ke belakang tabir itu, sehingga tabir itu menjadi pemisah bagimu antara tempat kudusdan tempat maha kudus.

    Yang kedua: sama-sama terdiri dari tiga ruangan (bahtera Nuh tiga tingkat, Tabernakel terdiri dari pelataran, tempat kudus, dan tempat maha kudus).

Tabernakel dan bahtera Nuh sudah hancur, sekarang dalam arti rohani yaitu pengajaran Tabernakel dan mempelai; firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

Jadi, lewat kabar mempelai/pengajaran Tabernakel kita dituntun untuk masuk bahtera Nuh, sama dengan masuk kerajaan sorga selamanya--bahtera Nuh berisi empat pasang mempelai--, sementara bumi binasa selamanya. Sekalipun cendawan sudah naik ke atas, bumi dibinasakan oleh Tuhan, tetapi kita masuk kerajaan sorga yang kekal.
Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua menuntun kita sama dengan menyucikan dan mengubahkan kita sampai masuk kerajaan sorga yang kekal.

Di sinilah letak keadilan Tuhan kalau kita mau menerima pengajaran ini--seperti Nuh mendapat kasih karunia dan masuk bahtera Nuh.
Kita sudah menerima penginjilan, mari tingkatkan pada pengajaran, supaya kita disucikan dan diubahkan sampai masuk kerajaan sorga kekal selamanya. Tetapi ada langkah-langkahnya.

Di dalam Tabernakel, untuk mencapai takhta sorga kita harus melewati tiga pintu, sebab bahtera Nuh memiliki pintu yang ditutup oleh Tuhan. Itu bedanya dengan yang lain: bahtera Nuh dibuat berdasarkan kehendak Tuhan sehingga Dia yang menutup pintu bahteranya, sedangkan yang lain bukan kehendak Tuhan tetapi kehendak sendiri.
Jadi, pintu bahtera Nuh sama dengan pintu kerajaan sorga.

Kejadian 7: 16
7:16. Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh.

Kalau menurut kehendak Tuhan, tidak usah berpikir lagi, tetapi gunakan ayat. Kehendak Tuhan tidak usah dipikir apalagi didiskusikan tetapi hanya didengar, dimengerti, dan dilakukan. Kalau masih didiskusikan, kita terlalu jauh.

Mari andalkan Tuhan! Boleh pandai, kaya, tetapi harus tetap bergantung pada Tuhan.
Kalau Tuhan yang menutup pintu bahtera, hukuman dan kiamat tidak akan bisa masuk, bahkan kita masuk kerajaan sorga yang kekal.

Langkah-langkah untuk masuk kerajaan sorga--pada Tabernakel ada tiga pintu--:

  1. Melewati pintu gerbang= pintu gerbang kerajaan sorga; sama dengan pintu gerbang iman/kebenaran/keselamatan.
    Di luar pintu gerbang adalah padang pasir--gambaran dunia--, itulah manusia berdosa yang akan binasa. Kalau cendawan sudah naik, akan terjadi ledakan sehingga semuanya binasa.
    Mari, segera masuk pintu gerbang sorga sebelum cendawan dosa naik dan ledakan penghukuman turun. Gunakan waktu!

    Masuk pintu gerbang sorga, artinya:

    • Roma 10: 17
      10:17. Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

      'iman timbul'= pintu gerbang iman terbuka saat kita mendengar firman Kristus.
      Sekarang dalam ibadah justru firman yang dikurangi, padahal itu adalah pintu gerbang untuk masuk kerajaan sorga. Ini yang disayangkan.
      Setan tidak bisa menghalangi kita datang beribadah, bagus, tetapi firmannya tidak diberitakan--ditutup oleh setan.

      Yang pertama: mendengar firman yang diurapi Roh Kudus--firman Kristus--, sehingga urapan Roh Kudus menolong kita untuk mendengar dengan sungguh-sungguh, mengerti, percaya pada firman--menjadi iman di dalam hati.

    • Filipi 1: 29
      1:29. Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,

      'dikaruniakan bukan saja untuk percaya'= bisa beriman sudah merupakan kasih karunia.

      Yang kedua: rela memikul salib; menderita karena Yesus; kita tetap percaya Yesus sekalipun kita menderita.
      Ini adalah bukti kita memiliki iman yang murni.

      Contoh: hari minggu seharusnya istirahat tetapi kita beribadah.

    Inilah yang bisa membuka pintu gerbang, yaitu iman dan rela menderita bersama Yesus.
    Praktiknya
    --di halaman ada alat mezbah korban bakaran dan bejana pembasuhan--:

    • Mezbah korban bakaran= bertobat--di perjanjian lama binatang korban dibakar, di perjanjian baru Yesus yang disalibkan, sekarang dosa kita yang dibakar.
      Kita rela menderita untuk berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan--mati terhadap dosa.

    • Bejana pembasuhan= baptisan air yang benar--bahtera Nuh hanya satu, berarti hanya ada satu baptisan air yang benar.
      baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi--langit terbuka--yaitu hidup dalam kebenaran dan kemurnian.
      Halaman Tabernakel memiliki pagar dari kain putih--kecuali pintu gerbang--, itulah kebenaran dan kemurnian.

      Hidup dalam kebenaran= tidak berbuat dosa.
      Hidup dalam kemurnian= berpegang teguh pada pengajaran yang benar.
      kebenaran dan kemurnian tidak bisa dipisahkan; sekalipun tidak berbuat dosa tetapi kalau ajarannya salah, akan salah juga.

      Mau bergaul di manapun, pagar/batas kita adalah kebenaran dan kemurnian. Itulah hidup kita.

    Hasilnya:

    • 1 Korintus 5: 8
      5:8.Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

      Hasil pertama: kita mengalami suasana pesta sorga; kebahagiaan sorga.

      Begitu kita hidup dalam kebenaran dan kemurnian, kita sudah beralih dari kutukan ke suasana sorga.

    • Mazmur 5: 13
      5:13. Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Museperti perisai.

      Hasil kedua: kita dipagari dengan berkat dan anugerah Tuhan.

      Kalau ada berkat dan kasih karunia Tuhan, lima roti dua ikan bisa memberi makan lima ribu orang, bahkan masih ada sisanya.

  2. Melewati pintu kemahuntuk masuk ruangan suci= kepenuhan Roh Kudus yang membuat kita setia dan tekun--bergaul dengan Allah.
    Di dalam ruangan suci ada tiga macam alat, sekarang artinya ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--kandang penggembalaan--:

    • Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.
    • Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.

    • Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

    Kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus akan tergembala dengan benar dan baik.
    Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga setan tritunggal tidak bisa menjamah, menjatuhkan kita dalam dosa-dosa, dan menyesatkan kita--kita tetap hidup suci.

    Kalau bertekun dalam penggembalaan, hasilnya: kita selalu berhadapan dengan Yesus Gembala Agung yang mengulurkan tangan kasih karunia-Nya.
    Yakobus 5: 11
    5:11. Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayubdan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.

    Ayub diizinkan untuk mengalami ujian habis-habisan, tetapi ia tetap tekun.
    Saat diberkati banyak yang mau tekun dan setia, sekalipun ada juga yang tidak tekun.
    Tetapi mari, saat kita diberkati atau dalam penderitaan buktikan ketekunan kita kepada Tuhan dalam kandang penggembalaan, dan Ia akan membuktikan kesetiaan-Nya kepada kita semua; Dia akan mengulurkan tangan kasih setia-Nya untuk menolong dan memulihkan kita tepat pada waktunya.

    Jangan takut saat menghadapi ujian habis-habisan dalam bidang ekonomi, kesehatan dan lain-lain! Tetap di dalam kandang, kalau keluar, akan diterkam binatang buas dan hilang semuanya.

    Dulu Ayub ditolong secara dobel: secara jasmani: dari tidak ada menjadi ada, mustahil menjadi tidak mustahil, nikah dan buah nikah dipulihkan sampai bahagia, dan secara rohani: hidup benar dan suci.
    Tuhan melihat ketekunan kita. Kalau kita tekun, Dia pasti menolong kita tepat pada waktunya.

    Ayub 32: 1-2
    32:1. Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
    32:2. Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena
    ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,

    Ayub benar dan jujur, tetapi ia memiliki kebenaran sendiri, artinya menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain dan Tuhan. Ini kesalahan Ayub yang harus dipulihkan.
    Begitu menghadapi ujian habis-habisan, ia bisa dipulihkan secara dobel karena ia tetap tekun.

    Ayub 42: 5-6
    42:5. Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
    42:6. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal
    aku duduk dalam debu dan abu."

    Akhirnya Ayub duduk di abu dan debu--mengakui kesalahannya--, sehingga ia diampuni--dibenarkan dan disucikan--; benar-benar hidup benar dan suci, sampai nanti mencapai kesempurnaan.

    Dulu Nuh masuk pintu bahtera, sekarang kita pintu Tabernakel: masuk pintu gerbang--iman dan rela memikul salib.
    Buktinya: bertobat dan baptisan air, sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran dan kemurnian.
    Hasilnya: kita dipagari dengan berkat dan anugerah.

    Belum cukup, kita harus melewati pintu kemah--kepenuhan Roh Kudus.
    Buktinya: tekun dalam kandang penggembalaan, sehingga tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal. Setan tidak bisa menjamah kita.
    Hasilnya: kita selalu berhadapan dengan Yesus Imam Besar dan Gembala Agung yang mengulurkan tangan belas kasih-Nya untuk menolong kita secara jasmani dan rohani tepat pada waktunya: dari tidak ada menjadi ada, mustahil menjadi tidak mustahil, segala kejatuhan dipulihkan.

  3. Melewati pintu tirai= percikan darah.
    Filipi 2: 8-10
    2:8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
    2:9. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya
    nama di atas segala nama,
    2:10. supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit
    (setan)dan yang ada di atas bumi(nabi palsu)dan yang ada di bawah bumi(antikris),

    Waktu Yesus mati di kayu salib, tabir Bait Allah terbelah--masuk pintu tirai
    Yesus taat sampai mati di kayu salib, dan Dia mendapatkan nama di atas segala nama untuk mengalahkan setan tritunggal.

    Bagi kita sekarang kita harus taat sampai daging tidak bersuara lagi. Contoh: Abraham taat untuk mempersembahkan anaknya; orang yang kering tangan kanannya taat saat Tuhan suruh ia mengulurkan tangannya.
    Kalau firman dari Tuhan, lakukan saja, jangan diolah atau didiskusikan.

    Kalau sudah taat, kita pasti melakukan perbuatan-perbuatan benar, suci, dan baik--berbau harum di hadapan Tuhan. Begitu tidak taat, akan menghasilkan cendawan dosa--bau busuk.

    Perbuatan benar, suci, dan baik ditunggu Tuhan terutama dari bangsa kafir. Bangsa kafir hanya seperti anjing dan babi--perkataan dan perbuatannya bau.
    Harus taat dengar-dengaran, supaya berbuat benar, suci, dan baik.

    Contoh: Kornelius.
    Kisah Rasul 10: 1-2
    10:1. Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia.
    10:2. Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia
    memberi banyak sedekahkepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.

    Pasukan Italia= bangsa kafir.
    Kornelius tadinya anjing dan babi, tetapi dibakar sehingga menjadi asap berbau harum. Kornelius bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan, ditambah dengan berdoa--menyembah Tuhan, menyerahkan hidupnya dan sekeluarganya. Ini yang penting, yaitu sekeluarganya didoakan.

    Kisah Rasul 10: 3-4
    10:3. Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata kepadanya: "Kornelius!"
    10:4. Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa, Tuhan?" Jawab malaikat itu: "Semua
    doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allahdan Allah mengingat engkau.

    'doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah'= berbau harum.
    'Allah mengingat engkau'= Allah bukan menghukum.

    Memberi sedekah, memberi puji hormat kepada Tuhan, dan menyembah Tuhan Dia--kita mengingat Dia--sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Dia mengingat kita untuk mengulurkan tangan-Nya kepada kita--Dia memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk kita semua.
    Jangan mengingat kepada yang lain, tetapi hanya ingat Tuhan!

    Yesaya 49: 15
    49:15. Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.

    Yesus mengingat kita bahwa kita hanya seperti bayi. Untuk apa? Membuka pintu-pintu bagi kita--tadi pintu bahtera Nuh ditutup oleh Tuhan.
    Wahyu 3: 8
    3:8. Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Kudan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

    'menuruti firman-Ku'= taat.
    'tidak menyangkal nama-Ku'= setia; selalu menyeru nama Tuhan.
    Kalau taat dan setia, Tuhan akan membuka pintu bagi kita. Tadi, Tuhan menutup pintu bahtera Nuh, sekarang Dia menutup dan membuka pintu bagi kita sehingga semua selamat dan beres.

    Tuhan menutup pintudari air bah, artinya: tangan belas kasih Tuhan melindungi kita dari dosa-dosa dan puncaknya dosa, pencobaan, celaka marabahaya, dan penghukuman Tuhan. Kita benar-benar aman, damai sejahtera, semua enak dan ringan, seperti bayi dalam gendongan.

    Tuhan membuka pintu, artinya pintu pemeliharaansecara ajaib di tengah kesulitan, pintu kemenangan--segala masalah yang mustahil selesai--, pintu pengangkatan, pintu masa depan yang berhasil dan indah--jangan salahkan orang tua kalau kurang mampu, tetapi jangan berharap orang tua kalau mampu, akui semua dari Tuhan--, sampai pintu sorgaterbuka kalau Yesus datang kembali.

    Wahyu 3: 12
    3:12. Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.

    'Yerusalem baru'= pintu sorga dibuka bagi kita.
    Kita disucikan dan diubahkan sampai sempurna seperti Yesus untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai. Sementara dunia kena ledakan penghukuman, kita naik ke atas, asap berbau harum naik ke hadirat Tuhan, dan kita duduk bersanding dengan Dia selamanya.

Peperangan besar akan terjadi. Karena itu sekarang ini jangan berperang secara jasmani, tetapi rohani. Mari masuk pintu gerbang--iman, sengsara, dan bertobat; kita hidup dalam kebenaran dan kemurnian sehingga kita dipagari Tuhan--, pintu kemah--tekun dalam penggembalaan sehingga kita berada dalam tangan Gembala--, dan pintu tirai--naikkan asap harum. Tuhan akan turun mengingat kita semua. Dia memperhatikan dan mempedulikan kita semua.

Ada pintu tertutup, kejatuhan, kesulitan, kemustahilan? Mari masuk pintu, mulai dari pintu gerbang--hidup dalam kebenaran dan kemurnian--, pintu kemah--tekun dalam penggembalaan--, dan pintu tirai--taat dengar-dengaran. Kita akan berbau harum di hadapan Tuhan, dan Dia akan menolong kita semua. Serahkan semua kepada Dia!
Bicara apa adanya kepada Tuhan. Dia mengingat kita semua; Dia akan membuka pintu-pintu bagi kita. Yang sudah berhasil jangan sombong, tetapi tetap mengakui bahwa semua karena kemurahan-Nya.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 19 September 2010 (Minggu Sore)
    ... contoh dari kehidupan Lot. Kejadian - . Ketika ia berlambat-lambat maka tangannya tangan isteri dan tangan kedua anaknya dipegang oleh kedua orang itu sebab TUHAN hendak mengasihani dia lalu kedua orang itu menuntunnya ke luar kota dan melepaskannya di sana. . Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar berkatalah ...
  • Ibadah Raya Malang, 26 September 2010 (Minggu Pagi)
    ... mempelai. Tetapi tidak cukup sampai di sini. Tuhan menghendaki adanya perkembangan. Matius - Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta katanya Tuan lima talenta tuan percayakan kepadaku lihat aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya Baik sekali perbuatanmu itu hai hambaku ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 13 November 2022 (Minggu Siang)
    ... ujian bagi kita apakah buli-buli tanah liat ini sudah diisi kabar mempelai atau tidak. Kalau kita sudah mengerti sampai praktik firman saat diperhadapkan dengan siapapun juga kita tidak akan goyah. Kalau sudah jujur soal pengajaran yang benar dan mempraktikkannya kita akan menjadi teladan dalam perbuatan benar dan baik sampai membalas ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 11 Juni 2015 (Kamis Sore)
    ... kepadanya Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya. Ahli Taurat mau mengikut Yesus ke mana saja Yesus pergi artinya aktif dalam ibadah pelayanan sehingga kelihatan hidup padahal mati. Mengapa demikian Sebab ibadah pelayanannya tidak menempatkan Yesus sebagai Kepala tidak mengutamakan firman ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 06 Februari 2011 (Minggu Sore)
    ... sampai pagi. . Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya apabila Ia melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu maka TUHAN akan melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi. Dalam PERJANJIAN LAMA darah domba paskah disapukan pada ambang atas dua tiang ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 29 Januari 2022 (Sabtu Sore)
    ... tergembala tetapi beredar-edar. Praktik tidak tergembala--di pinggir jalan-- Matius . Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. . Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga tetapi tidak mengertinya datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Juli 2018 (Rabu Sore)
    ... ayat tadi dituliskan pengajarannya sudah tidak benar malah menyalahkan yang benar. tidak ada kepuasan di sana sehingga mencari kepuasan-kepuasan di dunia sampai jatuh dalam dosa dan puncaknya dosa--melekat pada dosa-- yang akan dibinasakan atau kepuasan dunia dimasukkan dalam rumah ibadah--ibadah dicampur dengan sistem dunia-- tetapi tetap tidak puas sehingga mencari ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 06 Januari 2017 (Jumat Sore)
    ... urapan Roh Kudus. Yohanes - Kata Yesus kepadanya Percayalah kepada-Ku hai perempuan saatnya akan tiba bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal kami menyembah apa yang kami kenal sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Tetapi saatnya akan ...
  • Ibadah Doa Malang, 08 Januari 2016 (Jumat Sore)
    ... Minyak untuk melumas mata. Kita mengalami minyak urapan Roh Kudus sehingga mata terbuka untuk bisa melihat pribadi Tuhan dan melihat ladang Tuhan. Ladang menunjuk tempat bekerja tempat pelayanan. Korintus Karena kami adalah kawan sekerja Allah kamu adalah ladang Allah bangunan Allah. Ladang Allah juga sama dengan bangunan Allah. Melihat ladang ...
  • Ibadah Paskah Kaum Muda Remaja, 14 April 2012 (Sabtu Sore)
    ... tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya Ini ditampilkan oleh injil Yohanes. Sifat Anak Allah adalah suci. Kalau kita mengenal Yesus sebagai Anak Allah kita juga harus hidup suci. Yesus sebagai Raja atas segala raja. Lukas Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah Ini ditampilkan oleh injil ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.