PENYERAHAN ANAKNama Imanuel artinya Tuhan beserta kita.
Jadi, tujuan penyerahan anak adalah supaya Tuhan beserta anak ini.
Penyertaan Tuhan terbagi jadi dua bagian:
- Jangka pendek, yaitu untuk kebutuhan hidup selama di dunia, termasuk masa depan berhasil dan indah.
Yesaya 59: 1-3
59:1.Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
59:2.tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmuialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
59:3.Sebab tanganmu cemar oleh darah dan jarimu oleh kejahatan; mulutmu mengucapkan dusta, lidahmu menyebut-nyebut kecurangan.
Ada penyertaan tetapi juga ada pemisahan.
Yang membuat kita terpisah dari Tuhan adalah dosa-dosa, baik dosa di dalam hati dan pikiran, maupun perbuatan dan perkataan.
Jadi, penyerahan anak adalah supaya terjadi pelayanan Imam Besar untuk memperdamaikan segala dosa-dosadari anak ini dan keluarga, sehingga bisa hidup dalam kebenaran.
Hasilnya: hati damai sejahtera, dan tangan Tuhan selalu diulurkan untuk
- Memelihara di tengah kesulitan dunia sampai Antikris berkuasa di bumi selamat tiga setengah tahun.
- Menyelesaikan segala masalah yang mustahil.
- Memberi masa depan berhasil dan indah.
- Jangka panjang, yaitu Tuhan beserta kita selamanya.
Jadi, penyerahan anak adalah supaya bisa disucikan dan diubahkansampai sama mulia dengan Tuhan.
Diubahkan mulai dari kuat teguh hati. Artinya: tidak kecewa, putus asa, dan tinggalkan Tuhan, tetapi menyerah kepada Tuhan; tetap menyembah Tuhan; tetap setia berkobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Imanuel selamanya di Yerusalem baru.
Apapun yang terjadi dalam hidup kita, asalkan hidup benar, damai, kuat teguh hati, maka tangan Tuhan mampu melakukan apa saja bagi kita.
Tuhan memberkati.
IBADAH RAYA Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.
Wahyu 21: 1-8
terbagi dalam tiga bagian:
- Ayat 1= langit yang baru dan bumi yang baru (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 29 Oktober 2023sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 16 November 2023). Ini menunjuk pada pembaharuan perhatian.
- Ayat 2-3= manusia baru (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 19 November 2023) sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 07 Desember 2023), yaitu mempelai wanita yang berdandan untuk suaminya dan Tabernakel yang permanen di sorga.
Ini menunjuk pada pembaharuan hati sampai pembaharuan seluruh hidup.
- Ayat 4-8= suasana baru (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 10 Desember 2023).
Kalau kita sudah mengalami ini semua, kita akan mencapai Yerusalem baru selamanya.
AD. 3Suasana baru adalah:
- Ayat 4= suasana tanpa maut (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 10 Desember 2023) sampai Ibadah Doa Surabaya, 20 Desember 2023).
- Ayat 5-6= suasana kepuasan sorga, sehingga tidak perlu mencari kepuasan di dunia--tidak jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa--(diterangkan pada Ibadah Natal Malang, 24 Desember 2023).
- Ayat 7= suasana kemenangan (diterangkan pada Ibadah Tutup Buka Tahun, 31 Desember 2023sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Medan, 04 Januari 2024). Tahun ini adalah tahun kemenangan. Biar kita terus menang sampai kemenangan terakhir, yaitu duduk bersanding bersama dengan Yesus di takhta sorga selamanya.
- Ayat 8= suasana kebenaran, kesucian, dan kesempurnaan.
AD. 4Wahyu 21: 821:8. Tetapi orang-orang penakut(1), orang-orang yang tidak percaya(2), orang-orang keji(3), orang-orang pembunuh(4), orang-orang sundal(5), tukang-tukang sihir(6), penyembah-penyembah berhala(7)dan semua pendusta (8), mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
'
orang-orang yang tidak percaya' = bimbang.
Ada delapan dosa yang membawa manusia masuk/tenggelam ke dalam lautan api dan belerang; binasa selamanya di neraka:
- Penakut dan tidak percaya--bimbang--= melawan kebenaran--halaman Tabernakel--, berarti tidak masuk halaman.
- Keji, pembunuh, sundal, tukang sihir, penyembahan berhala= melawan kesucian--ruangan suci--, berarti tidak masuk ruangan suci--tidak tergembala.
- Dusta= melawan kesempurnaan--ruangan maha suci--, berarti tidak masuk ruangan maha suci. Salah satu tanda kesempurnaan yaitu mulut tidak salah dalam perkataan. Selama ada dusta tidak mungkin sempurna. Ukuran kesempurnaan adalah tidak berdusta.
BAGIAN 1Penakut dan tidak percaya artinya
takutpada sesuatu di dunia--dalam pekerjaan, study, jodoh, kedudukan--, sehingga
bimbangpada firman pengajaran yang benar.
Kalau sudah bimbang pada pengajaran yang benar, tidak akan takut pada Tuhan, berarti
melawan Tuhan/firman pengajaran yang benar. Tidak sadar kalau ia sudah berada di luar pengajaran yang benar.
Yakobus 1: 61:6.Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
Takut dan bimbang sama dengan gelombang laut yang menenggelamkan perahu kehidupan, nikah, pekerjaan, dan ibadah pelayanan kita, sampai tenggelam di lautan api dan belerang; binasa di neraka selamanya.
Mulai di dunia, sudah mulai merosot. Doakan gembala agar tidak seperti Petrus. Kalau gembala bimbang, seluruh sidang jemaat akan merosot.
Petrus hebat, berpengalaman, tetapi begitu takut kepada angin dan gelombang, ia mulai tenggelam.
Yesaya 17: 12-1317:12.Wahai! Ributnya banyak bangsa-bangsa, mereka ribut seperti ombak laut menderu! Gaduhnya suku-suku bangsa, mereka gaduh seperti gaduhnya air yang hebat!
17:13.Suku-suku bangsa gaduh seperti gaduhnya air yang besar; tetapi TUHAN menghardiknya, sehingga mereka lari jauh-jauh, terburu-buru seperti sekamdi tempat penumbukan dihembus angin, dan seperti dedak ditiup puting beliung.
Di sini,
takut dan bimbang adalah sama seperti sekam yang dihembus angin, sehingga masuk dalam nyala api pembakaran di neraka selamanya.
Sekam= kulit. Artinya:
- Pelayan Tuhan yang hanya puas dengan perkara-perkara jasmani--yang diukur hanya perkara jasmani: kaya, pandai, kedudukan tinggi dan sebagainya. Kulit seharusnya diisi, tetapi di sini tidak mau diisi dengan perkara rohani, bahkan mengorbankan yang rohani.
Ini sama dengan tidak mau diisi dengan firman pengajaran yang benar.
- Pelayan Tuhan yang tidak mau mengaku dosa, tetapi hanya menyalahkan orang lain dan Tuhan--memakai kebenaran sendiri.
1 Yohanes 1: 8
1:8.Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
'kebenaran tidak ada di dalam kita'= kosong; hanya kulit; kosong dari kebenaran firman Allah; kosong dari firman pengajaran yang benar--tidak ada yang mengingatkan atau menyadarkan akan dosa.
Kalau diisi firman, kita akan sadar akan dosa kita dan mengaku dosa--minta ampun.
- Pelayan Tuhan yang tidak tahan dalam perkumpulan orang benar.
Mazmur 1: 4-5
1:4.Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekamyang ditiupkan angin.
1:5.Sebab itu orang fasik tidak akan tahandalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar;
Artinya: tidak tahan dalam ibadah pelayanan dan persekutuan yang benar, yang berdasarkan firman pengajaran yang benar. Berarti tidak mau disucikan oleh firman pengajaran yang benar--tetap mempertahankan dosa-dosa.
Akibatnya: sekam ditiup angin ke tempat pembakaran; binasa selamanya.
Tuhan memberi kulit--berkat jasmani: kesehatan, kekayaan, kepandaian, pemeliharaan hidup yang cukup dan lain-lain--, puji Tuhan, tetapi maksud Tuhan adalah supaya
kita bisa diisi oleh firman pengajaran yang benar--butir-butir gandum.
Jangan salah menggunakan berkat Tuhan! Kalau salah, akan terbakar oleh api neraka. Semua berkat Tuhan adalah terutama untuk mendengarkan firman Tuhan.
Lukas 5: 15:1.Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.
Tujuan ibadah pelayanan yang benar adalah mengerumuni Yesus untuk mendengar firman Allah.
Dalam Keluaran 32, ketika Musa naik ke gunung Sinai untuk menerima dua loh batu dan Tabernakel, umat Israel di bawah mengerumuni Harun--hamba Tuhan yang hebat, uang, kedudukan dan sebagainya. Kesalahan kita adalah sungkan dan takut pada manusia, sampai melawan Tuhan.
Lukas 4: 434:43. Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allahsebab untuk itulah Aku diutus."Lukas 5: 35:3.Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajarorang banyak dari atas perahu.
Jadi ada firman penginjilan dan firman pengajaran. Tujuan beribadah melayani Tuhan adalah hendak mendengarkan firman yang dobel, yang diteladankan oleh Yesus sendiri; Gembala Agung, yaitu:
- Firman penginjilan untuk manusia berdosa dan jiwa-jiwa baru supaya percaya Yesus dan diselamatkan, sehingga hidup dalam kebenaran dan diberkati oleh Tuhan; sama dengan penaburan benih gandum supaya bertumbuh--kuantitas.
- Firman pengajaran untuk memilih orang-orang yang sudah selamat untuk disucikan sampai sempurna seperti Yesus; sama dengan sekam diisi dengan butir-butir gandum supaya menjadi gandum yang matang--kehidupan yang sempurna untuk diletakkan dalam kerajaan sorga.
Jadi, penginjilan dan pengajaran sama-sama penting.
Jadilah gandum yang matang, yaitu sempurna seperti Yesus untuk ditempatkan di lumbung kerajaan sorga.
"
Dalam firman penggembalaan harus ada dobel. Puji syukur kepada Tuhan dan ada buktinya, setiap tahunnya ada dua kali sampai tiga kali baptisan air. Ini buktinya ada pertumbuhan--benih gandum tumbuh; jiwa-jiwa baru tumbuh. Tetapi juga harus ada pengajaran, buktinya bertumbuh ke arah kedewasaan--gandum yang matang; menjadi imam dan raja. Yang dulu tidak melayani, setelah firman diberitakan, tiba-tiba tergerak untuk melayani. Inilah buktinya ada penginjilan dan pengajaran."
Salah satu ciri gandum yang matang adalah
menjadi imam dan raja untuk melayani Tuhan.
Yang sudah jadi imam dan raja, jangan ditinggalkan, tetapi tetap kuat. Kalau mundur dari pelayanan, akan busuk--hancur semuanya.
Penginjilan tetap diberitakan supaya mantap dalam kebenaran, lalu dilanjutkan pada pengajaran; pengisian butir gandum.
Proses pengisian gandum:
- Yakobus 1: 19-20
1:19.Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
1:20.sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.
Proses pertama: cepat untuk mendengar.
Artinya:
- Sudah waktunya kita mendengar firman pengajaran yang benar dengan sungguh-sungguh dan dengan suatu kesungguhan dan kebutuhan.
Ini adalah pokoknya.
Ibrani 5: 11-12
5:11.Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
5:12. Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
'Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar' = bukan hanya mendengarkan pengajaran, tetapi seharusnya sudah mengajar.
'kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras' = kalau sudah dewasa minumnya susu terus, pertumbuhannya akan terganggu.
Titik pusatnya adalah harus sudah mendengarkan firman pengajaran.
Penginjilan untuk menabur, dan pengajaran untuk menuai.
- Mendengar sampai mengerti firman pengajaran yang benar--FIRMAN DITULIS DI DAHI--akal budi; pikiran.
Ibrani 8: 10
8:10."Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi merekadan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Buktimengerti firman adalah
Yakobus 1: 19
1:19.Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
- Lambat berkata-kata--banyak berdiam diri; koreksi diri oleh ketajaman pedang firman. Kalau ditemukan dosa-dosa, cepat sadar, menyesal, mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi--bertobat.
- Lambat untuk marah= tenang; menguasai diri sehingga dapat berdoa.
Jadi, orang mengerti firman akan menjadi orang yang diam dan tenang--bertobat dan berdoa.
Waktu kapal murid-murid ditimbus gelombang--saat itu Yesus tidur--, saat hampir tenggelam murid-murid berteriak: Yesus tolong!--Yesus dibangunkan. Ini pelajaran bagi kita. Saat menghadapi masalah jangan memakai kekuatan sendiri, tetapi dengarkan firman, mengerti, diam dan tenang--koreksi diri, bertobat, dan berdoa.
Hasilnya: laut menjadi teduh; semua masalah selesai.
Kuasa kebangkitan Yesus sanggup meneduhkan semua masalah kita.
1 Korintus 8: 1
8:1.Tentang daging persembahan berhala kita tahu: "kita semua mempunyai pengetahuan." Pengetahuan yang demikian membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun.
Kalau kita mendengarkan firman pengajaran yang benar hanya untuk menjadi pengetahuan--bukan pengertian--, kita akan jadi sombong--tanpa kasih--, sehingga selalu diskusi, berdebat, dan mengkritik. Ini sama dengan menciptakan angin dan gelombang yang membawa pada lautan api dan belerang.
Tetapi kalau mengerti firman pengajaran yang benar, kita akan diam dan tenang, sehingga angin dan gelombang menjadi teduh. Hati-hati dalam mendengarkan firman!
Firman pengajaran untuk dimengerti, dipercaya, dan dipraktikkan.
- Yakobus 1: 21
1:21.Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
'tertanam di dalam hatimu' = menjadi iman.
Proses kedua: percaya dan yakin pada firman, sehingga menjadi IMAN DI DALAM HATI--berakar di dalam hati.
Ibrani 8: 10
8:10."Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Iman yang benar berasal dari mendengar firman pengajaran yang benar, bukan dari melihat.
Iman yang benar adalah kekuatan Tuhan supaya kita tidak berbuat dosa--rem untuk tidak berbuat dosa--dan tetap hidup dalam kebenaran--gas untuk hidup dalam kebenaran.
- Yakobus 1: 22
1:22.Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firmandan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
Proses ketiga: mempraktikkan firman--taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. Ini berarti sekam sudah diisi gandum.
Kalau tidak taat, akan telanjang, bahkan binasa. Contoh: Adam dan Hawa tidak taat, sehingga langsung telanjang--kehilangan kesucian, kebenaran dan kemuliaan--, dipermalukan, ketakutan dan terkutuk di dalam dunia--letih lesu, beban berat. Ngeri! Harus praktik firman!
Kalau mengajar atau mendengar tetapi tidak praktik, akan sama dengan menipu diri sendiri--'kamu menipu diri sendiri'.
"Guru saya berkata: Menipu diri sendiri itu paling jahat. Menipu sesama adalah jahat. Menipu Tuhan adalah lebih jahat. Tetapi menipu diri sendiri adalah paling jahat."
Ulangan 6: 1, 7-8
6:1."Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya,
6:7.haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulangkepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
6:8.Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmudan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,
Ayat 7 = firman itu harus diajarkan dengan berulang-ulang, supaya ingat firman dan praktik firman. Dosa itu diulang-ulang, sebab itu firman harus diulang-ulang.
Praktik firman sama dengan Tuhan MENGISIKAN/MENULISKAN FIRMAN DALAM SELURUH HIDUP KITA, yaitu firman pengajaran yang benar diisi di hati--iman--, dahi--pikiran--, tangan--perbuatan--, dan mulut--perkataan.
Buktifirman diisi dalam seluruh hidup kita: suka membicarakan firman pengajaran yang benar; tidak suka bergosip; suka mengulang-ulang firman pengajaran yang benar.
"Satu waktu Om Pong bertanya kepada saya: Bagaimana catatan kamu? Saya jawab: Lengkap. Beliau berkata: Bagus, satu waktu itu menjadi penting. Catatan saya dan isteri saya tumpuk untuk diulang-ulang lagi. Seperti domba yang memamah biak."
Mengapa harus mengulang-ulang firman?
- Untuk memberi kepastian/keteguhan iman, supaya kita tidak diombang-ambingkan oleh ajaran palsu dan gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, termasuk pencobaan yang mustahil.
Filipi 3: 1b
3:1b. Menuliskan hal ini lagikepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu.
'Menuliskan hal ini lagi kepadamu' = mengulangi.
Kita tidak bimbang tetapi percaya dan takut akan Tuhan.
Saat firman diberitakan pertama kali mungkin masih kurang mengerti, diulang lagi kedua kali menjadi lebih mengerti, lalu diulang lagi bisa menjadi yakin akan firman.
- Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada kita supaya mengerti firman dengan benar, percaya/yakin kepada firman, dan praktik firman.
Terkadang kita sudah mengerti firman, tetapi belum yakin firman, sehingga tidak praktik firman. Terkadang sudah mengerti dan yakin akan firman, tetapi tidak mau praktik. Oleh sebab itu firman harus diulang-ulang, sampai lama-lama bisa praktik firman--taat dengar-dengaran kepada firman.
Jika seluruh hidup kita ditulisi firman dan taat dengar-dengaran, hasilnya:
- Ibrani 8: 10-12
8:10."Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
8:11.Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku.
8:12.Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka."
Hasil pertama: kita mengenal Tuhan secara jelas, dan Dia mengenal kita sedalam-dalamnya.
Dengan demikian, kita juga bisa mengenal diri sendiri dengan segala kekurangan dan kelemahan, yang mendorong kita untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama.
Jadi, orang yang taat pada firman tidak akan mudah menyalahkan orang lain, melainkan kita lebih gampang untuk mengoreksi diri dan mengaku dosa.
Kita mendapatkan belas kasih Tuhan untuk:
- Mengampuni dosa kita, dan kita tidak berbuat dosa lagi. Kita hidup benar dan suci.
- Mengutamakan Tuhan lebih dari semua; mengasihi Dia lebih dari semua. Dan kita mengasihi sesama seperti diri sendiri--hanya berbuat baik--, bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita--membalas kejahatan dengan kebaikan.
Ini berarti kita sudah mendapat jubah mempelai, yaitu pakaian putih berkilau-kilauan.
Wahyu 19: 8
19:8.Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauandan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
(terjemahan lama)
19:8. Maka dikaruniakanlah kepadanya supaya ia boleh menghiasi dirinya dengan kain kasa halus yang bercahaya dan bersih; karena kain kasa halus itulah ibarat segala kebajikanorang-orang suci itu."
- Kisah Rasul 5: 32
5:32. Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia."
Hasil kedua: kita diisi dengan kuasa Roh Kudus.
Tanpa Roh Kudus kita hanya boneka tanah liat, jangankan berjalan, berkedip pun tidak bisa.
Ayub 34: 14-15
34:14. Jikalau Ia menarik kembali Roh-Nya, dan mengembalikan nafas-Nya pada-Nya,
34:15. maka binasalah bersama-sama segala yang hidup, dan kembalilah manusia kepada debu.
Tanpa Roh Kudus, kita tidak akan berarti apa-apa. Kita hanya boneka tanah liat yang tidak bisa berbuat apa-apa, tetapi hanya berbuat dosa sampai puncaknya dosa--dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
Kegunaan Roh Kudus:
- Titus 3: 5
3:5. pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
'permandian kelahiran kembali' = baptisan air.
Yang pertama: Roh Kudus membaharui manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari kuat teguh hati.
Artinya: tidak kecewa, putus asa, dan tinggalkan Tuhan apapun yang kita hadapi; tetap setia berkobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir. Jaga jabatan pelayanan sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali--! Kita tetap taat dengar-dengaran kepada firman pengajaran yang benar, sehingga tidak berbuat dosa. Harus tegas!
- Roh Kudus sanggup membangkitkan apa yang sudah mati.
Yesus mati dibangkitkan oleh Roh Kudus.
Roma 8: 11
8:11. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Kuat teguh hati adalah landasan yang kuat untuk menerima kuasa Roh Kudus. Roh Kudus sanggup membangkitkan apa yang sudah mati, artinya memelihara kehidupan kita di tengah kesulitan dunia sampai Antikris berkuasa di bumi tiga setengah tahun. Kesulitan bertambah, maka ketaatan, kesucian, dan urapan Roh Kudus harus terus meningkat! Jangan merosot!
Roh Kudus sanggup menyelesaikan semua masalah yang mustahil, memberi masa depan berhasil dan indah.
Jangan takut dan bimbang seperti sekam. Yang penting hidup diisi firman sampai mengenal diri sendiri, mengenal Tuhan, mendapatkan pakaian putih berkilau-kilau dan diisi Roh Kudus. Tangan Tuhan akan bekerja dalam hidup kita.
Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru selamanya.
Yang sudah lemah, kecewa, mari kuat kembali.
Tuhan memberkati.