Matius 24: 45-51
= berjaga-jaga dikaitkan dengan kedatangan Tuhan yang tidak diduga waktunya, yaitu:
Kita membahas bagian ketiga.
Lukas 12: 1
Kemunafikan itu merupakan karakter dari orang Farisi dan sekaligus merupakan ragi (ajaran sesat) dari orang Farisi.
Markus 7: 1-3, 6-8
Kalau karakter dan ajarannya munafik, ibadah pelayanannya juga pasti munafik, yaitu ibadah yang hanya sampai di mulut (secara lahiriah), tetapi tidak sampai di dalam hati.
Mengapa ibadah orang Farisi ini hanya sampai di mulut?
Sebab, ibadah orang Farisi adalah mengutamakan adat istiadat, peraturan-peraturan manusia, dan perkara-perkara jasmani. Akibatnya, tidak bisa mengutamakan Tuhan (terutama firman pengajaran yang benar) dan ibadah itu tidak bisa menyentuh sampai kedalam hati.
2 tanda ibadah yang munafik:
tidak mengalami keubahan hidup.
2 Timotius 3: 1-5
Kekuatan ibadah adalah Firman pengajaran yang benar.
Ibadah munafik itu menolak Firman pengajaran yang benar. Akibatnya, hanya mempertahankan manusia daging dengan 18 tabiatnya dan tidak bisa mengalami keubahan hidup.
18= 666= di cap antikris. Kalau menolak kekuatan ibadah, hanya akan dicap oleh antikris.
Sebab itu, kita harus bersyukur kalau bisa beribadah kepada Tuhan. Tapi itu masih belum cukup. Harus menerima kekuatan ibadah lewat Firman pengajaran yang benar.
Tidak ada kepuasan yang sejati dari Tuhan, sebab daging itu memang tidak pernah puas. Kalau tidak puas dalam ibadah, akan mengejar kepuasan-kepuasan di dunia. Atau memasukkan kepuasan-kepuasan di dunia ke dalam gereja.
Di luar ibadah, tidak ada kepuasan yang sejati!
Roma 12: 2
Kalau ibadah dengan sistem dunia, maka semuanya akan jadi sama dengan dunia, bukan sama dengan Tuhan.
Hatinya yang lama juga tidak akan pernah berubah (Markus 7: 21-23). Itulah hati yang berisi keinginan jahat dan najis.
Roma 12: 2
Hati yang tidak puas itu tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang tidak benar, terutama soal pengajaran.
Jalan ke surga hanya 1. Sebab itu, kita tidak bisa berada di tengah-tengah. Sebab selain Surga, jalan itu hanya menuju ke neraka.
Kalau bisa membedakan firman pengajaran yang benar dan palsu, maka bisa juga membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
Saat Tuhan datang kembali, maka manusia daging dan manusia yang tidak pernah puas ini akan dibinasakan dan masuk dalam neraka.
Ibadah pelayanan munafik inilah yang mau dimasukan dalam gereja. Kita harus hati-hati!
Lukas 5: 1, 3
Tujuan ibadah yang benar adalah ibadah yang mengutamakan pemberitaan Firman, terutama firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata 2.
Kalau ibadah mengutamakan firman pengajaran yang benar, maka bisa dipastikan bahwa Tuhan hadir di tengah ibadah tersebut.
2 Korintus 4: 3-4, 7
= ibadah yang benar. Dan dalam ibadah itu, kita ada kesempatan seluas-luasnya untuk diisi dengan Firman pengajaran yang benar.
Kita harus diisi dengan firman pengajaran yang benar, karena hidup kita hanya seperti bejana tanah liat yang mudah hancur oleh pencobaan-pencobaan dengan bukti putus asa/kecewa dan gampang hancur oleh dosa.
Proses pengisian bejana tanah liat dengan Firman pengajaran:
Tanpa diisi firman, bejana tanah liat itu tetap akan pecah walaupun secara manusia terlihat hebat. Sebab itu, sangat penting untuk diisi dengan Firman.
Hasil kalau bejana kita diisi Firman:
2 Korintus 4: 7-9= kita mendapatkan kekuatan yang melimpah-limpah dari Tuhan untuk menghadapi segala masalah, bahkan menghadapi maut, sehingga kita menjadi kuat dan teguh hati.
Kuat dan teguh hati ini artinya:
Daniel 3: 16, 18, 24-25
= kuat dan teguh hati dari Sadrakh dkk. Hasilnya: Tuhan menyertai dalam kemuliaanNya dan melindungi dari api yang dipanaskan sampai 7 kali.
Tuhan mampu melindungi dan memelihara kita di masa yang sulit sampai di jaman antikris yang mustahil untuk hidup kalau tidak menyembah antikris.
Tuhan memberkati.