Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita masih berada dalam kitab Wahyu 2-3.
Dalam susunan Tabernakel, ini menunjuk tentang
tujuh kali percikkan darah di depan Tabut Perjanjian.
Ini sama dengan
tujuh suratyang ditujukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir =
penyucian terakhiryang dilakukan oleh Tuhan kepada
tujuh sidang jemaat bangsa kafir(sidang jemaat akhir zaman) supaya sidang jemaat bangsa kafir menjadi sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus dan menjadi mempelai wanita Surga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Tujuh sidang jemaat bangsa kafir yang mengalami percikkan darah adalah:
- sidang jemaat EFESUS(Wahyu 2: 1-7) (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 07 September 2014). Sidang jemaat Efesus harus kembali pada kasih mula-mulasupaya bisa kembali ke Firdaus.
- sidang jemaat di SMIRNA(Wahyu 2: 8-11) yang mengalami penderitaan, tetapi Tuhan katakan untuk tidak takut dalam penderitaan dan setia sampai mati(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 September 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 09 November 2014).
- sidang jemaat di PERGAMUS(Wahyu 2: 12-17) yang harus meninggalkan ajaran-ajaran sesat(diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 November 2014).
AD. 3. SIDANG JEMAAT PERGAMUSPenyucian terakhirbagi sidang jemaat
Pergamusadalah di dalam sidang jemaat Pergamus
ADA AJARAN-AJARAN SESATyang harus ditinggalkan, yaitu ajaran Bileam (mengejar upah yang jasmani) dan Nikolaus (mengumpulkan banyak orang dengan menghalalkan segala cara). Kedua ajaran sesat ini bekerja sama. Maksudnya, kalau banyak orang, akan terkumpul banyak uang.
Kalau mau disucikan, ada janji Tuhan bagi sidang jemaat Pergamus.
Wahyu 2: 172:17. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya."
JANJI TUHANkepada jemaat Pergamus jika mau mengalami penyucian terakhir (meninggalkan ajaran-ajaran palsu):
- Tuhan menjanjikan manna yang tersembunyi (diterangkan mulai dari Ibadah Raya surabaya, 30 November 2014),
- Tuhan menjanjikan batu putih yang di atasnya tertulis nama baru.
Malam ini kita masih mempelajari tentang
MANNA YANG TERSEMBUNYI.
Manna adalah roti yang turun dari Surga= Firman Allah yang dibukakan rahasianya, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab. Ini yang disebut dengan wahyu/ilham dari Tuhan/Firman pengajaran yang benar.
Mazmur 78: 23-2578:23. Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
78:24. menurunkan kepada mereka hujan mannauntuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
78:25. setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.
Manna= roti malaikat= Firman penggembalaan, yaitu Firman pengajaran benar yang dipercayakan Tuhan kepada
seoranggembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, teratur, berkesinambungan dan diulang-ulang untuk menjadi makanan bagi sidang jemaat, sehingga sidang jemaat betumbuh ke arah kedewasaan rohani/kesempurnaan di dalam Yesus.
Seorang gembala yang memberi makan sidang jemaat dengan setia, akan
menjadi malaikatdi dalam sidang jemaat, sehingga ada pemeliharaan dan perlindungan.
Sebaliknya, kalau gembala t
idak maumemberi makan domba-domba, ia adalah
iblisyang menyamar menjadi malaikat terang dan akan memakan domba-domba. Ini harus dicamkan baik-baik!
Domba-domba harus makan Firman penggembalaan, sehingga domba-domba mendapatkan segala sesuatu yang dibutuhkan (pemeliharaan, perlindungan, masa depan, semuanya ada pada makanan).
Sebaliknya, kalau domba
tidak maumakan Firman penggembalaan, maka domba-domba akan
menjual gembalanya(mengkhianati gembalanya seperti Yudas).
Yudas tidak pernah makan Firman penggembalaan. Sampai pada saat perjamuan terakhir, ‘
siapa yang mencelupkan roti bersama Aku di dalam pinggan, dialah itu’, tetapi Yudas berkata ‘
bukan aku’= Yudas tidak bisa makan, akhirnya Yudas menjual Yesus.
Menjual gembala = menggosipkan, mengkhianati dan sebagainya.
Mari kita jaga, sebagai gembala, harus memberi makanan yang benar dan sebagai domba-domba, harus makan Firman penggembalaan yang benar.
Keluaran 16: 16-36=
ada 3 macam kegunaan manna:
- ay. 16-21: manna untuk pemeliharaan hidup sehari-hari (setiap hari makan manna),
- ay. 22-31: manna untuk hari Sabat. Sabat ini sampai pada kerajaan 1000 tahun damai. Pada hari keenam mendapatkan manna dobel (untuk hari keenam dan untuk hari ketujuh).
- ay. 32-36= manna yang disimpan dalam buli-buli emas sebagai peringatan kalau keturunannya bertanya. Jadi kalau keturunannya bertanya, ‘apa ini?’, maka bisa dijelaskan bahwa mereka dahulu makan manna. Manna yang disimpan dalam buli-buli emas adalah hidup kekal selama-lamanya. Kita adalah buli-buli tanah liat yang hancur, tetapi kalau diisi dengan manna, kita akan hidup kekal selama-lamanya (menjadi buli-buli emas yang tidak akan hancur).
Jadi, manna merupakan pemeliharaan untuk hidup sekarang, masa depan, ke Firdaus, sampai hidup kekal.
Tidak ada ruginya untuk mengumpulkan mannaatau Firman pengajaran benar (firman penggembalaan), sebab Firman pengajaran benar sanggup memeliihara kehidupan kita mulai di dunia ini sampai hidup kekal selama-lamanya di Surga.
Sekarang, kita pelajari yang pertama:
MANNA UNTUK PEMELIHARAAN SEHARI-HARI.
Keluaran 16: 16, 21-2216:16. Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."
16:21. Setiap pagi mereka memungutnya, tiap-tiap orang menurut keperluannya; tetapi ketika matahari panas, cairlah itu.
16:22. Dan pada hari yang keenammereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.
ay. 22= '
pada hari yang keenam'= memungut manna dua kali lipat, berarti yang hari pertama sampai hari kelima memungut 1 gomer.
Artinya: setiap hari bangsa Israel memungut manna 1 gomer selama 5 hari.
1 gomer= 3,6 liter (kamus Alkitab). 1 orang disuruh makan 3,6 liter roti, ini sangat cukup bahkan berlimpah.
Jadi,
manna 1 gomer cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari bahkan berlimpah.
Artinya: jika Firman pengajaran yang benar (Firman penggembalaan) melimpah, maka pemeliharaan Tuhan juga melimpah. Inilah hubungannya antara manna dengan pemeliharaan Tuhan.
Yang harus kita cari/utamakan lebih dulu adalah Firman pengembalaan/ Firman pengajaran benar, karena ini yang menentukan pemeliharaan hidup kita. Pekerjaan dan lain-lain hanya sarana.
Tadi, setiap orang dari bangsa Israel mengumpulkan 1 gomer manna sehari, selama 5 hari.
Angka 5 menunjuk pada
panca inderayang harus disucikan.
Jadi, ada hubungan antara Firman pengajaran yang benar dengan panca indera, yaitu
penyucian.
Kesimpulan: yang kita butuhkan sehari-hari bukan beras dan lain-lain, tetapi
penyucian panca indera(penyucian hati dan pikiran yang merupakan sumbernya dosa). Jika panca indera disucikan, maka kebutuhan hidup sehari-hari adalah urusannya Tuhan.
Urusan kita hanya kesucian.
Bagi manusia mustahil, tetapi bagi Tuhan tidak mustahil.
Pergamus ini hidup dari uang, bukan dari Tuhan. Beribadah untuk mendapatkan upah jasmani (mencari berkat jasmani). Ini salah. Kemudian kerjasama dengan Nikolaus yang mengumpulkan banyak orang dengan menghalalkan segala cara (menggunakan cara dunia yang menarik, ada lawakan, tarian, nyanyian), sehingga tidak berada di rumah Tuhan lagi, tetapi berada di kuil Dagon (seperti Simson yang disuruh melawak di kuil Dagon). Biarlah kita rubah pandangan itu. Kita cari Firman yang bisa menyucikan panca indera kita. Kalau panca indera disucikan, berarti seluruh hidup kita juga disucikan.
Bukti kalau kehidupan kita mengalami penyucian sehari-hariseperti Israel mengambil manna setiap hari selama 5 hari:
- Keluaran 16: 36
16:36. Adapun segomer ialah sepersepuluhefa.
Satu gomer jika dijadikan liter = 3,6 liter. Satu gomer jika dijadikan efa = sepersepuluh efa.
Bukti pertama mengalami penyucian sehari-hari: bisa mengembalikan perpuluhan milik Tuhan.
Kita mengalami penyucianpanca indera dari keinginan jahat dan najis(ada 7 hal yang harus disucikan dalam Matius 15: 19-20).
Matius 15: 19-20
15:19. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat(1), pembunuhan(2), perzinahan(3), percabulan(4), pencurian(5), sumpah palsu(6) dan hujat(7).
15:20. Itulah yang menajiskanorang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."
Keinginan najismengarah pada dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Ini perlunya Firman pengajaran diulang-ulang untuk terus menyucikan panca indera kita (hati pikiran). Tanpa pedang Firman, siapapun tidak mampu dan sangat diragukan kesuciannya.
Keinginan najis:
- Dosa makan minum= mabuk, merokok, narkoba.
- Dosa kawin mengawinkan= dosa sex dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks, nikah yang salah.
Itu sebabnya, kita butuh Firman pengajaran (manna) setiap hari untuk menyucikan 5 indera dari keinginan najis.
Keinginan jahatmengarah pada dosa kikir dan serakah.
"Terutama kami hamba-hamba Tuhan, tidak gampang untuk mengembalikan perpuluhan. Dulu, saat Pdt Pong Dongalemba masih hidup, waktu itu saya belum menjadi pengurus GPT, sehingga saya tidak tahu bagaimana perpuluhan yang masuk. Saya pertama kali ikut rapat, dalam rapat semua menyerang dan tanya hak terus. Jadi, saat pulang dari rapat, saya satu mobil dengan om Pong, saya katakan, 'tadi saya mau angkat tangan'. Om Pong tanya, 'kenapa?' Saya jawab, 'karena mereka hanya minta hak saja, hamba Tuhan itu mengutamakan kewajiban, bukanlah hak, kewajibannya adalah mengembalikan perpuluhan'. Dan om Pong mengatakan, 'oh, kamu bagaikan menempeleng pengurus, karena banyak yang tidak mengembalikan perpuluhan' . Kalau diikat, kami sebagai hamba Tuhan saja sulit mengembalikan perpuluhan."
Jadi, kalau tidak bisa mengembalikan perpuluhan, itu bukan karena miskin atau kaya, tetapi karena diikat oleh keinginan jahat (keinginan akan uang), sehingga menjadi:
- Kikir= tidak bisa memberi.
- Serakah= merampas milik Tuhan dan orang lain, terutama merampas haknya Tuhan (perpuluhan dan persembahan khusus).
Kenajisan dan kejahatan ini satu paket. Kalau sudah ada kejahatan (mencuri milik Tuhan), nanti larinya ke kenajisan. Ini yang berbahaya, terutama bagi hamba-hamba Tuhan.
Kalau disucikan, maka kita bisa mengembalikan perpuluhan.
Kita sulit mengembalikan perpuluhan karena merasa hidup dari uang, bukan dari Tuhan (bukan dari Firman). Kalau perpuluhannya banyak, merasa sayang untuk perpuluhan, tetapi kalau perpuluhannya sedikit, merasa malu. Padahal, bukan begitu, sebab Tuhan tidak butuh uangnya, tetapi Tuhan butuh pengakuannya(‘kita ini hidup dari siapa?’).
Kejadian 14: 18-23
14:18. Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.
14:19. Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilahkiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,
14:20. dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluhdari semuanya.
14:21. Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram: "Berikanlah kepadaku orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda itu."
14:22. Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: "Aku bersumpah demi TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi:
14:23. Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasutpun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya.
Abram diberkati dan diberikan kemenangan atas musuhnya, lalu ia memberikan perpuluhan. Ini yang ditunggu oleh Tuhan. Perpuluhan yaitu pengakuan bahwa kita sudah diberkati oleh Tuhan dan kita hidup dari Firman pengajaran benar (hidup dari Tuhan), bukan supaya diberkati.
Seperti dulu Israel tidak bisa menabur menuai di padang gurun selama 40 tahun, tetapi cuma makan manna dari surga, bagi kita sekarang adalah makan firman (pekerjaan dan sebagainya hanya sarana saja).
Kalau mengembalikan perpuluhan supaya diberkati, itu sama dengan berjudi. Ini yang banyak salah dalam hidup kita.
Kalau tidak mengakui hidup dari Tuhan (tidak mengembalikan perpuluhan), itu berarti kita mengaku hidup dari uang (dari setan), maka kita akan binasa. Bukan uangnya yang penting, tetapi pengakuannya bahwa kita hidup dari mana.
ay. 21= ‘raja Sodom’ = Sodom Gomora.
ay. 23= ‘Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasutpun tidak,supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya’ = tidak mau ada kaitan (tidak ada ikatan) sedikitpun dengan Sodom Gomora.
Di sini, Abram memberikan perpuluhan kepada Melkisedek (kepada Tuhan) sebagai pengakuan bahwa Abram diberkati oleh Tuhan, hidup dari Firman Tuhandan Abram terlepas dari ikatan Sodom dan Gomora.
- Bukti kedua mengalami penyucian sehari-hari: taat dengar- dengaransampai daging tidak bersuara lagi= memiliki hati pikiran Yesus, yaitu taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib. Kalau kita, taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. Jika hati pikiran disucikan terus, maka sampai taat dengar-dengaran (tidak keras lagi).
Kalau ada keinginan jahat dan najis, kehidupan itu akan keras, tidak bisa taat dengar-dengaran.
Contoh: Abraham. Ia sudah mengalami penyucian hati dan pikiran, sehingga ia bisa taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara (memiliki hati pikiran seperti Yesus). Buktinya, Abraham bisa taat dengar-dengaran kepada Tuhan untuk menyerahkan Ishak, anaknya yang tunggal kepada Tuhan.
Kalau daging bersuara (hati pikiran sendiri), saat diperintahkan menyembelih anaknya, Abraham bisa marah dan berhenti ikut Tuhan. Tetapi, karena ia sudah disucikan dari keinginan jahat dan najis, ia bisa mengembalikan perpuluhan dan bisa taat dengar-dengaran (ada peningkatan rohani).
Tetapi, Tuhan tidak pernah menipu kita kalau kita taat dengar-dengaran, sekalipun kita seperti dirugikan (menyerahkan anak yang tunggal). Tuhan yang menanggung semua resikonya.
Jangan ragu untuk taat dengar-dengaran!Sebab Tuhan yang menyuruh, Tuhan yang bertanggung jawab dan menanggung resikonya.
Kalau tidak taat, benar-benar busuk.
Keluaran 16: 19-20
16:19. Musa berkata kepada mereka: "Seorangpun tidak boleh meninggalkan dari padanya sampai pagi."
16:20. Tetapi ada yang tidakmendengarkan Musadan meninggalkan dari padanya sampai pagi, lalu berulat dan berbau busuk. Maka Musa menjadi marah kepada mereka.
Kalau tidak taat dengar-dengaran pada Firman pengajaran benar, satu waktu pastiberulat dan berbau busuk. Tidak mungkin, tidak.
Berbau busuk= berbuat dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
Hari-hari ini adalah ujian ketaatan.
Berulat= sampai ke tempat di mana ulatnya tidak mati (kebinasaan).
Yesaya 66: 24
66:24. Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontakkepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.
'memberontak'= tidak taat pada orang tua yang benar dan gembala yang benar.
‘ulat-ulatnya tidak akan mati ’ = istilah berulat yaitu sampai ke tempat yang ulat-ulatnya tidak akan mati (berulat terus).
'apinya tidak akan padam'= neraka untuk selamanya (kematian kedua di dalam lautan api dan belerang).
Hari-hari ini, kita kembali pada ketaatan! Contoh: ketaatan Yesus (‘Ya Abba, ya Bapa’):
- Yesus taat saat diperintahkan untuk turun dari surga,
- Yesus taat untuk lahir di kandang,
- sampai yang terakhir di Taman Getsemani, Ia menawar sedikit karena menghadapi salib, 'kalau boleh cawan ini lalu dari padaKu, tetapi bukan kehendakKu yang jadi, kehendak Mu yang jadi '. Yesus tetap taat sampai mati di kayu salib.
Demikian juga kita, Jika setiap hari, hati pikiran kita disucikan dari keinginan jahat dan najis, maka kita bisa taat dengar-dengaran sampai daging tidak tidak bersuara.
Kalau taat dengar-dengaraan sampai daging tak bersuara, hasilnya:
- 1 Petrus 1: 22
1:22. Karena kamu telah menyucikandirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihidengan segenap hatimu.
‘ketaatan kepada kebenaran’ = kepada Firman pengajaran yang benar.
Hasil pertama: kita hidup dalam kesucian, sehingga timbul kasih yang tulus ikhlas.
Kasih dan kesucian adalah satu. Kalau kasih di dunia, banyak cinta-cintaan, tetapi bukan berasal dari kesucian, itu hanya kasih daging/eros (keinginan daging).
Kasih tulus ikhlas untuk:
- mengasihi sesamaseperti diri sendiri= tidak merugikan orang lain. Apa yang kita tidak mau orang lain perbuat, jangan kita perbuat atau katakan. Dalam bekerja, sekolah dan sebagainya, kita tidak mau merugikan orang lain.
Misalnya: kita tidak mau dipukul, digosipkan, maka jangan memukul, menggosipkan orang lain.
'Kalau kamu tidak boleh bergosip, aku yang bergosip', ini egois.
Jika menyontek di sekolah, itu juga merugikan orang lain, sebab orang lain sudah belajar semalaman, sedangkan dia enak tidur-tiduran dan tinggal menyontek saja saat ujian.
- mengasihi orang yang memusuhi kita. Kita berdoa bagi orang tersebut supaya diampuni dan diberkati, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan.
Berarti, sudah tidak ada musuh lagi dan kita masuk dalam kesatuan tubuh Kristussampai sempurna.
- mengasihi Tuhanlebih dari semua, mengutamakan Tuhan lebih dari semua= setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan dan menyembah Tuhan= menempatkan Yesus sebagai Kepala('pada mulanya adalah Firman'). ‘Yang mula-mula’, itulah kepala.
Dia yang bertanggung jawab atas kehidupan kita.
Ini sudah terbukti, seperti Israel yang tidak bisa bekerja di padang gurun, Israel hanya beribadah, tidak ada menabur dan menuai, tetapi Tuhan sebagai kepala yang bertanggung jawab semua.
Sekarang juga, kalau kita mau sungguh-sungguh makan Firman penggembalaan, mengalami penyucian sehari-hari, maka Yesus menjadi Kepaladalam hidup kita yang bertanggung jawab. Kalau dulu, Israel di padang gurun tidak bisa menabur dan menuai bisa hidup, apalagi kita, pasti bisa hidup.
Kita boleh bekerja dan berusaha, tetapi yang menentukan adalah penyucian panca indera.
Kalau sama-sama taat dan suci, pasti menjadi satu. Suci = tidak ada cacat cela. Kalau cacat, tidak ada kesatuan. Misalnya: kalau mau mengambil sesuatu, tetapi karena tangan cacat, maka sulit dan tidak bisa menjadi satu. Jadi, kalau sudah cacat (tidak suci), pasti tidak taat.
Tetapi, kalau suci, pasti taat dan ada kasih yang tulus ikhlas, sehingga bisa menjadi satu.
Kita mohon kepada Tuhan malam ini supaya kita makan manna terus, bukan hanya sampai pemeliharaan Tuhan, tetapi sampai pada penyucian. Hati pikiran disucikan supaya hidup kita benar-benar dari Tuhan (mengembalikan perpuluhan) dan terlepas dari Sodom Gomora. Kita juga memiliki hati pikiran seperti Yesus, sehingga kita memiliki kasih yang tulus ikhlas.
- 1 Petrus 1: 23
1:23. Karena kamu telah dilahirkan kembalibukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
Hasil kedua: 'dilahirkan kembali oleh Firman Allah': kita mengalami keubahan hidupdari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Jadi, kuasa Firman, selain menyucikan, juga mengubahkan (membaharui) dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus sampai masuk Yerusalem Baru. Ini kekuatan Firman penggembalaan yang diulang-ulang. Setiap pagi, manna yang dikirim (diulang-ulang). Memang Firman perlu diulang-ulang sampai kita mantap.
Perjalanan menuju Yerusalem Baru adalah
perjalanan pembaharuan demi pembaharuan. Ini merupakan mujizat terbesar.
Yang harus dibaharuisupaya tiba di Yerusalem Baru adalah:
- Wahyu 21: 1
21:1. Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.
‘langit yang baru dan bumi yang baru’ = di Yerusalem baru tidak ada laut lagi.
Yakobus 1: 6
1:6. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
Yang pertama: 'laut tidak ada lagi'= tidak boleh ada kebimbangan lagi:
- Tidak bimbang terhadap pribadi Yesus(pengajaran benar). Kita harus mantap terhadap satu pengajaran yang benar. Kita minta hati yang peka. Ini memang sulit, tetapi kalau kita banyak dengar firman (ditusuk pedang) dan berdoa kepada Tuhan, kita bisa peka.
“Bpk Pdt Pong Dongelemba berkata ‘satu waktu orang itu tidak usah berbicara (nabi palsu tidak usah bicara), hanya lewat saja, kalau kita sudah peka dan urapan bertambah, kita bisa tahu.”
Kita banyak disucikan dan menyembah Tuhan supaya urapan bertambah.
"Saya punya pengalaman.Dulu, saya banyak bergantung saat om Pong masih hidup (tidak ada doa semalam dan lain-lain). Waktu itu saya dengar kotbah dari hamba Tuhan, lalu saya catat, salah satunya: ‘Mengapa Yesus tidak turun dari kayu salib?’ Jawabannya: ‘karena menjaga gengsi' (padahal ini bertentangan). Dulu, saya catat (setelah beberapa lama Om Pong meninggal), tetapi saat dibaca lagi, saya berteriak, 'kita sudah ditipu', padahal Yesus tidak turun dari salib (mati di kayi salib) karena rendah hati (sebagai puncak kerendahan hati). Ini harus ada kepekaan."
- Tidak bimbang terhadap kuasa Tuhan, sehingga kita tidak berharap yang lain.
Jangan bimbang terhadap Pribadi Tuhan (Firman pengajaran yang benar), supaya kita tidak diombang ambingkan ajaran lain (angin ajaran palsu).
Tetapi, kita harus PERCAYA sepenuh kepada Pribadi Tuhan (Firman pengajaran yang benar) dan kuasa Tuhan.
- Wahyu 21: 4
21:4. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
Yang kedua: 'maut tidak ada lagi'= tidak boleh ada dusta lagi.
Yesaya 28: 15
28:15. Karena kamu telah berkata: "Kami telah mengikat perjanjian dengan maut, dan dengan dunia mautkami telah mengadakan persetujuan; biarpun cemeti berdesik-desik dengan kerasnya, kami tidak akan kena; sebab kami telah membuat bohongsebagai perlindungan kami, dan dalam dustakami menyembunyikan diri,"
Berdusta= teken kontrak dengan maut(kebinasaan).
Maut tidak ada lagi= tidak boleh ada dusta = JUJURdalam mengaku dosa, pengajaran benar, mengaku kegagalan dan Tuhan akan ampuni kita.
Inilah perjalanan menuju Yerusalem Baru, yaitu perjalanan mujizat yang ditandai dengan
perjalanan JUJUR dan PERCAYA.
Banyak halangan menuju Yerusalem Baru, tetapi kalau dihadapi dengan jujur dan percaya, kita akan
mengalami mujizat, sampai mencapai Yerusalem Baru.
"
Tadi saya berdusta karena terkejut. Saya lewat penjagaan pos di bandara, biasanya tidak apa-apa, tapi waktu itu distop. Saat ditanya ‘mau kemana?’, saya berdusta karena terkejut. Jadi saya turun dan jelaskan bahwa kami mau ke Surabaya (saya seorang Pendeta dan sebagainya). Lalu Petugasnya berkata ‘silahkan lewat, hati-hati Pak’ (padahal tadi sempat disuruh balik). Kalau jujur dan percaya, mujizat terjadi. Kalau disuruh balik, saya mungkin sudah tidak bisa kotbah, karena sudah terlalu macetnya. Jadi, tadi itu karena saya tidak siap, bukan karena apa. Karena itu saya cepat turun dan minta maaf. Ini baru kecil."
Tetapi, banyak kali,
dalam perjalanan ke Yerusalem Baru, kita menghadapi angin gelombang dan banyak yang tenggelam. Petrus juga tenggelam. Tetapi begitu ia
jujur(mengaku bahwa ia bimbang dan takut) dan
percaya(mengulurkan tangan pada Tuhan), maka Tuhan mengangkat Petrus.
Matius 14: 30-31 14:30. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31. Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
Menghadapi angin gelombang apa saja secara
jasmani(pencobaan di bidang ekonomi dan sebagainya) dan
rohani(dosa-dosa), hadapilah dengan jujur dan percaya. Kalau bimbang, kita akan tenggelam.
'
Tuhan, tolonglah aku'= kejujuran. Petrus mengaku tidak berdaya, bimbang, ragu dan Petrus mengangkat tangan kepada Tuhan (jujur dan percaya).
Kita akui segala kesalahan dan kegagalan kita, dan Tuhan akan mengangkat kita dari ketenggelaman, supaya kita tidak terhalang menuju ke Yerusalem Baru (pelabuhan damai sejahtera).
Petrus gambaran laki-laki.
Ada juga yang menghadapi Lazarus mati 4 hari. Sudah mustahil (
kehancuran nikah yang mustahil), tetapi hadapilah dengan jujur.
Yohanes 11: 38-4011:38. Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu.
11:39. Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
11:40. Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percayaengkau akan melihat kemuliaan Allah?"'
angkat batu itu!'= kejujuran, mengakui segala kebusukan, kesalahan, ketidak berdayaan dan kegagalan kita.
‘
Jikalau engkau percaya‘ = kita juga percaya dan Lazarus yang mati 4 hari bisa dibangkitkan kembali oleh Tuhan.
Selama kita jujur dan percaya, halangan apapun sekalipun sudah mustahil
tidak bisa menghalangi dan menghancurkan kita, tetapi kita tetap bisa berjalan ke Yerusalem Baru. Dan saat Yesus datang kembali kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia dan masuk Yerusalem Baru.
Jadi, makan manna=
penyucian setiap hari. Hati dan pikiran (panca indera) disucikan, sehingga
(1)kita bisa mengembalikan perpuluhan milik Tuhan dan
(2)taat dengar-dengaran kepada Tuhan. Kita saling mengasihi dan mengalami keubahan hidup (jujur dan percaya). Tuhan tolong kita semua.
Tuhan memberkati.