Matius 24: 28= sikap gereja Tuhan untuk menantikan kedatangan Tuhan yang kedua kali, yaitu bagaikan burung nazar mengerumuni bangkai.
Yesaya 66: 24bangkai= mayat orangyang memberontak kepada Tuhan.
Markus 15: 28= Yesus mati diantara 2 penjahat dan Ia dicap sebagai orang durhaka.
Jadi, mayat Yesus dikayu salib, itu disebut juga sebagai bangkai.
Jadi, bangkai adalah korban Kristus di kayu salib.
Burung nazar mengerumuni bangkai, artinya sekarang adalah gereja Tuhan harus selalu bersekutu dan menghargai korban Kristus. Dan ini terutama bagi kita gereja bangsa kafir, sebab bangsa kafir ini juga sama dengan bangkai (
Yesaya 34: 1-3).
Jadi, kalau disimpulkan, Tuhan Yesus rela menjadi bangkai, untuk mengangkat bangsa kafir, supaya tidak menjadi bangkai dan berbau busuk, tapi bisa mencapai untuk jadi mempelai Tuhan.
Proses pengangkatan bangsa kafir lewat korban Kristus:
- korban Kristus mengangkat atau menyelamatkan bangsa kafir, sehingga bangsa kafir berharga di mata Tuhan.
Yohanes 19: 31-34
= Yesus sudah mati di kayu salib dengan 4 luka utama untuk menebus bangsa Israel dari dosa karena melanggar taurat. Ini adalah kasih Tuhanpada umat Israel.
Tapi sesudah mati, ada luka ke-5 yang terbesar yang dibuat oleh prajurit Roma (bangsa kafir). Ini adalah luka untuk menebus bangsa kafir dari dosa. Dan ini suatu kemurahan Tuhanbagi bangsa kafir.
Tanda pengangkatan/penyelamatan bangsa kafir, yaitu tanda darah dan tanda air.
'tanda darah'= bertobat, berhenti berbuat dosa, kembali kepada Tuhan. Kalau bangsa kafir masih mengulang-ngulang dosa, ia sama dengan anjing dan babi. Dan ini masih bangkai yang akan binasa.
'tanda air'= baptisan air (Roma 6: 4).
Orang mati, harus dikuburkan dalam baptisan air yang benar, sehingga kita keluar dari air untuk mendapat hidup baru, itulah hidup kerajaan Surga, yaitu hidup dalam kebenaran.
Mazmur 146: 8, Mazmur 116: 15
Kalau sudah hidup dalam kebenaran, saat mati, sudah tidak lagi disebut bangkai, tapi justru dikasihi oleh Tuhan. Dan orang yang dikasihi Tuhan, mati hidupnya disebut berharga di mata Tuhan.
Kalau tidak berharga, hidup itu sama dengan bangkai. Berharga atau tidaknya hidup kita, bukan dari perkara-perkara jasmani, tapi dilihat dari kita hidup benar atau tidak.
- korban Kristus mengangkat bangsa kafir menjadi imam-imam dan raja-raja, umat pilihan Tuhan.
Wahyu 1: 4-6
'imam'= kehidupan yang suci yang memangku jabatan pelayanan.
Jabatan pelayanan adalah tempat kita dalam tubuh Kristus.
Kalau tidak punya jabatan pelayanan, sama dengan tidak punya tempat dalam tubuh Kristus. Dan ini yang bahaya, sebab kalau tidak melayani tubuh Kristus, cepat atau lambat akan melayani tubuh Babel yang penuh dengan kejahatan dan kenajisan.
Sebenarnya yang layak jadi imam-imam, hanya bangsa Israel saja (Keluaran 19: 6). Secara keturunan, bangsa kafir tidak bisa jadi imam dan raja. Sebab itu Tuhan buka jalur yang lain, itulah jalur korban Kristus (1 Petrus 2: 9-10) yang juga sama dengan jalur kemurahan Tuhan.
Jadi, jangan sampai kita tersiksa jadi imam dan raja. Sebab, itu adalah kemurahan dari Tuhan, supaya kita ada tempat dalam tubuh Kristus.
Tugas imam raja adalah:
- bersaksi tentang keubahan hidup dari gelap menjadi terang, menjadi kehidupan yang dikasih Tuhan, sehingga orang yang ada dalam gelap, satu waktu juga akan bisa disinari dengan terang.
- 1 Petrus 2: 5= aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Dan aktif ini mulai di rumah tangga, di penggembalaan, sampai di kunjungan-kunjungan dan sampai pada tubuh yang sempurna.
1 Timotius 1: 12
Syarat melayani adalah setia dan dapat dipercaya oleh Tuhan. Kalau tidak setia, maka tidak akan bisa dipercaya oleh Tuhan. Dan kalau sudah tidak dipercaya oleh Tuhan, maka tidak ada tempat lagi bagi kita.
Hasilnya: 1 Petrus 2: 5, kita menjadi batu hidup. Ini artinya hidup dari kemurahan Tuhanyang tidak bisa dibatasi oleh apapun juga, bisa hidup di manapun.
Batu hidup itu juga adalah batu indah (terjemahan lama). Artinya, Tuhan akan memberikan masa depan yang indah bagi kita. Dan sampai puncaknya nanti, kita jadi batu permata di Yerusalem baru.
- korban Kristus mengangkat bangsa kafir menjadi mempelai wanita Tuhan. Ini adalah pengangkatan tertinggi.
Matius 15: 21-28
Tanpa korban Kristus, keadaan bangsa kafir ini kerasukan setan, hanya bersekutu dengan setan. Jangan meremehkan korban Kristus. Tandanya:- sangat menderita hidupnya.
- nikah dan buah nikahnya hancur, hidupanya seperti anjing dan babi, jatuh bangun dalam dosa sampai pada puncaknya dosa.
ay. 27= 'remah-remah roti'= pembukaan Firman dan korban Kristus. Saat pembukaan Firman dan perjamuan suci adalah saat penentuan bangsa kafir bisa tertolong atau tidak. Sebab itu kita harus sungguh-sungguh.
Sehebat apapun orang itu, kalau tidak menghargai Firman dan perjamuan, ia justru akan kerasukan setan, sama seperti Yudas. Dan hidupnya berakhir jadi bangkai.
Yohanes 13: 26, 23
Kalau kita bisa menghargai Firman dan Perjamuan Suci, itu bisa membawa kita bersandar pada dada Tuhan Yesus (ay. 23).
Yudas yang rasul, bisa kerasukan setan. Kalau bangsa kafir yang sudah awalnya kerasukan setan, tidak mau menghargai Firman dan perjamuan suci, mau jadi apa lagi bangsa kafir?
Jangan pertahankan kekerasan hati!
Menghargai Firman dan Perjamuan suci, artinya adalah mengaku segala keadaan kita dan membenarkan Firman. Kalau ada dosa yang ditunjuk, diakui di hadapan Tuhan dan tidak dilakukan lagi dan juga menyembah Tuhan. Dan saat itu, kita sedang bersandar pada dada Yesus.
Kalau wanita ini marah saat Yesus berfirman dengan firman, maka anaknya tidak akan pernah disembuhkan.
Hasilnya (Kidung Agung 8: 6-7):
'seperti meterai pada hati dan pada lengan'= seperti bayi dalam gendongan tangan Tuhan. Inilah hasilnya kalau kita menghargai Firman dan Perjamuan Suci.
Ada tangan kasih kemurahan Tuhan yang mampu melakukan segala sesuatu yang kita butuhkan; memelihara, memberi makan kita, menolong kita tepat pada waktunya.
Di jaman yang makin sulit ini, paling aman bersandar pada dada Yesus. Apalagi bagi kita yang keadaannya memang sudah hancur.
ay.7= hasil tangan kasih Tuhan yang lain adalah kita dilindungi dari segala celaka, marabahaya, dan sebagainya, sampai pada masa antikris.
Dan tangan kemurahan Tuhan ini mampu mengubahkan kita untuk jadi sama mulia dengan Tuhan, kita siap menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kali.
Tuhan memberkati.