Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.
Wahyu 21: 12-13
21:12. Dan temboknya besar lagi tinggidan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.
21:13. Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah barat tiga pintu gerbang.
Tembok Yerusalem adalah besar lagi tinggi. Ini menunjuk pada imam-imam dan raja-raja yang suci, setia dan bisa memuliakan Tuhan (diterangkan pada
Ibadah Jumat Agung Malang, 29 Maret 2024sampai
Ibadah Doa Surabaya, 03 April 2024).
Siang ini kita belajar tentang
pintu gerbang.
Pintu gerbang Yerusalem baru ada dua belas buah:
- Tiga buah di utara.
- Tiga buah di selatan.
- Tiga buah di timur.
- Tiga buah di barat.
Ini sama dengan 4 x 3.
Angka 4 menunjuk pada empat injil--firman Allah--, dan juga empat penjuru bumi--seluruh dunia; pintu kerajaan sorga terbuka bagi seluruh dunia.
Angka 3 menunjuk pada Allah Tritunggal: Allah Bapa, Anak Allah, dan Allah Roh Kudus.
Jadi,
pintu gerbang Yerusalem baru adalah undangan dari Allah Tritunggal lewat pemberitaan firman Allahkepada seluruh manusia berdosa di dunia untuk bisa menjadi mempelai wanita sorga--Yerusalem baru adalah mempelai wanita sorga; gereja yang sempurna--, yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba (Wahyu 19: 9), kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) (Wahyu 20), dan Yerusalem baru selamanya.
Buktimenerima undangan untuk masuk pintu gerbang Yerusalem baru adalah
kita mengalami pembaharuan Yerusalem baru, yaitu pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus--sempurna seperti Yesus.
Jadi setiap pemberitaan firman harus kita dengarkan dengan sungguh-sungguh, mengerti, percaya--menjadi iman dalam hati--, dan praktik firman, sehingga kita mengalami pembaharuan hidup sampai satu waktu menjadi sempurna.
Tetapi,
ada yang menolak undangan.
Matius 22: 1-322:1.Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:
22:2."Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.
22:3.Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapiorang-orang itu tidak mau datang.
'
perjamuan kawin untuk anaknya'= perjamuan kawin Anak Domba.
Ayat 1-2= undangan untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba, Firdaus (kerajaan 1000 tahun damai), dan pintu gerbang Yerusalem baru.
Firdaus yang akan datang berbeda dengan Firdaus yang dahulu. Di Firdaus yang dulu Setan masih bisa masuk dan menggoda manusia. Tetapi di Firdaus yang akan datang, Setan sudah dibelenggu, sehingga tidak bisa mengganggu kita lagi. Kita ada jaminan untuk masuk Yerusalem baru.
Ada orang yang menolak undangan untuk masuk pintu gerbang Yerusalem baru.
Siapa itu?Pelayan Tuhan yang tidak mau dibaharui; tidak mau mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran, tetapi tetap mempertahankan manusia darah daging dengan delapan belas sifat tabiatnya. Mereka tetap beribadah tetapi dicap 666--jadi sama dengan binatang buas; tidak punya hati dan pikiran--, karena beribadah hanya untuk berburu daging seperti Esau. Mereka menjadi sama dengan Antikris untuk dibinasakan selamanya, berarti tidak mewarisi kerajaan sorga.
Sikap positifadalah setiap beribadah melayani Tuhan kita harus mengutamakan firman pengajaran yang benar; sama dengan
mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, sehingga kita mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Apa yang harus dibaharui menjelang kedatangan Yesus kedua kali?Matius 24: 32 24:32.Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembutdan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
'
musim panas sudah dekat'= musim berbuah.
Menjelang kedatangan Tuhan kita harus mengalami
pembaharuan hatidari hati yang cenderung jahat dan najis--memilukan hati Tuhan, membuat keluh kesah gembala, dan memedihkan hati orang tua--menjadi
hati yang lembut.
Kalau memilukan hati Tuhan, hidupnya akan pilu.
Membuat keluh kesah gembala, hidupnya akan berkeluh kesah.
Memedihkan hati orang tua, hidupnya juga akan pedih.
Hati yang lembut pasti bisa berbuah--berubah. Kita akan mengalami keubahan-keubahan.
Pintu gerbang sudah dibuka untuk empat penjuru bumi; seluruh manusia yang berdosa sampai puncaknya dosa. Siang hari ini apapun keadaan kita, jika firman masih diberitakan, pintu gerbang Yerusalem baru masih terbuka.
Mari melembut; berubah dari hati yang keras menjadi hati yang lembut.
Praktik hati lembut:
- Yakobus 1: 21
1:21.Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu danterimalah dengan lemah lembut firmanyang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
Hati lembut sama dengan hati yang disucikan dari segala kejahatan--cinta akan uang--, kenajisan, dan kepahitan--iri hati, dendam dan lain-lain.
Yang pertama: bisa menerima firman pengajaran yang benar; yang keras--menunjuk dosa-dosa--; yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menyucikan dan mengubahkan.
Prosesnya:
Kisah Rasul 2: 36-37
2:36.Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
2:37.Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
Ayat 36 = Yesus yang disalibkan itu bukan manusia biasa; Yesus yang disalibkan adalah Tuhan yang rela menjadi manusia yang tidak berdosa, tetapi mati disalibkan untuk menyelamatkan manusia berdosa. Tetapi bangsa Israel sampai hari ini tidak mau mengakui.
- Mendengar firman pengajaran yang benar--makanan keras--dengan sungguh-sungguh dengan dengan suatu kebutuhan, sehingga tidak mungkin bosan atau mengantuk sekalipun firman diulang-ulang--memamah biak.
Memamah biak itu makanan yang masuk di lambung dikeluarkan lagi, lalu dikunyah, dimasukkan lambung lagi. Ciri firman pengajaran yang benar yaitu bisa memamah biak. Jadi kita menulis mencatat firman, nanti di rumah dipelajari lagi.
Kalau bosan atau mengantuk saat mendengar firman yang diulang-ulang, berarti kita bukan domba tetapi binatang buas yang tidak bisa memamah biak.
Demikian juga seorang gembala. Kalau tidak bisa mengulang-ulang firman, berarti ia bukan gembala tetapi penginjil atau rasul atau lainnya.
- Mengerti firman pengajaran yang benar--firman ditulis di dahi.
- 'tahu dengan pasti'= percaya/yakin pada firman pengajaran yang benar--tahu dengan pasti pribadi Yesus--, sehingga menjadi iman di dalam hati. Ini yang membuat hati terharu.
Hati terharu= kita bisa menyadari, menyesali, dan mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, sehingga darah Yesus mengampuni segala dosa kita. Kita bertobat dan hidup benar, sehingga kita selamat; tidak dihukum dan tidak binasa--hidup kekal--, berarti sudah bisa masuk Yerusalem baru--kota yang kekal.
Kita yakin dengan pasti bahwa Yesus satu-satunya manusia yang tidak berdosa, tetapi harus mati di kayu salib untuk menyelamatkan dan memberkati kita. Dia yang dicambuk sampai mati, sehingga kita diselamatkan dan diberkati oleh Tuhan.
Seburuk, senajis, sejahat, dan sehancur apapun hidup kita, kalau masih bisa menikmati firman pengajaran yang benar sampai sadar dan mengaku segala dosa kita, kita masih bisa diselamatkan.
Tetapi bagaimanapun suci dan benarnya kita, kalau sudah bosan akan firman, itu adalah permulaan jatuh sampai jatuh dan tidak bangkit-bangkit lagi; binasa selamanya.
Ini keadilan Tuhan.
Yang penting hati tetap lembut. Kita akan diselamatkan dan diberkati Tuhan.
- Praktik firman--taat dengar-dengaran--; sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan--'terserah Engkau Tuhan'--, dan Dia mengulurkan tangan belas kasih-Nya, sehingga kita hidup dalam tangan Tuhan. Ada jaminan kepastian untuk hidup sekarang, masa depan berhasil dan indah, sampai hidup kekal selamanya.
Contoh taat dengar-dengaran adalah seperti Abraham yang taat kepada Tuhan untuk mempersembahkan anaknya.
Yohanes 10: 27-28
10:27.Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28.dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasasampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
'Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku' = mendengar, mengerti, percaya sampai taat dengar-dengaran.
Orang yang hidup dalam tangan Tuhan, tidak akan bisa direbut oleh siapapun, sehingga mengalami jaminan kepastian dari Tuhan.
Kaum muda perhatikan! Sekolah yang tinggi, belum tentu menjamin masa depan. Tetapi jika taat dengar-dengaran kepada firman pengajaran yang benar, akan ada jaminan kepastian masa depan yang berhasil dan indah.
- Bisa menerima sesama dengan kelebihan dan kekurangannya. Kita tidak iri atau benci kalau sesama mempunyai kelebihan, tetapi kita meneladani.
Jangankan terhadap orang lain, sesama dalam nikah bisa berkelahi karena istri punya kelebihan dari suami.
Jadi tidak mudah menerima sesama dalam kelebihannya.
Terhadap sesama dalam kekurangan, kita saling mengaku dan mengampuni mulai dalam rumah tangga. Jika berbuat salah, mengaku, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Yang benar, mengampuni dan melupakannya. Darah Yesus akan membasuh segala dosa kita. Kita hidup dalam damai sejahtera, sehingga semua menjadi enak dan ringan.
Kalau hati damai, kita akan bisa saling mendoakan.
1 Yohanes 3: 21-22
3:21.Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,
3:22.dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.
'jikalau hati kita tidak menuduh kita' = damai.
'kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah' = bisa berdoa.
Kita menjadi rumah doa, dan doa kita dijawab Tuhan. Rumah kita menjadi home sweet home. Tangan Tuhan selalu menjamah kita.
Tadi, praktik hati lembut yaitu bisa mendengar dan dengar-dengaran terhadap firman, dan kita hidup dalam tangan Tuhan.
Kemudian, kita bisa menerima sesama dalam kelebihan--tidak iri, benci, tetapi meneladani--, dan sesama dalam kekurangan--saling mengaku dan mengampuni. Kita mengalami damai sejahtera dan menjadi rumah doa. Tangan Tuhan selalu menjamah pribadi kita dan rumah tangga kita.
- Bisa menyembah Tuhan.
Artinya: kita hanya menyerah sepenuh pada Tuhan; bergantung sepenuh pada Dia, dan bukan pada yang lain.
Obat hanya sarana, tetapi kuasa Tuhan yang menyembuhkan. Jadi kita tetap bergantung pada Tuhan, bukan obat.
Mazmur 141: 1-3
141:1.Mazmur Daud. Ya TUHAN, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, berilah telinga kepada suaraku, waktu aku berseru kepada-Mu!
141:2.Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkatseperti persembahan korban pada waktu petang.
141:3. Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!
Manusia berdosa--keras hati--sulit menggunakan mulutnya untuk menyeru nama Tuhan--'Awasilah mulutku'.
"Saya punya pengalaman. Jika orang Kristen, pelayan Tuhan dalam keadaan yang sangat mengerikan (kecewa, putus asa): Mari sebut: Yesus. Tetapi dia diam saja dan tidak mau menyebut nama Yesus. Bahkan sampai dirayu-rayu, ditunggu beberapa lama dia baru mau sebut nama Yesus. Ini berarti sudah keras hati. Manusia berdosa itu sulit untuk menyebut nama Yesus."
Daud berkata: 'Awasilah mulutku' Kalau mulut kita tidak menyeru nama Yesus dan Haleluyapasti akan mengeluarkan perkataan sia-sia, sehingga memperparah keadaan kita.
Ayat 2= manusia keras hati sulit untuk mengangkat tangan kepada Tuhan; sulit untuk menyerah pada Tuhan.
Biarlah lewat doa penyembahan yang benar dengan hati lembut kita bisa ,menyeru nama Yesus dan mengulurkan tangan kepada Dia--berseru dan berserah kepada Dia.
Cara Tuhan menolong orang keras hatiyang sulit berseru dan berserah pada Dia: Dia izinkan sesuatu yang luar biasa terjadi atas hidup kita, bukan untuk menghancurkan kita--jangan berputus asa dan kecewa apalagi menyalahkan Tuhan--, tetapi melembutkan hati kita, sehingga kita bisa berseru nama-Nya dan mengangkat tangan kepada Dia. Kita menyembah Tuhan dengan keyakinan. Tidak ada kebimbangan. Hanya Tuhan yang menjadi sandaran hidup kita. Kita bergantung sepenuh pada belas kasih dan kuasa-Nya.
Kalau kita mengangkat tangan--berseru dan berserah--, Tuhan pasti akan turun tangan dengan tangan belas kasih dan kuasa-Nya.
Contoh dan hasilnya:
- Petrus= gambaran laki-laki/suami/gembala.
Matius 14: 29-30
14:29.Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30.Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelamlalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
Ayat 29 = hamba Tuhan yang hebat--bisa berjalan di atas air yang bergelombang.
'Tuhan, tolonglah aku!'=mulut menyeru nama Tuhan dan tangan orang yang tenggelam pasti diangkat. Ini dipaksa oleh keadaan.
Tuhan izinkan keadaan yang luar biasa terjadi, sehingga Petrus bisa menyeru nama Tuhan dan mengangkat tangan kepada Tuhan; menyembah kepada Tuhan.
Petrus bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan.
Petrus bisa berjalan di atas air yang bergelombang--iman yang kuat kepada Tuhan--, tetapi karena kena angin ajaran palsu termasuk gosip, ia menjadi bimbang terhadap pengajaran yang benar--pribadi Tuhan.
Begitu bimbang pada pribadi Tuhan, kita akan mulai tenggelam/merosot.
Untunglah Petrus mau melembut.
Bapak-bapak, kalau terjadi kemerosotan dalam bidang jasmani dan rohani, sadarlah, bahwa saat itu kita sudah keras hati; kurang menyembah Tuhan atau tidak mau menyembah Tuhan, sehingga hidup menjadi kering.
Kalau ada kemerosotan jangan menyalahkan orang lain. Periksa apakah ada kekerasan hati; atau jarang menyembah Tuhan.
Kembali! Banyak menyembah Tuhan seperti Petrus--Petrus mengangkat tangan kepada Tuhan.
Tuhan akan mengulurkan tangan, dan lautan menjadi teduh. Semua masalah selesai, hati damai sejahtera; semua menjadi enak dan ringan.
Kalau banyak menyembah Tuhan, hidup akan menjadi enak dan ringan sekalipun masalah belum selesai. Ini berarti kita sudah menyerah pada Tuhan, dan kita ada dalam tangan Tuhan. Semua masalah kita sudah dipikul Tuhan. Kita tinggal menunggu waktu Tuhan. Dia akan menolong kita tepat waktunya.
Arah perjalanan kita ke Yerusalem baru tidak terganggu. Kita memiliki arah yang pasti menuju pelabuhan damai sejahtera, yaitu pintu gerbang Yerusalem baru.
- Yunus= laki-laki.
Yunus sudah tenggelam di dasar laut, tetapi bisa ditolongkalau mau berseru dan berserah pada Tuhan.
Yunus diangkat ke permukaan lagi.
Yang penting hati melembut--dengar dan dengar-dengaran pada firman. Ada jaminan kepastian untuk hidup sekarang, masa depan, sampai hidup kekal.
Kemudian kita menerima sesama dalam kekurangan dan kelebihannya. Begitu dosa dihapuskan, kita kembali dalam tangan Tuhan. Hati damai, tangan Tuhan bekerja.
Terakhir, kita bisa menyembah Tuhan--berseru dan berserah kepada Dia.
Kekuatan suami/laki-laki/gembala adalah banyak menyembah Tuhan. Biar tangan Tuhan selalu diulurkan untuk menghadapi dunia akhir zaman yang benar-benar sangat sulit, jahat, dan najis.
- Perempuan pendarahan dua belas tahun= gambaran istri termasuk (maaf) ibu janda.
Markus 5: 25-28
5:25.Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
5:26.Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
5:27.Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
5:28.Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
Ini gambaran dari:
- Kehidupan yang sangat lemah dan tidak berdaya, tetapi masih berharap pada yang lain.
- Dalam kebusukan--perempuan biasanya busuk di perkataannya; seperti anjing menjilat muntah--seperti perempuan Kanani.
Perkataan busuk= perkataan sia-sia: dusta, gosip, fitnah, dan hujat.
- Pendarahan--pembuluh darah yang pecah--juga berarti terjadi perpecahan dalam rumah tangga.
- Bahkan menghadapi kemustahilan--perdarahan sudah dua belas tahun.
Tuhan izinkan keadaannya lebih memburuk. Kalau dibiarkan, akan mati rohani sampai binasa selamanya.
Mati rohani = tidak bergairah lagi dalam perkara rohani; tidak bergairah dalam beribadah.
Saat keadaannya semakin memburuk, tidak ada yang bisa menolong lagi, perempuan ini berkata: 'Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.'
Saat itu barulah dia menyembah Tuhan; berseru dan berserah pada Tuhan.
Tuhan mengulurkan tangan untuk menyembuhkan dia dengan sempurna.
Artinya: semua masalah diselesaikan; perpecahan-perpecahan diselesaikan. Nikah yang sudah terpecah belah, datang kepada Tuhan Sang Pencipta nikah dan Tuhan akan membuat nikah kita menjadi benar, suci, satu sampai sempurna. Kita masuk dalam perjamuan Kawin Anak Domba.
Yang mustahil menjadi tidak mustahil.
- Kaum muda.
1 Petrus 5: 5-6
5:5.Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
5:6. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Kaum muda seringkali keras hati, yaitu tidak taat--tidak tunduk-- pada orang tua jasmani, orang tua rohani--gembala--, dan orang tua sorgawi--firman pengajaran.
Ayat 6= Tuhan izinkan kaum muda direndahkan di dalam dunia. Artinya: gagal dalam sekolah, pekerjaan dan sebagainya, bahkan dipermalukan.
Tuhan izinkan supaya kaum muda bisa melembut; banyak menyembah Tuhan.
Tuhan akan mengulurkan tangan dan meninggikan kita pada waktunya.
Semua menjadi berhasil dan indah pada waktunya. Kita bisa memuliakan Tuhan dan kita dipermuliakan Tuhan. Kita tidak memilukan hati Tuhan, tidak memedihkan hati orang tua, dan tidak membuat keluh kesah gembala.
Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan pintu gerbang Yerusalem baru.
Ada undangan kepada siapapun saat ini! Bapak-bapak yang mulai tenggelam, bahkan sudah tenggelam, ibu-ibu, dan anak muda yang gagal datang kepada Tuhan. Tuhan akan menolong kita.
Tuhan memberkati.