Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 9: 7
9:7. Dan rupa belalang-belalang itu sama seperti kudayang disiapkan untuk peperangan, dan di atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas, dan muka mereka sama seperti muka manusia,
Ayat 1-12 merupakan peniupan sangkakala yang kelima; penghukuman yang kelima dari Anak Allah atas manusia di bumi yaitu sengatan kalajengking selama lima bulan (diterangkan mulai dari
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 06 Februari 2019).
Ayat 7-12 bicara tentang
belalang dan kalajengking(diterangkan mulai dari
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 06 Maret 2019).
Belalang menunjuk pada roh jahat dan najis.
'
rupa belalang-belalang itu sama seperti kudayang disiapkan untuk peperangan'= kuda menunjuk pada kekuatan dan kecepatan.
Artinya: belalang--roh jahat dan najis--menggunakan kekuatan dan kecepatan dalam peperangan secara rohani melawan manusia pada umumnya, termasuk hamba/pelayan Tuhan
untuk menguasai hati dan pikiran gereja Tuhan, untuk dua hal:
- Supaya hati dan pikiran kita menjadi tanah yang tidak baik(diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 06 Maret 2019sampai Ibadah Doa Surabaya, 08 Maret 2019).
Mungkin ibadahnya sudah benar--sudah ada penaburan benih firman--tetapi hati dan pikirannya dikuasai roh jahat dan najis sehingga menjadi tanah hati yang tidak baik.
Akibatnya: firman tidak bertumbuh dan berbuah, sehingga dibinasakan selamanya.
Saat-saat mendengar firman diganggu, begitu juga saat mau praktik firman.
- Supaya hamba/pelayan Tuhan memiliki pemikiran atau pandangan yang salah tentang nikah, pekerjaan, sampai ibadah pelayanan dan penggembalaan termasuk fellowship, yaitu beribadah hanya untuk mencari perkara jasmani--keuangan, kedudukan, pujian, jodoh dan lain-lain--, tetapi tidak menghiraukan yang rohani, itulah pribadi Tuhan/pengajaran yang benar(diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 10 Maret 2019).
Ini adalah ibadah yang salah.
Akibatnya: hanya menjadi manusia darah daging yang berbuah dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan, sampai dibinasakan selamanya.
Siang ini kita belajar ayat 10: belalang adalah roh jahat dan najis yang
mempunyai kekuatan sengat kalajengking pada ekornya.
Wahyu 9: 109:10. Dan ekor mereka sama seperti kalajengking dan ada sengatnya, dan di dalam ekor mereka itu terdapat kuasa mereka untuk menyakiti manusia, lima bulan lamanya.
Apa itu sengat kalajengking pada ekor?
Sengat maut, itulah dosa-dosa.
1 Korintus 15: 55-5615:55. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
15:56. Sengat maut ialah dosadan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
Inilah senjata dari belalang--roh jahat dan najis--yaitu dosa-dosa sampai puncaknya dosa.
Wahyu 9: 79:7. Dan rupa belalang-belalang itu sama seperti kuda yang disiapkan untuk peperangan, dan di atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas, dan muka mereka sama seperti muka manusia,
'
di atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkotaemas'= mahkota adalah tanda untuk bisa bertakhta.
Jadi, sengat maut--dosa--bertakhta di kepala--di dalam pikiran manusia. Hati-hati, itu adalah sengat kalajengking!
Sebenarnya ada
tiga hal yang seringkali bertakhta di dalam pikiran manusia:
- Pikiran duniawi.
Filipi 3: 18-19
3:18. Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
3:19. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.
Praktiknya:
- Beribadah melayani hanya untuk mencari kebutuhan jasmani sekalipun harus berbuat dosa--'kemuliaan mereka ialah aib mereka'.
Ini yang berat; malah senang di dalam dosa dan jadi kebanggaan, bahkan menganggap Tuhan membela--misalnya menerobos lampu merah tetapi tidak dilihat polisi, lalu berkata: Tuhan luar biasa.Salah! Masakan Tuhan diajak berbuat dosa?
- Tidak setia dalam ibadah pelayanan, bahkan meninggalkan ibadah pelayanan karena hanya mencari perkara-perkara duniawi.
Kita harus berdoa.
"Yang beribadah jarak jauh harus sungguh-sungguh setia dalam ibadah pelayanan. Saya tidak bisa melihat, tetapi Tuhan yang melihat. Jangan sampai dikuasai oleh belalang dengan senjata dosa yang menguasai pikiran."
Ini disebut dengan seteru salib Kristus; menolak salib Kristus; tanpa tanda darah. Dulu, karena rumah orang Mesir tidak ada tanda darah, yang ada hanya tangisan. Begitu juga sekarang, kalau hamba/pelayan menjadi seteru salib; tidak ada tanda darah; tidak ada pengorbanan untuk ibadah, ia akan mengerang dan menangis seperti orang Mesir kehilangan anak sulung.
Berjuang untuk yang jasmani, tetapi lebih dari itu kita berjuang untuk ibadah. Sungguh-sungguh sekalipun ada tanda darah. Tuhan tolong kita semua. Kalau tidak setia kita akan tetap dalam kutukan.
- Pikiran daging.
Roma 8: 5-7
8:5. Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
8:6. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
8:7. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Pikiran daging sama dengan keinginan daging.
Praktiknya: tidak taat dengar-dengaran pada firman Allah.
Akibatnya: tetap dalam kutukan. Tinggal tunggu waktu, kutukan akan datang.
Ulangan 28: 15
28:15. "Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukandengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamudan mencapai engkau:
- Pikiran jahat dan najis--pikiran dosa; sengat maut.
Yeremia 3: 3
3:3. Sebab itu dirus hujan tertahan dan hujan pada akhir musim tidak datang. Tetapi dahimu adalah dahi perempuan sundal, engkau tidak mengenal malu.
'dahi'= pikiran.
'dahimu adalah dahi perempuan sundal'= dahi Babel; sama dengan pikiran jahat dan najis.
Praktiknya: hanya melakukan perbuatan dosa kejahatan dan kenajisan.
Inilah belalang--roh jahat dan najis--dengan sengat maut. Ekornya seperti ekor kalajengking yang mengandung sengat maut: pikiran duniawi, pikiran daging, sampai pikiran dosa.
Seringkali ini yang menjadi mahkota, bukan mahkota kemuliaan. Yesus memakai mahkota duri untuk menanggung dosa, sampai diganti dengan mahkota kemuliaan. Tetapi kita seringkali memakai mahkota emas dari setan, itulah pikiran duniawi, pikiran daging, dan pikiran dosa.
Kalau mahkota emas dari Tuhan dimulai dari mahkota duri, artinya kita harus memikul salib untuk berhenti berbuat dosa, baru setelah itu kita menerima mahkota emas dari Tuhan. Tetapi kalau langsung menerima mahkota emas dari setan, itulah pikiran duniawi, pikiran daging, dan pikiran dosa.
Kalau memiliki pikiran duniawi, pikiran daging, dan pikiran dosa, kita akan menjadi sasaran dari antikris sehingga
DICAP 666; menjadi milik antikris untuk dibinasakan selamanya.
Wahyu 13: 16-1813:16. Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
13:17. dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
13:18. Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
'
kecil atau besar'= roh jahat dan najis bergentayangan di udara, mulai dari anak kecil sudah dihantam, supaya tidak mengarah pada yang rohani.
2 Timotius 3: 1-53:1. Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2. Manusia akan mencintai dirinya sendiri(1)dan menjadi hamba uang(2). Mereka akan membual(3)dan menyombongkan diri(4), mereka akan menjadi pemfitnah(5), mereka akan berontak terhadap orang tua(6)dan tidak tahu berterima kasih(7), tidak mempedulikan agama(8),
3:3. tidak tahu mengasihi(9), tidak mau berdamai(10), suka menjelekkan orang(11), tidak dapat mengekang diri(12), garang(13), tidak suka yang baik(14),
3:4. suka mengkhianat(15), tidak berpikir panjang(16), berlagak tahu(17), lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah(18).
3:5. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
'
mereka memungkiri kekuatannya'= menolak kuasa ibadah; menolak pengajaran, sehingga dicap 666:
- 'mencintai dirinya sendiri' - 'mereka akan berontak terhadap orang tua'= CAP ENAM PERTAMA, yaitu berontak terhadap orang tua.
Taati orang tua yang benar, kemudian orang tua rohani--gembala yang benar--, sampai orang tua sorgawi. Kalau tidak, akan menerima cap enam pertama.
- 'tidak tahu berterima kasih' - 'tidak dapat mengekang diri'= CAP ENAM KEDUA, yaitu liar--seperti kuda--, artinya: tidak bisa tergembala dengan benar dan baik. Bahaya! Sudah diberi nasihat oleh gembala, tetapi masih bertanya pada orang lain, itu berarti tidak dapat mengekang diri.
'tidak mempedulikan agama'= tidak mempedulikan agama; mencampuradukkan agama, malah ada pendeta kristen tetapi spesialis agama lain. Ini yang sekarang terjadi. Benar-benar capnya antikris.
- 'garang' - 'lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah'= CAP ENAM KETIGA, yaitu tidak taat.
Ayat 5= kehidupan yang dicap 666--menjadi milik antikris--adalah kehidupan yang
beribadah melayani tetapi menolak kuasa ibadah.
Kuasa ibadah adalah firman pengajaran yang benar dan salib Tuhan.
Menolak kuasa ibadah sama dengan hanya mau yang senang-senang; firman tidak menyinggung dosa, dan tidak mau salib tetapi hanya mencari yang enak bagi daging.
Akibatnya: tidak mengalami keubahan hidup; tetap mempertahankan manusia darah daging dengan delapan belas sifat tabiatnya--cap 666, berarti ia menyembah antikris/berhala.
Dulu, Musa naik ke gunung untuk mencari firman, di bawah umat Israel menyembah lembu emas karena menolak firman. Begitu juga kita sekarang, kalau beribadah melayani tetapi menolak firman pengajaran dan salib, kita tidak akan pernah berubah tetapi tetap manusia darah daging dengan delapan belas sifat tabiat daging--dicap 666--; menjadi penyembah berhala--menyembah antikris--, dan namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan; binasa untuk selamanya.
Wahyu 13: 813:8. Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulissejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.
Inilah kekuatan belalang.
Tadi, mukanya sama seperti kuda--kekuatan dan kecepatan--, sekarang ekornya--sengat dosa--juga mulai bertakhta di pikiran kita: pikiran duniawi, pikiran daging, sampai pikiran dosa. Orang semacam ini hanya akan dicap antikris karena ia menolak firman pengajaran dan salib sekalipun ia beribadah--yang dipentingkan hanya yang jasmani.
Tuhan tidak rela kalau manusia yang diciptakan-Nya apalagi hamba/pelayan-Nya dicap 666 pada dahi dan tangannya, dan dibinasakan selamanya.
Oleh sebab itu,
Tuhan mau memberikan METERAI 777kepada kita semua, supaya kita sempurna dan jadi milik Tuhan selamanya.
Proses Tuhan memberikan meterai 777:
- Lewat kandang penggembalaan--ruangan suci.
Dulu Tuhan perintahkan Musa naik ke gunung Sinai lalu Tuhan memperlihatkan kerajaan sorga kepada Musa, dan Ia perintahkan Musa untuk membuat kerajaan sorga di bumi, itulah Tabernakel, supaya di bumi sama seperti di sorga; apa yang kita lakukan di bumi secara jasmani dan rohani harus sama dengan sorga.
Tabernakel terdiri dari tiga ruangan: halaman--percaya Yesus dan selamat--, ruangan suci, dan ruangan maha suci--sempurna.
Kita sudah selamat tetapi belum sempurna, berarti kita berada di ruangan suci--penggembalaan.
Kalau sudah selamat dan diberkati--sudah menjadi domba--lalu tidak digembalakan, akan diterkam lagi oleh binatang buas, habis lagi. Karena itu sesudah selamat kita harus lewat kandang penggembalaan untuk menuju kesempurnaan. Di dalam kandang kita aman dan terpelihara. Itu rumusnya.
Ada tiga macam alat, sekarang ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:
- Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.
Ini sama dengan pesta buah bungaran/pesta Pentakosta.
Imamat 23: 15
23:15. Kemudian kamu harus menghitung, mulai dari hari sesudah sabat itu, yaitu waktu kamu membawa berkas persembahan unjukan, harus ada genap tujuh minggu;
'persembahan unjukan'= persembahan buah sulung/hulu hasil.
'tujuh minggu'= ANGKA TUJUH PERTAMA.
Persembahannya berlangsung selama tujuh minggu--7 x 7= 49--, hari berikutnya adalah pestanya--hari kelimapuluh.
- Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.
Ini sama dengan pesta Paskah.
Imamat 23: 5-6
23:5. Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskahbagi TUHAN.
23:6. Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanyakamu harus makan roti yang tidak beragi.
'tujuh hari lamanya'= ANGKA TUJUH KEDUA.
Tujuh hari lamanya tidak boleh ada ragi, artinya tidak boleh ada dosa.
- Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya--kita bernafas dengan kasih Allah sampai hidup kekal karena kasih itu kekal.
Ini sama dengan pesta Pondok Daun.
Imamat 23: 34
23:34. "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu ada hari raya Pondok Daunbagi TUHAN tujuh hari lamanya.
'tujuh hari lamanya'= ANGKA TUJUH KETIGA.
Inilah cap 777 yang kita dapatkan dalam kandang penggembalaan.
Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal--seperti ranting melekat pada pokok anggur yang benar--sehingga setan tritunggal tidak bisa menjamah, menyesatkan, dan menjatuhkan kita, tetapi Allah Tritunggal justru bekerja untuk menyucikan tubuh, jiwa, dan roh kita sampai sempurna seperti Dia--dicap 777; tubuhnya sempurna, jiwanya sempurna, dan rohnya sempurna.
Perhatikan kandang penggembalaan! Gembala juga harus selalu memberi makan dalam kandang penggembalaan.
- Lewat pemberitaan firman Tuhan--meterai firman Tuhan, terutama firman pengajaran yang benar--; kita harus mendengar sampai dengar-dengaran.
Ibrani 8: 10-12
8:10. "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budimereka dan menuliskannya dalam hatimereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
8:11. Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan!Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku.
8:12. Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka."
'hukum-Ku'= firman.
'akal budi'= dahi.
Kita bisa mengenal Tuhan pada saat mendengar firman--saat kita dimeteraikan firman, kita bisa mengenal Tuhan lebih jelas lagi.
Prosesmeterai firman Tuhan dalam seluruh hidup kita:
- Roh Kudus menolong kita untuk bisa mendengar firman pengajaran yang benar dengan sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan--seperti anjing menjilat remah-remah roti--sampai bisa mengertifirman pengajaran yang benar; firman ditulis di dahisehingga terjadi penyucian terhadap pikiran duniawi, pikiran daging, dan pikiran dosa, sampai pikiran kita menjadi sempurna--CAP TUJUH PERTAMA.
- Roh Kudus menolong kita untuk percayapada firman pengajaran yang benar; firman pengajaran yang benar ditulis di hatisehingga terjadi penyucian hati dari tujuh keinginan jahat dan najis, sampai sempurna--CAP TUJUH KEDUA.
Matius 15: 19
15:19. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat(1), pembunuhan(2), perzinahan(3), percabulan(4), pencurian(5), sumpah palsu(6)dan hujat(7).
Hati manusia berisi tujuh keinginan jahat dan najis.
'pikiran jahat'= prasangka buruk.
'Pembunuhan'= kebencian. Hati-hati dengan kebencian terutama kebencian tanpa alasan!
Dari kitab kejadian sampai wahyu, pembunuhan dimulai dari kebencian tanpa alasan--kebencian kepada orang yang benar. Misalnya suami membenci isteri yang benar. Bahaya! Ini adalah cikal bakalnya antikris--kebencian tanpa alasan.
Kepada orang berdosa saja kita tidak boleh membenci, apalagi membenci tanpa alasan, itu sudah sama seperti setan.
Kalau terhadap dosanya kita boleh benci, jangan salah. Tuhan membenci dosa bukan orang berdosa, tetapi mengasihani orang yang berdosa untuk mengampuni dan menyelamatkan kita.
Hati-ati dengan perkataan! Ada lidah seperti anjing, akibatnya terlalu dahsyat--setan yang masuk, dan hancur semuanya.
Lidah anjing hanya menjilat muntah: dusta, gosip, fitnah. Memang senang, tetapi akibatnya terlalu hebat.
Banyak kali kita senang memfitnah orang lain, dan senang orangnya tidak datang ibadah, tetapi akibatnya terlalu dahsyat.
Jangan! Tuhan tolong kita semua.
Perzinahan= tidak sengaja jatuh dalam dosa zinah.
Percabulan= terus mengulang-ulang zinah.
Pencurian= mencuri milik Tuhan.
Hujat= pengajaran benar dikatakan: salah, salah dikatakan: benar.
Kalau hati disucikan, akan muncul tujuh yang positif yaitu hati seperti Yesus--hati hanya berisi pengajaran sampai kesempurnaan.
- Roh Kudus menolong kita untuk mempraktikkanfirman pengajaran yang benar dalam kehidupan sehari-hari; kita menerima meterai di tangan--CAP TUJUH KETIGA.
Ulangan30: 11, 14
30:11. "Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh.
30:14. Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmudan di dalam hatimu, untuk dilakukan.
'dilakukan'= dicap di tangan.
Kalau firman dipraktikkan, akan dicap di tangan dan mulut-- firman menjadi perbuatan dan perkataan iman (perkataan hikmat) dalam hidup kita; menjadi orang bijaksana. Kalau kita menjawab, jawabannya tidak ngawur, tetapi bijaksana. Ini yang dicari dari bibir seorang iman, yaitu perkataan firman--jawaban-jawaban untuk pertanyaan di dunia.
"Satu waktu saya menggantikan Pdt Pong di YWI Batu; saya menemani Pdt Totaijs. Saya jalan pagi dengan beliau. Salah satunya beliau berkata: 'Ingat Widjaja, orang dunia tahu kalau akan menghadapi sesuatu yang dahsyat di dunia, dan mereka juga tahu jawabannya hanya ada pada hamba/pelayan Tuhan dalam pengajaran yang benar.' Karena itu kita jangan sembarangan, apalagi bertanya tentang nikah kepada orang. Ngeri! Kita sungguh-sungguh. Itu gunanya tergembala. Nanti satu waktu kita sendiri juga bisa memberi jawaban/kesaksian kepada dunia."
Kalau dahi, hati, dan tangan sudah dicap 777, maka setan tidak ada tempat lagi untuk meletakkan meterainya.
Antikris juga spesialis mulut--mulut sombong--, tetapi kita ada cap dari Tuhan, kita banyak berdiam diri dan menyembah Tuhan.
Kalau sudah dicap 777 lewat penggembalaan dan firman,
posisi kitaadalah seperti bayi dalam gendongan tangan Tuhan.
Kidung Agung 8: 68:6. --Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahangigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!
(terjemahan lama)
8:6. Taruhlah akan daku dalam hatimu bagaikan meterai, bagaikan meterai pada lenganmu; karena kuat kasih itu seperti kuat maut, dan cemburuanitu hebat seperti alam barzakh, nyalanya seperti nyala api, seperti halilintar Tuhan.
'
kegairahan'= cemburu.
Kasih Tuhan sekuat maut; Ia rela mati di kayu salib untuk mengasihi kita. Apapun keadaan kita, Dia tetap mencari. Tetapi cemburu-Nya seperti alam barzakh--neraka. Kalau Dia sampai cemburu, habislah kita. Hati-hati!
Dimeteraikan di dada dan lengan Tuhan sama dengan bayi dalam gendongan tangan kasih Tuhan yang sekuat maut.
Yesaya 49: 14-1649:14. Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku."
49:15. Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
49:16. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.
Apapun keadaan kita, asal mau digembalakan dan dengar-dengaran pada firman pengajaran--dimeteraikan 777--kita tidak akan pernah dilupakan Tuhan. Dia selalu memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul bagi kita.
Sikap kita hanya menangis, untuk menarik perhatian Tuhan--menyembah dengan hancur hati.
Sementara belalang mau memberi cap 666 mulai dari pikiran duniawi, pikiran daging, dan pikiran dosa, Tuhan mau memberikan cap 777 lewat tergembala sungguh-sungguh dan pemberitaan firman yang dulang-ulang--namanya diukir perlu diulang-ulang, sehingga antikris tidak ada tempat lagi. Kita akan menjadi sama seperti bayi dalam gendongan tangan Tuhan. Kita hanya menangis kepada Tuhan, mengaku banyak kesalahan dan kekurangan, tidak bisa berbuat apa-apa, tidak mampu apa-apa. Dan Tuhan akan memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul bagi kita--Dia mengulurkan tangan kasih sekuat maut.
Hasilnya:
- Kita dalam berada ketenangan dan kenyang.
Ketenangan= pemeliharaan jiwa; damai sejahtera di tengah badai lautan dunia, sehingga semua menjadi enak dan ringan. Itu bukti bahwa meterai kita adalah 7, bukan 6. Menghadapi apapun kita tenang.
"Tadi ada kesaksian, tanggal 2-4 April anaknya ada ujian, sementara ada ibadah persekutuan di Surabaya. Dia agak jengkel kepada saya. Dia sudah bingung. Tiba-tiba ada pengumuman bahwa ujiannya dipindahkan ke minggu depan. Dia sekeluarga bisa mengikuti ibadah di Surabaya seluruhnya."
Yang penting tenang saat menghadapi apapun, serahkan kepada Tuhan.
Kenyang= terpelihara; tangan kasih Tuhan sanggup memelihara hidup kita yang lemah tak berdaya di tengah kesulitan dunia secara ajaib dan berkelimpahan--sampai mengucap syukur--, dan kita juga dipelihara pada zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun; antikris tidak bisa mengejar; kita menyingkir ke padang gurun.
Jangan pernah putus asa!
Di luar gendongan tangan Tuhan, ia akan menerima cap 666, dana akan dibinasakan selamanya.
- Tangan kasih Tuhan sanggup menyelesaikan semua masalah sampai yang mustahil.
Bagi Tuhan lebih mudah dari pada membalik telapak tangan.
- Tuhan memberikan masa depan berhasil dan indahpada waktunya. Bertekunlah dalam penggembalaan! Kita terus disucikan, pikiran, hati, dan tangan diukir sesuai dengan firman, dan Dia yang bergumul bagi kita. Buktikan lewat tenang dan kenyang, masalah selesai, dan ada masa depan.
- Tuhan sedang memandikan bayi-bayi yang banyak kelemahan secara rohani.
Artinya: Dia menyucikan dan mengubahkan kitasampai satu waktu kita sempurna seperti Dia, untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.
Tangisan bayi akan menjadi sorak sorai di awan-awan yang permai.
Bukti kita dimandikan: tulus/jujurdi hadapan Tuhan apa adanya. Dia akan menolong kita semuanya.
Apapun kelemahan dan kekurangan kita, Tuhan akan menolong.
Bayi dalam keadaan apapun, masih ada tangan kasih sekuat maut. Membutuhkan apa saja, yang penting kita jujur di hadapan Tuhan.
Suami, isteri, anak, orang tua, kakak adik tidak tahu, tetapi Yesus tahu. Dia hanya ingin melihat ketulusan/kejujuran hati bayi, di situ belas kasih-Nya turun. Menangis dengan hancur hati dan ketulusan, serahkan semua kepada Dia.
Kaum muda, mungkin ada keraguan akan masa depan, mari dimeteraikan oleh Tuhan sampai menjadi bayi dalam gendongan tangan Tuhan. Sudah cukup, Dia bisa melakukan apa saja.
Apa yang sudah sulit dan tidak mungkin hari-hari, sudah jadi beban berat kita hari-hari ini termasuk dosa, serahkan kepada Tuhan, berseru kepada Dia. Tidak ada yang mustahil bagi Dia.
Tuhan memberkati.