Salam sejahtera dalam Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 16: 15
16:15. "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya."
CAWAN KEENAMditumpahkan ke atas
SUNGAI EFRAT, sehingga
MENJADI KERING AIRNYA DAN MENJADI JALAN BAGI RAJA-RAJA UNTUK MENGADAKAN PERANG HARMAGEDON(diterangkan pada
Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 07 Juli 2022).
Kedatangan Yesus kedua kali seperti pencuri, artinya tidak diketahui waktunya oleh siapapun juga--seperti pencuri yang datang di tengah malam.
Oleh sebab itu kita harus selalu berjaga-jaga, yang dikaitkan dengan:
- Pakaian, supaya tidak telanjang dan tidak kelihatan kemaluannya.
Kalau telanjang, akan dipermalukan, dan tidak dipermuliakan bersama Tuhan tetapi ketinggalan saat Yesus datang kembali (sudah diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 31 Juli 2022sampai Ibadah Doa Malang, 04 Agustus 2022).
- Waktu, supaya tidak lengah dan tertidur.
Markus 13: 3513:35. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta,
Ada empat macam waktu jaga malam:
- Menjelang malam--pukul 18:00-21:00.
- Tengah malam-- pukul 21:00-00:00.
- Larut malam-- pukul 00:00-03:00.
- Pagi-pagi buta-- pukul 03:00-06:00
AD. 1: MENJELANG MALAMLukas 24: 28-3224:28. Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya.
24:29. Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malamdan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
24:30. Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannyadan memberikannya kepada mereka.
24:31. Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
24:32. Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Sucikepada kita?"
Yang harus dijaga menjelang malam adalah
mata hati terbuka, dan tetap berkobar-kobar terhadap pembukaan rahasia firman Allah dan perjamuan suci.
Ini semua bisa terjadi lewat ketekunan dan berkobar-kobar dalam
ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci--Meja Roti Sajian.
Mengapaharus bertekun dalam pengajaran dan perjamuan suci? Karena kita menghadapi kegelapan malam, di mana dosa-dosa semakin meningkat:
- Mulai dari dosa kejahatan.
Akar segala kejahatan adalah cinta akan uang--mengasihi uang--, sehingga tidak mengasihi Tuhan lagi.
Bentuknya:
- Mencari uang dengan cara tidak halal bahkan merugikan orang lain--menipu.
- Kikir dan serakah.
Kikir= tidak bisa memberi. Ini adalah dosa yang seringkali tidak disadari. Kekikiran juga diukur oleh Tuhan. Kalau sampai ukurannya, akan mengalami hukuman.
Yeremia 51: 13
51:13. Hai engkau yang tinggal di tepi sungai besar, yang mempunyai kekayaan besar, akhir hidupmu sudah datang, batas hidupmu sudah sampai!
(terjemahan lama)
51:13. Hai engkau yang duduk di tempat air banyak dan yang menaruh banyak harta benda, bahwa kesudahanmu sudah sampai dan perhinggaan kekikiranmupun.
Di dalam berkat Tuhan ada milik sesama yang dititipkan kepada kita--'Ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan...' Ada berkat Tuhan bagi orang yang membutuhkan, kalau tidak kita serahkan--kikir sampai pada batasnya--, hukuman Tuhan akan datang.
Jadi, doa penyembahan, kesucian, dan kekikiran diukur oleh Tuhan.
Serakah= mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
Tadi, kita tidak memberi kepada sesama diukur oleh Tuhan, apalagi jika mengambil milik sesama. Kembalikan milik Tuhan dan milik sesama--dalam bekerjasama. Jangan dicuri! Harus sesuai dengan kegerakan firman, tidak dipaksa--bukan digerakkan oleh pendeta.
Tinggal pilih, berkobar dalam dosa atau dalam firman pengajaran dan perjamuan suci! Dosa memang semakin meningkat, tetapi kita harus berjaga-jaga dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.
- Dosa kepahitan= iri hati, kebencian tanpa alasan, aniaya, dan pembunuhan massal pada zaman Antikris.
Aniaya bisa secara fisik, tetapi juga bisa secara rohani, yaitu dikucilkan dan sebagainya.
- Dosa kenajisan= dosa percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami istri sah, hubungan sejenis--laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan--, dan nikah yang salah: kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan.
Mengapa penyampaian Firman Allah--firman pengajaran yang benar--disertai dengan perjamuan suci? Supaya firman pengajaran yang benar mendarah daging dalam kehidupan kita; menjadi praktik dalam hidup kita.
Kalau firman sudah mendarah daging,
hasilnya:
- Firman akan menjadi rem untuk tidak jatuh bangun dalam dosa kejahatan, kepahitan, dan kenajisan.
Kalau masih ada rasa takut untuk berbuat dosa, berarti firman sudah mendarah daging dan menjadi praktik dalam hidup kita. Tetapi kalau firmannya sudah benar, namun tetap berbuat dosa, berarti firman belum mendarah daging.
- Firman akan menyucikan kita dari kejahatan, kenajisan, dan kepahitan, sehingga kita hidup dalam kesucian sampai satu waktu tidak bercacat cela seperti Yesus.
AD. 2: TENGAH MALAMMatius 25: 4-625:4. sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
25:5. Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
25:6. Waktu tengah malamterdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
'
sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya' = membawa pelita yang ada minyaknya.
'
dan juga minyak dalam buli-buli mereka'= minyak persediaan.
Ini seringkali dianggap bodoh, oleh orang yang sok bijaksana.
Pada tengah malam yang harus dijaga adalah:
- Jangan lengah dan tertidur.
Sepuluh gadis baik yang bodoh maupun bijaksana sama-sama tidur. Kalau Tuhan datang saat tidur--kedatangan Tuhan seperti pencuri--, akan ketinggalan. Karena itu jangan lengah dan tidur rohani! Bagaimana caranya? Lewat mendengar kabar mempelai--satu-satunya suara di tengah malam adalah kabar mempelai ('Mempelai datang! Songsonglah dia!').
Kabar mempelai= firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang mengungkapkan sesuatu yang belum terjadi dan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga.
Kalau kita sudah berada pada firman pengajaran, jangan kembali lagi pada penginjilan. Firman penginjilan/kabar baik memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali--percaya, diampuni, bertobat, dan diberkati. Penginjilan harus kita dengarkan sampai mantap di dalamnya--mantap dalam kebenaran.
Tetapi kabar baik harus ditingkatkan pada kabar mempelai.
Kalau sewaktu-waktu ada pemberitaan firman penginjilan, ini berarti untuk jiwa yang baru, tetapi juga untuk memantapkan.
Ini gambaran dari gandum saudara-saudara Yusuf tunduk kepada gandum Yusuf yang tegak. Yusuf gambaran mempelai--Yusuf lahir pada masa tua Yakub; di masa akhir Roh Kudus pada akhir zaman (gereja mempelai).
Di akhir zaman, semua pemberitaan firman apapun di dunia ini harus meningkat pada kabar mempelai--gandum saudara-saudara Yusuf tunduk pada gandum Yusuf--untuk menghadapi dosa yang semakin meningkat.
Jadi, kita mendengar kabar mempelai bukan untuk sombong, tetapi merendahkan diri supaya mengalami penyucian secara terus menerus sampai sempurna seperti Yesus.
Pemberitaan kabar mempelai sanggup membangunkan gereja Tuhan yang tertidur; sama dengan terjadi kebangunan rohani.
Kabar mempelai adalah satu-satunya suara/firman Allah yang dibutuhkan di akhir zaman untuk membangunkan gereja Tuhan dari tidur rohani, sehingga kita selalu berada dalam kebangunan rohani.
"Minggu depan saya di Poso, didoakan supaya saya membawa kabar mempelai. Mengapa? Karena satu-satunya yang bisa membangunkan gereja Tuhan adalah kabar mempelai/firman pengajaran yang benar/pembukaan rahasia firman, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat lain dalam alkitab, untuk menuju kepada Yesus sebagai Raja, Mempelai Pria Sorga."
Kalau dalam keadaan lengah atau tertidur pasti ketinggalan saat Tuhan datang. Kalau dalam kebangunan rohani, kita akan berjaga-jaga untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Jadi yang harus dijaga adalah jangan lengah dan jangan tidur. Caranya adalah lewat mendengar kabar mempelai. Ini satu-satunya suara pada tengah malam yang bisa membangunkan gereja Tuhan, supaya gereja Tuhan tidak tidur rohani, tetapi dalam kebangunan rohani, siap sedia untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan permai.
- Menjaga supaya pelita tetap menyala--tadi ada yang membawa minyak persediaan, dan ada yang tidak membawa.
Kita harus memiliki minyak persediaan supaya pelita tetap menyala. Ini kita dapatkan lewat ketekunan dalam ibadah raya--Pelita Emas.
Di dalam ibadah raya kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya, yang akan selalu mengurapi kita. Selanjutnya, kita dipenuhi oleh Roh Kudus dan pelita menyala. Hati-hati kalau sudah penuh; pelita menyala, satu waktu bisa habis, dan Tuhan datang, kita akan ketinggalan. Jadi bukan hanya dipenuhi tetapi sampai melimpah/meluap-luap dalam Roh Kudus, itulah minyak persediaan yang menjamin pelita tetap menyala.
Kegunaan pelita tetap menyala:
- Matius 5: 14-16
5:14. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
5:15. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki diansehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
5:16. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Yang pertama: menerangi semua orangdalam rumah tangga= menjadi terang kesaksian di dalam rumah tangga, yaitu pelita di atas kaki dian.
Artinya: semua berada pada kedudukannya, yaitu
- Suami mengasihi istri seperti dirinya sendiri, dan tidak berlaku kasar. Hanya berbuat baik kepada isteri dan tidak kasar--tidak boleh bengis.
- Istri tunduk pada suami dalam segala hal.
- Anak taat dengar-dengaran kepada orang tua.
Kalau ada terang dalam rumah tangga, maka:
- Kegelapan gantang tidak akan bisa masuk dalam rumah tangga.
Artinya:
- Krisis ekonomi tidak bisa memengaruhi rumah tangga. Kegelapan hanya kalah dengan terang, tidak bisa dilawan dengan uang.
- Dosa makan minum--merokok, mabuk, narkoba-- tidak bisa memengaruhi rumah tangga.
- Kegelapan tempat tidur--dosa percabulan--tidak bisa masuk dalam rumah tangga.
Inilah hasilnya kalau ada terang dalam rumah tangga, bukan uang banyak atau sedikit, pekerjaan tinggi atau rendah. Ini yang harus dipertahankan hari-hari ini.
Jangan tidur rohani, jangan lengah! Ada kabar mempelai yang membangunkan kita semuanya.
"Ada kesaksian dari Malang, seorang ibu usia 80 tahunan yang sakit dari punggung sampai kaki, sampai tidak bisa jalan. Dia minta didoakan oleh gembala, dia juga berdoa kepada Tuhan, supaya bisa melayani. Akhirnya bisa melayani koor, tetapi setelah pulang sakit lagi. Harus begitu, jangan tidur rohani. Jangan mengikuti yang enak bagi daging, kalau sakit, tiduran saja. Harus bangun rohani!"
Lalu jaga minyak persediaan, supaya pelita tetap menyala.
Kalau sudah menjadi saksi dalam rumah tangga akan meningkat menjadi kesaksian di depan semua orang--di kantor, sekolah, gereja dan sebagainya--, sampai yang terakhir menjadi terang dunia seperti Yesus--'Akulah terang dunia, kamu terang dunia'
Kalau sudah menjadi terang dunia (Wahyu 12: 1), kita akan menerima kedua sayap dari burung nasar yang besar untuk menyingkirkan kita ke padang gurun, jauh dari mata Antikris yang berkuasa di bumi tiga setengah tahun.
- Roh Kudus memberikan karunia-karunia-Nya, sehingga kita bisa melakukan ibadah pelayanan sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita.
Karunia Roh Kudus= kemampuan ajaib dari Tuhan--melebihi apapun di dunia ini.
Karunia Roh Kudus menentukan jabatan pelayanan. Karunia menimbang roh---bisa membedakan mana makanan yang benar dan yang tidak benar--, jabatannya adalah gembala, sehingga bisa memberikan makanan yang benar kepada sidang jemaat. Roh Kudus itu tegas.
Kalau sudah punya karunia dan jabatan, kita akan dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir; pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Masing-masing berfungsi sesuai dengan karunianya: menyanyi, bermain musik, khotbah dan sebagainya.
Pembangunan tubuh Kristus dimulai dari nikah rumah tangga, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
- Roh Kudus membuat kita setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir. Ini yang penting.
AD. 3: LARUT MALAMLarut malam adalah suasana paling dingin; waktunya ayam berkokok.
Matius 26: 7426:74. Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." Dan pada saat itu berkokoklah ayam.
Yang harus dijaga pada larut malam adalah
mulut jangan menyangkal Tuhan, dan jangan durhaka pada Tuhan.
Mengapa banyak orang menyangkal Tuhan? Karena kasih menjadi dingin, dan kedurhakaan bertambah.
Kita harus berjaga-jaga supaya tidak durhaka dan menyangkal Tuhan tetapi hidup dalam kasih Tuhan lewat
ketekunan dalam ibadah doa penyembahan--Mezbah Dupa Emas.
Menyangkal Tuhan sama dengan menyangkal firman pengajaran yang benar--pribadi Tuhan--, termasuk menyangkal pelayanan kepada Tuhan--berhenti melayani Tuhan--, dan menyangkal kesucian--terus berbuat dosa sampai puncaknya dosa.
Doa penyembahan adalah proses perobekan daging dengan segala keinginan, hawa nafsu, ambisi, dan emosinya, sehingga kita mendapatkan kasih Allah.
Doa puasa dan doa semalam suntuk berguna untuk mempercepat proses perobekan daging dan menerima kasih Allah karena kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi--'
Aku datang segera!' (Wahyu 22).
Kalau sudah diisi kasih Allah, kita akan mengasihi Tuhan lebih dari semua; mengutamakan Dia lebih dari semua. Kita tidak bergantung pada pekerjaan dan sebagainya. Kita merasa hidup dari Tuhan, sehingga bisa taat dengar-dengaran pada Tuhan.
Kita juga bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri, yaitu hanya berbuat baik, bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita, artinya tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi kebaikan.
Kalau kita selalu berbuat baik, Tuhan akan melakukan yang baik dalam hidup kita. Dia mampu menjadikan semua baik dalam hidup kita pada waktu-Nya. Yakinlah!
Kalau kita menerima kasih Tuhan--dua loh batu--,
kita akan menjadi kehidupan yang benar-benar bijaksana.
Markus 12: 32-3412:32. Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
12:33. Memang mengasihi Diadengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusiaseperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."
12:34. Yesus melihat, bagaimana bijaksananyajawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Ayat 33= dua loh batu; memiliki kasih yang sempurna.
Kita menjadi orang bijaksana--memiliki hikmat sorga--, artinya berhasil dan bahagia. Hikmat sorga itu menentukan keberhasilan.
Tidak ada pertanyaan lagi, artinya tidak ada masalah lagi dalam hidup kita. Ada kepastian hidup di dalam tangan kasih Tuhan.
Kesimpulan: tempat berjaga-jaga yang dikaitkan dengan waktu kedatangan Yesus adalah kandang penggembalaan; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Kita
tergembala dengan benar dan baik.
Di dalam penggembalaan kita bisa menyerah pada Yesus, Gembala Agung yang penuh dengan kesetiaan dan belas kasih; kemurahan dan kebaikan kepada kita semua--Gembala Agung menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya.
Hasilnya:
- Kita mengalami kebangunan rohani di dalam kandang penggembalaan. Kita tidak pernah tidur rohani, sehingga selalu siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan permai.
Dulu bangsa Israel keluar dari Mesir lewat Gosyen. Lewat penggembalaan inilah kita juga akan keluar dari dunia untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
- Mazmur 23: 6
23:6. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
Hasil kedua: kita mengalami kemurahan dan kebajikan Tuhan dalam setiap langkah hidup/detak jantung kita, mulai kita dalam kandungan sampai Tuhan datang kembali.
"Ibu-ibu yang hamil, bawalah anak kita masuk dalam penggembalaan dari masa kandungan sampai kedatangan Tuhan, sehingga hidupnya mengalami kemurahan dan kebajikan Tuhan. Kita semuanya berjuang untuk mendapatkan kemurahan dan kebajikan Tuhan."
Kemurahan Tuhan sanggup melindungi dan memelihara kitasecara jasmani di tengah kesulitan dunia, celaka marabahaya, penyakit di dunia sampai Antikris berkuasa di bumi tiga setengah tahun.
Secara rohani, setiap langkah hidup kita selalu hidup dalam kebenaran dan kesuciandi tengah berkobar-kobarnya dosa.
Kemurahan dan kebajikan Tuhan tidak terbatas oleh apapun. Ada jaminan masa depan berhasil dan indah bagi kita.
- Mazmur 136: 1-4
136:1. Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:2. Bersyukurlah kepada Allah segala allah! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:3. Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:4. Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
'kasih setia-Nya'= kemurahan-Nya.
Hasil ketiga: Yesus seorang diri dengan kemurahan dan kebajikan-Nya sanggup melakukan keajaiban-keajaiban besar.
Contoh: Saat Petrus hampir tenggelam, Yesus seorang diri yang menolong. Cukup hanya Yesus seorang diri. Itu harapan kita. Dia bisa melakukan apa saja bagi kita.
Matius 14: 23, 29-32
14:23. Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
14:29. Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelamlalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31. Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
14:32. Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.
Yesus seorang diri mengulurkan tangan kemurahan dan kebajikan-Nya kepada Petrus yang hampir tenggelam, bahkan Yunus yang sudah tenggelam sekalipun bisa diangkat.
Artinya:
- Kita mengalami kuasa keubahan:kemurahan dan kebajikan Tuhan sanggup mengubahkan kita dari manusia daging yang tenggelam menjadi manusia rohani yang bebas dari gravitasi bumi--Yesus berjalan di atas air karena Dia manusia rohani. Semakin diubahkan kita semakin diangkat sampai nanti di awan-awan yang permai. Diubahkan berarti diangkat.
Apa yang diubahkan? Petrus bimbang. Hati bimbang diubahkan menjadi percaya dan mempercayakan hidup kepada kemurahan dan kebajikan Tuhan.
Saat kita mulai bimbang, saat itu kita mulai tenggelam (Yakobus 1: 6-8). Hidup mulai tidak tenang, kemudian tidak mendapat apa-apa--kosong terutama kosong dari firman Allah; kering rohani--, sampai mati rohani--hanya berbuat dosa sampai puncaknya dosa. Kalau dibiarkan akan mulai tenggelam sampai binasa selamanya.
Mari, hati bimbang biar diubahkan jadi percaya dan mempercayakan diri hanya pada kemurahan kebajikan Tuhan. Kita hanya berharap kemurahan dan kebajikan Tuhan.
- Kita mengalami kuasa untuk menyelesaikan semua masalah yang mustahil. Ini adalah keajaiban secara jasmani.
Masalah selesai, dan kita mengalami ketenangan, damai sejahtera, sehingga semua menjadi enak dan ringan--bisa berjalan di atas laut.
Ingat! Tenggelam atau tidaknya kapal kehidupan kita bukan bergantung pada besar kecilnya ombak, tetapi tenang tidaknya hati. Kalau hati tidak tenang--bimbang; tidak percaya--, pasti tenggelam sekalipun ombak kecil. Tetapi kalau hati percaya sepenuh pada Tuhan, gelombang besar sekalipun tidak bisa menenggelamkan kita.
Gagal--Petrus gagal total--menjadi berhasil dan indah pada waktunya. Kejatuhan dalam dosa--Petrus jatuh dalam dosa; menyangkal Yesus--menjadi hidup benar dan suci.
Seharusnya Petrus tenggelam terus sampai binasa, tetapi Petrus diangkat dari kebinasaan sampai ke awan-awan yang permai.
Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita diangkat dari kebinasaan untuk bertemu Yesus. Kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru selamanya.
Tenggelam di lembah apapun: lembah maut, lembah dosa; kebinasaan, kegagalan, dan sebagainya yang membuat air mata turun, ingat, masih ada yang mengangkat kita, yaitu kemurahan dan kebajikan Tuhan.
Tuhan memberkati.