Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 4: 8b-11--> aktifitas/kegiatan di takhta sorga (diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 31 Juli 2016).
Ada dua aktifitas/kegiatan utama di takhta sorga:
- Ayat 8b: aktifitas penyucian('Kudus, kudus, kuduslah TUHAN Allah') (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 31 Juli 2016).
- Ayat 9-11: aktifitas penyembahan--berdoa menyembah TUHAN.
Biarlah kita yang masih berada di dunia ini, juga memiliki kegiatan di takhta sorga. Ada kegiatan di dunia--bekerja yang keras, sekolah, hobby dan lain-lain--, tetapi jangan lupa, itu semua paling maksimal hanya sampai di liang kubur. Kita tidak pernah tahu berapa umur manusia, ada yang baru menikmati tetapi kemudian meninggal; baru lulus ada yang meninggal; hanya sampai di situ.
Oleh sebab itu harus ditambah dengan kegiatan takhta sorga: kegiatan penyucian dan penyembahan, supaya kita juga bisa sampai di takhta sorga, bersama dengan TUHAN selamanya.
Kita masih belajar
AKTIFITAS PENYUCIAN
Wahyu 4: 84:8. Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah adadan yang adadan yang akan datang."
Kita harus masuk dalam kegiatan penyucian yang dikaitkan dengan pribadi TUHAN '
yang sudah ada, yang ada, dan yang akan datang'
, artinya:
- Pada Ibadah Raya Surabaya, 31 Juli 2016, kita sudah mendengar:
- 'yang sudah ada', menunjuk pada penyucian masa lalu.
Nostalgia hidup harus disucikan. Ini pentingnya mendengar firman; mungkin ada dosa masa kecil kita, harus diselesaikan.
- 'yang ada', menunjuk pada penyucian masa sekarang,
- 'yang akan datang', menunjuk pada penyucian masa yang akan datang lewat percikan darah.
Ini sama dengan penyucian seluruh hidup kita--masa lalu, sekarang dan masa depan harus disucikan--sehingga kita bisa suci seperti Yesus suci.
- Arti kedua pribadi 'yang sudah ada, yang ada, dan yang akan datang' adalah penyucian tubuh, jiwa, dan roh.
Pada kesempatan siang hari ini, kita belajar dari Tabernakel mengenai penyucian yang dikaitkan dengan pribadi TUHAN '
yang sudah ada, yang ada, dan yang akan datang'.
Musa naik ke gunung Sinai, melihat kerajaan sorga. Lalu TUHAN perintahkan Musa untuk membuat kerajaan sorga di bumi, itulah Kemah Suci atau Tabernakel, supaya di bumi sama seperti di sorga. Kemah Suci yang didirikan Musa sudah hancur, sekarang dalam arti rohaninya.
Tabernakel/kerajaan sorga terdiri dari tiga ruangan:
- Halaman,
- ruangan suci,
- ruangan maha suci--kesempurnaan; tempat hadirat TUHAN.
Penyucian dikaitkan dengan pribadi TUHAN '
yang sudah ada, yang ada, dan yang akan datang':
- 'yang sudah ada': menunjuk pada halaman Tabernakel.
Artinya penyucian dengan darah Yesus.
Di luar halaman adalah manusia berdosa--di luar Yesus; di luar sorga dan binasa.
Di halaman Tabernekel terdapat alat mezbah korban bakaran; dulu bangsa Israel membawa binatang korban--kambing, domba, lembu--untuk pengampunan dosa. Sekarang tidak perlu lagi, sebab sudah digenapkan pada salib Kristus/kurban Kristus.
- 'yang ada': ruangan suci di mana terdapat alat meja roti sajian. Ini menunjuk pada penyucian oleh firman pengajaran yang benar.
Di atas meja roti sajian terdapat dua belas ketul roti yang dibagi menjadi dua susun, masing-masing enam susun--66 kitab dalam alkitab, itulah firman pengajaran yang benar.
- 'yang akan datang': ruangan maha suci, di mana terdapat percikan darah, artinya salib atau sengsara daging bersama Yesus untuk menyucikan kita dari dosa-dosa yang seringkali tidak disadari, sampai nanti kita tidak bercacat cela.
"Kesaksian tadi malam, seseorang bergantung kepada modal di dunia. Kaum muda ini buka toko elektronik dan diberi modal sangat besar oleh temannya. Dia berharap kepada itu. Tetapi satu waktu temannya bermasalah. Sudah tertipu sekian milyar, lalu modalnya mulai diambil sampai nol. Di situ dia merasa: 'Aduh, bagaimana ini?' Di situ ada penyucian. Dia terlalu bergantung kepada modal teman, bukan pada Yesus. Tetapi setelah modalnya tidak ada, penghasilannya malah lebih banyak. Aneh, dulu ketika masih punya banyak modal, penghasilannya tidak sebanyak itu. Inilah dosa yang sering tidak disadari, kita sudah bergantung pada modal, bukan TUHAN. Kalau dosa membunuh atau berzinah, seringkali sudah kelihatan, tetapi seringkali ada dosa-dosa yang tidak disadari, yaitu kita menggantikan TUHAN dengan sesuatu. Ini yang disucikan lewat percikan darah. Bentuk percikan darah misalnya: merosot penghasilannya, sakit dan sebagainya."
Siang ini, kita pelajari hanya bagian yang ketiga, yaitu
PERCIKAN DARAH.
MengapaTUHAN izinkan kita mengalami percikan darah--ujian; salib; sengsara daging bersama Yesus--?
2 Korintus 1: 8-91:8. Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami.
1:9. Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi,supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati. "
Ada satu kesaksian lagi. Sudah gigerakkan untuk melayani sekolah minggu, tetapi tidak mau. Akhirnya semua terbengkalai. Memang diizinkan TUHAN, sekalipun sekolahnya tinggi tapi terbengkalai. Tapi setelah sadar, baru saja berkata--belum melakukan--: 'Saya mau melayani,' besoknya semua sudah selesai. Inilah percikan darah. Luar biasa TUHAN!"
Jadi, jangan putus asa kalau mengalami keadaan yang kurang baik, sebab, itu berarti ada dosa yang tersembunyi. TUHAN mau sucikan supaya kita tidak bercacat cela seperti Yesus.
Tuhan izinkan kita mengalami percikan darah
supaya jangan menaruh kepercayaan pada diri sendiri--mengandalkan diri sendiri--, tetapi
hanya percaya dan berharap sepenuh kepada TUHAN yang memiliki kuasa kebangkitan('
hanya kepada Allah yang membangkitkanorang-orang mati').
Mari, dalam sengsara yang kita alami, tujuannya adalah supaya kita jangan menaruh kepercayaan pada modal, ijazah dan lain-lain. Kalau kita tidak menaruh kepercayaan kepada TUHAN, semua akan Dia hentikan, supaya kita mengalami penyucian, yaitu bisa berharap pada TUHAN yang memiliki kuasa kebangkitan.
Yeremia 9: 239:23. Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegahkarena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegahkarena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegahkarena kekayaannya,
Yeremia 17: 517:5. Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
Jadi, kekuatan, kepandaian, dan kekayaan, semuanya baik, tetapi jangan sampai kita percaya dan mempercayakan diri kepada itu semua! Sebab,
terkutuklahorang yang mempercayakan diri kepada kekayaan, kepandaian, dan kekuatan diri sendiri. Dia terkutuk, sebab
dia menjauh dari TUHAN.
Seringkali kita tidak sadar, kita sudah terperangkap untuk mengandalkan sesuatu di dunia, kita semakin jauh dari TUHAN. Jangan-jangan terakhirnya nanti sudah tidak mau berdoa lagi.
Jika kita diizinkan masuk ujian--salib; percikan darah--maksudnya adalah supaya kita
hanya percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN.
Digabung dengan Yeremia 9: 24, kita hanya percaya dan mempercayakan diri kepada TUHAN yang penuh dengan
KEBENARAN,
KEADILANdan
KASIH SETIAatau TUHAN yang memiliki kuasa kebangkitan. Ini yang berkenan kepada TUHAN.
Yeremia 9: 249:24. tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenarandi bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."
Kita boleh memiliki segala sesuatu di dunia, tetapi jangan itu menjadi sandaran! Itu semua hanya sarana, tetapi yang menjadi pengharapan kita adalah TUHAN yang memiliki kuasa kebangkitan atau TUHAN yang penuh dengan kebenaran, keadilan dan kasih setia.
Kalau kita sudah percaya dan mempercayakan diri kepada TUHAN yang penuh dengan kebenaran, keadilan dan kasih setia--TUHAN yang memiliki kuasa kebangkitan--, kita akan menjadi
kehidupan yang dipercaya juga oleh TUHAN.
Ada tiga hal yang dipercayakan TUHAN kepada kita:
- Roma 3: 1-2
3:1. Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat?
3:2. Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan firman Allah.
Sebenarnya, firman Allah hanya dipercayakan kepada orang Yahudi asli, dan kita bangsa kafir tidak dapat.
Waktu perempuan Kanani yang anaknya dirasuk setan berkata pada TUHAN: 'TUHAN, tolonglah aku.' TUHAN jawab: 'Tidak patut roti untuk anak-anak diberikan pada anjing.'
Kisah Rasul 13: 46
13:46. Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: "Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknyadan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.
'kepada kamulah'= kepada bangsa Israel/orang Yahudi.
Tetapi bersyukur, karena Israel menolak firman Allah, terbuka keempatan bagi bangsa kafir.
Kepercayaan TUHAN yang pertama: TUHAN yang penuh dengan KEBENARANmempercayakan pembukaan firman Allah--pembukaan firman Allah sama dengan kebenaran.
Sebenarnya, firman Allah dipercayakan kepada bangsa Israel asli--umat pilihan TUHAN--, tetapi karena sebagian Israel menolak firman TUHAN, kepercayaan itu dialihkan kepada bangsa kafir.
Jadi, kalau pada siang hariini kita bangsa kafir boleh menerima firman--makan roti kehidupan--, itu semata-mata kepercayaan dan kemurahan TUHANkepada kita. Kalau TUHAN tidak mempercayakan dan tidak berkemurahan, kita tidak boleh makan firman Allah.
"Ini yang seringkali kita remehkan. Di dalam seluruh rangkaian ibadah, yang paling tidak disukail; paling diremehkan; paling membosankan adalah mendengar firman. Sama seperti bangsa Israel yang dulu bosan terhadap manna yang dikirim oleh TUHAN. Kalau kita sudah bosan terhadap firman, hati-hati, ular yang datang! Kalau firman yang datang, berarti TUHAN datang untuk menolong kita. Tetapi kalau kita sudah bosan dan lain-lain terhadap firman, ular yang datang dan langsung memagut. Waktu itu banyak orang Israel yang mati karena menghina manna."
Mari, gunakan sungguh-sungguh kepercayaan dan kemurahan TUHAN!
Sikap kita bangsa kafir yang benarsaat menerima firman Allah:
- Mendengar firman Allah dengan sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan--seperti anjing menjilat remah-remah roti;
- mengerti tentang firman Allah;
- percaya/yakin pada firman Allah;
- sampai bisa mempraktikkan firman Allah--taat dengar-dengaran pada firman Allah.
Ini orang yang bisa dipercaya/menerima kemurahan TUHAN. Tadinya tidak boleh makan roti, TUHAN katakan: 'roti ini untuk anak-anak--bangsa Israel--bukan untuk anjing.' Tetapi perempuan Kanani menjawab: 'Anjing makan remah-remah roti.' Ini artinya memanfaatkan kepercayaan dan kemurahan TUHAN.
Banyak kita katakan kita percaya dan mempercayakan diri pada TUHAN, ternyata kita percaya pada modal dan lain-lain.
Yang benar adalah kita mendengar firman, mengerti, percaya pada firman sampai praktik firman--taat dengar-dengaran.
TAAT DENGAR-DENGARANpada firman sampai daging tidak bersuara lagi sama dengan percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN yang penuh dengan KEBENARAN, sehingga kita mendapatkan hikmat kebijaksanaan dari sorga.
Kalu firman didengar dan dimengerti--firman menjadi pengertian; kemudian percaya pada firman--firman menjadi iman di dalam hati; sesudah itu praktik firman--firman menjadi hikmat kebijaksanaan sorga bagi kita.
"Mungkin kita tidak sempat sekolah tinggi, mau bagaimana lagi. Mari, kejar yang dari sorga. Yang sudah sekolah tinggi: S1, S2, S3, silakan, tetapi itu semua tidak mampu menolong, apalagi saat antikris berkuasa. Yang laku hanya hikmat kebijaksanaan sorga. Sekali lagi, jangan salah paham! Yang sekolah tinggi, teruskan; yang sudah selesai sekolah, mari, baik yang masih sekolah atau sudah seelsai sekolah, cari hikmat dari sorga. Jangan lupa untuk mendengar firman, sampai praktik firman!"
Hasilnyajika memiliki hikmat kebijaksanaan sorga:
- Pengkhotbah 10: 10
10:10. Jika besi menjadi tumpuldan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.
Hasil yang pertama: hikmat kebijaksaan sorga menentukan keberhasilan hidup kita--masa depan yang berhasil dan indah--di tengah krisis dunia.
Yang mau sekolah, bekerja, silakan! Tetapi jangan lupa untuk mencari hikmat sorga. Nanti saat menghadapi 'besi menjadi tumpul'--krisis--apalagi saat antikris berkuasa selama 3,5 tahun, ilmu apapun tidak akan bisa. Hanya hikmat dari sorga yang menentukan keberhasilan kita.
"Seperti kesaksian tadi. Saat berharap kepada modal, penghasilan malah turun, ditambah lagi modalnya dicabut. Mau jadi apa? Dia sempat hampir putus asa. Tetapi untunglah dia mendengar firman. Sebab itu mendengar firman ini penting. Saat-saat kita sudah seperti 'besi menjadi tumpul'--sudah susah--, lalu kita dengar firman, saat itu TUHAN memberikan hikmat kepada kita sehingga bisa berhasil di tengah kesulitan dan kemustahilan."
"Mungkin sekarang kita diejek, atau kita yang bertanya-tanya: 'Jam segini saya masih ibadah dan dengar firman, sedangkan teman saya yang lain sudah belajar untuk ujian besok. Bagaimana ini?' Saya bilang: 'Jangan tidur!' Gunakan waktu tidur untuk beribadah--biasanya tidur siang, sekarang jangan tidur. Tidak apa-apa, TUHAN tolong kita kalau kita mau berkorban untuk TUHAN."
- Wahyu 13: 18
13:18. Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Hasil yang kedua: hikmat dari sorga melindungi kita pada saat antikris berkuasaselama 3,5 tahun di bumi. Kita dilindungi lewat sepasang sayap burung nasar yang menyingkirkan kita ke padang gurun, jauh dari mata antikris.
Ini yang harus kita kejar, yaitu kepercayaan TUHAN. Terutama saat kita dalam keadaan menderita, sengsara, mari percaya kepada TUHAN. Kalau keadaan enak terus, seringkali kita lengah, sebenarnya kita sudah percaya kepada modal, ijazah dan lain-lain; TUHAN sudah jauh.
Tapi mari, TUHAN sucikan kita pada siang hari ini untuk kembali percaya dan mempercayakan diri kepada TUHAN, dan TUHAN akan mempercayakan firman-Nya kepada kita; memberikan hikmat kebijaksanaan kepada kita untuk menghadapi krisis dan antikris yang brkuasa di bumi.
Ini kepercayaan TUHAN yang pertama.
- Lukas 19: 12-13
19:12. Maka Ia berkata: "Ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja di situ dan setelah itu baru kembali.
19:13. Ia memanggil sepuluh oranghambanya dan memberikan sepuluh minakepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang kembali.
Tadi, TUHAN yang penuh dngan kebenaran--kebenaran adalah firman--mempercayakan firman kepada kita. Kita percaya dan mempercayakan diri sepenuh pada firman--TUHAN yang penuh dengan kebenaran--, yaitu taat, sehingga kita mendapatkan kebijaksanaan.
Sekarang, kita bicara tentang mina/talenta. Mina/talenta menunjuk pada jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Sepuluh mina untuk sepuluh hamba, berarti setiap hamba TUHAN menerima satu mina. Ini disebut dengan keadilan TUHAN.
Jadi, kepercayaan TUHAN yang kedua: TUHAN yang penuh dengan KEADILANmempercayakan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus.
Keluaran 19: 6
19:6. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
Sebenarnya jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, hanya untuk bangsa Israel asli.
Yang bisa menjadi imam dan raja--bisa beribadah melayani TUHAN--hanya bangsa Israel asli. Bangsa kafir tidak boleh masuk ke Bait Allah. Bangsa Israel adalah domba, sedangkan bangsa kafir adalah anjing dan babi yang tidak boleh dipersembahkan. Ini yang sebenarnya. Tetapi ada keadilan TUHAN.
Bagaimana supaya bangsa kafir bisa masuk Bait Allah--menjadi imam dan raja?: Yesus yang membayar dengan harga darah-Nya.
1 Petrus 2: 9-10
2:9. Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
2:10. kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihanitetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.
'kamu, yang dahulu bukan umat Allah'; 'yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan' = bangsa kafir.
Secara jalur keturunan, bangsa kafir tidak boleh menjadi imam dan raja; tidak boleh beribadah dan melayani TUHAN. Kita bukan keturunan Abraham, Ishak dan Yakub.
Oleh sebab itu, TUHAN membuka jalan lewat jalur kemurahan dan belas kasih TUHANyang seharga kurban Kristus.
Yesus harus mati di kayu salib, supaya terbuka jalan bagi bangsa kafir untuk bisa menjadi imam dan raja; bisa beribadah dan melayani TUHAN. Inilah keadilan dan kemurahan TUHAN. Dia yang harus mati di kayu salib untuk menebus bangsa kafir.
Wahyu 1: 5-6
1:5. dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya--
1:6. dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imambagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
Yesus mati di kayu salib untuk:
- 'melepaskan kita dari dosa oleh darah-Nya' = menebuskita dari dosa-dosa; melepaskan dari dosa. Tetapi belum cukup.
Dulu, saat berbuat dosa, kita melayani setan. Kemudian kita dilepaskan dari dosa-dosa oleh darah Yesus.
Tetapi, kalau setelah itu kita menganggur, setan masih bisa kembali lagi. Oleh sebab itu ada yang kedua.
- Ayat 6 => Yesus yang tidak bersalah dan tidak berdosa, harus mati di kayu salib mencucurkan darah-Nya untuk menebus/melepaskan bangsa kafir dari dosa-dosa, dan mengangkatbangsa kafir menjadi imam-imam dan raja-raja. Ini kemurahan TUHAN.
Kalau tidak melayani TUHAN, pasti melayani dosa/setan.
Tidak bisa kita memilih di tengah-tengah. Jangan percaya kalau anak kita di manapun berada, kita menasihati supaya mereka beribadah tetapi mereka mengatakan: 'Tidak apa-apa, kok, Pa, yang penting saya baik.' Tidak ada yang demikian. Kalau tidak melayani TUHAN, pasti melayani setan/dosa, entah apa bentuknya. Tidak mungkin tidak!
Itu sebabnya, TUHAN adil. Dia harus mati di kayu salib dan mencucurkan darah-Nya untuk menebus kita dari dosa-dosa sehingga kita tidak dihukum dan mengangkat kita menjadi imam-imam dan raja-raja. Inilah kemurahan dan kepercayaan TUHAN kepada bangsa kafir yang seharga darah Yesus.
Jadi, harga jabatan pelayanan adalah seharga kurban Kristus/darah Yesusyang tidak bisa dibeli dengan apapun dan tidak bisa diganti oleh apapun di dunia.
"Orang terkaya di duniapun tidak bisa membeli darah Yesus. Itu darah yang paling mahal, lebih dari dunia. Jangankan menyerahkan nyawa-Nya, Yesus baru meninggalkan sorga saja, siapa orang terkaya di dunia yang bisa membeli sorga? Ditambah lagi, Dia mengorbankan nyawa-Nya. Siapa yang mampu membayar harganya? Tidak ada!"
Hari-hati!Setelah kita diberi jabatan pelayanan--diangkat menjadi imam dan raja--, kalau kita tidak setia bahkan tinggalkan jabatan pelayanan, itu adalah hutang darah yang tidak bisa dibayar dengan apapun juga. Betul-betul serius! Nomor satu untuk saya sebagai seorang hamba TUHAN. Apapun yang kita hadapi, kita harus melayani TUHAN sampai garis akhir.
Sikap kitayaitu beribadah melayani TUHAN dengan SETIA BERKOBAR-KOBAR; SETIA DAN BAIK; SETIA DAN DAPAT DIPERCAYA.
Ini sama dengan kita percaya dan mempercayakan diri kepada TUHAN yang penuh dengan KEADILAN. TUHAN yang membela kita.
Tadi, kalau kita taat pada firman, kita percaya dan mempercayakan diri pada TUHAN yang penuh dengan kebenaran. Jangan percaya pada harta dan lain-lain! Tidak akan bisa menolong kita. Satu waktu dia akan tinggalkan kita. Celakanya, kita sudah tinggalkan TUHAN, terus mau ke mana? Kalau harta benda sudah dikuasai oleh antikris, kita mau di mana, sementara kita jauh dari TUHAN? Sebaliknya, kalau harta benda dikuasai antikris, tetapi kita berada di dekat TUHAN, itu sudah lebih dari harta benda.
Ini namanya percaya dan mempercayakan diri pada TUHAN. Bukan hanya di mulut saja, tetapi buktikan! Kita percaya pada TUHAN yang penuh dengan kebenaran, buktinya adalah kita taat dengar-dengaran. TUHAN akan memberikan hikmat kepada kita.
Sekarang, sudah diberi jabatan pelayanan, sikap kita adalah beribadah melayani TUHAN sesuai dengan jabatan pelayanan dengan setia berkobar-kobar; setia dan baik; setia dan dapat dipercaya sampai garis akhir--sampai meninggal dunia, atau sampai TUHAN datang kedua kali. Jangan setengah-setengah! Ini sama dengan percaya dan mempercayakan diri kepada TUHAN yang penuh dengan keadilan.
Hasilnya:
- Matius 25: 21
25:21. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Hasil yang pertama: 'memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar'= kita dipakaidalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Tidak peduli siapa kita; kita bangsa kafir, dipakai, bangsa Israel, dipakai; kita pandai maupun tidak, dipakai; kita kaya maupun tidak, dipakai. Ini keadilan TUHAN.
- Hasil yang kedua: 'Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu'= TUHAN memberikan kebahagiaan sorgadi tengah dunia yang sudah terkutuk, sampai nanti puncak kebahagiaan yaitu dalam perjamuan kawin Anak Domba. Saat kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan, kita akan terangkat dan bertemu dengan Yesus.
Inilah keadilan TUHAN, yaitu memberikan kebahagiaan.
TUHAN adil, yaitu kepercayaan diberikan. Kita semua dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Tinggal mau atau tidak!
Pembangunan tubuh Kristus mulai dari dalam nikah--sebagai suami, isteri, anak--: suami mengasihi isteri, isteri tunduk kepada suami, anak taat kepada orang tua. Ini dipakai TUHAN, tidak peduli kaya ataupun miskin. Kalau suami kaya, tetapi kasar pada isteri, berarti tidak dipakai oleh TUHAN. Biar IP anak tinggi di sekolah, tetapi melawan orang tua, ia tidak dipakai oleh TUHAN. Tidak ada gunanya. Satu waktu, IP tinggi tidak akan menolong dia, apalagi kalau antikris datang. Jangan bangga-bangga dengan IP. Boleh punya IP tinggi, tetapi jangan bangga, terkutuk nanti! Kita jauh dari TUHAN kalau kita membanggakan sesuatu di dunia.
Inilah keadilan TUHAN, yaitu Dia juga memberikan kebahagiaan sorga. Mau kaya atau miskin, bahagia ('Berbahagialah orang miskin; berbahagialah orang lapar.'). Jangan kita katakan: Kasihan, padahal dia berbahagia kalau dia menjadi hamba TUHAN yang setia berkobar; setia dan baik; setia dan dapat dieprcaya.
Inilah kepercayaan TUHAN yang kedua.
Mari, biar kita mengalami penyucian oleh pribadi Yesus 'yang sudah ada'--oleh darah pengampunan--, 'yang ada'--oleh firman pengajaran--, dan 'yang akan datang'--oleh percikan darah. Ini yang harus kita hadapi, berarti kita sudah sampai pada kemuliaan. Jangan putus asa! Kalau kita sudah setia tetapi masih mengalami yang tidak baik, sebenarnya TUHAN sedang memeriksa kita. Kita juga harus memeriksa diri. Ada dosa-dosa yang sering tidak disadari. Salah satunya adalah mengandalkan sesuatu di dunia. Tidak sadar, sampai TUHAN sudah kita tinggalkan; sudah tidak kita anggap lagi. Satu waktu, orang semacam ni akan frustrasi. Dunia akan tinggalkan dunia; kekayaan, kepandaian akan diblokir saat antikris datang. Sementara TUHAN jauh dari dia, mau ke mana dia? Betul-betul dia akan putus asa, kecewa, bahkan tinggalkan TUHAN.
Tadi, TUHAN yang penuh dengan kebenaran mempercayakan firman. kita harus taat dan ada hikmat dari TUHAN.
Kemudian, TUHAN yan gpenuh dengan keadilan mempercayakan mina--jabatan pelayanan. Mari, kita melayani dengan setia dan baik. Kita bahagia dan dipakai oleh TUHAN.
Pembangunan tubuh Kristus mulai dari dalam nikah, penggembalaan: tugas utama seorang gembala adalah memberi makan sidang jemaat, dan pelayan TUHAN harus melayani dengan setia berkobar-kobar; setia-baik; setia dan dapat dipercaya.
Lalu membesar, antar penggembalaan/antar gereja--ibadah kunjungan--, sampai nanti Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan kita duduk di takhta sorga.
Kalau tidak dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus, pasti dipakai dalam pembangunan tubuh Babel--gereja palsu--, kesempurnaan dalam kejahatan dan kenajisan. Tidak ada yang lain. Hanya ada dua pembangunan.
Mari, sungguh-sungguh gunakan kepercayaan TUHAN! Bangsa kafir boleh melayani, sudah Dia tebus, kaya, miskin, pandai, bodoh, suku apa saja, boleh melayani. Tinggal mau atau tidak.
"Sekali lagi, saya doakan. Kegiatan di dunia ini semakin dahsyat. Dulu ketika saya masih mengajar di Petra, jam dua belas seperempat sudah bubar. Sekarang sekolah sampai jam tiga, jam empat. Waktu kebaktian kaum muda di Malang, masih menjelaskan kitab Keluaran, itu sudah suatu nubuat. Saya juga tidak tahu karena saya sudah berhenti jadi guru, tetapi dalam firman, saya mengatakan bahwa nanti menjelang kedatangan Yesus kedua kali--seperti Israel keluar dari Mesir--, yang bekerja dan yang sekolah akan diperberat. Sekarang sudah jadi kenyataan. Berarti sudah tidak lama lagi TUHAN datang, banyak kegenapan yang sudah nyata."
- Matius 15: 24
15:24. Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
Kepercayaan TUHAN yang ketiga: TUHAN yang penuh dengan KASIH SETIAmempercayakan pribadi Yesus.
Sebenarnya, pribadi Yesus hanya diutus dan dipercayakan untuk bangsa Israel--domba-domba--yang hilang--yang melanggar Taurat--, bukan kepada bangsa kafir yang hanya seharga anjing dan babi.
Roma 11: 25
11:25. Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegarsampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.
"Saya sudah pernah bersaksi, saya dua kali ke Israel. Setiap guide hebat sekali kalau bercerita tentang perjanjian lama dan raja-rajanya, mereka sangat hafal. Tetapi setelah saya tanya soal Yesus, mereka tertawa penuh arti, mereka mengatakan: 'Itulah bedanya kita.' Apa maksudnya? Yesus hanya anak tukan kayu. Banyak dari mereka yang tidak mau."
Tetapi bersyukur, karena sebagian Israel menolak Yesus, maka terbuka kesempatan bagi bangsa kafir untuk diangkat menjadi domba-domba yang digembalakan oleh TUHAN, lewat makan remah-remah roti.
Matius 15: 26-27
15:26. Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
15:27. Kata perempuan itu: "Benar TUHAN, namun anjing itu makan remah-remahyang jatuh dari meja tuannya."
Bagaimana bangsa kafir yang tadinya anjing bisa menjadi domba-domba yang digembalakan TUHAN? Lewat makan remah-remah roti, sama dengan pembukaan rahasia firman Allah dan perjamuan suci. Karena itu kebaktian pendalaman alkitab dan perjamuan suci sangat penting, yaitu untuk memantapkan kita menjadi dombanya TUHAN. Jangan kembali kepada tabiat anjing dan babi! Perhatikan ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci!
Sikap kitasetelah diangkat dari anjing menjadi domba lewat makan remah-remah roti (pembukaan firman dan perjamuan suci--kurban kristus--) adalah TERGEMBALA DENGAN BENAR DAN BAIK; tekun dalam kandang penggembalaan (ruangan suci)--ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- Pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya.
- Meja roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci.
- Mezbah dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
Memang, untuk masuk dalam kandang penggembalaan harus lewat pintu sempit--sengsara bagi daging. Tetapi Yesus sudah lebih dulu sengsara bahkan sampai mati di kayu salib untuk mengangkat kita bangsa kafir dari anjing menjadi domba. Mari, betul-betul hargai!
Tekun dalam kandang penggembalaan--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--sama dengan percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN yang penuh dengan KASIH SETIA.
Tadi, jabatan dan firman dipercayakan kepada ktia. Sekarang, pribadi Yesus. Kita tergembala sungguh-sungguh. Kasih setia atau kuasa kebangkitan TUHAN mampu melakukan semua bagi kita.
Hasilnya:
- Markus 5: 22-23, 28-29
5:22. datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya
5:23. dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup."
5:28. Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
5:29. Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
Ayat 22-23 => anak perempuan Yairus yang sakit dan hampir mati disembuhkan.
Ayat 28-29 => seorang perempuan yang sakit pendarahan selama 12 tahun disembuhkan.
Hasil yang pertama: kuasa kebangkitan TUHAN sanggup menyembuhkanpenyakit apapun.
Markus 5: 41-43
5:41. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!"
5:42. Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
5:43. Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Seorang anak yang sudah mati dapat dibangkitkan, artinyakuasa kebangkitan TUHAN sanggup menghidupkan apa yang sudah mati. Secara jasmani: apa yang mustahil menjadi tidak mustahil; yang hancur menjadi baik.
"Mati jadi bangkit, bisa terjadi. Bukan orang hebat, bukan hamba TUHAN, tapi bisa berdoa dan membangkitkan orang mati. Saya pernah bersaksi, tahun 1995, ada seorang jemaat yang pekerjanya meninggal karena tersengat listrik. Sudah dinyatakan oleh dokter: mati. Lalu dia menelepon saya lewat telepon umum yang ada di rumah sakit, dia menangis: 'Bagaimana Om? Saya dalam masalah besar.' Jawaban saya spontan saat itu: 'Berdoa saja.' Awalnya dia marah, tetapi akhirnya dia berdoa juga. Sebentar lagi, pekerjanya dinyatakan hidup oleh dokter. Bisa terjadi. Ini kalau TUHAN mempercayakan pribadi-Nya, kuasa-Nya kepada kita. TUHAN bisa mengerjakan semua jika diperlukan. Tetapi jangan memaksa TUHAN! Sampai tidak dikubur 3 hari, 1 bulan, itu namanya pemaksaan; justru tidak percaya kepada TUHAN bahwa yang meninggal sudah berbahagia bersama TUHAN. Kalau dokter menyatakan sudah meninggal dan suruh bawa pulang, ya sudah. Kalau tadi, memang dinyatakan meninggal, tetapi belum disuruh bawa pulang, karena menunggu dua jam."
Terutama kebangkitan yang rohani. Anak yang dibangkitkan tadi disuruh makan--anak ini berumur 12 tahun.
Perhatikan!Umur 12 tahun kalau belum bisa makan firman pengajaran, berarti masih mati. Bahaya! Usia 12-17 tahun merupakan usia yang rentan, hati-hati para orang tua! Kalau pada usia 12 tahun belum bisa makan firman pengajaran, rohaninya bisa mati, bisa berbuat dosa yang aneh-aneh; bisa mati dalam dosa. Setelah usia 17 tahun, masih harus tetap makan firman sampai usia tua, sampai duduk di takhta. Kita makan firman, kita disucikan.
- Yesaya 4: 1
4:1. Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!"
Hasil yang kedua: 'menanggung makanan dan pakaian kami sendiri' = kuasa pemeliharaan TUHAN secara ajaib.
Tabiat bangsa kafir adalah selalu kuatir: kuatir akan hidup sehari-hari, kuatir akan masa depan, kuatir akan perjodohan. Tetapi di sini ada kuasa pemeliharaan TUHAN secara ajaib. Serahkan semuanya kepada TUHAN.
Ditambah 'ambillah aib yang ada pada kami' artinya penyucian sampai tidak bercacat celadan nama TUHAN dilekatkan pada kita--kita menjadi mempelai wanita TUHAN.
- Hosea 2: 18
2:18. Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanyadan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setiadan kasih sayang.
Hasil yang ketiga: kita menjadi mempelai wanita TUHAN.
Supaya kita tidak terpengaruh oleh kekayaan; tidak bermegah dalam kekayaan, kepandaian dan kedudukan, TUHAN tampil dengan penuh KEBENARAN, KEADILAN DAN KASIH SETIA, supaya kita tidak terpengaruh oleh dunia, tetapi kita memilih TUHAN sampai kita menjadi mempelai wanita TUHAN.
Yang pertama:
firman. Kita percaya kepada pribadi TUHAN yang penuh dengan
KEBENARAN.
Kita diberi hikmat kebijaksanaan sorga untuk menghadapi antikris.
Yang kedua:
jabatan pelayanan. Kita percaya kepada pribadi TUHAN yang penuh dengan
KEADILAN.
Kita manusia yang busuk dan lain-lain, masih bisa melayani TUHAN, hanya karena darah Yesus. Mari layani! Tinggal kita mau atau tidak. Kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, supaya tidak dipakai dalam pembangunan tubuh Babel. Kita juga mendapatkan kebahagiaan sorga.
Yang ketiga: kita percaya kepada pribadi TUHAN yang penuh
KASIH SETIA.
Sekalipun sudah sakit parah seperti perempuan yang pendarahan selama 12 tahun, kalau ada kasih setia TUHAN, bisa; sampai matipun dibangkitkan. TUHAN memelihara kita sampai menjadi mempelai wanita-Nya.
Pilih Dia yang penuh dengan kebenaran, keadilan dan kasih setia sampai menjadi mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, kita duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga selamanya.
Mari, sekarang kegiatan takhta: kita merasakan suasana takhta, dan satu waktu kita ada di takhta bersama dengan Dia.
Jangan terikat oleh segala sesuatu di dunia--kekayaan, kepandaian, kedudukan dan lain-lain--! Tetapi kita sungguh-sungguh melekat kepada Yesus yang penuh dengan kebenaran, keadilan dan kasih setia. Kita percaya sepenuh kepada Dia.
Yang sudah berhasil, jangan percaya dan berharap pada itu semua. itu hanya sarana. Jangan terikat pada itu semua yang justru menjauhkan TUHAN dari kita. Tetap percaya Yesus! Kalau tidak, semua akan sia-sia. Yang masih dalam penderitaan, penyakit dan lain-lain, jangan putus asa, kecewa dan tinggalkan TUHAN. Justru kesempatan untuk percaya dan mempercayakan diri pada TUHAN. TUHAN sanggup menolong kita.
Baik yang berhasil ataupun gagal, semua percaya TUHAN. Ada kuasa TUHAN. Dia penuh dengan kebenaran, keadilan dan kasih setia. Ada kuasa kebangkitan yang bisa kita alami. Percaya dan menyerah pada TUHAN, Dia akan ulurkan tangan-Nya kepada kita, kuasa-Nya bekerja di tangah kita.
TUHAN memberkati.