Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita berada pada kitab Wahyu 2-3 (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014).

Kita mempelajari kitab Wahyu 3: 14-22--tentang sidang jemaat di LAODIKIA; jemaat yang ketujuh--jemaat yang terakhir. Ini merupakan gambaran dari jemaat akhir zaman (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 Juni 2015).

Wahyu 3: 16-19
3:16. Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, butadan telanjang,
3:18. maka Aku
menasihatkanengkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
3:19. Barangsiapa Kukasihi, ia
Kutegordan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

KEADAAN ROHANIjemaat di Laodikia adalah SUAM-SUAM KUKU.
Artinya, secara jasmani sangat kaya--tidak kekurangan apa-apa--, tetapi secara rohani melarat, malang, miskin, buta dan telanjang--betul-betul terpuruk.

Akibatnya: dimuntahkan oleh TUHAN; tidak berguna, jijik, najis, dan terbuang--binasa--untuk selamanya. Harta benda bukan ukuran sama sekali--yang jasmani tidak ada kaitan dengan sorga. Kalau ada kaian dengan sorga, pasti dipuji oleh TUHAN.

Oleh sebab itu, di ayat 18-19, TUHAN menegordan menasihatilewat firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, supaya jemaat Laodikia--kita semua--membeli harta/kekayaan Sorga.
Jika tegoran dan nasihat lewat pedang firman diabaikan, maka TUHAN menghajarjemaat Laodikia--kita semua--supaya membeli harta/kekayaan sorga. Kalau sudah memiliki harta sorga--kaya secara rohani--, maka kita tidak akan dimuntahkan, tetapi kita 'dimakan' oleh TUHAN bagaikan roti sajian--bisa menyenangkan dan mengenyangkan TUHAN. Dan TUHAN pasti menyenangkan kita semua. Biarlah hari-hari ini, kita berusaha untuk membeli harta sorga.

Ada 3 macam kekayaan Sorga yang harus dibeli--dimiliki--oleh jemaat Laodikia--sekarang kita semua:

  1. Emas yang telah dimurnikan dalam api (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 12 Juli 2015sampai Ibadah Doa Surabaya, 15 Juli 2015). Ini menunjuk pada iman yang murni; iman yang permanen; iman yang teruji; iman yang sempurna, yang siap menanti kedatangan Yesus kedua kali.

  2. Pakaian putih untuk menutupi ketelanjangan (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 19 Juli 2015sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Agustus 2015); menunjuk pada pakaian kemurahan dan kepercayaan TUHAN:

    1. Pakaian penggembalaan (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Juli 2015sampai Ibadah Raya Surabaya, 26 Juli 2015).
    2. Pakaian pelayanan (diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 05 Agustus 2015sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Agustus 2015).

  3. Minyak untuk melumas mata, supaya bisa melihat (diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 19 Agustus 2015).

AD 3.MINYAK UNTUK MELUMAS MATA

Minyak untuk melumas mata, artinya minyak urapan Roh Kudus, supaya mata kita bisa melihat:

  1. pribadi TUHAN (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 23 Agustus 2015). Kalau melihat yang lain, kita akan goyah.
  2. Ladang TUHAN (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 24 Agustus 2015). Sesudah melihat pribadi TUHAN dan kita yakin, maka kita bisa meliihat ladang TUHAN--bisa melayani TUHAN.

    Banyak orang tidak mau melayani, karena tidak yakin dengan pribadi TUHAN.

AD. 2: Melihat ladang TUHAN
Yohanes 4: 35
4:35. Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladangyang sudah menguning dan matang untuk dituai.

Ladang bicara tentang kegiatan--ibadah pelayanan kepada TUHAN. Ladang Allah juga merupakan bangunan Allah.

1 Korintus 3: 9
3:9. Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

Bangunan Allah (bangunan yang rohani) = pembangunan tubuh Kristus.

Jadi, ladang TUHAN, artinya ibadah pelayanan yang mengarah kepada pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Kalau mata diurapi Roh Kudus--bisa memandang ladang Allah--, maka kita bisa aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna:

  • mulai dari dalam nikah rumah tangga; melayani sebagai suami, isteri, orang tua dan anak.
  • Penggembalaan. Dalam penggembalaan ada pelayanan-pelayanan.
  • antar penggembalaan.

    Kita kegiatan-kegiatan ibadah kunjungan. Inilah ladang Allah. Saya bersaksi, kalau bukan dari TUHAN lebih baik saya di rumah, Surabaya dan Malang sudah cukup. Tetapi ini tugas dari TUHAN, kalau tidak diikuti nanti akan kering--tidak ada minyak.

  • sampai tubuh Kristus yang sempurna terbentuk; Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna dan TUHAN datang kembali.

Kalau tidak adaminyak urapan--melayani dengan daging--, pasti malas dan maunya dilayani saja. Tetapi kalau ada minyak urapan, kita akan segera dibawa untuk aktif dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

Malam ini, pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--Bait Allah rohani--, kita belajar dari pembangunan Bait Allah Salomo--Bait Allah jasmani.

1 Tawarikh 28: 11, 19
28:11. Lalu Daud menyerahkan kepada Salomo, anaknya, rencana bangunandari balai Bait Suci dan ruangan-ruangannya, dari perbendaharaannya, kamar-kamar atas dan kamar-kamar dalamnya, serta dari ruangan untuk tutup pendamaian.
28:19. Semuanya itu
terdapat dalam tulisan yang diilhamkan kepadaku oleh TUHAN, yang berisi petunjuk tentang segala pelaksanaan rencana itu.

Kalau mau membangun sesuatu harus ada rencananya dahulu. Kalau tidak ada rencana, tidak akan bisa.

RENCANA PEMBANGUNAN TUBUH KRISTUSberasal dari ilham--wahyu--dari TUHAN, yaitu pembukaan rahasia firman Allah--ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab; bukan berasal dari manusia.

"Pdt Pong selalu nasihati saya: 'Jangan telpon-telpon ya.' Pertama: Jangan telpon untuk meminta khotbah. Selama jadi pengurus, saya tidak pernah telpon. Dan yang kedua: Jangan pernah telpon-telpon orang untuk mengajak datang ke persekutuan. Ini pesan om Pong sebelum meninggal dunia. Jadi dari sini, semua wajar saja, yaitu dari pembukaan firman Allah. Bukan dari ilmiah."

Kalau pembukaan firman--ilham--, itu bisa menjadi iman di dalam hati--diyakini--untuk dipraktikkan. Kalau ilmiah, hanya akan menjadi pengetahuan dan diperdebatkan--didiskusikan--, sehingga menimbulkan kebenaran sendiri--kesombongan. Akibatnya: hancur.

Mau menikah, ini dasarnya dulu, yaitu firman pengajaran yang benar--wahyu dari TUHAN; begitu juga untuk tergembala dan persekutuan. Kalau datang dalam penggembalaan, lalu kita hanya berdebat dan diskusi, bisa hancur pelayanan.

2 Tawarikh 3: 1
3:1. Salomo mulai mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem di gunung Moria, di mana TUHAN menampakkan diri kepada Daud, ayahnya, di tempat yang ditetapkan Daud, yakni di tempat pengirikan Ornan, orang Yebusitu.

Orang Yebus= bangsa kafir. Kalau Taurat, hanya untuk Israel. Pembangunan Bait Allah selama 46 tahun; angka ‘4 dan 6’ menunjuk pada hukum Taurat, yaitu 4 hukum pada loh batu pertama dan 6 hukum pada loh batu kedua. Ini hanya untuk Israel, karena itu TUHAN perintahkan: ‘Rombak Bait Allah ini dan Aku akan membangunnya kembali dalam tiga hari’; tiga hari menunjuk pada kurban Kristus, sehingga bangsa kafir bisa masuk di dalamnya.

Jadi, TEMPAT PEMBANGUNAN TUBUH KRISTUSdimulai dari bangsa kafir--orang Yebus. Dalam perjanjian baru, TUHAN menaiki keledai--bangsa kafir. TUHAN akan memakai bangsa kafir dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus. Ini merupakan kepercayaan dan kemurahanTUHAN kepada kita, yang seharga darah Yesus. Kalau bangsa kafir mengabaikan--lalai atau tidak mau aktif--pelayanan pembangunan tubuh Kristus-- mulai dari rumah tangga, di penggembalaan, persekutuan--maka ia berhutang darah yang tidak bisa dibayar.

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN TUBUH KRISTUS

  1. membangun dasar.
    2 Samuel 24: 18, 24-25
    24:18. Pada hari itu datanglah Gad kepada Daud dan berkata kepadanya: "Pergilah, dirikanlah mezbahbagi TUHAN di tempat pengirikan Arauna, orang Yebus itu."
    24:24. Tetapi berkatalah raja kepada Arauna: "Bukan begitu, melainkan
    aku mau membelinya dari padamu dengan membayar harganya, sebab aku tidak mau mempersembahkan kepada TUHAN, Allahku, korban bakaran dengan tidak membayar apa-apa." Sesudah itu Daud membeli tempat pengirikan dan lembu-lembu itu dengan harga lima puluh syikal perak.
    24:25. Lalu Daud mendirikan di sana mezbah bagi TUHAN dan mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan. Maka TUHAN mengabulkan doa untuk negeri itu, dan tulah itu berhenti menimpa orang Israel.

    korban bakaran’ = mezbah korban bakaran.
    Sebelum Bait Allah Salomo dibangun, dibangun lebih dulu mezbah korban bakaran.
    Inilah pembangunan dasar.

    Ada 2 macam dasar:

    • Daud membangun mezbah dengan harga 50 syikal sampai tulah berhenti.
      Waktu itu, Daud menghitung tentara Israel dan TUHAN menimpakan tulah.

      Mezbah korban bakaran dalam Tabernakel adalah bertobat; berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN; mati terhadap dosa.
      Inilah dasar membangun tubuh Kristus. Jadi kalau mau masuk nikah, penggembalaan, melayani TUHAN dasarnya adalah bertobat.

      Untuk mendirikan mezbah, Daud tidak mau gratis, tetapi ia mau bayar harga. Begitu juga kita, supaya bisa bertobat, kita harus rela membayar harga. Contoh: harus bayar harga supaya bisa berhenti berbuat dosa dari dosa yang sudah berpuluh-puluh tahun.

      Untuk masuk pembangunan tubuh Kristus, kita harus membayar harganya. Yesus menebus dosa kita dengan membayar harga lewat nyawa-Nya sendiri. Kita mau bertobat, apa yang kita bayar? Matikan dosa yang sudah sekian tahun. Berhentilah, supaya tulah juga berhenti!

      Kalau dalam rumah tangga kacau, berarti ada tulah--belum ada mezbah. Kalau penggembalaan hancur, karena ada tulah--gembala, jemaat, imam-imam belum bertobat. Kalau gembala dan imam-imam belum bertobat, maka yang ada adalah tulah--kutukan, bukan berkat.

      Mungkin gengsi untuk mengaku dosa, tetapi harus membayar harganya. Kalau biasa menyontek, berhenti! Sekarang belajar yang giat; bayar harga untuk bertobat.

      Mezbah korban bakaran harganya 50 syikal perak. Angka 50 menunjuk pada Pentakosta (Roh Kudus); artinya lahir baru dari air dan Roh.
      Lahir baru dari air= baptisan air yang benar, yaitu orang yang sudah mati terhadap dosa--bertobat--, harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari air--bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru.
      Setelah itu, baru lahir baru dari Roh Kudus--kepenuhan Roh Kudus.

      Jika digabungkan, lahir baru dari air dan Roh menghasilkan hidup baru (hidup surgawi), yaitu hidup dalam kebenaran.

      Jadi, dasar yang kuat bukanlah gereja besar atau kecil, jemaat ribuan orang atau lima orang; dasar nikah rumah tangga bukanlah pesta besar atau kecil, punya rumah besar atau kecil, mobil banyak--tetapi dasarnya adalah HIDUP DALAM KEBENARAN. Dan untuk ini, kita harus rela membayar harga.
      Contoh: biasa korupsi, tetapi sekarang tidak korupsi lagi sekalipun penghasilannya turun. Biasa mendahului mobil dari kiri jalan, melampaui garis lurus, tetapi sekarang harus di tengah sekalipun macet.

      "Saya juga. Dulu sering kali ingin lewat kiri jalan tol, tetapi tidak mau. TUHAN yang tolong. Harus hidup benar. Ini dasar yang kuat."

      Kalau ada dasar yang benar, maka kita tidak akan roboh--jangankan roboh, goncangpun tidak.
      Mau menikah, tergembala dan persekutuan, harus ada dasar yang benar--kebenaran. Kalau tidak ada dasar yang benar, tetapi kita ikuti, kita akan ambruk.

      Amsal 12: 3
      12:3. Orang tidak akan tetap tegak karena kefasikan, tetapi akar orang benar tidak akan goncang.

      karena kefasikan’ = karena dosa. Kalau ada orang kaya karena korupsi, jangan merasa iri! Sebab dia tidak akan tetap tegak karena dosa dan satu waktu akan ambruk.

      Perkuat dasar kebenaran!
      Mau diapakan juga--seperti Daniel--, kalau benar, jangankan ambruk, goyahpun tidak akan bisa.

      Tandakalau kita sudah bertobat, baptis air dan Roh Kudus, hidup benar--tidak goyah apalagi roboh--adalah kutuk berhenti dan diganti berkatAbraham sampai anak cucu dan menjadi berkat bagi orang lain, bahkan sampai menerima berkat hidup kekal.

      Galatia 3: 13-14
      3:13. Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
      3:14. Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia
      berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Rohyang telah dijanjikan itu.

      Ayat 13 = tulah atau kutukan sudah ditanggung oleh Yesus di kayu salib.
      bangsa lain’ = bangsa kafir.
      kita menerima Roh’ = angka 50--50 syikal perak; Pentakosta.

      Kalau sudah diberkati, ingat Si Pemberi Berkat, yaitu mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus, supaya siklus berkat tetap berjalan dan berkat tidak berubah lagi jadi kutuk. Kemudian, kita juga ingat orang lainyang membutuhkan, sehingga berkat terus mengalir.

      Banyak yang tidak berani dan hanya iuran saja--bukan persepuluhan. Ini berarti kebenaran sudah hilang--siklus sudah hilang, berkat hilang dan kutuk yang datang lagi. Jangan main-main!

      Jangan egois! Berkat ke anak cucu, kutukan juga ke anak cucu. Kalau kita tetap tidak mau bertobat dan tidak mau hidup benar, maka kutukan ini juga akan terus terjadi.

      "Kaum muda, kalau berani menikah, jangan egois: Saya menikah, mau mendatangkan berkat atau kutukan sampai ke anak cucu? Yang sudah menikah bertahun-tahun, jangan egois juga. Kalau ada apa-apa dengan anak kita, jangan kaget, itu merupakan aliran dari kita sendiri--kalau tidak benar, anak-anak akan terkena kutuk juga.”

      Mari, kita membayar harga. Yesus sudah membayar harga dengan nyawa-Nya. Kita membayar harga dengan melawan gengsi, sengsara bagi daging untuk berhenti berbuat dosa dan hidup benar.

    • Dasar kedua: tempat pengirikan Arauna. Tempat pengirikan ini untuk memisahkan sekam dan gandum; sekam ditiup angin dan dibakar.

      Sekam ini sudah berbentuk buah, tetapi tidak ada isinya (hanya luarnya atau kulitnya)--sudah bertobat dan diberkati--tetapi tidak ada isinya.

      Jadi, sekam adalah kehidupan Kristen--hamba TUHAN, pelayan TUHAN--yang hanya puas dengan berkat-berkat jasmani, tetapi tidak mengutamakan firman pengajaran benar dan tidak mau diisi firman pengajaran benar--gandum.

      Kalau kita sudah diberkati, gunakan berkat itu untuk mencari isi gandumnya. Berkat, kesehatan dan sebagainya, itu semua kulit. Gunakan untuk mencari isinya. Jangan hanya kulit terus.
      Isinya adalah FIRMAN PENGAJARAN YANG BENAR DAN PERJAMUAN SUCI.

      Kita harus menggunakan berkat yang TUHAN berikan kepada kita untuk mengisi kehidupan kita dengan firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci; terutama dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci. Sampai kita mencapai kesempurnaan--gandum yang matang, yang akan masuk ke dalam lumbung kerajaan sorga yang kekal.

      Firman pengajaran yang benar akan menyucikan kehidupan kita, sampai sempurna seperti Yesus. Itulah gandum yang matang, dan siap dituai untuk masuk kerajaan sorga.

  2. Pelaksanaan pembangunan.
    1 Raja-raja 6: 7
    6:7. Pada waktu rumah itu didirikan, dipakailah batu-batu yang telah disiapkan di penggalian, sehingga tidak kedengaran palu atau kapak atau sesuatu perkakas besipunselama pembangunan rumah itu.

    Pelaksanaannya adalah 'tidak kedengaran palu atau kapak atau sesuatu perkakas besipun'= dalam suasana DAMAI DAN SUCI; kalau damai, pasti suci.

    Ibrani 12: 14
    12:14. Berusahalah hidup damaidengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.

    Damai dan suci itu satu. Kalau tidak damai, pasti tidak suci; mulai melihat manusia, bukan melihat TUHAN, bahkan satu waktu melihat malaikat maut. Tetapi kalau damai dan suci, pasti melihat TUHAN sebagai Imam Besar dalam kemuliaan-Nya.

    Mulai dari nikah rumah tangga, sudah hidup benar, menerima berkat TUHAN dan mencari isinya--firman--supaya disucikan. Kemudian, dijaga hidup damai dan suci. Begitu juga di dalam penggembalaan dan antar penggembalaan.

    Kalau tidak ada firman pengajaran--tidak ada kesucian--, yang ada adalah persekongkolan, bukan persekutuan.

    Kalau hidup damai dan suci--mulai dari dalam rumah tangga--maka kita melihat Yesus Imam Besar dan Raja segala raja dalam kemuliaan-Nya. Begitu juga dalam penggembalaan dan antar penggembalaan. Tidak sia-sia kita datang dan segala sesuatu yang kita butuhkan, pasti TUHAN karuniakan kepada kita.

    Supaya bisa damai dan suci, maka batu-batu sudah disiapkan di tempat penggalian.
    Tempat penggalian adalah kandang penggembalaan. Di sinilah persiapan kita dibangun menjadi tubuh Kristus. Kita semua batu keras, tidak ada yang bagus, mau dibawa ke mana? Dalam Matius 3: ‘Aku bisa menjadikan batu-batu menjadi keturunan Abraham’; batu-batu menunjuk pada bangsa kafir. Supaya bisa damai dan suci, bawa ke kandang penggembalaan (ruangan suci).

    Di ruangan suci terdapat 3 macam alat, sekarang menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:

    • pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya (ada kesaksian, nyanyian). Penekanannya pada karunia-karunia Roh Kudus.

    • Meja roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus. Penekanannya pada pengisian oleh firman pengajaran yang benar.

    • Mezbah dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya. Penekanannya adalah kasih.

      Sekarang ini bagaikan musim dingin; banyak kedurhakaan, sebab itu kita harus banyak memandang wajah TUHAN, supaya kita disinari oleh kasih matahari dan kita akan hangat terus.

      Hari-hari ini, banyak orang durhaka kepada TUHAN (meninggalkan ibadah)--terutama gembala, banyak yang durhaka. Kalau sudah durhaka, berarti sudah dibatasi--sudah berada di gua singa.

      Saya diperiksa juga. Saya dulu pertama kali menjadi zangkoor, baru dipanggil: ‘zang’, saya sudah lari. Setelah satu-tiga tahun bagaimana? Lalu menjadi guru sekolah minggu, baru mengajar: ‘kapan hari Minggu lagi?’ Setelah itu bagaimana? Setelah menjadi gembala 20 tahun, bagaimana? Apa sudah dibatasi: ‘karena capek, kamu saja hari ini.’ Ini sudah berada di gua singa--terbatas. Di gua singa itu dibatas-batasi sendiri.

      Kalau gembala sudah durhaka, maka jemaat akan hancur. Ini yang harus kita waspadai. Biarlah kasih Allah selalu menghangatkan kita.

    Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, roh kita mengalami penyuciansecara intensif oleh Allah Tritunggal lewat pekerjaan firman pengajaran yang benar--bagaikan palu dan pahat.

    Yeremia 23: 29
    23:29. Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti paluyang menghancurkan bukit batu?

    Kita bangsa kafir seperti batu yang keras dan harus pakai palu.
    Manusia keras hati artinya:

    • tetap mempertahankan dosa; tetap berbuat dosa sekalipun sudah tahu kalau itu dosa, sampai enjoydi dalam dosa. Karena itu, ia mencari firman yang tidak menunjuk dosanya--padahal ia masih batu yang keras dan ia sedang ditipu.

      Kalau firman selalu menunjuk dosa kita, itu adalah kemurahan TUHAN, supaya kita dibangun menjadi Bait Allah Salomo--tubuh Kristus. Kalau firman tidak pernahmenunjuk dosa kita, maka kita dibiarkan menjadi batu keras--sekeras batu kilangan; babel--yang nanti dilemparkan ke dalam lautan api-belerang dan binasa selamanya.

      Kalau sudah enjoydalam dosa, ia justru menyalahkan orang lain--menyalahkan orang benar. Ini sudah benar-benar keras hati dan satu langkah lagi, menjadi batu kilangan.

    • gampang tersandung dan gampang menjadi sandungan.
    • batu kilangan= dosa babel; dosa makan-minun--merokok, mabuk, narkoba--dan kawin-mengawinkan--dosa seks dengan berbagai ragamnya; penyimpangan seks--homoseks, lesbian, seks pada diri sendiri--, nikah yang salah--kawin cerai dan sebagainya. Semua ini tidak bisa dihentikan kalau tidak menggunakan palu.

      Sekalipun katanya: Dipakai TUHAN, tetapi kalau setuju dengan homoseks, dia sedang dipakai TUHAN atau babel? Selama ini, ia menipu dengan kedok rohani.

    Kalau batu keras sudah jadi batu kilangan, berarti sudah tinggal dilempar ke laut dan binasa selamanya.
    Wahyu 18: 21
    18:21. Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.

    'tidak akan ditemukan lagi'= seperti ludah. Inilah batu keras. Hati-hati!
    Kalau tetap keras, akan jadi seperti perempuan Siro-Fenisia yang anaknya sangat menderita--bukan hanya menderita, tetapi sangat menderita: ‘Tolonglah, anakku sangat menderita.’ Tuhan menjawab: ‘Roti untuk anak-anak, tidak layak diberikan kepada anjing.’ Ia hanya seperti anjing dan babi yang tidak berharga dan akan binasa selamanya.

    Karena itu, harus dibawa ke dalam penggembalaan. Sekeras dan senajis apapun batu, kalau dibawa ke kandang penggembalaan, maka batu keras akan dibentuk--disucikan--sampai bisa menjadi batu hidup--imam-imam dan raja-raja. Ini tanggung jawab gembala. Bukan sembarangan!

    1 Petrus 2: 5
    2:5. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidupuntuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

    Inilah imam dan raja yang dipakai dalam pembangunan rumah rohani--pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

    Imam-imam adalah

    • seorang yang suci; bukan seorang kaya atau miskin dan sebagainya,

      "Karena itu di Lempin-El, yang lulus atau tidak lulus SD, S3, Doktor, semua diterima. Ada yang mau masuk bulan 11 karena ia mau skripsi (Sarjana Pendidikan Agama). Terserah. Bukan S1, S2, tetapi S= suci. Imam itu suci. Kalau suci, baru diberikan jabatan pelayanan."

    • seorang yang memegang jabatan pelayanan,
      Efesus 4: 11-12
      4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
      4:12. untuk
      memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

      Kalau hidup kita suci, maka TUHAN akan berikan jabatan pelayanan.

      "Jangan putus asa, asalkan suci, nanti TUHAN yang menempatkan.Saya sendiri juga tidak mau panggil-panggil, sampai kapanpun. Biar firman TUHAN yang menggerakkan dan menyucikan."

      Kalau mendapat jabatan pelayanan, berarti kita mendapat jubah maha indah. Hidup kita mulai indah, tertata rapi; kalaudigerakkan TUHAN untuk melayani, berarti hidup kita diperindah dan ditata rapi oleh TUHAN’.

      Sekali batu diletakkan, maka tidak akan berpindah-pindah sedikitpun, artinya kita harus melayani dengan setia dan tanggung jawabsampai garis akhi--sampai meninggal dunia atau sampai kedatangan Yesus kedua kali. Dan ini yang ditata rapi--dijadikan indah--oleh TUHAN.

      Kecuali mutasi dari TUHAN. Kalau mutasi dari TUHAN, maka terjadi peningkatan rohani.

      "Saya dulu di jalan Johor, kemudian dipindah ke Gending, lalu ke Malang dan sekarang ditambah Surabaya. Kalau mutasi dari TUHAN, pasti mengalami peningkatan rohani."

      Tadi, kalau dasarnya benar, maka berkat Abraham turun. Belum cukup. Kita harus hidup damai dan suci. Kita digembalakan, dan semua mulai tertata rapi dan kita menjadi batu hidup; kita hidup dari kemurahan TUHAN, sehingga kita bisa hidup di mana saja, kapan saja, sampai hidup kekal.

      Batu hidup itu hidup dari kemurahan TUHAN. Yang lain hanya sarana saja, tetapi yang memeri hidup adalah TUHAN. Daniel bisa hidup di gua singa karena ia adalah hamba Allah yang hidup; sama dengan batu hidup.

  3. Penyelesaian pembangunan.
    1 Tawarikh 28: 20
    28:20. Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai

    Membangun rumah TUHAN yang jasmani sudah berat.

    "Saya dulu hanya melanjutkan pembangunan di Malang, tetapi tiap pagi pusing. Hitung-hitung, pasang listrik 5 juta. Lalu ada orang yang berkorban 2,5 juta, kurangnya tinggal 2,5 juta--selama 3 bulan belum cukup. Kalau ratusan juta, kapan selesainya? Itu yang saya pikirkan saat membangun gereja. Karena itu Lempin-El hati-hati. Banyak hamba TUHAN yang membangun gereja, kemudian banyak yang sakit dan meninggal karena kepikiran. Karena itu Daud berpesan ini pada Salomo."

    Kalau yang jasmani saja sangat berat, apalagi pembangunan Bait Allah yang rohani? Yang penting KUAT TEGUH HATI, artinya:

    • tetap berpegang teguh pada satu pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran. Jangan beralih sedikitpun!
    • tetap hidup benar,
    • tidak kecewa, putus asa dan tinggalkan TUHAN saat menghadapi apapun juga, tetapi tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir,

    • tetap menyembah TUHAN, sekalipun TUHAN tidak menolong. Seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego: ‘kalau TUHAN menolong, kami menyembah TUHAN, kalau TUHAN tidak menolong, kami tetap menyembah TUHAN dan tidak mau menyembah patung.

      Tadi, kalau sudah hidup benar, sudah tidak bisa diapa-apakan, apalagi kalau sudah kuat dan teguh hati! Sudah seperti gunung batu yang tidak bisa diapa-apakan lagi.

    Kalau kuat teguh hati, hasilnya: bangunan selesai.
    Kalau belum kuat, tidak mungkin dilanjutkan.

    Kenapa pelayanan hamba TUHAN sering gugur? Sebab tidak kuat berpegang pada satu pengajaran yang benar--masih ke sana ke mari.

    Nikah banyak gugur, karena suami isteri tidak satu. Kalau tidak menjadi satu, tidak mungkin selesai; tidak mungkin mencapai nikah yang sempurna. Jika dua sudah menjadi satu, baru kuat dan teguh hati.

    Kalau kuat teguh hati, maka TUHAN akan campur tangan menyelesaikan semua masalah kita, sampai bangunan selesai; sampai kita menjadi sempurna.

    1 Raja-raja 9: 3
    9:3. Firman TUHAN kepadanya: "Telah Kudengar doa dan permohonanmu yang kausampaikan ke hadapan-Ku; Aku telah menguduskan rumah yang kaudirikan ini untuk membuat nama-Kutinggal di situ sampai selama-lamanya, maka mata-Ku dan hati-Kuakan ada di situ sepanjang masa.

    Kalau kuat teguh hati, maka kita bisa menampung pribadi TUHAN dalam 3 wujud:

    • mata TUHAN, artinya

      1. perlindungan TUHAN yang tiada henti-hentinyadari celaka, marabahaya dan dari apapun juga.
        Jika dalam nikah, penggembalaan, fellowshipada mata TUHAN, maka TUHAN akan menolong dan kita tidak akan hancur.

      2. pemeliharaan TUHANyang tidak ada putus-putusnya.
      3. perhatian TUHANkepada kita yang tidak putus-putus.

      Kalau ada perlindungan, pemeliharaan dan perhatian TUHAN, maka semuanya menjadi aman dan sejahtera.

    • Hati TUHAN= kasih TUHAN yang sanggup menolongkita, supaya saling mengasihisesama, sehingga:

      1. bisa saling membantu,
      2. bisa saling menyatu; ada kesatuan antara satu dengan yang lain.
      3. kita mengalami kebahagiaan sorga; tidak dingin, tetapi selalu ada kehangatan sorga.

        Karena itu dalam penggembalaan, gembala dan imam-imam bertanggung jawab. Dalam nikah rumah tangga, suami, isteri dan anak-anak juga bertanggung jawab. Apa yang ada? Kasih TUHan atau kebencian? Kalau ada kebencian, berarti setan yang ada.

    • Nama TUHAN:

      1. nama Yesus yang berkuasa untuk mengalahkan setan tritunggal.
        Filipi 2: 10
        2:10. supaya dalam nama Yesusbertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

        segala yang ada di langit’ = setan.
        yang ada di atas bumi= nabi palsu.
        ‘yang ada di bawah bumi
        ’ = antikris.

        Setan tritunggal adalah:

        1. sumber masalah; kalau menang, berarti masalah yang mustahil diselesaikan,
        2. sumber kejatuhan--jatuh dalam dosa seperti Daud--; kalau menang, berarti dipulihkan,
        3. sumber kegagalan; kalau menang, berarti berhasil dan indah pada waktunya.
        4. Sumber semua yang tidak baik, kalau menang berarti semuanya menjadi baik.

        Kalau satu sajadi rumah tangga yang memenuhi 3 hal di atas, yaitu hidup benar, hidup damai dan suci--menjadi batu hidup dan dipakai TUHAN--, dan kuat teguh hati, maka kalau ada anggota rumah tangga yang jatuh, masih bisa diangkat, ditolong dan dipulihkan oleh TUHAN. Sebab itu, gembala dan imam-imam bertanggung jawab. Kalau sampai jatuh, bagaimana nasib jemaat?

      2. Filipi 2: 11
        2:11. dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

        Yang kedua: kuasa nama Yesus sanggup menyucikan dan mengubahkankehidupan kita sampai sempurna seperti Dia. Keubahan mulai dari lidah:

        1. lidah tidak ada dusta = jujur--ya katakan: ya, tidak katakan: tidak.
          Kejujuran ini dimulai dari soal pengajaran--dalam surat Titus. Kalau soal TUHAN tidak jujur, tidak mungkin jujur dalam segala hal.
          Kalau ada pengajaran benar, kita dukung! Kalau tidak benar, jauhi! Kita harus tegas.

        2. lidah berkata benar dan baik--menjadi berkat bagi orang lain,
        3. Sampai yang terakhir, lidah tidak salah dalam perkataan; hanya menyeru 'Haleluya'. Inilah kesempurnaan dan jika Yesus datang kembali kedua kali, kita diangkat di awan-awan dan menyambut Dia dengan sorak sorai.

          Wahyu 19: 6-7
          19:6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
          19:7. Marilah kita bersukacita dan
          bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

          Dari empat penjuru bumi--berbagai suku bangsa dan bahasa--, hanya ada satu kata; satu tubuh satu suara ‘Haleluya’ untuk menyambut kedatangan-Nya di awan-awan yang permai.

      tujuh perempuan memegang seorang laki-laki’, kebutuhannya adalah nama Yesus.
      Yesaya 4: 1

      4:1. Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami

      7 perempuan= 7 sidang jemaat bangsa kafir--dalam kitab Wahyu.
      Nama Yesus, inilah yang menjadi kebutuhankita sebagai bangsa kafir. Biasanya yang dibutuhkan bangsa kafir adalah makanan, pakaian. Kalau datang beribadah hanya untuk mencari berkat, berarti sudah ketinggalan.

      Yang kita butuhkan adalah nama Yesus dilekatkan pada nama kita, supaya kita disucikan, diubahkan dan disempurnakan menjadi mempelai wanita TUHAN. Kalau segala aib-aib--dosa-dosa--diambil, maka segala kebutuhan jasmani pasti sudah ada di dalam nama Yesus.

      Apapun keadaan kita, sebut nama Yesus. Kita hanya butuh nama Yesus dan semua sudah terpenuhi di dalam nama Yesus.

Hidup benar
, damai dan suci--kita menjadi batu hidup dan melayani TUHAN--, dan kuat teguh hati--serukan nama Yesus saja dan Ia akan menjawab kita semua.

Apa yang kita hadapi malam ini--jalan buntu, kemustahilan di segala bidang, kepahitan, kesusahan, penderitaan, mungkin sudah putus asa dan sebagainya--sebut nama Yesus. Ada pengharapan dan kepastian di dalam Dia. Yang sudah berhasil, sebut nama Yesus, mengucap syukur kepada Dia.

Kaum muda, jangan takut dengan masa depan! Semua ada di dalam nama Yesus.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 23 April 2017 (Minggu Siang)
    ... perintah TUHAN berarti berbuat dosa. Kalau kita tidak mau aktif dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna itu berbuat dosa berarti hukuman dan kebinasaan. Mari kita semua harus aktif dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Melayani dimulai dari dalam nikah rumah tangga yaitu Suami pelayanan utamanya yaitu mengasihi isteri seperti diri ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 24 Oktober 2020 (Sabtu Sore)
    ... ia berbuat zinah dan barangsiapa kawin dengan perempuan yang diceraikan suaminya ia berbuat zinah. Kita harus setia-benar dan setia-jujur dalam hal nikah sebagai suami istri anak orang tua dan saudara. Setia dan benar artinya nikah harus sesuai dengan kebenaran firman. Setia dan jujur artinya menerima apa adanya dalam nikah sama dengan saling ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 19 Januari 2019 (Sabtu Sore)
    ... pertobatan yang ada kaitan dengan mezbah korban bakaran sekarang mezbah menunjuk pada salib Kristus. Proses untuk bertobat oleh dorongan firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua kita menyadari bahwa sehebat apapun kita di dunia ini kita hanya manusia darah daging yang penuh kelemahan dan dosa-dosa sehingga Kita bisa menyesali ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 04 Juli 2013 (Kamis Sore)
    ... bisa menerima. Buktinya adalah doktor ahli agama bisa menerima ilham wahyu pembukaan firman. Kalau ilmiah hanya bisa diterima oleh otak sehingga menuju perkara dunia perkara jasmani. Ilham atau wahyu tidak bisa dicampur dengan ilmiah. Tawarikh - Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Kidon maka Uza mengulurkan tangannya memegang tabut itu ...
  • Ibadah Raya Malang, 04 Juli 2010 (Minggu Pagi)
    ... sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu berjaga-jagalah sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya. Praktek gadis bodoh adalah lengah tidak berjaga-jaga. Petrus . Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian tetapi Ia sabar terhadap kamu karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang ...
  • Ibadah Persekutuan Kartika Malang V, 02 Juli 2009 (Kamis Sore)
    ... penggembalaan. Kalau digabung sangkakala yang dasyat bunyinya adalah Firman pengajaran yang keras yang dipercayakan oleh Tuhan kepada SEORANG gembala untuk menyucikan dan mengubahkan sidang jemaat sampai jadi sama mulia dengan Tuhan Yesus. Inilah Firman pengajaran yang harus kita cari hari-hari ini. Kegunaan dari sangkakala yang dasyat bunyinya Bilangan - - dalam perjalanan Israel ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 12 Januari 2011 (Rabu Sore)
    ... tidak bersuara lagi tirai terobek ay. . . Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar pertama-tama kepada murid-murid-Nya kata-Nya Waspadalah terhadap ragi yaitu kemunafikan orang Farisi. Tabiat pertama kemunafikan kepura-puraan atau tidak sungguh-sungguh menyembunyikan sesuatu sehingga dari luar kelihatan baik. Kemunafikan ini terutama tidak sungguh-sungguh ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 17 Oktober 2018 (Rabu Sore)
    ... seluruhnya sekalipun sudah bisa melakukan sembilan hukum kalau tidak melakukan satu hukum tetap tidak boleh. Kita ingat cerita di alkitab ada seorang pemuda yang kaya sudah baik dan sebagainya tetapi saat Tuhan berkata Juallah hartamu --hukum terakhir yaitu soal keinginan-- dia tidak bisa dan akhirnya meninggalkan Yesus. Kalau tidak bisa menggenapkan hukum ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 22 April 2018 (Minggu Siang)
    ... disebut dengan pakaian rohani sama dengan harta rohani harta sorgawi yang tidak bisa dirusak oleh ngengat. AD. . PAKAIAN KESELAMATANPakaian keselamatan pakaian kebenaran pakaian yang dibagi menjadi empat bagian. Efesus . Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga ketika kamu percaya dimeteraikan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 20 Agustus 2022 (Sabtu Sore)
    ... Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya dinanti-Nya keadilan tetapi hanya ada kelaliman dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran. Kebun anggur Tuhan adalah bangsa Israel umat pilihan Tuhan. Sikap Tuhan terhadap kebun anggur-Nya--mempelai wanita-Nya--adalah selalu bergemar. Bagaimana sikap kita terhadap Tuhan Apakah sudah bosan lemah karena pencobaan Atau lupa Tuhan karena kesukaan dunia Kita harus periksa ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.