Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 10 dalam susunan Tabernakel terkena pada
tujuh kali percikan darah di atas tutup pendamaian--menunjuk pada sengsara daging yang dialami oleh Yesus sampai mati di kayu salib untuk menolong kita semua.
Wahyu 10: 1-310:1. Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan(1), dan pelangi ada di atas kepalanya(2)dan mukanya sama seperti matahari(3), dan kakinya bagaikan tiang api(4).
10:2. Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka(5). Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi(6),
10:3. dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum(7). Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.Ayat 1-3=
tujuh kali percikan darah yang dialami oleh Yesus menghasilkan tujuh sinar kemuliaan--penampilan pribadi Yesus dengan tujuh sinar kemuliaan--(diterangkan mulai dari
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 September 2019):
- Berselubungkan awan. Artinya: pribadi yang diurapi oleh Roh Kudus sepenuhnya. (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 September 2019sampai Ibadah Doa Surabaya, 13 September 2019).
- Pelangi ada di atas kepalanya. Ini menunjuk pada Roh kemuliaan (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 15 September 2019).
- Mukanya sama seperti matahari, supaya kita juga bersinar bagaikan matahari (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 22 September 2019sampai Ibadah Doa Surabaya, 27 September 2019).
- Kakinya bagaikan tiang api (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 29 September 2019).
- Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka.
- Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi.
- Ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum.
Yesus harus tampil dengan tujuh sinar kemuliaan untuk membuat kita, sidang jemaat yang lemah tak berdaya dan banyak cacat cela bisa menjadi sempurna, sama mulia dengan Dia. Semua bukan untuk Dia, tetapi untuk kita semuanya.
AD. 4: KAKINYA BAGAIKAN TIANG API
Wahyu 1: 151:15. Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah.
Kakinya bagaikan tiang api sama dengan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian.
Kaki menunjuk pada pendirian.
Tembaga menunjuk pada penghukuman--'
langit berubah bagaikan tembaga kalau umat Israel tidak taat' dalam kitab Ulangan.
Jadi, '
kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian' atau '
kakinya bagaikan tiang api' artinya kita harus memiliki
pendirian yang teguh untuk:
- Menghukum segala dosa sampai puncaknya dosa; sama dengan menjadi kehidupan tanpa dosa, sehingga Kita bisa hidup benar dan suci (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 29 September 2019sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 02 Oktober 2019).
- Menghukum dagingdengan segala keinginan, hawa nafsu, dan tabiatnya sehingga kita selalu berada dalam kehendak Tuhan (diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 04 Oktober 2019).
Setiap kehidupan yang memiliki pendirian yang teguh untuk menghukum dosa dan daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya akan
menjadi tiang di dalam Bait Allah/Rumah Tuhan--salah satu Bait Allah yang kita kenal adalah Tabernakel, itulah tiang penopang dalam kerajaan sorga.
Dalam Tabernakel, ada tiga macam tiang:
- Keluaran 27: 9-10
27:9. "Haruslah engkau membuat pelataranKemah Suci; untuk pelataran itu pada sebelah selatan harus dibuat layar dari lenan halus yang dipintal benangnya, seratus hasta panjangnya pada sisi yang satu itu.
27:10. Tiang-tiangnyaharus ada dua puluh, dan alas-alas tiang itu harus dua puluh, dari tembaga, tetapi kaitan-kaitan tiang itu dan penyambung-penyambungnya harus dari perak.
'pelataran' = halaman. Tabernakel terdiri dari: halaman, ruangan suci dan ruang maha suci.
Tiang pertamadalam Tabernakel: tiang-tiang pada pelataran Tabernakel--60 tiang pada pelataran tabernakel, itulah tiang iman.
60 tiang iman terdiri dari dua bagian:
- Lukas 3: 23-24
3:23. Ketika Yesusmemulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,
3:24. anak Matat, anak Lewi, anak Malkhi, anak Yanai, anak Yusuf,
Yang pertama: 56 tiang dihitung dari Abraham sampai Yusuf--ayah Yesus secara daging.
Ini semua adalah golongan bersunat--bangsa Israel.
- Yang kedua: empat tiang pintu gerbang: Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes--Lukas tidak bersunat; artinya bangsa kafirbisa masuk menjadi tiang.
Pelajaran bagi kita, sebenarnya hanya orang Israel, tetapi bangsa kafir bisa masuk.
Jadi, 60 tiang terdiri dari golongan bersunat dan tidak bersunat--bangsa Israel dan bangsa kafir.
Artinya:
- Kemurahan dan keadilan Tuhan sehingga kita bangsa kafir bisa menjadi tiang dalam rumah Allah.
- 1 Korintus 7: 19
7:19. Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.
Yang kedua: untuk menjadi tiang yang dibutuhkan adalah ketaatan (taat dengar-dengaran).
Oleh kematian Yesus bangsa kafir bisa menjadi tiang penopang. Bukan kaya atau miskin, yang penting adalah TAAT DENGAR-DENGARAN.
Jadi semua bisa jadi tiang, tinggal mau atau tidak.
Salah satu tiang--tiang pertama--adalah Abraham.
Ibrani 11: 8
11:8. Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
Abraham taat dengar-dengaran, buktinya:
- Meninggalkan negaranya menuju ke tempat yang Tuhan sediakan sekalipun ia tidak tahu di mana tempatnya.
- Rela mempersembahkan Ishak anaknya yang tunggal, karena ia percaya bahwa Tuhan sanggup membangkitkan orang mati.
Ibrani 11: 19
11:19. Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
Inilah bukti bahwa Abraham adalah tiang yang tidak roboh; sama dengan TIANG IMAN--dua saksi sudah cukup. Percayalah, kalau itu firman Tuhan, taati. Kalau kita tidak taat (banyak berpikir), kita akan menjadi tiang yang miring, semuanya bisa masuk, bahaya.
Hasilnya:
- Kejadian 12: 1-2
12:1. Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
12:2. Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkatiengkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
Hasil pertama: Abraham diberkatisampai anak cucu dan menjadi berkat bagi orang lain.
Di balik ketaatan ada keberhasilan dan berkat, dan menjadi berkat bagi orang lain. Kalau tidak taat, langit akan menjadi tembaga--kutukan; penghukuman.
Rahasia berkat Abraham adalah sesudah diberkati, ia ingat pada yang lain, yaitu:
- Si Pemberi Berkat--Tuhan--, bentuknya mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus milik Tuhan.
Kejadian 14: 18-20
14:18. Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.
14:19. Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,
14:20. dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
14:20. dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
14:21. Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram: "Berikanlah kepadaku orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda itu."
14:22. Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: "Aku bersumpah demi TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi:
14:23. Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasutpun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya.
Ayat 18 = raja Salem = Yesus.
Ayat 20 = ada berkat dan kemenangan, ada persepuluhan.
Raja Sodom juga menawarkan berkat dunia, tetapi Abraham tidak mau.
Persepuluhan adalah
- Pengakuan bahwa kita sudah diberkati oleh Tuhan, dan kita hidup dari Tuhan.
"Termasuk saya sebagai hamba Tuhan. Permisi, saya bukan hidup dari persepuluhan yang saudara kembalikan kepada Tuhan. Kalau lewat itu, berarti Tuhan tidak adil, sebab ada yang jemaatnya hanya tiga orang, ada yang seribu. Kita semuanya hidup dari persepuluhan yang kita kembalikan kepada Tuhan. Kalau berpikir: Jangan beri persepuluhan, dia sudah kaya. Salah! Persepuluhan yang kita kembalikan dari sinilah hidup kita. Dulu saya dari tidak ada jemaat, tetapi saya persepuluhan, saya tetap hidup sampai hari ini."
- Kuasa Tuhan atau cara Tuhan untuk melepaskan kita dari ikatan Sodom dan Gomora--ikatan dunia akhir zaman--, sehingga kita tidak akan pernah menjadi tiang garam seperti isteri Lot, tetapi tetap menjadi tiang penopang di rumah Tuhan.
Inilah persepuluhan; bukan masalah uangnya, melainkan pengakuannya bahwa kita sudah diberkati dan tidak ada hubungan dari Sodom Gomora.
- Ingat pada sesama yang membutuhkan.
Inilah siklus berkat Abraham yang tidak pernah berhenti--mengingat Si Pemberi berkat (Tuhan dan pekerjaan Tuhan) dan sesama yang membutuhkan.
- Hasil kedua: masuk ke negeri perjanjian--Kerajaan sorga.
Artinya: menerima hidup kekal selamanya.
- Keluaran 26: 36-37
26:36. Juga haruslah kaubuat tirai untuk pintu kemahitu dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya: tenunan yang berwarna-warna.
26:37. Haruslah kaubuat lima tiangdari kayu penaga untuk tirai itu dan kausalutlah itu dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, dan untuk itu haruslah kautuang lima alas dari tembaga."
Kayu penaga--berwarna hitam--= dosa. Kalau kita menghukum dosa, kayu penaga akan disalut dengan emas, tidak kelihatan lagi kayunya.
Tiang keduadalam Tabernakel: tiang pintu kemah--menunjuk pada ruangan suci; ada lima tiang.
Artinya: kesucian atau pengharapan.
Tadi, tiang iman adalah percaya dan ketaatan.
Sekarang tiang pintu kemah adalah KESUCIAN ATAU PENGHARAPAN.
Galatia 2: 9
2:9. Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus(1), Kefas(2)dan Yohanes(3), yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku(4)dan dengan Barnabas(5)sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunatdan mereka kepada orang-orang yang bersunat;
'sokoguru jemaat' = tiang penopang dalam jemaat.
'berjabat tangan dengan aku' = rasul Paulus.
Ada lima tiang pintu kemah yaitu Yakobus--iman--, Petrus--pengharapan--, Yohanes--kasih--, rasul Paulus dan Barnabas.
Kita ambil satu tiang pintu kemah yaitu Yohanes.
Yohanes13: 21-26
13:21. Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."
13:22. Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya.
13:23. Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.
13:24. Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: "Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!"
13:25. Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?"
13:26. Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
Ayat 23 = 'Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya' = Yohanes.
Yohanes menjadi salah satu tiang pintu kemah karena ia selalu bersandar di dada Yesus, artinya:
- Mengasihi Tuhan lebih dari semua; mengutamakan Tuhan lebih dari semua, dan ia dikasihi Tuhan.
Kalau masih ragu-ragu, berarti tidak bersandar di dada Tuhan. Pilih salah satu: kalau bersandar di dada Yesus sudah benar dan kita akan hidup kekal, kalau bersandar pada yang lain (toko dan sebagainya) akan habis sebab semua yang di dunia akan hancur dan lenyap.
Ikut Tuhan jangan setengah-setengah!
Pintu kemah adalah pintu masuk ruangan suci.
Jadi kehidupan yang suci bisa mengasihi Tuhan lebih dari semuanya--mengutamakan Tuhan lebih dari semuanya.
- Roma 5: 5
5:5. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkandi dalam hatikita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Yang kedua: kasih membuat kita kuat teguh hati, artinya:
- Tidak kecewa, putus asa, dan meninggalkan Tuhan apapun yang kita hadapi.
- Hanya percaya sepenuh kepada Tuhan.
2 Yohanes 1: 10-11
1:10. Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya.
1:11. Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.
'ia tidak membawa ajaran ini' = tidak membawa ajaran yang benar. Yohanes menuliskan pengalamannya bersama dengan Tuhan, dia bersandar di dada Tuhan, sehingga tahu Yudas, kehidupan yang sesat.
'janganlah memberi salam kepadanya'= bukan hanya tidak boleh fellowship, memberi salampun tidak boleh.
"Sekarang ini saya masih memberi didikan: Kalau beda ajaran antara kakak, adik, secara keluarga baik-baik saja. Kalau dalam ibadah, hindari; kalau ajarannya tidak benar, hindari. Secara kekeluargaan baik-baik saja."
Kalau kasih semakin tinggi, pemisahan akan semakin jauh. Pemisahan tidak bisa dibendung, sampai dua orang di tempat tidur terpisah, suami isteri tidak bisa memberi salam. Karena itu harus kuat teguh hati.
Ayat 11 = fellowshipitu mewarisi tabiat, perbuatan, dan perkataan.Kalau berfellowshipdengan yang jahat, nanti kita juga jahat. Fellowshipsama dengan makan bersama, berarti mewarisi hati nurani.
"Saya pernah mengalami, hari sabtu saya datang fellowship, pendetanya bergurau terus, hari minggu saya berkhotbah juga ikut-ikut bergurau terus. Satu kali saja dengar, sudah beda, inilah mewarisi semuanya. Kita tidak sadar. Nanti kalau pemisahan semakin jauh, kita tidak bisa memberi salam lagi."
Praktikkuat teguh hati:
- Kuat teguh hati saat menghadapi ajaran lainsampai menyingkir dari ajaran lain, bahkan satu waktu terjadi puncak pemisahan yaitu perpisahan selamanya seperti Yudas Iskariot dengan Yohanes--seperti perpisahan dua orang di tempat tidur, satu terangkat, satunya tertinggal. Tidak main-main!
Harus tegas untuk berpegang teguh pada ajaran yang benar dan menolak yang salah! Jangan memberi kesempatan satu kalipun mendengar ajaran yang salah.
- Bilangan 13: 27-28, 32
13:27. Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya.
13:28. Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.
13:32. Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya.
Praktik kedua: kuat teguh hati saat menghadapi pencobaan-pencobaan.
Kalau tidak kuat teguh hati, hanya akan membawa kabar busuk.
Kabar busuk artinya kabar mempelai (pengajaran yang benar) ditambah dengan suara daging--sudah mengakui kebenaran firman tetapi ditambah dengan logika. Dia tidak menghormati Tuhan tetapi manusia.
Kabar busuk membuat kita bimbang, kecewa, bersungut-sungut, putus asa, dan meninggalkan pengajaran yang benar.
Mengapa begitu? Karena kabar busuk membesarkan pencobaan-pencobaan, godaan, masalah lebih dari pada firman Tuhan.
Kalau kuat teguh hati kita akan selalu mengucap syukur kepada Tuhan apapun yang kita hadapi hari-hari ini.
Tegas dalam menghadapi pengajaran! Hadapi pencobaan dengan ucapan syukur, kita tetap percaya dan yakin pada Tuhan.
- Praktik ketiga: kuat teguh menghadapi dosa dan puncaknya dosa--dosa makan minum dan kawin mengawinkan--, sehingga bisa hidup benar dan suci.
Tadi, kita menjadi tiang iman (ketaatan) seperti Abraham, hasilnya diberkati sampai anak cucu.
Sekarang kalau menjadi TIANG KUAT TEGUH HATI, hasilnya:
- Yohanes 13: 25
13:25. Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?"
Hasil pertama: dilindungi dari antikris dan nabi palsu.
Doakan seorang gembala! Gembala memiliki karunia khusus yaitu karunia menimbang roh; bisa membedakan dengan tegas antara pengajaran benar dan ajaran palsu, bahkan sampai satu waktu tidak usah bicarapun sudah bisa membedakan, sehingga bisa memberikan makanan yang sehat--makanan yang benar--bagi sidang jemaat, dan sidang jemaat tidak menjadi korban dari antikris--binatang buas.
"Saya sudah mengalami, yaitu soal 46 tahun (Bait Allah dirombak), ditambah 20 tahun untuk membangun Bait Allah. Semua sudah tepuk tangan, saya langsung turun, saya jelaskan: 46 ditambah 20 = 66, coba alkitab dirombak--66 menunjuk pada jumlah kitab dalam alkitab. Baru mereka sadar kalau salah. Inilah karunia menimbang roh. Baru satu kata, bisa tahu kalau salah. Tetapi lain kali (saya belum mengalami ini), Pdt Pong mengatakan: Tidak usah bicarapun bisa tahu, karena urapan sudah maha kudus."
- Yosua 1: 6-7
1:6. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikandengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.
1:7. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi.
Hasil kedua: kita akan dipakai dalam kegerakan ke Kanaan; kegerakan Roh Kudus hujan akhir; kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, dengan hati-hati, supaya tetap beruntung; berhasil dan indah pada waktunya.
Jaga keberuntungan dari Tuhan! Lebih baik hati-hati.
"Saya di Australia dijebak, sudah datang ke sana tetapi ibadahnya tidak sesuai. Saya tidak mau, karena harus bertindak hati-hati. Doakan saya agar tidak mengikuti hawa nafsu dan popularitas.
Demikian juga dalam pekerjaan. Sekalipun tampaknya luar biasa, tetapi kalau ada jerat-jerat, jangan! Harus bertindak hati-hati. Jaga keberuntungan dari Tuhan."
Tadi, tiang halaman: taat dengar-dengaran, dan kita akan diberkati.
Kemudian tiang pintu kemah: kuat teguh hati, kita berhasil dan beruntung.
- Keluaran 26: 31-32
26:31. Haruslah kaubuat tabirdari kain ungu tua, dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya; haruslah dibuat dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun.
26:32. Haruslah engkau menggantungkannya pada empat tiang dari kayu penaga, yang disalut dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, berdasarkan empat alas perak.
Tiang ketigadalam Tabernakel: tiang pintu tiraiuntuk masuk ruangan maha suci--terdapat 4 tiang pintu tirai yang menunjuk pada 4 pribadi manusia yang sudah terangkat ke sorga yaitu Henokh, Musa, Elia, dan Yesus; ada yang mati dulu baru bangkit--Yesus dan Musa--, ada juga yang diangkat hidup-hidup--Henokh dan Elia.
Kita ambil satu contoh: Henokh.
Kejadian 5: 22-24
5:22. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allahselama tiga ratustahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
5:23. Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun.
5:24. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.
Ayat 22= 'Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratustahun lagi' = angka 300 merupakan keliling Tabernakel: panjang: 100, lebar 50.
Jadi Henokh bergaul dengan Allah yang dibina dengan kabar mempelai dalam terang Tabernakel, sampai ia terangkat ke sorga.
Tabernakel terdiri dari tiga ruangan, artinya: kabar mempelai membawa kita masuk halaman--kebenaran; selamat--, ruangan suci--kesucian--, dan ruangan maha suci--kesempurnaan.
Kita sudah selamat---percaya, bertobat--, tetapi belum sempurna. Jadi kita harus berada di ruangan suci.
Inilah bergaul dengan Allah dalam sistem Tabernakel. Di dalam ruangan suci ada tiga macam alat, sekarang tiga macam ibadah pokok--kandang penggembalaan. Harus berada di ruangan suci kalau mau menjadi tiang seperti Henokh.
Ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:
- Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya--ada nyanyian dan kesaksian.
- Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.
- Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal dan kita bisa bergaul erat dengan Allah seperti Henokh. Kita disucikan secara terus menerus sampai JUJUR.
Amsal 3: 32
3:32. karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat.
Hari-hari ini yang penting adalah kejujuran:
- Jujur soal pengajaran. Kalau benar kita pegang--kita dengarkan--dan praktikkan. Kalau tidak benar, kita lari menyingkir, jangan coba-coba.
- Jujur soal nikah dan keuangan.
Ibrani 13: 4-5
13:4. Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinandan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
13:5. Janganlah kamu menjadi hamba uangdan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
Ayat 4 = 'penuh hormat' = jujur.
Mulai dari permulaan nikah harus jujur.
"Kalau sudah punya satu pasangan, jangan ada lagi. Maksudnya mau apa? Itu hanya menyakiti/memperdaya orang. Ini bisa terjadi sama perempuan atau laki-laki. Tanya dulu kepada orang tua setuju atau tidak. Jangan sudah jalan tetapi orang tua tidak setuju, lalu orang tua disalahkan: orang tua tidak perhatian. Kalau tidak perhatian, orang tua akan bilang: Terserah ya, mau dapat siapapun boleh. Itulah tidak perhatian. Tetapi kalau orang tua bilang: Sebentar, itu siapa, keputusannya 'tidak boleh' itulah perhatian. Setelah menikah juga harus jujur."
Ayat 5= jujur soal keuangan; uangnya Tuhan dan uangnya sesama harus jujur.
"Kalau di antara suami-isteri tidak tahu berapa uangnya, ini bagaimana?"
- Jujur dalam segala hal.
Kalau sudah jujur soal pengajaran, nikah, keuangan dan jujur dalam segala hal, Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita--Imanuel.
Kalau digabung: kehidupan yang taat, kuat teguh hati, dan jujur (tiga tiang) akan dipasang tirai. Tirai pintu gerbang, tirai pintu kemah, tirai pintu tirai adalah pribadi Yesus. Ada Yesus di sana, dan Dia tidak akan meninggalkan kita--Imanuel. Dia selalu memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk kita semua. Sungguh-sungguh!
Di atas kayu salib Yesus bergumul sampai berteriak:
Sudah selesai!Artinya: Dia yang menanggung dan mengampuni semua dosa sehingga kita mengalami damai sejahtera, semua enak dan ringan.
Apa yang berat? Yang penting bisa taat, kuat teguh hati, dan jujur, Dia akan memperhatikan kita, sampai berteriak:
Sudah selesai.
Kalau dosa selesai, masalah juga akan selesai pada waktunya. Dia Imam Besar bisa menyelesaikan semua masalah pada waktunya.
Hati damai adalah bukti dosa selesai, masalah akan selesai, dan semua berangsur-angsur menjadi berhasil dan indah. Tenang saja, yang penting kita berusaha. Usaha yang harus ditekuni adalah menjadi tiang taat, kuat teguh hati, dan jujur. Usaha kita terbatas, tetapi Tuhan tidak terbatas.
Dia meneguk anggur asam bercampur empedu, dan Dia gantikan dengan anggur baru kepada kita--pembaharuan. Di atas kayu salib Dia berteriak:
Sudah selesai,untuk membaharui kita dari manusia daging menjadi manusia baru.
Pada kesempatan siang hari ini kita diubahkan oleh Tuhan. Kita minum anggur yang baru.
Apa yang diubahkan?
KESABARAN. Sudah taat, kuat teguh hati, jujur, mengapa belum terjadi mujizat? Sabar menunggu waktu Tuhan. Dalam kesabaran kita bisa mengoreksi diri, jangan menyalahkan orang.
Kalau sudah taat, kuat teguh hati, jujur, ditambah sabar, mujizat akan terjadi, sampai kalau Tuhan datang kembali ke dua kali terjadi mujizat yang terakhir, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia(tidak ada dosa lagi) untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali di awan-awan permai.
Kita menjadi tiang penopang di Yerusalem baru, tidak keluar dari sana selamanya.
Wahyu 3: 123:12. Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
Kalau jadi tiang, pasti digantungi tirai; ada pribadi Tuhan yang memperhatikan kita. Kita hanya memandang Dia; berseru kepada Dia.
Tuhan tidak melihat masalah, kemustahilan dan lain-lain yang kita hadapi, tetapi Dia melihat hati yang taat, kuat teguh hati, jujur, dan sabar. Jangan mengomel atau menuntut tetapi serahkan semua kepada Dia.
Biarpun kita sudah hancur, yakinlah Tuhan menolong kita. Itulah kehidupan sebagai tiang. Yang terbaik akan Dia lakukan sampai kita disempurnakan.
Tuhan memberkati.