Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 4: 2-34:2. Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhtaterdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.4:3. Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspisdan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrudrupanya.
Ayat 2 dan 3 tidak bisa dipisahkan.
Ayat 2 menunjuk pada tabut perjanjian, itulah takhta sorga dan Seorang yang duduk di atasnya; ayat 3 menunjuk pada sinar kemuliaan/
shekina gloridari tabut perjanjian.
Jadi, pribadi TUHAN dan takhta-Nya memancarkan sinar kemuliaan dalam bentuk sinar dari batu-batu indah.
Ada
4 macam batu indah(diterangkan mulai dari
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 29 Februari 2016):
- Ayat 3: permata yaspis; ini yang terindah. Ini menunjuk pada iman--pintu gerbang Tabernakel.
- Ayat 3: permata sardis--berwarna merah.
Arti rohaninya: bertobat--warna merah menunjuk pada tanda darah.
Dalam Tabernakel, menunjuk pada mezbah korban bakaran. Dulu binatang-binatang disembelih dan ada darahnya untuk pengampunan dosa.
- Batu kristal= lautan kaca.
Wahyu 4: 6
4:6.Dan di hadapan takhta itu ada lautan kacabagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
Lautan kaca ini mengingatkan kita pada laut Kolsom.
Arti rohaninya: baptisan air. Dalm Tabernakel, menunjuk pada kolam pembasuhan.
- Ayat 3: batu zamrud = pelangi.
Arti rohaninya: baptisan Roh kudus.
Dalam Tabernakel, menunjuk pada pintu kemah.
AD 1.
PERMATA YASPIS= IMAN.
Kita belajar
perkembangan imandalam sistem Tabernakel:
- Pintu gerbang Tabernakel--pelataran Tabernakel--= iman/percaya kepada Yesus.
Roma 10: 17
10:17. Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
IMAN YANG BENARdidapatkan dari mendengar firman Kristus--firman yang diurapi oleh Roh Kudus; firman pengajaran yang benar; pembukaan firman Allah, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.
Jadi, saat mendengar firman, kita sedang disinari oleh permata yaspis yang menghasilkan iman.
Mazmur 118: 19-21 => tentang pintu gerbang
118:19. Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada TUHAN.
118:20. Inilah pintu gerbang TUHAN, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya.
118:21. Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.
Di sini, disebutkan: 'Bukakanlahaku piintu gerbang kebenaran.' Ini suatu teriakan.
Jadi, tugas utama seorang gembalaadalah ada kerinduan dan tangisan untuk mendaptkan pembukaan firman Allah.
Dibantu doa juga bagi kami gembala, supaya selalu ada kerinduan dan tangisan untuk mendapatkan pembukaan firman, sebab di mana ada pembukaan firman Allah, di situ pasti ada pembukaan jalan dan pintu yang tertutup, sampai membuka pintu gerbang sorga. Ini yang haruus jadi kerinduan seorang gembala.
Bagaimana dengan sidang jemaat?
Lukas 8: 18
8:18. Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."
Supaya pintu gerbang terbuka, maka sikap sidang jemaatadalah memperhatikan cara kita mendengar firman pengajaran yang benar. Kita smeua harus ada kerinduan dan tangisan untuk bisa mendengar dan menerima firman pengajaran yang benar.
Kalau gembala, merindu dan menangis untuk mendapatkan pembukaan firman; seddangkan sidang jemaat merindu dan menangis untuk bisa menerima firman Allah dalam urapan Roh Kudus--firman pengajaran yang benar.
Artinya:
- Bisa mendengar firman Allah dengan sungguh-sungguh.
- Mengerti firman.
- Percaya/yakin pada firman pengajaran yang benar, sehingga firman menjadi iman di dalam hati--pintu hati terbuka, sehingga pintu sorga juga terbuka.
- Praktik firman, sehingga iman kita sungguh-sungguh menjadi iman yang benar.
Kita bukan menolak atau mengkritik firman, tetapi menerima firman.
Kalau percaya, firman akan menjadi iman di dalam hati. Kalau kita praktik firman, firman akan menjadi perbuatan iman.
Hasilnya: semua pintu yang tertutup di dunia terbuka bagi kita, sampai pintu gerbang sorga juga terbuka bagi kita.
Jadi, hati-hati dengan cara kitamendengar firman! Dan hati-hati dengan apa yang didengar. Kalau cara mendengarnya sudah benar, tetapi apa yang didengar salah, juga tidak ada artinya.
Ini yang menentukan nasib kita. Kaum muda, perhatikan! Kuliah tidak menjamin hidup kita, tetapi kalau mendengar sungguh-sungguh, apa yang didengar juga benar, sampai praktik firman, maka ada jaminan pintu gerbang sorga terbuka bagi kita dan pintu-pintu di dunia juga pasti terbuka.
Perhatikan cara mendengar dan apa yang kita dengar! Kedua-duanya harus benar. Jangan dengar gosip, ajaran palsu atau yang aneh-aneh. Pilih yang benar! Itu yang menentukan nasib kita!
Kejadian 28: 16-17
28:16. Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya."
28:17. Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga."
Pintu gerbang sorga sama dengan rumah Allah.
Buktikalau kita sudah punya iman yang benar--iman yang dipraktikkan sampai pintu gerbang sorga terbuka adalah rumah Allah terbuka bagi kita.
Artinya kita bisa beribadah melayani TUHAN dengan setia dan tanggung jawab. Tugas kita hanya setia dan tanggung jawab. Dan Tuhan tidak menipu kita. Kita bekerja atau sekolah, tetapi tetap utamakan ibadah!
1 Timotius 4: 8-10
4:8. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup inimaupun untuk hidup yang akan datang.
4:9. Perkataan ini benardan patut diterima sepenuhnya.
4:10. Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.
Segala sesuatu yang bersifat jasmani (badani), maksimal hanya sampai liang kuburhanya sampai liang kubur, bahkan sebelumnya sudah tidak berguna lagi.
Tetapi ibadah berguna dalam segala hal, sebab di dalam ibadah, Tuhan memberikan janji yang dobel dan pasti, yaitu:
- Pemeliharaan untuk hidup sekarang di dunia, termasuk masa depan.
- Hidup kekal.
'Perkataan ini benardan patut diterima sepenuhnya'= kita harus yakin bahwa TUHAN tidak pernah menipu kita, tetapi Dia selalu menggenapi janji-Nya.
Ayat 10: 'berjerih payah dan berjuang'= nasihat terakhir, yaitu kita harus memperjuangkan ibadah pelayanan lebih dari segala perkara di dunia. Bukan kita tidak boleh kuliah atau bekerja. Tetap kuliah dan bekerja yang keras, tetapi kita juga harus memperjuangkan ibadah pelayanan lebih dari segala perkara di dunia, karena di dalamnya ada janji dobel--untuk sekarang sampai hidup kekal.
Jadi, saat-saat mendengar firman seperti sekarang ini, menentukan apakah pintu terbuka atau tertutup. Kalau cara kita salah--mengantuk atau bosan--, maka pintu akan tertutup, bahkan yang terbuka menjadi tertutup, sampai pintu sorga juga tertutup.
Tetapi kalau kita sungguh-sungguh, maka pintu-pintu di dunia yang tertutup akan mulai terbuka, sampai pintu sorga juga terbuka bagi kita.
Perhatikan cara mendengar dan apa yang kita dengar!Keduanya harus sama-sama benar, supaya pintu-pintu terbuka bagi kita, sampai pintu gerbang sorga terbuka bagi kita.
Bukti pintu gerbang sorga terbuka bagi kita adalah kita mulai melihat sorga, artinya kita bisa beribadah melayani TUHAN dengan setia dan benar, sehingga ada jaminan untuk hidup kita sekarang sampai hidup kekal.
Perjuangkan ibadah pelayanan kita lebih dari semua!Tuhan memperjuangkan ibadah Israel dengan cara menghukum Mesir 10 kali; tetapi supaya bangsa kafir bisa beribadah, Dia harus mati di kayu salib. Apapun yang kita perjuangkan untuk ibadah tidak sebanding dengan perjuangan TUHAN, sebab Dia tahu harga ibadah itu seharga pembukaan pintu sorga dan semua pintu juga terbuka. Perjuangkan sungguh-sungguh!
- Meja roti sajian--ruangan suci.
Inilah perkembangan iman, sampai nanti ke takhta sorga; sampai di tabut perjanjian.
Tadi dijelaskan, Wahyu 4: 2-3 terkena pada tabut perjanjian dan ada sinar kemuliaan.
Kita juga. Mulai dari pintu gerbang, imannya meningkat sampai di meja roti sajian, sampai nanti di tabut perjanjian. Semua mengarah ke tabut perjanjian--ini adalah takhta sorga. Sinarnya dari takhta dan kita kembali ke takhta.
Di luar Tabernakel--kerajaan sorga--itu gelap dan kita disinari dengan sinar dari takhta--salah satunya sinar permata yaspis/iman--, sehingga kita percaya Yesus--masuk pintu gerbang. Sinarnya lebih lagi, kita juga maju lagi, yaitu masuk meja roti sajian. Dan yang terakhir nanti, sampai kita masuk di takhta sorga--tempat di mana sinar itu dipancarkan.
Semua begitu. Kita ditarik ke takhta sorga. Dari tempat gelap--dulu najis/kotor--ditarik ke takhta oleh sinar kemuliaan/sinar batu-batu indah. Luar biasa! TUHAN tolong kita semua.
Meja roti sajian= IMAN YANG TEGUH/IMAN YANG SUCI.
Tadi, iman yang benar, yaitu lewat mendengar firman. jangan iman dari melihat. Banyak yang melihat misalnya mobil, lalu pegang dan percaya nanti memiliki mobil tersebut. Itu setan yang menjawab, bukan iman yang benar.
Kita mendapatkan iman yang teguh/suci dari meja roti sajian, arti rohaninya adalah ketekunan dalam ibadah pendalaman alitab dan perjamuan suci.
Pendalaman alkitab= firman Allah yang diulang-ulang, sehingga lebih mendalam lagi. Sama seperti membuat lobang, tanah dicangkul terus menerus dan lebih dalam lagi. Firman TUHAN itu bagaikan tambang emas, dicangkul terus lebih mendalam.
Kegunaanfirman pengajaran yang benar--yang diulang-ulang--:
- Filipi 3: 1b
3:1. Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah dalam Tuhan. (3-1b) Menuliskan hal ini lagikepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastiankepadamu.
Kegunaan yang pertama: untuk memberi kepastian imankepada kita; meneguhkan iman kita, sehingga kita memiliki iman yang teguh, supaya tidak diombang-ambingkan oleh ajaran-ajaran palsu (Filipi 3: 2).
Filipi 3: 2
3:2. Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,
= tentang nabi-nabi dan guru-guru palsu yang seperti anjing-anjing, pekerja yang jahat dan penyunat-penyunat palsu.
Sekarang banyak macam ajaran, sampai yang ekstrem--menyetujui homoseks dan lesbian. Mulai dari dulu kawin-cerai dan kawin-campur disetujui. Banyak ajaran palsu, bahkan orang-orang yang dikatakan dipakai oleh TUHAN--penyanyi-penyanyi lagu rohani--, setuju dengan homoseks dan lesbian. Ini pemalsuan--anjing-anjing, pekerja jahat dan penyunat palsu.
Kita harus hati-hati! Ibadah juga dipalsukan. Kalau ibadahnya palsu, maka penyembahannya juga palsu, semuanya palsu.
- Maleakhi 3: 1-3
3:1. Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
3:2. Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logamdan seperti sabun tukang penatu.
3:3. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emasdan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
Lewi= pelayan TUHAN.
Api tukang pemurni logam dan sabun tukang penatu= firman penyucian yang keras, tajam dan diulang-ulang.
Kegunaan kedua firman yang diulang-ulang: untuk menyucikan noda dan karatdari imam-imam (hamba TUHAN dan pelayan TUHAN), supaya imam-imam melayani dalam pelayanan yang benar kepada TUHAN, berkenan pada TUHAN dan tahan melayani sampai TUHAN datang--tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan. Tidak akan pernah berhenti di tengah jalan.
Semakin suci, kita semakin menikmati dan bahagia dalam pelayanan--sebab sorga itu suci--, sampai kedatangan TUHAN kedua kali.
Kalau kita tidak suci, lebih hari lebih berat dalam melayani, sampai berhenti.
Seperti kerja di dunia, kalau tidak menguasai, mau kerja sudah stress lebih dulu. Susah. Mau sekolah tidak mau belajar matematika, dan saat ada pelajaran matematika, belum apa-apa sudah stress. Sudah.
Tetapi kalau makin hari makin pandai dan menguasai, akan semakin senang bekerja atau sekolah. Sama dengan sorga. Sorga bukan persoalan pandai atau bodoh, tetapi kesucian. Semakin suci, semakin senang melayani. Inilah kegunaan firman yang diulang-ulang.
Nodaada pada pakaian--di luar--= perbuatan dan perkataan dosa.
Karat--di dalam hati--, yaitu:
- Keinginan jahat dan najis.
Keinginan jahat: cinta akan uang yang membuat kita menjadi kikir dan serakah.
Ini adalah karat.
- Kebenaran diri sendiri = menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain dan TUHAN--pengajaran yang benar.
Karat ini harus dihadapi dengan firman yang diulang-ulang. Kalau tidak, tidak akan bisa--sulit untuk lepas dari karat, kalau firman tidak diulang.
Percayalah! Semakin disucikan, kita semakin semangat melayani TUHAN--semakin setia dan berkobar, tidak pandang usia atau kesehatan.
Kalau tidak suci, sudah beda. Biar masih muda, tetapi sudah malas.
TUHAN tolong kita semua.
Jadi, imam-imam (hamba TUHAN/pelayan TUHAN) harus tekun dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci, supaya disucikan luar dan dalam secara terus-menerus, sehingga tampil sebagai imam-imam seperti emas dan perak yang murni.
Maleakhi 3: 3
3:3. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emasdan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
Amsal 10: 20
10:20. Lidah orang benarseperti perakpilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.
Perak, artinya penebusansampai lidahnya benar/jujur (ya katakan: Ya, tidak katakan: Tidak; benar katakan: Benar, tidak benar katakan: Tidak benar).
Hamba TUHAN/pelayan TUHAN di 2 Timotius, salah satunya seperti olahragawan. Yang dituntuut adalah sportif/jujur. Harus jujur. Jangan: Ya, tetapi...benar tetapi... Itu tidak jujur.
Kalau tidak jujur, itu perak berkarat.
Emas= taat dengar-dengaran--memiliki kasih--, yaitu mengasihi TUHAN lebih dari semua dan mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan sampai mengasihi orang yang memusuhi kita.
Hati-hati! Kalau tidak taat, itu sudah emas berkarat. Benci, berarti emas berkarat, apalagi benci tanpa alasan.
Ini dahsyat, kalau emas dan perak sampai berkarat. Benar-benar akan dibuang oleh UTHAN. Kita hati-hati!
Hagai 2: 7-9
2:7. Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat;
2:8. Aku akan menggoncangkansegala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.
2:9. Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.
Penyelesaian pembangunan tubuh Kristus--pelayanan kita dalam tubuh Kristus--justru diperhadapkan dengan kegoncangan. Mungkin banyak, tetapi rumput; sedikit, tetapi emas dan perak yang bertahan. Baru di sinilah--menjelang penyelesaian tubuh Kristus--terjadi pemisahan, mana yang rumput kayu dan mana yang emas perak.
Mungkin kelihatan banyak, tetapi hanya rumput dan saat goncangan datang akan tampak mana rumput dan emas. Karena itu, kita harus tekun dalam ibadah pendalaman alkitab--harus banyak disucikan, sampai tampil seperti emas dan perak, yaitu jujur dan taat dengar-dengaran (memiliki kasih).
Sebagai emas dan perak, kita tidak akan gugur oleh apapun.
Mari, kita tampil sebagai hamba/pelayan TUHAN dengan kualitas emas dan perak. Kuantitas boleh, tetapi harus ada kualitas emas dan perak.
'Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas'= sekalipun kita menghadapi kegoncangan di segala bidang--krisis total, sampai krisis kasih--, tetapi emas dan perak tetap kepunyaan TUHAN.
Artinya:
- kita tetap dilindungi dan dipeliharaoleh TUHAN secara ajaib di tengah krisis total dan krisis kasih pada zaman antikris.
- Kita bisa tetap dalam ketenangan--damai sejahtera--sekalipun semua goncang baik jasmani maupun rohani; semua enak dan ringan.
- Kita menjadi miliki TUHANselama-lamanya; menjadi mempelai wanita TUHAN.
Jangan coba-coba untuk menyentuh kehidupan yang menjadi emas dan perak, karena emas dan perak adalah milik TUHAN.
'Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktulagi maka Aku akan menggoncangkanlangit dan bumi, laut dan darat'= mungkin sekarang belum terasa kita emas-perak atau rumput-kayu, tetapi sedikit waktu lagiTUHAN akan mengadakan kegoncangan. Saat itu sungguh-sungguh baru terlihat.
Memang yang tergoncang dulu yang kelihatan; yang tidak tergoncang akan terlihat terakhir.
Sekarang, yang menonjol adalah yang tergoncangkan, yaitu rumput, kayu. Kelihatan dahsyat dan luar biasa karena belum ada goncangan. Tetapi nanti saat terjadi kegocangan, yang rumput kayu akan ambruk dan barulah muncul yang tidak tergoncangkan, yaitu emas dan perak.
Sekarang, yang tidak tergocangkan memang tidak kelihatan--seperti emas 1 gram, mau diletakkan di mana? Tetapi saat terjadi kegoncangan, baru emas dan perak akan muncul untuk dipermuliakan.
Kita sungguh-sungguh hari-hari ini. Dari takhta ada sinar dari batu-batu indah untuk menyinari kita yang berada dalam kegelapan.
Masuk pintu gerbang, artinya ada iman yang benar. Dengar firman dengan sungguh-sungguh. Ada kerinduan dan tangisan supaya ada pembukaan firman. Mau masuk gereja, ada kerinduan dan tangisan: 'TUHAN bukakan firman, tolong saya.' Dan sungguh-sungguh kita mengalami pembukaan pintu-pintu.
Kemudian, menuju ke meja roti sajian. Naik satu langkah, kita tekun dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci. Firman diulang-ulang, supaya iman kita menjadi teguh dan tidak diombang-ambingkan oleh ajaran palsu. Kemudian, kita memang dikucak dan dilas. Biarlah, itu penyucian dari TUHAN, supaya kita tampil sebagai emas dan perak yang menjadi kepunyaan TUHAN.
- Tabut perjanjian--ruangan maha suci.
Di dalam tabut perjanjian, salah satunya berisi buli-buli emas berisi manna= IMAN YANG SEMPURNA, yang layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Tabut perjanjian= takhta sorga.
Ibrani 9: 4
9:4. Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,
Tadi, iman yang benarkita dapatkan lewat mendengar firmandengan sungguh-sungguh. Kita masuk pintu gerbang Tabernakel. Cara mendengarnya dan apa yang didengar harus benar.
Kemudian iman yang suci/iman yang teguh kita dapatkan dari ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci.
Sekarang, dari mana kita mendapatkan iman yang sempurna? Dari ujian iman/percikan darah.
1 Petrus 1: 6-7
1:6. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diujikemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Pada tabut perjanjian memang terdapat percikan darah--7 kali percikan darah di atas tabut untuk Yesus dan 7 kali percikan darah di depan tabut untuk sidang jemaat.
Angka 7 menunjuk pada kesempurnaan. Artinya: mengalami ujian iman sampai sempurna.
Yesus mengalami ujian iman sampai mati di kayu salib. Kita juga harus mengalami ujian iman, sampai iman kita sempurna.
Salah satu contoh adalah Ayub.
Ayub 1: 1-3
1:1. Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
1:2. Ia mendapat tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan.
1:3. Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang sangat besar, sehingga orang itu adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah timur.
Ayub hebat, tetapi imannya belum sempruna, sehingga harus mengalami ujian iman. Sudah hebat, tetapi masih harus mengalami ujian iman, supaya imannya bisa sempurna.
Sudah punya iman yang benar dan iman yang suci, sudah bagus, tetapi belum sampai di takhta. Harus sampai sempurna, tidak ada cacat celanya. Untuk itu, perlu ada ujian.
Secara jasmani, Ayub hebat, begitu juga rohaninya. Tetapi imannya belum sempurna. Ini yang dikejar oleh TUHAN. Kalau mau sampai di takhta sorga, harus ada iman yang sempurna. Kalau baru pintu gerbang dan meja roti sajian, belum sampai ke takhta sorga. Harus diisinari terus sampai ke takhta.
Bukti kalau iman Ayub belum sempurna:
- Ayub 3: 1, 11
3:1. Sesudah itu Ayub membuka mulutnya dan mengutuki hari kelahirannya.
3:11. Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir, atau binasa waktu aku keluar dari kandungan?
Bukkti pertama kalau iman Ayub belum sempurna: masih sering kecewa dan putus asa, karena ia merasa hebat ('Aku hebat, tetapi kok jadi seperti ini? Lebih baik aku tidak dilahirkan.').
Hati-hati anak-anak! Kalau dimarahi oleh orang tuanya, seringkali berkata: 'Mengapa aku dilahirkan?' Itu menyakiti hati orang tua. Tidak boleh begitu!
Kalau orang merasa hebat, sedikit-sedikit akan merasa 'kok begini?'
Kalau orang tidak merasa hebat, saat ada sedikit masalah, ia akan merasa bahwa ia pantas mendapat masalah. Tetapi kalau putus asa, itu karena ia merasa hebat.
- Ayub 32: 1-2
32:1.Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
32:2.Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,
Bukkti kedua kalau iman Ayub belum sempurna : Ayub merasa bangga, karena merasa hebat dan benar sendiri--memakai kebenaran sendiri, yaitu:
- Kebnaran di luar firman.
Kalau alkitab bilang: Tidak boleh, kita bilang: Boleh, itulah kebenaran sendiri. Kalau alkitab bilang: Tidak boleh, biar 1.000 pendeta bilang: Boleh, itu adalah kebenaran sendiri. Seperti Yesus juga. Dia sendiri yang benar--mengajarkan yang benar--, tetapi ditentang oleh sekian banyak ahli taurat. Tidak masalah, yang penting sesuai dengan alkitab.
- Sudah berbuat dosa, tetapi menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain dan TUHAN--pengajaran yang benar.
Ayub bangga karena ia merasa hebat dan benar sendiri. Ini bukti bahwa imannya belum sempurna. Memang dia suci, tetapi masih ada kelemahannya.
Oleh sebab itu, jangan merasa hebat! Semakin merasa hebat, ujiannya semakin hebat!
"Sama seperti di sekolah. Ada kelas khusus yang isinya anak yang hebat-hebat. Ujiannyapun juga dikasih soal yang hebat-hebat. Dulu, di Malang ada anak yang belajar komputer secara otodidak mulai SMP sampai jam 2-3 pagi, bukan main game. Sampai papanya mengeluh. Setelah kuliah, baru terasa. Kalau dosen kasih soal untuk satu kelas, satu kelas jawabannya sama, karena menyontek dia semua, sebab hanya dia satu-satunya yang bisa mengerjakan. Sekarang dibedakan oleh dosennya. Dia dikasih soal sendiri. Coba dia tidak merasa hebat, tidak usah memberikan contekan, dia enak dan santai saja. Sekarang, ujiannya lebih hebat juga, soalnya lebih sulit. Begitu kalau di dunia."
Hati-hati! Jangan merasa hebat! Kalau merasa hebat, ujiannya sebentar lagi juga hebat. Lebih baik kita merasa tidak bisa.
Karena Ayub merasa hebat, maka TUHAN izinkan Ayub masuk dalam ujian yang hebat--ujian habis-habisan. Bukan utnuk menghancurkan, tetapi supaya mendapatkan iman yagn sempurna; iman bagaikan emas murni.
Ayub 23: 10
23:10. Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.
Lewat ujian yang hebat, dia bukan hancur, tetapi ia mendapatkan iman bagaikan emas murni--iman yang sempurna.
Memang manusia ini tanah liat, tetapi kalau sudah diisi firman, kita bukan hancur saat diuji oleh TUHAN, tetapi justru menjadi emas munir. Ayub sudah mengalami hal ini.
Ini bukti bahwa Ayub sudah mendapatkan iman bagaikan emas murni lewat ujian/percikan darah.
Bukti Ayub mendapatkan iman bagaikan emas murni:
- Yakobus 5: 10-11
5:10. Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaranpara nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.
5:11. Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunanAyubdan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.
Bukti pertama mendapatkan iman bagaikan emas murni:TEKUN=
- Ketekunan dalam kandang penggembalaan--3 macam ibadah pokok. Kita sudah menuju ke takhta, tinggal satu alat lagi. Untuk bisa tekun dalam 3 macam ibadah pokok, ada ujiannya. Tetapi ingat, kalau kita diuji bukan untuk hancur, tetapi kita akan timbul bagaikan emas murni.
Yang sudah rindu untuk 3 macam ibadah, ayo melangkah. Kalau melangkah satu kali, jalan akan terbuka bagi kita semua.
- Tidak bisa dihalangi oleh apapun.
- Bukti kedua mendapatkan iman bagaikan emas murni: SABAR =
- Sabar dalam penderitaan, artinya tidak mengomel/bersungut-sungut, tidak menyalahkan orang apalagi TUHAN, tetapi selalu mengucap syukur kepada TUHAN--kita merasa layak mengalami penderitaan.
- Sabar dalam menunggu waktu TUHAN.
Kalau TUHAN belum menolong, berarti TUHAN masih sibuk dengan diri kita yang masih banyak kekurangan dan harus ditolong.
Jangan mencari jalan keluar sendiri di luar firman! Kita akan benar-benar hancur!
Ayub 23: 10-11
23:10. Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.
23:11. Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang.
Sabar menunggu waktu TUHAN artinya tidak mengambil jalan keluar sendiri di luar firman. Jalan keluar sendiri di luar firman sama dengan jalan buntu dan menuju kebinasaan. Jangan! Tetapi tetap sabar menunggu waktu TUHAN.
"Tadi kesaksian, TUHAN tidak pernah terlambat, dan tidak terlalu cepat, tetapi pasti tepat pada waktunya."
'tidak menyimpang'= ini emas murni. Saat diuji, kaki kita tidak menyimpang sedikitpun. Kita sabar dan tetap di jalan TUHAN!
- Bukti ketiga mendapatkan iman bagaikan emas murni: TABAH= kuat dan teguh hati.
2 Korintus 5: 6-8
5:6. Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan,
5:7. --sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat--
5:8. tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.
Ketabahan Ayub adalah ia kuat dan teguh hati, sehingga ia mengaku bahwa ia tanah liat. Ia hanya duduk di debu, tidak lagi lari sana-sini.
Ayub 42: 5-6
42:5. Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
42:6. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."
Kuat teguh hati= kita hanya percaya dan berharap TUHAN, tidak berharap yang lain. Inilah iman bagaikan emas murni.
Apapun keadaan kita--baik diberkati/berhasil atau gagal/hancur--, kita hanya duduk di debu. Kita mengaku bahwa kita hanya tanah liat belaka. Inilah kehidupan yangg tabah/kuat teguh hati.
Kalau sombong atau merasa putus asa, hatinya sudah tidak kuat lagi dan akan hancur.
Apapun keadaan kita, tetaplah duduk di debu. Mengaku bahwa kita hanya debu tanah liat yang merasa tidak layak, banyak kesalahan, tidek mampu, tidak berdaya apa-apa, tidak berharga, dan hanya untuk diinjak-injak.
Di saat itu, matakita hanya memandang TUHAN, tangandiangkat pada TUHAn dan mulutmenyeru nama TUHAN--menyeru: Haleluya. Ini adalah berseru dan berserah pada TUHAN; percaya dan mempercayakan hidup kepada TUHAN; hanya bergantung pada belas kasih kemurahan TUHAN.
Inilah orang yang kuat teguh hati. Dan TUHAN juga akan mengulurkan tangan belas kasih-Nya kepada kita. Ini yang penting bagi kita. Apapun boleh terjadi, asal kita hidup dalam tangan belas kasih TUHAN. Ini kuncinya. Kalau di luar tangan TUHAN, akan hancur.
Hasilnya:
- TUHAN mampu memelihara kita secara dobel--jasmani dan rohani sampai hidup kekal--, seperti Ayub dipulihkan dua kali lipat.
- Tangan TUHAN sanggup menyelesaikan semua masalahsampai yang mustahil. Serahkan semua pada TUHAN!
- Tuhan sanggup membentuk kita menjadi bejana kemuliaan TUHAN. Kita dipakai untuk memuliakan TUHAN dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.
- TUHAN sanggup menjadikan semua baik, seperti pada awal penciptaan.
Kita hanya tanah liat di tangan Sang Pencipta.
Sekalipun sudah hancur, Dia sanggup membentuk kita menjadi bejana kemuliaan dan menjadikan semua baik, sampai nanti, menjadi sungguh amat baik--sempurna.
Kejadian 1: 31
1:31. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
TUHAN menciptakan semua dan TUHAN katakan: 'Baik.' Tetapi yang terakhir, TUHAN katakan: 'Sungguh amat baik.' Artinya: kita disucikan dan diubahkansampai sempurna seperti Dia, kita layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai dan duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga.
Tadi sinarnya dari takhta menjangkau kita yang hancur, gelap dan rusak.
- Kita percaya Yesus, masuk pintu gerbang. Ada iman yang benarlewat mendengar firman dengan sungguh-sungguh dan setia dalam ibadah.
- Ditarik lagi menuju meja roti sajian. Ada iman yang teguh/iman yang suci. Kita mau disucikan dan melayani TUHAN dengan sungguh-sungguh--kita menjadi emas dan perak.
- Ditarik sekali lagi untuk mencapai iman yang sempurna. Kita mengalami ujian dari TUHAN.
Bersyukur kalau kita mengalami ujian. Yang penting kita tekun, sabar dan tabah/kuat teguh hati. Kita sudah ada di dalam tangan TUHAN--tangan Sang Penjunan/Sang Pencipta yang sanggup melakukan apa saja bagi kita semua.
TUHAN memberkati.