Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita masih berada dalam Kitab
Wahyu 1: 17-20(mulai diterangkan dari
Ibadah Raya Surabaya, 11 Mei 2014). Kita masih membahas
Wahyu 1: 17-18.
Wahyu 1: 17-181:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, 1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.Rasul Yohanes tersungkur didepan kaki Yesus =
- menyembah dengan hancur hatiyaitu mengaku hanya tanah liat belaka yang tidak layak, tidak mampu, tidak berharga apa-apa, hanya bergantung sepenuhnya didalam tangan Tuhan.
- “seperti orang yang mati” = menyembah sampai daging tidak bersuaralagi (penyerahan sepenunya kepada Tuhan), sehingga Rasul Yohanes mengalami jamahan tangan kanan Tuhan.
Ini merupakan pelajaran bagi kita. Biarlah kita menyembah dengan sungguh-sungguh hari-hari ini sampai
hancur hatidan sampai
daging tak bersuara lagi, maka Tuhan akan menjamah kita dengan tangan kanan-Nya.
Setelah Rasul Yohanes dijamah oleh tangan kanan Tuhan, maka Rasul Yohanes
menerima tiga halyaitu
- "Jangan takut! = melenyapkan ketakutan, sehingga kita bisa hidup tenang dan damai sejahtera (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 11 Mei 2014).
Di akhir zaman ini ketakutan merupakan pembunuh utama, secara jasmani, bahkan secara rohani, sampai kebinasaan. Jika dijamah oleh tangan kanan Tuhan, maka tidak ada lagi ketakutan.
- “Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir” = menerima kasih Allahyang mula-mula sampai dengan puncaknya kasih, sehingga kita tidak mengalami dingin rohani (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 19 Mei 2014).
Akhir zaman merupakan keadaan yang dingin rohani, kita perlu jamahan tangan kanan Tuhan supaya tetap mengalami kasih Allah dan rohani tetap hangat berkobar-kobar (kita tidak masuk dalam dingin rohani).
- “Aku Yang mati dan Yang hidup” (ayat 18) = menerima kuasa kemenangan atas maut(mulai diterangkan dari Ibadah Raya Surabaya, 25 Mei 2014).
Yesus mati dan bangkit untuk:
- mengalahkan maut/menang atas maut, sehingga Dia memegang kunci kerajaan maut dan menutup pintu kerajaan maut, supaya kita tidak binasa, tetapi kita menang atas maut bersama dengan Dia.
Sebenarnya, kita tidak perlu masuk dalam kerajaan maut (neraka), sebab pintu kerajaan maut sudah dikunci oleh Yesus. Inilah kegunaan penyembahan sampai tersungkur didepan kaki Yesus.
- kita mendapatkan kunci kerajaan surga.
Matius 16: 18-19
16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
“alam maut tidak akan menguasainya” = menang atas maut. Sidang jemaat (kita) menang atas maut karena Yesus sudah menang atas maut.
Jika kita menang atas maut, maka Yesus memberikan kunci kerajaan surga supaya kita bisa masuk kerajaan surga yang kekal untuk selama-lamanya.
Inilah pentingnya doa penyembahan! Dalam ibadah yang lalu kita sudah mendengar bahwa Rasul Yohanes masih ada kekurangan dalam kerohaniannya (diterangkan pada
Ibadah Doa Surabaya, 02 Juli 2014). Kekurangan Rasul Yohnaes yaitu kurang mezbah dupa emas (kurang menyembah Tuhan), sebab itu dia diijinkan dibuang ke Pulau Patmos untuk menderita bersama Yesus, sehingga ia bisa tersungkur didepan kaki Yesus. Kalau sudah bisa tersungkur, maka bisa mendapatkan jamahan tangan kanan Tuhan, sehingga menang atas maut, sampai menerima kunci kerajaan surga.
Kita harus banyak menyembah supaya kita memegang kunci kerajaan surga. Jika pintu kerajaan surga bisa terbuka, maka pintu-pintu di dunia akan terbuka lebar-lebar.
Jadi,
KUNCINYA ADALAH BANYAK MENYEMBAH.
Sebagai hamba Tuhan, kuncinya adalah banyak menyembah, ditambah juga doa puasa, doa semalam suntuk dan doa setiap hari. Untuk menghadapi pekerjaan surga, kita hanya memohon belas kasih Tuhan. Demikian juga bagi kita yang melayani Tuhan, harus banyak menyembah, apalagi cuma menghadapi pintu-pintu di dunia, pasti bisa selesai.
Apa itu kunci kerajaan surga?
- Salib(Kisah Para Rasul 14: 22) (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 26 Mei 2014).
- panggilan dan pilihan Tuhan= jabatan pelayanan(2 Petrus 1: 10-11). Kita menjadi imam-imam yang melayani Tuhan (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 16 Juni 2014).
Wahyu 1: 19
1:19 Karena itu tuliskanlahapa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.
Rasul Yohanes menerima kunci kerajaan surga, maka dia mendapatkan tugas. Rasul Yohanes dipakai oleh Tuhan untuk memberitakan firman Tuhan (menulislewat lisan ataupun tulisan) kepada 7 sidang jemaat bangsa kafir yang banyak kekurangan supaya disempurnakan didalam Tuhan.
- Matius 7: 21
7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Kunci kerajaan surga adalahmelakukan kehendak Bapa di surga=taat dengar-dengarankepada kehendak Bapa di surga(mulai diterangkan dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 30 Juni 2014).
Darimanakah kita bisa mengetahui kehendak Bapa di Surga?Lewat pembukaan rahasia firman Allah = wahyu/ilham dari Tuhan, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab (
firman pengajaran yang benar).
Kalau kita melayani, bekerja, menikah, periksalah apa yang kita lakukan ini sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak? Kita mengetahui kehendak Tuhan lewat pembukaan rahasia firman Allah.
Rasul Yohanes menerima kunci kerajaan surga, sebab Rasul Yohanes mengalami salib (sengsara), diutus oleh Tuhan/dipakai oleh Tuhan (ada jabatan pelayanan) dan Rasul Yohanes juga menerima pembukaan rahasia firman.
Wahyu 1: 201:20 Dan rahasiaketujuh bintangyang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."Rasul Yohanes menerima kunci kerajaan surga =
menerima pembukaan rahasia firman Allah,
tentang“
ketujuh bintang” dan “
ketujuh kaki dian emas”.
Bintang= malaikat sidang jemaat (“
ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat”) =
gembalayang taat dengar-dengaran kepada kehendak Bapa (pada pembukaan rahasia firman/pengajaran yang benar). Ada juga gembala pandir dan gembala palsu, tetapi yang dimaksud bintang adalah gembala yang taat dengar-dengaran.
Gembala menjadi bintang dalam sidang jemaat.
Kapan gembala itu menjadi bintang? Gembala adalah bintang dalam sidang jemaat, jika menghasilkan cahaya yang menyinari sidang jemaat =
menjadi TELADANdidalam sidang jemaat. Jika gembala bisa menjadi teladan bagi sidang jemaat, maka jemaat berada dalam terang dan bahagia.
Ibrani 13: 7-9a13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka. 13:8 Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. 13:9 Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. “
Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu” = gembala.
Gembala menjadi teladan bagi sidang jemaat, terutama menjadi
teladan imanbagi sidang jemaat.
Praktek teladan imanadalah
- hidup didalam kebenaran.
Iman adalah kebenaran. Dimulai dari secara pribadi, nikah, keuangan, KTP benar, sampai semuanya harus benar.
Kesaksian:
"Saya pernah ditawari KTP di Batam. Kalau ke luar negeri, dulu masih membayar satu juta untuk biaya fiskal. Saya ditawari oleh hamba Tuhan “Om, mana fotokopi KTP nya?”, saya tanya "kenapa?". Dia katakan “saya urus saja KTP disini, jadi nanti Om kalau ke Singapura, tidak usah bayar satu juta”. Untunglah Tuhan menolong saya, saya cuma menjawab “keselamatan saya mau kamu beli dengan satu juta? Saya dibeli oleh Tuhan berjuta-juta (Golgota), sebab itu jangan dibeli satu juta”. Inilah, harus berani menjadi teladan iman, hidup dalam kebenaran. Mari kita semuanya bisa hidup didalam kebenaran."
- berpegang teguh pada satu firman pengajaran benar, yang sudah menjadi pengalaman hidup.
Dalam Ibrani 13: 8, ini dikaitkan dengan ayat yang ke 9. Seringkali kita menerangkan ayat yang ke 8 ini “Yesus kuasa-Nya tetap, dahulu orang mati bisa bangkit”, ini memang boleh. Jika dikaitkan dengan ayat yang ke 9 ini sebenarnya adalah masalah pengajaran.
Jadi, pengajarannya tetap, tidak pernah berubah.
Pengajaran jangan berubah-ubah!Contoh: karena mengikuti kondisi, mengikuti zaman dan lain-lain.
“Yesus tidak pernah berubah, baik dulu, sekarang, sampai selamanya” = zaman boleh berubah, tetapi pengajaran yang benar tidak pernah berubah. Bukan pengajaran yang disesuaikan dengan zaman, tetapi zamanlah yang harus disesuaikan dengan pengajaran.
Bintang itu hanya satu orbit, tidak dua atau tiga orbit. Jika bintang berpindah-pindah orbit, akan jatuh.
Kesaksian:
"Mari, kita semuanya, saya sebagai gembala harus menjadi teladan iman, hidup dalam kebenaran, berpegang teguh pada satu pengajaran benar yang sudah dialami, sudah menjadi pengalaman hidup. Gampang sekali kalau saya mengajar Lempin-El “kamu di Lempin-El Kristus Ajaib selama 7-9 bulan, seperti saya dahulu, tidak bayar, tidak bekerja, tetapi bisa makan, ini dikarenakan mendengar firman”. Ini kan firman sudah jelas memelihara hidup kita, baik secara jasmani, secara rohani juga terpelihara, kita disucikan dan diubahkan terus. Sudah, mau cari firman yang mana lagi? Biar ada tawaran-tawaran menggiurkan, jangan! Sebab ini sudah pasti dan yang lain belum pasti (cuma janji, tawaran). Firman ini sudah kita alami dan harus sudah menjadi keyakinan bagi kita semuanya.
Istilah guru dan gembala saya, Bapak Pendeta Pong Dongalemba adalah “bukan fanatik bodoh-bodoh”. Mungkin ada orang bilang kita ini “fanatik, bahkan terlalu fanatik”. Biarkan saja. Saya menggunakan istilah Bapak Pendeta Pong Dongalemba “bukan fanatik bodoh-bodoh”, karena firman ini sudah menjadi keyakinan dan pengalaman hidup."
Gembala menjadi bintang itu menjadi teladan bagi sidang jemaat. Kalau gembalanya tidak benar, jangan diikuti! Jika pengajarannya berubah-ubah, mau dibawa kemana sidang jemaat. Pengajaran ini harus teguh.
Selain gembala menjadi bintang dalam sidang jemaat, gembala juga menjadi
MALAIKATdalam sidang jemaat.
Mazmur 78: 23-2578:23 Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit, 78:24 menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit; 78:25 setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah“
membuka pintu-pintu langit” = bukan membuka pintu-pintu di dunia.
“
menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan” = dulu bangsa Israel selama 40 tahun makan manna terus. Yakub dulu makan kacang merah terus. Itulah penggembalaan, dimana ada kesinambungan.
“
memberikan kepada mereka gandum dari langit” = manna adalah gandum dari langit.
“
setiap orang telah makan roti malaikat” = manna juga merupakan roti malaikat.
Gembala adalah malaikat dalam sidang jemaat, jika:
- gembala menyediakan roti malaikat= manna dari langit/dari surga, bukan dari dunia.
Roti = firman Allah. Malaikat = gembala. Roti malaikat adalah firman penggembalaan. Firman penggembalaan (pembukaan rahasia firman) itu berasal dari surga.
Kesaksian:
"Saya menjadi gembala sudah 22 tahun, dimulai tahun 1992 sampai sekarang. Sekolahnya saja dulu cuma 7 bulan, ini tidak masuk akal. Kalau berdasarkan sekolah di dunia ini, biarpun 5 tahun sekolahnya (seperti S3 itu sekolahnya berapa tahun?), ini tetap tidak akan bisa! Sebab bahannya habis. Menjadi gembala selama 22 tahun, dalam 1 minggu kotbahnya minimal 4 kali. Kalau ditambah dengan mengajar Lempin-El, itu satu minggu sudah berapa kali? Ya, habis bahannya, sebab itu saya yakin firman penggembalaan itu dari langit (manna dari surga), ini hanya kasih karunia dari Tuhan. Firman penggembalaan ini tidak bisa dipelajari darimana saja."
Firman penggembalaan adalah
- Firman pengajaran yang benar (makanan yang benar) yang dipercayakan oleh Tuhan kepada seorang gembala, untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, berkesinambungan (terus menerus) dan diulang-ulang, sehingga menjadi makanan bagi sidang jemaat untuk menumbuhkan kerohanian sidang jemaat (menjadi dewasa rohani sampai sempurna seperti Yesus). Mempelai itu harus dewasa rohani.
Firman penggembalaan merupakan makanan yang benar, ini harus ditekankan telebih dahulu!Tidak ada ibu yang memberi racun kepada anaknya (kecuali ibu yang tidak benar). Gembala juga memberi makanan yang benar (bukan racun). Gembalanya dulu harus setia, supaya jemaat juga setia.
Firman penggembalaan itu berkesinambungan (berurutan, terus meningkat), sebab menyangkut pertumbuhan rohani.
Contoh: seperti kalau membangun rumah, dimulai dari dasarnya dulu, seperti bayi yang minum susu (susu untuk 0-1 bulan, susu untuk 1 tahun, susu untuk 2 tahun dan seterusnya).
Firman penggembalaan itu diulang-ulang. Seperti makan, diulang-ulang (dikunyah diulang-ulang). Contohnya: domba makan rumput, dikunyah, setelah masuk ke dalam, dikeluarkan lagi.
- sebagai komando tentang apa yang harus kita lakukan.
Saat firman disampaikan, lalu kita mendapatkan komando dari Tuhan tentang apa yang harus kita lakukan.
Setelah kita makan dan bertumbuh, lalu ada gerakan dari Tuhan (apa yang kita lakukan).
- sebagai peringatan bagi kita semua(seperti kokok ayam).
Kalau kita salah, firman penggembalaan akan memperingatkan kita seperti suara kokok ayam. Contohnya: Petrus bisa diperingatkan oleh suara kokok ayam.
Suara kokok ayam itu sederhana, tetapi bisa memperingatkan dan menyadarkan kita akan dosa-dosa.
- sebagai bunyi sangkakalauntuk menyucikan dan mengubahkan hidup kita, sampai sempurna (tidak bercacat cela), sama mulia dengan Yesus, sehingga kita layak untuk menyambut kedatangan Yesus ke dua kali di awan-awan permai.
Nanti saat sangkakala terakhir berbunyi, semuanya yang memenuhi syarat akan terangkat.
- gembala menaikkan doa penyahutan dalam sidang jemaatuntuk menjaga keselamatan sidang jemaat (domba-domba).
Ibrani 13: 17
13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
Ada Gembala Agung yang berdoa untuk kita, itu seperti menarik kita keatas. Ada gembala manusia yang dipercaya, itu seperti menjunjung kita. Jika kita tergembala dengan baik dan gembalanya dipakai oleh Tuhan, kita tidak mungkin jatuh (keselamatan semakin mantap sampai mencapai kesempurnaan). Inilah pentingnya seorang gembala, sebab itu gembala harus didoakan.
- gembala memperhatikan sidang jemaatsesuai kebutuhannya.
Ada sidang jemaat yang sangat membutuhkan akan dibesuk, dikunjungi dan diperhatikan.
WASPADA!Sebab ada iblis yang menyamar menjadi malaikat terang.
2 Korintus 11: 1411:14 Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang.
2 Korintus 11ini tentang ajaran-ajaran palsu. Menyamar = menjadikan mirip, tetapi palsu, sehingga banyak orang yang terkecoh.
“
Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang” = iblis menyamar sebagai gembala (gembala gadungan).
Iblis yang menyamar menjadi gembala,
ciri-cirinya adalah
- tidak bisa dan tidak setia memberi makan sidang jemaat.
- tidak bisa menjadi teladan bagi sidang jemaat.
Contoh: banyak masalah-masalah yang tidak benar (soal uang tidak benar dan sebagainya), ada sesuatu yang tidak benar yang dipertahankan, termasuk juga mempertahankan pengajaran yang tidak benar.
Hati-hati, sekarang banyak yang mempertahankan pengajaran yang tidak benar (ragi-ragi):
- ragi Farisi = ajaran tentang kawin cerai.
- ragi Saduki = tidak ada kebangkitan.
- tidak bisa menjadi penjaga bagi sidang jemaat.
Jika gembala menjadi
bintangdan
malaikatdalam sidang jemaat, maka gembala berada di tangan kanan Tuhan. Jika gembala berada dalam tangan kanan Tuhan, tidak akan jatuh, tetapi kuat dan dipermuliakan.
Biarlah kita saling mendoakan, supaya
kuat, tidak jatuh, bahkan
dipermuliakan/diangkat oleh Tuhan.
Jika
gembala berada di dalam tangan kanan Tuhan(tidak jatuh dan dipermuliakan), maka:
- sidang jemaat merasakan hadirat Yesus sebagai Imam Besar.
Sudah dipelajari dalam Wahyu 1: 10,ada tujuh kaki dian emas, dimana ada seorang dengan jubah berjalan di tengah-tengahnya. Jika ada hadirat Yesus di tengah-tengah sidang jemaat, jemaat tidak kering rohaninya, tetapi mengalami kepuasan surga/kebahagiaan surga dan perhatian Tuhan.
Setiap datang beribadah, mengalami kepuasan dan perhatian dari Tuhan, sehingga sidang jemaat tertarik untuk datang beribadah terus. Itulah penggembalaan!
"Banyak orang yang bangga, hari minggu datang beribu-ribu. Berapa yang datang kalau kebaktian PA? Berapa yang datang kalau doa? Kalau jauh perbandingannya, ini menampakkan banyak yang belum tergembala (bukan sistem penggembalaan). Gembala tidak beranak domba, tetapi gembala memasukkan domba ke dalam kandang penggembalaan (inilah tugas gembala)."
- sidang jemaat akan mengalami pekerjaan firman penggembalaan(suara sangkakala), untuk menyucikan dan mengubahkan sidang jemaat sampai ditampilkan menjadi tujuh kaki dian emas.
Wahyu 1: 20
1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."
Angka “tujuh” = sempurna. Jadi, “tujuh kaki dian emas” = sidang jemaat yang sempurna.
Yang lama akan disucikan, sehingga muncul yang baru. Inilah kesucian dan pembaharuan oleh suara sangkakala.
Apa yang disucikan?Amsal 6: 6-196:16 Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya: 6:17 mata sombong (1), lidah dusta(2), tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah(3), 6:18 hati yang membuat rencana-rencana yang jahat(4), kaki yang segera lari menuju kejahatan(5), 6:19 seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan(6)dan yang menimbulkan pertengkaran saudara(7).
(terjemahan lama)
6:16. Maka enam perkara inilah yang dibenci Tuhan, bahkan, ada tujuhyang kebencian kepadanya:
6:17. mata yang angkuh, dan lidah yang bercabang, dan tangan yang menumpahkan darah orang yang tiada bersalah,
6:18. dan hati yang mengadakan tipu daya, dan kaki yang pantas berjalan kepada kejahatan,
6:19. dan saksi dusta yang bertutur bohong, dan orang yang menanamkan percideraan di antara saudara bersaudara.“
tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya” = tujuh inilah yang harus disucikan (pelita emas memiliki tujuh lampu). Pelita yang padam harus disucikan,
“
mata sombong” = mata yang angkuh.
“
lidah dusta” = lidah bercabang.
“
tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah” = perbuatan-perbuatan.
“
hati yang membuat rencana-rencana yang jahat” =
hati ini sebagai pokoknya(nomor empat ini tepat di tengah). Kalau pada pelita emas, terdapat pokoknya satu dan cabangnya ada enam.
“
kaki yang segera lari menuju kejahatan” = perjalanan hidup.
“
yang menimbulkan pertengkaran saudara” = orang yang menanamkan percideraan = orang yang mengakibatkan pertengkaran-pertengkaran.
Jadi yang harus disucikan adalah
- mata yang sombong(mata yang angkuh):
- merendahkan orang lain, terutama merendahkan orang yang lebih tinggi (merendahkan gembala, suami). Jadi tempatkanlah semua pada kedudukannya, sesuai dengan firman Tuhan.
- meremehkan perkara rohani, terutama meremehkan firman penggembalaan. Kita terlalu banyak mengandalkan, mengunggulkan, menggembar-gemborkan yang jasmani.
Contoh: Esau meremehkan kacang merah dan mencari daging. Mungkin mendapatkan, tetapi akhirnya letih lesu, tidak bisa memberikan kepuasan. Akhirnya, kembali kepada kacang merah, tetapi bayarannya lebih mahal (hak kesulungannya hilang).
- lidah bercabang(lidah ular) = banyak menggosip, plin-plan ( “ya, tetapi...”, “namun, ...”), tidak ada kepastian. Kita jangan bergosip, tetapi harus bersaksi.
"Tadi pagi dalam ibadah di Malang, kalau kita bersaksi membawa kabar mempelai = “membawa tulang Yusuf”, Yusuf mengatakan “Tuhan akan mengindahkan kamu, kalau kamu membawa tulang-tulangku ke Kanaan”. Dalam kegerakan hujan akhir, harus membawa tulang Yusuf (Yusuf itu mempelai). Jika membawa tulang Yusuf (bersaksi), ada langkah-langkah yang indah. Jika bergosip, itu seperti Yudas. Yudas bergosip dengan imam-imam kepala, akhirnya Yudas menjadi paling tidak indah = perut dan bajunya robek dan menjadi telanjang.
Bergosip = yang salah jadi benar, yang benar jadi salah."
- tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah= perbuatan-perbuatan yang merugikan orang lain. Jika ini disucikan, menjadi perbuatan yang benar dan baik.
- hati yang jahat dan najis. Jika disucikan, menjadi hati yang suci dan damai sejahtera. Hati ini sebagai pokoknya. Jika hati sudah disucikan, maka yang lain bisa disucikan. Kalau hati belum disucikan, yang lain susah disucikan.
Kesaksian:
"Jika menghadapi orang yang tidak mau bertobat (mata angkuh, lidah bercabang), harus didoakan, semoga pedang firman pengajaran menusuk tepat di hatinya. Jika sudah mengena hatinya, semuanya akan selesai. Saya juga pernah mengalami. Kalau sudah terkena di hati, tidak akan bisa ditahan. Dulu saya di gereja tidak mau menangis (anti menangis). Kalau ada orang menangis, saya malah berjalan dan melihat “seperti mulut apa itu?” Satu waktu, saat firman mengena di hati, saya tidak bisa menahan, saya malu sekali keluar air mata. Sejak saat itulah saya berubah dan saya bisa menghargai firman Tuhan (menghargai perkara rohani). Tadinya saya sombong sekali (mata sombong, meremehkan orang). Orang sedang hancur hati, berlutut, malah saya lihat 'maaf', mulutnya saya bandingkan dengan binatang, seperti bebek dan lain-lain. Sungguh itulah saya, sebelum hati saya dijamah. Setelah hati dijamah, saya tidak bisa lagi, mau ditutup bagaimana tidak bisa lagi. Semoga hati kita ditusuk oleh pedang."
- kaki yang pantas berjalan kepada kejahatan(Alkitab terjemahan lama). Jika kaki (perjalanan hidup) disucikan, akan mengarah kepada pembangunan tubuh Kristus yang sempurna (tidak mengarah ke babel).
- mulut bersaksi dusta. Jangan sampai ada dusta lagi, tetapi berkata benar dan baik (menjadi berkat bagi orang lain).
- bertengkar. Pertengkaran harus disucikan. Pertengkaran terjadi karena kebenaran diri sendiri.
Kebenaran diri sendiri yaitu
- kebenaran diluar firman Allah(diluar Alkitab).
Contoh: Firman bilang A, dia bilang B, jadi tidak bisa bertemu. Yang bertengkar adalah yang bilang B. Yang A (yang memegang firman), tidak mungkin bertengkar.
- mentutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain.
Dia yang bersalah/berdosa, tetapi menyalahkan orang lain, sehingga timbul pertengkaran.
- sampai menyalahkan Tuhan(menyalahkan firman pengajaran yang benar).
Suara sangkakala menyucikan dan mengubahkan sampai kita menjadi sempurna seperti Yesus, menjadi mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan-Nya kedua kali. Yang harus disucikan adalah tujuh perkara yang dibenci oleh Tuhan, pusatnya adalah hati. Hati yang jahat dan najis disucikan. Jika hati sudah damai sejahtera, semuanya juga disucikan, tidak ada kebenaran sendiri (mengaku). Jika terjadi masalah tentang firman dan dosa, maka saling mengaku dan saling mengampuni.
Apa yang harus dibaharui?(setelah disucikan/dipotong, perlu ditumbuhkan yang baru).
Efesus 4: 22-324:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, 4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, 4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. 4:25 Karena itu buanglah dusta(1)dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota. 4:26 Apabila kamu menjadi marah(2), janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu 4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis. 4:28 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi(3), tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan. 4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu(4), tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. 4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah(5), yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. 4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. 4:32 Tetapi hendaklah kamu ramahseorang terhadap yang lain, penuh kasih mesradan saling mengampuni(6), sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.“
supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu” = manusia lama (tubuh, jiwa/pikiran, roh) dibaharui.
Yang harus dibaharui adalah
- ayat 25 = buanglah dusta= jujur (“jika ya katakan ya, jika tidak katakan tidak”).
- ayat 26-27 = tidak boleh marah tanpa kasih(sampai matahari terbenam) = jangan marah tanpa sebab. Matahari itu kasih, Jika marah tanpa kasih/tanpa sebab, itu akan menimbulkan kebencian, pertengkaran.
Jika kita marah dengan kasih, itu akan mengangkat dan menolong orang yang sudah jatuh.
- ayat 28 = jangan mencuri milik Tuhan(perpuluhan dan persembahan khusus) dan jangan mencuri milik sesama(korupsi, hutang tidak bayar). Jika dibaharui, kita tidak mencuri, tetapi justru bisa memberi.
- ayat 29 = jangan ada perkataan kotor(perkataan sia-sia). Jika ini diubahkan, menjadi perkataan yang benar dan baik = perkataan yang membangun dan menjadi berkat bagi orang lain.
- ayat 30-31 = jangan mendukakan Roh Kuduslewat kepahitan hati, dendam, iri hati dan lain-lain.
- ayat 32 = memiliki tabiat Yesus didalam kita, yaitu
- ramah.
- penuh kasih mesra = lemah lembut.
- saling mengampuni, seperti Tuhan telah mengampuni kita.
- Efesus 5: 1-2
5:1. Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih
5:2 dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.
Efesus 5: 1-2 Perikopnya adalah hidup menjadi anak terang. Manusia baru = anak-anak terang, itu bagaikan pelita yang menyala dengan tujuh lampu.
Yesus sudah taat sampai mati di kayu salib, menjadi persembahan dan korban yang berbau harum bagi Allah.Kita taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.
Contoh: mungkin firman tidak cocok dengan logika.
Seperti murid-murid yang tidak bisa menangkap ikan semalam-malaman, padahal tempat dan waktu sudah bagus. Siang-siang (waktunya kurang bagus), tempatnya di pantai, malah diperintahkan untuk menebarkan jala. Ini tidak masuk akal, tidak cocok dengan logika (ini suara daging).
Jika taat sampai daging tidak bersuara, “terserah, mau menebarkan jala di pantai, dipasir, kalau Tuhan (firman Tuhan) yang memerintahkan menerbarkan jala, tebarkan saja, pasti bisa mendapatkan ikan, sebab tidak ada yang mustahil bagi Tuhan”. Seringkali kita merasa lebih bijaksana dari Tuhan, lebih pandai dari Tuhan, lebih berhikmat dari Tuhan (sombong). Ini ikan dalam perkara jasmani, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
Ikan secara rohani, juga tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
Kesaksian:
"Saya membuka cabang di Surabaya bukan karena kehendak saya, tetapi kalau kehendak Tuhan, akan saya lakukan. Mulai dengan beberapa orang, saya datangi tiap kali. Ini maksudnya, cuma tiga sampai empat keluarga itu saja yang saya layani. Tetapi Tuhan memiliki kehendak lain, saya juga tetap melayani. Ikan-ikan bisa datang sekalipun ini tidak mungkin bagi saya dan Tuhanlah yang menolong.
Satu waktu, saya diundang oleh kaum muda ke luar pulau (waktu itu masih ada Bapak Pendeta Pong Dongalemba), tetapi ditolak “tidak usah datang, kamu akan malu, sebab tidak ada yang akan datang”. Saya jawab “ya, sudah Om, terserah, satu orangpun yang datang, saya akan datangi kalau ini kehendak Tuhan”. Karena kehendak Tuhan, malah penuh, pagi lebih penuh dari sore, orang-orang bingung semuanya."
Kalau daging masih bersuara dalam ekonomi, berbisnis, kuliah, dalam apa saja. Itulah kegagalan. Jika kita taat sampai daging tidak bersuara, Tuhanlah yang bertanggung jawab.
Taat sampai daging tidak bersuara=
persembahan yang berbau harum dihadapan Tuhan.
Kalau ada bau yang harum, kita ingat minyak narwastu yang berbau harum. Jadi
persembahan yang berbau harum itu suasana urapan Roh Kudus(bukan suasana daging lagi).
Tujuh dosa yang merupakan kebencian Tuhan disucikan dan tujuh tabiat daging disucikan juga. Disucikan itu seperti daging yang dipotong-potong/disembelih. Diubahkan itu dibakar. Setelah dipotong-potong, masih dibakar lagi, ini bukan untuk menghancurkan, tetapi untuk menghasilkan bau yang harum (suasana urapan Roh Kudus).
Kita harus beralih dari suasana daging (suasana dunia) ke suasana persembahan yang berbau harum (suasana urapan Roh Kudus/suasana surga), sekalipun kita harus disucikan (dipotong) dan diubahkan (dibakar).
Jika kita sudah taat sampai daging tak bersuara (bersuasana urapan Roh Kudus),
hasilnyaadalah
- Kejadian 8: 20-22
8:20. Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu.
8:21 Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.
8:22 Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam."
Hasil pertama: tidak ada lagi kutukan= suasana firdaus = suasana urapan Roh Kudus yang berbau harum.
Dulu manusia berada di Firdaus, tetapi karena berbuat dosa (berbau busuk), akhirnya dibuang ke bumi. Jika di bumi ini kita mau disucikan dan diubahkan sampai berbau harum, maka akan kembali bersuasana firdaus.
Suasana firdaus artinya
- tidak ada letih lesu dan beban berat, tetapi kita mengalami perhentian dan damai sejahtera, sehingga semuanya menjadi enak dan ringan.
- tidak ada susah payah (jerih payah).
Tuhan pernah mengatakan “engkau menabur benih, tetapi yang dituai duri”. Inilah susah payah hidup di dunia ini. Dunia ini sistem susah payah, dari kemampuan, kekuatan, ijazah, sampai menghalalkan segala cara.
Tidak ada susah payah artinyakita mengalami pemeliharaan langsung dari Tuhan lewat hujan yang tidak ada henti-hentinya = lewat hujan kemurahan, hujan anugerah Tuhan yang tiada henti-hentinya dan tidak terbatas oleh apapun juga.
Kita bergantung kepada hujan kemurahan Tuhan(lembah dan gunung), tidak bisa memikul sendiri. Kita berusaha, tetapi Tuhan lah yang menentukan semuanya.
- Lukas 7: 36-38,48-50
7:36. Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan.
7:37 Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.
7:38 Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.
7:48 Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni."
7:49 Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?"
7:50 Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: "Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"
“Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa” = mungkin pelacur dan lain-lain, sudah berbau busuk.
Hasil kedua:tidak ada penghukuman lagi.
Ini perempuan yang tercemar/pelacur (dalam dosa babel), tetapi masih bisa ditolong oleh Tuhan. Siapakah kita? Mungkin kita najis dan sebagainya, tetapi masih bisa berbau harum.
Caranya adalah(“Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya”):
- “membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya”= hancur hati = menyesali, menyadari dan mengakui segala dosa-dosanya.
- “menyekanya dengan rambutnya” = tidak ada kebanggaan lagi, merasa sangat tidak berharga dihadapan Tuhan, merasa tidak layak (rambut adalah kebanggaan bagi wanita).
- “ia mencium kaki-Nya” = berdamai dengan Tuhan, meninggalkan dosa-dosa, dan dosanya diampuni, sehingga ada persembahan yang berbau harum (minyak berbau harum = suasana urapan Roh Kudus).
Siapapun kita malam hari ini, apapun keadaan kita, jika ada persembahan yang berbau harum, maka Yesus berkata “imanmu telah menyelamatkan” = tidak ada hukuman lagi (bebas dari hukuman), kita diselamatkan/dibenarkan dan diberkati oleh Tuhan.
- Yohanes 12: 3
12:3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murniyang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
Maria meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu yang berbau harum = suasana urapan Roh Kudus. Maria meminyaki kaki Yesus untuk penguburan Yesus. Penguburan itu merupakan pelayanan tubuh yang terakhir.
Hasil ketiga: Roh Kudus memakai kehidupan kita dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus= kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Pembangunan tubuh Kristus:
- kita dipakai mulai dari dalam nikah. Layani nikah dengan sungguh-sungguh dan dalam urapan:
- suami mengasihi istri.
- istri tunduk kepada suami.
- anak taat kepada orang tua.
- melayani di penggembalaan dengan urapan Roh Kudus, apapun jabatan pelayanan kita.
- melayani dalam antar penggembalaan (ibadah kunjungan), baik yang ikut atau yang tinggal. Yang tinggal tetap melayani dan berdoa supaya menjadi satu tim.
Minyak narwastu ini harganya 300 dinar (gaji selama satu tahun pada waktu itu). Jadi, semuanya harus dikorbankan untuk pelayanan pembangunan tubuh Kristus: waktu, tenaga, uang, perasaan, apa saja harus dikorbankan. Kecuali satuyang tidak boleh dikorbankan yaitu pengajaran yang benar (Yesus sebagai kepala).
Pada ayat-ayat selanjutnya, Yudas mengatakan “pemborosan”. Yudas terlalu perhitungan, sampai tidak dihitung oleh Tuhan.
Terlalu perhitungan = menjadi kikir dan serakah. Jangan kikir dan serakah seperti Yudas, akhirnya dia tidak dihitung oleh Tuhan.
Jika kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus, maka sehelai rambutpun dihitung oleh Tuhan, sehelai rambutpun tidak boleh jatuh (pembangunan tubuh Kristus harus utuh) artinya, sekalipun kita tidak berdaya, tidak berharga seperti sehelai rambut, tetapi kita diperhatikan, dipelihara dan dilindungi oleh Tuhan.
Pengorbanan-pengorbanan kita dalam bentuk waktu, tenaga, uang, semuanya tidak sebanding dengan korban Kristus. Kalau kita mulai perhitungan, kita harus ingat korban Kristus.
Roh Kudus mengadakan mujizat bagi kitayaitu mengubahkan kitadari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus (kuat dan teguh hati).
Kuat dan teguh hati artinya
- saat dicela, kita tidak membalas (kita berdiam diri).
- tetap percaya dan berharap hanya kepada Tuhan.
- tidak mundur setapak pun.
Jika terjadi mujizat rohani, mujizat jasmani juga terjadi.
Roh Kudus (Roh Kemuliaan) juga mengadakan mujizat jasmani.
Waktu menghadapi Lazarus mati selama 4 hari:
- Maria tersungkur dibawah kaki Tuhan = Maria percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan. Hanya inilah yang dilakukan Maria. Maria tidak ke kuburan, tetapi bearada dibawah kaki Yesus “seandainya, Engkau ada, saudaraku pasti tidak mati”.
- Marta tidak percayakepada Tuhan dan ditegor oleh Tuhan “Marta, kalau engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan Tuhan”.
Karena Maria tetap percaya dan berharap kepada Tuhan, maka Roh Kudus mengadakan mujizat secara jasmani yaitu Lazarus yang sudah mati 4 hari (menjadi bangkai) dibangkitkan menjadi hidup kembali = yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Jika Tuhan Yesus datang kembali ke dua kali, terjadi mujizat yang terakhir yaitu kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia.
Inilah suasana urapan Roh Kudus yang bisa kita dapatkan kalau kita menaikkan bau harum ke hadirat Tuhan.
Tuhan memberkati.