Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Matius 26: 1-5
26:1. Setelah Yesus selesai dengan segala pengajaran-Nya itu, berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya:
26:2. "Kamu tahu, bahwa
dua hari lagiakan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan."
26:3. Pada waktu itu berkumpullah imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi di istana Imam Besar yang bernama Kayafas,
26:4. dan mereka merundingkan suatu rencana untuk menangkap Yesus dengan tipu muslihat dan untuk membunuh Dia.
26:5. Tetapi mereka berkata: "
Jangan pada waktu perayaan, supaya jangan timbul keributan di antara rakyat."

= menunjuk pada berita tentang Paskah.
Paskah dalam PERJANJIAN LAMA ditandai dengan PENYEMBELIHAN ANAK DOMBA PASKAH.

Paskah dalam PERJANJIAN BARU ditandai dengan PENYALIBAN TUHAN YESUS(penyembelihan Anak Domba Allah -->ay. 2).
Disembelih itu untuk mendapatkan darah yang paling banyak.

ay. 3-4= imam-imam dan tua-tua merundingkan untuk membunuh Yesus, tetapi jangan pada waktu perayaan Paskah (ay. 5).
Jadi, ini merupakan KEKUATAN DARAH PASKAH UNTUK MELEPASKAN KITA DARI MAUT.

Pengertian Paskah adalah kelepasan.

Keluaran 12: 21-23
12:21. Lalu Musa memanggil semua tua-tua Israel serta berkata kepada mereka: "Pergilah, ambillah kambing domba untuk kaummu dan sembelihlah anak domba Paskah.
12:22. Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu harus
sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu; seorangpun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi.
12:23. Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka TUHAN akan melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi.


Dalam PERJANJIAN LAMA, darah domba paskah disapukan pada ambang atas, dua tiang kiri dan kanan  pintu rumah Israel, sehingga tidak terjadi maut pada rumah orang Israel.

Pada PERJANJIAN BARU, darah anak domba Allah disapukan pada tubuh, jiwa dan roh kita, sehingga kita terlepas dari dosa-dosa yang mengikat tubuh, jiwa dan roh= terlepas dari maut, sebab upah dosa adalah maut.

1 Korintus 5: 7, 11, 8
5:7. Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
5:11. Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang
cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
5:8. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu
kemurnian dan kebenaran.

ay. 11= 6 dosa yang mengikat tubuh, jiwa dan roh kita, bahkan sampai mendarah daging.
Tetapi darah Yesus sanggup melepaskan kita dari 6 dosa ini, yaitu:
  • mengikat tubuh= cabul dan mabuk,
  • mengikat jiwa(menjadi karakter)= kikir, pemfitnah dan penipu.
    Kalau kita banyak berdusta, kita tidak bisa mengasihi (membenci), sebab iblis adalah bapa pendusta dan pembunuh. Kalau berdusta, pasti membunuh.

  • mengikat roh= penyembahan berhala.
    Berhala= segala sesuatu yang menghalangi kita untuk mengasihi/mengutamakan Tuhan.
    Sebenarnya, roh kita selalu ingin berhubungan dengan Tuhan. Tetapi seringkali, berhala ini menghalangi supaya kita tidak bisa berhubungan dengan Tuhan.
ay. 8= kalau kita lepas dari 6 dosa yang mengikat tubuh, jiwa dan roh kita, maka kita bisa hidup dalam KEBENARAN DAN KEMURNIAN(bebas dari maut).
Biarlah malam ini, kita gunakan kekuatan darah Paskah untuk melepaskan dari 6 dosa yang mendarah daging.

Pintu rumah= rumah tangga.
Jadi, tiap kehidupan/rumah tangga bisa berbahagia kalau ada tanda darah(hidup dalam kemurnian dan kebenaran).
Kebahagiaan ini tidak dipengaruhi oleh apapun.

Dulu, pintu rumah orang Mesir tidak diberi tanda darah.
Artinya, ada perbedaan  antara kehidupan yang memiliki darah Yesus (orang Israel) dengan kehidupan yang tidak memiliki darah Yesus (orang Mesir).

Israel DENGAN tanda darah= terlepas dari maut.
Mesir TANPA tanda darah= ditelan maut.

3 perbedaan pokok antara kehidupan yang memiliki tanda darah dan yang tidak memiliki tanda darah:
  1. Suasana kehidupan.
    Dulu, saat maut masuk dalam rumah orang Mesir, tentunya terjadi keributan.
    SUASANA MESIR= ketakutan, kekuatiran, stress, letih lesu dan beban berat= tidak ada damai sejahtera. Ini benar-benar suasana maut.

    Kalau hidup kita selalu takut atau kuatir, itu tanda bahwa hidup kita tidak ada tanda darah.

    Kalau hidup tanpa tanda darah, kekuatiran itu akan makin memuncak, sehingga bisa menyebabkan kematian tubuh dan kematian rohani.

    Lukas 21: 25-26
    21:25. "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
    21:26.
    Orang akan matiketakutan karena kecemasanberhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.

    Kematian rohani= tidak bisa berdoa, tidak ada gairah untuk beribadah melayani Tuhan sehingga menyebabkan kekeringan rohani. Kalau dibiarkan, akan masuk dalam kematian kedua (api neraka).

    SUASANA ISRAEL= bersuasana ketenangan, kedamaian di tengah keributan, seperti Yesus tidur di tengah gelombang yang dasyat.

    Matius 11: 28-30
    11:28. Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
    11:29. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
    11:30. Sebab kuk yang Kupasang itu
    enakdan beban-Kupun ringan."

    ay. 28= Tuhan mengundang kehidupan yang dalam ketakutan/stress dan Tuhan mau berikan tanda darah.
    Bukti kalau kita menerima tanda darah adalah bisa menjadi rendah hati dan lemah lembut.

    Rendah hati= kemampuan untuk mengaku dosa pada Tuhan dan sesama. Dan kalau diampuni, jangan berbuat dosa lagi.

    Lemah lembut= kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakan.

    Kalau dosa sudah dihapus, kita akan mengalami kelegaan/damai sejahtera.
    Selama masih ada dosa, hidup itu akan tetap dalam ketakutan, tidak bisa damai.

    ay. 30=darah Yesus sanggup menjadikan semua enak dan ringan, tidak ada lagi beban berat seperti di Mesir yang mengalami kematian anak sulung.

  2. Sistem kehidupan.
    Ulangan 11: 10-12
    11:10. Sebab negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, bukanlah negeri seperti tanah Mesir, dari mana kamu keluar, yang setelah ditabur dengan benih harus kauairi dengan jerih payah, seakan-akan kebun sayur.
    11:11. Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah
    negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit;
    11:12. suatu negeri yang
    dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.

    SISTEM MESIR= sistem jerih payah.
    Artinya:
    • mengandalkan kekuatan, kepandaian, dan pengalaman, TANPA Tuhan= tidak mengandalkan Tuhan.
      Akibatnya, hidup itu akan menemui kegagalan karena persaingan di dunia dan karena kesulitan, seperti Petrus saat kembali lagi menjadi penjala ikan.

    • mencari sesuatu di dunia sampai tinggalkan ibadah pelayanan.
      Bila meninggalkan ibadah pelayanan, maka hidup itu akan berhadapan dengan maut.

    • menghalalkan segala cara sampai cara-cara dosa. Dan disinilah maut sedang bekerja.

    Kalau menggunakan sistem jerih payah, bisa mendapatkan sesuatu dari dunia, tetapi hidup itu akan ditelan oleh maut(kehilangan keselamatan).
    Tanda darah memang sakit bagi daging!!
    Kita harus memiliki motto: "Lebih baik tidak ...... daripada tidak selamat!"

    SISTEM ISRAEL= sistem Kanaan= sistem kerajaan Surga.
    Artinya: sistem lembah dan gunung= sistem kematian dan kebangkitan= sistem salib (tanda darah). Dan sistem ini hanya bergantung pada hujan anugerah dan kemurahan Tuhan.

    Dalam sistem salib, tidak boleh ada dosa!
    Hasilnya: hujan anugerah kemurahan Tuhan memberikan berkat jasmani dan rohani.

    Berkat jasmani= hujan berkat pemeliharaan dan perlindungan Tuhan di tengah kesulitan dunia.
    Dan di dalam berkat secara jasmani ini, ada berkat-berkat untuk ibadah dan pelayanan kepada Tuhan.

    Berkat rohani= hujan Firman pengajaran yang benar untuk menyucikan dan memandikan kita (membaharui kita) sampai menjadi sempurna seperti Tuhan. Ini yang penting kita cari!

    Ulangan 32: 1-2
    32:1. "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.
    32:2. Mudah-mudahan
    pengajarankumenitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

    Jadi, sistem Kanaan adalah semakin diberkati, kita semakin disucikan.

    Yakobus 3: 2
    3:2. Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

    Kesempurnaan, dimulai dari lidah yang tidak berdusta, tidak bersungut-sungut (selalu mengucap syukur) dan banyak menyembah Tuhan.
    Kalau masih berdusta, hidup itu masih bersuasana Mesir, tidak ada tanda darah.

    Sistem hujan kemurahan Tuhan adalah selalu mengucap syukur kepada Tuhan.

  3. Akhir kehidupan.
    Keluaran 11: 6
    11:6. Dan seruan yang hebatakan terjadi di seluruh tanah Mesir, seperti yang belum pernah terjadi dan seperti yang tidak akan ada lagi.

    AKHIR MESIR= terjadi seruan yang hebatkarena kematian anak sulung.
    Anak sulung:
    • segala sesuatu yang diharapkan,
    • sesuatu yang dibanggakan,
    • sesuatu yang diandalkan,
    • semua yang disayangi.

    Kematian anak sulung= semua yang diharapkan, dibanggakan, diandalkan dan disayangi akan habis musnah bersama dengan dunia, sampai hidupnya juga musnah  (seruan dahsyat saat Yesus datang kembali dalam pesta pembantaian).

    Wahyu 19: 17, 21
    19:17. Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit, katanya: "Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan Allah, perjamuan yang besar,
    19:21. Dan semua orang lain dibunuh dengan pedang, yang keluar dari mulut Penunggang kuda itu; dan
    semua burung kenyang oleh daging mereka.

    Bahkan seruan ini masih berlanjut sampai ke dalam api neraka, seruan untuk selama-lamanya.
    JANGAN BERTAHAN PADA DOSA!

    Wahyu 19: 6-9
    19:6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
    19:7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
    19:8. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
    19:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."


    AKHIR ISRAEL= berseru dengan suara bagaikan desau air bah untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai= suara penyembahan "Haleluya".

    Mulai sekarang, biarlah kita banyak menyembah Tuhan. Dan saat di awan-awan, apa yang tidak pernah kita lihat, tidak pernah kita dengar dan tidak pernah ktia bayangkan, semuanya diberikan oleh Tuhan bagi kita, sampai kita terangkat di awan-awan yang permai.

    1 Korintus 2: 9
    2:9. Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihatoleh mata, dan tidak pernah didengaroleh telinga, dan yang tidak pernah timbuldi dalam hati manusia: semua yang disediakan Allahuntuk mereka yang mengasihi Dia."

    Di awan-awan yang permai, kita benar-benar bisa melihat Yesus dalam kemuliaan.
Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 09 Desember 2018 (Minggu Siang)
    ... . Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus dan banyak orang mati karena air itu sebab sudah menjadi pahit. Ini adalah peniupan SANGKAKALA KETIGA--penghukuman yang ketiga dari Anak Allah atas dunia-- jatuhlah dari langit sebuah bintang besar menyala-nyala seperti obor yang bernama Apsintus--KEPAHITAN-- diterangkan mulai dari ...
  • Ibadah Natal di The Square Ballroom Surabaya, 25 Desember 2019 (Rabu Sore)
    ... Kesempurnaan oleh pekerjaan firman pengajaran yang benar--kabar mempelai. Mengukur kerohanian sama dengan meningkatkan kerohanian sampai memenuhi ukuran Tuhan. Karena itu firman harus disampaikan dengan setia teratur berkesinambungan dan diulang-ulang. Inilah gunanya firman penggembalaan dalam sidang jemaat. Kalau ukuran belum tercapai kita masih diberi kesempatan bukan langsung dihukum. Mari naik sampai sempurna. Wahyu . ...
  • Ibadah Raya Malang, 04 Februari 2024 (Minggu Pagi)
    ... itu menjadi ular. Kemudian Firaun pun memanggil orang-orang berilmu dan ahli-ahli sihir dan mereka pun ahli-ahli Mesir itu membuat yang demikian juga dengan ilmu mantera mereka. Masing-masing mereka melemparkan tongkatnya dan tongkat-tongkat itu menjadi ular tetapi tongkat Harun menelan tongkat-tongkat mereka. Waktu Israel mau keluar dari perbudakan Mesir tampil ahli ...
  • Ibadah Kunjungan Jakarta I, 14 Oktober 2014 (Selasa Sore)
    ... neraka. Oleh sebab itu Tuhan menciptakan manusia baru yang sama mulia dengan Dia dan Tuhan menciptakan langit dan bumi yang baru yaitu Yerusalem Baru. Manusia baru akan diciptakan di Yerusalem Baru untuk selama-lamanya. Prosesnya disebut pembaharuan. Dalam Wahyu - ada macam pembaharuan Pembaharuan langit dan bumi yang baru ayat . ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 28 Februari 2011 (Senin Sore)
    ... seribu tahun sama seperti satu hari. hari tahun hari tahun . tahun dari jaman Adam-Abraham dan Abraham-kedatangan Yesus pertama kali. Jadi selama tahun korban Kristus masih merupakan BAYANGAN dalam bentuk korban-korban binatang sudah dijelaskan . Dan selama tahun keadaan manusia juga semakin buruk yaitu mati tanpa hukum Allah dan busuk karena melanggar ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 14 Oktober 2012 (Minggu Sore)
    ... salju. 'putih seperti salju' kebenaran. Kisah Rasul - . Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti bahwa Allah telah membuat Yesus yang kamu salibkan itu menjadi Tuhan dan Kristus. . Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain Apakah yang harus ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 02 Maret 2014 (Minggu Sore)
    ... raja. Malam ini kita pelajari tanda kedua 'mata-Nya bagaikan nyala api'. Mazmur - . TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus TUHAN takhta-Nya di sorga mata-Nya mengamat-amati sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia. . TUHAN menguji orang benar dan orang fasik dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan. Mata bagaikan nyala api untuk mengamat-amati ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 16 Mei 2019 (Kamis Sore)
    ... kedua yang sama dengan itu ialah Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Bukti memiliki kasih sempurna Mengasihi Tuhan dengan segenap tubuh jiwa roh mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu. Mengasihi sesama seperti diri sendiri. Yohanes - Sesudah sarapan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 03 April 2016 (Minggu Sore)
    ... indah. Sehebat apapun bangsa kafir harus menerima kesempatan dan kemurahan TUHAN untuk menjadi batu hidup--menjadi imam-imam-- dan masuk pembangunan tubuh Kristus--dinaungi. Sebenarnya bangsa Israel juga dinaungi tetapi karena menolak maka bangsa kafir masuk. Jadi bangsa kafir sungguh-sungguh bergantung pada kesempatan dan kemurahan TUHAN. Kalau tidak akan habis tetap batu keras tidak bisa ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 31 Januari 2010 (Minggu Sore)
    ... yang harus dijaga dalam ibadah pelayanan Ketaatan. Petrus tidak taat sebab ia kembali jadi penjala ikan padahal Tuhan perintahkan untuk menjadi penjala manusia. Jadi kita harus melayani dengan taat dengar-dengaran sesuai dengan Firman pengajaran yang benar kehendak Tuhan . Ukuran pelayanan kita adalah melakukan kehendak Tuhan apapun resikonya. Matius - ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.