Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.

Wahyu 6: 7-8
6:7. Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempatberkata: "Mari!"
6:8. Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor
kuda hijau kuningdan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan mautmengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparandan sampar, dan dengan binatang-binatang buasyang di bumi.

Ini adalah pembukaan METERAI yang KEEMPAT; penghukuman yang keempat dari Allah Roh Kudus atas dunia, yaitu terjadi kegerakan kuda hijau kuning/kuda kelabu, yang mengakibatkan MAUT DAN KERAJAAN MAUTmenguasai seperempat bagian dari bumi untuk membunuh penduduk bumi dengan pedang, kelaparan, sampar dan binatang buas (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 16 Juli 2017).

Ada tiga macam maut/kematian:

  1. Maut/kematian secara tubuh/jasmani; debu kembali pada debu--lewat penyakit dan sebagainya--, tetapi roh kembali kepada Tuhan. Jangan lupa, manusia juga punya roh yang harus kembali pada Tuhan.

  2. Maut/kematian rohani:

    1. Hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan; enjoydalam dosa; tidak mau dan tidak bisa bertobat lagi.
      Ini yang ngeri, mungkin tubuhnya sehat, tetapi rohaninya mati.

    2. Disesatkan oleh ajaran-ajaran sesat/palsu, yang membinasakan.
    3. Tidak setia bahkan meninggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhan.

    Inilah maut/kematian rohani yang memisahkan kita dengan Tuhan mulai sekarang, sampai satu waktu terpisah selamanya.

    Dosa memisahkan kita dengan Tuhan; ajaran-ajaran palsu memisahkan kita dari Tuhan; ketidaksetiaan dalam ibadah pelayanan bahkan meninggalkan ibadah pelayanan juga memisahkan kita dengan Tuhan.

    Kalau terpisah dari Tuhan, rohaninya akan kering dan mati. Kalau dibiarkan, akan menuju pada maut yang ketiga.

  3. Maut/kematian yang kedua; kematian di lautan api dan belerang; neraka selamanya.
    Wahyu 20: 14
    20:14.Lalu maut dan kerajaan mautitu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.

Raja Daud mengatakan: Satu langkah jaraknya aku dengan maut.Satu langkah kira-kira satu denyut nadi; satu detak jantung jaraknya dengan maut; maut begitu mengancam kita, baik maut tubuh, maut rohani--tahu-tahu berbuat dosa, tahu-tahu disesatkan ajaran palsu, tahu-tahu tidak setia.
Ini yang mengancam setiap kehidupan kita.

Yeremia 9: 21-22
9:21."Maut telah menyusupke jendela-jendelakita, masuk ke dalam istana-istanakita; ia melenyapkan kanak-kanakdari jalan, pemuda-pemudadari lapangan;
9:22.
mayat-mayat manusia berhantaranseperti pupuk di ladang, seperti berkas gandum di belakang orang-orang yang menuai tanpa ada yang mengumpulkan."

Maut ini menghantam/menyerang siapa saja; dari istana raja sampai kolong jembatan, dari orang tua sampai kanak-kanak. Maut tidak pandang bulu, karena itu kita harus hati-hati.

"Jangan bilang: Ah, masih anak kecil. Maut bergentayangan. Karena itu penting untuk membawa anak-anak ke sekolah minggu, supaya dekat dengan Tuhan; anak muda ke ibadah kaum muda. Sungguh-sungguh, karena maut menghantam semuanya."

Tetapi bersyukur pada Tuhan, Dia memberikan jalan keluar.
1 Korintus 15: 25-26
15:25.Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
15:26.Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

Jalan keluarnyaadalah Yesus harus mati di kayu salib, bangkit dan naik ke sorga dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga; Dia mengalahkan dan membinasakan maut dan kerajaan maut--sama dengan Dia menang atas maut dan kerajaan maut.
Kita juga harus menang atas maut dan kerajaan maut oleh kuasa kebangkitan Tuhan; karena Dia kepala dan kita tubuh-Nya.

1 Korintus 15: 55-58
15:55. Hai maut di manakah kemenanganmu?Hai maut, di manakah sengatmu?"
15:56.
Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
15:57. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenanganoleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
15:58. Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih,
berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan!Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Ayat 58= BUKTI kalau kita sudah menang atas maut dan kerajaan maut:

  1. Berdirilah teguh dan jangan goyah.
  2. Giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan.
  3. Jerih payahmu tidak sia-sia.
    Banyak jerih payah di dunia ini, maksimal sampai liang kubur. Bahkan belum sampai liang kubur sudah bangkrut atau pensiun. Karena itu kita cari jerih payah yang tidak sia-sia.

AD 1. BERDIRILAH TEGUH DAN JANGAN GOYAH
1 Korintus 16: 13
16:13. Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman!Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!

Berdiri teguh dan jangan goyah= berdiri teguh dalam iman atau kebenaran.
Iman=

  • Percaya Yesus.
  • Kebenaran.

'Bersikaplah sebagai laki-laki'=

  • Laki-laki artinya memang laki-laki secara jasmani--menunjuk pada kekuatan.
    Orang laki-laki harus kuat.

  • Secara rohani, laki-laki menunjuk pada orang kristen yang kuat rohaninya. Biar wanita, kalau rohaninya kuat, ia adalah laki-laki secara rohani.

Di dalam rumah tangga, laki-laki adalah suami.Di penggembalaan, laki-laki adalah gembala. Ini yang harus berdiri teguh dalam iman terlebih dulu. Setelah itu akan diikuti oleh isteri dan anak-anak di rumah tangga, di penggembalaan akan diikuti oleh sidang jemaat.

Bagaimana syaratsupaya kita bisa berdiri teguh dalam iman; tidak goyah sedikitpun?
1 Petrus 3: 20-21
3:20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan
hati nurani yang baikkepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,

Laki-laki ini seperti Nuh. Kalau tidak teguh, saat membuat bahtera--tidak ada angin dan hujan, disuruh membuat bahtera--, kemudian--tidak ada angin dan hujan--disuruh masuk bahtera bersama binatang-binatang dan diolok, Nuh akan berhenti. Banyak kita begitu. Kalau diejek: Apa itu? Kebenaran sendiri!, sudah berhenti. Jangan!

Harus berdiri teguh, yaitu harus memiliki hati nurani yang baik, itulah hati yang TAAT DENGAR-DENGARAN.
Kalau hati nuraninya tidak baik, ia akan ke sana ke mari.

"Kami hamba Tuhan seringkali bukan tahbisan lagi, tetapi politik--mencari yang mana yang lebih menguntungkan--karena hati nuraninya tidak baik.
Kalau di sekolah IQnya yang diukur, tetapi di dalam kerohanian,
hati yang menentukan."

Dulu--di kitab Kejadian 6--, hati manusia cenderung jahat. Bagaimanabisa mendapatkan hati nurani yang baik? Lewat baptisan air yang benar.
Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru.

Hidup baru sama dengan pembaharuan dari hati nurani yang cenderung jahat--yang namanya 'cenderung', berarti tidak ada ketetapan--menjadi hati nurani yang baik; hati yang taat dengar-dengaran. Ini yang bisa berdiri teguh dalam iman; tidak memihak sana sini, tetapi hanya memihak Tuhan.

Sekali lagi, laki-laki harus bersikap sebagai laki-laki. Mau dibawa ke mana rumah tangga? Iman ini bagaikan tiang. Kalau tiangnya keropos, hancurlah rumah tangga itu. Kalau di dalam rumah Tuhan, mulai dari gembala yang hati nuraninya harus baik--berdiri teguh. Inilah tiang yang menentukan; berdiri teguh dalam iman atau menjadi tiang iman. Laki-laki menentukan. Tetapi laki-laki juga menunjuk pada orang kristen yang kuat rohaninya.

Praktikberdiri teguh:

  1. Tetap percaya Yesusapapun yang dihadapi sampai garis akhir; tidak pernah menyangkal nama Yesus. Kita akan diperhadapkan nanti. Petrus saja tidak kuat, apalagi kita.
    Harus hati-hati!

    Karena itu kita harus menjaga hati nurani yang baik, jangan cenderung sana sini, tetapi hanya memihak Tuhan--mantap dalam tiang iman. Mulai dari laki-laki secara jasmani di dalam rumah tangga--suami--, laki-laki dalam rumah Tuhan--gembala--, dan diikuti laki-laki secara rohani--kuat imannya--yaitu isteri dan anak; berdiri teguh dalam iman. Sungguh-sungguh!

  2. Tetap hidup dalam kebenaranapapun yang kita hadapi, sampai garis akhir. Mari, tetap berusaha untuk hidup benar, jangan karena kurang uang lalu korupsi.

  3. 2 Tesalonika 2: 15
    2:15. Sebab itu, berdirilah teguhdan berpeganglah pada ajaran-ajaranyang kamu terima dari ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.

    'baik secara lisan, maupun secara tertulis'= firman tidak bisa dibatasi oleh apapun. Ini yang seringkali tidak diungkap. Kalau dulu memang hanya lewat lisan dan tulisan, tetapi sekarang ada fotocopy, video dan lain-lain. Kita bisa menyebarkan firman lewat media apapun. Roh Kudus tidak bisa dibatasi; firman tidak bisa dibatasi. Itu yang penting.

    Praktik berdiri teguh yang ketiga: tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, yang kita terima lewat media apapun, dan taat dengar-dengaran.

    Itu buktinya bahwa lewat media apapun kita bisa makan firman; berpegang teguh pada firman sampai taat dengar-dengaran.
    Jangan seperti Eutikhus, sudah bertatapan muka dengan rasul Paulus, tetapi malah jatuh. Hati-hati!

    "Jangan menghina: Oh itu mana bisa? Kuat teguh hati! Malah yang bertatap muka yang jatuh seperti Eutikhus. Kita hati-hati! Jangan saling menghina, tetapi sesuai kebutuhan kita masing-masing."

    'ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami'= bukan berarti di sini saja yang paling benar, yang lain tidak. Bukan begitu. Rasul Paulus berani mengatakan ini, maksudnya adalah

    1. Keyakinan pastibahwa firman pengajaran yang disampaikan itu adalah benar. Bisa diselidiki di alkitab, benar adanya.
    2. Ketegasan untuk menolak ajaran yang lain. Sekalipun hanya beda sedikit, tolak! Jangan diterima dengan alasan apapun!

      "Seperti rel kereta api kalau beda sedikit, sudah beda arah.
      Seringkali kita dipaksa/diancam. Kami hamba Tuhan juga diancam tidak boleh dapat ini dan itu. Tetapi kalau tidak benar, tidak mau, itu namanya berdiri teguh di dalam iman/tiang iman. Kalau goyang terus, kapan membangunnya? Tidak mungkin bisa. Harus teguh!
      "

    Jadi ini bukan kesombongan.

    Kita juga, suami menjadi tiang iman, jangan goyang-goyang! Kalau goyang terus, kapan membangunnya? Kuatkan iman!

Prosesnya:

  • Mendengar firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus sehingga bisa mendengar dengan sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan--seperti orang lapar.
  • Roh Kudus menolong kita untuk mengerti firman pengajaran yang benar.
  • Roh Kudus menolong kita untuk percaya/yakin pada firman pengajaran yang benar.
  • Roh Kudus menoong kita untuk mempraktikkan firman pengajaran yang benar--taat dengar-dengaran.

Inilah laki-laki: secara jasmani adalah laki-laki sungguhan yang bertanggung jawab, yaitu suami dan gembala. Juga laki-lakki secara rohani yaitu orang kristen yang kuat rohaninya; biarpun dia seorang gadis kalau rohaninya kuat, dia adalah laki-laki artinya berdiri teguh di dalam iman/menjadi tiang iman. (mohon maaf) Ibu-ibu janda juga harus menjadi tiang iman. Ibu-ibu dan gadis-gadis, mari jadi tiang iman!

Hasilnya:

  1. Matius 7: 24-25
    7:24. "Setiap orang yang mendengar perkataan-Kuini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
    7:25. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi
    rumah itu tidak rubuhsebab didirikan di atas batu.

    Berpegang teguh pada pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran sama dengan berdiri teguh di dalam iman.

    Hasil pertama: tahan uji; tidak rubuh oleh pencobaan-pencobaan yang dilancarkan oleh setan tritunggal dengan kuasa maut--menang atas maut.

    Kalau rubuh, berarti maut; mati rohani dan binasa.

    Pencobaan setan tritunggal yaitu:

    1. Hujan lebat= dari setan (udara)--naga merah--dengan kekuatan roh najis.
      Kalau menang, kita bisa hidup dalam kebenaran dan kesucian.

    2. Angin kencang= dari nabi palsu dengan ajaran palsu--roh dusta.
      Kalau menang, kita tidak berdusta, tetapi berkata benar dan baik, tetap berpegang teguh firman pengajaran yang benar.

    3. Banjir= dari antikris--binatang dari dalam laut--dengan kekuatan mamon yang membuat kikir--tidak bisa memberi--dan serakah--merampas milik orang lain (korupsi, hutang tidak bayar), terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
      Kalau menang, kita bisa memberiuntuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan.

    Kalau orang dengar-dengaran--berdiri teguh di atas iman/dasar batu karang; percaya, hidup benar sampai taat dengar-dengaran--, ia akan tahan uji.

  2. Hasil kedua: tadi dikatakan: membangun rumah rohani, artinya: dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
    Kalau berdiri teguh di atas iman, kita punya fondasi yang kuat. Tetap percaya Yesus--iman--; tidak pernah menyangkal Tuhan, kemudian tetap hidup benar, berpegang teguh pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran. 

    Kalau sudah taat kita punya dasar yang kuat. Biar dihantam apapun kita tahan uji, dan kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

  3. Matius 7: 21
    7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Kuyang di sorga.

    Hasil ketiga: pintu sorga terbuka; maut dikalahkan; maut tidak berkuasa atas kita..
    'melakukan kehendak Bapa'= taat dengar-dengaran.

    Jadi kita harus percaya, hidup benar dan taat dengar-dengaran; itu yang membuka pintu sorga; maut dikalahkan; kita hidup kekal berarti kita benar-benar menang atas maut.

Inilah bukti kita menang atas maut yaitu berdiri teguh di dalam iman--laki-laki. Laki-laki dalam arti jasmani adalah sungguh-sungguh laki-laki, harus bertanggung jawab: suami di rumah tangga dan gembala di penggembalaan, baru diikuti isteri dan anak-anak.
Tetapi secara rohani laki-laki adalah kehidupan kristen yang rohaninya kuat; juga sama-sama berdiri teguh di atas tiang iman.

AD 2. GIATLAH SELALU DALAM PEKERJAAN TUHAN SESUAI DENGAN JABATAN PELAYANAN YANG TUHAN PERCAYAKAN KEPADA KITA
Giat tetapi tidak sesuai jabatannya, untuk apa juga?

"Contoh membangun gereja ini: dia tukang kayu yang giat tetapi mau memasang tembok, ya tidak bisa, miring semua--tidak sesuai jabatannya. Kita sering salah, tidak sesuai dengan jabatannya tetapi dibilang: hebat. Atau sebaliknya, tukang tembok disuruh pasang kusen. Sekalipun giat, ya miring semua, karena dia bukan tukang kayu. Harus sesuai dengan jabatan.
Gembala juga, giat, tetapi tidak kasih makan. Mari sungguh-sungguh!
"

Tadi, mari berdiri teguh dalam iman; punya dasar untuk dibangun! Laki-laki dulu, diikuti isteri dan dan anak--seperti Nuh kuat karena hati nuraninya baik, biarpun diolok; tentunya Nuh yang lebih dahulu diolok, bukan isteri dan anaknya. Biar saja. Kalau sesuai alkitab, teruskan! Kalau tidak sesuai, berhenti.

Nuh bertanggung jawab, dan ia selamat, isteri dan anaknya selamat. Kalau ada cucunya, pasti selamat juga.
Mari, suami tanggung jawab, gembala tanggung jawab; sungguh-sungguh tanggung jawab. Beri dasar yang kuat! Diri sendiri yang lebih duu kuat, maka isteri dan anak juga sama-sama punya dasar yang kuat, sama-sama tahan uji, sama-sama dibangun, sama-sama menang atas maut; pintu sorga terbuka; hidup kekal selamanya.

Sekarang, giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita.
2 Korintus 3: 5-8
3:5. Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.
3:6. Ialah membuat kami juga sanggup menjadi
pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru,yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.
3:7. Pelayanan yang memimpin kepada kematian
terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian
3:8. betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh!

'terukir pada loh-loh batu'= hukum Taurat.
Ada dua macam pelayanan/pekerjaan Tuhan:

  1. Pelayanan perjanjian lama= pelayanan Taurat, yaitu menggunakan kekuatan daging: kepandaian, kekayaan dan sebagainya, yang akan menuju pada kematian jasmani. Sekarang menuju pada kematian rohani.
    Kalau melayani hanya dengan kekuatan daging tetapi tidak ada Roh, rohaninya akan kering dan mati, sampai kebinasaan.

    Banyak kita salah, mau melayani ditekankan pada keahilan. Bukan tidak boleh, tetapi kalau tidak ada Roh Kudus, itu hanya akan menuju kering rohani.

  2. Pelayanan perjanjian baru= pelayanan Roh; mengandalkan kekuatan Roh Kudus atau urapan Roh Kudusyang menuju kemuliaan atau hidup kekal--ada shekinah glory.
    Tetapi ini ada kelirunya juga: karena mengandalkan kepandaian--merasa pintar khotbah, sudah ahli main musik--, lalu tidak usah sembahyang dan baca alkitab. Akan kering, tidak bisa satu/seirama.

    Ini kesalahan. Bisa melayani tetapi kering karena mengandalkan yang jasmani.
    Tetapi pelayanan Roh juga harus hati-hati: Tidak usah latihan, yang penting Roh Kudus.Salah juga!

    "Seringkali berkata: yang penting Roh Kudus, lalu tidak mau persiapan sehingga tetap ada kesalahan dalam berkhotbah.
    Saya selalu katakan juga pada anak saya: kamu mau les drum silahkan, tetapi kalau tidak mau berdoa dulu, tidak akan ada gunanya. Kalau di dunia bisa. Tetapi kalau dalam rumah Tuhan tidak bisa, tidak mengangkat karena tidak satu. Dengan saya saja tidak bisa, saya maunya begini kamu tidak tahu, yang penting orang dunia lihat kamu hebat. Saya juga, kalau tidak berdoa, juga tidak mengangkat. Tetapi kalau berdoa, maka Roh Kudus yang bekerja, kita semua akan jadi satu kesatuan, mulai dari tim penerima tamu.
    "

Imamat 21: 12
21:12. Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

Dalam perjanjian lama--hukum Taurat--, imam-imam harus berada di ruangan suci Tabernakel. Harus ada pelita emas 36 kg, meja rotinya dilapis emas, dan mezbahnya dilapis emas. Secara jasmani, harus ada semuanya sehingga ia mengalami minyak urapan Roh Kudus.

Sekarang perjanjian baru merupakan kegenapan dari hukum Taurat yaitu imam-imam harus berada di ruangan suci secara rohani, itulah kandang penggembalaan; tiga macam alat sekarang menunjuk pada ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:

  • Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya.
  • Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman dan kurban Kristus.
  • Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

Hukum Taurat sudah digenapkan dalam pribadi Yesus. Sekarang dalam arti rohaninya.
Tadi, berdiri teguh dalam iman--bersikaplah seperti laki-laki.
Penggembalaan juga; lima ribu laki-lakiharus duduk di atas rumput, baru diikuti isteri dan anak-anak.

Jadi suami di dalam nikah dan gembala di rumah Tuhan harus mantap; duduk di dalam kandang penggembalaan yang benar.

Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga setan tritunggal tidak bisa menjamah kita--maut tidak bisa menjamah kita.

Itu buktinya kalau maut tidak bisa menjamah kitayaitu kita mantap dalam penggembalaan. Kita merasakan damai sejahtera, ketenangan, semua enak dan ringan--duduk-duduk, bahkan dibaringkan. Kalau goyang, berarti maut masih bekerja.

Di dalam penggembalaan, tubuh jiwa dan roh kita melekat pada pokok anggur yang benar sehingga tubuh, jiwa dan roh kita--hati, pikiran, perbuatan dan perkataan--disucikanlewat firman penggembalaan yang diulang-ulang.
Semakin disucikan,semakin bertambah urapan Roh Kudus dan semakin nyata pemakaian Tuhan; tidak kering.
Kalau tidak suci dan tergembala, akan kering.
Hanya di penggembalaan ini ada jaminan tubuh, jiwa, roh kita disucikan.

Jangan pelayanan Taurat yaitu hanya mengandalkan kepandaian--pandai khotbah, pandai main musik, pandai nyanyi--, tidak sembahyang, malah ibadah tidak setia! Merusak semua; kering.

Tanda pelayanan dalam urapan Roh Kudus:

  1. 2 Korintus 4: 1
    4:1. Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.

    Tanda pertama pelayanan ddalam urapan Roh Kudus: tidak tawar hati= tidak kecewa, putus asa dan tinggalkan ibadah pelayanan tetapi tetap SETIAberkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita sampai garis akhir.

    Kalau di dunia, umur tua persiapan untuk pensiun. Tetapi di dalam Tuhan, meski tua, kalau disucikan, akan semakin diurapi, dan semakin dipakai Tuhan. Kalau sudah selesai, ya meninggal atau Tuhan datang. Tidak ada pensiun, kecuali kalau sakit permanen, itu tanya pada Tuhan.
    Tetapi selama kita diberi panjang umur, sehat, terus--mau usia berapapun--dipakai Tuhan. Kalau sudah selesai akan dipanggil Tuhan. Tidak ada pensiun sampai garis akhir!

  2. 2 Korintus 6: 3
    6:3. Dalam hal apapun kami tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela.

    Tanda kedua pelayanan dalam urapan Roh Kudus: tidak jadi batu sandungan= tidak gampang tersandung dan jadi sandungan.

    Kalau mudah tersandung itu berarti pelayanan daging.
    Kalau jadi batu sandungan, batu kilangan akan dikalungkan di leher dan dilempar ke laut sehingga pelayanan Tuhan dicela.

    Tetapi yang benaradalah kita tidak menjadi batu sandungan sehingga nama Tuhan dipermuliakan. Itu tugas kita.
    Kalau kita mempermuliakan Tuhan, Dia juga akan mempermuliakan kita. Itu rumus. Kalau Dia dicela, kita juga akan dicela karena Dia kepala dan kita tubuh-Nya; kalau Kepala dicela, tubuh-Nya juga akan dicela.

    Mari berusaha untuk mempermuliakan Tuhan! Sungguh-sungguh hari-hari ini. Kita tidak jadi batu sandungan tetapi jadi teladan dan mempermuliakan Tuhan.

  3. 1 Timotius 4: 12
    4:12. Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladanbagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu(1), dalam tingkah lakumu(2), dalam kasihmu(3), dalam kesetiaanmu(4)dan dalam kesucianmu(5).

    Tanda ketiga pelayanan dalam urapan Roh Kudus: jadi teladanbagi yang lain sekalipun kita muda, apalagi yang tua harus sudah mantap dalam keteladanan.

    "Punya orang tua itu enak, mantap dalam keteladanan. Dulu ketika Pdt Pong masih hidup, enak sekali, gampang sekali melayani, tinggal mencontoh saja."

    Kalau orang tua sudah mantap jadi teladan. Yang muda berusaha jadi teladan.

    Lima teladan utama sampai kesucian, itu berasal dari lima luka Yesus di kayu salib; kita meneladan Yesus di kayu salib.
    Meneladani itu memang ada tanda bekas pukulan. Kita harus menderita bersama Yesus untuk jadi teladan.

  4. Kolose 4: 17
    4:17. Dan sampaikanlah kepada Arkhipus: Perhatikanlah, supaya pelayanan yang kauterima dalam Tuhan kaujalankan sepenuhnya.

    Tanda keempat pelayanan dalam urapan Roh Kudus: melayani pekerjaan Tuhan sesuai dengan jabatan yang Tuhan percayakan sampai sepenuhnya; artinya sampai garis akhir--sampai meninggal atau sampai Tuhan datang. Jangan berhenti di tengah jalan!

    Kalau ada Roh Kudus, pasti Tuhan kuatkan. Kalau kering, tidak akan mampu, biar masih muda, tidak mampu. Biar tua usianya, badan agak renta, kalau ada Roh Kudus, tetap kuat.

    "Bukti ada dua: satu di Malang dan satu di sini, kesakitan, tetapi tidak pernah mengeluh. Kerinduannya hanya untuk ibadah. Kalau sakit hanya berkata: 'Haleluya, aku mau ibadah,' padahal tergeletak. Bisa kalau ada Roh Kudus."

    Jangan usia yang dijadikan alasan, nanti dicabut oleh Tuhan, matilah kita! Urapan itu yang menentukan.

    Hasilnya: ada hak penuh untuk masuk sorga; maut dikalahkan.
    2 Petrus 1: 10-11
    1:10. Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
    1:11. Dengan demikian kepada kamu akan
    dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

    Melayani sepenuhnya, maka dapat hak penuh untuk masuk sorga; maut dikalahkan. Tuhan tidak pernah menipu.

Kesimpulan: menang atas mautadalah kita harus TAAT DAN SETIA sampai garis akhir. Berdiri teguh atas iman sampai taat dengar-dengaran dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan--setia sampai garis akhir.

Itulah pengertian menang atas maut seperti jemaat Filadelfila.
Wahyu 3: 7-8
3:7. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
3:8. Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun
engkau menuruti firman-Kudan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

'engkau menuruti firman-Ku'= taat.
'engkau tidak menyangkal nama-Ku'= setia.
Kalau kita taat setia--mengulurkan tangan kepada Tuhan--, Tuhan akan mengulurkan tangan-Nya dengan kunci Daud--kemurahan dan kebajikan Tuhan.

Itu orang yang taat dan setia, yaitu hanya ada kemurahan dan kebajikan Tuhan. Itu saja, tidak ada yang lain. Setiap langkah; setiap detak jantung kita adalah kemurahan dan kebajikan Tuhan, bukan maut lagi. Ini juga yang dikatakan oleh raja Daud, dulu ia mengatakan: satu langkah jaraknya aku dengan maut, tetapi di dalam penggembalaan (Mazmur 23), ia berkata: kemurahan dan kebajikan Tuhan mengikuti aku sepanjang umur hidupku. Setiap langkah hanya ada kemurahan dan kebajikan Tuhan.

Hasilnya:

  1. Wahyu 3: 8-9
    3:8. Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
    3:9. Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan
    menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimudan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.

    Hasil pertama: sekalipun kita tidak berdaya--lemah, kekuatan kita kecil--, tetapi tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan yang besar sanggup membuka pintubagi kita:

    1. Pintu jalan keluar dari segala masalah--pintu kemenangan. Daud melawan Goliat tidak mungkin menang, tetapi bisa menang karena ada kunci Daud--kemurahan dan kebajikan Tuhan yang berperang--; semua masalah yang mustahil selesai.
      Mari, sungguh-sungguh, taat dan setia.

    2. Pintu masa depan yang berhasil dan indah terbuka--Daud bisa jadi raja.

  2. Wahyu 3: 10
    3:10. Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekunmenantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkaudari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.

    'tekun'= setia.

    Hasil kedua: sekalipun kita lemah dan tak berdaya, tetapi tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan sanggup menutup pintubagi kita, artinya melindungi dan memelihara kita yang kecil, tak berdaya secara jasmani di tengah kesulitan dunia sampai zaman antikris berkuasa tiga setengah tahun di bumi.

    Sekarang masa-masa sulit, tetapi Tuhan memelihara kita; Dia tidak membiarkan kita.

    Secara rohani kita juga dipelihara: dosa-dosa sampai puncak dosa menyerang, tetapi kita bisa tetap hidup benar dan suci; ajaran-ajaran palsu menyerang, tetapi kita tetap pegang pengajaran yang benar, tetap setia berkobar dalam ibadah pelayanan.
    Yang rohani ini terus diserang oleh setan. Setan hanya begitu saja. Kalau kita sudah tidak benar, tidak berpegang teguh pada pengajaran yang benar--disesatkan--, dan tidak setia, berarti kita sudah kalah.

  3. Wahyu 3: 12
    3:12. Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagidari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.

    Hasil ketiga: tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan membuka pintu Yerusalem barusekalipun kita kecil dan tak berdaya. Ini sama dengan pintu pembaharuan, pengangkatan dari lembah-lembah dan pemulihan.

    Pembaharuan Yerusalem baru adalah jujur, tidak boleh ada dusta; kita akan diangkat dan dipulihkan--kalau yang rohani saja diangkat apalagi yang jasmani--:

    1. Daudjatuh dengan Batsyeba. Mau diapakan lagi? Suaminya dibunuh, istrinya diambil. Ada tangan kemurahan dan kebajikan asal jujur.
      Begitu ditegor oleh nabi Natan, Daud jujur mengaku salah sehingga ia dipulihkan dan diangkat dari lembah-lembah. Tidak seperti raja Herodes, ditegor oleh Yohanes, malah kepala Yohanes dipenggal.

    2. Petrussudah menyangkal Tuhan tiga kali, tetapi saat Tuhan bertanya tiga kali: Adakah engkau mengasihi Aku?, ia sedih--jujur mengaku kalau tidak ada kasih. Maka ada pintu pengangkatan dan pemulihan.

    3. Perempuan Samaria--bangsa kafir--lima kali kawin cerai, yang berikutnya sudah tidak baik, tetapi ia jujur mengaku saat Tuhan suruh dia memangil suaminya, sehingga dia diangkat oleh Tuhan.

    Mari, lembah-lembah rohani apapun yang sudah terjadi--seperti Daud, Petrus (dalam pelayanan), dan perempuan Samaria--, bisa diangkat. Yang jasmani juga bisa diangkat, asalkan kita jujur. Tuhan sanggup mengangkat kita di lembah apapun kita.

    Sampai kalau Dia datang kembali kita sempurna, benar-benar diangkat ke awan-awan yang permai, masuk Yerusalem baru, menjadi tiang penopang di sana, dan tidak keluar lagi dari sana selamanya.

Mari kita kecil dan tak berdaya, tetapi ada tangan anugerah Tuhan yang besar. Di mana kita membutuhkannya, kita berseru pada Tuhan saat ini.
Yang sudah berhasil jangan sombong! Angin gelombang datang sekonyong-konyong; Daud enak-enak jalan, jatuh, tidak bisa apa-apa. Harus ada di dalam tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan.

Di lembah apapun kita, kecil tak berdaya, serahkan pada Tuhan! Kembali sebagai laki-laki--berdiri teguh dalam iman; taat--, giat selalu dalam pekerjaan Tuhan--mantap tergembala; benar-benar setia kepada Tuhan. Sudah cukup. Dari laki-laki dulu!
Kaum muda, sungguh-sungguh hari-hari ini, tidak tahu masa depan, serahkan kepada Tuhan! Maut mengancam tetapi Tuhan memegang kita semua. Jangan takut, ada kemurahan dan kebajikan Tuhan.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session II, 02 November 2010 (Selasa Siang)
    ... jumlahnya mereka bertambah banyak dan dengan dahsyat berlipat ganda sehingga negeri itu dipenuhi mereka. ay. - pendahuluan. Kita bahas ayat . Bangsa Israel Yakub ini turun dari Kanaan ke Mesir. Kanaan negeri kelimpahan penuh dengan susu dan madu. Mesir dunia yang gersang. Tuhan ijinkan ini terjadi dari negeri yang penuh susu madu turun ke Mesir karena ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 05 September 2009 (Sabtu Sore)
    ... kasih akan menjadi durhaka contohnya adalah Korah. YUDAS Ada macam kedurhakaan dalam ibadah pelayanan IBRANI - tidak setia sampai pada meninggalkan ibadah pelayanan. Praktiknya dosa kebiasaan tidak beribadah atau melayani Tuhan tetapi tidak menyesal. dosa sengaja memang malas untuk beribadah. Jika kita sudah sengaja untuk berbuat dosa kehidupan kita sudah dekat ...
  • Ibadah Doa Siang Surabaya, 23 Oktober 2016 (Minggu Siang)
    ... dua hal Hati damai sejahtera artinya tidak merasa lagi apa-apa yang daging rasakan tetapi hanya mengasihi TUHAN. Kalau masih ada kepahitan dan lain-lain harus diselesaikan. Kalau sudah ada hati damai yang kedua adalah Roh Kudus dicurahkan kepada kita. Kita tidak bergantung kepada kepandaian kekayaan kekuatan pengalaman dan lain-lain tetapi kita bergantung kepada ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 14 Oktober 2018 (Minggu Siang)
    ... berkenan kepada-Nya dengan hormat dan takut. Praktik pertama kehidupan yang tidak tergoncangkan 'marilah kita mengucap syukur' mengucap syukur tidak kecewa putus asa dan meninggalkan Tuhan apapun yang sedang terjadi. Praktik kedua kehidupan yang tidak tergoncangkan 'beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya' beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 09 Agustus 2014 (Sabtu Sore)
    ... nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita dan Allah telah melawat umat-Nya. Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya. Di sini ada macam rombongan yang menunjuk pada macam kegerakan rohani yang kelihatannya mirip tetapi hasilnya berbeda jauh. Kegerakan yang dipimpin oleh Yesus terdiri dari Yesus ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 21 Juli 2020 (Selasa Sore)
    ... pada jalan hidupnya Satu hasta satu lengan satu langkah satu detak jantung. Hasta adalah ukuran dari Tabernakel. Jadi kekuatiran membuat pelayan Tuhan tidak mau masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna Tabernakel rohani. Mulai dari nikah tidak mau melayani begitu juga dalam penggembalaan dan antar penggembalaan. Bahkan menghambat pelayanan pembangunan tubuh Kristus ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Oktober 2014 (Kamis Sore)
    ... seekor kuda putih dan Ia yang menungganginya bernama Yang Setia dan Yang Benar Ia menghakimi dan berperang dengan adil. Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun kecuali Ia sendiri. Menampilkan Yesus yang datang kembali kedua ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 18 April 2010 (Minggu Sore)
    ... artinya mendengar Firman dengan sungguh-sungguh sampai bisa menikmati Firman. Yudas adalah kehidupan yang menolak suara Mempelai. Ibrani - Firman mempelai itu sama dengan Firman yang lebih tajam dari pedang bermata . Kalau kita mendengar Firman ini maka kita akan mengalami penyucian. Matius hal dalam hati yang harus disucikan. Setelah hati ...
  • Ibadah Raya Malang, 17 Agustus 2014 (Minggu Pagi)
    ... atas maut adalah kita harus mati bagi dosa bertobat dan hidup dalam kebenaran. Pengalaman mati dan bangkit bersama Yesus dimulai dengan baptisan air. Hati-hati hanya ada satu baptisan air yang benar dan banyak baptisan air yang tidak benar. Seperti hanya ada satu bahtera Nuh yang menyelamatkan bahtera yang lain tidak menyelamatkan. ...
  • Ibadah Raya Malang, 22 Maret 2020 (Minggu Pagi)
    ... kedatangan Yesus kedua kali. Bagi kita sekarang dua saksi memang belum turun tetapi untuk menguatkan kita sekarang ini yang sedang menghadapi kegoncangan-kegoncangan yang tidak bisa dipikirkan sampai menghadapi masa pra aniaya antikris supaya tidak menyangkal Yesus. Jangan berhenti beribadah tetapi kita menjadi saksi Tuhan di mana-mana bukan hanya menerima kesaksian. ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.