PENYERAHAN ANAKWahyu 1: 5-61:5.dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kitaoleh darah-Nya--
1:6.dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imambagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
Penyerahan anak ke dalam tangan Tuhan adalah untuk menerima kuasa darah Yesus.
Kuasa darah Yesus bekerja dalam dua hal:
- Ayat 5= kuasa darah Yesus sanggup melepaskan kita semua dari dosa dan puncaknya dosa, sehingga tetap hidup benar dan suci di dalam Tuhan.
- Ayat 6= kuasa darah Yesus mengangkat kita menjadi imam-imam dan raja-raja--pelayan Tuhan--yang diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, dan memuliakan nama Tuhan selalu.
Dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna sama dengan menempatkan Yesus sebagai Kepala.
Dia sebagai Kepala sudah mati di bukit tengkorak untuk bertanggung jawab menyatakan kuasa-Nya kepada kita, baik kuasa pemeliharaan, pertolongan, sampai kuasa untuk mengubahkan kita sampai sempurna saat Yesus datang kembali. Kita layak untuk menyambut kedatangan-Nya kembali di awan-awan yang permai.
IBADAH RAYASalam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.
Wahyu 21: 1-8 = langit yang baru dan bumi yang baru.
Wahyu 21: 121:1.Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.
Rasul Yohanes melihat langit yang baru dan bumi yang baru, karena langit yang pertama dan bumi yang pertama sudah berlalu/lenyap/musnah oleh kiamat.
Ini pelajaran bagi kita. Di akhir zaman di mana langit dan bumi yang pertama sedang berlalu bahkan sudah berlalu, kita juga harus melihat langit dan bumi yang baru.
Artinya: kita harus mengalami
pembaharuan perhatian, yaitu memusatkan perhatian kepada perkara Tuhan--perkara rohani; perkara kekal--lebih dari segala perkara di dunia, yaitu:
- Perkataan Yesus= firman pengajaran yang benar; firman yang dibukakan rahasianya lewat ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab pada Ibadah Raya Surabaya, 29 Oktober 2023).
- Kemurahan Tuhan (diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 01 November 2023).
- Kerajaan sorga yang kekal. Artinya: kita berusaha untuk masuk kerajaan sorga yang kekal.
2 Petrus 1:11
1:11.Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
AD. 3Bagaimanakita masuk kerajaan sorga yang kekal?
Markus 10: 14-1610:14.Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anakitu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
10:15.Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."
10:16. Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.
Kita harus menjadi bayi/anak kecil secara rohani lewat kelahiran baru--baptisan air dan baptisan Roh Kudus--, sehingga kita memiliki
sifat tabiat anak kecil, yaitu:
- 1 Petrus 2: 1
2:1.Karena itu buanglahsegala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
Yang pertama: tidak berbuat dosa, terutama lima dosa utama:
- Akar dosa= akar kejahatan yaitu cinta akan uang, sehingga tidak bisa cinta Tuhan dan sesama.
Praktiknya: kikir dan serakah.
Kikir= tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan.
Serakah= mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
Jadi, kikir dan serakah sama dengan tanpa kasih, sehingga tidak bisa mencapai hidup kekal dan tidak bisa masuk kerajaan sorga yang kekal, karena kasih adalah kekal.
Kalau ada akar kejahatan, pasti akan ada akar kenajisan, yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
Kalau akar dosa tidak dicabut, maka akan berkembang menjadi tunas dosa.
- Tunas dosa= tipu muslihat--termasuk dusta--, kemunafikan, dan kedengkian.
Jangan berdusta lagi dalam perkara apapun! Kalau ada dusta, berarti ada akar kejahatannya.
Contoh: Yudas Iskariot. Ketika Yudas mencuri milik Tuhan, dia berdusta--'Tuhan berkata: Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. Tetapi Yudas menjawab: Bukan aku, ya Rabi?' Kalau ada akar dosa, dosa akan berkembang.
Kemunafikan= pura-pura berbuat baik, setia, untuk dapat sesuatu.
Kedengkian= kebencian tanpa alasan.
- Buah dosa= fitnah; salah jadi benar dan sebaliknya.
Buah dosa sama dengan berbuah maut, kebinasaan selamanya--mulai dari penderitaan, sengsara, air mata, susah payah, sampai binasa selamanya--; tidak bisa masuk kerajaan sorga yang kekal.
Kalau bertabiat bayi, kita akan mencabut mulai dari akar dosa, tunas dosa, sampai dosa tidak berbuah lagi; dosa sudah mati sama dengan bertobat.
- 1 Petrus 2: 2
2:2.Dan jadilah sama seperti bayiyang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Yang kedua: mengalami kelahiran baru lewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus.
Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi yaitu hidup dalam urapan Roh Kudus:
- Hidup dalam kebenaran--'Carilah kerajaan sorga dan kebenarannya!'
- Rindu akan air susu yang murni dan yang rohani. Tidak ada keinginan yang lain.
Air susu yang murni dan yang rohani= firman penggembalaan--firman pengajaran yang benar, yang diulang-ulang.
Kita hanya merindu akan firman penggembalaan.
Hati-hati! Menghadapi firman penggembalaan terkandung sifat egois:
- Ibu--gembala--adalah egois kalau tidak memberi makan domba-dombanya.
- Domba-domba adalah egois kalau tidak mau makan firman penggembalaan--firman pengajaran yang benar, yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala.
Oleh sebab itu, lewat kelahiran baru--baptisan air dan baptisan Roh Kudus--kita bisa memiliki sifat bayi yaitu bisa menikmati firman penggembalaan yang benar; tergembala dengan benar dan baik.
Hasilnya:
- Tenangsekalipun di tengah dunia yang sedang bergoncang.
Dunia bergoncang dalam segala bidang--ekonomi, study, kesehatan, nikah buah nikah, pergaulan--, tetapi kita tetap tenang.
Kenapa kita sering tidak tenang?Karena belum menikmati firman penggembalaan; belum bisa mendengar dengan sungguh-sungguh--masih malas, mengantuk--, belum menjadi pengertian--banyak komentar, banyak bertanya--, belum percaya firman, atau belum praktik firman.
Ini adalah sifatnya bangsa kafir yang seperti keledai liar/jalang yaitu mencari makan sendiri--mencari firman-firman yang lain--, karena masih bimbang/mendua hati. Akibatnya disesatkan oleh ajaran palsu.
Kalau kita sudah mantap dalam firman penggembalaan, kita akan tenang di tengah kegoncangan dunia.
- Kenyang.
Artinya: mengalami kepuasan sorga, sehingga kita hanya mengucap syukur kepada Tuhan, dan menjadi saksi bagi orang lain.
Tidak perlu lagi kita mencari kepuasan di dunia, sehingga tidak pernah jatuh dalam dosa dan puncaknya dosa.
Kepuasan dunia nanti akan jatuh ke dosa Babel, yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
Kalau tidak butuh lagi kepuasan dunia, kita tidak akan jatuh dalam dosa Babel. Kita tetap hidup benar dan suci.
Secara jasmani, kenyang artinya ada jaminan atas pemeliharaan hidup jasmani kita sampai 'takkan kekurangan aku'; sampai melimpah dan menjadi berkat bagi orang lain.
Lima roti dua ikan untuk lima ribu orang, secara jasmani tidak mungkin. Tetapi Tuhan menggunakan sistem penggembalaan. Tuhan memerintahkan untuk duduk dalam kelompok 100 dan 50--ukuran Tabernakel. Dan lima roti dua ikan bisa untuk makan lima ribu orang--belum termasuk perempuan dan anak-anak--, bahkan sisa dua belas bakul. Inilah sistem penggembalaan. Janji Tuhan tidak pernah berubah!
Tadi pertama, membuang dosa dan bertobat. Kedua, mengalami kelahiran baru lewat baptisan air dan Roh Kudus, sehingga mempunyai tabiat bayi, yaitu hanya rindu air susu yang murni dan rohani--firman penggembalaan. Ini tidak bisa ditukar oleh apapun juga.
Kalau kerinduan dan kebutuhan kepada firman penggembalaan sampai merasa tidak bisa ditukar oleh apapun juga, kita akan bisa menikmati firman. Hasilnya: kita tenang, kenyang dan bertumbuh.
- Kita bertumbuh ke arah keselamatan.
Artinya: mantap dalam keselamatan, kebenaran, dan berkat Tuhan.
Selamat artinya diberkati oleh Tuhan dan tidak dihukum.
Banyak kali hidup kita diberkati Tuhan, tetapi kemudian hilang. Mengapa berkatnya tidak mantap?Karena kebenarannya tidak mantap.
1 Petrus 2: 4-5
2:4.Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidupitu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
2:5.Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidupuntuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Kita bertumbuh juga ke arah kesucian.
Di dalam penggembalaan kita mengalami penyucian. Firman penggembalaan yang diulang-ulang sanggup menyucikan kehidupan kita mulai dari hati dan pikiran, perbuatan, dan perkataan--perkataan suci dan menjadi berkat bagi orang lain--, sehingga kita bisa hidup dalam kesucian.
Yesus adalah batu hidup, berarti kita juga harus menjadi batu hidup. Dia terang dunia, kita juga menjadi terang dunia. Dia sebagai Mempelai Pria dan kita sebagai mempelai wanita. Dia kepala dan kita tubuh. Semuanya harus sama dengan Yesus.
Kalau kita sudah hidup suci, kita akan diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja--batu hidup.
1 Petrus 2: 10
2:10. kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.
Bangsa kafir adalah batu keras yang seharusnya tenggelam dalam lumpur dosa seperti babi--kotor, bau. Kalau tidak membuang dosa dan tidak lahir baru apalagi tidak mau digembalakan, bangsa kafir hanya ada di kubangan dosa.
Tetapi Tuhan mengangkat kita lewat bertobat, lahir baru, dan penggembalaan--disucikan--, sehingga kita diangkat menjadi batu hidup--imam dan raja--yang diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Batu hidup= imamat rajani.
Pembangunan tubuh Kristus dimulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
Layani nikah dengan sungguh-sungguh sampai semua menjadi indah, bukan kubangan! Indah di sini tidak bisa dinilai dengan kekayaan.
Kalau dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus harus sesuai dengan gerakan Tuhan. Jangan maunya sendiri!
Inilah tabiat bayi. Membuang dosa. Lalu, hanya rindu akan air susu yang murni dan rohani. Kita digembalakan dengan benar dan baik; menikmati firman penggembalaan. Di situ ada ketenangan, kenyang, bertumbuh ke arah kebenaran, kesucian, dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus sampai bertumbuh ke arah kesempurnaan--'takkan kekurangan aku'--; tidak bercacat cela seperti Yesus.
Inilah yang Tuhan rindukan kepada kita semuanya, lewat pelajaran dasar--Tabernakel. Bertobat dulu! Buang lima dosa utama; akar jahat dan najis harus dibuang. Kita harus rela sengsara daging karena Yesus atau memaksa/melatih daging sampai rela. Kita harus melawan dosa-dosa secara radikal. Tidak rela melepaskan dosa, maka dipaksa harus lepas. Daging juga harus dipaksa sampai rela untuk tergembala.
- Matius 21: 15-16
21:15.Tetapi ketika imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat melihat mujizat-mujizat yang dibuat-Nya itu dan anak-anak yang berseru dalam Bait Allah: "Hosana bagi Anak Daud!" hati mereka sangat jengkel,
21:16.lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau dengar apa yang dikatakan anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?"
Kalau yang masuk ke dalam mulut adalah firman--menyusu--, yang akan keluar dari mulut adalah doa penyembahan, sehingga doanya berkenan pada Tuhan dan dijawab Tuhan.
Kalau tidak ada firman--menolak firman--, doanya akan menjadi kekejian (Amsal 28).
Yang ketiga: mulut bayi hanya menyembah dan memuliakan Tuhan.
Bayi menyembah Tuhan dengan tangisan. Kita menyembah dengan hancur hati artinya kita mengaku tidak bisa apa-apa, tidak layak apa-apa, tidak berharga apa-apa; tidak menuntut Tuhan. Kalau tidak ditolong, memang sudah sepantasnya. Kalau ditolong, itulah keajaiban Tuhan.
Inilah praktik tabiat bayi; kehidupan yang bisa masuk dalam kerajaan sorga. Kita berusaha di dunia ini, tetapi lebih dari itu, pandangan harus kepada langit yang baru dan bumi yang baru.
Bagaimana kita bisa masuk dalam kerajaan sorga? Buang lima dosa! Bertobat. Kemudian menikmati firman penggembalaan lewat kelahiran baru. Kita diurapi Roh Kudus sehingga bisa hidup dalam kebenaran dan menjadi imam-imam dan raja-raja untuk dipakai Tuhan dalam pembangunan tubuh Kristus.
Terakhir, kita bisa menangis kepada Tuhan; berdoa dan menyembah kepada Dia.
Contoh: bayi Musa.
Keluaran 2: 3-6
2:3.Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan ter, diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil;
2:4.kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat, apakah yang akan terjadi dengan dia.
2:5.Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di sungai Nil, sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai Nil, lalu terlihatlah olehnya peti yang di tengah-tengah teberau itu, maka disuruhnya hambanya perempuan untuk mengambilnya.
2:6.Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah iakepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani."
Bayi yang menangis hanya bergantung pada belas kasih dan kemurahan Tuhan.
Bayi Musa sudah dibuang ke sungai Nil, artinya:
- Kehidupan yang sangat tidak berdaya di dalam aliran dunia yang penuh dengan kesulitan, dosa-dosa sampai puncak dosa, ajaran palsu dan sebagainya yang mau menenggelamkan kita.
- Kehidupan yang sangat tidak ada harapan, tidak ada masa depan, tidak ada yang memperhatikan.
Mungkin satu waktu tidak ada yang memperhatikan kita. Jangan marah! Justru kita tampil seperti bayi. Bertobat, buang dosa, mulai nikmati firman penggembalaan; tergembala dengan benar dan baik. Hadapi semua dengan tenang, kepuasan, dan banyak menangis pada Tuhan.
Kalau semua tidak memperhatikan kita, saat itu adalah saatnya Yesus yang memperhatikan kita. Dia akan memandang kita dengan pandangan belas kasihan-kemurahan Tuhan.
Yang diperhatikan Tuhan adalah bayi Musa.
Yang penting kita kembali menjadi sama seperti bayi! Bertobat! Buang dosa-dosa! Kejahatan dan kenajisan adalah akar dosa. Kalau tidak dicabut, pasti dosa akan berkembang. Kembali pada penggembalaan! Menyembah Tuhan dengan hancur hati, ditambah dengan doa puasa dan doa semalam suntuk.
Kita hanya berharap belas kasih dan kemurahan Tuhan.
Hasilnya:
- Tangan belas kasih Tuhan diulurkan untuk mengangkat kitadari segala ketenggelaman dan kemerosotan secara rohani--sudah berbuat, berkata, berpikir dosa sampai puncaknya dosa.
Tuhan angkat kita untuk kembali hidup benar dan suci. Mohon belas kasih Tuhan!
Secara jasmani, Tuhan juga mengangkat kemerosotan kita--ekonomi, sekolah dan sebagainya. Serahkan semua kepada Tuhan!
Dalam pelayanan sudah tidak setia, biar Tuhan angkat kita.
Kemerosotan dalam nikah rumah tangga juga akan diangkat oleh Tuhan. Yang penting kembali jadi sama seperti bayi.
Semua akan diangkat kembali normal, bahagia, dan benar.
- Tangan Tuhan menolong kita untuk menyelesaikan segala masalah yang mustahil bagi kita.
- Tangan Tuhan memandikan bayi-bayi.
Artinya: menyucikan dan mengubahkan kehidupan kitasampai sempurna seperti Dia. Kita menjadi mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya kembali di awan-awan yang permai. Kita bersorak: Haleluyasampai masuk Yerusalem baru.
Inilah jalan untuk masuk kerajaan sorga, yaitu menjadi sama seperti bayi lewat tiga proses. Bertobat! Cabut akar dosa, tunas dosa, dan buah dosa!
Kemudian masuk baptisan air dan bisa digembalakan oleh Tuhan sampai bisa menikmati firman penggembalaan, supaya tenang dan kenyang.
Terakhir, kita bisa menyembah Tuhan. Serahkanlah kehidupan kita ke dalam tangan Tuhan!
Tuhan memberkati.