Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah kasih sayang, damai sejahtera dan bahagia TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 6, perikop: keenam meterai pertama dibuka. Ini berlanjut sampai Wahyu 8: 1-5 (meterai yang ketujuh dibuka).
Jadi Wahyu 6 adalah pembukaan enam meterai dan Wahyu 8: 1-5 pembukaan meterai ketujuh.
Ada tujuh meterai yang dibuka, artinya ada tujuh penghukuman.
Dalam kitab Wahyu ada
tiga kali tujuh penghukuman TUHANyang akan jatuh atas dunia:
- Wahyu 6 dan Wahyu 8: 1-5= tujuh kali penghukuman meteraioleh Allah Roh Kuduskarena manusia menolak pekerjaan Roh Kudus.
- Wahyu 8: 6-13=> bunyi sangkakala pertama sampai keempat; Wahyu 9: 1-12=> sangkakala kelima; Wahyu 9: 13-21=> sangkakala keenam; Wahyu 11: 15-19=> sangkakala ketujuh. Ini adalah tujuh kali penghukuman sangkakalaoleh Anak Allahkarena manusia menolak Yeuss, Anak Allah--firman Allah.
- Wahyu 16: 1-21= tujuh kali penghukuman malapetakaoleh Allah Bapa, karena manusia menolak kasih Allah.
Ini yang akan terjadi, mulai dari Wahyu 6 sampai Wahyu 16, akan terjadi tiga kali tujuh penghukuman Allah atas dunia.
Kita bandingkan, dulu Mesir dihukum dengan sepuluh hukuman sudah porak poranda sampai kematian anak sulung. Nanti lebih dahsyat lagi, yaitu tiga kali tujuh penghukuman Allah.
Tiga kali tujuh penghukuman atas dunia masih belum selesai, tetapi akan memuncak sampai kiamat--semua yang kita kumpulkan, lenyap--, sesudah itu masih ada lagi, yaitu berakhir pada hukuman kekal di neraka--tidak ada batasnya.
Mulai Wahyu 6, meterai-meterai dibuka; penghukuman terjjadi di dunia. Bukan untuk menakut-nakuti, tetapi
supaya kita siap sedia, sebab semua itu akan terjadi dan harus terjadi.
Pada zaman Nuh, dunia dihukum dengan air bah, dunianya masih ada, hanya isinya yang habis. Tetapi nanti, dunia dan segala isinya habis, lebih dahsyat lagi--kiamat--dan berakhir dengan hukuman kekal di dalam neraka--menderita selamanya di neraka.
Dengan adanya penghukuman, kita tidak usah takut, tetapi
kita harus berusaha untuk lepas dari tiga kali tujuh penghukumandi dunia, supaya kita bisa menyambut kedatangan Yesus yang kedua kali di awan-awan yang permai dan kita hidup kekal bersama Dia selamnaya. Itu yang penting!
"
Misalnya ada polisi di jalan, supaya tidak ditilang, kita jaga dengan jalan membawa SIM, pakai helm kalau motor dan sebagainya. Aman. Jangan pikirkan polisinya! Kalau tidak siap, kita akan benar-benar kena tilang."
Ini juga, ada tiga kali tujuh penghukuman, ada kiamat, neraka, biar saja, yang penting kita siap dan berusaha, supaya bisa terlepas dari hukuman Allah, malah bisa menyambt kedatangan Ysus kedu akali di awan-awan yang permai; kita bisa hidup kekal bersama Dia selamanya.
Bagaimana bisa lolos dari tiga kali tujuh penghukuman--murka--Allah?Ada tiga cara untuk melepaskan diri dari murka Allah yang akan menimpa dunia:
- Roma 2: 4-5
2:4.Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allahialah menuntun engkau kepada pertobatan?
2:5.Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murkaatas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.
Cara pertamauntuk melepaskan diri dari murka Allah yang akan menimpa dunia: kita harus bertobat.
Bertobat= berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN; mati terhadap dosa. Kalau ada dosa, pasti dihukum; kalau berhenti berbuat dosa, tidak ada lagi hukuman.
Kita harus bertobat!
Prosesnya:
- Kita mendengar firman pengajaran yang benar, yang menunjuk dosa-dosa kita.
"Karena itu saya sering kali megnatakan: datang dalam ibadah itu bukan untuk mendengar lawak-lawak, tetapi firman pengajaran, yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang bisa menunjuk dosa-dosa kita."
- Firmn menunjuk dosa-dosa kita sehingga kita bisa sadarakan dosa kita, menyeesali, sampai mengakudosa kepada TUHAN (vertikal) dan sesama (horisontal)--kayu salib.
Hasilnya, dosa kita beserta kutukan dan penghukumannya ditanggung Yesus di kayu salib--setiap dosa ada hukumannya--; kita mengalami pengampunan. Itu gunanya kita percaya Yesus. Tidak ada manusia yang bisa menanggung dosa orang lain, karena semua manusia sudah berbuat dosa. Hanya Yesus yang bisa.
Saat kita percaya, mengaku dosa pada Yesus dan sesama, semua dosa kita dengan kutukan dan penghukumannya sudah ditanggung oleh Yesus di kayu salib, dan kita mendapatkan pengampunan dosa oleh darah Yesus. Setelah itu, jangan berbuat dosa lagi! Berhenti berbuat dosa dan kembali pada TUHAN; mati terhadap dosa, itu sama dengan bertobat.
Kalau tidak mendengar firman, kita tidak tahu kalau ada dosa.
"Orang berdusta saja bisa berkata: 'Iya, saya berdusta supaya suami saya tidak dipukul orang. Saya bilang: Tidak ada, saat dicari orang. Saya tidak berdosa, malah berjasa. Itulah, kalau tidak mendnegar firman, tidak tahu kalau itu dosa. Kalau mendengar firman kita tahu kalau itu dosa, sampai kita sadar dan mengaku; kita diampuni dan jangan berbuat dosa lagi!"
Wahyu 21: 8
21:8.Tetapi orang-orang penakut(1), orang-orang yang tidak percaya(2), orang-orang keji(3), orang-orang pembunuh(4), orang-orang sundal(5), tukang-tukang sihir(6), penyembah-penyembah berhala(7)dan semua pendusta(8), mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Kita bertobat mulai dari delapan dosayang menenggelamkan kita di neraka--hukuman kekal.
Delapan dosa ini membuat kita mengalami hukuman Allah: tiga kali tujuh penghukuman, kiamat, sampai tenggelam di lautan api dan belerang selama-lamanya:
- Penakut= takut pada sesuatu sampai melawan TUHAN--firman--; tidak takut pada TUHAN. Takut nilainya jelek, lalu menyontek dan lain-lain.
- Tidak percaya= termasuk bimbang.
- Orang-orang keji.
- Pembunuh= kebencian.
- Orang-orang sundal= percabulan.
- Tukang-tukang sihir= dukun, ramalan.
- Penyembah berhala.
- Sampai yang terakhir: dusta.
Dusta adalah penutup dosa. Artinya: kalau ada dusta, berarti ada dosa yang lain.
Dari sinilah kita harus bertobat, sebab kalau sudah berdusta, tidak bisa bertobat lagi.
Yeremia 9: 5
9:5.Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorangpun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.
Berdusta sama dengan kekerasan hati.
Tadi dalam Roma 2: 5: 'oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murkaatas dirimu.' Mulai mempertahankan dusta, itu sama dengan keras hati. Kalau ada dusta, berarti tujuh dosa yang lain juga ada;
'malas untuk bertobat'= tidak mau bertobat sampai tidak bisa bertobat seperti setan, dan ia harus binasa.
Mari, tinggal pilih sekarang! Kita harus menggunakan kemurahan TUHAN untuk bertobat. Itu yang nomor satu. Kemurahan TUHAN--sampai Ia mati di kayu salib--memberi kita waktu supaya kita bertobat. Itu yang nomor satu, setelah itu baru boleh sekolah/bekerja. Gunakan kemurahan TUHAN untuk bertobat lebih dulu!
Kemurahan TUHANadalah:
- Kita belum meninggal dunia; kita masih diberi panjang umur; masih punya tubuh jasmani, sehingga kita masih bisa bertobat karena Yesus menebus kita dalam bentuk tubuh jasmani.
Kita dalam tubuh jasmani dan Yesus mati dalam tubuh jasmani; kita bisa bertobat dan diampuni dosanya.
Kalau sudah meninggal dunia, tidak bisa, biar didoakan dan sebagainya. Sekarang ini masih ada tubuh, masih bisa bertobat.
Inilah kemurahan TUHAN. Dosa appaun, masih bisa diampuni. Inilah kelapangan dan keluasan hati TUHAN. Yang penting kita akui dan tidak berbuat lagi.
- Yesus belum datang kembali kedua kali.
Inilah kemurahan TUHAN yang harus kita gunakan untuk bertobat, setelah itu baru bekerja, kuliah, menggapai masa depan dan lain-lain. Kalau tidak bertobat, semua tidak ada gunanya, hancur semuanya!
Mulailah dengan bertobat!
Jangan keras hati! Keras hati sama dengan mempertahankan dusta, itu artinya mempertahankan delapan dosa dan akan tengelam dalam lautan api dan belerang.
Inilah cara pertama melepaskan diri dari murka Allah: tiga kali tujuh penghukuman, kiamat dan neraka. Benar-benar dahsyat.
Setan tahu kalau neraka itu dahsyat, tetapi apa daya, ia tidak punya tubuh--setan hanya roh--dan tidak bisa bertobat. Begitu berbuat dosa, sudah tidak bisa lagi bertobat.
Kita bersyukur masih punya tubuh, masih ada kemurahan TUHAN. Saat ini juga bisa bertobat, tidak usah tunggu nanti. Keluar dari gereja tidak berbuat dosa lagi, sudah selesai. Murka sudah ditarik oleh TUHAN.
- Matius 3: 7-9
3:7.Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Sadukidatang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murkayang akan datang?
3:8.Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
3:9.Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batuini!
'orang Farisi dan orang Saduki'= bagian dari orang Israel, umat pilihan TUHAN.
'Hai kamu keturunan ular beludak'=> seharusnya bangsa Yahudi/bangsa Israel ini keturunan Abraham, tetapi di sini dikatakan: Kamu keturunan ular beludak--jahat, tidak jujur, selalu melawan TUHAN.
'Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batuini'= batu keras bisa menjadi anak Abraham.
Cara keduauntuk melepaskan diri dari murka Allah yang akan menimpa dunia: lewat baptisan air yang benar.
Kalau baptisannya tidak benar, percuma. Orng Farisi dan Saduki mau dibaptis, tetapi dikatakan: 'Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murkayang akan datang?' Harus baptisan yang benar!
Sebenarnya, baptisan air hanya untuk bangsa Israel--keturunan Abraham, Ishak dan Yakub secara daging; umat pilihan TUHAN. Tetapi di sini ada keturunan Abraham menjadi keturunan ular; karena sebagian Israel keras hati--termasuk orang Farisi dan Saduki--, mereka mengalami kemerosotan: dari keuturunan Abraham--orang benar--menjadi keturunan ular beludak--tidak benar, tidak jujur, tidak adil dan sebagainya, yang akan dibinasakan. Dengan jalan demikian, terbuka kesempatan dan kemurahan TUHAN bagi bangsa kafir--batu.
Di hadapan TUHAN, bangsa kafir ini tidak berharga, hanya batu yang (maaf) tenggelam di got--batu yang keras dan berbuat dosa. Itulah bangsa kafir. Terbuka kemurahan dan kesempatan dari TUHAN bagi bangsa kafir--batu-batu--untuk bisa menjadi keturunan Abraham lewat baptisan air.
Kalau batu, ia akan tenggelam di dalam lumpur dosa, sampai di lautan api dan belerang. Tidak ada batu yang terangkat, tetapi tenggelam. Itulah kita, batu-batu yang keras. Delapan dosa tadi merupakan milik kita bangsa kafir. Hanya di situ bangsa kafir.
Tetapi karena ada keturunan Abraham yang merosot menjadi keturunan ular--ada bagian yang hilang dari keturunan Abraham--, batu-batu bisa diambil oleh TUHAN untuk menjadi keturunan Abraham lewat baptisan air yang benar.
Inilah kesempatan dan kemurahan dari TUHAN. Batu-batu keras yang seharusnya binasa bisa menjadi keturunan Abraham; menjadi orang benar dan diselamatkan.
Prosesbatu keras menjadi keturunan Abraham: batu keras harus dikuburkan dalam air bersama Yesus; ditenggelamakan dalam air baptisan, bukan got. Tinggal pilih, mau tenggelam di baptisan atau got!
Kalau mau ditenggelamkan dalam baptisan, TUHAN akan ambil kita dari got dan kita ditenggelamkan dalam air baptisan bersama Yesus sehingga bangkit--keluar--dari dalam air untuk mendapatkan hidup baru--hidup sorgawi. Hanya itu caranya, tidak ad cara lain!
Tadi, bertobat--berhenti berbuat dosa; kita tidak dimurkai TUHAN. Sekarang kita yang hidup di dunia--batu-batu keras--ada di dalam lumpur dosa, diambil dan dimasukkan dalam baptisan air--tenggelam dalam baptisan air--bersama Yesus. Yang lama dikuburkan semua sehingga kita keluar dari dalam air bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru--hidup sorgawi.
Tadi hidup dunia mengalami tiga kali tujuh penghukuman, kiamat, sampai tenggelam di lautan api dan belerang. Tetapi sekarang hidup baru--hidup sorgawi--, kita mengalami hidup kekal bersama TUHAN.
Dari mana hidup sorga dimulai?Kita belajar dari Nuh.
1 Petrus 3: 20-21
3:20.yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taatkepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21.Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baikkepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Dari pada delapan dosa yang membawa ke neraka, lebih baik delapan orang masuk bahtera Nuh--baptisan yang benar dan selamat.
Mengapa dulu dihukum--satu dunia dihukum dengan air bah, hanya delapan orang yang selamat--? Karena tidak taatpada TUHAN.
Ini adalah penyakit yang terjadi di Taman Eden. Dulu manusia hidup enak di Taman Eden, selama mereka taat pada perintah TUHAN: semua buah pphon di taman boleh kau makan buahnya dengan bebas, kecuali satu. Tetapi begitu tidak taat--Hawa dibujuk oleh setan--manusia menjadi tidak taat--yang tidak boleh dimakan, malah dimakan--, akibatnya mengalami suasana kutukan dunia sampai suasana hukuman: tiga kali tujuh penghukuman, kiamat, sampai binasa di neraka. Itu akibat tidak taat.
Di zaman Nuh diulangi lagi, satu dunia tidak taat. Waktu Hawa, satu Taman Eden--berisi dua orang--tidak taat, lalu diturunkan ke dunia. Di dalam dunia, satu dunia tidak taat, kecuali delapan orang. Inilah yang membuat hukuman datang. Nanti tiga kali tujuh penghukuman, juga terjadi karena manusia tidak taat.
'hati nurani yang baik'=> hidup sorga adalah hati nurani yang baik; hati yang taat dengar-dengaran--seperti delapan orang di dalam bahtera Nuh. Kita taat dengar-dengaran apapun resikonya.
Baru bikin bahtera, tidak ada hunan dan angin, sudah diolok-olok. Memang begitu, kalau kita persiapan untuk menyambut kedatangan TUHAN, kita dianggap orang aneh. Memang begitu, karena kita mau terlepas dari dunia.
Kalau jual barang palsu tetapi bilang: asli, dianggap biasa di dunia. Kalau kita tidak mau, kita dianggap orang aneh--tidak lazim. Memang kalau mau terlepas dari dunia, kita dianggap lelucon yang tidak lucu.
Lebih celaka lagi, saat tidak ada hujan dan angin, tetapi disuruh masuk bahtera. Tambah diolok-olok.
Akhirnya TUHAN buktikan, yang taat, tadinya diolok-olok dan dihina, akan dipermuliakan. Sedangkan yang mengolok-olok dan menghina, tadinya merasa mulia, lebih pintar, lebih bijaksana, lebih hebat, akhirnya habis.
Jangan merasa lebih pintar dari friman! Bagaimana merasa lebih pintar? Kalau merubah-ubah firman. hawa di Taman Eden mengurangi kata: bebas, dan menambah kata: raba. Itu gambaran kehidupan yang merasa lebih bijaksana dari TUHAN.
Mari taat! Firman katakan: A, kita juga lakukan A, jangan ditambah dan dikurangi! Itulah hati nurani yang baik, seperti delapan orang yang masuk bahtera Nuh; taat dengar-dengaran apapun resiko yang dihadapi.
Taat, suci dan kasih, itu adalah rumus bahtera Nuh; itulah mempelai.
1 Petrus 1: 22
1:22.Karena kamu telah menyucikandirimu oleh ketaatankepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihidengan segenap hatimu.
Rumus bahtera Nuh; rumus keselamatan sampai kesempurnaan mempelai, yaitu: taat, suci dan saling mengasihi, bahkan mengasihi musuh--membalas kejahatan dengan kebaikan. Itu saja kalau mau lepas dari murka TUHAN, bahkan menjadi mempelai yang sempurna untuk menyambut kedatangan TUHAN.
Itulah bahtera Nuh; itulah mempelai; itulah keselamatan; itulah kesempurnaan mempelai.
Kalau taat, pasti bisa hidup suci, kalau suci, pasti bisa saling mengasihi, bahkan mengasihi musuh--membalas kejahatan dengan kebaikan.
Kalau di rumah tangga ada satu orang seperti ini, ada harapan yang lain bisa ditarik. Taat, suci dan saling mengasihi!
Mungkin suami masih berbuat yang tidak baik, terus saja, kasihi dia, balas kejahatannya dengan kebaikan, satu waktu dia akan ikut. Kita taat, hidup suci dan balas kejahatan dengan kebaikan, itu saja, nanti akan menjadi satu--seperti Nuh dengan isterinya, anak-anaknya juga dengan isterinya masing-masing; semua menjadi satu.
Ini tugas kita. Bahtera ini masih berisi berapa? Berapa keluarga kita? Masih harus diisi! Bagaimana mengisinya? kita dulu yang taat, suci dan saling mengasihi, sampai mengasihi musuh--membalas kejahatan dengan kebaikan.
Ini orang yang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.
Efesus 4: 11-12
4:11.Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12.untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
kalau sudah taat, setia dan saling mengasihi, bahkan mengasihi musuh, kita akan diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Pelayanan pembangunan tubuh Kristus dimulai dari dalam nikah--kita dipakai untuk melayani di dalam nikah--, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai bangsa Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna, untuk menyambut kedataangan Yesus yang kedua kali di awan-awan yang permai.
Diberi jabatan pelayanan sama dengan diangkat menjadi imam dan raja; diangkat menjadi batu hidup--kita tadinya batu keras yang seharusnya mati.
1 Petrus 2: 5
2:5.Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidupuntuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
'pembangunan rumah rohani'= pembangunan tubuh Kristus.
'imamat kduus'= imam-imam dan raja-raja.
Diangkat menjadi imam dan raja sama dengan diangkat menjadi batu hidup; batu seharusnya mati, tetapi ini batu hidup.
Batu hidup, aritnya:
- Kita hidup dari anugerah TUHAN yang besar; di mana saja, kapan saja, situasi apa saja kita bisa hidup karena anugerah TUHAN yang besar, sampai mencapai hidup kekal selamanya.
- Batu hidup disebut juga sebagai batu indah.
Tadi diberi jabatan pelayanan dan karunia--kita dipakai--, itu sama dengan diberi jubah indah. Artinya: hidup kita indah. Kalau dipakai TUHAN, kita menjadi kehidupan yang berhasil dan indah.
Sebagai batu hidup kita dipelihara oleh anugerah TUHAN. Dan sebagai batu indah, hidup kita berhasil dan indah oleh karena anugerah TUHAN yang besar.
Karena itu, melayani di dalam nikah, itu sudah hidup dan indah; di dalam penggembalaan lebih hidup dan indah lagi--itu rumusnya--; antar penggembalaan, lebih indah dan hidup kita lagi. Pasti! Anugerah-Nya lebih bessar. Sampai terbentuk tubuh yang sempurna, itulah yang paling hidup dan indah; kita berada di awan-awan yang permai bersama TUHAN selamanya.
Istilah 'paling hidup' artinya hidup kekal.
"Tidak rugi! Saya mau bersaksi, minta ampun kalau dianggap sombong. Tidak rugi, dari dulu sampai sekarang, saya tetap bersaksi: TUHAN tidak pernah menipu. Kalau kita dipakai, apapun yang kita korbankan tidak hilang. Tidak rugi sekalipun terkadang harus jalan, lapar, terserah TUHAN. Ikuti saja dipakai TUHAN, pasti lebih indah dan hidup; anugerah TUHAN lebih bertambah, sampai paling hidup--hidup kekal--dan paling indah di awan-awan yang permai bersama TUHAN. Tidak mungkin TUHAN menipu kita. Kalau masih belum baik sekalipun sudah melayani, periksa diri; periksa rumusnya: taat, suci dan saling mengasihi bahkan mengasihi musuh! Itu saja. Kembali ke rumus!"
Mari, periksa rumusnya! Pasti jadi batu hidup dan batu indah!TUHAN tidak menipu kita; Dia yang hidup sudah mati di kayu salib, Dia yang indah sudah menjadi buruk. Sudah terjadi! Tidak mungkini Dia bohong pada kita. Kalau masih belum hidup dan indah, periksa rumusnya!Jangan salah sedikitpun! Sungguh-sungguh!
Memang kita bangsa kafir, batu keras, tetapi yang pertama: gunakan perpanjangan umur untuk bertobat! Yang kedua: batu keras harus ditenggelamkan dalam baptisan air, supaya kita hidup dengan hati nurani yang baik: taat, suci dan saling mengaishi. Ada jaminan dari TUHAN; kita dipakai oleh TUHAN. Luar biasa! Tidak mungkin TUHAN menipu kita. Tinggal pilih, tenggelam di rawa-rawa sampai di lautan api dan belerang atau tenggelam dalam baptisan air!
Tadi, cara pertama untuk melepaskan diri dari murka Allahyang akand datang--tiga kali tujuh penghukuman, kiamat dan neraka selamanya--: bertobat. Ini adalah kemurahan TUHAN: kita belum meninggal dunia dan TUHAN belum datang. Kalau sudah meninggal atau TUHAN sudah datang, tidak bisa lagi bertobat. Gunakan kesempatan! Sekaranglah waktunya! Jangan berdusta! Kalau berdusta, tidak akan bisa mengaku dosa.
Mengapa orang yang berdusta tidak bisa bertobat?Karena orang berdusta tidak bisa mengaku dosa. Pasti tujuh dosa yang lain ada di dalamnya.
Cara kedua: masuk baptisan air; kemurahan TUHAN juga. Kalau seluruh bangsa Israel tetap menjadi keturunan Abraham;;tetap menjadi rorang benar, habislah kita. Tetapi karena ada sebagian yang menjadi keturunan ular beludak--tidak mau benar--, kita bangsa kafir bisa masuk.
Inilah tubuh Kristus yang sempurna; mempelai wanita TUHAN. Hanya karena kemurahan! Kalau tidak, sekalipun kaya atau hebat, kita tidak bisa bertobat dan masuk baptisan air; tidak bisa menjadi batu hidup, tetapi tenggelam di dunia sampai di neraka. TUHAN tolong kita.
- Wahyu 6: 16-17
6:16.Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murkaAnak Domba itu."
6:17. Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?
Cara ketigauntuk melepaskan diri dari murka Allah yang akan menimpa dunia: harus bertahan untuk menanti kedatangan Yesus yang kedua kali di awan-awan.
Yang lain, tidak berani, mati semua--'Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia'. Tetapi kita harus bertahan utnuk menantikan dan menyambut kedatangan Yesus yang kedua kali di awan-awan yang permai; kita hidup kekal bersama Dia selamanya.
Jangan sampai ketinggalan di dunia!Kalau Yesus datang dan kita ketinggalan di dunia, inilah hidup yang paling sia-sia. Mau pintar, kaya, hebat, hancur semua; kiamat dan binasa semuanya, tdiak ada gunanya.
Karena itu jangan putus asa kalau cari kerja belum bisa, sekolah belum lulus dan lainlain! Itu semua masih bisa dikejar. Tetapi kalau ketinggalan saat Yesus datang, itulah yang paling sia-sia dan tidak bisa dikejar; hancur semua, tidak ada artinya sekalipun dia hebat.
Mari, sekarang ini, jangan putus asa! Kita menantikan kelulusan, baik; menantikan pekerjaan,b aik, tetapi lebih dari itu, fokuskan untuk menantikan kedatangan TUHAN yang kedua kali. Ini yang tertinggi. Yang lainnya akan Dia atur bagi kita.
"Kemarin ada kesaksian dari seorang kaum muda. Dia menantikan pekerjaan, sulit. Begitu dia dengar firman dan ikut ikut ibadah, belum selesai lima kali ibadah, tawaran kerja sudah datang tiap hari, sampai kewalahan untuk ikut tes. Bayangkan, mana bisa terjadi?"
Inilah, kita menantikan kedatangan TUHAN, supaya tidak sia-sia.
Bagaimana caranya supaya tahan menantikan kedatangan TUHAN?
Maleakhi 3: 1-3
3:1.Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak TUHAN yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
3:2.Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya?Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logamdan seperti sabun tukang penatu.
3:3. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikandan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
Orang Lewi= pelayan TUHAN.
Sudah diangkat menjadi batu hidup, belum cukup, masih harus dimurnikan lagi; harus mengalami penyucianlewat pekerjaan:
- Sabun tukang penatu.
Untuk mencuci pakaian, sabun harus diulang-ulang. Ini menunjuk pada firman penyucian/firman pengajaran yang benar, yang diulang-ulang. Itulah firman penggemblaan yang bisa membersihkan noda-noda pada pakaian pelayanan.
Tadi sudah diangkat menjadi imam, sudah melayani, tetapi kadang-kadang pakaiannya kotor. Harus dibersihkan sampai tidak bercacat cela.
Yuas 1: 11-12
1:11.Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kaindan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.
1:12.Mereka inilah nodadalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.
'nodadalam perjamuan kasihmu'= noda dalam persekutuan.
Tiga noda yang harus disucikan:
- Noda Kain, yaitu iri hati. Habel tidak salah apa-apa, tetapi Kain iri hati dan benci pada Habel, lalu ia dibunuh oleh Kain. Ini sekarang terjadi: sesama pelayan TUHAN, kakak adik, suami isteri, atau dalam pelayanan. dalam nikah dan pelayaanan. Bisa terjadi yaitu ada iri hati, benci tanpa alasan, dendam dan lain-lain.
Ini adalah noda, tidak berkenan pada TUHAN. Harus disuciikan, sehingga bisa saling mengasihi bahkan mengasihi musuh; kita melayani dengan kasih.
- Noda Bileam, yaitu melayani hanya untuk mencari upah jasmani--menuntut hak. Jangan!
Kita disucikan dan kita melayani untuk mendapatkan satu dinar, ini adalah upah/kemurahan TUHAN untuk menembusi masa yang sulit di dunia.
Bekerja di kebun anggur, upahnya satu dinar, itu adalah kemurahan TUHAN, lebi h dari uang dan sebagainya; bisa menembusi keadaan dunia yang sulit di akhir zaman, sampai mencapai hidup kekal.
Satu dinar itu dibutuhkan!
- Noda Korah= keduhrakaan; tdak taat. Mari, kita disucikan dan kita melayani dengan taat dengar-dengaran.
Ini adalah noda-noda; kita terus disucikan sampai menjadi sempurna.
Efesus 5: 26-27
5:26.untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27.supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
'memandikannya dengan air dan firman'= setelah masuk baptisan air, kita ditenggelamkan dalamfirman--sabun tukang penatu.
Mari, noda-noda dihapus semua. Noda ini bagian luar. Dihapus semua sampai sempurna seperti TUHAN.
- Yang kedua: penyucian dengan api tukang pemurni logam, untuk penyucian bagian dalam.
Seringkali kita sok suci, bukan suci. Di luar kelihatan baik, tetapi di dalam, ngeri.
Tadi itu, upah jasmani sekarang ini jadi rebutan dan sebagainya. TUHAN tolong kita.
1 Petrus 4: 12-14
4:12.Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13.Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14.Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
'kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya'= waktu Dia datang kita jangan ketinggalan, tetapi bersukacita.
Api tukang pemurni logam= nyala api siksaan= penderitaan daging karena Yesus; penderitaan lahir dan batin karena Yesus--seperti Nuh yang diolok-olok.
"Siang ini kita masih ada di sini, itu suatu penderitaan. Dulu kami mengalami. Setelah kami menjadi orang kristen, supply dari keluarga kami yang kaya, tidak diberi lagi. Tida mau lagi ikut mereka yang ke kuburan orang sakti dan lain-lain, supply distop. Tidak ada masalah, tetapi akhirnya mereka menjadi orang kristen semua. Kalau kami takut tidak dapat beras lagi, lalu mengikuti maunya mereka, mereka tidak akan pernah jadi orang kristen seumur hidup. Tanggung jawab! Seingkali tkita tidak mau menderita karena Yesus, lalu orang lain yang kita korbankan; kita tidak mau berkorban karena Yesus, lalu orang lain yang dikorbankan. Lebih celaka kalau gembala tidak mau berkorban untuk Yesus, lalu jemaat dikorbankan. Celaka betul, tidak ada Roh kemuliaan; terjadi ikabod. Seperti Hofni dan Pinehas, yang enak bagi mereka, jemaat dikorbankan, sehingga terjadi ikabod, tidak ada kemuliaan, tetapi kehancuran. Doakan kami hamba TUHAN, supaya ada Roh kemuliaan."
MengapaTUHAN izinkan kita mengalami nyala api siksaan--difitnah, dikucilkan dan lain-lain--? Di balik salib ada Roh kemuliaan.
Kegunaan Roh kemuliaan:
- Memberikan kekuatan ekstra sehingga kita bisa berbahagia di tengah penderitaan. kita tidak puuss asa dan kecewa, tetapi selalu mengucap syukur kepada TUHAN.
"Dulu saya baru menderita sedikit sudah timbang-timbang, sudah mengomel. Saya tidak malu menyaksikan ini. Saya berpuasa, lalu jemaatyang datang hanya sedikit, saya emosi, marah: Orang sudah puasa seharian, orang tidak ada yang datang. Hujan lagi, maunya hujan ini dibuang ke Amerika. Itu dulu, tetapi sekarang saya tidak mau. Kalau hujan, saya usir ke tempat lain. Itu dulu. Tetapi sekarang tidak, karena petani butuh hujan juga. Biar saja, saya hanya berdoa: Biar hujan atau tidak, terserah TUHAN,, yang penting jemaat tidak terpengaruh. Itu saja doa saya. Kalau dulu, saya emosi, merasa ini itu, akhirnya ikabod. Mari, sekarang sungguh-sungguh. Kita tidak mengomel, kecewa dan putus asa, tetapi selalu mengucap syukur pada TUHAN."
- Yang kedua: Roh kemuliaan untuk memuliakan kita.
Artinya: mengubahkan kita dari manusia daging yang hina menjadi manusia mulia seperti Yesus yang layak menempati takhta Yerusalem baru.
Wahyu 21: 11
21:11.Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
Batu keras menjadi batu hidup--imam-imam--, masih perlu dicuci dan dimurnikan sampai menjadi batu permatadi Yerusalem baru.
Apa itu batu permata? Jernih seperti kristal.
Jernih artinya jujur dan percaya--iman yang tulus ikhlas.
Mari, bangsa kafir adalah batu keras yang hanya ditaruh di got--nanti mengalami tiga kali tujuh penghukuman, kiamat dan neraka--, tetapi TUHAN berkemurahan: kita bisa bertobat, masuk baptisan air, bisa dipakai oleh TUHAN--batu indah--, bisa disucikan dan menderita bersama TUHAN untuk menjadi batu permata.
Jujur dan percaya--mujizat rohani--, mujizat jasmani akan terjadi:
- Bapak-bapak--Petrus. Waktu Yesus sudah mati, mereka takut, dari penjala manusia jadi penjala ikan lagi. Semalaman tidak menangkap ikan. Yesus datang siang hari dan bertanya: 'Ada lauk pauk?': 'Tidak ada'--jujur. Sesudah itu TUHAN katakan: 'Tebarkan jalamu'--taat dan percaya.
Jujur dan percaya.
Bapak-bapak, mungkin menghadapi ekonomi yang sulit seperti Petrus tidak bisa menangkap ikan, mari jujur, taat dan percaya! Dari tidak ada menjadi ada; tidak ada ikan menjadi ada ikan. TUHAN sanggup memelihara kita; yang mustahil menjadi tidak mustahil. TUHAN tolong kita.
- Ibu-ibu--perempuan Kanani (bangsa kafir), anaknya dirasuk setan. Dia berkata: 'Tolonglah anakku!': 'Tidak patut roti untuk anak-anak diberikan kepada anjing.' Tadi, bangsa kafir itu seperti anjing. Ibu ini menjawab: 'Benar TUHAN, tetapi anjing mau makan remah-remah roti.'--jujur, dia mengakui nikah dan buah nikahnya hancur karena lidahnya menjilat muntah--banyak dusta dan lain-lain. Dia sendiri juga menderita dan banyak air mata.
Mari, siang ini, perbaiki lidah--jujur--dan percaya! Nikah dan buah nikah akan dipulihkan oleh TUHAN.
- Kaum muda--Lazarus, Marta dan Maria.
Lazarus sudah mati empat hari--tidak ada masa depan lagi, busuk dalamdosa, mustahil, susah dan lain-lain. TUHAN katakan: 'Angkat batu itu!', tetapi Marta menjawab: 'Jangan TUHAN, dia sudah busuk': 'Angkat! kalau kamu percaya, kamu akan melihat kemuliaan Allah.'
Mari kaum muda, buka, akui apa yang membuat sulit, mustahil dan busuk. Jujur di hadapan TUHAN, lalu percaya dan taat. Mujizat TUHAN akan terjadi--Lazarus dibangkitkan.
Jika TUHAN datang kembali, mujizat terakhir, kita diubahkan menjadi sempurna, sama mulia seperti Dia, untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai dengan sorak sorai: Haleluya, bukan ratapan dan kertak gigi.
Ingat! Waktu terjadi tsunami--saya bukan mensyukuri--, itu adalah gambaran kecil dari kiamat, bagaimana suara semua bangsa di dunia campur aduk, sementara kita bahagia bersama TUHAN. Jangan ketinggalan! TUHAN tolong! Biar mujizat selalu terjadi dalam hidup kita.
Biarlah kita jujur dan percaya. Itu sama dengan mengulurkan tangan pada TUHAN--menyembah TUHAN--dan Dia akan mengulurkan tangan pada kita sehingga terjadi mujizat.
Hadapi semua dengan jujur dan percaya! Kita menyembah Dia. Apa yang sudah tidak bisa dipikirkan lagi, apa yang sudah mustahil, TUHAN tolong kita, sampai kita bisa sempurna seperti Dia.
Jujur dan percaya di hadapan TUHAN, kaum muda, serahkan semua! Bpaak-bapak, ibu-ibu, kaum muda, semua menyembah Dia.
Bapak-bapak tidak mampu, tidak mampu menangkap seekor ikanpun; ibu-ibu tidak mampu, banyak nikah dan buah nikah yang hancur, banyak menghadapi kerasukan setan, tidak damai hari-hari ini; anak-anak muda tidak mampu, banyak kegelapan, kebusukan, kegagalan dan lain-lain. Percaya, serahkan semua kepada Dia! Mujizat pasti terjadi, tidak ada yang mustahil bagi Dia.
TUHAN memberkati.