Matius 24: 31adalah
keadaan ketiga pada waktu kedatangan Yesus kedua kali, yaitu terdengar tiupan sangkakala yang dahsyat bunyinya = firman penggembalaan, firman pengajaran yang benar, yang menampilkan gereja Tuhan dalam kemuliaan sebagai Mempelai Wanita di awan-awan yang permai dan kita bahagia bersama Dia selamanya. Tidak ikut dalam badai maut di bumi ini.
Sebab itu kita harus memperhatikan sangkakala yang dasyat ini.
Wahyu 1: 10, 12
Sangkakala itu adalah Firman pengajaran yang benar yang disampaikan oleh seorang gembala secara terus menerus dan berulang-ulang untuk menyucikan dan mengubahkan sidang jemaat sampai sempurna yang ditampilkan dalam wujud kaki dian emas (pelita emas) yang bercahaya.
Sekarang, kita belum sempurna, tapi lewat Firman penggembalaan ini kita disucikan seperti dulu Musa membuat pelita emas itu harus ditempa bukan di cor.
Begitu juga Firman penggembalaan hari-hari ini menempa hidup kita. Mungkin kita belum sempurna, tapi kita sudah bisa bercahaya. Itu sebabnya, tugas gereja adalah:
- bersaksi(Kisah Rasul 1: 8), mulai di rumah tangga sampai nanti jadi terang dunia.
- mengundang(Wahyu 22: 17), yaitu mengundang umat Tuhan untuk masuk dalam pesta nikah Anak Domba. Ini adalah puncak undangan/undangan yang terakhir.
Hari rabu, kita sudah belajar soal kekuatan untuk bersaksi dan mengundang, itulah kekuatan dari Roh Kudus.
Kuasa Roh Kudus adalah kuasa yang tidak terbatas oleh apapun, sehingga Tuhan mampu memakai siapa saja dengan latar belakang apa saja untuk bisa dipakai jadi saksi dan mengundang.
Contohnya adalah Perempuan Samaria.
Yohanes 4: 13-15
Perempuan Samaria ini adalah kehidupan yang selalu haus (= tidak pernah puas hidupnya, kering rohaninya). Tandanyaadalah:
- ayat 9= tidak bergaul= ada kepahitan hati.
- ayat 17-18= jatuh bangun dalam dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum dan sex.
Perempuan ini coba datang ke sumur Yakub (sumur dalam dunia ini), itulah sumur tanpa Yesus. Namun, perempuan ini tetap haus dan terus datang ke sumur ini.
Apapun dalam dunia ini, kalau TANPA Yesus, itu akan tetap membuat manusia haus. Tidak akan pernah bisa memuaskan, bahkan dosapun tidak bisa memuaskan manusia.
Kepuasan HANYAbisa kita dapatkan dari air hidup, itulah kuasa Roh Kudus.
Dimana kita bisa mendapatkan air hidup?Yaitu di sumur juga. Tapi bedanya, sumur yang ada Yesusnya. Itulah Sumur Penggembalaan. Artinya, kita harus tergembala hari-hari ini. Untuk tergembala ini, kita harus hati-hati, sebab banyak gembala-gembala palsu. Kita harus tergembala pada penggembalaan yang benar supaya kita bisa mendapatkan air hidup
Diluar penggembalaan yang benar, yang ada hanya kekeringan dan sesat, terhilang untuk selamanya.
Tanda penggembalaan yang benar:
- ada Firman pengajaran yang benaryang dipercayakan Tuhan pada seorang gembala.
Firman yang benar, itu tertulis dalam Alkitab.
Firman yang benar, itu diwahyukan oleh Tuhan lewat urapan Roh Kudus= dibukakan rahasianya, ayat menerangkan ayat.
Dan celakanya, ini yang tidak disukai oleh orang kristen. Kalau di gereja buka ayat, orang kristen justru merasa bosan. Tapi justru semangat kalau diterangkan dengan dongeng dan sebagainya.
- ada tahbisan/tugas pelayanan yang benar.
Kalau ada Firman yang benar, pasti akan ada tahbisan yang benar. Dan dimulai dari seorang gembala yang menyampaikan Firman pada jemaat dengan setia dan tanggung jawab. Kalau tidak bisa datang, harus bisa di pertanggungjawabkan.
Tahbisan domba-domba yang benar adalah makan Firman penggembalaan yang benar= mendengar dan dengar-dengaran pada Firman yang benar.
Domba pada tahbisan yang benar, tidak akan mau mendengar suara-suara asing (ajaran yang tidak benar atau gosip-gosip).
Proses untuk menerima air hidup:
- dari pihak Tuhan(Yohanes 4: 16-18) = Yesus berkata "panggilah suamimu"= Firman yang merupakan perkataan Yesus.
Yohanes 15: 3
Firman dari perkataan Yesus, itulah yang mampu menyucikan.
Kalau Firman perkataan manusia, maka tidak akan ada kuasa untuk menyucikan.
Disini, Tuhan menyucikan nikah, yaitu kembali pada nikah yang sudah dipersatukan oleh Tuhan, supaya ada kepuasan dan air hidup.
Markus 10: 5-9
Jika dalam nikah terjadi perceraian karena keras hati (secara hati atau surat), maka masing-masih harus tinggal sendiri atau berdamai kembali atau kalau salah satu mati, baru boleh menikah lagi dengan yang lain.
1 Korintus 7: 10-11
Markus 10: 10-12
Kalau bercerai dan kawin lagi dengan yang lain, itu adalah perzinahan dan tidak akan ada kepuasan.
Yohanes 4: 18
= '5 suami'= penyucian panca indera= penyucian perut hati dari akar-akar yang tidak baik, yaitu akar najis, akar jahat dan akar pahit.
Kalau perut hati disucikan, maka Roh Kudus bisa masuk dan meluap di bibir mulut kita.
- dari pihak perempuan(Yohanes 4: 17) = ia berkata "aku tidak punya suami"= penyucian mulut.
Yaitu bisa mengaku dosa, dimana ia memang tidak bersuami, tapi sudah kumpul kebo.
Perempuan ini dalam resiko besar. Kalau ia mengaku dosanya dan ia ditemukan berzinah, maka ia harus mati dilempar batu. Tapi ia berani mengaku apapun resikonya, sebab ia mengaku keturunan Yakub yang artinya ada bagian dalam hukum taurat.
Dan kalau kita sudah diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Tinggalkan dosa itu!
Saat kita mengalami penyucian nikah, perut hati sampai mulut, saat itu kita sedang memberi minum Yesus di kayu salib dengan anggur asam yang pahit. Dan inilah yang ditunggu oleh Yesus.
Yohanes 19: 28-30
Kalau Yesus sudah dipuaskan lewat pengakuan dosa kita, Ia akan memberi kita minum air kehidupan sampai kita dipuaskan, itulah air Roh Kudus.
Aktivitas dari air hidup (Roh Kudus):
- Yohanes 7: 37-39= Roh Kudus mengalir untuk membasahi sekeliling kita.
Artinya, kita bisa bersaksi dan mengundang umat Tuhan yang lain, untuk masuk dalam pesta nikah Anak Domba.
Perempuan Samaria ini, begitu mengalami air Roh Kudus dan meninggalkan hidup lamanya, ia bisa bersaksi dan mengundang (Yohanes 4: 39, 28).
- Yohanes 4: 14= Roh Kudus memancar ke atas sampai hidup kekal.
Artinya, Roh Kudus membantu kita untuk menyembah Tuhan.
Roma 8: 26
Yohanes 9: 37-38
Menyembah Tuhan, itu sama dengan memandang Tuhan, berkata-kata dengan Tuhan dan mengulurkan tangan.
Inilah tanda-tanda kepuasan hidup kita, yaitu bisa bersaksi pada sesama dan bisa menyembah Tuhan.
Hasil kalau bisa memandang Tuhan:
- Mazmur 16: 8= kuat dan teguh hati.
Artinya:- saat menghadapi cobaan, tidak kecewa dan putus asa, tapi tetap berharap pada Tuhan.
- tidak goyah terhadap ajaran-ajaran sesat.
Kalau kuat dan teguh hati, kita juga akan kuat untuk menanti kedatangan Tuhan.
- Mazmur 17: 15= mengalami kepuasan secara rohani dan jasmaniyang tidak bisa dipengaruhi oleh keadaan dunia, bahkan bisa bahagia saat dalam penderitaan. Dan Tuhan mampu memelihara kita ditengah dunia yang krisis ini.
- 2 Tawarikh 20: 12, 24= menjadikan segala musuh kita seperti bangkai, tidak ada artinya apa-apa. Apa yang jadi persoalan besar bagi kita, hanya menjadi bangkai belaka. Tuhan akan menyelesaikan segala persoalan kita.
Sebaliknya, apa yang sudah jadi bangkai seperti Lazarus, Tuhan mampu pulihkan kembali.
Mungkin, hidup kita sudah seperti bangkai. Tapi lewat penyembahan, Tuhan bisa pulihkan hidup kita. Bukan saja dipulihkan secara jasmani, tapi juga secara rohani, kita diubahkan sampai jadi sama dengan Dia dan kita bertemu Dia diawan-awan, jadi sama mulia dengan Tuhan.
Tuhan memberkati.